Anda di halaman 1dari 20

NERACA

MASSA
Neraca Massa
 Hukum Neraca Massa:

INPUT - OUTPUT – CONSUMPTION + GENERATION = ACCUMULATION

 Jika Tidak Ada Reaksi Kimia:

INPUT – OUTPUT = ACCUMULATION

 Proses Steady State:

INPUT = OUTPUT
Jenis Proses
(Berdasarkan kejadiannya)

Sistem batch adalah Sistem semi batch ada Sistem continue adalah sistem
setiap prosesnya melibat- dua tahapan proses, dimana setiap prosesnya ada
kan input satu kali dan yaitu setiap prosesnya yang masuk secara terus
output satu kali dan terjadi input continue menerus dan ada pula yang
biasanya aplikasinya di namun tidak ada yang keluar secara terus menerus
rumah tangga, contoh: keluar dan setiap Contoh: industri kosmetik,
pembuatan roti atau kue prosesnya terjadi makanan, dan tekstil
output continue namun
tidak ada yang masuk
Jenis Proses
(Berdasarkan keadaannya )

Proses unsteady state


Proses steady state
Semua aliran di dalam sistem
Terjadi perubahan dalam
mempunyai laju, komposisi, massa
sistem terhadap waktu. Baik
dan suhu yang tetap atau tidak
berupa
berubah terhadap waktu. Sehingga
perubahan laju, komposisi,
pada keadaan ini jumlah akumulasi
massa maupun suhu. Karena
di dalam sistem tetap.
adanya perubahan laju maka
terdapat perubahan akumulasi
di dalam sistem sehingga
akumulasi massa harus
diperhitungkan.
Sistem Proses di Industri
1. Recycle (sebagian produk akan kembali ke dalam proses, artinya tidak semua langsung
dikeluarkan sebagai produk)
Neraca massa total:
A+B=D
D= 5 + 20 = 25 kg
Neraca massa sekitar:
C=D+E
C = 25 + 8 = 33 kg
2. By Pass (pada aliran bypass menunjukkan sebagian umpan langsung bergabung pada
produk tanpa melalui proses).
Contoh Soal:
Tentukan D,E, dan C dengan sistem proses sesuai gambar dengan umpan material
a = 60 kg dan b = 40 kg dengan 0,5 A menuju ke F sebagai by pass!
neraca massa total Titik (1)
A+B=D
60 + 40 = 100 kg
D = 100 kg
neraca massa sekitar Titik (2)
D=F+E
E=D-F
100 - 0,5*60 = 100 - 30 = 70 kg
E = 70 kg
neraca massa sekitar titik (3)
A=C+F
C = A - F ------> 60 - 0,5*F
C = 60 - 30 = 30 kg
neraca massa sekitar titik (4)
C+B=E=D-F
30 + 40 = 70 kg

3. Purge (sebagian umpan atau produk dalam suatu proses dibuang bertujuan untuk
keamanan proses dan lingkungan dari gangguan selama produksi)
Contoh Soal:
Proses pembuatan D dengan umpan material A = 50 Kg/jam dan B =20 kg/jam, dengan
E= 5 kg/jam yang dikembalikan ke reactor. Produk D = 60. Tentukan C, M, dan F berdasarkan
sistem proses gambar berikut!
Neraca massa total
A+B=D+ F
50 + 20 = 60 + F
F= 70-60 = 10 kg

Neraca massa sekitar


C=D+F
C = 60 + 10 = 70 kg
M=E+F
M = 5 + 10 = 15 kg
Satuan dan Komposisi
1. Persen Campuran
 Persen Massa (% massa)  padat
% massa = massa suatu zat x 100
massa total campuran
Contoh soal :
Kotak berisi dua jenis bahan yaitu bahan A = 25 gram dan bahan B = 30 gram. Hitung % massa kedua
bahan tersebut!
Jawaban:
Total Bahan = 55 gram

= 45,46 % = 54,54 %

 Persen Volume ( % volume )  cair


% Volume = Volume Suatu Zat x 100
Volume Total Larutan

 Persen Mol  padat, cair, dan gas


% mol = mol suatu zat. x 100
Mol total campuran
 Persen Berat
Tahapan :
- Konversi volume ke berat yaitu volume dibagi berat jenis
- Hitung volume total
- Hitung persen volume tiap penyusun
Contoh soal :
Sebuah wadah berisi campuran HCl 250 ml dan air 450 ml dicampur hingga homogen. Tentukan berat
dan persen berat!
Jawaban :
- BJ HCl = 1,19 g/ml
- Berat HCl = 250 ml x 1,19 g/ml = 297,5 g
- BJ Air = 1 g/ml
- Berat Air = 450 x 1 g/mol = 450 g
-Total berat = 297,5 g + 450 g = 747,5 g

= 39,80 %

= 60,20 %
2. Part Per Million (ppm)
Banyak suatu zat dalam campuran di setiap satu juta bagian campuran atau larutan.
 
ppm ( 1 ) = molar suatu zat .
1.000.000 1.000.000 volume Larutan
 
ppm ( 1 ) = Massa suatu zat .
1.000.000 1.000.000 g Campuran

3. Konsentrasi
 Molaritas (M): Konsentrasi dinyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter (1000 ml)
M = mol suatu zat/volume larutan

 Normalitas(N): Konsentrasi yang dinyatakan banyaknya mol per bilangan valensi (molgrek) zat terlarut
dalam 1 liter (1000 ml)
N = (mol/valensi suatu zat)/volume larutan

 Molalitas (m): Kemolalan adalah banyaknya mol zat terlarut dalam 1 kg (1000 g) pelarut.
m = mol suatu zat/1 kg pelarut
4. Fraksi (x)
Perbandingan mol zat terlarut atau pelarut terhadap jumlah mol keseluruhan (pelarut dan zat terlarut)
dinyatakan fraksi mol.
Fraksi mol (x) = mol suatu zat/mol total

Fraksi mol untuk gas (xp) = P parsial/P total gas total


Contoh soal :
Hitunglah molalitas larutan yang mengandung 4 gram NaOH (Na=23, O=16, H=1) terlarut dalam 250
gram air. Hitunglah fraksi mol!
Jawaban :

5. Suhu
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas atau dingin yang secara normal diukur dengan
derajat Fahrenheit atau celcius yang merupakan alat skala-skala relative.
Contoh soal : Es krim dilelehkan pada suhu 400C. Tentukan suhu dalam satuan K, 0F, dan 0R.
Suhu0K = 400C * (100/100) K/0C + 273 K = 313 0K
Suhu0F = 400C * (180/100) F/0C + (32-0) 0F = 104 0F
Suhu0R = 400C * (180/100) R/0C + (492-0) 0R = 564 0R
5. Tekanan
PV=nRT
P = Tekanan
V = Volume
n = Mol
R = Tetapan Gas (0,082)
T = Suhu
 Tekanan parsial
a). Hukum Dalton: Tekanan total adalah penjumlahan tekanan parsial.
Contoh soal: tabung udara mengandung Nitrogen dan Oksigen dengan tekanan P nitrogen 3 atm dan
Poksigen 7 atm. Hitung tekanan udara.
Jawaban :
Pudara = Ptotal = Pnitrogen+ POksigen
Pudara = 3+7 = 10 atm
b). Ruang bertekanan total 10 atm terdapat 2 buah tabung gas dengan fraksi masing 0,45 gas oksigen
Dan sisanya gas nitrogen. Hitung fraksi mol gas nitrogen dan tekanan parsial masing-masing gas.
Jawaban:
a. Fraksi mol gas N2 = 1 – fraksi O2 b. Tekanan Parsial
= 1 – 0,45 = 0,55 P= Xp * Ptotal
Tekanan total = 10 atm
P gas O2 = 0,45 * 10 = 4,5 atm
P gas N2 = 0,55* 10 = 5,5 atm
Neraca Massa Tanpa Reaksi Kimia

Neraca massa total


F=D+B Neraca massa komponen
100 mol/jam = D + B F . XF = D . XD + B . X B
B = 100 mol/jam – D ….. (1) 100(0,4) = D(0,95) + B(0,1)
40 = 0,95D + (100-D)(0,1)
D = 35,3 mol/jam
B = 100 mol/jam – 35,3
mol/jam
B = 64,7 mol/jam
Neraca Massa dengan Reaksi Kimia
1. Reaktan adalah suatu zat atau umpan yang sudah ada sebelum berubah akibat
terjadinya proses kimia.
2. Produk adalah hasil reaktan yang telah berubah karena proses kimia yang terjadi.
3. Excess (pereaksi atau reaktan yang berlebih) adalah reaktan yang tidak sepenuhny
a habis digunakan selama reaksi kimia, dengan kata lain ada beberapa dari reaktan
yang tersisa setelah reaksi.
4. Konversi adalah perbandingan antara mol.
5. Yield adalah perbandingan berat produk dibandingkan dengan umpan yang di
masukkan.
6. Selektivitas adalah perbandingan mol atau massa produk yang diinginkan dengan
produk yang tidak diinginkan.
7. Reaktan pembatas adalah pereaksi yang benar-benar habis digunakan selama
reaksi kimia.
8. Reaktan teoritis adalah jumlah pereaksi yang dibutuhkan pada suatu reaksi
Contoh Soal
C2H4 + O2  CO2 + H2O
Jika 4 mol C2H4 dan 10 mol O2, berapa sisa dan
excessnya?
Contoh Soal

0,15 B
Feed 1000 lb 0,85 C
R = 2D
0,015B
0,2 B
F 0,0985C
0,8 C

0,5 B
0,025B 0,5 C
0.975C

Tentukan neraca massa


D, B, V, M, L, dan R!
1. Neraca Massa Total V = 3 X 858 lb = 2574 lb
- F = D + B  D = F- B - R = 2D
0,2F = 0,15D + 0,5B R = 2 X 858 lb = 1716 lb
0,2F = 0,15 (F-B) + 0,5B
F (0,2 – 0,15) = B (0,5 – 0,15) 3. Neraca Sekitar Reboiler
B = (0,2-0,15)/(0,5-0,15) X F - L=M+B
B = 0,05/0,35 X 1000 lb 0,025L = 0,015M + 0,5B
B= 0,142 X 1000 lb 0,025 (M + B) = 0,015M + 0,5B
B = 142 lb M (0,025 – 0,015) = B (0,5 – 0,025)
Jadi, D = F – B M = (0,475/0,01) X B
D = (1000-142) lb M = 47,5 X 142 lb
D = 858 lb M = 6745 lb

2. Neraca Sekitar Kondensor Jadi, L = M + B


V=R+D R= 2D L = (6745 + 142) lb
- V = 3D L = 6887 lb
KONDENSOR REBOILER

Input Output Input Output Input Output


Komponen
F D B V R D L M B

Benzena 200 128,7 71 386,1 257,4 128,7 172,17 101,1 71


5 75
Kloro 800 729,3 71 2187, 1458, 729,3 6714,8 6643, 71
benzena 9 6 25 825
1000 858 142 2574 1716 858 6887 6745 142
Total
1000 1000 2574 2574 6887 6887

Anda mungkin juga menyukai