Anda di halaman 1dari 15

Minyak Cengkeh

By Kelompok 1
Ayu Lestari 432 19 005
Mutia Sari 432 19 014
St. Faiqah Nursyfany 432 19 022
Minyak Atsiri 1

2 Tanaman Cengkeh

Minyak Cengkeh 3
Minyak Atsiri
Minyak atsiri ini merupakan salah satu dalam hasil sisa Mineral
Oil
dari proses metabolisme dalam tanaman yang terbentuk karena
reaksi antara berbagai persenyawaan kimia dengan adanya air.
Minyak tersebut disintesa dalam sel glanular pada jaringan Minyak
di Alam
tanaman dan ada juga yang terbentuk dalam pembuluh resin.
(Ketaren, 1981). Edible Essential
Fat Oil
Ciri-Ciri

Mudah menguap pada Berbau wangi sesuai Umumnya larut dalam


suhu kamar tanpa Mempunyai rasa getir
mengalami (pungent teste) dengan bau tanaman pelarut organik dan
dekomposisi penghasilnya tidak larut air
Tanaman Cengkeh
Cengkeh (Syzygium aromaticum,
syn.Eugenia aromaticum), dalam bahasa
Inggris disebut cloves, adalah tangkai bunga
kering beraroma dari keluarga pohon.
Cengkeh ditanam terutama di Indonesia
(Kepulauan Banda) dan Madagaskar; selain
itu juga dibudidayakan di Zanzibar, India, dan
Sri Lanka (Bustaman, 2011). Cengkeh akan
mulai berbunga setelah berumur 4,5-8,5 cm,
dan akan disesuakan pada keadaan
lingkungannya.
Minyak Cengkeh
Pohon Cengkeh
Komposisi
Minyak
Bunga Gagang Bunga Daun Eugenol
Atsiri
Bunga 21,3% 78-95%
Minyak Cengkeh Gagang
6% 89-95%
Bunga
Clove Oil Clove Steam Oil Clove Leaf Oil Daun 2-3% 80-85%
Eugenol
Senyawa eugenol merupakan komponen utama yang terkandung dalam minyak cengkeh
(Syzygium aromaticum), dengan kandungan dapat mencapai 70-96%, dan walaupun minyak
cengkeh mengandung beberapa komponen lain seperti eugenol asetat dan β-caryophyllene (Alma
et al., 2007; US EPA, 2008; Bhuiyan et al., 2010), tetapi yang paling penting adalah senyawa
eugenol, sehingga kualitas minyak cengkeh ditentukan oleh kandungan senyawa tersebut, semakin
tinggi kandungan eugenolnya maka semakin baik kualitasnya dan semakin tinggi nilai jualnya.
Karakteristik Minyak Cengkeh dan Eugenol
Minyak cengkeh berupa cairan berwarna kekuning-
kuningan, mempunyai rasa pedas, keras dan berbau aroma Persyaratan mutu minyak cengkeh
cengkeh. Warnanya akan berubah menjadi coklat atau
berwarna ungu jika terjadi kontak dengan besi atau akibat berdasarkan SNI 06-2387-2006
penyimpanan.
Kenampakan fisik eugenol, yaitu berbentuk cairan
tidak berwarna atau kuning pucat, bau cengkeh kuat dan
menusuk, serta menjadi gelap dan mengental bila terpapar
udara karena mudah teroksidasi. Eugenol bersifat mudah
menguap dan sedikit asam serta larut dalam pelarut
organik, seperti kloroform, eter, alkohol dan sedikit larut
dalam air, Ketaren, 1990.
Industri makanan, minuman

Industri Pengguna
Industri Farmasi dan rokok
Obat kumur, pasta gigi, minuman tidak
obat sakit gigi, balsam, beralkohol, es krim,
dll permen karet, dll.
Minyak Cengkeh
Industri Kimia Lainnya Industri Peptisida Nabati
Industri Kemasan Aktif
Kemasan untuk produk sebagai zat bioaditif sebagai bahan baku
berupa daging beku, bahan bakar solar pestisida nabati
buah, sayuran
produk obat, dll
Jenis-jenis Proses Minyak Cengkeh
Penyulingan Ekstraksi

Dengan Dengan
Air Pelarut

Dengan Dengan
Uap Lemak

Dengan
Air dan
Uap
Penyulingan Penyulingan dengan Uap
Cara ini disebut penyulingan tak langsung. Pada prinsipnya,
model ini sama dengan penyulingan langsung. Hanya saja air
Penyulingan dengan Air penghasil uap tidak diisikan bersama-sama dalam ketel
Pada cara ini, bahan tanaman yang akan disuling penyulingan. Uap yang digunakan berupa uap jenuh atau uap
mengalami kontak langsung dengan air mendidih. yang kelewat panas dengan tekanan lebih dari 1 atmosfer.
Ciri khas cara ini yaitu adanya kontak langsung Di dalam proses penyulingan dengan uap ini, uap dialirkan
antara bahan dan air mendidih. Oleh karena itu, melalui pipa uap yang berlingkar yang berpori dan berada
sering disebut penyulingan langsung. Meskipun dari dibawah bahan tanaman yang akan disuling. Kemudian uap
proses pengerjaannya sangat mudah, tetapi akan bergerak menuju ke bagian atas melalui bahan yang
penyulingan dengan cara langsung ini dapat disimpan di atas saringan. Salah satu kelebihan model ini
menyebabkan banyaknya rendemen minyak yang antara lain sebuah ketel uap dapat melayani beberapa buah
hilang. ketel penyulingan yang dipasang seri sehingga proses
produksi akan berlangsung lebih cepat. Namun sayangnya
proses penyulingan dengan model ini memerlukan konstruksi
ketel yang lebih kuat, alat-alat pengaman yang lebih baik.
Penyulingan dengan Air dan Uap
Pada penyulingan ini, bahan tanaman yang akan disuling diletakkan di atas
rak-rak atau saringan berlubang. Kemudian ketel penyulingan di isi dengan
air sampai permukaannya tidak jauh bagian bawah saringan. Ciri khas model
ini yaitu uap selalu dalam keadaan basah, jenuh, dan tidak terlalu panas.
Bahan tanaman yang akan disuling hanya berhubungan dengan uap dan tidak
dengan air panas. Sebenarnya terdapat perbedaan yang mendasar pada
prinsip ketiga model penyulingan tersebut. Namun dalam praktek hasilnya
akan berbeda bahkan kadang-kadang perbedaanya sangat berarti karena
masing -masing metode mempunyai kekurangan dan kelebihan (Hendartomo
(2005)).
Ekstraksi
Ekstraksi Minyak Bunga Cengkeh dengan Pelarut n- Ekstraksi dengan Lemak
Heksana

Pada proses ekstraksi bunga cengkeh dilakukan dengan Ekstraksi dengan lemak padat, proses
menggunakan pelarut n-heksana sebanyak 100 mL, dengan ekstraksi ini digunakan khusus untuk
berat bunga cengkeh yang diekstraksi sebesar 11,5343 gram. mengestraksi bunga-bungaan, dalam rangka
mendapatkan mutu dan rendemen minyak yang
Ekstraksi berlangsung pada kondisi operasi 150-160 °C tinggi.
karena titik didih n-heksana 69 °C sedangkan titik didih
minyak cengkeh 253℃, sehingga diharapkan pada kondisi
operasi tersebut n-heksana dapat menguap dan minyak
dapat terambil semaksimal mungkin.
Pengolahan Menggunakan Minyak Cengkeh
Pembuatan obat kumur herbal alami
• Daun stevia yang telah dibeli kemudian di panaskan dan diangin-anginkan selama 5 hari dengan bantuan sinar
matahari agar kadar air berkurang.
• Selanjutnya daun stevia yang telah kering ditimbang sebanyak 25 gram dipotong kecil–kecil kemudian dicuci
bersih dan dimasukkan ke dalam penangas air A.
• Ditambahkan akuades sebanyak 250 mL (sampai bahan terendam seluruhnya).
• Kemudian penangas air B ditambahkan air secukupnya hingga penangas air A terendam sebagian, selanjutnya
dipanaskan pada suhu 90°C selama 15 menit sambil diaduk kemudian disaring menggunakan kertas saring apabila
infus daun stevia telah dingin.
• Penambahan banyaknya jumlah infusa daun stevia dan minyak cengkeh di dalam larutan agar rasa dan aroma
dari obat kumur campuran stevia dengan minyak cengkeh dapat diterima dan digunakan oleh masyarakat.
Any question ?

Anda mungkin juga menyukai