MASSA
Neraca Massa
Hukum Neraca Massa:
INPUT = OUTPUT
Jenis Proses
(Berdasarkan kejadiannya)
Sistem batch adalah Sistem semi batch ada Sistem continue adalah sistem
setiap prosesnya melibat- dua tahapan proses, dimana setiap prosesnya ada
kan input satu kali dan yaitu setiap prosesnya yang masuk secara terus
output satu kali dan terjadi input continue menerus dan ada pula yang
biasanya aplikasinya di namun tidak ada yang keluar secara terus menerus
rumah tangga, contoh: keluar dan setiap Contoh: industri kosmetik,
pembuatan roti atau kue prosesnya terjadi makanan, dan tekstil
output continue namun
tidak ada yang masuk
Jenis Proses
(Berdasarkan keadaannya )
3. Purge (sebagian umpan atau produk dalam suatu proses dibuang bertujuan untuk
keamanan proses dan lingkungan dari gangguan selama produksi)
Contoh Soal:
Proses pembuatan D dengan umpan material A = 50 Kg/jam dan B =20 kg/jam, dengan
E= 5 kg/jam yang dikembalikan ke reactor. Produk D = 60. Tentukan C, M, dan F berdasarkan
sistem proses gambar berikut!
Neraca massa total
A+B=D+ F
50 + 20 = 60 + F
F= 70-60 = 10 kg
= 45,46 % = 54,54 %
= 39,80 %
= 60,20 %
2. Part Per Million (ppm)
Banyak suatu zat dalam campuran di setiap satu juta bagian campuran atau larutan.
ppm ( 1 ) = molar suatu zat .
1.000.000 1.000.000 volume Larutan
ppm ( 1 ) = Massa suatu zat .
1.000.000 1.000.000 g Campuran
3. Konsentrasi
Molaritas (M): Konsentrasi dinyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter (1000 ml)
M = mol suatu zat/volume larutan
Normalitas(N): Konsentrasi yang dinyatakan banyaknya mol per bilangan valensi (molgrek) zat terlarut
dalam 1 liter (1000 ml)
N = (mol/valensi suatu zat)/volume larutan
Molalitas (m): Kemolalan adalah banyaknya mol zat terlarut dalam 1 kg (1000 g) pelarut.
m = mol suatu zat/1 kg pelarut
4. Fraksi (x)
Perbandingan mol zat terlarut atau pelarut terhadap jumlah mol keseluruhan (pelarut dan zat terlarut)
dinyatakan fraksi mol.
Fraksi mol (x) = mol suatu zat/mol total
5. Suhu
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas atau dingin yang secara normal diukur dengan
derajat Fahrenheit atau celcius yang merupakan alat skala-skala relative.
Contoh soal : Es krim dilelehkan pada suhu 400C. Tentukan suhu dalam satuan K, 0F, dan 0R.
Suhu0K = 400C * (100/100) K/0C + 273 K = 313 0K
Suhu0F = 400C * (180/100) F/0C + (32-0) 0F = 104 0F
Suhu0R = 400C * (180/100) R/0C + (492-0) 0R = 564 0R
5. Tekanan
PV=nRT
P = Tekanan
V = Volume
n = Mol
R = Tetapan Gas (0,082)
T = Suhu
Tekanan parsial
a). Hukum Dalton: Tekanan total adalah penjumlahan tekanan parsial.
Contoh soal: tabung udara mengandung Nitrogen dan Oksigen dengan tekanan P nitrogen 3 atm dan
Poksigen 7 atm. Hitung tekanan udara.
Jawaban :
Pudara = Ptotal = Pnitrogen+ POksigen
Pudara = 3+7 = 10 atm
b). Ruang bertekanan total 10 atm terdapat 2 buah tabung gas dengan fraksi masing 0,45 gas oksigen
Dan sisanya gas nitrogen. Hitung fraksi mol gas nitrogen dan tekanan parsial masing-masing gas.
Jawaban:
a. Fraksi mol gas N2 = 1 – fraksi O2 b. Tekanan Parsial
= 1 – 0,45 = 0,55 P= Xp * Ptotal
Tekanan total = 10 atm
P gas O2 = 0,45 * 10 = 4,5 atm
P gas N2 = 0,55* 10 = 5,5 atm
Neraca Massa Tanpa Reaksi Kimia
0,15 B
Feed 1000 lb 0,85 C
R = 2D
0,015B
0,2 B
F 0,0985C
0,8 C
0,5 B
0,025B 0,5 C
0.975C