AGILITY
INTERNATIONAL HALIM PERDANAKUSUMA MENGGUNAKAN
METODE SHARED STORAGE”
Oleh :
Suci Siratriat (5.14.3.093)
NPM : 5.14.3.093.
Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disidangkan di Bandung pada hari Senin 21 Agustus
2016 dan dinyatakan LULUS.
Menyetujui :
Ketua Program Studi D3 Logistik Bisnis
NPM : 514.3.093
Menyatakan bahwa :
1. Laporan Tuga Akhir (TA) saya adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
memperoleh gelar akademik (Ahli Madya, Sarjana dan gelar yang sederajat) baik di
Politeknik Pos Indonesia maupun di Perguruan Tinggi lainnya.
2. Laporan Tugas Akhir (TA) ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya
sendiri tanpa bantuan dari pihak lain kecuali arahan pembimbing,
3. Dalam Laporan Tugas Akhir (TA) ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah
ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan menyebutkan nama pengarang
dan mencantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan-penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,
maka saya bersedia menerima sanksi berupa pencabutan gelar yang diperoleh
dengan karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di
perguruan tinggi ini.
ABSTRAK
Suci Siratriat
NPM : 514.3.093
Siratriat, Suci. 2017. Perancangan Tata Letak Gudang di PT. Agility International Halim
Perdanakusuma Menggunakan Metode Shared Storage. Tugas Akhir, Jurusan
Logistik Bisnis Politeknik Pos Indonesia Bandung. Pembimbing : Hilman Setiadi,
S.Pd., SE., MT.
Kata Kunci : Tata Letak Gudang, Shared Storage.
Untuk mencapai kepuasan pelanggan secara maksimum, PT. Agility International
Halim Perdanakusuma akan selalu memberikan pelayanan terbaik. Menrima pelanggan
harus diiringi dengan penanganan yang baik di gudang karena perusahaan ini memberikan
jasa penyewaan gudang terhadap perushaan manufaktur yang memerlukan tempat
penyimpanan barang-barang produksi. Untuk itu perushaan ini harus memberikan
pelayanan prima dengan memberikan pelayanan terhadap barang-barang tersebut mulai
dengan penerimaan barang, menyimpanan barang, hingga pengiriman kembali.
Seiring berjalannya waktu, PT. Agility International semakin maju dan semakin
banyak perusahaan manufaktur yang memakai jasanya, maka pemasukan barang yang
banyak tidak dapat dihindari akibatnya barang-barang tersebut menumpuk di lantai dan bisa
mengganggu aktivitas gudang yang lain. Maka dari itu penulis menggunakan metode
Shared Storage dalam perancangan layout gudang baru.
Proses penempatan produk pada metode shared storage adalah dengan menyusun
area-area penyimpanan berdasarkan kondisi luas lantau gudang, kemudian diurutkan area
yang paling dekat sampai area yang terjauh dari pintu keluar masuk I/O, sehingga
penempatan barang yang akan segera dikirim diletakan pada area yang paling dekat dan
begitu seterusnya.Shared storage merupakan metode pengaturan tata letak ruang gudang
dengan menggunakan prinsip First In First Out (FIFO) dimana barang yang cepat dikirim
diletakan pada area penyimpanan yang terdekat dengan pintu masuk-keluar (I/O).Metode
ini akan lebih baik digunakan pada jenis pabrik yang memiliki ukuran dimensi produk yang
sama atau tidak jauh berbeda. Karena setiap area penyimpanan bisa saja ditempati oleh
jenis produk yang berbeda-beda berdasarkan waktu produksi dan tanggal pengiriman
produk tersebut.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirobbil ‘alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan
penyusunan Tugas Akhir yang berjudul “Perancangan Tata Letak Gudang di PT. Agility
International Halim Perdanakusuma Menggunakan Metode Shared Storage”.
Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan sahabatnya hingga seluruh umatnya sampai akhir zaman.
Segala hambatan dan kesulitan dalam penelitian penyusunan Tugas Akhir ini tidak
akan terlewati dengan baik tanpa adanya bantuan dan dukungan (motivasi) dari berbagai
pihak, baik secara material maupun spiritual. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan Tugas Akhir ini, terutama kepada:
1. Hilman Setiadi, S.Pd., SE., MT sebagai Pembimbing I yang telah memberikan
banyak masukan dan bimbingan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini.
2. Aditia Sovia Pramudita, ST., MAB sebagai Pembimbing II sekaligus yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis sehingga laporan Tugas Akhir ini dapat
terselesaikan dengan baik.
3. Seluruh dosen Jurusan Logistik Bisnis yang telah membimbing dan memberikan
ilmu pengetahuan yang berharga untuk penulis.
4. Ibu Evi Rosanita Tri, selaku Manager Gudang di PT. Agility Internasional Halim
dan seluruh karyawan tim pembimbing eksternal yang membimbing penulis serta
memberikan motivasi dan semangat dalam melaksanakan internship.
5. Untuk Orang tua tercinta Bapak Kasmeri Muslim dan Ibu Anita, serta kakak-kakak
yang senantiasa memberikan kasih sayang, doa yang tiada hentinya, motivasi dan
dukungan kepada penulis baik dalam bentuk moral ataupun material yang telah
diberikan sehingga penulis tetap optimis dan semangat dalam menjalani hari. Tugas
Akhir ini kupersembahkan untuk kalian. Sungguh anugerah terindah dapat bersama
kalian.
6. Teman-teman, sahabat, saudara Logistik Bisnis 3D serta semua teman seangkatan
2014 yang saling mendukung dan sama-sama berjuang dalam menyelesaikan Tugas
Akhir.
7. Mahfi Fandisah yang selalu menemani dalam setiap hal, dan selalu memberi
bantuan disaat membutuhkan, selalu mensupport dalam keadaan apapun, yang
menjadi partner terbaik selama masa-masa kuliah.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah mendukung
dan membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan keikhlasan yang telah mereka
berikan kepada penulis. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna, maka penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang membangun untuk
penyempurnaan penulisan berikutnya. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat baik bagi
penulis pribadi maupun pembaca khususnya mahasiswa Logistik Bisnis Politeknik Pos
Indonesia. Aamiin
Suci Siratriat
DAFTAR ISI
Lembar Judul
Halaman Pengesahan
Abstrak................................................................................................................. i
Kata Pengantar.................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................... iv
Daftar Tabel.......................................................................................................... vii
Daftar Gambar.................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1............................................................................................. Latar Belakang I-
1
1.2..................................................................................... Perumusan Masalah I-
5
1.3.................................................... Tujuan dan Manfaat Pemecahan Masalah I-
5
1.3.1............................................................... Tujuan Pemecahan Masalah I-
5
1.3.2............................................................. Manfaat Pemecahan Masalah I-
5
1.4................................................................ Pembatasan Masalah dan Asumsi I-
6
1.4.1. Pembatasan Masalah .................................................................................. I-6
........................................................................................................1.4.2. Asumsi I-
6
1.5.......................................................................................... Lokasi Penelitian I-
6
1.6.................................................................... Sistematika Penulisan Laporan I-
7
4.5. Data Pemasukan Barang ke Gudang Bulan Juni 2016- Mei 2017............................ IV-11
4.6. Data Pengeluaran Barang dari Gudang Bulan Juni 2016- Mei 2017........................ IV-12
4.10.Urutan Jarak Area Penyimpanan ke Pintu dari Terkecil Sampai Terbesar............... IV-20
4.11.Perbandingan Antara Jarak Barang ke Pintu Pada Gudang Awal dan Gudang Usulan
.................................................................................................................................
IV-21
4.12.Perbandingan Antara Lebar Gang pada Gudang Awal dengan Lebar Gang pada
Gudang Usulan........................................................................................................
IV-22
PT. Agility International ini telah melihat peluang tersebut dari tahun-tahun
sebelumnya sehingga sekarang telah memiliki banyak cabang di kota-kota besar di
Indonesia. Salah satunya yang berpusat di Halim Perdanakusuna, Jakarta Timur. PT.
Agility International ini adalah salah satu perusahaan Three Party Logistics(3PL) yang
bergerak dalam bidang penyewaan gudang dan juga menyediakan jasa transportasi
pengiriman baik untuk dalam negri maupun untuk luar negri. Three Party Logistics
(3PL) logistik merupakan aktivitas yang memanfaatkan sumberdaya dari luar yang
berhubungan dengan aktivitas logistik dan distribusi termasuk juga memberikan
kontribusi dalam perencana suatu bisnis proses sebuah perusahaan.
PT. Agility International Warehose Halim Perdanakusuma ini memberikan
pelayanan prima terhadap customer dengan memberikan rework kepada produk-produk
dari customer yang membutuhkannya sesuai dengan kesepakatan yang ada. Tidak
hanya itu, perusahaan ini juga memberikan jasa mulai dari proses penerimaan barang,
pengecekan barang, penyimpanan barang, pengambilan barang, hingga proses memuat
barang ke dalam mobil lalu mengirimnya kepada customer ataupun kepada ritel yang
telah bekerjasana dengan customer dari PT. Agility International. Untuk itu perusahaan
ini akan memberikan pelayanan prima kepada seluruh customers agar mereka merasa
puas dan tetap bekerja sama dengan perusahaan ini dengan mengefisiensikan waktu
handling barangnya sehingga akan memberi rasa puas terhadap customer.
Perusahaan ini memiliki gudang cold strorage yang berada di dalam gudang
intinya. Gudang ini berfungsi untuk menyimpan barang-barang dari customer yang
memili ketahanan yang tidak baik jika diletakkan pada suhu panas, dan itu dibuat atas
permintaan dari customer itu sendiri. Tidak hanya tempat penyimpanannya saja tetapi
dalam hal penanganannya juga berbeda dengan barang-barang yang biasa diletakkan
diluar ruangan tersebut yaitu dengan menggunakan sarung tangan dan kacamata karena
sifat dari barang tersebut adalah dangerous good. Barang-barang tersebut juga ada
yang diletakkan diluar dan tidak terlalu menggunakan penanganan khusus dalam
mengelola barangnya.
Warehouse PT. Agility International yang berada di Halim ini memiliki beberapa
customer yang telah menjalin kerjasama dengan perusahaan baik yang sudah lama
terjalin maupun yang baru saja menjalin hubungan kerjasama. Customer tersebut
antara lain PT. Brother International Sales Indonesia, Forever 21, PT. Sysmex
Indonesia, Dorma, Young Living, Sogen, Six Trading, PT. Huntsman Indonesia,
Easecox, Pretzellindo. Setiap harinya gudang ini telah memiliki aktivitas masing-
masing baik untuk bagian inbound, bagian picking, bagian outbound, bagian Value
Added Service (VAS), dan bagian adminnya
Dalam sebuah kegiatan kita sangat membutuhkan sesuatu yang terencana, baik itu
dalam segi waktu, kegiatan agar dapat terlaksana dengan baik dan rapi. Begitu juga
dalam hal manajemen gudang kita juga memerlukan sesuatu yang telah terencana
dengan baik agar dapat mencapai target yang telah disepakati dan terciptanya suatu
efisiensi dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
Dari Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa menumpuknya barang pada loading area
sehingga akan menghambat pekerjaan-pekerjaan lain. Hal ini terlihat pada saat
melakukan put away, picking, dan checking untuk mengetahui stok barang sebagai
berikut :
1. Put Away
Dalam proses ini sering mengalami kesulitan dalam penyimpanan barang ke
atas rak karena membutuhkan alat bantu seperti very narrow aisle (VNA)
dimana alat ini hanya bias diginakan pada rel-rel tertentu yang bias
dioberasikan pada gang sempit, sementara pada gang-gang telah terisi dengan
barang-barang yang seharusnya telah disimpan.
2. Picking
Pada proses ini sama halnya dengan proses penyimpanan barang karena juga
membutuhkan alat dalam pengambilan barang-barang yang ada di rak karena
sifat barangnya berat dan disimpan di rak-rak yang tinggi. Dan jika masih bias
dijangkau oleh men powernya tetap saja akan mengalami kesulitan karena
pada gang-gang tersebut telah ditumpuk dengan barang-barang lain.
3. Checking
Pada proses pengecekan stock barang, seringkali staff gudang dalam
melakukan pengecekan stok barang ini memerlukan waktu yang lama karena
untuk produk-produk tertentu seperti misalnya pada kasus ini produk SOGEN.
Produk ini memiliki karton yang kecil sehingga akan sulit dalam
menghitungnya dan juga setiap karton nya memiliki id karton yang berbeda-
beda tetapi memiliki bentuk dan warna yang sama. Ini akan menyulitkan dalam
proses pengambilan barang untuk dikirim.
1.4.2. Asumsi
Asumsi yang digunakan didalam penelitian ini adalah :
1. Luas gudang yang digunakan adalah tetap sesuai dengan luas gudang
pada saat ini.
2. Tidak ada perubahan atau penambahan ukuran dan jenis barang pada
saat ini.
1.5. Lokasi
Lokasi PT. Agility International Halim Perdana Kusuma :
Nama Perusahaan : PT. Agility International Halim Perdanakusuma
Alamat Perusahaan : Secure Building Unit #C, Jalan Raya Protokol Halim
Perdanakusuma, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta, 13610, Indonesia.
No telepon : +62 21 28529000
Fax : (021) 28529003
Website : www.agility.com
1.6. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran mengenai penelitian yang dilakukan, maka sdibuatlah
suatu sistematika penulisan yang memberikan informasi mengenai materi dan hal-hal
yang akan dibahas dalam setiap bab. Adapun sistematika penulisan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang gambaran-gambaran secara umum mengenai
permasalahan yang ada diperusahan yang akan dibahas yang terdiri atas latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat pemecahan masalah,
pembatasan masalah, asumsi dan lokasi serta sistematika penulisan.
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini merupakan kesimpulan yang diperoleh dari seluruh analisis dan
juga saran-saran yang direkomendasikan oleh penulis kepada perusahaan serta
peneliti yang akan datang.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Gudang
2.1.1. Pengertian Gudang
Menurut Apple (Nugraha, 2016) gudang adalah tempat yang dibebani tugas
untuk menyimpan barang yang akan dipergunakan dalam produksi, sampai
barang tersebut diminta sesuai jadwal produksi.
1. Gudang Umum
2. Gudang Swasta
Bowersox (2006 : 316) untuk memulai operasi gudang, ada beebrapa hal
yang harus dilakukan , diantaranya yaitu :
1. Mengisi Gudang
2. Latihan Pegawai
Adapun beberapa tujuan dari menata tata letak menurut Apple (Nugraha,
2016) yaitu:
1. Memudahkan proses manufaktur
18. Penempatan yang tepat untuk fasilitas pelayanan produksi dan pekerja
4. Semua laci, rak, kotak harus dapat dicapai tanpa bangku dan tangga
(ergonomis)
5. Sisakan gang yang cukup lebar antara lemari untuk truk jika diperlukan
4. Penambahan produk baru, jika produk baru berbeda denga yang sedang
diproduksi, peralatan, mesin, bangunan maupun tata letak secara
otomatis perlu dirubah
9. Penurunan biaya, hal ini merupakan akibat dari setiap keadaan diatas
10. Perencanaan fasilitas baru, persoalan ini merupakan persoalan tata letak
terbesar, kerena harus merubah semuanya
Jarak angkut bahan dasar, bahan setengah jadi dan barang jadi yang
harus dipindah dari tempat penerimaan melewati tempat-tempat produksi
serta tempat penyimpanan dan akhirnya ketempat pengangkutan, harus
diusahakan sependek-pendeknyasehingga biayanya pun menjadi
semakin kecil.
4. Luwes
Reksohadiprodjo dan Gitosudarmo (2000 : 129) dalam hal ini terdapat tiga
macam layout yaitu :
1. Prahoto
2. Traktor
3. Lori-lori kecil
2. Elevator (lift)
Untuk mendukung pertimbangan atas shared storage, jika kedatangan dari 100
palet dengan jumlah besar “perpindahan yang cepat” dari produk untuk disimpan di
slot penyimpanan. Palet dengan jumlah besar tersebut akan digunakan kembali dan
akan dikirimkan sebanyak 5 palet per hari dalam rentangn waktu 20 hari, dengan
randomized storage, 100 slot ruang simpan yang kosong terpilih “secara acak” untuk
produk; tidak ada kepastian bahwa hasil itu adalah suatu perpindahan yang cepat.
Dengan dedicated storage, sebaliknya, sedikitnya 100 slot yang kosong harus
tersedia di antara lokasi-lokasi utama yang terpilih agar terjadi perpindahan yang
cepat. Jika randomized storage yang digunakan, setiap kali suatu beban palet
dipindahkan dari ruang simpan, slot tersedia untuk digunakan oleh produk yang
memerlukan ruang simpan berikutnya. Namun dengan dedicated storage, masing-
masing kepindahan dari suatu palet dari ruang simpan membuat satu slot yang kosong
yang tidak akan mungkin diisi paling awal sampai kedatangan dari pengiriman yang
berikutnya dari produk yang sama.
Shared storage bisa dianggap perpindahan barang yang cepat terhadap suatu
produk, jik masing-masing palet diisi di dalam area gudang yang berbeda dari waktu
ke waktu. Tergantumh dari jumlah produk di dalam gudang pada waktu pengiriman
tiba, akan mungkin bahwa 5 palet yang terisi akann berada di ruang simpan hanya 1
hari. Sedangkan 5 palet yang lain di dalam pengiriman yang sama akan berada di
gudang untuk 20 hari. Dari perspektif terhadap posisi ruang simpan di dalam gudang,
5 palet akan bersifat sangat cepat berpindah; palet sisa dipandang menjadi lebih
lambat, mungkin perpindahan bersifat sedang. Shared storage dapat mengambil
keuntungan dari perbedaan-perbedaan yang tidak bias dipisahkan yaitu lamanya
waktu dari palet secara individu untuk tinggal di dalam gudang. Variable shared
storage yang harus diketahui adalah :
6. Kebutuhan ruang
Suatu situasi yang mendasar tentu saja meyarankan pemakaian shared storage
adalah untuk lini produksi yang digunakan untuk menghasilkan beberapa jenis
produk, karena produk yang dihasilkan secara berurutan dibanding secara serentak,
pengisian kembali inventori dibagi-bagiakn dari waktu-ke waktu.
1. Rectilinear Distance
dij = |X – a| + |Y – b|.............................................................................(II.1)
2. Euclidean Distance
Jarak diukur sepanjang lintasan garis lurus antara dua buah titik. Jarak
Euclidean dapat diilustrasikan sebagai conveyor lurus yang memotong dua
buah stasiun kerja.
Jarak diukur sepanjang lintasan sebenarnya yang meliintas antara dua buah
titik. Sebagai contoh, sebuah sistem kendaraan terkendali (guided vehicle
system), kendaraan dalam perjalanannya harus mengikuti arah-arah yang
sudah ditentukan pada jaringan lintasan terkendali. Oleh karena itu jarak
lintasan aliran bias lebih panjang dibandingkan dengan rectilinear atau
Euclidean.
dij = (X – a)2 + (Y – b)2......................................................................... (II.3)
Keterangan :
X = nilai sumbu X
Y = nilai sumbu Y
1. Rectilinear Distance
dij = |X – a| + |Y – b|....................................................................................(III.1)
Keterangan :
X = nilai sumbu X
Y = nilai sumbu Y
2. Euclidean Distance
Jarak diukur sepanjang lintasan garis lurus antara dua buah titik. Jarak
Euclidean dapat diilustrasikan sebagai conveyor lurus yang memotong dua
buah stasiun kerja.
Keterangan :
X = nilai sumbu X
Y = nilai sumbu Y
Jarak diukur sepanjang lintasan sebenarnya yang meliintas antara dua buah
titik. Sebagai contoh, sebuah sistem kendaraan terkendali (guided vehicle
system), kendaraan dalam perjalanannya harus mengikuti arah-arah yang sudah
ditentukan pada jaringan lintasan terkendali. Oleh karena itu jarak lintasan
aliran bias lebih panjang dibandingkan dengan rectilinear atau Euclidean.
Keterangan :
X = nilai sumbu X
Y = nilai sumbu Y
b = nilai jarak terhadap sumbu Y
Pada langkah pertama, penulis melakukan sebuah penelitian pada objek dan
melihat kejadian yang terjadi saat penelitian untuk dijadikan sebuah latar
belakang, dan selanjutnya objek tersebut merupakan objek yang menarik
sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian. Studi pendahuluan dalam
penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengamatan, pengukuran, melihat
data yang diperlukan dan wawancara dengan pihak perusahaan.
2. Studi Pustaka
Studi pustaka yang dilakukan mengenai teknik tata letak gudang untuk
mengurangi jarak tempuh material dan mempermudah proses bongkar muat
pada gudang dan kerapian gudang.
3. Perumusan Masalah
4. Tujuan Penelitian
5. Penentuan Metode
6. Pengumpulan Data
7. Pengolahan Data
1. Menentukan jumlah rata-rata barang material keluar gudang per bulan dalam
waktu 1 tahun
3. Kebutuhan ruang
Rata−rata pennyimpanan
Kebutuhan ruang = ................................(III.6)
Barang yang ditampung
5. Perhitungan troughput
Troughput (T) adalah penguluran aktivitas atau penyimpanan yang sifatnya
dinamis, aktivitas ini menunjukan banyaknya pergerakan barang atau
material baik itu keluar maupun ke dalam.
T
Assignment = .................................................................................(III.9)
S
Keterangan :
T= Troughput
S= Space Requirment
Jarak tempuh antara material adalah mulai dari pintu (I/O) menuju ke area
penyimpanan. Perhitungan jarak dilakukan menggunakan metode yaitu :
Rectilinear Distance
Jarak diukur sepanjang lintasan dengan menggunakan garis tegak lurus
(orthogonal) satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh adalah material yang
berpindah sepanjang gang (aisle) rectilinear.
dij = |X – a| + |Y – b|.............................................................................(III.10)
Tabel 4.1 Jumlah Barang Masuk bulan Juni 2016 – Mei 2017
Jumlah Barang
No Nama Barang
(carton)
1 Sogen 17.194
2 Sysmex 84.404
3 Merck 215.495
4 Brother 758.173
5 Dorma 1.894
6 Pretzelindo 24.660
7 F21 9.802
Sumber: Gudang PT. Agility International Halim Perdanakusuma
Selain ada barang masuk, disini juga terdapat tujuah jenis barang keluar
yang melalui proses outbound. Adapun jumlah barang keluar pada Bulan Juni 2016-
Mei 2017 dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Jumlah Barang Keluar bulan Juni 2016 – Mei 2017
Jumlah Barang
No Nama Barang
(carton)
1 Sogen 15.476
2 Sysmex 81.882
3 Merck 143.592
4 Brother 89.580
5 Dorma 1.520
6 Pretzelindo 22.260
7 F21 9.802
Sumber: Gudang PT. Agility International Halim Perdanakusuma
No Divisi Jumlah
1 Warehouse Manager 1
2 Supervisor 2
3 Admin 5
4 Inbound 3
5 Picking 2
6 Outbound 2
No Divisi Jumlah
7 Sysmex 3
8 F21 7
9 MHE 3
Sumber: Gudang PT. Agility International Halim Perdanakusuma
2. Hand Pallet
Hand pallet yang ada di gudang PT. Agility International
Halim ini memiliki kapasitas atau daya tamping 2000 kg atau 2 ton.
Sebanyak 9 buah hand pallet yang ada di gudang ini akan
membantu meringankan pekerjaan karyawan gudang pada saat akan
mengangkut barang-barang yang berat beserta dengan paletnya.
Keterangan :
A = Untuk Produk Sogen
B = Untuk Produk Sysmex
C = Untuk Produk Merck
D = Untuk Produk Brother
E = Untuk Produk Dorma
F = Untuk produk Pretzelindo
G = Untuk Produk F21
dij = |X – a| + |Y – b|....................................................................(IV.1)
Keterangan :
X = nilai sumbu X
Y = nilai sumbu Y
1. Sogen
dij = |X – a| + |Y – b|
dij = 22,5 m
2. Sysmex
dij = |X – a| + |Y – b|
dij = 13,4 m
3. Merck
dij = |X – a| + |Y – b|
dij = 11,5
4. Brother
dij = |X – a| + |Y – b|
dij = |X – 45| + |Y – 1|
dij = 46 m
5. Dorma
dij = |X – a| + |Y – b|
dij = 11,5 m
6. Pretzelindo
dij = |X – a| + |Y – b|
dij = 63,9 m
7. F21
dij = |X – a| + |Y – b|
dij = 48,8 m
2. Sysmex
84404
Pemasukan barang perbulan = =7033,67 dibulatkan menjadi
12
7034 karton.
3. Merck
215495
Pemasukan barang perbulan = =17957,92 dibulatkan
12
menjadi 17958 karton.
4. Brother
758137
Pemasukan barang perbulan = =63181,08 dibulatkan
12
menjadi 63181 karton.
5. Dorma
1894
Pemasukan barang perbulan = =157,83 dibulatkan menjadi 158
12
karton.
6. Pretzelindo
24660
Pemasukan barang perbulan = =2055,00 dibulatkan menjadi
12
2055 karton.
7. F21
9802
Pemasukan barang perbulan = =816,83 dibulatkan menjadi 817
12
karton.
1. Sogen
15476
Pengeluaran barang per bulan = =1289,67 dibulatkan menjadi
12
1290 karton.
2. Sysmex
81882
Pengeluaran barang per bulan = =6823,50 dibulatkan menjadi
12
6824 karton.
3. Merck
143592
Pengeluaran barang per bulan = =11966,00 dibulatkan
12
menjadi 11966 karton.
4. Brother
89580
Pengeluaran barang per bulan = =7465,00 dibulatkan menjadi
12
7456 karton.
5. Dorma
1520
Pengeluaran barang per bulan = =126,67 dibulatkan menjadi
12
127 karton.
6. Pretzelindo
22260
Pengeluaran barang per bulan = =1855,00 dibulatkan menjadi
12
1855 karton.
7. F21
9802
Pengeluaran barang per bulan = =816,83 dibulatkan menjadi
12
817 karton.
Rata-
N Nama Jumlah barang masuk ke gudang bulan Juni 2016 - Mei 2017 Jumlah
Rata
o Barang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sogen 1213 1376 1248 1425 1500 1515 1620 1396 1439 1374 1415 1673 17.194 1.433
2 Sysmex 7149 7314 6987 7093 7431 6513 6579 7019 6871 6714 7191 7543 84.404 7.034
215.49
3 Merck 17175 16968 18935 18592 17229 17632 18025 18185 17653 17890 18345 18866
5 17.958
758.17
4 Brother 62675 62649 63954 63856 62460 63578 62895 62864 62853 63439 63997
62953 3 63.181
5 Dorma 134 175 123 196 154 197 187 143 123 153 145 164 1.894 158
Pretzelind
6 1980 2100 1920 1980 2040 2160 2040 2100 1980 2160 2040 2160
o 24.660 2.055
7 F21 748 647 1120 893 637 666 654 754 843 1115 945 780 9.802 817
Sumber: Gudang PT. Agility International Halim Perdanakusuma
Selain data pemasukan barang di atas, dapat dilihat pula data pengeluaran barang di gudang pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Data Pengeluaran Barang ke Gudang bulan Juni 2016- Mei 2017
Rata-
N Nama Jumlah barang keluar dari gudang bulan Juni 2016 - Mei 2017 Jumlah
Rata
o Barang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sogen 1195 1170 1090 1250 1370 1478 1525 1208 1196 1274 1216 1504 15.476 1.290
2 Sysmex 6980 7014 6879 6872 6978 6329 6278 6894 6758 6646 7016 7238 81.882 6.824
143.59
3 Merck 12780 11786 12760 12480 11204 11962 10988 11896 10986 12768 11896 12086
2 11.966
4 Brother 7428 7368 7368 7490 7458 7492 7486 7450 7470 7486 7512 7572 89.580 7.465
5 Dorma 112 158 98 156 128 172 128 92 108 124 116 128 1.520 127
Pretzelind
6 1860 1860 1800 1740 1860 1920 1800 1860 1740 1980 1860 1980
o 22.260 1.855
7 F21 748 647 1120 893 637 666 654 754 843 1115 945 780 9.802 817
Sumber: Gudang PT. Agility International Halim Perdanakusuma
4.2.1.4. Kebutuhan Ruang
Rata−rata pennyimpanan
Kebutuhan Ruang =
Barang yang ditampung
............................................................................................................
(IV.4)
2. Sysmex
7034
Kebutuhan ruang = =260,52 dibulatkan menjadi 261
27
palet. Sehingga membutuhkan 3 ruang.
3. Merck
17958
Kebutuhan ruang = =598,60 dibulatkan menjadi 599
30
palet. Sehingga membutuhkan 7 ruang.
4. Brother
63181
Kebutuhan ruang = =2256,46 dibulatkan menjadi
28
2257 palet. Sehingga membutuhkan 25 ruang.
5. Dorma
158
Kebutuhan ruang = =13,17 dibulatkan menjadi 13 palet.
12
Sehingga membutuhkan 1 ruang.
6. Pretzelindo
2055
Kebutuhan ruang = =34,25 dibulatkan menjadi 34
60
palet. Sehingga membutuhkan 1 ruang.
7. F21
817
Kebutuhan ruang = =40,85 dibulatkan menjadi 41 palet.
20
Sehingga membutuhkan 1 ruang.
Diagonal = √ p 2+l2
............................................................................................................
(IV.5)
= √ 1,52+12
= 1,8 m
T=
2. Sysmex
7034 6824
T= + =513,26 dibulatkan menjadi 5
27 27
3. Merck
17958 11966
T= + =997,47 dibulatkan menjadi 9
30 30
4. Brother
63181 7465
T= + =2523,07 dibulatkan menjadi 3
28 28
5. Dorma
158 127
T= + =23,75 dibulatkan menjadi 2
30 30
6. Pretzalindo
2055 1855
T= + =65,17 dibulatkan menjadi 7
60 60
7. F21
817 817
T= + =81,70 dibulatkan menjadi 8
20 20
T
Assignment =
S
............................................................................................................
(IV.7)
Keterangan :
T = Troughput
S = Kebutuhan Ruang
Adapun rincian perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.9.
2 Sysmex 5 3 2
3 Merck 9 7 1
4 Brother 3 25 1
5 Dorma 2 1 2
6 Pretzelindo 7 1 7
7 F21 8 1 8
Dari data di atas, maka kita dapat menentukan tata letak area gudang baru
berdasarkan dari hasil perhitungan. Dapat dilihat layout gudang baru pada
Gambar 4.6.
Gambar 4.6 Layout Gudang Baru Berdasarkan Perhitungan
Keterangan :
A = Untuk Produk Sogen
B = Untuk Produk Sysmex
C = Untuk Produk Merck
D = Untuk Produk Brother
E = Untuk Produk Dorma
F = Untuk produk Pretzelindo
G = Untuk Produk F21
dij = |X – a| + |Y – b|
...............................................................................................................
(IV.8)
Keterangan :
X = nilai sumbu X
Y = nilai sumbu Y
1. Sogen
dij = |X – a| + |Y – b|
dij = 12,7 m
2. Sysmex
dij = |X – a| + |Y – b|
3. Merck
dij = |X – a| + |Y – b|
dij = 55,2 m
4. Brother
dij = |X – a| + |Y – b|
dij = |X – 45| + |Y – 0|
dij = 45 m
5. Dorma
dij = |X – a| + |Y – b|
dij = 13,6 m
6. Pretzelindo
dij = |X – a| + |Y – b|
dij = |X – 10| + |Y – 1,8|
dij = 11,8 m
7. F21
dij = |X – a| + |Y – b|
dij = |X – 10| + |Y – 0|
dij = 10 m
Tabel 4.10 Urutan Jarak Area Penyimpanan ke Pintu dari Terkecil Sampai
Terbesar
Jika dilihat dari Tabel 4.11 maka dapat diketahui perbedaan jarak
barang ke pintu antara gudang awal dengan gudang usulan. Misalnya saja
seperti produk F21,awalnya memiliki jarak 48,8 m dan setelah melakukan
perhitungan maka di dapatkan hasil 10 m. Hal tu di sebabkan karena produk
F21 ini bersifat fast moving yang seharusnya diletakkan di dekat pintu.
Sedangkan untuk produk Merck, yang awalnya memiliki jarak 11,5 m dan
setelah diusulkan memiliki jarak 13,6 m karena barang ini bersifat slow
moving yang seharusnya diletakkan di belakang agar tidak mengganggu
aktivitas kerja gudang di bagian lainnya.
Tabel 4.12 Perbandingan Antara Lebar Gang pada Gudang Awal dengan
Lebar Gang pada Gudang Usulan
Lebar Gang pada Gudang Lebar Gang pada Gudang
Awal (m) Usulan (m)
Perhitungan
1 1,8
Allowance Ruang
jarak
Nama Pengeluaran Pemasukan Nilai kebutuhan Assignmen
No Barang
Barang perbulan perbulan Troughput Ruang t
(m)
1 Sogen 15476 17194 3 1 3 12,7
2 Sysmex 81882 84404 5 3 2 14,5
3 Merck 143592 215495 9 7 1 55,2
4 Brother 89580 758173 3 25 1 45
5 Dorma 1520 1894 2 1 2 13,6
6 Pretzelindo 22260 24660 7 1 7 11,8
7 F21 9802 9802 8 1 8 10
Rata−rata pennyimpanan
Kebutuhan Ruang =
Barang yang ditampung
............................................................................................................
(IV.9)
Sogen
1433
Kebutuhan ruang = =14,93 dibulatkan menjadi 15 palet.
96
Sehingga hanya membutuhkan 1 ruang.
T=
Sogen
1433 1290
T= + =28,36 dibulatkan menjadi 3
96 96
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari permasalahan yang telah diteliti dan dihitung
mengenai layout gudang yang belum optimal dan keadaan layout gudang
setelah dilakukan perancangan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Optimalisasi layout gudang dapat dilakukan menggunakan metode
shared storage karena metode ini akan memberikan ruang baru
terhadap barang-barang yang banyak menumpuk di dalam gudang.
Seperti barang Brother yang memiliki nilai kebutuhan ruang paling
banyak diantara lain, maka dia dapat di tempatkan jauh dari pintu
keluar masuk karena akan meminimalisir keadaan gudang dimana
barang tersebut yang menumpuk di area outbound yang akan
menimbulkan masalah baru untuk proses gudang itu sendiri. Contoh
lainnya ialah barang F21 yang tidak banyak membutuhkan ruang dan
tidak mengalami penumpukan barang, maka barang ini bisa diletakkan
di bagian depan karena tidak akan mengganggu aktivitas gudang
karena sifat barang ini fast moving yang tidak perlu memindah-
mindahkan barang yang ada karena tempat yang telah tersedia.
2. Layout gudang di PT. Agility International Halim Perdanakusuma
setelah dilakukan proses perancangan gudang menggunakan metode
shared storage akan lebih membantu dalam kegiatan gudang,
misalnya seperti jarak antar rak lebih besar yang bisa dilewati oleh
forklift. Meskipun sebelum di lakukan proses perancangan layout,
forklift juga sudah dapat melewatinya tetapi hanya bisa dilalui secara
bergantian, akibatnya pekerjaan akan menjadi lama dan tidak akan
mencapai target. Hal tersebut bisa berimbas pada penambahan waktu
kerja atau diadakannya overtime, maka ini akan menambah
pengeluaran yang seharusnya tidak perlu untuk dikeluarkan. Oleh
karena itu, layout gudang setelah di rancang ini telah memiliki jarak
yang cukup luas untuk tempat lalu lintas alat maupun tenaga kerjanya
dan juga bisa menghemat waktu.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis peroleh dari pengolahan,
perhitungan dan analisis data perusahaan, maka ada beberapa saran yang
ingin penulis sampaikan untuk pertimbangan bagi perusahaan antara lain :
1. Perusahaan dapat merubah desain tata letak gudang sesuai dengan
usulan tata letak gudang yang telah penulis buat, yang bertujuan
untuk meningkatkan kinerja pada gudang. Tata letak gudang
dihitung berdasarkan proses kerja di gudang, jadi penempatannya
sudah diatur dalam satu gudang PT. Agility International Halim
Perdanakusuma untuk mempermudah proses penyimpanan dan
pengambilan barang di gudang.
2. Perusahaan dapat merubah penyimpanan setiap barang di gudang
mendekati pintu keluar/masuk ataupun menjauhi pintu
keluar/masuk sesuai dengan yang telah dibuat oleh penulis yang
bertujuan mempercepat proses di dalam gudang dan dapat
mencapai target perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Apple, James M. 1990. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga. Bandung:
ITB.
Francis, Richard L., Mc Ginnis Jr. Leon F and White, Jjhon A. 1992. Facility Layout and
Location: An AnalyticalApproach. Edisi Kedua. Prantice Hall, New Jersey.
Indrajit, Richardus E., dan Richardus Djokopranoto. 2003. Konsep Manajemen Supply
Chain. Jakarta: Grasindo
Jurnal
Hafidhuddin, Muhammad Irfan. 2016. ”Analisis perbaikan Tata Letak Gudang PT. PLN
(Persero) APJ Bandung dengan Menggunakan Metode Shared
Storage”.Bandung:Politeknik Pos Indonesia
Nugraha, Imanuel Ferdian. 2016. “Pengaruh Layout Gudang Spare Part Terhadap Efisiensi
Waktu Kerja di Regional Part Depo Bandung PT. Astra International Tbk-Toyota
(Auto 2000)". Bandung: Politeknik Pos Indonesia
PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG DI PT. AGILITY
INTERNATIONAL HALIM PERDANAKUSUMA MENGGUNAKAN
METODE SHARED STORAGE
SUCI SIRATRIAT
ABSTRAK
Untuk mencapai kepuasan pelanggan secara maksimum, PT. Agility International Halim
Perdanakusuma akan selalu memberikan pelayanan terbaik. Menrima pelanggan harus diiringi
dengan penanganan yang baik di gudang karena perusahaan ini memberikan jasa penyewaan
gudang terhadap perushaan manufaktur yang memerlukan tempat penyimpanan barang-barang
produksi. Untuk itu perushaan ini harus memberikan pelayanan prima dengan memberikan
pelayanan terhadap barang-barang tersebut mulai dengan penerimaan barang, menyimpanan
barang, hingga pengiriman kembali.
Seiring berjalannya waktu, PT. Agility International semakin maju dan semakin banyak
perusahaan manufaktur yang memakai jasanya, maka pemasukan barang yang banyak tidak dapat
dihindari akibatnya barang-barang tersebut menumpuk di lantai dan bisa mengganggu aktivitas
gudang yang lain. Maka dari itu penulis menggunakan metode Shared Storage dalam perancangan
layout gudang baru.
Proses penempatan produk pada metode shared storage adalah dengan menyusun area-
area penyimpanan berdasarkan kondisi luas lantau gudang, kemudian diurutkan area yang paling
dekat sampai area yang terjauh dari pintu keluar masuk I/O, sehingga penempatan barang yang
akan segera dikirim diletakan pada area yang paling dekat dan begitu seterusnya.Shared storage
merupakan metode pengaturan tata letak ruang gudang dengan menggunakan prinsip First In First
Out (FIFO) dimana barang yang cepat dikirim diletakan pada area penyimpanan yang terdekat
dengan pintu masuk-keluar (I/O).Metode ini akan lebih baik digunakan pada jenis pabrik yang
memiliki ukuran dimensi produk yang sama atau tidak jauh berbeda. Karena setiap area
penyimpanan bisa saja ditempati oleh jenis produk yang berbeda-beda berdasarkan waktu produksi
dan tanggal pengiriman produk tersebut.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Agility International Halim Perdanakusuma ialah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa yaitu
dengan memberikan jasa sewa gudang terhadap perusahaan-perusahaan manufaktur yang tidak memiliki gudang.
Setiap harinya PT. Agility International Halim Perdanakusuma menerima banyak barang masuk dari setiap
konsumen yang berbeda dengan jumlah yang berbeda pula satu dengan yang lainnya. Sedanngkan barang yang
keluar besarnya tidak seimbang dengan barang masuk dan juga tidak setiap hari mengirim barang dengan jumlah
yang besar karena pengiriman barang tergantung pada permintaan dari konsumen perusahaan yang menggunakan
jasa PT. Agility International Halim Perdanakusuma ini. Hal ini berakibat dengan menumpuknya barang masuk di
dalam gudang sehingga berimbas pada kegiatan-kegiatan lainnya di dalam gudang yang menjadi lama dari
seharusnya. Oleh karena itu penulis melihat adanya kesalahan dalam tata letak penyimpanan barang karena ruang
masih tersisa tetapi tidak sesuai dengan kelompok barangnya karena perushaan ini menggunakan sistem
pengelompokan dalam penempatan produknya. Jika hal ini tidak diatasi akan berakibat kepada kegiatan-kegiatan
lainnya
1. Menentukan jumlah rata-rata barang keluar/masuk gudang per bulan dalam waktu 1 tahun
2. Kebutuhan ruang
4. Perhitungan troughput
Rata−rata pennyimpanan
Kebutuhan Ruang =
Barang yang ditampung
1433
Sogen: Kebutuhan ruang = =14,93 dibulatkan menjadi 15 palet. Sehingga hanya membutuhkan 1 ruang
96
Tabel 3. Data Kebutuhan Ruang
Diagonal = √ p 2+l2
= √ 1,52+12
= 1,8 m
Dengan mengetahui allowance yang dipergunakan maka dapat ditentukan lebar gang adalah 1,8 m.
4. Perhitungan Troughput
5. Perhitungan Assignment
T
Assignment =
S
Keterangan :
T = Troughput
S = Kebutuhan Ruang
Dari data di atas, maka kita dapat menentukan tata letak area gudang baru berdasarkan dari hasil
perhitungan.
Gambar 2. Layout Gudang Baru
Keterangan :
A = Untuk Produk Sogen
B = Untuk Produk Sysmex
C = Untuk Produk Merck
D = Untuk Produk Brother
E = Untuk Produk Dorma
F = Untuk produk Pretzelindo
G = Untuk Produk F21
Keterangan :
X = nilai sumbu X
Y = nilai sumbu Y
Sogen
dij = |X – a| + |Y – b|
dij = 12,7 m
4.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis peroleh dari pengolahan, perhitungan dan analisis data perusahaan,
maka ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan untuk pertimbangan bagi perusahaan antara lain :
3. Perusahaan dapat merubah desain tata letak gudang sesuai dengan usulan tata letak gudang yang telah penulis
buat, yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja pada gudang. Tata letak gudang dihitung berdasarkan
proses kerja di gudang, jadi penempatannya sudah diatur dalam satu gudang PT. Agility International Halim
Perdanakusuma untuk mempermudah proses penyimpanan dan pengambilan barang di gudang.
4. Perusahaan dapat merubah penyimpanan setiap barang di gudang mendekati pintu keluar/masuk ataupun
menjauhi pintu keluar/masuk sesuai dengan yang telah dibuat oleh penulis yang bertujuan mempercepat
proses di dalam gudang dan dapat mencapai target perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Apple, James M. 1990. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga. Bandung: ITB.
Francis, Richard L., Mc Ginnis Jr. Leon F and White, Jjhon A. 1992. Facility Layout and Location: An
AnalyticalApproach. Edisi Kedua. Prantice Hall, New Jersey.
Indrajit, Richardus E., Richardus Djokopranoto. 2003. Konsep Manajemen Supply Chain. Jakarta: Grasindo
Jurnal :
Hafidhuddin, Muhammad Irfan. 2016. ”Analisis perbaikan Tata Letak Gudang PT. PLN (Persero) APJ Bandung
dengan Menggunakan Metode Shared Storage”.Bandung:Politeknik Pos Indonesia
Nugraha, Imanuel Ferdian. 2016. “Pengaruh Layout Gudang Spare Part Terhadap Efisiensi Waktu Kerja di Regional
Part Depo Bandung PT. Astra International Tbk-Toyota (Auto 2000)". Bandung: Politeknik Pos Indonesia