Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2016

ISSN 2086 - 5031

Strategi Pengembangan Wisata Bahari di Kota Padang

Oleh:
Tri Rachmat Riski, Heru Aulia Azman, Fitria Rahmi
Fakultas Ekonomi Universitas Dharma Andalas Padang

Abstrak
Wisata bahari merupakan salah satu subsektor kepariwisataan dalam menghasilkan
kontribusi terhadap peningkatan pendapatan daerah dan juga memberikan kontribusi positif
terhadap penguatan posisioning citra destinasi wisata suatu wilayah. Hal merupakan relevansi
keunikan potensi wisata suatu daeah akan keberadaan potensi wisata bahari yang cendrung tidak
dimiliki oleh daerah lain, sehingga memberikan peluang penting bagi suatu daerah untuk
memperkuat citra destinasi wisata pada tingkat persaingan yang dihadapi. Hal ini juga memiliki
relevansi terhadap kemampuan stakeholder dalam merusmuskan pendekatan strategi wisata
bahari menjagi faktor kunci dalam mensukseskan konsep program wisata bahari. Kota Padang
adalah kota terbesar di pantai barat pulau sumatera sekaligus ibu kota dari provinsi sumatera
barat terletak antara 00º44’00”-01º08’35”LS dan 100º05’05”-100º34’09” BT memiliki wilayah
seluas 694,96 km² dengan kondisi geografi berbatasan dengan laut dan dikelilingi perbukitan
dengan ketinggian mencapai 1.853 mdpl ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.000.096 jiwa
(Padangtourism, 2015). Jika dilihat berdasarkan potensi wisata bahari kota padang memiliki
sejumlah pulau yang potensial yang didukung oleh keindahah pantai yang mengelilingi wilayah
pulau tersebut seperti pulau pisang Ketek, pulau Pisang Gadang, pulau Pagang, pulau Sibunta,
pulau Pandan, pulau Sawo, pulau Sikuai, pulau Pasumpahan dan sejumlah pantai yang telah
terletak pada pantai barat sumatera diharapkan mampu memberikan penguatan terhadap
posisioning citra destinasi wisata kota Padang. Dengan demikian, maka dapat kemampuan dalam
mengembangkan potensi wisata bahari sangat dipengaruhi oleh kemampuan dalam
mengidentifikasi dan menciptakan konsep wisata bahari bagi wisatawan terkait dalam
memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat secara lebih luas.

Keyword: Wisata Bahari dan Analisis SWOT.

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unitas Padang


Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2016
ISSN 2086 - 5031

I. PENDAHULUAN Wisata bahari merupakan salah satu

1.1 Latar Belakang subsektor kepariwisataan dalam


menghasilkan kontribusi terhadap
Pembangunan sektor pariwisata
peningkatan pendapatan daerah dan juga
nasional merupakan refleksi kebijakan
memberikan kontribusi positif terhadap
pemerintah melalui penetapan Undang-
penguatan posisioning citra destinasi wisata
Undang No.22 tahun 1999 dan Undang-
suatu wilayah. Hal merupakan relevansi
Undang No. 25 tahun 1999 terkait dalam
keunikan potensi wisata suatu daeah akan
proses perimbangan keuangan antara pusat
keberadaan potensi wisata bahari yang
dan daerah melalui peralihan sistem
cendrung tidak dimiliki oleh daerah lain,
pembangunan dari sentralisasi menjadi
sehingga memberikan peluang penting bagi
desentralisasi. Hal ini juga didukung oleh
suatu daerah untuk memperkuat citra
keberadaan undang – undang No. 32 dan 33
destinasi wisata pada tingkat persaingan
tahun 2004 melalui kebijakan otonomi
yang dihadapi. Hal ini juga memiliki
daerah memberikan kesempatan bagi setiap
relevansi terhadap kemampuan stakeholder
daerah untuk dapat memahami dan
dalam merusmuskan pendekatan strategi
mengembangkan potensi daearh yang
wisata bahari menjagi faktor kunci dalam
dianggap memberikan manfaat terhadap
mensukseskan program wisata bahari
peningkatan pendapatan daerah. Dengan
dimasa mendatang.
demikian, hal ini memberikan konsekwensi
Akhyarrudin (2014) mengungkapkan
logis bagi pemerintah daerah untuk dapat
pariwisata bahari sebagai salah satu
memaksimalkan potensi daerah khususnya
penggerak utama pariwisata Indonesia
melalui sektor pariwisata menjadi salah satu
dikarenakan memiliki lokasi strategis yang
sektor yang diharapkan mampu memberikan
diapit oleh dua benua dan dua samudera
kontribusi positif terhadap penguatan
juga didukung oleh keberadaan pulau –
perekonomian secara lebih luas.
pulau yang diharapkan mampu memberikan

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unitas Padang


Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2016
ISSN 2086 - 5031

manfaat terhadap peningkatan ekonomi dan mencapai 1.853 mdpl ini memiliki jumlah
kualitas pendidikan masyarakat khususnya penduduk sebanyak 1.000.096 jiwa
pada wilayah atau pulau – pulau terpencil (Padangtourism, 2015). Jika dilihat
dan terluar. Lebih lanjut, secara spesifik berdasarkan potensi wisata bahari kota
potensi wisata bahari Indonesia juga padang memiliki sejumlah pulau yang
diperlihatkan melalui potensi kondisi potensial yang didukung oleh keindahah
geografis wilayah bahari yaitu ¾ luas pantai yang mengelilingi wilayah pulau
wilayahnya merupakan laut dengan garis tersebut seperti pulau pisang Ketek, pulau
pantai terpanjang kedua (81 ribu km) di Pisang Gadang, pulau Pagang, pulau Sibunta,
dunia dan juga dikenal sebagai negara pulau Pandan, pulau Sawo, pulau Sikuai,
kepulauan terbesar di dunia, sebagai benua pulau Pasumpahan dan sejumlah pantai yang
terbesar ke enam dunia disebut benua telah terletak pada pantai barat sumatera
maritim indonesia dengan sekitar 17.508 diharapkan mampu memberikan penguatan
pulau dan lebih dari 10.000 diantaranya terhadap posisioning citra destinasi wisata
merupakan pulau-pulau kecil yang didukung kota Padang dimasa mendatang.
oleh keragaman kekayaan hayati kehidupan Dengan demikian, maka melalui
laut terkaya dalam wilayah segi tiga terumbu perspektif diatas memiliki ilustrasi bahwa
karang dunia (coral triangle) serta keunikan efektifitas pencapaian strategi
kehidupan sosial dan budaya pada pengembangan wisata bahari sangat
masyarakat pesisir dan pulau – pulau dipengaruhi oleh upaya seluruh stakeholder
terpencil. yang terlibat baik unsur pemerintah melalui
Kota Padang adalah kota terbesar di aturan dan kebijakan yang ada serta
pantai barat pulau sumatera sekaligus ibu didukung dengan peranan masyarakat dalam
kota dari provinsi sumatera barat terletak menjaga dan mengembangkan potensi
antara 00º44’00”-01º08’35”LS dan wisata bahari dimasa mendatang.
100º05’05”-100º34’09” BT memiliki 1.2 Perumusan Masalah
wilayah seluas 694,96 km² dengan kondisi Berdasarkan uraian diatas maka
geografi berbatasan dengan laut dan dapat dirumuskan bahwa keberadaan potensi
dikelilingi perbukitan dengan ketinggian
2

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unitas Padang


Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2016
ISSN 2086 - 5031

wisata bahari diharapkan mampu berbagai indikator, seperti sumbangan


memberikan pemahaman dan kesadaran bagi terhadap pendapatan dunia dan penyerapan
stakeholder untuk mampu mengembangkan tenaga kerja (Pitana, 2005:54). Pariwisata
fungsi dan peranan potensi wisata bahari sangat dinamis dan sangat dipengaruhi oleh
sebagai subsektor yang mampu memberikan factor ekonomi, politik, sosial, lingkungan
peningkatan kualitas perekonomian dan dan perkembangan teknologi (Hall dan Page,
kesejahteraan masyarakat suatu daerah 1999). Lebih lanjut, instruksi Presiden
khususnya pada beberapa aspek sebagai Nomor 9 Tahun 1969 tanggal 6 Agustus
berikut: 1969 memperkuat bahwa usaha
 Tantangan pengembangan pengembangan pariwisata di Indonesia
kegiatan wisata bahari dikota bersifat suatu pengembangan industri
Padang. pariwisata dan merupakan bagian dari usaha
 Proses perumusan strategi pengembangan dan pembangunan serta
pengembangan kegiatan kesejahteraan masyarakat dan negara (Yoet,
pariwisata yang berorientasi pada 1985).
sumber daya wisata bahari dikota 2.2 Jenis-Jenis Pariwisata
Padang. Pariwisata dapat dibedakan jenisnya
Dengan demikian, berdasarkan berdasarkan berbagai hal misalnya
permasalahan – permasalahan yang berdasarkanmotif tujuan perjalanan dan jenis
diuraikan diatas maka permasalahan yang pariwisata berdasarkan obyek yang
akan diangkat dalam studi ini yaitu ditawarkan. Menurut Dalen, (1989) jika
“Strategi pengembangan wisata bahari di dilihat dari motif dan tujuan perjalanannya
Kota Padang” pariwisata dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Pariwisata untuk menikmati
II. TINJAUAN PUSTAKA
perjalanan (pleasure tourism)
2.1 Pengertian Pariwisata
2. Pariwisata untuk rekreasi (recreation
Pariwisata sudah diakui sebagai
tourism)
industri terbesar abad ini, dilihat dari
3

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unitas Padang


Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2016
ISSN 2086 - 5031

3. Pariwisata untuk olah raga (sports  Benda-benda yang dapat


tourism) terdiri dari Big sport events diperoleh dengan jalan bebas,
seperti olimpiade, PON dan Sporting seperti udara cuaca, iklim,
Tourism of the Practicioners seperti panorama, keindahan alam
pendaki gunung, naik kuda, berburu, sekitar (potensi wisata bahari)
dan sebagainya.  Benda-benda pariwisata yang
4. Pariwisata untuk usaha dagang diciptakan, seperti misalnya
(business tourism) monumen, tempat-tempat
5. Pariwisata untuk berkonvensi bersejarah, benda-benda
(convention tourism) arkeologi, koleksi budaya,
2.3 Komponen Pariwisata tempat pemandian, gedung atau

Kegiatan pariwisata mencakup dua bangunan penting dan spesifik,

komponen utama yaitu konsep wisata yang candi, masjid, gereja.

ditawarkan dan keinginan wisatawan untuk  Benda-benda dan pelayanan

berkunjung kelokasi wisata tersebut. (service) kepariwisataan yang

Komponen penawaran merupakan produk harus ditambahkan pada benda-

wisata yang dapat ditawarkan, yang meliputi benda dalam kategori (1) dan

obyek wisata, sarana pariwisata, jasa (2).

pariwisata, serta sarana dan prasarana Hal ini juga diungkapkan oleh Intosh

lingkungan. Komponen keinginan et al (1995: 269), terdiri dari :

wisatawan mencakup kegiatan serta aspirasi  Sumber daya alam (natural

wisatawan dan masyarakat di sekitar resources), kategori ini

kawasan pariwisata. merupakan dasar dari sediaan

a. Komponen konsep wisata yang atau penawaran yang dapat

ditawarkan digunakan dan dinikmati

Pendit (1994:130-131) mengatakan wisatawan (obyek dan daya tarik

bahwa konsep wisata yang ditawarkan dapat wisata);

dikategorikan sebagai berikut :

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unitas Padang


Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2016
ISSN 2086 - 5031

 Infrastruktur, seperti sistem belum mempunyai senggang


penyediaan air bersih, sistem waktu bepergian sebagai
pengolahan limbah, system wisatawan
drainase, jalan, pusat  Actual demand, yaitu sejumlah
perbelanjaan/pertokoan; orang yang sedang melakukan
 Transportasi (transportation), perjalanan pariwisata ke suatu
termasuk didalamnya jaringan daerah tertentu.
transportasi serta fasilitas
pendukungnya; dan
 Keramahtamahan dan sumber 2.4 Penelitian Terdahulu
daya kebudayaan (hospitality Dritasto dan Anggraeni (2013) dalam
and cultural resources), ditinjau kajiannya memperlihatkan bahwa
dari masyarakat setempat dan terdapatnya dampak ekonomi bagi
termasuk seni murni, masyarakat akan keberadaan potensi wisata
kesusastraan, sejarah, permainan pulau Tidung. Hasil penelitiannya
dan pertunjukan sejarah. memperlihatkan bahwa keberadaan wisata di
b. Komponen keinginan wisatawan Pulau Tidung telah memberikan dampak
untuk berkunjung ekonomi terhadap perekonomian masyarakat
Yoeti (1997: 28) Keinginan lokal walaupun dampak yang dirasakan
wisatawan untuk berkunjung dapat masih terbilang kecil, hal ini diperlihatkan
dibedakan menjadi dua jenis yaitu melalui melalui hasil hitung multiplier effect
indentifikasi : menggunakan pendekatan Keynesian
 Potensial demand, yaitu Income Multiplier sebesar 0,28, Nilai Ratio
sejumlah orang yang memenuhi Income Multiplier I sebesar 1,35, dan Nilai
syarat minimal untuk melakukan Ratio Income Multiplier Tipe II sebesar 1,59.
perjalanan pariwisata karena Studi lainya yang dilakukan oleh Juliana,
mempunyai banyak uang, Sya’rani dan Zainuri (2013) pada perairan
keadaan fisik masih kuat, hanya Bandengan di kabupaten Jepara memiliki

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unitas Padang


Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2016
ISSN 2086 - 5031

potensi wisata bahari yang terdiri dari Dengan demikian, maka dapat disimpulkan
biofisik terumbu karang, kecerahan, kemampuan dalam mengembangkan potensi
kekuaran arus, luas pantai dan sejenisnay wisata bahari sangat dipengaruhi oleh
memberikan manfaat terhadap potensi kemampuan dalam mengidentifikasi dan
pengembangan wisata bahari melalui menciptakan konsep wisata bahari bagi
penciptaan produk wisata bahari bagi wisatawan terkait dalam memberikan
wisatawan seperti rekreasi berenang, jet ski, kontribusi pendapatan daerah secara lebih
banana boat dan sejenisnya. Hal yang sama luas.
juga diungkapkan oleh Adi, Bustafa dan
Ketjulan (2013) dalam kajiannya akan 2.5 Kerangka Pemikiran
pentingnya mengembangkan potensi wisata Berdasarkan kajian dan literatur yang
bahari terumbu karang pada kawasan pulau digunakan pada penelitian ini maka dapat di
Lara melalui penciptakan konsep wisata bentuk kerangka pemikiran sebagai berikut:
snorkeling dan diving bagi wisatawan.
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran

Internal Environtment ExternalEnvirontment


SWOT
Strengths Weaknesses ANALYSIS Opportunities Threats

III. TUJUAN DAN MANFAAT alam dan lingkungan. Relevansi terhadap


PENELITIAN
tujuan diatas maka, sasaran yang hendak
3.1 Tujuan Penelitian dicapai pada studi ini adalah sebagai berikut:
Tujuan dari studi ini yaitu untuk 1. Mengidentifikasi tantangan
menyusun strategi pengembangan wisata pengembangan kegiatan
bahari di kota Padang melalui pembangunan wisata bahari melalui
wisata yang berorientasi pada sumber daya

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unitas Padang


Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2016
ISSN 2086 - 5031

pendekatan analisis SWOT dinamika perubahan


dikota Padang. ekspektasi dan preferensi
2. Merumuskan strategi wisatawan dimasa
pengembangan kegiatan mendatang.
pariwisata yang berorientasi
pada sumber daya wisata
III. METODE PENELITIAN
bahari dikota Padang.
3.1 Pendekatan dan Metodologi Studi
3. Memberikan rekomendasi
Penyusunan strategi pengembangan
pada pihak yang
wisata bahari kawasan kota Padang, dapat
berkepentingan dalam proses
dilihat melalui empat pendekatan utama,
pengembangan wisata bahari
yaitu sebagai berikut:
dikota Padang.
 Pemetaan Masalah
3.2 Manfaat Penelitian
Pemetaan Masalah merupakan
Terkait dalam memahami tujuan
tahapan awal dalam proses
yang akan dicapai pada penelitian ini, maka
penyusunan strategi wisata dikota
relevansi manfaat yang akan didapat dalam
Padang. Relevansi terhadap
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
permasalahan yang terjadi dalam
1. Memberikan manfaat dalam
proses penyusunan strategi
mengembangkan perspektif
diharapkan mampu
manajemen strategi melalui
menginformasikan dan
perspektif industry
menjelaskan aspek-aspek yang
pariwisata.
mempengaruhi demand dan
2. Memberikan pemahaman
supply proses pengembangan
yang lebih luas bagi
wisata bahari kota Padang.
stakeholder dalam
 Identifikasi Faktor Determinasi
merumuskan pendekatan
Tahapan selanjutnya setelah
strategi yang lebih relevan
kegiatan pemetaan masalah yaitu
terkait dalam mesikapi
dengan merumuskan factor
2

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unitas Padang


Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2016
ISSN 2086 - 5031

penentu yang mempengaruhi sebagai dasar pertimbangan dalam


efektifitas keberhasilan merumuskan strategi yang relevan
pengembangan wisata bahari di melalui pendekatan analisis
kota Padang. Pada tahapan ini SWOT, khususnya dalam proses
penentuan factor yang efektifitas pengembangan wisata
mempengaruhi keberhasilan bahari di kota Padang.
pengembangan wisata bahari 3.2 Objek Penelitian, Sampel dan
Responden
didasari oleh beberapa kajian
literature yang relevan, khususnya Objek utama dalam penelitian ini

yang membahas beberapa aspek komponen system pariwisata yang

penting dalam pengembangan mencakup aspek potensi, kegiatan dan

wisata bahari seperti daya tarik atraksi wisata bahari. Proses penggalian

objek, pemasaran, ketersediaan informasi tentang objek penelitian dilakukan

prasarana dan sarana penunjang, dengan melakukan wawancara terhadap

atraksi wisata, peran serta pemerintah kota Padang. Pada proses

masyarakat dan kemampuan mendapatkan informasi pendekatan yang

manajemen pengelolaan objek dilakukan yaitu dengan menggunakan

wisata bahari di kota Padang. kuesioner yang berisikan beberapa indicator

 Penilaian Faktor Determinasi pengukuran bagi repsonden yang dianggap

Melalui Pendekatan Analisis relevan dalam memberikan pandangan

SWOT sesuai dengan persepsi mereka mengenai

Kegiatan penilaian ini kondisi ideal wisata bahari di kota Padang.

dimaksudkan untuk mengetahui 3.3 Tahapan Pelaksanaan Studi

seberapa besar pengaruh Pada tahapan ini secara spesifik akan

tantangan lingkungan eksternal menjelaskan tahapan yang akan dilakukan

sebagai factor determinan dalam proses pelaksanaan kegiatan yang akan

proses pengembangan wisata dilakukan yaitu sebagai berikut:

bahari di kota Padang. Hasil  Tahap Persiapan

penilaian ini akan digunakan


3

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unitas Padang


Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2016
ISSN 2086 - 5031

Pada tahap ini kegiatan yang Data yang dibutuhkan dalam studi
dilakukan dapat dikategorikan ke ini secara umum meliputi data kualitatif dan
dalam kegiatan administrative dan kuantitatif. Berikut interpretasi kebutuhan
kegiatan teknis (identifikasi data dalam studi ini yaitu sebagai berikut:
permasalahan yang diangkat, 1) Data Primer
penyusunan kerangka metodologi, Pengumpulan data primer yang
studi literatur). digunakan dalam penelitian ini
 Tahap Analisis Data menggunakan teknik sebagai berikut:
Menggunakan metode campuran  Observasi, teknik observasi yang
antara kuantitatif dan kualitatif, digunakan adalah dengan observasi
namun lebih terfokus ke metode non-partisipan sehingga observer
kualitatif (penelitian studi kasus); tidak menjadi bagian dari kegiatan
hasil dari analisis-analisis tersebut atau kelompok yang diteliti.
akan menjadi masukan pada  Wawancara, teknik wawancara tak
perumusan konsep, scenario, dan berstruktur (unstructural interview)
strategi manajemen dan perancangan dan teknik wawancara berstruktur
kota. (structural interview).
 Tahap Perumusan Konsep, Skenario  Kuesioner.
dan Strategi 2) Data sekunder
Tahap ini merupakan tahap Adapun pertimbangan instansi-
pencarian alternative-alternatif instansi yang menjadi sumber dalam
konsep yang dapat menjawab pengumpulan data sekunder adalah sebagai
bagaimana pengembangan kawasan berikut:
wisata bahari dikota Padang,  Badan Perencanaan dan
kemudian melalui analisis disusun Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
scenario dan strategi pengembangan kota Padang.
wisata bahari kota Padang.  Dinas Pariwisata kota Padang.
3.4 Data Penelitian

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unitas Padang


Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2016
ISSN 2086 - 5031

melalui penggabungan faktor internal


3.6 Teknik Analisis Data dan eksternal utama.
3.6.1 Analisis SWOT
1. Analisa Matriks TOWS dan Diagram
Pada tahapan ini data yang telah
SWOT
diidentifikasi kemudian diolah untuk
Analisis TOWS merupakan cara
dianalisis. Penentuan strategi utama akan
sistematis yang didasarkan pada asumsi
diolah dan dianalisis melalui pemakaian
bahwa strategi yang efektif akan
beberapa matriks dengan tiga tahap
memaksimalkan kekuatan dan peluang serta
pelaksanaan, yaitu tahap pengumpulan data,
meminimalkan kelemahan dan ancaman
tahap analisa data, dan tahap pengambilan
perusahaan. Analisa TOWS diolah
keputusan. Untuk lebih jelasnya, Berikut
berdasarkan analisis data yang berasal dari
tahapan analisis data yang dilakukan
matriks IFE dan EFE. Berikut terdapat
menggunakan pendekatan analisis SWOT
delapan tahapan penentuan strategi yang
yaitu sebagai berikut:
dibangun melalui matrik TOWS, yaitu :
 Tahap pengumpulan data (The
1. Buat daftar peluang lingkungan
Input Stage)
eksternal.
Pada tahap ini digunakan analisis
2. Buat daftar ancaman lingkungan
matriks EFE, matriks IFE. Kedua
eksternal.
matriks ini bertugas menyimpulkan
3. Buat daftar kekuatan kunci internal.
informasi dasar yang diperlukan
4. Buat daftar kelemahan kunci internal.
untuk merumuskan strategi-strategi.
5. Cocokan kekuatan-kekuatan internal
 Tahap mencocokan (The Matching
dengan peluang-peluang eksternal
Stage)
dan catat hasilnya dalam sel strategi
Hasil analisa IFE dan EFE diolah
SO.
dalam matriks SWOT / diagram
6. Cocokan kelemahan-kelemahan
SWOT dan matriks Internal –
internal dengan peluang-peluang
Eksternal. Pada tahap ini berfokus
eksternal dan catat hasilnya dalam
pada pembuatan strategi-strategi
sel strategi WO.
alternatif yang dapat dilaksanakan
5

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unitas Padang


Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2016
ISSN 2086 - 5031

7. Cocokan kekuatan-kekuatan internal identifikasi tangtangan lingkungan internal


dengan ancaman-ancaman eksternal dan eksternal maka didapatkan beberapa
dan catat hasilnya dalam sel strategi pendekatan strategi yang relevan dalam
ST. proses strategi pengembangan wisata bahari
8. Cocokan kelemahan-kelemahan dikota Padang yaitu sebagai berikut:
internal dengan ancaman-ancaman
eksternal dan catat hasilnya dalam
sel strategi WT.

IV. PEMBAHASAN
4.1 Analisis SWOT Strategi
Pengembangan Wisata Bahari Di Padang.
Analisis SWOT merupakan
kemampuan proses identifikasi faktor
lingkungan eksternal yang terdiri dari
peluang dan ancaman serta lingkungan
internal melalui perspektif kekuatan dan
kelemahan. Analisis ini berdasarkan kepada
pemahaman akan proses pengoptimalan
kekuatan (strength) dan peluang
(opportunities) terkait dalam meminimalkan
kelemahan (weakness) dan ancaman
(threats). Dengan demikian, maka proses
pengambilan keputusan strategis hendaknya
didukung oleh proses perencanaan strategis
melalui indentifikasi faktor strategis dan
diharapkan mampu memberikan manfaat
terhadap efektifitas pencapaian tujuan
organisasi. Lebih lanjut, berdasarkan hasil
6

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unitas Padang


Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2016
ISSN 2086 - 5031

Tabel 4.1
Analisis SWOT Wisata Bahari Kota Padang.
Kekuatan (stenght) Kelemahan (weakness)
- isikan indikator kekuatan intern - isikan indicator kelemahan intern
 Keragaman dan keunikan wisata pantai kota Padang.  Keterbatasan sarana dan prasarana fisik disekitar lokasi wisata
 Keberadaan situs peninggalan purbakala disekitar lokasi bahari.
IFE wisata bahari kota Padang.  Keterbatasan pemahaman masyarakat akan pentingnya
 Potensi Keunikan wisata ekologi terumbu karang dikota peranan kualitas pelayanan dalam menarik simpati wistawan.
Padang.  Keterbatasan kreatifitas masyarakat dalam mengkreasikan
 Potensi dan keunikan pulau – pulau di wilayah dikota kegiatan masyarakat terkait dalam mengkomunikasi potensi
Padang. wisata bahari yang ada.
 Karakteristik dan keunikan UKM yang berkembang dilokasi  Keterbatasan pemahaman masyarkat dalam mengkreasikan
wisata bahari kota Padang. kerajinan/produk olahan/sejenisnya yang menggambarkan
EFE potensi wisata bahari kota Padang.
 Kesenjangan perspektif masyarkat dan pemerintah dalam
mengembangkan keberadaan potensi wisata bahari.
Peluang (opportunity) Strategi Kekuatan Dan Peluang (SO) Strategi Kelemahan dan Peluang (WO)
- Isikan indikator peluang  Kegiatan promosi potensi wisata bahari pada tingkat  Meningkatkan standar kualitas sarana dan prasarana fisik
 Program promosi wisata “Pesona Indonesia” pada internasional. disekitar wilayah wisata bahari.
lingkungan internasional.  Sosialisasi dan promosi kearifan budaya lokal melalui  Sosialisasi dan edukasi masyarakat melalui perspktif
 Kondisi politik Sumatera Barat yang relative stabil. persepektif based community. pentingnya pariwisata.
 Karakteristik keunikan sosial masyarakat yang hidup  Perancangan kegiatan berbasis produk dan jasa wisata  Mensinergikan pemahaman pemerintah dan masyarakat terkait
dikawasan wisata bahari kota Padang. bahari. atas setiap produk atau jasa wisata yang dihasilkan.
 Potensi dan keunikan wisata alam kota padang.  Kerjasama dan keterlibatan instansi pemerintah pada  Meracang roadmap produk atau jasa yang akan dihasilkan
 Kebijakan pemerintah kota dalam mengembangkan kegiatan pariwisata internasional. terkait dalam memaksimalkan peluang investasi dimasa
potensi wisata.  Memperjelas roadmap pengembangan wisata bahari terkait mendatang.
 Peluang investasi dalam memaksimalkan potensi wisata dalam meningkatan intensitas investasi dikota Padang.
bahari kota Padang.
Ancaman (threat) Strategi Kekuatan Dan Ancaman (ST) Strategi Kelemahan Dan Ancaman (WT)
- Isikan indikator ancaman  Penguatan keunikan konsep wisata bahari yang ditawarkan  Perkuat kerjasama dengan stakeholder tertentu, terkait dalam
 Terdapatnya alternative tawaran produk wisata bahari oleh kota Padang. memaksimalkan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung
pada beberapa daerah di Sumatera barat.  Menciptakan produk dan jasa wisata yang memiliki dalam mengembangkan konsep wisata yang ada.
 Terdapatnya alternative potensi lokasi wisata pantai pada relevansi terhadap penguatan posisioning wisata bahari kota  Menciptakan program wisata bahari berbasis keunikan budaya
beberapa daerah, khusunya yang berada pada pantai barat Padang. lokal.
Sumatera barat.  Mensinergikan perspektif stakeholder (pemerintah,  Menciptakan kerjasama intitusi pemerintah, masyarakat dan
masyarakat, pelaku usaha) terkait dalam pelaku dengan institusi pendidikan terkait dalam memahami
mengkomunikasikan produk dan jasa wisata yang isu dan dinamika perubahan preferensi wisatawan terkait
dikembangkan. konsep wisata bahari yang dikembangkan.
7

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unitas Padang


Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2016
ISSN 2086 - 5031

Berdasarkan tabel 4.1 diatas pentingnya mengelola keberadaan


memperlihatkan bahwa proses potensi wisata bahari melalui
identifikasi indikator yang relevan pencipataan produk dan jasa wisata
diharapkan mampu memberikan yang akan ditawarkan kepada
manfaat dalam merumuskan strategi wisatawan. Dengan demikian, maka
pengembangan wisata bahari kota dapat kemampuan dalam
Padang. Melalui perumusan strategi mengembangkan potensi wisata
wisata bahari diharapkan mampu bahari sangat dipengaruhi oleh
memberikan manfaat terhadap kemampuan dalam mengidentifikasi
penguatan posisi tawaran bersaing dan menciptakan konsep wisata
atas konsep yang ditawarkan. Hal ini bahari bagi wisatawan terkait dalam
diharapkan juga mampu memberikan memberikan kontribusi terhadap
manfaat terhadap penguatan aspek peningkatan kualitas hidup
ekonomi dan sosial masyarakat masyarakat secara lebih luas.
secara lebih luas. Hal ini
diungkapkan oleh Adi, Bustafa dan V. KESIMPULAN DAN SARAN
Ketjulan (2013) dalam kajiannya 5.1 Kesimpulan

akan pentingnya mengembangkan Industri pariwisata


potensi wisata bahari terumbu karang merupakan salah satu sektor bisnis
pada kawasan pulau Lara melalui yang memberikan perhatian khusus
penciptakan konsep wisata bagi para beberapa pelaku,
snorkeling dan diving bagi khususnya terkait dalam proses
wisatawan. Lebih lanjut, Dritasto dan penciptaan serta pengembangan nilai
Anggraeni (2013) dalam memahami tambah akan keberadaan potensi
manfaat keberadaan potensi wisata wisata disuatu wilayah. Kemampuan
bahari pulau tiyaitu keberadaan untuk mengembangkan dan
wisata bahari telah memberikan mengkomunikasikan keunikan
dampak multiplier effect terhadap potensi yang ada diharapkan mampu
perekonomian masyarakat lokal. menjadi core value bagi setiap
Selanjutnya, Juliana, Sya’rani dan daerah terkait dalam mensikapi
Zainuri (2013) juga menegaskan tingkat persaingan yang semakin
8

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unitas Padang


Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2016
ISSN 2086 - 5031

berkembang. Hal ini secara implicit demikian, maka kemampuan dalam


memperlihatkan bahwa kemampuan mengelola potensi wisata diharapkan
dalam mengembangkan industri mampu memberikan kontribusi
pariwisata hendaknya juga didukung terhadap multiplier effect masyarakat
oleh kemampuan dalam proses kota Padang dimasa mendatang.
pengembangan potensi wisata 5.2 Saran
menjadi sebuah tawaran destinasi Adapun beberapa saran yang
yang unik bagi para wisatawan. dapat diberikan pada penelitinian ini
Potensi wisata bahari kota yaitu sebagai berikut:
Padang sangat dipengaruhi oleh
a. Teoritis
pemahaman bahwa sektor pariwisata
Adapun saran teoritis yang
merupakan salah satu sektor penting
dapat dikemukakan pada
terhadap kontribusi peningkatan
penelitian ini yaitu sebagai
pendapatan daerah dimasa
berikut:
mendatang. Pemahaman akan adanya
unsur – unsur yang mampu  Penting bagi peneliti
memberikan manfaat dalam untuk mengembangkan
mengembangkan potensi wisata alat analisis yang
bahari memiliki relevansi terhadap digunakan terkait dalam
pendekatan strategi yang akan proses pengukuran
dikembangkan. Adapun fokus strategi wisata bahari di
pendekatan strategi yang diterapkan masa mendatang.
dalam mengembangkan wisata  Penting bagi peneliti
bahari yaitu melalui pemanfaatan untuk melakukan
potensi wisata yang ada seperti penelitian pada dareah
keunikan budaya lokal, keunikan lainya dalam
potensi wisata alam bahari, mendapatkan persepsi
keberadaan pelaku usaha terkait yang lebih luas
dalam mensikapi perobahan pentingnya perumusan
preferensi masyarakat atas konsep strategi wisata bahari.
wisata yang ditawarkan. Dengan b. Praktis
9

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unitas Padang


Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2016
ISSN 2086 - 5031

Adapun saran praktis yang Pengembangan Ekowisata


Bahari, Jurnal Mina Laut
dapat dikemukakan pada
Indonesia.
penelitian ini yaitu sebagai
Dristato, A, dan Anggraeni,
berikut:
A.A.,(2013) Analisis Dampak
Ekonomi Wisata Bahari
 Penting bagi insititusi Terhadap Pendapatan
untuk melakukan Masyarakat Di Pulau Tidung,
Jurnal Online Institut Teknologi
evaluasi secara berkala Nasional, No.x, Vol.x.
proses identifikasi unsur
Juliana, Sya’rani, L, dan Zainuri, M.,
– unsur yang membentuk (2013), Kesesuaian dan daya
potensi wisata bahari dukung wisata bahari di perairan
bandengan kabupaten jepara
dikota Padang. jawa tengah, Jurnal Perikanan
 Penting bagi institusi dan Kelautan Tropis, Vol IX-1.

memahami dan Pendit, I Nyoman, S. 1994. Ilmu


menggunakan Pariwisata Sebuah Pengantar
Perdana. Jakarta: Pradnya
pendekatan yang relevan Paramita.
dalam proses
Pitana, I Gede dan Putu, G Gayatri.
implementasi strategi 2005. Sosiologi Pariwisata,
wisata bahari dimasa Yogyakarta: Andi

mendatang. United Nation World Travel


Organisation annually report ,
2014
DAFTAR PUSTAKA
Yoeti, Oka. 1997. Perencanaan dan
Adi, B, A, Mustafa, A dan Ketjulan, Pengembangan Pariwisata.
R,. (2013), Kajian Potensi Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Kawasan dan Kesesuaian
Ekosistem Terumbu Karang di Yoeti, Oka A. 1985. Pengantar Ilmu
Pulau Lara untuk Pariwisata. Bandung: Angkasa.

10

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unitas Padang

Anda mungkin juga menyukai