Anda di halaman 1dari 2

Pertanyaan

1. Jika terdapat impuriti pada kristal, cara yang dilakukan adalah pencucian dan
rekristalisasi. Adakah cara lain yang dapat digunakan untuk menghilangkan impuriti
tersebut?
2. Bagaimana cara induksi partikel dalam nukleasi heterogen dan zat apa yang
digunakan untuk induksi tersebut?
3. Pengambilan kristal dari kristaliser dilakukan dengan pengerukan dan pengaliran.
Dari kedua cara tersebut, manakah yang lebih efisien?
4. Apa prinsip dan mekanisme kristalisasi secara sederhana?
5. Bagaimana suatu impuriti dapat bertindak sebagai penghalang atau mempercepat
kristalisasi?
Jawaban
1. Pencucian dilakukan untuk memisahkan impuriti yang berada di luar kristal dan
biasanya dilakukan dengan air sehingga biayanya cenderung lebih murah. Sedangkan
rekristalisasi dilakukan untuk memisahkan impuriti yang berada di dalam kristal
dengan cara melelehkan/melarutkan kristal itu kembali, kemudian memisahkan
impuriti tersebut dari larutan. Kemudian larutan yang telah bebas impuriti dikristalkan
kembali. Jadi kedua cara di atas adalah cara yang paling efektif dan murah untuk
menghilangkan impuriti, meskipun mungkin ada cara lain namun cara ini yang paling
umum dilakukan.
2. Nukleasi heterogen adalah nukleasi yang dilakukan dengan menambahkan suatu zat
tertentu yang dapat mempercepat terjainya kondisi supersaturasi larutan, misalnya
menurunkan suhu dengan cepat, menguapakan larutan sehingga konsentrasinya lewat
jenuh atau dengan cara lain. Partikel ini akan mengurangi energi yang dibutuhkan
untuk nukleasi sehingga laju nukleasi berjalan dengan cepat.
3. Pengerukan atau pengaliran dilakukan tergantung dari kristaliser yang digunakan dan
jenis kristal yang diperoleh sehingga kedua cara tersebut sama-sama efisien. Namun
jika suatu kristal dapat diambil dengan kedua cara tersebut, pengambilan yang paling
efisien adalah dengan cara pengaliran, yaitu mengalirkan larutan yang mengandung
kristal dan cairan melewati suatu penyaring sehingga kristal akan tertahan pada
penyaring dan larutan akan lolos. Cara lebih efisien karena energi yang dibutuhkan
sedikit dan kehilangan kristal lebih sedikit.

4. Prinsip kristalisasi adalah membuat larutan menjadi lewat jenuh (super saturasi).
Kristalisasi terjadi akibat keadaan lewat jenuh sudah tercapai, dimana konsentrasi
solut lebih tinggi dari pada konsentrasi solvent. Kemudian akan terjadi nukleasi dari
solut dan selanjutnya inti yang terbentuk akan bergabung satu dengan yang lain
membentuk kristal yang lebih besar.
5. Impuriti dapat bertindak sebagai penghalang apabila impuriti tersebut menurunkan
laju nukleasi dan pertumbuhan kristal dan dengan adanya impuriti ini bentuk krital
menjadi tidak teratur dan cenderung berbentuk jarum. Sedangkan impuriti yang
mempercepat kristalisasi bertindak seperti katalis yang akan menurunkan energi
sehingga laju kristalisasi berjalan dengan cepat dan tidak merusak bentuk kristal serta
dapat dipisahkan dengan mudah diakhir proses.

Anda mungkin juga menyukai