Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

GENAP 2022/2023

Mata Kuliah : SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Waktu : 100 MENIT


Dosen : I.A. MIRAH CAHYA D., S.KOM., M.KOM Sifat Ujian : CLOSE
Kelas : BE213 Program Studi : SISTEM INFORMASI

Nim : 210030305
Nama : Putu Angganantha Ary Sadewa
Kelas : BE213

1. Dalam Supply Chain terdapat hal yang dinamakan Strategic Fit yang mencakup Strategi
Efisien dan Strategi Responsif. Hal apa yang akan terjadi jika suatu UMKM salah dalam
memilih strategi bisnisnya sehingga susah mencapai Strategic Fit dan bagaimana
pengaruhnya terhadap permintaan dan penjualan barang/jasa dari UMKM tersebut?
Jelaskan! (Bobot 20 poin)

Jawaban :

Jika suatu UMKM salah dalam memilih strategi bisnisnya sehingga sulit mencapai Strategic Fit dengan
mitra bisnisnya dalam rantai pasok, maka UMKM tersebut dapat mengalami beberapa masalah. Salah
satunya adalah kesulitan dalam memenuhi permintaan pasar yang berubah-ubah dengan cepat jika
UMKM memilih Strategi Efisien namun pasar menginginkan produk-produk yang unik dan disesuaikan
dengan kebutuhan pelanggan. Sebaliknya, jika UMKM memilih Strategi Responsif namun pasar hanya
membutuhkan produk standar dengan permintaan stabil dan harga bersaing, maka UMKM tersebut
akan kesulitan dalam mencapai efisiensi operasional dan mengendalikan biaya produksi.

Dampak dari ketidaksesuaian antara strategi bisnis UMKM dengan mitra bisnis dalam rantai pasok
adalah penurunan permintaan dan penjualan barang/jasa dari UMKM tersebut. Jika UMKM tidak
mampu memenuhi permintaan pasar dengan cepat, maka konsumen akan beralih ke pesaing yang
dapat memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih baik. Akibatnya, UMKM akan mengalami penurunan
permintaan dan penjualan barang/jasa yang dapat mempengaruhi keberlangsungan usahanya.

2. How does the framework for structuring drivers work? And explain it! (Bobot 20 poin)

Jawaban :

Cara membuat kerangka kerja untuk mengkompilasi driver agar berfungsi adalah dengan cara
menyusun Fasilitas, Persediaan, Transportasi, Informasi, Sumber daya, serta Penetapan harga.

1) Fasilitas
Pemicu ini merupakan lokasi fisik aktual dalam jaringan rantai pasokan dimana produk
disimpan, diolah, dan dibuat. Terdapat dua tipe utama: tempat produksi dan tempat
penyimpanan. Perdebatan mengenai peran, lokasi, kapasitas dan fleksibilitas dari fasilitas
memiliki dampak yang signifikan pada kinerja rantai pasokan
2) Persediaan
Pemicu ini meliputi seluruh bahan baku barang dalam proses dan barang jadi dalam rantai
pasokan. Mengubah kebijakan persediaan dapat merubah efisiensi produksi barang.

3) Transportasi
Pemicu ini diperlukan untuk memindahkan persediaan dari satu titik ke titik yang lain dalam
rantai pasokan. Transportasi dapat berupa berbagai kombinasi cara dan jalur dengan masing-
masing karakteristik.

4) Informasi
Pemicu ini terdiri dari data dan analisis mengenai fasilitas, persediaan, transportasi, biaya,
harga, dan pelanggan, dalam rantai pasokan. Informasi berkemampuan paling besar dalam
kinerja rantai pasokan karena berdampak langsung pada masingmasing pemicu dan juga
membantu manajemen dalam meningkatkan kesempatan rantai pasokan sehingga lebih efisien.

5) Sumber Daya
Pemicu ini merupakan pilihan dari siapa/bagian dari aktivitas rantai pasokan yang akan
menggunakan seperti produksi, penyimpanan, transportasi, atau manajemen informasi. Dalam
tingkat strategik, keputusan ini memutuskan apakah kinerja perusahaan atau fungsi apakah
yang di-outsourcing-kan oleh perusahaan. Keputusan yang berkenaan dengan pemicu ini,
berdampak pada kemampuan merespon dan keefisienan rantai pasokan perusahaan.

6) Penetapan Harga
Pemicu ini menentukan seberapa banyak perusahaan akan mengeluarkan harga untuk barang
dan jasa yang terdapat pada rantai pasokan. Penetapan harga berdampak pada perilaku
pembeli atas barang dan jasa, dengan demikian dapat berdampak pada kinerja rantai pasokan.

3. Ada 6 (enam) jenis jaringan distribusi rantai pasokan, jelaskan cara kerja dari masing-
masing jaringan distribusi rantai pasokan tersebut dari aliran produknya hingga aliran
informasinya! (Bobot 10 poin)

Jawaban :

Ada 6 (enam) jenis jaringan distribusi rantai pasokan, yaitu :

1) Manufacture Storage with Direct Shipping

Model ini juga disebut sebagai pengiriman langsung. Tipe distribusi ini produk yang dihasilkan
oleh pabrik akan langsung dikirim kepada konsumen akhir tanpa harus melewati retailer.
Fungsi retailer disini adalah hanya sebagai penyampai pesan informasi dari konsumen ke
pabrik. Keuntungan terbesar menggunakan tipe distribusi ini adalah sentralisasi inventori,
sehingga pabrik dapat mengumpulkan inventori dari semua permintaan oleh supplier yang
disupportnya, dampaknya biaya inventori yang dibutuhkan bisa ditekan tidak terlalu mahal,
akan tetapi kekurangannya yakni lead time dari produk yang dikirimkan memakan waktu
cukup lama, penggunaan mode transportasi yang berbeda dan dengan jarak yang berbeda-
beda pula dari setiap konsumen yang minta dilayani akan menyebabkan biaya transportasi
yang cukup mahal.

2) Manufacture Storage with Direct Shipping and In-transit Merge


Pendekatan ini hamper sama dengan Manufacturer Storage with Direct Shipping hanya
menambahakan satu rantai baru yaitu In-transit Merge. Ketika konsumen memesan produk
kepada retailer, maka retailer akan memesankan barang tersebut kepada perusahaan
kemudian dikirimkan kepada kosnumen akhir. Pendekatan ini sangat cocok digunakan untuk
perusahaan yang menjual customize product seperti ASUS, karena permintaan konsumen
beragam model ini dapat membuat rantai pasokan menjadi lebih efektif dan efisien.
Kekurangan jaringan distribusi ini yakni biaya transportasi yang masih cukup mahal, tapi
masih lebih baik dibandingkan dengan direct shipping, penyimpanan distributor membutuhkan
tingkat persediaan yang lebih tinggidaripada penyimpanan produsen, biaya fasilitas dan
penyimpanan distributor meiliki biaya pengolahan yang lebih tinggi.

3) Distributor Storage with Package Carrier Delivery


Persediaan tidak berada di perusahaan melainkan di distributor atau retailer, seperti di dalam
warehouses yang kemudian dikirimkan kepada konsumen akhir melalui jasa pengiriman
barang, sperti yang dilakukan oleh Amazon.com. Dengan pendekatan seperti ini yang
menanggung biaya paling besar adalah distributor. Contohnya adalah perusahaan Asus, ketika
konsumen memsan laptop dari Asus bersamaan dengan pemesanan headphone dari Sony,
kedua produk tersebut dikumpulkan terlebih dahulu di Hub atau Gudang lalu kemudian
dilakukan agregasi dan setelah itu dikirimkan kepada konsumen. Keuntungan tipe ini adalah
biaya inventori produk tidak terlalu tinggi, akan tetapi kelemahannya adalah biaya transportasi
yang cukup mahal, tapi masih lebih baik dibandingkan direct shipping.

4) Distributor Storage with Last Mile Delivery


Distributor atau retailer mengirimkan produk ke rumah konsumen melalui jasa pengiriman.
Dari seluruh jaringan distribusi, metode ini yang membutuhkan biaya paling tinggi untuk
transportasi. Kelebihan dari jaringan distribusi ini adalah distributor yang terdesentralisasi
(menyebar) sehingga memiliki jangkauan yang luas, produk menjadi dekat dengan konsumen,
sehingga bisa memenuhi permintaan dengan cepat, cocok untuk produk yang memiliki banyak
competitor, dapat menghindari adanya stock-out product, dan disisi lain distributor bisa
memiliki fungsi keagenan.Tujuan model ini adalah mendekatkan produk ke konsumen
semaksimal mungkin sehingga keinginan konsumen atas produk diupayakan secepatnya dapat
dipenuhi atau tingkat layanan yang harus maksimal. Kekurangan jaringan ini terletak pada alur
yang kompleks.

5) Manufacturer/Distributor Storage with Customer Pickup


Konsumen memesan barang secara online atau melalui telepon, kemudian inventory
dikirimkan kepada manufacturer atau distributor warehouse kemudian dikirimkan kepada
pickup points untuk mengumpulkan pesanan konsumen. Pada tipe ini inventori disimpan di
pabrik tetapi konsumen memberikan order mereka secara online atau dengan komunikasi
telepon dan nantinya akan ada yang mengambil pesanan tersebut di tempat pengambilan
pemesanan tertentu. Kelebihan tipe ini transportasi yang tidak terlalu mahal. Kekurangannya
adalah ketika nantinya perusahaan akan menambah suatu tempat customer pick up maka
akan menyebabkan biaya fasilitas yang tinggi.

6) Retail Storage with Customer Pickup


Metode ini sering disebut metode tradisional dalam rantai pasokan, inventory dikirim langsung
kepada retailer local kemudian konsumen mengambil sendiri produk di toko retailer. Pelanggan
datang langsung ke toko untuk melakukan pembelian. Keuntungannya adalah biaya
transportasi yang cukup murah dan memiliki waktu respon yang baik. Kekurangannya adalah
biaya inventori yang cukup tingi, biaya fasilitas yang tinggi karena banyaknya fasilitas local
yang dibutuhkan , variasi produk di toko lebih rendah dibandingkan dengan opsi lain, dan
memiliki time to market yang tinggi.

4. Jelaskan mengapa variabilitas produk pada perencanaan permintaan dapat berdampak


menjadi Bullwhip Effect yang kemudian mempengaruhi persediaan barang? (Bobot 20 poin)

Jawaban :

 Variabilitas produk pada perencanaan permintaan dapat berdampak menjadi Bullwhip Effect
yang kemudian mempengaruhi persediaan barang. Penyebab ini dikarenakan adanya perlakuan
penimbunan barang oleh pihak tertentu, sehingga mengakibatkan terjadinya lonjakan
permintaan yang menimbulkan gejolak pasar. Peyebab inilah yang membuat produksi barang
menjadi tidak efisien, utilisasi distribusi menjadi rendah, pelayanan konsumen dan image
perusahaan menjadi buruk

5. Ukurlah kinerja keuangan (ROE, ROA, ROI) dari data perusahaan berikut, kemudian
jelaskan analisa hasilnya! (Bobot 30 poin)

PT. Maju Jaya

Tahun Jumlah Aset Laba/Pendapatan Hutang Investasi


2018 Rp 2,000,000 Rp 1,000,000 Rp 600,000 Rp 500,000
2019 Rp 2,500,000 Rp 530,000 Rp 700,000 Rp 500,000
2020 Rp 2,765,000 Rp 350,000 Rp 1,200,000 Rp 600,000
2021 Rp 3,052,500 Rp 860,000 Rp 1,000,000 Rp 200,000
2022 Rp 3,447,500 Rp 1,250,000 Rp 1,200,000 Rp 500,000
PT. Mekar Abadi

Tahun Jumlah Aset Laba/Pendapatan Hutang Investasi


2018 Rp 10,000,000 Rp 2,500,000 Rp 2,200,000 Rp 1,500,000
2019 Rp 11,250,000 Rp 2,350,000 Rp 2,500,000 Rp 1,700,000
2020 Rp 12,425,000 Rp 800,000 Rp 5,000,000 Rp 500,000
2021 Rp 14,125,000 Rp 3,300,000 Rp 4,500,000 Rp 2,500,000
2022 Rp 15,775,000 Rp 3,450,000 Rp 2,000,000 Rp 2,000,000

Jawaban :

Berdasarkan hasil analisis yang saya dapatkan dari kedua kinerja keuangan perusahaan tersebut adalah
bahwa, PT Maju Jaya memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan PT Mekar Abadi. Rata-rata
ROE PT Maju Jaya adalah 43,2% sedangkan PT Mekar Abadi hanya 25,8%. Hal ini menunjukkan bahwa
PT Maju Jaya lebih efektif dalam menghasilkan keuntungan dari modal yang dimiliki.

Sementara itu, rata-rata ROA PT Maju Jaya adalah 29,6%, sedangkan PT Mekar Abadi hanya 19,4%.
ROA mengukur seberapa efektif sebuah perusahaan dalam menghasilkan laba dari total aset yang
dimiliki, sehingga nilai ROA yang lebih tinggi menunjukkan bahwa perusahaan lebih efektif dalam
mengelola asetnya. Sedngkan ROI yang diberikan, PT Maju Jaya dan PT Mekar Abadi memiliki kinerja
yang fluktuatif selama 5 tahun terakhir. Meskipun demikian, PT Mekar Abadi memiliki nilai ROI yang lebih
tinggi dibandingkan PT Maju Jaya dalam 4 dari 5 tahun terakhir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kinerja laporan keuangan yang lebih unggul adalah PT. Mekar Abad, hal ini dapat meyakinkan investor
untuk melakukan Investasi

Anda mungkin juga menyukai