menyediakan produk yang sesuai dengan harapan pelanggan, dibutuhkan adanya semangat kolaborasi dan koordinasi antara pihak internal dan eksternal perusahaan sebagai upaya perusahaan dalam meningkatkan inovasi dan mengurangi biaya operasional. Keunggulan kompetitif perusahaan akan meningkat ketika manajer perusahaan mampu mengelola kerjasama yang baik antar partner perusahaan (steakholder) seperti pemegang saham, pemasok, dan pelanggan. Upaya meningkatkan daya saing seluruh partner perusahaan dibangun dengan perspektif rantai nilai atau rantai pasok. Rantai pasok (supply chain) adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya termasuk supplier, pabrik, distributor, toko atau ritel, serta perusahaan- perusahaan pendukung seperti perusahaan jasa logistik (Pujawan, 2010:5). Supply chain (rantai pasokan) merupakan suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini juga merupakan jejaring dari berbagai organisasi yang saling berhubungan dengan tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin menyelenggarakan pengadaan atau penyaluran barang tersebut. Supply chain juga dapat dikatakan sebagai logistics network, dengan pemain utama adalah : 1. suppliers. 2. manufacturer 3. distribution 4. retail outlets 5. customers Chain 1 : Suppliers Awal mula jaringan, yang merupakan sumber penyedia bahan pertama. Bisa berbentuk : bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, bahan dagangan, subassemblies, suku cadang, dll. Sumber pertama disebut dengan suppliers, termasuk di dalamnya : suppliers suppliers atau sub-suppliers yang biasanya jumlahnya banyak. Chain 1 2 : Suppliers manufacturer Rantai pertama dihubungkan dengan rantai ke dua yaitu manufacturer atau plants atau assembler atau fabricator atau bentuk lain yang melakukan pekerjaan membuat, memfabrikasi, merakit, mengkonversikan atau menyelesaikan barang (finishing). Chain 1 2 3 : Suppliers Manufacturer Distribution Barang yang sudah jadi mulai disalurkan oleh manufacturer ke pelanggan. Barang dari pabrik disalurkan melalui gudang ke gudang distributor atau wholesaler atau pedagang besar dalam jumlah besar. Chain 1 2 3 4 : Suppliers Manufacturer Distribution Retail Outlets Pedagang besar buasanya mempunyai gudang sendiri atau menyewa gudang dari pihak lain. Gudang dipakai untuk menimbun barang sebelum disalurkan ke pihak pengecer. Disini dapat dilakukan penghematan dalam bentuk jumlah inventories dan biaya gudang, dengan cara melakukan desain kembali pola pengiriman barang baik dari manufacturer maupun ke pengecer. Chain 1 2 3 4 5 : Suppliers Manufacturer Distribution Retail Outlets Customers Barang ditawarkan oleh pengecer atau retailers langsung ke pelanggan atau pengguna barang tersebut. Yang termasuk outlet adalah tempat dimana pembeli akhir melakukan pembelian. Walaupun secara kasat mata ini merupakan rantai terakhir, tetapi sebetulnya masih ada satu mata rantai lagi yaitu pembeli yang mendatangi retail outlet tadi ke real customers atau real user. Mata rantai benar-benar berhenti jika barang telah sampai ke pemakai yang sebenarnya. Manajemen Rantai Pasokan atau disebut Supply Chain Management merupakan pengelolaan rantai siklus yang lengkap mulai bahan mentah dari para supplier, ke kegiatan operasional di perusahaan, berlanjut ke distribusi sampai kepada konsumen. Merupakan kegiatan pengelolaan kegiatan - kegiatan dalam rangka memperoleh bahan mentah, mentransformasikan bahan mentah tersebut menjadi barang dalam proses dan barang jadi, dan mengirimkan produk tersebut ke konsumen melalui sistem distribusi. Supply chain merupakan jaringan fisiknya, yakni perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi barang, maupun mengirimkannya ke pemakai akhir, sedangkan SCM adalah metode, alat, atau pendekatan pengelolaannya. MRP berkaitan dengan siklus lengkap bahan baku dari pemasok ke produksi, ke gudang, ke distribusi sampai ke konsumen. Perusahaan meningkatkan kemampuan bersaing melalui penyesuaian produk, kualitan yang tinggi, pengurangan biaya dan kecepatan mencapai pasar. Banyak peluang tersedia dalam MRP untuk meningkatkan nilai produk dengan biaya rendah. Dengan bantuan pemasok, suatu perusahaan manufaktur dapat mempertahanakan karakteristik generik dari produknya selama mungkin. Teknik ini dikenal dengan postphonement = menunda modifikasi atau penyesuaian terhadap produk selama mungkin. Di sisi distribusi sering digunakan suatu teknik yang disebut : drop ship = pemasok akan langsung mengirimkan ke konsumen pemakai dan juga kepada penjual, agar menghemat waktu dan biaya pengangkutan ulang. Ukuran lain yang biasa digunakan namun menghemat biaya mencakup : pengunaan kemasan khusus, label khusus dan lokasi tertentu dari label atau kode barang (bar code). Tujuan penerapan SCM dalam bisnis adalah untuk meningkatkan efisiensi proses logistik dan meminimalisir biaya total sepanjang rantai pasok dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Selain itu tujuan SCM adalah untuk membangun sebuah rantai pemasok yang memusatkan perhatian untuk memaksimalkan nilai bagi pelanggan. Kunci bagi manajemen rantai pasokan yang efektif adalah menjadikan para pemasok sebagai mitra dalam strategi perusahaan untuk memenui pasar yang selalu berubah (Heizer and Render, 2005:4). Pengurangan kesia-siaan dan memaksimalkan nilai pada rantai pasokan. Orientasi kepada pelanggan dalam hal : mutu, harga dan layanan. Pembentukan lini kredit bagi pemasok Penurunan float bank ( waktu ketika uangnya sedang dalam transit). Pengkoordinasian produksi dan jadwal pengiriman dengan pemasok dan distributor Pemanfaatan yang optimal atas ruangan gudang penyimpanan. Pengangkutan. pembayaran secara tunai atau kredit (proses transfer) supplier distributor dan pihak yang membantu transaksi seperti Bank Hutang maupun piutang Pergudangan Pemenuhan pesanan Informasi mengenai ramalan permintaan, produksi maupun pengendalian persediaan. Penyeimbangan arus produksi dengan permintaan konsumen yang selalu berubah- ubah. 1. Mengurangi inventory barang dengan berbagai cara. Inventory merupakan bagian paling besar dari aset perusahaan yang berkisar : 30 40 %. Biaya penyimpanan barang ( inventory carrying cost) : 20 40 % dari nilai barang yang disimpan. Perlu usaha dan cara mengurangi biaya penimbunan barang di gudang. 2. Menjamin kelancaran penyediaan barang. Kelancaran mulai pabrik pembuat, supplier, perusahaan sendiri, wholesaler, retailer, sampai final customers. Perlu dikelola dengan baik rantai yang panjang (chain) aliran bahan baku sampai barang jadi dan diterima pelanggan. 3. Menjamin mutu. Mutu barang jadi (finished product) ditentukan tidak hanya oleh proses produksi barang tersebut, tetapi oleh mutu barang mentah dan mutu keamanan dalam pengiriman. Jaminan mutu ini juga merupakan rangkaian mata rantai panjang yang harus dikelola dengan baik.