ISOBUTENE
Oleh:
Kelompok III
BAKTIAR SIMAREMARE
1407113402
DESLY FADILLA S
1407112455
GHERALD ERLANGGA
1407114608
1407110103
KARIM ABDULLAH1
407113516
ONIL ANDIKA
1407123113
YASINTA LOLA
1407120998
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Isobutane, disebut juga dengan metil propanamethylpropane, adalah isomer dari butana.
Senyawa
ini
Kekhawatiran
semakin
sederhana
menipisnya lapisan
meningkatnya
penggunaan
yang
mempunyai karbon
ozon yang
isobutana
disebabkan
sebagai
tersier.
karena
penggantinya.
Isobutana juga digunakan sebagai propelan pada obat semprot. Isobutana dalam industri
dikenal juga dengan nama R-600a. Isobutana digunakan sebagai bahan baku pada
industri petrokimia, misalnya dalam pembuatan isooktana. Isobutana merupakan gugus
radikal untuk asam amino leusin.
1.2 Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Memahami pengertian isobutene.
2. Memahami proses pembuatan isobutene.
3. Mengetahui turunan isobutene.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Isobutene
Isobutylene atau isobutene adalah bahan baku untuk produksi polybutene (karet butil).
Isobutene adalah bahan menengah dalam pembuatan terbuthyl metil eter (MTBE).
Isobutena pada bidang elastomer, sebagian besar digunakan untuk membuat karet
khusus, karet butyl oleh kopolimerisasi dengan isoprena dalam jumlah yang kecil. Hal ini
sangat penting untuk pembuatan bagian dalam tabung, tetapi sisa produksinya rendah dan
meliputi hampir tidak 10 persen dari SBR
digunakan untuk memproduksi bahan aditif untuk oli-oli (polyisobutena), detergen (di- and
triisobutylenes) dan pada saat sekarang ini untuk pembuatan MTBE.
2.2 Pembuatan Isobutene
Isobutene didapat dari :
( proses oleflex)
Catofin Process
dari
n-butana
yang
tidak dikonversi
setelah
proses
n-
hidrasi
dari
pemotongan
C4
untuk
memperoleh
isobutene
menggunakan t-butanol dengan H2O mengikuti reaksi ekotermik pada medium asam.
Proses ini berdasarkan stabilitas yang paling besar dari ion karbon tersier yang
dibandingkan
contoh
di
indusri,
kita
memakai
proses
CFR.
Teknik
ini
b. Regenerasi : fasa aqeuous (eksrak) peratama diflashkan dibaeah hampa udara di stage
pembakaran untuk mencabut hidrokarbon. Fasa ini dalam bentuk bagian sulfat dihidrolisa
menjadi t-butyl alkohol. Kemudian, dikirim untuk kolom regenerasi carbon-steel, yang
mana terbentuk 3 bentuk, dilusi asam, regenerasi isobutene, dan konsentrasi asam yang
dioperasikan pada temperatur sekitar 120 oC.
c. Purifikasi : gas effluent dari regenerator mengandung isobutene, tidak dikonversi dengan
akohol, polymer dan air. Isobutene ini dibusakan dengan kaustik untuk mengembunkan
polymer dan bagian t-butanol. Sisa
alkohol
dan
isobutene
direcover dengan
Eterifikasi
Reaksi : Eksotermik
3.Catofin Process
dibuat
hampir
sama
dari
isobutene
yang
udara.
Tert-Butanol.
dapat digunakan untuk octane improver dan menjadi bahan pembuat MTBE.
Methallyl chloride.
Methallyl chloride merupakan hasil dari proses klorinisasi dari isobuten. Kondisi
proses nya pada temperatur antara 400-500 oC. Reaksi dari proses ini :
Triisobutylaluminum.
Triisobutylaluminum
merupakan
hasil
dari
reaksi
isobuten
dengan
penambahan aluminium dan gas hidrogen. Hasil samping dari proses ini ialah
diisobtylaminum hydrida.
Reaksinya sebagai berikut:
KESIMPULAN
1. isobutene adalah merupakan bahan baku untuk produksi polybutene (karet butil).
Dan merupakan bahan menengah dalam pembuatan terbuthyl metil eter (MTBE)
produk
tertentu
oleh Air
product
(Proses
houdrycatofin),
phillips (proses star) dan UOP ( proses oleflex)dan dengan cara Catofin Process.
3. Turunan Isobutene
Methyl tert-Butyl Ether
Butyl Rubber.
Tert-Butanol.
Methallyl chloride.
Triisobutylaluminum.
DAFTAR PUSTAKA