PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
C. MANFAAT
Manfaat dari makalah ini yaitu mahasiswa dapat mendapatkan
pengetahuan dalam bidang Manajemen Operasi terutama dalam pengetahuan tentang
Supply Chain Management (SCM), agar dapat diimplikasikan dalam kehidupan sehari
– hari dan dunia kerja.
D. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari Supply Chain Management (SCM)?
2. Peran Supply Chain Management (SCM)?
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Barry Render dan Jay Heizer, Manajemen Rantai Pasokan (Supply
Chain Management) adalah integrasi aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan,
pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir, serta pengiriman ke
pelanggan. Seluruh aktivitas ini mencakup aktivitas pembelian dan pengalihdayaan
(outsourcing), ditambah fungsi lain yang penting bagi hubungan antara pemasok
dengan distributor.
Suatu perusahaan yang menerapkan konsep Supply Chain Management yang
yang benar dan baik akan dapat memberikan dampak peningkatan keunggulan
kompetitif terhadap produk maupun pada sistem rantai pasokan yang dibangun
perusahaan tersebut. Lebih lanjut Heyzer dan Render menyatakan bahwa, perusahaan
perlu mempertimbangkan masalah rantai pasokan untuk memastikan bahwa rantai
pasokan mendukung strategi perusahaan.
Tujuan dari Supply Chain Management untuk mengkoordinasi kegiatan dalam
rantai pasokan untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif dan manfaat dari rantai
pasokan bagi konsumen akhir. Seperti tim kejuaraan, fitur utama dari rantai
pasokan yang sukses adalah anggota-anggota yang berperan demi kepentingan timnya
(Rantai Pasukan). Adapun gambaran Manajemen Rantai Pasokan, berikut ini :
Terdapat 3 macam hal yang harus dikelola dalam Supply Chain Management agar
produk bisa sampai ke konsumen antara lain:
a. Aliran matrial product seperti bahan baku, komponen, barang jadi.
b. Information, seperti kapasitas, status pengiriman, quotation.
c. Keuangan, seperti invoice, term pembayaran.
Adapun komponen yang diperoleh perusahaan dalam menjalankan Supply
Chain Management, antara lain :
a. Aliran matrial product seperti adanya return, repair.
b. Keuangan seperti pembayaran dari konsumen.
c. Informati seperti pesanan produk atas permintaan konsumen, ramalan
produk atau penjualan, dll.
6. Manajemen Logistik
Manajemen logistik adalah kegiatan pembelian dengan berbagai kegiatan
pengiriman, pergudangaan dan persediaan untuk membentuk sistem logistik.
Tujuan Manajemen Logistik yaitu memperoleh efisiensi operasi melalui integrasi
seluruh kegiatan akuisisi bahan baku pemindahan dan penyimpanan.
a. Sistem pengiriman
Pengiriman barang dari dan ke menghabiskan 25% biaya produksi sehingga
perusahaan perlu mengevaluasi cara pengirimannya agar tidak memakan biaya
yang terlalu besar, misalnya dengan truk (bisa mengambil dan mengirim barang
tepat aktu), kereta api (mengangkut dengan kapasitas yang besar seperti minyak,
batubara, dll), udara (mengangkut barang yang sifatnya darurat membutuhkan
kecepatan seperti bunga, obat – obatan), air (mengangkut muatan besar dan
bernilai rendah karena lebih mementingkan biaya pengiriman yang rendah seperti
semen, minyak) dan pipa (mengangkut gas alam, bahan kimia).
b. Logistik Pihak Ketiga
Pengalihdayaan logistik pada pihak ketiga untuk menurunkan biaya investasi dan
biaya persediaan serta menaikkan keandalan dan kecepatan pengiriman. Pihak ketiga
biasanya memiliki keahlian dalam mengkoordinasikan sistem persediaan yang
didukung peralatan yang canggih dan online untuk memenuhi keinginan perusahaan.
7. Manajemen Distribusi
Manajemen rantai pasokan yang memfokuskan pada arus keluar dari produk akhir.
Mendesain jaringan distribusi untuk memenuhi harapan pelanggan menawarkan tiga
kriteria:
a. Respon cepat
b. Pilihan produk
c. layanan