Anda di halaman 1dari 12

1.

Sebutkan siapa saja pelaku dalam supply chain dan berikan ilustrasi unttuk suatu industry disertai
dengan gambar!

2. Jelaskan beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk mempercepat time to market!

3. Apa yang dimaksud dengan trade off ?

4. Apa yang dinamakan CPFR dan bagaimana CPFR bisa meningkatkan akurasi maupun stabilitas
permintaan?

5. Mengapa penempatan dan bentuk persediaan penting dalam supply chain management?

6. Jelaskan Langkah-langkah umum pembelian rutin dalam sebuah !

7. Sebutkan urutan memilih supplier yang benar !

8. Apa tugas yang harus dilakukan oleh fungsi distribsi dan transpotai?

9. Jelaskan secara singkat tujuan penerapan informasi dalam manajemen rantai pasok!

10. Menurut anda bagaimana international supply chain berbeda dengan manajemen rantai pasok
domestic?

11. Apa yang dinamakan postponement dan pada kondisi apa postponement tepat
digunakan?

12. Menurut Kibli et al (2010) rancagan jaringan supply chain mencakup jawaban terhadap
berbagai pertanyaan. Sebutkan pertanyaan-pertanyaan yang dimaksud!

13. Sebutkn instrument untuk mengelola permintaan dan jelasakan secara singkat!

14. Jelaskan model EOQ dan berikan contohnya!

15. Dalam kondisi seperti apa keterlibatan supplier sangat penting dalam perancangan produk
baru?

16. Bedakan tiga distribusi yang anda ketahui dan sebutkan kelemahan dan kelebihannya!

17. Bagaimana kolaborasi dan sharing informasi bisa mengurangi terjadinya bullwhip effect?
Jelaskan!

18. Apa saja yang dilakukan untuk memperpendek cash – to cash cyle time

19. Jelaskan peran ERP dan analytical solutions teknologi informasi dalam memecahkan
masalah perencanaan operasional dalam rantai pasok!

20. Apa yang dimaksud dengan konfigurasi dan kordinasi dalam mengelola international
supply chain?
Jawaban:

1.Pihak-pihak yang terlibat dalam suatu rantai pasokan meliputi pabrik manufaktur, pemasok,

perusahaan penyedia transportasi, gudang, retailer, perusahaan komunikasi, dan bahkan konsumen itu

sendiri.

2. A. Sederhanakan Proses Pengembangan

upaya mengoptimalkan time to market membutuhkan pemahaman yang komprehensif tentang

berbagai bagian product insight yang terlibat dalam proses pengembangan produk serta sumber

daya yang diperlukan untuk menyelesaikannya.

B. Tetapkan Tujuan Bisnis dan KPI yang Dapat DIcapai

perusahaan perlu membuat tujuan bisnis dan KPI yang mewakili pengembangan produk. Dengan

demikian, perusahaan tidak akan hanya melihat dampak perubahan pada berbagai proses produksi,

namun juga memperlihatkan kesuksesan pertumbuhan bisnis.

C. Buat Product Roadmap

Tim produk perlu membuat product roadmap dengan product classification yang jelas. Sehingga

perusahaan dapat memprioritaskan tugas secara efektif dan memberikan visibilitas yang baik kepada

tim perusahaan lainnya.


D. Membuat Minimum Viable Product (MVP)

tim produk mempertimbangkan untuk membuat Minimum Viable Product (MVP) terlebih dahulu.

Minimum viable product adalah versi sederhana dari produk yang memiliki fitur berdaya guna tinggi

dan mewakili value utama dari produk. Dengan kata lain, MVP adalah produk yang dapat digunakan,

dapat diandalkan, dan memerhatikan kebutuhan pelanggan meskipun masih dalam versi sederhana.

E. Bangun Workflow yang Jelas

Tujuannya untuk membantu setiap anggota tim perusahaan dapat menyelesaikan pekerjaannya

dengan pemahaman yang kongkrit tentang apa yang harus dilakukan selama proses pengembangan

produk.

3. Trade-off merupakan usaha untuk meningkatkan kualitas atau aspek tertentu dengan mengurangi

kualitas atau aspek dari sesuatu yang lain. Dapat dikatakan, trade-off adalah pertukaran kondisi atau

konsekuensi dari sebab-akibat.

4. CPFR adalah suatu usaha yang menggabungkan upaya mitra usaha (trading partners) dalam

perencanaan dan pemenuhan kebutuhan permintaan pelanggan dengan tujuan untuk meningkatkan

efisiensi dalam keseluruhan rantai persediaan agar menghasilakan efisiensi dalam memenuhi

permintaan client dan efisiensi persediaan, biaya logistik dan biaya transportasi.

5. Supply Chain Management sangat penting dilakukan untuk memperlancar proses produksi dan proses

pemasaran untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Agar pengendalian supply chain bisa efektif maka

diperlukan adanya arus informasi yang lancar dan rasa saling percaya antar bagian, baik itu pemasok,

perusahaan maupun konsumen.


6. 1. Pengenalan kebutuhan

Pengenalan kebutuhan adalah tahapan di mana konsumen menyadari suatu masalah atau

kebutuhan yang ingin dipenuhinya.

2. Pencarian informasi

Pencarian informasi dilakukan saat konsumen memandang bahwa kebutuhannya bisa dipenuhi

dengan membeli serta mengonsumsi suatu produk.

3. Evaluasi alternatif

Adalah proses evaluasi pilihan produk dan merek sesuai keinginan konsumen. Pada tahapan ini,

konsumen akan membandingkan berbagai merek pilihannya, yang dapat memberi manfaat dan mampu

mengatasi masalah yang sedang dihadapinya.

4. Keputusan pembelian

Setelah melewati berbagai tahap, konsumen akan menentukan sikap dan mengambil keputusannya

apakah akan membeli atau tidak. Jika memilih membeli, konsumen akan dihadapkan pada beberapa

alternatif pengambilan keputusan.

5. Perilaku pascapembelian

Proses keputusan pembelian yang paling terakhir ini menggambarkan apakah sebuah produk atau

perusahaan bisa membentuk konsumennya menjadi loyal atau tidak.


7. a. Perhatikan Kualitas

b. Analisis Track Record

c.Jangan mudah tergiur dengan harga atau biaya yang murah.

d. Cari Produsen Langsung

e. Pertimbangkan Konsistensi

8. 1. Melakukan segmentasi dan melakukan target service level. Segmentasi konsumen perlu di lakukan

karena kontribusi mereka pada revenue perusahaan bisa bervariasi dan karakteristik tiap konsumen bisa

bebeda satu dengan lainya. Dengan memahami perbedaan karakteristik dan kontribusi tiap konsumen

atau area distribusi, perusahaan bisa mengoptimalkan alokasi persediaan maupun kcepatan layanan.

Misalnya, konsumen kelas 1, yang menyumbangkan pendapatan terbesar, memiliki target servis level

yang lebih tinggi di bandingkan dengan konsumen kelas 2 atau kelas 3 yang kontribusinya lebih rendah.

2. Menentukan mode transportasi yang akan di gunakan. Tiap mode transportasi memiliki

karakteristik yang beda dan memiliki keunggulan serta kelemahan yang berbeda juga, sebagai

contoh, transportasi laut memiliki keunggulan dari segi biaya yang lebih rendah, namun lebih lambat

di bandingkan dengan transportasi udara. Manajemen transportasi harus bisa menentukan mode apa

yang akan di gunakan dalam mengirimkan produk – produk mereka ke konsumen, kombinasi dua

atau lebih mode transportasi tentu bisa atau bahkan harus di lakukan tergantung pada situasi yang di

hadapi.

3. Melakukan penjadwalan dan penetuan rute pengiriman. Salah satu kegiatan yang di lakukan oleh

distributor adalah menetukan kapan kendaraan harus berangkat dan rute mana yang harus di lalui
untuk memenuhi permintaan dari sejumlah konsumen. Apabila jumlah konsumen sedikit, keputusan

ini dapat di ambil secara mudah. Namun perusahaan yang memiliki ribuan atau puluhan ribu toko

atau tempat –tempat penjualan yang harus di kunjungi, penjadwalan dan penentuan rute pengiriman

adalah pekerjaan yang sangat sulit dan kurang tepatan dalam mengambil dua keputusan tersebut

bisa berimplikasi pada biaya pengiriman.

9. 1). Mengumpulkan informasi mengenai sebuah produk mulai dari produksi sampai pengiriman,

pembelian, dan menyediakan pola pandang bagi semua pihak dalam rantai pasok.

2). Menyediakan akses bagi seluruh data dan informasi yang ada di dalam sistem melalui titik kontak

(single-point-of-contact).

3). Menganalisis, merencanakan, dan membuat tradeoff berdasarkan informasi dari

seluruhkomponen dalam sebuah rantai pasok.

4). Kolaborasi dengan partner untuk mengatasi ketidakpastian, antara lain melalui pembagian

informasi, dan mencapai optimal global.

10. Perbedaan Supply Chain dan Logistik. Perbedaan yang paling terlihat dari keduanya adalah subjek

distribusi barangnya. Logistik berfokus pada strategi dan koordinasi pada pemasaran dan produksi,

sementara Supply Chain berfokus untuk alur distribusi.

11. Postponement Strategy adalah strategi yang bertujuan untuk menunda beberapa aktivitas dalam

supply chain sampai customer demand diketahui. Postponement bisa mengurangi resiko suatu produk

menumpuk berlebih di akhir musim jualnya.

12. 1. Pasar mana yang akan menjadi target penjualan?

2. Berapa lead time yang dijanjikan dan dengan biaya berapa?


3. Berapa dan dimana lokasi fasilitas produksi dan distribusi yang akan dioperasikan?

4. Proses apa yang bisa diserahkan ke pihak ketiga?

5. Berapa masing-masing kapasitas fasilitas yang harus digunakan?

6. Produk apa yang harus diproduksi dimasing-masing pabrik?

7. Produk apa yang harus di simpan di masing-masing gudang?

8. Pabrik mana yang akan memasok tiap gudang?

9. Gudang mana yang akan memasok tiap wilayah pasar?

13. a. Promosi

Kegiatan promosi bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui iklan di media cetak

maupun media elektronik. Kegiatan promosi sendiri biasanya sudah teruji efektivitasnya untuk

meningkatkan volume penjualan selama periode tertentu. Promosi pada saat tertentu bisa

meningkatkan volume permintaan baik segera setelah promosi dilakukan ataupun secara perlahan

dan terjadi beberapa lama setelah periode promosi mulai dilakukan.

b. Pricing

Kebijakan harga sebenarnya juga bisa diklasifikasikan sebagai bagian dari instrument promosi.

Namun sebenarnya kebijakan pricing bisa memiliki tujuan yang lebih luas dari sekedar promosi.

Contohnya, tarif telepon yang lebih mahal siang hari dibandingkan dengan waktu malam hari adalah

cara untuk memindahkan sebagian beban jaringan yang memang sibuk pada siang hari ke malam hari.

c. Shelf management

Posisi dan cara penempatan suatu barang di supermarket sering kali berpengaruh terhadap penjualan

barang tersebut. Barang yang letaknya tersembunyi, walaupun sebenarnya menarik bagi banyak
konsumen, tidak akan banyak laku karena tidak terlihat oleh calon-calon pembeli. Oleh karena itu,

produk yang baru diluncurkan atau yang sedang punya program peningkatan penjualan, biasanya

ditempatkan di tempat-tempat yang terlihat jelas oleh para pengunjung took atau supermarket.

d. Deal Structure

Deal structure ini meliputi persetujuan jual-beli seperti boleh tidaknya produk dikembalikan, term

pembayaran, perlindungan harga, garansi, dan sebagainya. Bisa tidaknya produk dikembalikan apabila

tidak sesuai dengan keinginan pembeli ini akan meningkatkan volume penjualan, namun penjual akan

menanggung biaya pengembalian yang lebih tinggi.

14. EOQ adalah jumlah pesanan ideal yang harus dibeli perusahaan untuk meminimalkan biaya

persediaan. Biaya tersebut, seperti biaya penyimpanan, biaya kekurangan, dan biaya pemesanan.

EOQ adalah model perhitungan yang dikembangkan pada 1913 oleh Ford W. Harris dan disempurnakan

dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, kamu berjualan sabun batang secara online. Tahun lalu,

permintaan akan sabun batang sekitar 5.000 buah. Adapun biaya pemesanan rata-rata Rp2.500 dan

biaya penyimpanan per unit Rp500 per tahun.

Maka penghitungannya EOQ adalah sebagai berikut:

= √ (2 x 5.000 x Rp2.500 / Rp500)

= √ (50.000)

= 224 unit

Berdasarkan hasil penghitungan ini, jumlah pesanan persediaan yang ekonomis atau economic order

quantity adalah 224 unit per pesanan.


15. Supplier itu diperlukan untuk memberikan masukan tentang material apa yang cocok untuk suatu

rancangan produk baru, dan apakah supplier tersebut bisa memasok material yang dibutuhkan.dan

Supplier untuk item-item yang kompleks dan supplier- supplier kritis perlu dilibatkan sejak awal,

sedangkan supplier untuk material atau komponen sederhana bisa dilibatkan hanya pada fase-fase akhir

perancangan produk.

16. 1. Jenis Distribusi Intensif

Kelebihan:

1. Meningkatkan penjualan

Jika Anda pikirkan, hasilnya cukup sederhana. Semakin banyak bidang yang Anda cakup, semakin

banyak pendapatan yang dapat Anda hasilkan. Selain itu, produsen juga dapat meningkatkan

visibilitas produk dengan berinvestasi di lokasi produk yang lebih baik. Ini akan meningkatkan

peluang penjualan.

2. Pengenalan produk

Perbaikan pengenalan produk dapat menjadi keuntungan paling penting dari distribusi intensif.

Selain itu, pelanggan mulai akan menghubungkan iklan cetak dan iklan digital dengan produk yang

mereka lihat secara teratur di toko.

Kelemahan:

Jadi ini cukup jelas: meningkatkan pengenalan produk bisa jadi mahal, terutama jika perusahaan

menginginkan produk manufaktur mereka ada di setiap toko. Harga dapat bervariasi, tergantung

pada lokasi pengecer yang merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan jika Anda ingin

perusahaan Anda melakukannya.


2. Jenis Distribusi Selektif

Kelebihan:

1. Cakupan Pasar Optimal

Distribusi selektif memungkinkan perusahaan memperoleh cakupan pasar yang optimal, yang juga

pada harga yang relatif lebih rendah. Yang terbaik dari semuanya, baik perusahaan baru maupun

yang sudah ada dapat bereksperimen dengan alternatif ini untuk melihat apakah mereka dapat

memperoleh hasil terbaik.

2. Kepuasan Konsumen

Karena sejumlah distributor dipilih sendiri oleh perusahaan, konsumen mungkin untuk

mendapatkan keuntungan yang lebih baik dalam kualitas layanan dan produk. Produsen juga

memiliki kontrol yang lebih baik dalam hal bagaimana produk ditangani oleh distributor.

Kelemahan:

Mungkin sulit meningkatkan tingkat penetrasi pasar karena produk yang dijual melalui distribusi

pilihan tidak tersedia di semua tempat. Tapi tentu saja itu tergantung pada tujuan organisasi.

3. Jenis Distribusi Eksklusif

Kelebihan:

1. Meningkatkan Penjualan dan Keuntungan

Mono-branding atau distribusi eksklusif dapat secara drastis meningkatkan penjualan dan

memajukan bisnis Anda. Ketika merek menuangkan semua upaya pemasaran mereka kepada

distributor eksklusif, mereka cenderung melihat hasil berkualitas tinggi sebagai imbalan. Ini sangat
penting jika perusahaan menjual produk berteknologi kompleks yang mungkin tidak diketahui orang

pada awalnya. Karena itu, perusahaan akan dapat menghasilkan lebih banyak penjualan dan laba.

2. Menarik banyak perhatian

Salah satu manfaat paling menonjol dari distribusi eksklusif adalah produsen dapat memperoleh

lebih banyak perhatian. Produk khusus dapat diprioritaskan karena distributor atau distributor

terbatas. Karena hal ini, beberapa distributor dapat menyoroti produk eksklusif di iklan toko dan

koran. Orang lain bisa mendistribusikan majalah kupon.

Kelemahan:

Jika merek Anda masih sedikit berkembang, Anda akan kesulitan memposisikan bisnis Anda di

pasar tanpa bergantung pada distributor eksklusif. Tidak seperti merek besar dan populer seperti

BMW atau Rolex, bisnis kecil tidak memiliki keahlian untuk memimpin. Karena itu, mereka mungkin

menjadi sangat bergantung pada distributor eksklusif untuk meminta nasihat.

17. Melakukan penerapan information sharing, hal ini dapat dilakukan dengan mudah apabila terjadi

hubungan yang baik antar semua pihak dan melakukan pengumpulan informasi sebanyak-banyaknya

agar tidak terjadi miss communication atau kesalahpahaman.

18. Menurunkan tingkat persediaan. Melakukan negosiasi term pembayaran ke supplier (supaya lebih

lama) Melakukan negosiasi dengan pelanggan (supaya membayar lebih cepat)

19. Peran Sistem ERP pada SCM Perangkat lunak ERP memiliki dampak signifikan pada cara bisnis

beroperasi yang mana akan sejalan dengan semakin baik pertumbuhan bisnis.
Sistem ERP dapat mengkonsolidasikan operasi rantai pasokan di bawah satu dasbor, memberikan

visibilitas dan koordinasi yang lebih efisien dengan pemasok dan vendor. Software ERP manufaktur juga

dapat mengotomatisasi proses rantai pasokan sehingga karyawan dapat lebih produktif di area lain.

20. Dimensi pertama adalah konfigurasi dari aktifitas-aktifitas perusahaan di dunia internasional.

Dimensi kedua adalah koordinasi yang mengacu pada bagaimana mengkoordinasikan aktivitas yang

dilakukan di negara berbeda.

Anda mungkin juga menyukai