Dengan memahami kedua strategi supply chain management tadi maka dapat
dipahami keuntungan dan kerugian dari keduanya, yang kemudian dapat diambil
keuntungan dari kedua strategi tersebut yang kemudian dapat dikenal dengan push-pull
strategy.
3. Push-Pull Supplay Chain
Idealnya dalam kegiatan supply chain managemen menggunakan pendekatn
diantara push dan pull-based, dan kemudian hal ini dikenal dengan istilah push-pull
boundary. Untuk lebih memahami strategi ini, pertimbangan supply chain time
line didefinisikan sebagai waktu yang berada diantara pemesanan bahan baku mentah,
sebagai awalan daritime line, dan mengrimkan pesanan kepada pelanggan sebagai
akhirtime line. Dalam prakteknya, “push” merupakan bagian dari supply chain
management pada saat sebelum dilakukan perakitan, sedangkan “pull” dimulai dari
perakitan yang didasarkan atas permintaan /pesanan konsumen
2. Bagaimana dapat menyediakan proses rantai makro diklasifikasikan?
- CRM ( Customer Relationship Management)
Proses makro ini terdiri atas semua proses yang memusatkan untuk membangun
penghubung antara organisasi dengan konsumen-konsumennya.
- ISCM ( Internal Supply Chain Management)
Proses makro ISCM terdiri atas proses-proses internal perusahaan yang bertujuan
untuk memenuhi pesanan yang dihasilkan oleh proses CRM dalam waktu yang tepat
dan biaya serendah mungkin.
- SRM ( Supplier Relationship Management)
Proses makro jenis ini memusatkan pada penghubung antara organisasi dengan
pemasok-oemasoknya. Proses makro SRM mempunyai tujuan untuk mengatur dan
mengelola sumber-sumber pasokan untuk bermacam-macam barang dan layanan.
3. Apakah tiga fase keputusan rantai pasokan kunci dan apa arti dari masing-masing?
Strategi atau rancangan rantai pasokan.
Selama tahap ini memberikan rencana pemasaran dan penentuan harga bagi produk,
perusahaan memutuskan bagaimana struktur rantai pasokan pada beberapa tahun ke
depan.
Keputusan yang dibuat selama tahap ini kerangka waktu yang dipertimbangkan adalah
seperempat tahun. Susunan rantai pasokan ditentukan fase strategic yang telah pasti.
Susunan ini menentukan hambatan yang ada. Keberhasilan perencanaan untuk
memaksimumkan surplus rantai pasokan yang dapat dihasilkan dengan perencanaan
memberikan hambatan yang timbul selama fase design atau strategic.
Waktu yang digunakan disini adalah mingguan atau harian, dan selama fase ini
perusahaan membuat keputusan berdasarkan order pelanggan individual.
4. Apa tujuan dari rantai pasokan dan apa dampak dari keputusan rantai pasokan pada
keberhasilan perusahaan?
Tujuan:
1. Menentukan tingkat outsourcing yang tepat
2. Mengelola pembelian / pengadaan suatu barang
3. Mengelola pemasok
4. Mengelola hubungan terhadap pelanggan
5. Mengidentifikasi masalah dan merespon masalah dengan cepat
6. Mengelola risiko
Dampak :
- Meningkatkan variasi produk
- Mengurangi siklus hidup produk
- Peningkatan permintaan pelanggan
- Pemecahan kepemilikan rantai pasokan
- Globalisasi
- Kesulitan pelaksanaan strategi baru
CHAPTER 4
1. Apa faktor utama yang harus dipertimbangkan ketika merancang jaringan distribusi?
1) Pertimbangan pasar, meliputi :
a) Jenis pasar, misalnya untuk mencapai pasar industri perusahaan tidak akan
memerlukan pengecer.
b) Jumlah pelanggan konsumen
Jika pelanggan potensial relatif sedikit, maka lebih baik perusahaan menggunakan
tenaga penjual sendiri untuk menjual secara langsung kepada pembeli individual
dan pembeli industrial. Sebaliknya, apabila perusahaan memiliki pelanggan
potensial yang relatif banyak, maka lebih baik menggunakan perantara.
c) Konsentrasi geografis pasar
Pemasar cenderung mendirikan cabang-cabang penjualan di pasar yang
berpenduduk padat dan menggunakan perantara untuk wilayah pasar yang
berpenduduk jarang.
d) Jumlah dan ukuran pesanan
Sebuah perusahaan manufaktur akan menjual secara angsung pada jaringan grosir
yang besar, karena jumlah pesanan yang besar menyebabkan bentuk pemasaran
langsung ini lebih layak. Sedangkn untuk toko grosir kecil yang pesanannya
relative kecil, perusahaan akan menggunakn pedagang grosir (wholesaler) untuk
melakukan penjualan langsung.
2) Pertimbangan produk, meliputi :
a) Nilai unit
Semakin rendah nilai unit maka saluran distribusinya semakin panjang. Sementara
itu produk yang nilai unitnya tinggi kerap kali dijua;ll melalui armada penjual
perusahaan.
b) Perishability (daya tahan)
Untuk produk-produk yang fisiknya mudah rusak dan tidak tahan lama lebih baik
disalurkan melalui saluran distribusi yang pendek.
c) Sifat teknis produk
Produk-produk industri yang bersifat sangat teknis sering kali menyulitkan
produsen. Karenanya, menjual langsung ke konsumen akhir tidaklah mungkin,
lantaran jumlah konsumennya terlalu besar. Apabila dijual secara langsung ke
retailer juga seringkali menimbulkan masalah-masalah berkenaan dengan
pemberian pelayanan pada produk tersebut.
- Dalam hal line produk dan pengembangan produk baru, maka kemungkinan yang ada
ialah menutup line yang ada atau menciptakan line baru.
- Kesenjangan pada segi pemakaian, maka harga atau promosi dapat diarahkan ke
frekuensi penjualan yang lebih tinggi, menumbuhkan kebiasan baru atau menemukan
pemakai baru.