Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : Sepa Suaryati


Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043369314
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA 4371/ Manajemen Rantai Pasokan
Nama UPBJJ : UT – DKI Jakarta
Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


Jawaban :
1. Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan menurut Kouvelliset al.
2012, yaitu :
a. Memperbaiki tingkat akurasi pada peramalan permintaan.
Oeramalan permintaan yang tidak akurat berdampak pada tidak
cocoknya jumlah supply dan demand. Untuk itu, perusahaan perlu
melakukan pendekatan kuantitatif untuk meningkatkan tingkat
akurasi dan realita terhadap hasil peramalan. Perusahaan juga
perlu untuk mempertimbangkan error dalam peramalan
permintaan (forecast demand error) untuk mengembangkan
perencanaan ke depan. Penyesuaian terhadap peramalan seperti
lead time, waktu transit, kapasitas dan sebagainya juga diperlukan
supaya hasil lebih akurat.
b. Mengintegrasi dan menyinkronkan antara perencanaan dengan
ekseskusi. Pada beberapa kasus, eksekusi tidak selalu sama
dengan perencanaan karena perlunya adjustment dengan kondisi
yang terjadi saat itu. Namun, adjustment tersebut seringkali tidak
disampaikan kepada pembuat perencanaan (planner) sehingga
berdampak pada kurangnya integrasi antara pengembang dan
pengeksekusi perencanaan. Dengan adanya koordinasi dan
integrasi yang baik antara keduanya, maka permasalahan yang
berakibat pada ketidaksesuaian antara supply dan demand dapat
dihindari.
c. Mengurangi rata – rata dan variasi lead time. Pendekatan ini dapat
ketidakpastian dalam rantai pasokan. Beberapa aktivitas yang
dapat dilakukan yaitu :
- Menghilangkan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah.
- Meningkatkan reliabilitas dan validitas pada proses
manufaktur, administratif dan logistic.
- Memberikan perhatian pada proses, sumber daya dan material
yang kritis atau krusial.
d. Berkolaborasi dan bekerja sama dengan partner dalam supply
chain. Mengaplikasikan kolaborasi ini tidaklah mudah.
Menumbuhkan rasa saling percaya, melakukan kesepakatan dalam
hal bagaimana membagi keuntungan, dan saling berupaya untuk
meninggalkan mindset lama merupakan langkah yang diperlukan.
Selanjutnya antar partner dalam rantai pasokan perlu untuk
bekerja sama dalam membuat suatu keputusan dan
menyelesaikan masalah, serta sharing informasi mengenai
strategi, perencanaan dan kinerja.
e. Meningkatkan awareness perusahaan terhadap aktivitas supply
chain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya discruption,
perusahaan sebaiknya mengetahui apa yang terjadi pada aktivitas
rantai pasokannya. Beberapa langkah yang dapat dilakukan yaitu :
- Mengidentifikasi dan memilih indicator utama yang
mempengaruhi kinerja rantai pasokan.
- Mengumpulkan dan menganalisi data dari indicator tersebut.
- Menentukan tingkat benchmark untuk indicator tersebut.
- Melakukan monitoring terhadap indicator tersebut dengan
membandingkanya dengan benchmark yang telah ditentukan.
- Mengkomunikasikan penyimpangan yang terjadi dari
pencapaian kinerja yang ditargetkan kepada manager yang
berwenang pada saat itu.
- Mengembangkan dan mengimplementasikan cara untuk
mengatasi penyimpangan tersebut.
f. Membangun fleksibilitas dalam rantai pasokan. Fleksibilitas dapat
diterapkan dalam banyak hal yaitu fleksibilitas dalam desain
produk, fleksibilitas dalam hal pengadaan barang (sourching) dan
fleksibilitas dalam aktivitas manufaktur. Fleksibilitas dalam desain
produk dapat dilakukan dengan menerapkan standard dan
penggunaan common part sehingga mempermudah dalam
merespons perubahan demand dan gangguan dalam hal
pengiriman. Fleksibilitas dalam sourching dapat dilakukan dengan
melakukan kontrak pembelian yang fleksibel dan menggunakan
spot market untuk melakukan pembelian. Selain itu, fleksibiltas
dalam hal kapasitas produksi perlu dilakukan untuk
mempermudah aktivitas manufaktur berpindah dari produksi satu
produk ke produk lain secara cepat. Perusahaan dapat
menyegmentasi kapasitas produksinya menjadi kapasitas pokok
dan kapasitas reaktif. Strategi late differentiation terhadap produk
juga dapat dilakukan untuk meningkatkan fleksibiltas manufaktur.
g. Strategi penundaan (postponement strategy). Dengan
menerapkan strategi ini, kemungkinan produksi produk yang tidak
diinginkan pasar dapat diminimalisir sehingga dapat mengurangi
risiko ketidakcocokan antara supply dan demand.
h. Investasi dalam hal teknologi. Investasi untuk teknologi yang tepat
merupakan upaya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya
discruption dan meningkatkan kinerja rantai pasokan. Teknologi
berbasis web dan teknologi RFID merupakan contok penggunaan
teknologi yang dapat memberikan informasi yang terintegrasi dan
real time.
2. Cara H&M mengatur ketersediaan produk optimalnya sehingga
mampu menjadi pemimpin retail fashion yaitu :
a. Biaya penimbunan barang (cost of overstocking the product)
merupakan kerugian perusahaan dari setiap unit yang tak terjual di
akhir musim penjualan. Dimana manager H&M untuk kelancaran
produksi, H&M membeli sejumlah besar hanya beberapa jenis kain
atau bahan (hanya empat atau lima jenis, tetapi dapat berubah
dari tahun ke tahun). Dengan cara ini, produsen lain dapat
mengirimkan kain dalam jumlah besar dengan cepat langsung ke
pusat produksi H&M. Perusahaan membeli kain mentah dari
berbagai pemasok dari berbagai negara yang mampu
menyediakan bahan dalam jumlah dan kualitas yang sesuai.
Pemasok – pemasok akan mengirimkan pesanan bahan dalam
jumlah dan kualitas yang sesuai. Pemasok – pemasok akan
mengirimkan pesanan bahan dalam waktu 5 hari sejak pesanan
dilakukan. Terdapat keterbukaan informasi dan kerja sama yang
baik antara pusat produksi dengan para pemasok yang juga
menjadi kunci agar pemasok dapat mengirimkan pesanan dalam
waktu yang cepat.
b. Biaya kekurangan persediaan (cost of understocking the product)
merupakan kerugian perusahaan setiap kehilangan penjualan
dikarenakan tidak tersediannya persediaan. Cost pf understcoking
seharusnya termasuk pada batas. Kehilangan dari sekarang hingga
penjualan selanjutnya apabila pelanggan tidak kembali. Dimana
manager H&M dalam membuat produk baru, agen perusahaan
selalu memantau berbagai media social untuk mengamati arah
mode pakaian yang dapat dilihat dari berbagai komunitas, para
influencer dan para artis. Berdasarkan arah mode yang mulai
berkembang para agen dengan cepat mengirim ide busana –
busana tersebut ke kantor pusat. Selanjutnya kantor pusat akan
mengirim ide ide tersebut ke para desainer untuk membuat sketsa
desain yang akan diproduksi di pusat pusat produksi H&M. Item
item baru kemudian diproduksi dan dikirim ke toko toko H&M
dalam jangka waktu 4-6 minggu , dan item yang ada dapat diubah
dalam 2 minggu. Proses produksi yang singkat menciptakan
kelangkaan desain, tidak ada stok yang menumpuk di toko yang
mendorong konsumen untuk langsung melakukan pembelian
apabila tersedia item yang diinginkan. Persediaan setiap item
produk yang dijual tidak dibuat dalam jumlah yang banyak karena
model pakaian akan berganti dengan cepat.
H&M memiliki 12 tingkat perputaran persediaan per tahun yang
dua kali lebih cepat daripada toko toko pesaingnya. Siklus pesanan
terfokus jangka pendek semacam ini membuat perkiraan
menjadisangat akurat, jauh lebih akurat daripada pesaing yang
mungkin memesan setiap bulan.

3. Praktik Customer Relationship Management dan Supplier Relationship


Management yang dilakukan di H&M yaitu :
a. Pemenuhan pesanan (order fulfillment). Proses pemenuhan
pesanan merupakan serangkaian aktivitas perusahaan untuk
memenuhi pesanan konsumen dan menyediakan tingkat
pelayanan yang dibutuhkan dengan biaya pengiriman yang
terendah. Oleh karena itu, proses pemenuhan pesanan harus
diintegrasikan dengan pemasaran, produksi dan perencanaan
perusahaan agar lebih efektif. Lebih khususnya, system distribusi
perusahaan dirancang untuk memberikan tingkat pelayanan yang
cukup, dan system produksinya harus dibuat untuk menghasilkan
tingkat output yang dibutuhkan dengan perencanaan pemasaran
dan promosi yang mempertimbangkan output dan kemampuan
pengiriman perusahaan tersebut. Permasalahan yang
berhubungan dengan pemenuhan pesanan adalah lokasi pemasok,
transportasi inbound dan outbound yang digunakan, lokasi fasilitas
produksi dan pusat distribusi, serta system yang digunakan untuk
memasuki, memproses, mengomunikasikan, memilih,
mengirimkan dan mendokumentasikan pesanan konsumen. Proses
pemenuhan pesanan ini harus diintegrasikan dengan manajemen
hubungan dengan konsumen, manajemen customer service,
manajemen hubungan dengan pemasok dan manajemen
pengembalian untuk memastikan kebutuhan konsumen dapat
dipenuhi. Tingkat pelayanan konsumen diperbaiki, pemasok
membantu dalam meminimalisasi waktu siklus pemesanan, dan
konsumen mendapatkan produk dengan kualitas terbaik. Pasar inti
perusahaan adalah wanita berusia 24-35 tahun. Mereka
menjangkau pasar ini dengan menempatkan toko mereka di pusat
kota dan tempat tempat dengan konsentrasi wanita yang tinggi
dalam rentang usia ini. Item pakaian diberi harga berdasarkan
permintaan pasar, bukan berdasarkan biaya pembuatam. Waktu
tunggu yang singkat untuk pengiriman item fashion unitk
dikombinasikan dengan produksi yang singkat memungkinkan H
&M menawarkan lebih banyak gaya dan pilihan kepada pelanggan,
namu tetap menciptakan rasa urgensi untuk membeli karena item
sering terjual habis dengan cepat.
b. Manajemen Hubungan dengan Pemasok (Supplier Relationship
Management). Manajemen hubungan dengan pemasok
menggambarkan bagaimana perusahaan mengelola hubungannya
dengan para pemasok. Perusahaan mengelola rantai pasokan
dengan mencari pemasok dengan kinerja yang baik dan saling
menguntungkan. Perusahaan memfokuskan pada hunungan yang
baik dengan pemasok dalam hal memenuhi biaya, kualitas dan
layanan konsumen untuk baha baku, komponen dan produk.
Untuk produk yang tidak pokok, perusahaan biasanya melakukan
pelelangan serta susunan penawaran atau katalog untuk memilih
pemasok. Kegiatan dalam proses ini mencakup penyaringan dan
pemilihan pemasok, negosiasai produk dan jasa, pengelolaan
pemasok, serta pengawasan dan peningkatan kinerja pemasok.
Manajemen hubungan dengan pemasok secara rutin
berkomunikasi dengan bagian produksi untuk menciptakan
feedback pada pemasok dan kinerja pembelian dan dengan bagian
pemasaran untuk feedback ke konsumen. Pemasok perlu
mengetahui pengembangan produk baru dan tujuan kinerja
feedback. Untuk kelancaran produksi H&M membeli sejumlah
besar hanya beberapa jenis kain atau bahan (hanya empat atau
lima jenis, tetapi dapat berubah dari tahun ke tahun). Dengan cara
ini, produsen kain dapat mengitimkan kain dalam jumlah besar
dengan cepat langsung ke pusar produksi H&M. Perusahaan
membeli kain mentah dari berbagai pemasok dari berbagai negara
yang mampu menyediakan bahan dalam jumlah dan kualitas yang
sesuai. Pemasok pemasok akan mengirimkan pesanana bahan
dalam waktu 5 hari sejak pesanan dilakukan. Terdapat
keterbukaan informasi dan kerja sama yang baik anatara pusat
produksi dengan para pemasok yang juga menjadi kunci agar
pemasok dapat mengirimkan pesanan dalam waktu yang cepat.
c. Pengembangan Produk dan Komersialisasi (Product Development
and Comercialization). Pengembangan produk dan komersialisasi
adalah tindakan pengembangan produk baru untuk memenuhi
perubahan permintaan konsumen dan memasarkan produk
tersebut dengan cepat dan efisien. Dalam pengelolaan rantai
pasokan , banyak konsumen dan pemasok yang terlibat dalam
proses pengembangan produk baru untuk meyakinkan bahwa
produk dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan pembelanjaan
barang dapat memenuhi kebutuhan pabrik.
d. Kegiatan dalam proses pengembangan produk dan komersialisasi
mencakup metode dan dorongan untuk membangkitkan ide
produk baru, pengembangan mekanisme feedback ke konsumen,
pembentukan crossfunctional, tim pengembangan produk baru
internal perusahaan, penilaian dan pemilihan ide produk baru
berdasarkan pengaruh finansial, kebutuhan sumber daya yang
sesuai dengan infrastruktur pabrik dan logistic, perancangan dan
percobaan protoripe produk baru, menentukan saluran
pemasaran dan terakhir, menilai keberhasilan dari setiap produk
baru. Keberhasilan pengembangan produk baru bergantung pada
konsumen dan pemasok eksternal, perusahaan maufaktur, serta
pemasaran dan finansial internal. Dalam membuat produk baru,
agen perusahaan selalu memantau berbagai media social untuk
mengamati arah mode pakaian yang dapat dilihat dari berbagai
komunitas, para influencer dan para artis. Berdasarkan arah mode
yang mulai berkembang, para agen
Dengan cepat mengirim ide busana busana tersebut ke kantor
pusat. Selanjutnya kantor pusat akan mengirim ide ide tersebut ke
para desainer untuk membuat sketsa desain yang akan diproduksi
di pusat pusat produksi H&M. Item item baru kemudian diproduksi
dan dikirim ke toko toko H&M dalam jangka waktu 4-6 minggu,
dan item yang ada dapat diubah dalam 2 minggu. Proses produksi
yang singkat menciptakan kelangkaan desain, tidak ada stock yang
menumpuk di toko yang mendorong konsumen untuk langsung
melakukan pembelian apabila tersedia item yang diinginkan.
Persediaan setiap item produk yang dijual tidak dibuat dalam
jumlah yang banyak karena model pakaian akan berganti dengan
cepat dari pada toko toko pesaingnya. Siklus pesanan terfokus
jangka pendek semacam ini membuat perkiraan menjadi sangat
akurat, jauh lebih akurat daripada pesaing yang mungkin memesan
setiap bulan.

Anda mungkin juga menyukai