supply chain adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaanperusahaan yang terlibat dalam
memasok bahan baku, memproduksi barang maupun mengirimkannya ke pemakai akhir, Supply
Chain Management adalah metode, alat atau pendekatan pengelolaannya. Pendekatan yang
ditekankan dalam Supply Chain Management adalah terintegrasi dengan semangat kolaborasi.
Supply Chain Management menekankan pada pola terpadu menyangkut proses aliran produk
dari supplier, manufaktur, retailer hingga pada konsumen akhir. Dalam konsep Supply Chain
Management ingin diperlihatkan bahwa rangkaian aktivitas antara supplier hingga konsumen
akhir adalah dalam satu kesatuan.
Manfaat langsung
1. Supply Chain Management secara fisik dapat mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi
dan mengantarkannya kepada konsumen akhir. Manfaat ini menekankan pada fungsi
produksi dan operasi dalam sebuah perusahaan. Dalam fungsi ini dilakukan penggunaan dari
seluruh sumber daya yang dimilki dalam sebuah proses transformasi yang terkendali, untuk
memberikan nilai pada produk yang dihasilkan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan dan
mendistribusikannya kepada konsumen yang dibidik.
2. Supply Chain Management berfungsi sebagai mediasi pasar, yaitu memastikan apa yang
dipasok oleh rantai suplai mencerminkan aspirasi pelanggan atau konsumen akhir tersebut.
Dalam hal ini fungsi pemasaran yang akan berperan. Melalui pelaksanaan Supply Chain
Management, pemasaran dapat mengidentifikasi produk dengan karakteristik yang diminati
konsumen. Selanjutnya fungsi ini harus mampu mengidentifikasi seluruh atribut produk
yang diharapkan konsumen tersebut dan mengkomunikasikan kepada perancang produk.
Pengukuran kinerja supply chain adalah sebuah proses pengukuran yang dilakukan terhadap
setiap aktivitas atau indikator dalam rantai pasok perusahaan. Pengukuran kinerja diperlukan
dalam sebuah perusahaan karena hasil dari pengukuran yang dilakukan dapat dijadikan sebagai
umpan balik yang mengandung informasi mengenai keberhasilan pencapaian suatu target sesuai
rencana yang telah ditetapkan. Selain itu, hasil pengukuran dapat memberikan informasi
mengenai detail indikator atau aktivitas kinerja yang berada dibawah standar perusahaan dan
memerlukan perbaikan, sehingga perusahaan dapat melakukan penyesuaian dan evaluasi (Putri,
I. W. K., & Surjasa, D., 2018)
Salah satu cara mengukur kinerja supply chain adalah dengan menggunakan metode SCOR
(Supply Chain Operation Reference). Yaitu model pengukuran kinerja dalam rantai pasok yang
dapat menjelaskan rantai pasok sebuah perusahaan secara detail melalui indikator pengukuran
yang sesuai dengan perusahaan. Model SCOR juga dapat menggambarkan atribut kinerja dan
metrik dalam pengukuran supply chain. Atribut kinerja yang dimaksud adalah kriteria rantai
pasok yang mampu menganalisis serta mengevaluasi rantai pasok. Metrik dalam pengukuran
kinerja SCOR digambarkan dalam 3 level (level 1- 3) yang di modelkan dalam bentuk analisis
hierarki yang terstruktur.