NIM 23020018
Kasus 1
𝐶𝐻4(𝑔)+𝐻2𝑂(𝑔)⇌𝐶𝑂(𝑔)+3𝐻2(𝑔) (1)
𝐶2𝐻6(𝑔)+2𝐻2𝑂(𝑔)⇌2𝐶𝑂(𝑔)+5𝐻2(𝑔) (2)
Umpan campuran 40% Etana dan 60% Metana dialirkan masuk reaktor pada laju 100 mol/menit. . Laju
alir steam 250 mol/menitTemperatur umpan (gas dan steam) masuk reaktor 200oC dan hasil reaksi
keluar pada 700oC.
A. Dengan mengabaikan kesetimbangan reaksi, konversi metana 60%, dan konversi etana 30%.
Koefisien Stoikiometri
𝜐1 = 𝜐𝐶𝐻4 + 𝜐𝐻2 𝑂 + 𝜐𝐶𝑂 + 𝜐𝐻2 = (−1) + (−1) + (1) + (3) = 2
𝜐1 = 𝜐𝐶2 𝐻6 + 𝜐𝐻2 𝑂 + 𝜐𝐶𝑂 + 𝜐𝐻2 = (−1) + (−2) + (2) + (5) = 4
Setelah mendapatkan nilai koordinat reaksi 1 dan 2, maka komposisi aliran 2 dapat dihitung sebagai
berikut :
𝐹2 = 𝐹1 + 𝜐1 𝑟1 + 𝜐2 𝑟2 = 350 𝑚𝑜𝑙/𝑚𝑖𝑛 + 2(36 𝑚𝑜𝑙/𝑚𝑖𝑛) + 4(16 𝑚𝑜𝑙/𝑚𝑖𝑛) = 486 𝑚𝑜𝑙/𝑚𝑖𝑛
𝑛𝐶𝐻4,1 − 𝑟1 0 + 𝑟1 + 2𝑟2
𝑦𝐶𝐻4 = = 0,0511 𝑦𝐶𝑂 = = 0,1277
𝐹2 𝐹2
𝑛𝐶2 𝐻6,1 − 𝑟2 0 + 3𝑟1 + 5𝑟2
𝑦𝐶2 𝐻6 = = 0,0596 𝑦𝐻2 = = 0,3574
𝐹2 𝐹2
𝑛𝐻2 𝑂,1 − 𝑟1 − 2𝑟2
𝑦𝐻2𝑂 = = 0,4043
𝐹2
1
Senin, 7 Desember 2020 TK5109 – Tugas 14 Geraldi Rahanra
NIM 23020018
Hasil perhitungan neraca massa secara detail dapat dilihat pada tabel berikut :
1 2
Komponen ni ni
yi yi
(mol/min) (mol/min)
CH4 60 0,1714 24 0,0511
H2O 250 0,7143 190 0,4043
C2H6 40 0,1143 28 0,0596
CO 0 0 60 0,1277
H2 0 0 168 0,3574
350 1 470 1
A B C D ΔHf298 ΔGf298 υ1 υ2
CH4 1,702 0,009081 -0,000002164 0 -74520 -50460 -1 0
H2O 3,470 0,001450 0 12100 -241818 -228572 -1 -2
C2H6 1,131 0,019225 -0,000005561 0 -83820 -31855 0 -1
CO 3,376 0,000557 0 -3100 -110525 -137169 1 2
H2 3,249 0,000422 0 8300 0 0 3 5
Δ1 7,951 -0,008708 0,000002164 9700 205813 141863
Δ2 14,926 -0,018901 0,000005561 11100 346406 214661
𝑅 = 8,314 𝐽/𝑚𝑜𝑙. 𝐾 𝛥𝐷 = ∑𝑖 𝜐𝑖 𝐷𝑖
𝑇 = 973,15 𝐾 𝛥𝐻𝑓1298 = ∑𝑖 𝜐𝑖 𝛥𝐻𝑓𝑖298 = 205813 𝐽/𝑚𝑜𝑙
𝑇0 = 298,15 𝐾 𝛥𝐻𝑓2298 = ∑𝑖 𝜐𝑖 𝛥𝐻𝑓𝑖298 = 346406 𝐽/𝑚𝑜𝑙
𝛥𝐴 = ∑𝑖 𝜐𝑖 𝐴𝑖 𝛥𝐺𝑓1298 = ∑𝑖 𝜐𝑖 𝛥𝐺𝑓𝑖298 = 141863 𝐽/𝑚𝑜𝑙
𝛥𝐵 = ∑𝑖 𝜐𝑖 𝐵𝑖 𝛥𝐺𝑓2298 = ∑𝑖 𝜐𝑖 𝛥𝐺𝑓𝑖298 = 214661 𝐽/𝑚𝑜𝑙
𝛥𝐶 = ∑𝑖 𝜐𝑖 𝐶𝑖
2
Senin, 7 Desember 2020 TK5109 – Tugas 14 Geraldi Rahanra
NIM 23020018
𝛥𝐻𝑓1298 𝑇0
𝐾1,1 = exp [ (1 − )] = 1,026𝑥10−25
𝑅𝑇0 𝑇
𝛥𝐻𝑓2298 𝑇0
𝐾1,2 = exp [ (1 − )] = 1,250𝑋10−42
𝑅𝑇0 𝑇
Menghitung KT
𝐾𝑇1 = 𝐾0,1 𝐾1,1 𝐾2,1 = 12,229
𝐾𝑇2 = 𝐾0,1 𝐾1,1 𝐾2,1 = 1.113.791
Menghitung KY
(𝑦𝐶𝑂)(𝑦𝐻2 )3
𝐾𝑌1 = = 0,0129
(𝑦𝐶𝐻4 )(𝑦𝐻2 𝑂)
(𝑦𝐶𝑂)2 (𝑦𝐻2 )5
𝐾𝑌2 = = 2,9917
(𝑦𝐶2 𝐻6 )(𝑦𝐻2 𝑂)2
Kasus 2
𝐶𝐻4(𝑔)+𝐻2𝑂(𝑔)⇌𝐶𝑂(𝑔)+3𝐻2(𝑔)
Umpan masuk reaktor dengan komposisi 30%-mol CH4 dan 70%-mol H2O; dan temperatur
150°C. Gas hasil keluar reaktor pada temperatur T oC (divariasi), dan mencapai
kesetimbangan reaksi.
a. Kurva ln(K) vs 1000/T
A B C D ΔHf298 ΔGf298 υi
CH4 1,702 0,009081 -0,000002164 0 -74520 -50460 -1
H2O 3,47 0,001450 0 12100 -241818 -228572 -1
CO 3,376 0,000557 0 -3100 -110525 -137169 1
H2 3,249 0,000422 0 8300 0 0 3
∑υiMi 7,951 -0,008708 0,000002164 9700 205813 141863 2
3
Senin, 7 Desember 2020 TK5109 – Tugas 14 Geraldi Rahanra
NIM 23020018
𝛥𝐻𝑓1298 𝑇0
𝐾1 = exp [ (1 − )] = 5,572𝑥1023
𝑅𝑇0 𝑇
Hitung ln(K)
𝐾𝑇 = 𝐾0 𝐾1 𝐾2 = 0,512
ln 𝐾𝑇 = −0,669
ln(K) vs 1000/T
8,000
7,000
6,000
5,000
4,000
ln(K)
3,000
2,000
1,000
0,000
-1,000
-2,000
8,500 9,000 9,500 10,000 10,500 11,000 11,500
1000/T
b. Kurva konversi kesetimbangan sebagai fungsi temperatur gas keluar reaktor, pada tekanan
1 bar.
Hitung KY
𝑃 −𝜐
𝐾𝑌 = ( ) 𝐾𝑇
𝑃0
4
Senin, 7 Desember 2020 TK5109 – Tugas 14 Geraldi Rahanra
NIM 23020018
Berdasarkan persamaan diatas, maka pada tekanan 1 bar nilai K Y = KT sehingga pada T=600oC
maka nilai KY adalah sebagai berikut :
𝐾𝑌 = 𝐾𝑇 = 0,512
Untuk menghitung konversi pada reaktor, dibutuhkan nilai koordinat reaksi. Koordinat reaksi dihitung
dengan metode trial & error. Berdasarkan nilai koordinat reaksi tersebut, komposisi keluaran reaktor
dapat diketahui sehingga nilai KY dapat dinyatakan sebagai berikut.
(𝑦𝐶𝑂)(𝑦𝐻2 )3
𝐾𝑌𝑖 =
(𝑦𝐶𝐻4 )(𝑦𝐻2 𝑂)
Kemudian hitung nilai galat untuk kedua nilai KY tersebut dengan syarat penghentian galat ≤ 0,00001
𝑎𝑏𝑠(𝐾𝑌𝑖 − 𝐾𝑌 )
𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡 =
𝐾𝑌
Dengan menggunakan solver, maka nilai r sedemikian sehingga galat ≤ 0,00001 pada T=600oC
adalah r = 20,512. Setelah mendapatkan nilai r maka konversi CH4 dapat dihitung sebagai berikut
𝑛𝐶𝐻4 𝐼𝑁 − 𝑟 30 − 20,512
𝑥𝐶𝐻4 = = = 76,11%
𝑛𝐶𝐻4 𝐼𝑁 30
Berikut hasil perhitungan konversi CH4 pada rentang temperatur 600oC – 900oC tekanan 1 bar.
T (oC) xCH4
600 0,764114
650 0,900935
700 0,967946
750 0,990674
800 0,997193
850 0,999083
900 0,999673
5
Senin, 7 Desember 2020 TK5109 – Tugas 14 Geraldi Rahanra
NIM 23020018
95
90
x CH4
85
80
75
70
600 650 700 750 800 850 900
T (oC)
c. Kurva konversi kesetimbangan sebagai fungsi temperatur gas keluar reaktor, jika reaktor
dioperasikan pada 5 bar.
Berikut hasi perhitungan konversi pada rentang temperatur 600 oC-900oC tekanan 5 bar
T (oC) xCH4
600 89,703517
650 97,072268
700 99,265055
750 99,805728
800 99,943161
850 99,981578
900 99,993447
98
96
x CH4
94
92
90
88
600 650 700 750 800 850 900
T (oC)
6
Senin, 7 Desember 2020 TK5109 – Tugas 14 Geraldi Rahanra
NIM 23020018
A B C D ΔHf298 ΔGf298 υi
CH4 1,702 0,009081 -0,000002164 0 -74520 -50460 -1
H2O 3,47 0,001450 0 12100 -241818 -228572 -1
CO 3,376 0,000557 0 -3100 -110525 -137169 1
H2 E3,249 0,000422 0 8300 0 0 3
∑υiMi 7,951 -0,008708 0,000002164 9700 205813 141863 -1
𝛥𝐻𝑟 = 𝑟 [∑ 𝜐𝑖 𝛥𝐻𝑓𝑖298 ]
𝑖
T (K) r ΔHr
873,15 20,51214 4221665,602
923,15 25,72101 5293718,847
973,15 28,56351 5878741,455
1023,15 29,57668 6087264,226
1073,15 29,87210 6148067,520
1123,15 29,95816 6165778,349
1173,15 29,98507 6171317,814
𝐵 𝐶 𝐷
𝐶𝑝𝑖 = 𝑦𝑖. 𝑅 [𝐴 + 𝑇0 (τ + 1) + 𝑇02 (τ2 + τ + 1) + 2 ]
2 3 τ𝑇0
7
Senin, 7 Desember 2020 TK5109 – Tugas 14 Geraldi Rahanra
NIM 23020018
Setelah mendapatkan nilai panas reaksi dan entalpi tiap aliran maka kebutuhan panas pada
reaktor dengan basis aliran masuk 100 mol/s adalah sebagai berikut
e. Analisa
Reaksi steam reforming merupakan reaksi endotermik. Kenaikan temperatur pada reaksi
endotermik akan menggeser kesetimbangan reaksi ke arah produk, sehingga nilai konstanta
kesetimbangan reaksi semakin besar. Kenaikan ini menyebabkan konversi reaktan meningkat.
Dapat dilihat pada grafik di atas, untuk tekanan konstan, kenaikan temperatur kesetimbangan
mampu meningkatkan konversi CH4.
Pengaruh tekanan terhadap kesetimbangan reaksi dipengaruhi oleh jumlah koefisien stoikiometri
reaktan dan produk yang berfase gas. kesetimbangan akan bergeser ke arah ruas yang total
koefisien stoikiometrinya lebih kecil pada saat tekanan dinaikan. Sebaliknya, semakin rendah
tekanan, maka kesetimbangan akan bergerser ke arah ruas yang total koefisien stoikiometrinya
paling besar.
8
Senin, 7 Desember 2020 TK5109 – Tugas 14 Geraldi Rahanra
NIM 23020018
Kasus 3
Produksi sintesis gas dilakukan melalui reaksi steam reforming of methane yang melibatkan dua reaksi
sebagai berikut:
R1: reaksi endotermik: 𝐶𝐻4(𝑔) + 𝐻2 𝑂(𝑔) ⇌ 𝐶𝑂(𝑔) + 3𝐻2(𝑔)
1. Reaksi R1 dilaksanakan di dalam reaktor reforming (lihat soal di atas) dengan umpan masuk
reaktor pada 400oC dan keluar pada 700oC.
2. Umpan reaktor reforming terdiri dari campuran 30%-mol CH4 dan 70%-mol H2O.
3. Reaksi R2 adalah pembakaran sempurna (tidak ada O 2 yang tersisa). CH4 murni sebagai
bahan bakar dimasukkan ke reaktor pembakaran bersama dengan O 2 murni. Kedua umpan
tersebut dimasukkan ke reaktor pembakaran pada 25 oC. Laju alir O2 diatur supaya
menghasilkan campuran stoikiometrik CH4 dan O2 sesuai reaksi R2.
4. Laju metana untuk pembakaran ditetapkan M (M divariasikan antara 5 sd 20 kmol/s).
5. Temperatur aliran keluar reaktor pembakaran ditetapkan 1200 oC.
6. Panas berpindah dari reaktor pembakaran ke reaktor reforming melalui dinding pemisah.
Pertanyaan:
a. Hitunglah laju alir dan komposisi gas keluar reformer, serta kebutuhan panas reaksinya (Q1)
b. Hitunglah panas yang dihasilkan oleh reaktor pembakaran (Q2) dengan berbagai nilai M.
c. Hitung selisih Q1 dan Q2 pada berbagai M. Nyatakan selisih energi pada berbagai M tersebut
sebagai “defisit energi”, “surplus energi”, atau “setimbang”.
d. Hitung nilai minimal M supaya kebutuhan panas reaksi 1 (Q1) seluruhnya dapat disuplai hanya dari
produksi panas reaksi 2 (Q2).
e. Tulislah ulasan kualitatif untuk melaksanakan kedua reaksi dalam satu reaktor, agar perpindahan
panas terlaksana lebih efektif.
Q1 ?
Steam reformer:
F2 = ?
F1 = ? Y2,A = ?
y1,A = 0,3 Y2,B = ?
y1,B = 0,7 Y2,C = ?
T1 = 400oC Y2,D = ?
T3 = 700oC
9
Senin, 7 Desember 2020 TK5109 – Tugas 14 Geraldi Rahanra
NIM 23020018
𝐹2 = 𝐹1 + υ1 𝑟1 = 100 + 2𝑟1
CH4:
𝑙𝑎𝑗𝑢 𝐴 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 − 𝑟1 30% × 100 − 𝑟1 30 − 𝑟1
𝑌2,𝐴 = = =
𝐹2 100 + 2𝑟1 100 + 2𝑟1
H2O:
𝑙𝑎𝑗𝑢 𝐵 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 − 𝑟1 70% × 100 − 𝑟1 70 − 𝑟1
𝑌2,𝐵 = = =
𝐹2 100 + 2𝑟1 100 + 2𝑟1
CO:
𝑙𝑎𝑗𝑢 𝐶 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 + 𝑟1 0 + 𝑟1 𝑟1
𝑌2,𝐶 = = =
𝐹2 100 + 2𝑟1 100 + 2𝑟1
H2:
𝑙𝑎𝑗𝑢 𝐷 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 + 3𝑟1 0 + 3𝑟1 3𝑟1
𝑌2,𝐷 = = =
𝐹2 100 + 2𝑟1 100 + 2𝑟1
yCH4 = 0,0091
yH2O = 0,264
yCO = 0,182
10
Senin, 7 Desember 2020 TK5109 – Tugas 14 Geraldi Rahanra
NIM 23020018
yH2 = 0,545
Berdasarkan perhitungan pada kasus 2, kebutuhan panas di reaktor methane steam reforming
pada 1 bar, temperatur 700oC adalah sebesar 9,037 MJ basis 100 mol/s; atau untuk kasus ini
dengan basis 100 kmol/s adalah
Q = 9037,40 MW
Furnace :
F3 = M kmol/s Q2 ?
y3,A = 1
T3 = 25oC furnace:
F4 = 2 M kmol/s F5 = ?
y4,E = 1 Y5,A = ?
T4 = 25oC Y5,B = ?
Y5,E = ?
Y5,F = ?
T5 = 1200oC
IN OUT
ni yi ni yi
CH4 5 0,3333 0 0,0000
O2 10 0,6667 0 0,0000
H2O 0 0,0000 10 0,6667
CO2 0 0 5 0,3333
15 1 15 1
Berdasarkan perhitungan neraca massa, maka molar flow aliran pada furnace adalah :
FIN = 15 kmol/s
FOUT = 15 kmol/s
TIN = 25oC
TOUT = 1200oC
A B C D ΔHf298 υ
CH4 1,702 0,009081 -0,000002164 0 -74520 -1
O2 3,639 0,000506 0 -22700 0 -2
H2O 3,47 0,001450 0 12100 -241818 2
CO2 5,457 0,001045 0 -115700 -393509 1
11
Senin, 7 Desember 2020 TK5109 – Tugas 14 Geraldi Rahanra
NIM 23020018
Berikut hasil perhitungan panas furnace dan selisih antara Q1 dan Q2 pada rentang aliran methane 5
kmol/s – 20 kmol/s
Q1 Q2
13.000,00
12.000,00
11.000,00
10.000,00
Panas (MW)
9.000,00
8.000,00
7.000,00
6.000,00
5.000,00
4.000,00
3.000,00
0 5 10 15 20 25
M (kmol/s)
12
Senin, 7 Desember 2020 TK5109 – Tugas 14 Geraldi Rahanra
NIM 23020018
Berdasarkan kurva diatas dapat dilihat untuk kondisi di kasus 3 ini, pada aliran methane 5
kmol/s, furnace belum mampu menyuplai panas untuk reaktor steam reforming. Terdapat
defisit sebesar 5790,3 MW. Pada saat aliran methane dinaikan 4 kali lipat menjadi 20
kmol/s, akan terjadi surplus panas dari furnace sebesar 3950 MW.
Dengan metode regresi, kondisi setimbang akan didapatkan pada aliran methane sebesar
13,92 kmol/s.
Kasus 4
Sintesis ammonia adalah reaksi kesetimbangan dan eksotermik: makin tinggi temperatur, konversi
makin rendah. Terkait dengan stosiometrik (persamaan reaksi: makin tinggi tekanan, konversi makin
tinggi.
Parameter N2 H2 NH3
Koefisien reaksi -1 -3 2
A 3,2800 3,2490 3,5780
B 0,5930 x 10-3 0,4220 x 10-3 3,0200 x 10-3
C - - -
D 0,0400 x 105 0,0830 x 105 -0,1860 x 105
ΔHf,298 (J/mol) 0 0 -46.110
ΔGf,298 (J/mol) 0 0 -16.450
Berikut hasil perhitungan konstanta kesetimbangan dan konversi H2 pada rentang temperatur 200oC
sampai dengan 550oC
K1 1,06 x 106 1,12 x 107 1,77 x 108 3,74 x 109 9,98 x 1010 3,19 x 1010 1,18 x 1010 4,96 x 1011
xH2 1 bar 28,15% 11,25% 4,50% 1,96% 0,94% 0,49% 0,28% 0,17%
yNH3 1 bar 0,1389 0,0512 0,0199 0,0086 0,0041 0,0021 0,0012 0,0007
xH2 5 bar 60,16% 35,70% 18,14% 8,85% 4,46% 2,39% 1,36% 0,82%
yNH3 5 bar 0,3526 0,1830 0,0853 0,0399 0,0197 0,0105 0,0059 0,0036
13
Senin, 7 Desember 2020 TK5109 – Tugas 14 Geraldi Rahanra
NIM 23020018
a. Kurva konversi H2 sebagai fungsi temperatur kesetimbangan, pada tekanan proses 1 bar
30%28,1%
25%
Konversi H2 20%
15% 11,2%
10%
4,5%
5% 2,0% 0,9% 0,5% 0,3% 0,2%
0%
200 250 300 350 400 450 500 550
T (oC)
b. Kurva konsentrasi NH3 pada aliran keluar reaktor pada saat kesetimbangan pada 1 bar dan
berbagai temperatur
0,16
0,1389
0,14
Konsentrasi NH3 di produk
0,12
0,10
0,08
0,06 0,0512
0,04
0,0199
0,02 0,0086 0,0041 0,0021 0,0012 0,0007
0,00
200 250 300 350 400 450 500 550
T (oC)
c. buatlah kurva konversi H2 sebagai fungsi temperatur kesetimbangan, pada tekanan proses 5 bar.
70%
60,2%
60%
50%
Konversi H2
40% 35,7%
30%
18,1%
20%
8,8%
10% 4,5% 2,4% 1,4% 0,8%
0%
200 250 300 350 400 450 500 550
T (oC)
14
Senin, 7 Desember 2020 TK5109 – Tugas 14 Geraldi Rahanra
NIM 23020018
Kasus 5
Reaktor sintesis memiliki temperatur tinggi, dan dimanfaatkan untuk membangkitkan steam
di dalam waste heat boiler. Panas keluaran reaktor juga dimanfaatkan untuk produksi steam.
Uraian dan data proses disajikan pada diagram blok berikut ini.
F7 = .. kg/s F6 = .. kg/s
P6 = 40 bar
P7 = 40 bar
T6 = 120oC
Saturated Steam
F5 = .. kg/s
III. Jacket steam generator F2 = .. mol/s
P5 = 40 bar
produksi kukus N2 = ..
Saturated Steam
Q = …..
H2 = ..
NH3 = ..
F1 = 100 mol/s T2 = 350oC
N2 = 35% I. Reaktor II. Waste Heat Boiler
H2 = 65% N2 + 3 H2 2 NH3 produksi kukus
F3 = .. mol/s
T1 = 150oC P = 5 bar
F4 = .. kg/s N2 = ..
Konversi = ..? P4 = 40 bar H2 = ..
T4 = 120oC NH3 = ..
T2 = 150oC
2𝜀1 2
2 ( )
𝑌2,𝐶 100−2𝜀1
𝐾𝑦 = 𝑌 3 = 35−𝜀1 65−3𝜀1 3
= 0,0196
2,𝐴 𝑌2,𝐵 ( )( )
100−2𝜀1 100−2𝜀1
Galat = 0,0000
15
Senin, 7 Desember 2020 TK5109 – Tugas 14 Geraldi Rahanra
NIM 23020018
Q bernilai positif menunjukan bahwa pada kondisi operasi 35 bar dan temperatur keluaran reaktor
350oC maka sistem membutuhkan suplai panas. Hasil perhitungan pada berbagai temperatur
menunjukan, kondisi adiabatik terjadi pada temperatur keluaran reaktor sebesar 295,7oC. Temperatur
tersebut merupakan temperatur adiabatik.
Pada aliran 6, steam masuk pada kondisi sub-cooled dan keluar dalam kondisi saturated vapor dengan
nilai entalpi :
HL = 506,5 kJ/kg
HV = 2800,8 kJ/kg
Maka pada kondisi Temperatur dibawa Temperatur adiabatik, steam yang dapat diproduksi adalah :
𝑄𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
𝐹6 = 𝐹7 =
(𝐻𝐿 − 𝐻𝑉 )
16
Senin, 7 Desember 2020 TK5109 – Tugas 14 Geraldi Rahanra
NIM 23020018
Untuk memungkinkan produksi panas serta pembentukan steam, maka temperatur outlet diatur
dibawah temperatur adiabatik. Temperatur outlet reaktor yang dipilih adalah 290 oC. Berikut hasil
perhitungan konstanta kesestimbangan pada kondisi ini :
KT = 0,0066
KY = 0,1640
r1 = 4,5304 mol/s
F2 = 90,94 mol/s
yN2 = 0,3351
yH2 = 0,5653
yNH3 = 0,0996
Waste Heat Boiler (WHB)
Tidak terjadi perubahan konsentrasi karena hanya proses pertukaran panas.
F3 = F2 = 90,94 mol/s
yN2,2 = YN2,2 = 0,3351
YH2,2 = YH2,3 = 0,5653
YNH3,2 = YNH3,3 = 0,0996
Berdasarkan perhitungan neraca massa, akan didapatkan aliran steam yang terbentuk. Berikut hasil
perhitungan tersebut :
17