Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043299913 Kode/Nama : EKMA4371 / MataKuliah : MANAJEMEN RANTAI PASOKAN Kode/Nama UPBJJ : 74/ Surabaya Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA 1. Adanya gangguan (disruption) dalam rantai pasok menyebabkan munculnya berbagai risiko. Risiko-risiko tersebut perlu diminimalkan agar tidak terjadi kerugian yang lebih besar bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu untuk merancang dan mengembangkan suatu pendekatan yang dapat meminimalkan risiko terhadap disruption tanpa harus mengorbankan efisiensi. Jelaskan beberapa pendekatan tersebut ! Jawaban : a. Memperbaiki tingkat akurasi pada peramalan permintaan. Peramalan permintaan yang tidak akurat berdampak pada tidak cocoknya sumlah supply dan demand. Perusahaan perlu melakukan penndnekatan kuantitatif untuk meningkatkan tingkat akurasi dan rehabilitas terhadap hasil peramalan. Perusahaan juga perlu untuk mempertimbangkan error dalam peramalan permintaan ( forcast demand error )untuk mengembangkan perencanaan ke depan. Penyesuaian terhadap peramalan seperti lead time , wktu transit,kapasitas dan sebagainya juga diperlukan supaya hasil lebih akurat. b. Mengintegrasi dan menyingkronkan antara perencanaan dnegan eksekusi. Dengan adanya koordinasi dan integrasi yang baik antara keduanya, maka permasalahan yang berakibat pada ketidaksesuaian antara supply dan demand dapat dihindari. c. Mengurangi rata – rata dan variasi lead time. Pendekatan ini mengurangi tingkat ketidakpastian dalam rantai pasokan. Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan yaitu “ - Menghilangkan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah. - Meningkatkan reliabilitas dan validitas pada proses manufaktur, administrative, dan logistic. - Memberikan perhatian pada proses, sumber daya dan material yang kritis atau krusial d. Berkolaborasi dan bekerja sama dengan patner dalam supply chain. Menumbuhkan rasa saling percaya, melakukan kesepakatan dalam hal bagaimana membagi keuntungan, dan saling berupaya untuk meninggalkan mindset lama merupakan Langkah yang diperlukan. Selanjutnya antar patner dalam rantai pasokan perlu untuk bekerja sama dalam membuat suatu keputusan dan menyelesaikan masalah, serta sharing informasi mengenai strategi, perencanaan dan kinerja. e. Meningkatkan awareness perusahaan terhadap aktivitas supply chain. Beberapa Langkah untuk mengurangi kemungkinan terjadinya disruption, Perusahaan mengetahui yang terjadi pada aktifitas rantai pasokannya: - Mengidentifikasi dan memilih indicator utama yang mempengaruhi kinerja rantai pasokan - Mengumpulkan dan menganalisis data dari indicator tersebut - Menentukan tingkat benchmark untuk indicator tersebut - Melakukan monitoring terhadap indicator tersebut dengan membandingkannya dengan benchmark yang telah ditentukan - Mengomunikasikan penyimlpangan yang terjadi dari pencapaian kinerja yang ditargetkan kepada manajer yang berwenang pada saat itu - Mengembangkan dan mengimplementasikan cara untuk mengatasi penyimpangan tersebut. f. Membangun fleksibilitas dalam rantai pasokan. Fleksibilitas dapat diterapkan dalam banyak hal yaitu fleksibilitas dalam desain produk, fleksibilitas dalam hal pengadaan barang( sourcing ), dan fleksibilitas dalam aktivitas manufaktur. Fleksibilitas dalam desain produk dapat dilakukan dengan menerapkan standar dan penggunaan common part sehingga mempermudah dalam merespon perubahan demand dan gangguan dalam hal pengiriman. Fleksibilitas dalam sourcing dapat dilakukan dengan melakukan kontrak pembelian yang fleksibel dan menggunakan spot market untuk melakukan pembelian. Fleksibilitas dalam hal kapasitas produksi perlu dilakukan untk mempermudah aktivitas manufaktur berpindah dari produksi sat uke produksi lain secara cepat. Perusahaan dapat menyegmentasi kapasitas produksinya menjadi kapasitas pokok dan kapasitas reaktif. Strategi late differentiation terhadap produk juga dapat dilakukan untuk meningkatkan fleksibilitas manufaktur. g. Strategi penundaan ( postponement strategy ) Dengan menerapkan strategi ini, kemungkinan produksi produk yang tidak diinginkan pasar dapat diminimalisir sehingga dapat mengurangi resiko ketidakcocokan antara supply dan demand. h. Investasi dalam hal teknologi. Investasi teknologi yang tepat merupakan upaya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya disruption dan meningkatkan kinerja rantai pasokan . Teknologi berbasis web dan teknologi RFID merupakan contoh penggunaan teknologi yang dapat memberikan informasi yang terintegrasi dan real – time.
2. Jelaskan bagaimana H & M mengatur tingkat ketersediaan produk
optimalnya sehingga mampu menjadi pemimpin retail fashion ! Jawaban : a. Kerangka analitik dapat digunakan untuk meningkatkan keuntungan. Banyak perusahaan mengatur tingkat persediaan tanpa analisis pendukung. Manajer dapat menetapkan nilai signifikan untuk sebuah perusahaan dengan memperkenalkan konsep. Konsep yang dikemukakan tidak hanya menentukan pencapaian sebuah perusahaan pada target tingkat optimal ketersediaan produk, tetapi juga membantu mengidentifikasi kunci pengelolaan manajerial yang mungkin dapat digunakan untuk meningkatkann keuntungan. b. Berhati – hati mengatur tingkat ketersediaan. Perusahaan jarang memiliki sebuah target pengaturan ketersediaan produk melalui pertimbangan yang baik. Manajer sebaiknya memberikan perhitungan untuk tingkat ketersediaan produk yang ditargetkan. Seorang manajer dapat menetapkan nilai signifikan dengan mengatur tingkat ketersediaan produk yang ditargetkan untuk memaksimalkan keuntungan. c. Biaya yang dikeluarkan hendaknya dipertimbangkan karena berkaitan dengan usaha memaksimalkan keuntungan. Perusahaan sebaiknya menghindari mengeluarkan biaya yang banyak untuk mengevaluasi tingkat optimal ketersediaan produk. Tingkat ketersediaan produk yang optimal dapat menghasilkan suatu keuntungan yang sangat dekat dengan keuntungan optimal. d. Perhitungkan rentangan untuk biaya kehabisan barang. Usaha perusahaan untuk mengatur tingkat ketersediaan produk sering melupakan biaya kehabisan stok. Biaya ini kurang diperhatikan karena seringkali dampaknya tidak dirasakan secara langsung, misalnya hikangnya kepercayaan pelanggan kepada perusahaan. e. Pastikan tingkat ketersediaan produk sesuai dengan strategi. Seorang Manajer harus menggunakan tingkat ketersediaan produk yang optimal sesuai dengan analisis strategi perusahaan. Pada beberapa kasus, sebuah perusahaan mungkin merasa sesuai untuk menyediakan level ketersediaan produk yang tinggi bagi produk dengan permintaab rendah yang tidak begitu menguntungkan tetapi diperlukan oleh konsumen yang penting bagi perusahaan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan reputasi perusahaan, sesuai dengan strategi yang dipilihnya.
3. Pelajari materi pada Modul 9 Kegiatan Belajar 1 dan 2 BMP Manajemen
Rantai Pasokan. Jelaskan praktik Customer Relationship Management dan Supplier Relationship Management yang dilakukan di H & M! Jawaban : a. Customer Relationship Management Manajemen hubungan dengan konsumen mempengaruhi struktur perusahaan untuk mengembangkan dan mengelola hubungan tersebut. Kunci utama konsumen adalah kebutuhan mereka ditentukan, kemudian produk dan jasa dikembangkan untuk memenuhi kebutuhannya. Hubungan dengan konsumen tersebut disatukan dan diteruskan dengan pemberian informasi, peningkatan produk, delivery ( pengiriman ) , kualitas dan biaya, pengembangan tujuan, serta meningkatkan kinerja dan profitabilitas untuk rekan kerja sesuai dengan persetujuan pembagian keuntungan. b. Supplier Relationship Management Manajemen hubungan dengan pemasok menggambarkan bagaimana perusahaan mengelola hubungannya dengan para pemasok. Perusahaan mengelola rantai pasokan dengan mencaro pemasok dengan kinerja yang baik dan saling menguntungkan. Perusahaan memfokuskan hubungan baik dengan pemasok dalam hal memenuhi biaya, kualitas, dan layanan konsumen untuk bahan baku, komponen, dan produk. Untuk produk yang tidak pokok, perusahaan biasanya melakukan pelelangan, serta susunan penawaran atau katalog untuk memilih pemasok. Proses ini mencakup penyaringan dan pemilihan pemasok secara rutin berkomunikasi dengan bagian produksi untuk menciptakan feedback pada pemasok dan kinerja pembelian, dan dengan bagian pemasaran untuk feedback ke konsumen. Pemasok perlu mengetahui pengembangan produk baru dan tujuan kinerja feedback.