Supply chain management adalah istilah yang digunakan untuk mengendalikan dan
mengatur rantai pasokan. Sebuah model rantai pasokan sederhana terdiri dari empat
komponen:
Upstream Supply Chain merupakan rantai suplai hulu (supply chain)yang melibatkan
beberapa aktivitas yang berasal dari perusahaan manufaktur terdiri dari beberapa penyalur
produk melalui koneksi para penyalur dengan penyalur lainnya yang saling berhubungan.
Upstream Supply Chain bertujuan untuk memudahkan para penyalur dalam memperluas
hubungan dengan beberapa cabang melalui adanya aktivitas pengadaan.
Downtstream Supply Chain merupakan rantai suplai hulu (supply chain) yang
melibatkan beberapa aktivitas berupa pengiriman produk yang telah dibuat oleh produsen
kepada konsumen. Downtstream Supply Chain ini sangat memperhatikan arah
pendistribusian melalui bagian gudang maupun transportasinya dan juga memperhatikan
pelayanan yang diberikan sales kepada konsumen. Sales harus memberikan pelayanan terbaik
kepada konsumen akhir tanpa kecuali.
Menurut James R. Stock dan Douglas M. Lambert (2001, 68 – 71), pengelolaan rantai
pasok yang sukses membutuhkan sistem yang terintegrasi. Masing-masing unit dalam rantai
pasok menjadi satu kesatuan, tidak berdiri sendiri-sendiri sebagaimana halnya dengan rantai
pasok tradisional. Kegiatan operasi pada rantai pasok membutuhkan aliran informasi yang
berkesinambungan untuk menghasilkan produk yang baik pada saat yang tepat sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Dalam hal ini konsumen menjadi fokus dalam setiap operasi yang
dilakukan. James R. Stock dan Douglas M. Lambert (2001, 68 – 71) juga menyatakan bahwa
dalam rantai pasok yang terintegrasi terdapat proses-proses berikut ini :
4. Customer Order Fulfillment Proses pemenuhan permintaan konsumen tepat waktu, bahkan
lebih cepat dari yang disepakati dengan biaya pemenuhan yang seminimal mungkin,
memerlukan koordinasi yang baik dari setiap anggota rantai pasok. Tujuan utamanya adalah
menciptakan satu proses pemenuhan permintaan dengan lancar mulai dari pemasok bahan
baku sampai konsumen akhir.
7. Returns Pengelolaan produk kembalian merupakan proses yang penting dan dapat
dijadikan sebagai salah satu keunggulan daya saing perusahaan. Kinerja pengelolaan produk
kembalian bisa diukur dengan parameter ”Return to Available”, yaitu waktu yang diperlukan
untuk mengganti produk kembalian menjadi produk yang dapat digunakan kembali.
Secara umum penerapan konsep SCM dalam perusahaan akan memberikan manfaat
yaitu kepuasan pelanggan, meningkatkan pendapatan, menurunnya biaya, pemanfaatan aset
yang semakin tinggi, peningkatan laba, dan perusahaan semakin besar.
1. Kepuasan pelanggan. Konsumen atau pengguna produk merupakan target utama dari
aktivitas proses produksi setiap produk yang dihasilkan perusahaan. Konsumen atau
pengguna yang dimaksud dalam konteks ini tentunya konsumen yang setia dalam
jangka waktu yang panjang. Untuk menjadikan konsumen setia, maka terlebih dahulu
konsumen harus puas dengan pelayanan yang disampaikan oleh perusahaan.
2. Meningkatkan pendapatan. Semakin banyak konsumen yang setia dan menjadi mitra
perusahaan berarti akan turut pula meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga
produk-produk yang dihasilkan perusahaan tidak akan ̳terbuang‘ percuma, karena
diminati konsumen.
3. Menurunnya biaya. Pengintegrasian aliran produk dari perusahan kepada konsumen
akhir berarti pula mengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi.
4. Pemanfaatan asset semakin tinggi. Aset terutama faktor manusia akan semakin
terlatih dan terampil baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan. Tenaga
manusia akan mampu memberdayakan penggunaan teknologi tinggi sebagaimana
yang dituntut dalam pelaksanaan Supply Chain Management.
5. Peningkatan laba. Dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen yang setia dan
menjadi pengguna produk, pada gilirannya akan meningkatkan laba perusahaan.
6. Perusahaan semakin besar. Perusahaan yang mendapat keuntungan dari segi proses
distribusi produknya lambat laun akan menjadi besar, dan tumbuh lebih kuat.
DAFTAR PUSTAKA
Heizer, J. dan Render, B. (2011). Operations Management. Edisi Kesembilan Buku Dua.
Jakarta: Salemba Empat
Rony Edward Utama, Nur Asni, Gani Jaharuddin, Andry Prihart. 2019. Manajemen Operasi
Heizer, J. dan Render, B. (2017). Operations Management. Twelfth Edition. Boston:Pearson
Yolanda M. Siagian, Cetakan II 2007, Aplikasi Supply Chain management dalam Dunia
Bisnis, Grasindo
Turban, Rainer, Porter. (2004). Supply Chain Management. http://id.wikipedia.org/
wiki/ Manajemen_ rantai_suplai.
Indrajit, Eko dan Richardus Djokopranoto. (2002). Konsep Manajemen Supply Chain. PT
Grasindo. Jakarta