Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN

1. Pentingnya Strategi Rantai Pasokan


Manajemen rantai pasokan (Supply chain management) menggambarkan
koordinasi dari keseluruhan kegiatan rantai pasokan, dimulai dari bahan baku dan
diakhiri dengan pelanggan yang puas. Dengan demikian, sebuah rantai pasokan
mencakup pemasok, perusahaan manufaktur dan/atau penyedia jasa dan
perusahaan distributor, grosir, dan/ atau pengecer yang mengantarkan produk dan/
atau jasa ke konsumen akhir.
Tujuan dari manajemen rantai pasokan adalah untuk mengoordinasi kegiatan
dalam rantai pasokan untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif dan manfaat
dari rantai pasokan bagi konsumen akhir. Seperti tim kejuaraan, fitur utama dari
rantai pasokan yang suskses adalah anggota-anggotanya yang berperan demi
kepentingan timnya (rantai pasokan).
Pengurangan biaya yang efektif dapat membuat sebuah perusahaan lebih
mudah untuk mencapai tujuan labanya dibandingkan dengan peningkatan
dalam upaya penjualan. Ketika perusahaan berjuang meningkatkan daya saingnya
melalui kustomisasi produk, kualitas yang tinggi, pengurangan biaya, dan
kecepatan pemasaran, penekanan yang lebih diberikan pada rantia pasokan.
Melalui hubungan strategis yang berkelanjutan, pemasok menjadi partner ketika
mereka berkontribusi bagi keunggulan kompetitif. Strategi biaya rendah atau
respons cepat membutuhkan hal-hal yang berbeda dari rantai pasokan
dibandingkan waktu menunggu. Perusahaan harus mencapai integrasi strategi
rantai pasokan, dan harus berharap strategi tersebut berbeda untuk produk yang
berbeda dan berubah ketika produk bergerak di siklus hidupnya.

1
2. Masalah Sumber : Buat Atau Beli Versus Pengalihdayaan
- Keputusan buat atau beli
Pilihan antara memproduksi sebuah komponen atau jasa secara internal atau
membelinya dari sumber lain.
- Pengalihdayaan
Mengalihkan beberapa kegiatan dan sumber daya internal tradisional dari
sebuah perusahaan ke vendor di luar perusahaan, membuatnya sedikit berbeda
dari keputusan buat atau beli tradisional.

3. Strategi Enam Sumber


- Banyak Pemasok
Strategi ini adalah satu pemasok melawan lainnya dan menempatkan
penekanan pada pencapain permintaan pembeli atau pemasok. Pemasok secara
agresif bersaing satu sama lain. Pendekatan ini menyebabkan pemasok
bertanggung jawab untuk mempertahankan teknologi yang dibutuhkan, keahlian,
dan kemampuan, proyeksi serta biaya, kualitas, dan kompetensi yang berikan.
Hubungan “partner” jangka panjang bukanlah tujuannya.
- Sedikit Pemasok
Strategi sedikit pemasok berarti bahwa dari pada mencari atribut jangka pendek,
seperti biaya rendah, seorang pembeli lebih baik membentuk hubungan jangka
panjang dengn sedikit pemasok yang berdedikasi. Pemasok jangka panjang
biasanya lebih mengerti tujuan umum dari perusahaan dan palanggan akhir.
Menggunakan sedikit pelanggan dapat menciptakan nilai dengan memungkinkan
pelanggan mendapatkan skala ekonomi dan kurva pembelajaran yang
menghasilkan baik biaya transaksi yang lebih serta biaya produksi yang lebih
rendah. Strategi ini juga mendorong pemasok-pemasok tersebut untuk
memberikan inovasi desain dan keahlian teknologi.
- Integrasi Vertikal

2
Integrasi vertikal dapat menawarkan kesempatan strategis untuk manajer
operasi. Untuk perusahaan dengan modal, keahlian manajerial, dan permintaan
yang diisyaratkan, integrasi vertikal dapat memberikan kesempatan yang
substansial untuk pengurangan biaya, kualitas yang lebih tinggi, pengantaran tepat
waktu, dan pengurangan persediaan. Integrasi vertikal terlihat sangat tepat ketika
suatu organisasi memiliki pangsa pasar yang besar dan keahlian manajemen
untuk mengoperasikan vendor yang diakuisisi dengan sukses.
- Ventura Bersama
Salah satu versi dari ventura bersama adalah upaya Daimler-BMW saat ini
untuk mengembangkan dan memproduksi kompenen mobil standar. Mengingat
konsolidasi industry otomotif global, dua rival dalam segmen pasar mobil ini berada
pada kerugian dalam hal volume. Oleh karena itu tertarik pada konsolidasi untuk
mengurangi biaya pengembangan dan produksi. Seperti di kolaborasi laiinya,
triknya adalah bekerjasama tanpa membaurkan merek atau mengakui keunggulan
kompetitif.
- Jaringan Keiretsu
Pemasok menjadi bagian dari koalisi perusahaan yang dikenal sebagai sebuah
keiretsu. Anggota dari keiretsu dijamin hubungan jangak panjangnya dan dengan
demikian diharapkan untuk berkolaborasi sebagai partner, menyediakan teknisi
ahli dan kualitas produksi yang stabil kepada perusahaan manufaktur. Anggota
keiretsu juga dapat memiliki pemasok tingkat dua dan bahkan tingkat tiga sebagai
bagian dari koalisi.
- Perusahaan Virtual
Perusahaan virtual bergantung pada hubungan pemasok yang stabil dan baik
untuk menyediakan jasa yang diminta. Pemasok dapat menyediakan beragam jasa
yang termasuk membiat daftar gaji, merekrut karyawan, mendesain produk,
menyediakan jasa konsultasi, memproduksi komponen, melakukan pengujian, atau

3
mendistribusikan produk. Hubungan yang ada bisa jadi berjangka waktu pendek
atau panjang dan dapat menacakup partner utama, kolaborator, atau hanya
pemasok dan subkontraktor yang cakap.

4. Risiko Rantai Pasokan


Mengelola rantai pasokan terintegrasi adalah sebuah tantangan strategis.
Memiliki pemasok yang lebih sedikit membuat pemasok dan pelanggan lebih
bergantung pada suatu sama lain, yang mana meningkatkan risiko bagi keduanya.
Risiko ini diperparah oleh globalisasi dan kerumitan logistik.
- Risiko dan Taktik Mitigasi
Perusahaan perlu memfokuskan tidak hanya pada pengurangan potensi
gangguan, tetapi juga pada bagaiman mempersiapkan tanggapan atas kejadian
negatif yang takterelakan. Fleksibel, rantai pasokan yang aman, dan asuransi yang
cukup atas berbagai gangguan adalah langkah awalnya. Silang sumber adalah
suatu teknik gabungan di mana dua pemasok msing-masing menyediakan suatu
komponen yang berbeda namun mereka mampu untuk memproduksi kedua
komponen tersebut sehingga dapat berperan sebagai sumber backup. Opsi lain
adalah menyedikan kapasitas berlebih yang diperagunakan untuk merespons
masalah dalam rantai pasokan.
- Keamanan dan Tepat Waktu (JIT)
Inovasi teknologi dalam rantai pasokan dapat meningaktkan keamanan serta
manajmen persediaan, membuat logsitik dapat semakin diandalkan. Teknolgi kini
meampu mengetahui lokasi, isi, dan kondisi truk dan container. Peralatan baru
bahkan dapat medeteksi kunci container yang rusak. Alat pendeteksi gerak juga
dapat dipasang di dalam container. Melacak container yang hilang,
mengidentifikasi penundaan, atau hanya mengingatkan individu di dalam rantai

4
pasokan bahwa pengiriman sedang dalam perjalanan akan membantu
mempercepat pengiriman.

5. Pengolahan Rantai Pasokan Terintegrasi


- Isu-Isu Dalam Mengelola Rantai Pasokan Terintegrasi
Optimalisasi Lokal anggota rantai cenderung focus pada maksimalisasi laba
lokal atau minimalisasi biaya langsung berdasarkan pada pengetahuan mereka
yang terbatas. Sedikit peningkatan permintaan ditanggapi berlebihan karena tidak
ada yang ingin mengalami kekurangan kapasitas. Insentif mendorong barang ke
dalam rantai untuk penjualan yang belum terjadi. Hal ini membuat fluktuasi yang
akhirnya mahal bagi semua anggota rantai.
Insentif mendorong barang ke dalam rantai untuk penjualan yang belum terjadi.
Hal ini membuat fluktuasi yang akhirnya mahal bagi semua anggota rantai.
Lot yang besar sering terjadi bias terhadap lot yang besar karang lot yang
besar cenderung akan mengurangi biaya per unit. Manajer logistic ingin
mengirimkan lot yang besar, lebih diutamakan dalam truk yang penuh, dan
manajer produksi ingin produksi yang lebih panjang berjalan.
Efek cambuk merupakan peningkatan fluktuasi pesanan yang sering terjadi
ketika pesanan bergerak dalam rantasi pasokan. Efek cambuk terjadi ketika
pesanan disampaikan dari pedagang ritel, kedistributor, ke pedangan grosir, ke
perusahaan manufaktur, dengan fluktuasi yang meningkat di setia tingkatan.
- Kesempatan Dalam Mengelola Rantai Pasokan Terintegrasi
- Penarikan data (pull data) yang akurat dihasilkan dengan berbagi (1)
informasi poin penjualan sehingga setiap anggota rantai dapat mengatur
jadwal dengan efektif dan (2) pesanan berbantu komputer. Ini berarti
menggunakan sistem POS yang mengumpulkan data penjualan dan

5
kemudian menyesuaikan data tersebut terhadap faktor pasar, persediaan
yang ada, dan pesanan yang belum dikelola.
- Pengurangan Besar Lot Besar lot dikurangi melalui manajemen yang
agresif. Hal ini mencakup (1) pengembangan pengiriman ekonomis dengan
lot truk yang kurang penuh, (2) memberikan diskon berdasarkan pada total
volume tahunan alih-alih besar pengiriman individu, dan (3) mengurangi
biaya pemesanan dengan teknik seperti seperti pesanan tetap dan berbagai
bentuk pembelian elektronik.
- Kontrol Penambahan Satu Tahap berarti mendesain anggota dalam rantai
menjadi bertanggung jawab atas pengawasan dan pengendalian persediaan
dalam rantai pasokan berdasarkan pada ―penarikan dari pengguna akhir.
- Persediaan yang Dikelola Vendor maksudnya adalah penggunaan
pemasok lokal untuk menjaga persediaan bagi perusahaan manufaktur atau
ritel. Pemasok mengantarkan langsung kepada departemen pengguna yang
membeli alih-alih kepada dok penerima atau gudang. Jika pemasok dapat
menjaga stok persediaan bagi berbagai pelanggan yang menggunakan
produk yang sama atau yang perbedaannya sangat kecil, maka akan ada
penghematan bersih. Sistem ini bekerja tanpa arahan langsung dari
pembeli.
- Perencanaan, Peramalan, dan Penambahan Kolaboratif (CPFR) seperti
kontrol satu tahap dan persediaan yang dikelola vendor, adalah upaya lain
untuk mengelola persediaan di rantai pasokan. Dengan CPFR, anggota
rantai pasokan berbagi informasi mengenai rencana, permintaan, perkiraan,
dan persediaan. Kerja sama dalam upaya CPFR dimulai dengan kolaborasi
mengenai definisi produk dan rencana pemasaran bersama.
- Pesanan Kosong pesanan kosong adalah pesanan kosong kepada vendor
dan juga disebut sebagai pesanan terbuka atau ―pesanan tidak lengkap.
Pesanan kosong adalah sebuah kontrak untuk membeli item tertentu dari
vendor.

6
- Standardisasi departemen pembelian harus membuat upaya khusus untuk
meningkatkan tingkat standardisasi. Yaitu, daripada meminta beragam
komponen yang serupa dengan pelabelan, warna, pengemasan, atau
mungkin bahkan sedikit perbedaan spesifikasi teknis, agen pembelian harus
mencoba membuat komponen-komponen tersebut terstandardisasi.
- Penundaan menahan modiifikasi atau kustomisasi produk (membuatnya
tetap biasa) selama mungkin. Konsepnya adalah meminimalkan keragaman
internal seiring dengan memaksimalkan keragaman eksternal.
- Pemesanan Elektronik dan Transfer Dana adalah pendekatan tradisional
untuk mempercepat transaksi dan mengurangi kertas kerja. Transaksi
antara perusahaan sering kali menggunakan pertukaran data elektronik
(EDI), yaitu format pengiriman data terstandardisasi untuk komunikasi
terkomputerisasi antara organisasi, EDI juga menyediakan penggunaan
advanced shipping notice (ASN), yang memberitahu pembeli bahwa vendor
siap untuk mengirimkan. Meskipun beberapa perusahaan masih bergerak
menuju EDI dan ASN, kemudahan penggunaan dan biaya internet yang
lebih rendah terbukti lebih popular.

6. Membangun baris persediaan


- Evaluasi Pemasok
Evaluasi pemasok mencakup pencarian pemasok potensial dan menentukan
kecenderungan meraka untuk menjadi pemasok yang baik. Jika pemasok yang
baik tidak dipilih, semua upaya rantai pasokan lainnya akan gagal. Sertifikasi
pemasok, proses sertifikasi sering kali melibatkan tiga tahap kualifikasi, eduksi dan
proses sertifikasi kinerja. Setelah tersertifkasi, pemasok dapat diberikan perlakuan
dan prioritas khusus, memungkinkan perusahaan pembeli untuk mengurangi atau
mengeliminasi inspeksi bahan baku yang dikirimkan.
- Pengembangan Pemasok

7
Dengan mengasumsikan bahwa perusahaan ingin bekerja sama dengan
pemasok tertentu, pembeli memastikan bahwa pemasok memiliki apresiasi
persyaratan kualitas, spesifikasi produk, jadwal dan pengiriman serta kebijakan
pembelian.
- Negosiasi
Meskipun harga yang dibayar konsumen sering kali tidak fleksibel, harga final
dalam jumlah signifikan yang dibayarkan dalam transaksi bisnis dapat
dinegosiasikan. Berikut adalah strategi tipe negosiasi klasik;

- Model Harga Berbasis Biaya


Model harga berbasis biaya menuntut pemasok untuk memberi tahu
pencatatannya kepada pembeli. Harga kontrak kemudian didasarkan pada waktu
dan bahan baku atau pada biaya tetap dengan klausul eskalasi untuk
mengakomodasi perubahan dalam tenaga kerja dan biaya bahan baku vendor.
- Model Harga Berbasis Pasar
Dalam model harga berbasis pasar, harga didasarkan pada harga yang
dipublikasikan, harga lelang, atau harga indeks.
- Penawaran Kompetitif
Ketika pemasok tidak ingin mendiskusikan biaya atau ketika pasar yang hampir
sempurna tidak ada, penawaran kompetitif sering kali menjadi piihan yang tepat.
Penawaran kompetitif adalah kebijakan umum dalam banyak perusahaan untuk
sebagian besar pembeliannya.

- Membuat Kontrak
Partner rantai pasokan sering kali membangun kontak untuk menjabarkan
persyaratan kerja sama. Kontrak didesain untuk berbagi risiko barbagi manfaat,

8
dan menciptakan struktur insentif untuk mendorong anggota rantai pasokan uintuk
menggunakan kebijakan yang optimal bagi keseluruhan rantai.
- Pemusatan Pembelian
Perusahan-perusahaan dengan beberapa fasilitas harus menentukan item apa
yang akan dibeli secara terpusat dan apa yang boleh dibeli pabrik lokak untuk
mereka sendiri, manfaat yang biasa diperoleh termasuk:
 Meningkatkan volume pembelian untuk harga yang lebih baik
 Membangun staf ahli yang terspeliasasi
 Membangun kerja sam pemasok yang lebih kuat
 Menjaga kendali profesional terhadap proses pembelian
 Menyediakan sumber daya yang lebih bagi pemilihan pemasok dan proses
negosiasi
 Mengurangi duplikasi tugas
 Meningkatkan standardisasi
- Pembelian Via Elektronik
Pembelian via elektronik mempercepat pembelian, mengurangi biaya dan
mengintegrasikan rantai pasokan. Hal ini mengurangi tumpukan kertas kerja
tradisional dan pada waktu yang bersamaan menyediakan basis data pemasok,
pengiriman dan data kualitas yang sangat banyak bagi staf pembelian.
- Katalog Dan Pertukaran Online
Katalog ini memberikan perbandingan biaya dan komentar gabungan serta
video klip, membuat proses menjadi efisien, baik bagi pembeli maupun penjual.
Pertukaran online adalah sejenis situs internet bagi industri tertentu yang
mempertemukan pembeli dan penjual.
- Lelang Online
Merupakan area subur untuk menjual bahan baku berlebih dan persediaan
yang tidak terpakai atau berlebih. Lelang online mengurangi hambatan untuk
masuk, mendorong penjual untuk bergabung dan terus-menerus meningkatkan
jumlah pembeli potensial.

9
7. Manajemen Logistik
Tujuan dari manajemen logistik adalah untuk memperoleh efisiensi operasi
melalui integrasi dari seluruh kegiatan akuisisi bahan baku, pemindahan, dan
penyimpanannya. Ketika biaya transportasi dan persediaan penting, baik bagi sisi
input maupun output proses produksi, penekanan pada logistik mungkin perlu
dilakukan. Banyak perusahaan memilih untuk melakukan pengalihdayaan fungsi
logistik karena spesialisasi logistik sering kali dapat menyediakan keahlian yang
tidak ada di dalam perusahaan.
- Sistem Pengiriman
Perusahaan menyadari bahwa transportasi barang ke dan dari fasilitas mereka
dapat mewakilkan 25% biaya produksi. Karena biaya yang tinggi ini, perusahaan
terus mengevaluasi cara pengirimannya. Enam cara utama pengiriman adalah
dengan jalur truk, jalur kereta api, jalur udara, jalur air, pipa saluran, multimodal.
- Pergudangan
Sebuah gudang dapat berfungsi sebagai titik konsolidasi, mengumpulkan
pengiriman dari berbagai sumber untuk mengirim ke luar dalam satu truk
bermuatan penuh yang lebih murah. Saluran perakitan mengirim komponen dan
modul untuk secara individu, alih-alih produk jadi ke distributor.

- Logistik Pihak Ketiga


Manajer rantai pasokan melakukan pengalihdayaan logistik untuk mencapai tiga
tujuan: mengurangi investasi persediaan, mengurangi biaya pengiriman, dan
meningkatkan keandalan dan kecepatan pengiriman.

10
8. Manajemen Distribusi
Manajemen distribusi mendesain jaringan distribusi untuk memenuhi harapan
pelanggan menawarkan tiga kriteria: respons cepat, pilihan produk dan layanan.
Perusahaan yang membutuhkan program manajemen pemasok yang efektif,
program manajemen distribusi yan efektif akan membuat perbedaan antara rantai
pasokan yang sukses dan yang gagal.

9. Manajemen Etika Dan Rantai Pasokan Yang Berkelanjutan


- Etika Manajemen Rantai Pasokan
- Etika Personal
Meningkatkan dan memperkuat tanggung jawab bagi karyawan, hubungan
pemasok dan pelanggan yang positif, kesinambungan dan tanggung jawab sosial,
perlindungan atas informasi yang konfiensial dan informasi paten, hukum, regulasi
dan kesepatkan perdagangan yang dapat diterapkan dan pengembangan
kompetisi profesional. Menghindari ketidakpantasan yang dirasakan, konflik
kepentingan, perilaku yang secara negatif memengaruhi keputusan rantai
pasokan, dan kesepakatan berulang yang tidak pantas.
- Etika Di Dalam Rantai Pasokan
Dalam era spealisasi yang tinggi saat ini, banyak sumber daya perusahaan di
beli, menempatkan tekanan yang sangat tinggi atas etika dalam rantai pasokan.
Manajer mungkin tegoda untuk mengabaikan penyimpangan etik oleh pemasok
atau memindahkan polusi ke pemasok.
- Perilaku Etis Terhadap Lingkungan
Etika yang baik meluas hingga pengoperasian bisnis dengan cara yang
mendukung konservasi dan peremajaan sumber daya. Hal ini membutuhkan
evaluasi keseluruhan dampak lingkungan, dari bahan baku hingga proses
manufaktur, melalui penggunaan dan pembuangan akhir.

11
- Membangun Kesinambungan Rantai Pasokan
Rantai pasokan masuk menarik banyak perhatian, namun ini hanya bagian dari
tantangan kesinambungan. Rantai pasokan kembali juga signifkan. Tujuan
manajer operasi haru terbatas pada membakar atau mengubur produk dari pada
berusaha keras untuk menggunakannya kembali. Logistik terbalik mengawali
serangkaian tantangan baru.

10. Mengukur kinerja rantai pasokan


- Aset Dipercayakan Untuk Persediaan
Manajer rantai pasokan membuat keputusan penjadwalan dan kuantitas yang
menentukan set yang dipeacayakan untuk persediaan. Tiga ukuran spesifik dapat
membantu dengan cara jumlah yang diinvestasikan dalam persediaan.
Perbandingan spesifik dengan competitor dapat membantu evaluasi. Total aset
yang dipercayakan untuk persediaan dalam perusahaan manufaktur mencapai
15% dan perusahaan ritel 27% dengan variasi yang luas bergantung pada model
bisnis spesifik.
Harga pokok penjualan adalah biaya untuk memproduksi barang atau jasa yan
dijual selam periode tertentu. Investasi persediaan adalah rata-rata nilai
persediaan untuk periode yang sama. Sering kali, rata-rata investasi persediaan
tidak didasarkan pada apa pun selain investasi persediaan pada akhir periode
biasanya akhir tahun. Manajemen rantai pasokan sangat penting untuk
mengurangi investasi persediaan. Perpindahan barang yang cepat adalah
kuncinya.
- Tolak Ukur Rantai Pasokan
Ketika nilai metric menyampaikan artinya dan bermanfaat ketika
membandingkan dengan data yang lampau, penggunaan penting lainnya
membandingkan nilai ini dengan perusahaan pembanding. Tolak ukur berkelas

12
dunia adalah hasil dari rantai pasokan yang dikelola dengan baik yang
memperkecil biaya, waktu tunggu, pengiriman terlambat, dan kekurangan
persediaan serta meningkatkan tingkat layanan.
- Model SCOR (Supply Chain Operations Reference-SCOR Model)
Perusahaan menggunakan SCOR untuk mengidentifikasi, mengukur,
mengorganisasi ulang, dan meningkatkan proses rantai pasokan. Model scor
mendifinisikan lebih dari 200% elemen proses, 550 metrik yang dapat diukur, dan
500 praktik terbaik. Praktik terbaik mengambarkan teknik yang digunakan oleh
perusahaan pembanding yang memiliki nilai yang sangat baik di metric. Tolak ukur
sangat berguna, namun tidak selalu memadai untuk keunggulan rantai pasokan.
Audit berdasarkan pada komunikasi yang terus menerus, pemahaman,
kepercayaan, kinerja, dan strategi perusahaan adalah hal yang penting. Hubungan
harus mewujudkan diri dalam kepercayaan bahwa kita bersama dan berjalan
seiring dengan kesepakatan tertulis.

MANAJEMEN PERSEDIAAN

1. Pentingnya Persediaan

13
Manajer operasi di seluruh dunia telah lama menyadari bahwa manajemen
persediaan yang baik sangatlah penting. Di satu sisi, sebuah perusahaan dapat
mengurangi biaya dengan mengurangi persediaan. Di sisi lain, produksi dapat
berhenti dan pelanggan merasa tidak puas ketika suatu barang tidak tersedia.
Tujuan manajemen persediaan adalah menentukan keseimbangan antara
investasi persediaan dengan pelayanan pelanggan.
Semua organisasi memiliki beberapa jenis sistem perencanaan dan sistem
pengendalian persediaan. Bank memiliki metode untuk mengendalikan persediaan
uang tunai. Rumah sakit memiliki metode untuk mengendalikan persediaan darah
dan obat-obatan. Lembaga pemerintah, sekolah, dan tentu saja, sebenarnya
setiap organisais manufaktur dan produksi pada hakikatnya perlu memperhatikan
perencanaan dan pengendalian persediaan.
- Fungsi-fungsi Persediaan
Persediaan dapat memiliki berbagai fungsi yang menambah fleksibilitas operasi
perusahaan. Keempat fungsi persediaan adalah sebagai berikut.
 Untuk memberikan pilihan barang agar dapat memenuhi permintaan
pelanggan yang diantisipasi dan memisahkan perusahaan dari fluktuasi
permintaan. Persediaan seperti ini digunakan secara umum pada
perusahaan ritel.
 Untuk memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi. Sebagai
contoh, jika persediaan sebuah perusahaan berfluktuasi, persediaan
tambahan mungkin diperlukan untuk melakukan decouple proses produksi
dari pemasok
 Untuk mengambil keuntungan dari potongan jumlah karena pembelian
dalam jumlah besar dapat menurunkan biaya pengiriman barang.
 Untuk menghindari inflasi dan kenaikan harga.
- Jenis-jenis Persediaan

Untuk mengakomodasi fungsi-fungsi persediaan tersebut, perusahaan harus

14
memelihara empat jenis persediaan yaitu (1) Persediaan bahan mentah (raw
material inventory) telah dibeli, tetapi belum diproses. persediaan ini dapat
digunakan untuk memisahkan pemasok dari proses produksi. Meskipun demikian,
pendekatan yang lebih disukai adalah menghapus variabilitas pemasok dalam
kualitas, jumlah atau waktu pengiriman sehingga tidak diperlukan pemisahan. (2)
persediaan barang dalam proses (work in process-WIP inventory), adalah
komponen komponen atau bahan mentah yang telah melewati beberapa proses
perubahan,tetapi belum selesai. WIP adalah waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu produk (disebut waktu siklus). mengurangi waktu siklus akan
mengurangi persediaan WIP. Tugas ini tidaklah sulit. Selama sebagian besar
waktu sebuah produk “sedang dibuat”, produk itu sebenarnya hanya berdiam. (3)
MRO (maintenance, repair, operating), persediaan persediaan yang disedikan
untuk persediaan pemeliharaan, perbaikan dan operasi yang dibutuhkan untuk
menjaga agar mesin mesin dan proses proses tetap produktif. MRO ada karena
kebutuhan serta waktu untuk pemeliharaan dan perbaikan dari beberapa
perlengkapan tidak di ketahui (4) persediaan barang jadi, adalah produk ynag
telah selesai dan tinggal menunggu pengiriman. Barang jadi dapat dimasukan ke
persediaan karena permintaan pelanggan dimasa mendatang tidak diketahui.

2. Manajemen Persediaan
Manajer operasi membuat sistem-sistem untuk mengelola persediaan. ada
dua unsur dari sistem tersebut yaitu (1) bagaimana barang barang persediaan
dapat diklasifikasikan (analisis ABC) dan (2) seberapa akurat catatan persediaan
dapat dijaga. Kemudian kita akan mengamati kontrol persediaan dalam sektor
pelayanan

 Analisis ABC

15
Analisis ABC membagi persediaan yang ada menjadi tiga klasifikasi dengan
basis volume dolar tahunan. Analisis ABC adalah sebuah aplikasi persediaan dari
prinsip pareto. Prinsip pareto menyatakan terdapat “sedikit hal yang kritis dan
banyak yang sepele”. Gagasannya adalah untuk membuat kebijakan kebijakan
persediaan yang memfokuskan persediaan pada bagian-bagian persediaan kritis
yang sedikit dan tidak pada banyak yang sepele. Untuk menentukan volume
dolar tahunan dari analisis ABC, kita mengukur permintaan tahunan dari setiap
barang persediaan dikalikan biaya perunitnya.

 Akurasi Catatan
Akurasi catatan sangat penting bagi manajemen untuk mengetahui persediaan
yang tersedia. Akurasi catatan adalah sebuah unsur kritis dalam sistem produksi
dan persediaan. Akurasi catatan membuat manajemen fokus pada barang-
barang yang diperlukan daripada menetapkan untuk yakin bahwa “beberapa dari
semuanya” berada dalam persediaan. Ketika sebuah organisasi dapat
menentukan secara akurat apa yang dimilikinya sekarang, organisasi tersebut
dapat mengambil keputusan yang tepat mengenai pemesanan, penjadwalan, dan
pengiriman.
Sama halnya dengan penyimpanan catatan masuk dan keluar, keamanan
ruang penyimpanan harus baik untuk dapat menjamin akurasi. Sebuah ruang
penyimpanan yang tertata dengan baik akan memiliki akses yang terbatas,
housekeeping yang baik, dan area penyimpanan yang menyimpan persediaan
dalam jumlah yang tetap. Wadah-wadah, rak-rak, dan bagian-bagian akan diberi
label secara akurat.

 Perhitungan Siklus

Walaupun sebuah organisasi mungkin telah memuat usaha-usaha besar untuk

16
mencatat persediaan secara akurat, catatan-catatan ini harus diverifikasi melalui
audit berkelanjutan. Audit-audit semacam ini dikenal dengan perhitungan siklus
(cycle counting). Berdasarkan sejarah, banyak perusahaan melakukan
persediaan fisik tahunan. Praktik ini kerap harus dilakukan dengan menutup
fasilitas dan menugaskan orang-orang tidak berpengalaman untuk menghitung
bagian-bagian dan bahan. Catatan-catatan persediaan seharusnya diverifikasi
melalui perhitungan siklus. Perhitungan siklus menggunakan klasifikasi
persediaan yang dikembangkan melalui analisis ABC. Dengan prosedur-prosedur
perhitungan siklus, barang-barang dihitung, catatan-catatan diverifikasi, dan
ketidakakuratan didokumentasikan secara periodik. Kemudian, penyebab
ketidakakuratan dilacak dan diambil tindakan perbaikan yang tepat untuk
menjamin integritas sistem persediaannya. Perhitungan siklus juga memiliki
berbagai keuntungan berikut:
- Menghindarkan penutupan dan interupsi produksi yang diperlukan untuk
inventarisasi fisik tahunan.
- Menghilangkan penyesuaian persediaan tahunan.

- Audit akurasi persediaan dilakukan oleh pegawai terlatih.

- Mempermudah pengidentifikasian dan penanggulangan atas penyebab


kesalahan.

- Menjaga akurasi catatan-catatan persediaan.

 Pengendalian Persediaan Jasa


Manajemen dari persediaan pelayanan layak mendapatkan pertimbangan
khusus. Sebagai contoh, persediaan ekstensif yang disimpan dalam bisnis grosir

17
dan eceran membuat manajemen persediaan sangat penting dan seriing menjadi
faktor penentu dalam kemajuan manajer. Dalam bisnis pelayanan makanan,
contohnya, kontrol persediaan dapat membuat perbedaaan antara kesuksesan
dan kegagalan. Lebih dari itu, persediaan yang berada dalam posisi transit atau
tidak digunakan dalam gudang sama saja dengan nilai yang hilang. Sama halnya,
kerusakan atau pencurian sebelum terjual adalah kerugian.
a) Seleksi, pelatihan, dan pendisiplinan karyawan yang baik
Hal-hal ini tidaklah mudah, tetapi sangat diperlukan dalm operasi-operasi
pelayanan makanan, grosir, dan eceran di mana pegawai memiliki akses ke
barang yang langsung dikonsumsi.
b) Pengendalian ketat dari pengiriman yang masuk
Tugas ini diselesaikan oleh banyak perusahaan melalui penggunaan barcode
dan sistem radio frequency ID (RFID) yang membaca setiap pengiriman yang
datang dan memeriksa jumlah hitungan terhadap pesanan pembelian secara
otomatis. Jika dirancang dengan tepat, sistem ini sulit dikalahkan. Setiap barang
memiliki stock keeping unit yang unik.
c) Pengendalian efektif terhadap semua barang yang meninggalkan fasilitas

Tugas ini diselesaikan dengan barcode pada barang yang dikirimkan, pita
magnetis pada barang, atau melalui observasi langsung. Observasi langsung
dapat dijaga oleh pegawai pada pintu keluar dan dalam daerah-daerah yang
berpotensi kerugian besar atau berbentuk cermin satu ara dan pengawasan
video.

3. Model-model Persediaan

18
Sekarang, kita melihat berbagai model persediaan dan biaya terkait dengan
persediaan.
• Permintaan Independen versus Permintaan Dependen

Model-model kontrol persediaan mengasumsikan bahwa permintaan untuk


sebuah barang independen dari atau dependen pada permintaan akan barang
lain. Sebagai contoh, permintaan untuk kopi independen terhadap permintaan
untuk garam. Akan tetapi, permintaan gula dependen terhadap permintaan kopi.
• Biaya Penyimpanan, Pemesanan, dan Penyetelan
Biaya penyimpanan (holding cost) mencakup biaya dengan menyimpan
persediaan selama waktu tertentu. Oleh karena itu, biaya penyimpanan juga
mencakup biaya barang usang dan biaya yang terkait dengan penyimpanan,
seperti asuransi, pegawai tambahan, dan pembayaran bunga. Tabel di bawah ini
akan menunjukkan jenis-jenis biaya yang harus dievaluasi untuk menentukan
besarnya biaya penyimpanan. Banyak perusahaan yang tidak berhasil
menyertakan semua biaya penyimpanan persediaan. Akibatnya, biaya
penyimpanan persediaan sering ditetapkan kurang dari sebenarnya.
• Menentukan Biaya Penyimpanan Persediaan
Biaya pemesanan(ordering cost) mencakup biaya dari persediaan, formulir,
proses pesanan, pembelian, dukungan administrasi, dan seterusnya. Ketika
pesanan sedang diproduksi, biaya pesanan juga ada, tetapi mereka adalah
bagan dari biaya penyetelan. Biaya penyetelan (setup cost) adalah biaya untuk
mempersiapkan sebuah mesin atau proses untuk membuat sebuah pesanan. Ini
menyertakan waktu dan tenaga kerja untuk membersihkan serta mengganti
peralatan atau alat penahan. Manajer operasi dapat menurunkan biaya
pemesanan dengan mengurangi biaya penyetelan serta menggunakan prosedur
yang efisien, seperti pemesanan dan pembayaran elektronik.

Dalam banyak lingkungan kerja, biaya penyetelan sangatlah berkatan dengan

19
waktu penyetelan (setup time). Penyetelan biasanya memerlukan sejumlah
pekerjaan yang harus dilakukan sebelum penyetelan benar-benar dimulai di
pusat kerja. Dengan perencanaan yang tepat, banyak persiapan yang diperlukan
untuk melakukan sebuah penyetelan dapat dilakukan tanpa harus mematikan
mesin atau proses. Dengan demikian, waktu penyetelan cukup banyak yang
dikurangi. Mesin-mesin dan proses-proses yang secara tradisional akan
memakan waktu berjam- jam untuk dipasang, sekarang dapat dipasang dalam
waktu kurang dari satu menit seiring dengan semakin imajinatifnya pabrik-pabrik
kelas dunia. Mengurangi waktu penyetelan adalah cara yang sangat baik untuk
mengurangi investasi persediaan dan meningkatkan produktivitas.

4. Model-model Persediaan untuk Permintaan Independen


Bagian ini memperkenalkan tiga model persediaan yang menjawab dua
pertanyaan penting, kapan harus memesan dan berapa pesanan yang harus
dipesan. Berikut adalah model-model permintaan independen tersebut.
• Model Kuantitas Pesanan Ekonomis
Adalah salah satu teknik control persediaan yang tertua dan paling dikenal.
Teknik ini relatif mudah digunakan, tetapi berdasarkan pada beberapa asumsi:
- Jumlah permintaan diketahui, konstan, dan independen.
- Waktu tunggu diketahui dan konstan.
- Penerimaan persediaan bersifat instan dan selesai seluruhnya.
- Tidak tersedia diskon kuantitas.
- Biaya variabel hanya biaya untuk menyiapakan atau melakukan
pemesanan dan biaya menyimpan persediaan dalam waktu tertentu.
- Kehabisan persediaan dapat sepenuhnya dihindari jika pemesanan
dilakukan pada waktu yang tepat.
• Meminimalkan Biaya

20
Model persediaan umumnya meminimalkan biaya total. Biaya paling signifikan
adalah biaya penyetelan dan biaya penyimpanan. Jadi, jika kita meminimalkan
biaya penyetelan dan biaya penyimpanan maka biaya total akan menjadi
minimal. Seiring dengan meningkatnya kuantitas yang dipesan, maka jumlah
pemesanan per tahunnya akan menurun. Namun, seiring dengan meningkatnya
kuantitas pesanan, biaya penyimpanan akan meningkat karena jumlah
persediaan rata-rata yang harus diurus lebih banyak.
• Titik-titik Pemesanan Ulang
Waktu antara penempatan dan penerimaan sebuah pesanan, disebut waktu
tunggu atau waktu pengantaran, bisa selama beberapa jam atau beberapa bulan.
Jadi keputusan kapan harus memesan biasanya dinyatakan dengan sebuah titik
pemesanan ulang (reorder point - ROP), yaitu tingkat persediaan dimana ketika
persediaan telah mencapai tingkat tersebut, pemesanan harus dilakukan.
• Model Kuantitas Pesanan Produksi
Model kuantitas pesanan produksi adalah sebuah teknik kuantitas pesanan
yang diterapkan untuk pesanan-pesanan produksi. Model ini berguna ketika
persediaan menumpuk secara berkelanjutan selama waktu tertentu, dan saat
asumsi kuantitas peranan ekonomi tradisional.
• Model Diskon Kuantitas
Diskon kuantitas adalah potongan harga untuk barang yang dibeli dalam
jumlah besar. Pertukaran utama ketika mempertimbangkan diskon kuantitas
adalah antara biaya produk yang berkurang dan biaya penyimpanan yang
bertambah.

5. Model-model Probabilistik dan Persediaan Pengaman

21
Model probabilistik adalah sebuah model statistik yang dapat digunakan ketika
permintaan produk atau variabel lainnya tidak dikietahui, tetapi dapat di
spesifikasikan dengan menggunakan sebuah distribusi probabilitas.
Hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen adalah menjaga tingkat
pelayanan yang cukup dalam menghadapi permintaan yang tidak pasti. Tingkat
pelayanan adalah komplemen dari probabilitas kehabisan persediaan.
Permintaan yang tidak pasti meningkatkan kemungkinan kehabisan persediaan.
Salah satu metode untuk mengurangi kehabisan persediaan adalah menyimpan
unit-unit tambahan dalam persediaan. Persediaan seperti ini biasanya disebut
persediaan pengaman. Ini melibatkan penambahan sejumlah unit sebagai
penyangga sampai ROP.
 Model-model Probabilistik Lainnya
Jika data pada waktu tunggu tidak diketahui, rumus-rumus tersebut tidak
dapat digunakan. Walaupun demikian, ada tiga model yang dapat digunakan.
Kita perlu menentukan model yang harus digunakan untuk tiga situasi :

1. Permintaannya variabel dan waktu tunggunya konstan

2. Waktu tunggunya variabel dan permintaannya konstan

3. Permintaan dan waktu tunggunya variable

6. Model Periode Tunggal

Model persediaan periode tunggal (single periode inventory model)


Model ini menjelaskan situasi dimana satu pesanan dilakukan untuk satu produk.
Model ini digunakan untuk memesan barang – barang dengan nilai yang kecil atau
tidak memiliki nilai pada akhir periode penjualan. Contohnya barang ditoko roti,
surat kabar, atau majalah.

22
7. Sistem Periode Tetap
Model-model persediaan yang telah kita pertimbangkan sejauh ini adalah
sistem kuantitas tetap atau sistem Q. Artinya, jumlah tetap yang sama
ditambahkan pada persediaan setiap kali sebuah pesanan untuk sebuah barang
ditempatkan.
Untuk menggunakan model kuantitas tetap, persediaan harus dipantau secara
berkelanjutan. Ini disebut sistem persediaan perpetual. Setiap kali barang
ditambahkan atau diambil dari persediaan, catatan harus diperbarui untuk
menjamin ROPnya belum tercapai.
Pada sistem periode tetap atau sistem P, di lain pihak, persediaan di pesan
pada akhir periode tertentu. Barulah dan hanya jika demikian, persediaan yang
akan dihitun. Jumlah yang dipesan hanyalah sebanyak yang diperlukan untuk
mencapai tingkat target yang telah ditentukan.
Sistem-sistem periode tetap memiliki beberapa asumsi yang sama seperti
sistem kuantitas tetap EOQ dasar.
- Biaya biaya yang relevan hanya biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.
- Waktu tunggu diketahui.
- Barang-barang saling independen.

23
24

Anda mungkin juga menyukai