Anda di halaman 1dari 12

PROSES TRANSFER

(TRANSPORT PHENOMENA)

KONTRAK KULIAH

 Setiap Mengikuti Kuliah:


 Duduk dimulai dari barisan paling depan
 Tidak terlambat lebih dari 15 menit
 Pakaian rapi dan sopan
 Tidak ada bau atau bekas asap rokok pada saat masuk ruang kelas
 Diawali dan diakhiri dengan berdoa
 Tenang, fokus, serius, komunikasi dua-arah
 Membawa catatan kuliah dan alat tulis, kalkulator
 Mempersiapkan diri dengan baik
 Sangat disarankan: MEMBAWA PUSTAKA (UTAMA); boleh membawa laptop
untuk membaca e-book pustaka
 HP dimatikan, atau: di-silent
 Peraturan tentang ketidakhadiran kuliah
 Tidak ada ‘TA’ [titip absen]
 Peraturan tentang ketidakhadiran dalam ujian
 Ketua Kelas (akan ditunjuk atau dipilih)

Deskripsi Mata Kuliah:


Mata kuliah Proses Transfer merupakan mata kuliah wajib di Jurusan Teknik Kimia yang
mempelajari tentang perpindahan panas, momentum, massa untuk perpindahan 1 (satu) arah,
perpindahan dengan pembangkitan internal, analisis matematis fenomena perpindahan panas,
momentum, massa, persamaan-persamaan perubahan, persamaan kontinuitas, persamaan
gerak, perpindahan panas, momentum, massa dengan 2 (dua) peubah babas, aliran laminer dan
aliran turbulen
Mata Kuliah Prasyarat:
1. Mekanika Fluida (1210133)
2. Matematika Teknik Kimia (1210145 )
3. Azas-azas Teknik Kimia

I-1
Sumber Pustaka:
A. Wajib
1. Fahien, R.W., 1983, “Fundamentals of Transport Phenomena”,
McGraw-Hill Book Company, New York.
2. Bird, R.B., W.E. Stewart, E.N. Lightfood, 2002, “Transport
Phenomena”,2 .ed Prentice-Hall, Englewood Cliff, New Jersey.
nd

B. Anjuran
1. Brodkey, R.S., Hershey H.C., 1988, “Tranport Phenomena”, McGraw-Hill Book Company,
New York.
2. Tjipto Utomo, 1984, “Teori Dasar Fenomena Transport”, Binacipta, Bandung

I-2
Setelah mengikuti mata kuliah ini (akhir semester), mahasiswa mampu
untuk menjelaskan dan merumuskan perpindahan panas, momentum dan
massa berdasarkan neraca panas, neraca momentum dan neraca massa
serta hukum-hukum yang terkait dengan proses tersebut.

(6) Mahasiswa mampu (11) Mahasiswa mampu (15) Mahasiswa mampu


menjelaskan dan merumuskan menjelaskan dan merumuskan menjelaskan dan merumuskan
Distribusi Suhu dalam Aliran Distribusi kecepatan dalam Aliran Distribusi konsentrasi dalam Aliran
laminer dan turbulen laminer dan turbulen laminer dan turbulen

(5) Mahasiswa mampu (10) Mahasiswa mampu (14) Mahasiswa mampu


menjelaskan dan merumuskan menjelaskan dan merumuskan menjelaskan dan merumuskan
Perpindahan panas dengan dua Perpindahan momentum dengan Perpindahan massa dengan dua
variabel bebas dua variabel bebas variabel bebas

(4) Mahasiswa mampu (9) Mahasiswa mampu (13) Mahasiswa mampu


menjelaskan dan merumuskan menjelaskan dan merumuskan menjelaskan dan merumuskan
Analisis matematis fenomena Analisis matematis fenomena Analisis matematis fenomena
perpindahan panas perpindahan momentum perpindahan massa

(2,3) Mahasiswa mampu (7) Mahasiswa mampu (12) Mahasiswa mampu


menghitung perpindahan panas 1 menghitung perpindahan menghitung perpindahan massa 1
arah momentum 1 arah arah

(1) Mahasiswa mampu


menjelaskan konsep dasar
perpindahan

I-3
Bobot untuk komponen-komponen penilaian:
No Jenis Tagihan Bobot (%)
1. Tugas 10
2. Kuis 20
3. Ujian Tengah Semester (UTS) 30
4. Ujian Akhir Semester (UAS) 40

Pedoman penilaian dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP )


Nilai Point Rentang
A 4 80-100
B+ 3,5 76-79
B 3 66-75
C+ 2,5 60-65
C 2 50-59
D 1 30-49
E 0 0-30

I-4
KONSEP DASAR PERPINDAHAN
Di dalam perancangan alat proses, akan digambarkan secara jelas kejadian yang
berlangsung dalam alat itu. Dengan demikaian akan dapat diperoleh keterangan-
keterangan kualitatif dan kuantitatif tentang proses tersebut yang sangat berguna dalam
perancangan alat tersebut.
Kejadian fisis akan selalu disertai oleh berpindahnya satu atau lebih dari tiga
kuantita yaitu massa, momentum dan panas. Peristiwa perpindahan ini akan banyak
dijumpai dalam semua operasi teknik kimia. Cabang ilmu “Transport Phenomena ”
mempelajari tentang kejadian fisis yang terjadi selama operasi teknik kimia dan
menuangkan di dalam suatu model matematis. Model matematis tersebut
menggambarkan perubahan-perubahan yang berlangsung dalam peristiwa itu.
Transport phenomena mempelajari secara sistematis dan integrated:

 Transfer panas → konduksi, konveksi dan radiasi


 Transsfer momentum → dinamika fluida, fluida yang statis
 Transsfer massa → difusi, antar fase

Persamaan:
Ketiga transfer tersebut mempunyai similarita dalam mekanisme fisik ada
analogi Studi analogi : mempelajari aliran yang satu untuk mempelajari aliran
yang lain karena mempunyai persamaan differensial yang sama

Perbedaan :
 Transfer panas dan massa → besaran skalar
 Transfer momentum → besaran vektor

Pendekatan:
Dari ke -3 transfer proses ada 2 pendapat untuk pendekatan:
1. Ketiganya dipelajari secara paralel → karena mempunyai analogi (Fahien,
1983)
2. Ketiganya dipelajari secara seri, dimulai dari transfer momentum, karena pada
umumnya peristiwa pada transfer panas dan massa melibatkan aliran fluida (Bird,
Stewart, 1962 dan 2002)
3. Di dalam kuliah ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan ke-2, tetapi
dimulai dari transfer panas dilanjutkan transfer momentum kemudian massa
karena peristiwa pada proses perpindahan panas dirasa lebih mudah difahami
(skalar)
Tinjauan:
Peninjauaan mekanisme peristiwa-peristiwa itu dilakukan dengan menggunakan
matematika sebagai alat bantu utama. Oleh karena itu untuk bisa mendalami Transport
Phenomena, diperlukan menguasai bagian matematika utamannya ilmu hitung

I-5
diferensial dan integral dan penyelesaian persamaan diferensial. Disamping itu tetap
harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam ilmu fisika, kimia fisika
dan termodinamika.
Dengan menggunakan matematika diusahakan supaya perubahan-perubahan
dalam suatu peristiwa dapat dinyatakan dengan persamaan matematis. Pekerjaan ini
akan selalu diawali dengan membuat suatu neraca, yaitu neraca massa, panas dan
momentum. Neraca-neraca tersebut didasarkan atas ketiga hukum kekekalan:
 Hukum kekekalan massa
 Hukum kekekalan momentum
 Hukum kekekalan panas/energi
Yang menyatakan bahwa massa, momentum dan panas tidak dapat dimusnakan akan
tetapi hanya berubah bentuk.
Ke-3 proses ditinjau secara mikro (differensial) → elemen volume ∆V→ ada beda
suhu(T), kecepatan (v) dan konsentrasi (C) terhadap posisi sehingga diperoleh :
 PD parsial.
 PD ordiner
(perlu MTK ›››)
Algoritma penyusunan persamaan:
Persamaan Persamaan Persamaan
Neraca Panas Neraca Momentum Neraca Massa

elemen volume elemen volume elemen volume

Pers.differensial fluk Pers.differensial fluk Pers.diff. fluk


Hkm Fourier Hkm Newton Hkm Fick
dT dv dC
q k=−k τ xy =−μ y J A =−D AB A
dx ← IC, BC dx ← IC, BC dx ← IC,
BC

Pers.distribusi Pers.distribusi Pers.distribusi


suhu, T=f(x) kecepatan konsentrasi

Pers.laju perpindahan Pers.laju perpindahan Pers.laju perpindahan


panas total; moment total; massa total;
Suhu rata-rata; kecepatan rata-rata; konsentrasi rata-rata;
Suhu maksimum, dll debit,dll

I-6
Sistem geometri yang ditinjau:
 Bidang datar (x,y,z) Area
 Silinder (z,r, ϴ) Volume
 Bola (r,ϴ,Ф) el.volume

Mengapa perlu belajar transport phenomena?


Transport phenomena → philosofinya dari hukum alam (phenomena alam):
a. Di dalam setiap jenis peralatan teknis selalu terjadi transfer panas dan atau massa
dan atau momentum
b. Untuk perancangan alat-alat proses tersebut diperlukan kemampuan tentang
hukum-hukum alam supaya mampu memprediksi laju pepindahan panas,
momentum dan massa
c. Untuk evaluasi performance alat
Hukum-hukum alam → dinyatakan dalam persamaan matematis.
Contoh:
1. Heat Exchanger
Ditinjau pipa yang digunakan untuk memanaskan fluida. Dinding pipa
mempunyai suhu yang lebih tinggi dari pada fluida.

hot fluid cold fluid

Maka laju perpindahan panas dari dinding pipa ke fluida tergantung parameter yang
disebut koefisien perpindahan panas (h).

I-7
Nilai h= f (geometri sistem/ukuran pipa, laju alir fluida, sifat-sifat termal fluida)
sehingga untuk prediksi nilai h harus dilakukan penelitian (research engineer) dan
kadang-kadang persamaan harus diselesaikan dengan program komputer (design
engineer). Untuk menentukan nilai h tersebut melibatkan transfer panas dan transfer
momentum.

2. Tubular Reactor
Pada kenyataannya banyak kasus perancangan alat yang melibatkan transport
phenomena. Sebagai contoh pada reaktor alir pipa. Bentuk alat sama dengan HE di
atas tetapi di dalamnya terjadi reaksi. Umumnya reaksi pada fase homogen. Fluida
masuk dengan konsentrasi reaktan tertentu dan meninggalkan reaktor dengan
konsentrasi reaktan yang lebih kecil dan konsentrasi produk yang makin besar (arah
axial).

Reactans, To,Co,x0 Products

Apabila reaksi eksotermis, maka suhu dinding reaktor akan dijaga suhunya dengan
menggunakan pendingin untuk memindahkan panas generasi yang timbul karena reaksi
kimia. Sehinggga suhu akan berkurang ke arah radial. Pada sumbu reaktor suhu lebih
tinggi dari pada di dinding reaktor. Pada umumnya laju reaksi akan bertambah dengan
kenaikan suhu, sehingga akan terjadi juga perbedaan konsentrasi produk pada arah
radial (perhatikan gambar dibawah).
Reaksi:
pendingin
 exotermal - Isotermal
pemanas - Non isotermal adiabatis
 endotermal non adiabatis

Profil/distribusi suhu (exotermal) dan konsentrasi produk pada arah radial

C mean
T C

R 0 R
R 0 R
posisi posisi

Profil suhu (exotermal) dan konsentrasi produk pada arah axial


center

I-8

T ↑
C
produk
center
mean mean

o → z 0 Z
posisi posisi→

REVIEW
PERSAMAAN KESEIMBANGAN :
1. Persamaan kesetimbangan overall (sistem uniform, makro) →V
differensial (elemen, mikro)→bila
ada beda T atau C atau v terhadap posisi →∆V

2. Persamaan laju-fluk Hukum Fourier – variasi suhu


Hukum Newton – variasi kecepatan
Hukum Fick - variasi konsentrasi

Persamaan keseimbangan:
Input rate - Output rate ± Generation rate = Accumulation rate

Generation rate :
 Transfer panas → kec.terbentuknya energi :
- Ada aliran arus listrik dalam sistem→ Bird
- Hasil reaksi fusi pada reaktor nuklir (atau bahan lain mis
pembakaran batubara, briket) → Fahien, Bird

 Transfer momentum → gaya-gaya yang bekerja:


- Gaya tekan
- Gaya gravitasi

 Transfer massa: ada reaksi kimia → kecepatan berkurangnya reaktan atau


bertambahnya produk

DEFINISI HARGA RATA-RATA

I-9
Secara umum y=f(x), maka harga rata-rata y=ya
y

ya

x1 x2

x1

∫ f ( x ) dx
y a= x 2
x 2 −x 1
dengan:
 ya(x2-x1) = luas dengan tinggi ya dan lebar x2-x1
x2

∫ ydx
 x1 = luas di bawah kurva y=f(x)

Suhu rata-rata sacara umum dapat dituliskan:


1.Suhu rata-rata slab
Koordinat Cartesian dV= dxdydz
Satu arah ke arah x → dV=Axdx dengan Ax=Ly.Lz ¿ tetap
Lx L
x

∫ TA x dx ∫ Tdx
⟨T ⟩= 0 = 0
=T a
A x Lx Lx
2. Suhu rata-rata silinder
R
∫ T ( 2 Π rL z ) dr
⟨T ⟩= R0
∫ 2 Π rL z dr
0

2 ΠL z
∫ T . rdr
0
= R
2 ΠL z
∫ rdr
0

I-10
R
R
∫ T . rdr ∫ T .rdr
⟨T ⟩= 0 1 =2
0

2
R2 R
2

Sering juga digunakan persamaan:


R

∫ Tdr
⟨T ⟩= 0
R

Analog untuk kecepatan linier dan konsentrasi rata-rata

Bola ?

I-11
Kasus 1. Sebuah tangki diisi dengan liquid yang mengalir dengan laju massa w 1 kg/s.
Pada saat yang bersamaan liquid meninggalkan tangki dengan laju alir massa w 2 kg/s.
Bila luas permukaan tangki A dan tinggi liquid di dalam tangki pada saat t adalah h,
susun persamaan neraca massa liquid di dalam tangki.
w1

w2
Persamaan keseimbangan:
Input mass rate - Output mass rate ± Generation mass rate = Accumulation mass
rate
Analisa:
1. Jika tidak ada produksi massa dalam tangki dan stedy-state
2. Bila w1 ǂ w2 maka ketingggian liquid berubah terhadap t
3. Bila ada reaksi

Kasus 2.
Jelaskan perbedaan dan persamaan (analogi) transfer panas, momentum dan massa
(persamaan:mekanisme secara molekuler menghasilkan persamaan differensial yg
sejenis; perbedaan: subyek yang ditransfer)

Kasus 3.
Berikan analisa Sdr peristiwa terdispersinya bahan atau limbah yang mengalir di aliran
sungai ditinjau dari transfer panas, momentum dan massa

I-12

Anda mungkin juga menyukai