Anda di halaman 1dari 28

The Phase Rule

Nanik Hendrawati,ST,MS
Pendahuluan
Fasa adalah bagian sistem dengan komposisi kimia dan
sifat – sifat fisik seragam, yang terpisah dari bagian
sistem lain oleh suatu bidang batas.
 Pemahaman perilaku fasa mulai berkembang dengan
adanya aturan fasa Gibbs. Untuk sistem satu
komponen, persamaan Clausius dan Clausisus –
Clapeyron menghubungkan perubahan tekanan
kesetimbangan dengan perubahan suhu.
Sedangkan pada sistem dua komponen, larutan ideal
mengikuti hukum Raoult. Larutan non elektrolit nyata
(real) akan mengikuti hukum Henry
Apa Itu kesetimbangan?
Kesetimbangan adalah semua perubahan di alam
cenderung mencapai suatu kondisi pada kestabilan
maksimum yang selaras untuk setiap keadaan sistem
tersebut.Bila kondisi kesetimbangan telah tercapai,
maka kecenderungan perubahan berikutnya akan
hilang dan dapat dikatakan sistem stabil
Jenis-jenis Kesetimbangan
Kesetimbangan Sejati
 Dapat didekati dari 2 arah
 Energi bebasnya minimum
 Contohnya adalah kesetimbangan es dan liquid pada tekanan 1 atm dan 0oC.
Pada Tekanan dan Temperatur tersebut dua fase dalam keadaan setimbang,
keduanya bisa didekati dari pelelehan sebagian es atau pembekuan sebagai air
Kesetimbangan Metastabil
 Dapat didekati dari satu arah saja
 Misal: air pada -5oC, hanya bisa diperoleh dengan cara mendinginkan air
secara perlahan tetapi tidak bisa diperoleh dengan cara melelehkan es (proses
pelelehan es , temperatur langsung menjadi 0 oC
Kesetimbangan Unstable
Proses kesetimbangan berjalan sangat lambat sehingga seolah olah sistem tidak
mengalami perubahan . Contohnya adalah pelarutan NaCl pada kondisi yang
mendekati kondisi jenuh.
Syarat Kesetimbangan fasa
 Sistem bisa mempunyai lebih dari satu fasa
meskipun materinya sama.
 Terjadi perpindahan reversible spesi kimia dari
satu fasa ke fasa lain.
 Seluruh bagian sistem mempunyai tekanan dan
temperatur yang merata.
Pengertian Fase
Fase adalah bagian fisik terpisah dari sistem dengan
sifat fisik dan kimia yang berbeda. Sebuah sistem
harus terdiri dari satu atau lebih fase. Misalnya, dalam
air garam, jika semua garam dilarutkan dalam air,
hanya terdiri dari satu fase (NaCl – larutan air). Jika
terlalu banyak garam, sehingga tidak bias semua larut
dalam air dan memiliki 2 tak, NaCl – larutan air dan
Kristal garam. Jika panas sistem disegel, akan
memiliki 3 fase, yaitu fase gas berupa uap air dan
Kristal garam dan NaCl – larutan air.
Contoh
Sistem satu fasa : Dua cairan yang bercampur
homogen
Sistem 2 fasa : cairan polar (misal air) dan non polar
(misal :minyak), sistem belerang padat (monoklin dan
rombik)
Sistem 3 fasa : es, uap air dan air
PENGETIAN KOMPONEN
Komponen setiap fase dalam sistem dapat dianggap
terdiri dari satu atau lebih komponen. Jumlah
komponen dalam sistem harus minimum yangn
diperlukan untuk mendefinisi semua fase.
Contoh :
 H2O (g) => H2O (l ) jumlah komponen C = 1
PROBLEMS
Tentukan jumlah komponen dari sistem berikut :
Larutan terdiri dari Na+, Cl- dan Br-
Larutan terdiri dari Na+, K+, Li+, Cl-, dan Br-
Sistem gas terdiri dari NO2 dan N2O4 pada keadaan
kesetimbangan kimia satu dengan lainnya.
Jawab
Ada 3 komponen karena sistem tersebut dapat
diproduksi dari 3 komponen murni: air, NaCl dan
NaBr.
Ada 5 komponen karena sistem tersebut dibentuk dari
lima komponen murni: Air, NaCl, KBr, KCl dan LiCl.
NaBr dan LiBr tidak diperlukan.
Ada satu komponen, karena jumlah N2O4 ditentukan
dari jumlah NO2 dan kondisi berada dalam
kesetimbangan.
Derajad Kebebasan (F)
 Derajad kebebasan (F) dari suatu sistem setimbang
merupakan variabel intensif independen yang
diperlukan untuk menyatakan keadaan sistem tersebut.
Untuk menentukan derajad kebebasan dibutuhkan
aturan fasa.
Aturan Fasa
Aturan fasa mengatur hubungan antara jumlah
komponen, jumlah fasa dan derajad kebebasan suatu
sistem.
Aturan Fasa Gibbs
Aturan Fasa Gibbs :

F = C-P +2

Keterangan:
F = Jumlah variable (Tekanan,temperatur, Komposisi)
Jumlah derajad kebebasan.
C = Jumlah komponen dalam sistem.
P = Jumlah fasa dalam sistem
Contoh Soal 3
Dalam gelas tertutup terdapat kesetimbangan antara es
dan air maka derajad kebebasan sistem tersebut :
F = C-P+2
F=1–2+2=1
artinya jika temperatur kita tetapkan, maka tekanan
dan komposisi tertentu.
Diagram Fasa

B B

C
C

0 O

A A
Aturan Fasa Gibbs
Applying the phase rule to the
simplified one component H2O system.
Phase rule becomes P + F = 3, because we are dealing
with a one component system (C = 1).
At A
P = 1 - water
F = 2 - two degrees of freedom,
So to maintain equlibrium, i.e. have one phase (water) stable
temperature and pressure may vary independantly.
 At B
Point B lies on the boundary curve separating Ice from steam field,

 P = 2 - Ice and Steam,


 F = 1 - one degree of freedom,
 To maintain equilibrium, i.e., to keep the 2 phases stable, must choose an
arbitrary value for pressure or temperature, which will automatically fix either
temperature or pressure.
 At T

 P = 3 - Water, Ice, Steam


 F = 0 - No degrees of freedom,
 All three phases coexist at equilibrium. Can not change pressure or
temperature without causing the system to move away from Point T, which
will cause one or more of the stable phases to disappear.
 Therefore the maximum number of phase which can stably coexist in a one
component system is three, and they do so only if there are no degrees of
freedom.
Aturan Fasa Gibbs
Pada sistem yang hanya mengandung satu komponen seperti air,
karbon dioksida atau belerang ada 3 kemungkinan :
C= 1 maka F = 3-P yaitu
 Bila P =1,maka F=2
Berarti pada daerah dari diagram fasa yang menunjukkan
hanya satu fasa (P = 1). Bila tekanan maupun temperatur
diubah tidak akan mengubah jumlah fasa.
 Bila P=2, maka F =1
berarti dari diagram fasa yang dua fasanya berada dalam
kesetimbangan (yaitu pada garis OA,OB dan OC). Bila
temperatur dipilih atau ditentukan, maka hanya ada satu
tekanan pada temperatur tsb. Nilai variable kedua ditentukan
oleh ditentukan oleh nilai variable yang pertama. Jika
temperatur atau tekanan tersebut diubah , maka salah satu fasa
akan hilang.
 Bila P =3, F =0, tiga fasa (padat, cair, uap) berada pada stau
titik (titik triple). P dan T sudah tertentu sehingga tidak ada
kebebasan untuk memilih tekanan atau temepratur. Jika
Tekanan atau temperatur diubah, maka salah satu fasa akan
hilang.
Problems
Hitung jumlah komponen,fasa dan derajat kebebasan dari
:
1. Penguraian CaCO3 (s) CaO (s) +CO2(g).
2. Larutan NaCl jenuh terdapat NaCl(s) dan uap air
Diagram FASA
 Uap yang ada dalam kesetimbangan dengan
Pi C
cairannya akan mempunyai tekanan uap yang
mrpk fungsi T dan P.
 Garis TC : Hubungan P dan T yang ada
T
kesetimbangan dengan cairannya.
 Uap yang berada dalam kesetimbangan
dengan cairannya disebut UAP JENUH.
Ti  Pada Tekanan Pi, maka T yang bersangkutan
dengan keadaan setimbang uap air pada Pi
yaitu Ti disebut Titik didih cairan pada
tekanan yang sama.
KESETIMBANGAN FASA DALAM
SISTEM SATU KOMPONEN
Kesetimbangan sistem satu komponen dapat terdiri
dari satu fase, dua fase atau tiga fase.
Dalam sistem satu komponen, potensi kimia sama
dengan Energi Gibbs molar sehingga :
Persamaan Clapeyron

Bila dua fasa dalam dalam sistem satu komponen


berada dalam kesetimbangan, kedua fasa tersebut
mempunyain energi Gibbs molar yang sama. Sehingga

( Persamaan Clapeyron)

Dimana
Persamaan Clapeyron
Untuk perubahan fase yang reversible
 Sehingga persamaan Clapeyron dapat dituliskan
menjadi
PROBLEMS
Perkiraan tekanan dari sistem air padat dan cair jika
diketahui suhu leleh kesetimbangan (equilibrium
melting temperatur ) adalah -0.100 oC. Densitas dari
es adalah 0,917 g/cm3 dan densitas air adalah 1 g/cm3 .
Perubahan enthalpi molar peleburan adalah 6008
J/mol.
Jawab
PERSAMAAN CLAUSIUS-CLAPEYRON
Jika salah satu fasenya adalah gas maka persamaan
Clapeyron dapat dimodifikasi. Contoh peristiwanya
adalah penguapan dan sublimasi, Clausius
menunjukkan bahwa persamaan Clapeyron dapat
disederhanakan dengan mengandaikan uapnya
mengikuti gas ideal dan mengabaikan volume cairan
(Vl) yang jauh lebih kecil dari volume uap (Vg)
ln

PERSAMAAN CLAUSIUS-CLAPEYRON
Maka persamaan menjadi

ln

Persamaan diatas disebut persamaan Clausius-Clapeyron. Dengan


menggunakan persamaan diatas, kalor penguapan atau sublimasi
dapat dihitung dengan dua tekanan pada dua suhu yang berbeda.
Problems
Tentukan tekanan pada saat berlian dan graphit berada
dalam kesetimbangan pada T 298,15 K. Jika diketahui
densitas berlian adalah 3,52 g/L sedangkan densitas
graphit adalah 2,25 g/L. Energi Gibbs pembentukan
dari berlian pada T 298,15 K adalah 2,9 kJ/mol.
Diagram Fasa Satu Komponen

Anda mungkin juga menyukai