DISUSUN OLEH :
NAMA
MARIA KRISTIANI P
WINDI MONICA S
YUNELLA AMELIA SIAGIAN
PRI HARTINI
NIM
110405104
110405108
110405110
110505112
1. Ekstraksi
Dimana Asam Asetat Air homogen dan Asam Asetat adalah komponen
yang akan dipisahkan dari air,
pelarut hanya dapat melarutkan solute (C) tetapi tidak dapat atau hanya sedikit
melarutkan A (diluent).
Untuk memisahkan campuran homogen, dekantasi tidak dapat digunakan
karena campuran terdiri dari satu fasa. Distilasi kemungkinan dapat digunakan tetapi
mengingat asam asetat bersifat korosif, maka salah satu alternatif menggunakan
ekstraksi.
Ekstraksi adalah pemisahan solute (C) dari diluent (A) dengan menggunakan
pelarut selektif (B). Selektif artinya pelarut hanya dapat melarutkan solute (C) tetapi
tidak dapat atau hanya sedikit melarutkan A (diluent).
1.1
(A+C) dengan pelarut (B) dalam suatu bejana atau tangki. Memerlukan pengadukan
untuk memperluas permukaan kontak antara pelarut dan solute dan mencapai kondisi
setimbang.
Pada kondisi setimbang dihasilkan dua lapisan iaitu lapisan yang kaya akan
pelarut dan solute (B+C) dan lapisan diluent (A). Lapisan pelarut (B+C) disebut fasa
ekstrak dan lapisan diluent disebut rafinat.
Pada kenyataannya dilapisan esktrak tidak hanya terdiri dari (B+C) tetapi
sebagian A ikut ke dalamnya. Jadi di dalam fasa ekstrak komponen terbanyak adalah
B diikuti komponen C dan sedikit komponen A. Begitu juga di dalam fasa rafinat,
komposisi terbesar adalah A diikuti komponen C dan B.
1.2
meningkatkan efisiensi pemisahan. Pola aliran pelarut dan umpan bisa searah atau
berlawanan.
Pada arah berlawanan, ekstrak dan rafinat mengalir berlawanan arah dari satu stage
ke stage berikutnya. Dibandingkan dengan aliran searah, aliran berlawanan arah
lebih baik karena untuk jumlah stage yang sama dan perbandingan L0/VN+1 sama
menghasilkan ekstrak lebih banyak.
1.3
menggunakan
Pada keadaan seperti ini, di dalam fasa ekstrak hanya ada komponen C dan B
sedangkan di dalam fasa rafinat hanya ada komponen A dan C.
Untuk mempermudah perhitungan neraca masa komponen maka komposisi
komponen C dapat dinyatakan dengan :
1.3
umpan (feed) L0 mengandung A dan B, dan jika komponen B dan C relatif tidak
bercampur satu sama lain, perhitungan tahap dapat dibuat lebih mudah. Zat terlarut
(solute) A relatif encer dan ditransfer dari L0 dan VN+1.
Mengacu pada gambar 12.7-1 dan membuat sebuah neraca kesetimbangan
secara keseluruhan (overall balance) untuk A atas seluruh sistem dan kemudian tahap
n yang pertama.
Contoh 12.7-3 Ekstraksi Nikotin dengan Cairan yang Tidak Saling Melarut
Larutan air di inlet 100 kg/ jam mengandung 0,010 fraksi nikotin (A) dalam
air yang dilucuti (stripped) dengan aliran kerosin 200 kg/jam yang mengandung
0,0005 fraksi nikotin dalam menara multitahap berlawanan arah. Air dan kerosin
pada dasarnya tidak saling tercampur satu sama lain. Diinginkan untuk mengurangi
konsentrasi di air keluar menjadi 0,0010 fraksi nikotin. Tentukan jumlah tahapan
teoritis yang dibutuhkan. Data kesetimbangan diberikan , dimana x fraksi berat
nikotin dalam larutan air dan y dalam kerosin.
0,001010
0,000806
0,00746
0,00682
0,00246
0,001959
0,00988
0,00904
0,00500
0,00454
0,0202
0,0185
(a) Plot data kesetimbangan dan tentukan jumlah tahapan berdasarkan grafik.
(b) Gunakan persamaan Kremser (10.3-21) dan kalkulasikan jumlah tahapan
teoritis.
Penyelesaian :
Cari nilai y1
y1 = 0,00498
Karena garis operasi untuk larutan encer, maka didapat garis lurus. Garis
operasi diplot dan kurva yang didapat sedikit melengkung.
Untuk menggunakan rumus di atas maka perlu menghitung slope pada grafik
kesetimbangan di bagian atas dan bawah menara.
Pada titik y1 = 0,00498, diperoleh slope m1 = 0,91
Pada titik xN = 0,0010, diperoleh slope m2 = 0,798
A1 = L0/(m1.V1) = 100/(0,91 x 200,9) = 0,547
= 0,583
N=
[
N=
N = 4,45