Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PROSES MANUFAKTUR

PEMBUATAN KAIN

Disusun oleh:

Irwansyah Affandi (163010025)


Hamiid Aziiz (163010026)
Via Muhramidiani Rizky (163010044)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Allahamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan nikmat dan karunia – Nya terutama nikmat kesehatan serta
kesempatan kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pada mata kuliah
PROSES MANUFAKTUR ini terkait survey kami pada perusahaan yang
bernama PT.ATEJA.

Laporan ini dibuat dengan tujuan sebagai tugas kelompok pada mata
kuliah PROSES MANUFAKTUR di program studi TEKNIK INDUSTRI
Universitas Pasundan. Selain itu, bertujuan untuk memberikan informasi kepada
rekan – rekan, teman – teman dan masyarakat sekitar perihal hasil survey kami
pada PT ATEJA. Dasarnya perusahaan ini membuat kain yang dijadikan sebuah
pakain pada umumnya. Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Edi
Gunadi selaku Dosen pada mata kuliah PROSES MANUFAKTUR yang
memberikan kesempatan kami untuk membuat laporan ini serta terimakasih pula
kepada orang tua dan rekan - rekan yang telah mendukung dalam pembuatan dan
menyelesaikan laporan ini.

Kami berharap informasi yang telah tersampaikan ini dapat berguna


khususnya bagi kami dan pada umumnya bagi pembaca Kami menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami meminta kritik dan
saran yang membantu dalam penyempurnaan pada laporan ini.

Bandung, 9 Desember 2020

Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................3

1.1. Latar Belakang ...............................................................................................

1.2. Tujuan dan Manfaat .....................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................

2.1.Sejarah Perusahaan.........................................................................................
2.2.Struktur Organisasi.........................................................................................
2.3.Waktu Proses Pengerjaan ...............................................................................
2.4.Pengadaan Bahan ...........................................................................................
2.5.Tata Letak Pabrik ...........................................................................................
2.6.Machines ........................................................................................................
2.7.FLOW PROCESS CHART .............................................................................
2.8.Contoh Benang berdasarkan Mesin ...............................................................

BAB III PENUTUP ..................................................................................................

3.1.Kesimpulan ...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan
mesin, peralatan dan tenaga kerja serta suatu medium proses untuk
mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual. Istilah ini bisa
digunakan untuk aktivitas manusia, dari kerajinan tangan sampai ke
produksi dengan teknologi tinggi, namun demikian istilah ini lebih sering
digunakan untuk dunia industri, dimana bahan baku diubah menjadi barang
jadi dalam skala yang besar. Manufaktur ada dalam segala bidang sistim
ekonomi. Dalam ekonomi pasar bebas, manufakturing biasanya selalu
berarti produksi secara masal untuk dijual ke pelanggan untuk mendapatkan
keuntungan.
Prinsip dasar dalam manufaktur ialah mengutamakan suatu proses,
baik dalam pengolahan barang/bahan, alur pengiriman barang/bahan dan
dalam proses tata letak pengerjaannya berikut dengan keadaan pabrik
tersebut. Agar tujuan yang diinginkan terlaksanakan dengan baik atau
efesien dan efektif. Sehingga pada akhirnya berujung pada DESIGN
(mengutamakan keinginan atau kebutuhan konsumen). Dengan begitu
aturan yang ada dijalankan sebagaimana mestinya.
Hal ini berkaitan pula pada pabrik PT ATEJA Multi Industri, yang
merupakan satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industry
tekstil, dimana produk yang dihasilkan berupa kain untuk public
transformation. Perusahaan ini menerapkan konsep layout by product.
Bertujuan sistem pengolahan maupun proses pengerjaannya bekerja secara
efektif dan efesien.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana proses pembuatan kain pada PT.ATEJA?
2. Bagaimana aturan pengerjaan pembuatan kain ?
1.3. Tujuan dan Manfaat
1. Mengetahui alur maupun proses pembuatan kain pada PT.ATEJA
2. Mengetahui aturan beserta bagian-bagian pengerjaannya pembuatan kain
pada PT.ATEJA

1.4. Ruang Lingkup


1. Penelitian ini dilakukan di PT.ATEJA
2. Penelitian ini dilakukan dibagian produksi PT.ATEJA
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. ATEJA
Perusahaan ini berdiri pada 1974. Perusahaan yang berbasis di
Padalarang, Jawa Barat, ini dikembangkan oleh Sugianto Sadar (sekarang
presdir), Kurniadi M. Candra (salah seorang direktur), dan Agus S. Candra
(komisaris). Bidang usahanya industri tekstil, khususnya memproduksi
tekstil interior. Sejak awal berdiri, produk yang dihasilkan telah
menggunakan nama Ateja — singkatan Anugerah Tuhan Terus Jaya —
sebagai merek dagangnya.
Pada 1978, Ateja mulai memasarkan produknya ke Singapura dan
Malaysia. Selanjutnya, pada 1980 badan hukum perusahaan dibentuk
dengan nama PT Ateja Tekstil Industri dan setahun kemudian berubah
menjadi PT Ateja Multi Industri. Untuk mempertegas keberadaannya,
sekaligus sebagai upaya brand building di luar negeri, Ateja pun membuka
kantor perwakilan di Singapura. Saat ini, kantor perwakilan Ateja juga ada
di Malaysia dan Cina. Tahun 1986 merupakan tahun yang bersejarah buat
PT.ATEJA, karena mereka mulai menyuplai kain jok untuk kebutuhan
mobil Toyota melalui Toyota-Astra Motor. Selain Toyota, kini sebagian
besar mobil yang diproduksi di Indonesia menggunakan kain jok keluaran
Ateja, seperti Nissan, Honda, dan Isuzu.
Karena persaingan makin ketat, manajemen Ateja mengintensifkan
upaya pemasaran. Antara lain, mulai aktif berpartisipasi secara reguler
dalam pameran tekstil internasional, seperti Decosit (di Belgia), Interzum,
Heimtextile, Orgatex (Jerman), Index (Dubai), Evteks (Turki), IPSA (AS),
dan Fenavem (Brasil).
Promosi lewat media cetak — baik lokal maupun internasional —
pun mulai dilakukan, seperti beriklan di Majalah Interior (Inggris) serta
Fabric & Furnishing (AS). Besarnya budget promosi tergantung pada
penetrasi pasar. Perusahaan ini juga mengembangkan website perusahaan
(www.ateja.co.id), sehingga orang dari seluruh dunia dapat mengetahui
profilnya.
Di mancanegara, selain membuka kantor perwakilan, Ateja juga
membuka ruang pajang melalui agen, importir, dan para distributornya
(wholesaler). Di pasar luar negeri ini, perusahaan ini juga menjual langsung
ke kalangan end user, pabrik mebel, pabrik springbed, dan pembuat jok
mobil. Agar langkahnya lebih lancar, Ateja menjalin hubungan baik dengan
Kedubes Indonesia.
Sejak awal berdiri, produk yang dihasilkan telah menggunakan nama
Ateja, singkatan dari “Anugerah Tuhan Terus Jaya” sebagai merek
dagannya. Perusahaan yang memiliki jumlah karyawan lebih dari 1.000
orang ini terus berkembang menjadi salah satu perusahaan tekstil besar di
Indonesia. Merek dagang Ateja mendominasi pasar lokal, bahkan merek ini
juga cukup dikenal di pasar internasional. Hasil penjualan yang mencapai 6
sampai 10 juta meter/tahun membuat produk Ateja sudah dipasarkan ke
lebih dari 35 negara di Amerika, Eropa, Afrika, Asia dan Australia. Sesuai
dengan visinya, Ateja ingin menjadi salah satu perusahaan kain interior
yang terbaik dan dapat diandalkan di dunia. Kekuatan merek Ateja juga
ditopang oleh keberhasilan memperoleh sertifikasi ISO 9002 yang
menjadikannya perusahaan tekstil interior pertama di ASEAN yang
mendapatkan sertifikasi tersebut. Ateja merupakan satu-satunya merek dari
Asia yang dipilih Honda sebagai pemasok kain jok interior untuk produk
yang dipasarkan di Eropa dan di AS. Produk Ateja juga dipakai sebagai kain
interior di bandara-bandara internasional, seperti Changi, Kuala Lumpur dan
Soekarno-Hatta.
Berawal dari keinginan untuk mempertahankan kegiatan serta
prestasi dari PT.Ateja maka untuk menunjang semua hal tersebut PT.Ateja
memiliki visi untuk mengembangkan penjaminan kepada setiap
karyawannya sebagai motor utama perusahaan. Solusi yang diterapkan
PT.Ateja yaitu dengan menciptakan suatu aplikasi untuk memberikan
pelayanan kesehatan. PT.Ateja berusaha menciptakan sebuah layanan
kesehatan dengan kualitas prima dan berteknologi maju demi efisiensi yang
diupayakan di dalam setiap departemen pendukung perusahaan.
Salah satu upaya untuk mendukung pelayanan kesehatan yang
memanfaatkan teknologi komputer saat ini maka PT. Ateja berkeinginan
untuk memiliki sebuah program komputer yang akan digunakan untuk
mengelola suatu sistem pelayanan kesehatan yang telah ada sebelumnya.
Program ini dirancang agar memiliki berbagai fitur yang akan
mempermudah pengelolaan data kesehatan dari setiap karyawan dan
mempermudah pengolahan data dalam membuat laporan kesehatan untuk
perusahaan.
Aplikasi pelayanan kesehatan ini dirancang untuk menangani data
obat, data dokter dan mengelola data kesehatan pasien yang diharapkan
dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan
meningkatkan efisiensi di dalam pelayanan kesehatan bagi departemen
kesehatan PT Ateja. Beberapa fitur dari aplikasi ini antara lain adalah
penggunaan teknologi barcode untuk menampilkan id pasien dari karyawan
yang telah dienkripsi sebelumnya untuk melindungi data medical record
sehingga hanya dapat diakses oleh pihak tertentu yang berkepentingan. Fitur
lainnya adalah penerapan algoritma RSA ke dalam program untuk membuat
sebuah sistem enkripsi terhadap password yang dimiliki oleh setiap
pengguna untuk menjamin keamanan data. Aplikasi juga menerapkan sistem
enkripsi terhadap password, terdapat juga fitur yang menerapkan teknologi
hash terhadap password dengan menggunakan algoritma SHA1. Fitur
selanjutnya adalah terdapat pembatasan hak akses kepada setiap kelompok
pengguna, sehingga tidak semua pihak dapat mengakses sistem yang berisi
data-data dari karyawan. Aplikasi memiliki kemampuan untuk memberikan
sms kepada pemegang nomor antrian jika sudah mendekati pemanggilan
untuk mengefektifkan waktu kerja dan meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan

2.2. STRUKTUR ORGANISASI

2.3. Waktu Proses Pengerjaan


Waktu proses pengerjaan yang dilakukan mencangkup beberapa
bagian dari tiap mesin ke mesin lainnya. Proses pengerjaan dimulai dari
pengadaan bahan kemudian ke proses warping/winding lalu lanjut ke
diproses di mesin winding/warping hingga menjadi kain mentah. Berikut
adalah rincian pengerjaan di setiap proses maupun keseluruhannya:
a. Dari gudang bahan baku dibawa ke proses winding/warping dengan
estimasi waktu ±5 jam
b. Proses pengerjaan warping berlangsung selama 30 menit sampai
dengan ±5 jam. Mesin dobi lebih cepat pengerjaannya.
c. Proses pengerjaan winding berlangsung selama 8 jam sampai dengan 16
jam. Proses ini berlangsung lama karena menggunakan mesin jaquett
d. Perkiraan keseluruhan pengerjaan hingga menjadi kain mentah adalah 3
shift (1 shift kerja 8 jam). Namun, kembali pada job yang dibutuhkan,
dan bahkan bisa sampai berhari-hari jika memang job yang tersedia
sangat banyak
2.4. PENGADAAN BAHAN
Bahan yang digunakan untuk proses manufaktur pembuatan kain di
PT. Ateja menggunakan benang-benang yang sudah diolah sebelumnya.
Adapun jenis-jenis dari benang-benang yang digunakan, diantaranya:
1. Benang Spun Polyester
2. Benang Acrylic
3. Benang Filamen
4. Benang Rayon
5. Benang YTR 001
Berdasarkan penjelasannya:
1. Benang Spun Polyester : merupakan serat sintetis yang berasal dari
proses peleburan panas Poly Ethylena Therephtalat ( PET ) yang berasal
dari proses esterifikasi Pure Therephtalic Acid dan Ethylena Glikol.
Karakteristik benang polyester cukup hangat, tidak berbulu, relatif
ringan, tidak mudah kusut, tidak mudah lekuk serta tidak mudah luntur.

2. Benang Acrylic: seringkali disamakan dengan benang wool oleh


sebagian orang, berbulu dan ringan, tetapi sebenarnya berbahan acrylic,
bersifat hangat, ringan dan berbulu. Benang ini bertekstur halus
(sehingga nyaman dipakai dan tidak gatal). Bentuknya pipih seperti pita
(kurang lebih diameter lebarnya 3 mm). Sangat cocok untuk membuat
rajutan seperti syal, baju, sweater, rompi atau cardigan .
3. Benang Filamen: Benang filamen dapat didefinisikan sebagai salah satu
jenis benang yang dibuat dari satu atau beberapa helai serat yang
panjang, di mana setiap filamen menjadi komponen utama dari seluruh
panjang benang. Benang filamen yang terdiri dari satu filamen disebut
benang monofilamen sedangkan benang filamen yang mengandung
lebih banyak filamen dikenal sebagai benang multifilamen.

4. Benang Rayon: merupakan benang yang terbuat dari olahan kulit kayu.
Serat yang dijadikan benang rayon berasal dari polimer organik,
sehingga disebut serat semisintesis karena tidak bisa digolongkan
sebagai serat sintetis atau serat alami yang sesungguhnya. Benang rayon
bersifat dingin, berat, menempel di tubuh, tidak berbulu.
5. Benang YTR 001: (benang polyester/rayon ) merupakan gabungan dari
benang rayon dan benang ployester dengan komposisi 35% benang
rayon dan 65% benang polyester (biasanya untuk warna yang
menghasilakan warna tuton).

2.5. TATA LETAK PABRIK


Layout Pabric
Layout yang digunakan ialah Layout By Product, dimana mesin
dan peralatan sudah ditempatkan dan produk melewati alur yang sudah
disiapkan dari mesin satu ke mesin lainnya.
Layout by Produk
2.6. Machines
Mesin yang digunakan ada beberapa macam, diantaranya:
1. Mesin Dobi (warping process)
Adalah mesin untuk pengerjaan warping process, mesin ini memiliki
fungsi untuk membuat dasar kain dan semua hasil dan bulu kain bagus.
Proses warping ini berlangsung dalam bentuk beem yang kemudian nanti
akan dilanjutkan ke mesin tambur. Mesin dobi lebih cepat pengerjaannya
karena mesin ini hanya memproses benang warna polos dan tanpa pola.
2. Mesin Jaquett (winding process)
Adalah mesin untuk pengerjaan winding process, mesin ini lebih sulit
pengerjaannya dibandingkan dengan mesin dobi karena mesin ini lebih
seperti mesin tenun tradisional, juga pada pengerjaannya menjadikan
kain dengan pola-pola tertentu.

Mesin Dobi Mesin Jaquett


2.7. Flow Process Chart

Lanjutan FLOW PROCESS CHART


2.8. Contoh Benang berdasarkan mesin

Krill benang untuk ditujukan ke mesin DOBI

Krill benang untuk ditujukan ke mesin Jaquette


BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pada pabrik yang kami telah kunjungi ialah PT ATEJA memiliki
tahapan dalam proses pengerjaan atau pengolahan. Dari bahan baku hingga
menjadi produk jadi. Pada dasarnya perusahaan tersebut mendapatkan bahan
mentah dari gabungan antar PT ATEJA atau dari perusahaan yang lain.
Intinya pabrik tersebut memenuhi kebutuhaannya berdasrkan spesifikasi
barang yang dibutuhkannya. Sehingga tidak sembarang bahan yang ia
gunakan.
Dalam tahapan prosesnya sangat baik sebagaimana tahapan yang
ada didalam matakuliah kami yaitu Proses Manufaktur. Selain itu, sudah
memiliki standar atau lembaga ISO. Sehingga perusahaan ini memiliki
berbagai cabang diberbagai kota. Dan pada proses waktu pengerjaannya
masih belum baik atau dapat dikatakan cukup baik. Mengapa begitu? Sebab
masih saja sisa pengerjaan yang terhambat yang seharusnya diselesaikan
dalam 2 hari. Pada kenyataanya dikerjakan melebihi 2 hari, yang
diakibatkan pula oleh kedatangan bahan baku yang tidak dapat dipastikan.
Selain itu, pemesanan yang terlalu terlampaui sehingga terjadi terhambat
dalam proses pengerjaan didalam pabrik.
Maka agar dapat mengefisiensikan waktu diperlukan ghan chart.
Dengan begitu tidak ada lagi yang dijadikan alasan dalam menyelesaikan
pengerjaannya. Selebihnya perusahaan ini sangat baik dalam penataan
mesin, bahan dan lain sebaginya. Sehingga tidak ada waktu yang terbuang
atau tambahan kerja yang tidak ada dampaknya dalam proses pengerjaan.

Anda mungkin juga menyukai