Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN PENGEMBANGAN PRODUK

“Product Balcount”

Anggota:

Naufaldanny Farhan Shiddieq (1201164224/TI-40-06)


Ratih Nursandra Dewi (1201164265/TI-40-06)
Isti Salma Fauziyah (1201164398/TI-40-06)

FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI


UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2018
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, main merupakan hal melakukan aktivitas atau
kegiatan untuk menyenangkan hati, sedangkan mainan merupakan alat yang digunakan
untuk bermain. Sekarang ini mainan memiliki berbagai macam jenis, mulai dari yang
dapat dimainkan secara individu dan berkelompok, dimainkan secara langsung, dan
dapat dimainkan secara online melalui gadget. Bermain merupakan hal yang disenangi
oleh semua orang dari segala kalangan, mulai dari anak-anak hingga yang sudah dewasa
sekalipun. Walaupun tujuan utama adanya mainan itu untuk menyenangkan hati dan
dijadikan sarana hiburan, namun mainan juga diharapkan mengandung nilai edukasi bagi
pemakainya.
Edukasi diharapkan dapat diterapkan oleh orang tua kepada anaknya di usia sedini
mungkin. karena dengan begitu, anak mampu menyerap semua pengetahuan lebih mudah
dan mampu mengeksplorasi dunia sekitarnya secara luas. Di zaman yang sudah modern
ini, sarana untuk mengedukasi anak sudah semakin mudah ditemukan dan canggih.
Tak sedikit orang tua yang menggunakan gadget sebagai salah satu cara untuk
mengedukasi anak sedari dini dengan menggunakan berbagai aplikasi. Namun, jika hanya
mengandalkan gadget dan teknologi, anak akan kurang berkomunikasi secara langsung
dan mengeksplorasi lingkungan sekitar. Selain itu, gadget juga memiliki beberapa
kekurangan yang kurang baik bagi anak.
Menurut sebuah laporan dari Kaiser Foundation, yang merupakan sebuah
organisasi yang bergerak di bidang isu-isu kesehetan nasional di Amerika, terdapat
banyak aplikasi dalam gadget yang mengakui memiliki fitur yang dapat mengedukasi
anak, namun kebanyakan dari hal tersebut tidak sesuai dengan yang ditawarkan. Kaiser
Foundation menyatakan bahwa gadget dapat mematikan kreativitas anak. Orang tua
sebaiknya memberikan mainan yang dapat menstimulasi interaksi fisik dan memiliki
intensitas warna yang tinggi untuk membangun dan merangsang kreativitas anak ke
depannya.
Selain itu juga dunia industri semakin berkembang, persaingan yang ketat antar produsen
mainan dalam menciptakan atau mengembangkan mainan. Mainan diproduksi dalam
bentuk yang bervariasi dan memiliki berbagai fungsi dan manfaat terlebih untuk
kecerdasan motorik anak. Maka dari itu untuk memenuhi permintaan pasar terkait produk
mainan anak-anak, penulis melakukan identifikasi kebutuhan konsumen lalu mengubahnya
kedalam suatu rancangan produk.
Oleh karena itu, kami ingin merancang sebuah mainan edukasi yang mampu
mengasah motorik anak, sehingga anak dapat berlatih melakukan keseimbangan, berlatih
menggenggam benda, dan melatih konsentrasi. Selain itu, anak mampu lebih banyak
mengeksplor dunia sekitarnya dan melakukan komunikasi secara langsung dengan
lingkungan sekitar.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka masalah dapat
diidentifikasikan sebagai berikut :

 Produk yang sudah ada kurang mampu bersaing dengan produk yang berbasis
teknologi (gadget)
 Produk kurang menyisipkan nilai edukasi yang dapat mengasah motorik anak

1.3 Perumusan Masalah


Berdasarkan identifikasi masalah, berikut merupakan rumusan masalah yang dapat
disusun:

 Bagaimana merancang/mengembangkan suatu produk yang tidak kalah saing


dengan gadget?
 Bagaimana merancang/mengembangkan suatu produk yang memiliki nilai edukasi
yang dapat mengasah motorik anak?

1.4 Tujuan Perancangan


Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan dibuatnya produk ini adalah sebagai berikut :
 Melatih motorik anak, sehingga anak berlatih untuk menggenggam benda, melatih
konsentrasi, dan melakukan keseimbangan pada saat menggunakan produk ini.
 Melatih kemampuan berhitung anak.
 Melatih anak untuk bisa membedakan warna.

1.5 Urgensi Perancangan


Adapun Urgensi Perancangan :

 Dibutuhkan mainan yang inovatif


 Dibutuhkan mainan multifungsi dalam satu alat
BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN/PENGEMBANGAN

2.1 Studi Pustaka


Anak usia dini adalah anak yang sedang berada pada rentang usia 4-6 tahun dan tergolong
kedalam masa perkembangan. Montessori (Hurlock: 1978:13) berpendapat bahwa usia 3-
6 tahun merupakan periode sensitive atau masa peka pada anak, yaitu suatu periode dimana
fungsi tertentu perlu dirangsang, diarahkan sehingga tidak terhambat perkembangannya.

Anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani anak, agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut dunia anak
adalah dunia bermain, bagi anak-anak kegiatan bermain selalu menyenangkan. Melalui
kegiatan bermain ini, anak bisa mencapai perkembangan fisik, intelektual,emosi dan sosial.
Perkembangan secara fisik dapat dilihat saat bermain. Perkembangan intelektual bisa
dilihat dari kemampuannya menggunakan atau memanfaatkan lingkungannya.
Perkembangan emosi dapat dilihat ketika anak merasa senang, tidak senang, marah,
menang dan kalah. Perkembangan sosial bisa dilihat dari hubungannya dengan teman
sebaya, menolong dan memperhatikan kepentingan orang lain.

Perkembangan motorik meliputi perkembangan otot kasar dan otot halus. Otot kasar atau
otot besar adalah otot-otot badan yang tersusun dari otot lurik yang berfungsi untuk
melakukan gerakan dasar tubuh yang terkoordinasi oleh otak, seperti berlari, melompat,
menendang, melempar, menarik sehingga gerak tersebut dikenal dengan istilah gerakan
dasar. Perkembangan motorik berikutnya meliputi perkembangan motorik halus yang
berfungsi untuk melakukan gerakan-gerakan yang lebih spesifik. Kemampuan motorik
termasuk kekuatan, daya tahan, kelincahan, keseimbangan, kelentukan dan pola dasar dari
gerakan yang ada pada lari cepat, melompat dan melempar. Jadi kemampuan motorik
adalah kemampuan seseorang dalam menampilkan keterampilan motorik dari gerakan
fundamental yang alami.

Bermain adalah pengalaman mereka yang harus dilalui. Melalui permainan ini sebenarnya
mereka sedang menciptakan pengalaman. Menurut KBBI Permainan adalah sesuatu yang
digunakan untuk bermain, barang atau sesuatu yang dipermainkan.
2.2 Studi Eksisting
Berikut merupakan produk eksisting yang telah ada dipasaran.

Produk diatas memiliki fitur menyusun lingkaran dan menempatkan balok pada tempatnya.
Produk ini menggunakan warna-warna dasar seperti merah, kuning, hijau, dan biru. Produk
ini terdapat fitur angka dan pola lingkaran untuk membantu anak belajar dan menghafal
angka dari 1 sampai 10. Produk ini secara keseluruhan memakai material kayu. Kelebihan
produk ini adalah memiliki warna yang menarik. Kekurangan produk ini adalah balok
susun yang terlalu sempit dan tidak ada jarak yang cukup.

Produk mainan keseimbangan seperti diatas sudah banyak ditemui dipasaran. Namun
kebanyakan berbentuk timbangan. Memiliki warna yang bervariasi, material dari kayu atau
dapat dari plastik. Kelebihan produk ini adalah memiliki bentuk yang unik dan warna yang
menarik. Kekurangan produk ini adalah tali pada gantungan mudah untuk putus.
BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN/PENGEMBANGAN

Langkah dalam perancangan dan pengembangan produk memiliki alur yang panjang, untuk
lebih jelasnya akan dijabarkan sebagai berikut.

1. Menyusun latar belakang, merumuskan masalah, menyusun tujuan dan manfaat


Pada tahap ini, penulis menjelaskan latar belakang yang mendasari terbentuknya
produk. Dari latar belakang, maka akan ditemukan masalah apa saja yang dihadapi dan
disusun menjadi rumusan masalah. Lalu, penulis menyusun tujuan dan manfaat apa saja
yang akan diperoleh dari perancangan produk mainan.
2. Mengidentifikasi peluang pengembangan produk, kebutuhan konsumen dan spesifikasi
produk
Maka langkah berikutnya adalah mencari peluang yang mungkin dalam proses
pengembangan produk. Lalu mengidentifikasi dan menerjemahkan kebutuhan
konsumen. Sehingga didapatkan spesifikasi produk yang dibutuhkan.
3. Menganalisis Concept Generation & Concept Selection
Pada tahap ini dilakukan penentuan konsep produk yang akan dipakai sebagai acuan.
Penulis juga berkesempatan untuk mengembangkan inovasi yang mungkin dilakukan.
Lalu akan dipilih desain produk yang sesuai dengan kriteria dan memiliki penilaian yang
bagus.
4. Menyusun arsitektur produk
Lalu pada tahap ini, penulis akan mengidentifikasi produk dari sisi fungsi dan
geometrisnya. Serta analisis interaksi fundamental dan insidental.
5. Membuat Concurrent Engineering
Tahap berikutnya yang harus dilakukan adalah melakukan sebuah pendekatan
sistematik untuk mengintegrasikan semua proses desain produk dan proses-proses yang
berkaitan dengannya yang meliputi proses manufaktur maupun pendukung.
6. Memilih material yang tepat untuk setiap komponen
Pada tahap ini dilakukan pemilihan material yang tepat berdasarkan perhitungan dan
didukung dari sumber lain seperti dari internet.
7. Merancang produk agar aman untuk lingkungan
Pada tahap ini, produk yang sudah melewati beberapa tahap diatas dilakukan
identifikasi apakah sudah aman untuk lingkungan. Jika ditemukan menyimpang maka
dilakukan perubahan atau penambahan dalam desain produk dan spesifikasi produk.
Berikut merupakan langkah perancangan dan pengembangan produk dalam bentuk Chart.

Menyusun latar belakang, merumuskan


masalah, menyusun tujuan dan maanfaat

Mengidentifikasi peluang pengembangan


produk, kebutuhan konsumen dan spesifikasi
produk

Menganalisis Concept Generation & Concept


Selection

Menyusun arsitektur produk

Membuat Concurrent Engineering

Memilih material yang tepat untuk setiap


komponen

Merancang agar produk aman untuk


lingkungan
BAB 4 PROSES PENGEMBANGAN PRODUK

4.1 Proses Planning


4.4.1 Identifikasi Kebutuhan Konsumen
Berikut merupakan tabel Mission Statement dari produk yang akan dikembangkan.

Tabel 1 Mission Statement


Mission Statement
Product Description Produk ini merupakan sebuah mainan yang dapat
digunakan untuk membantu proses edukasi dalam
mengembangkan motorik (menggenggam benda, melatih
konsentrasi, dan melakukan keseimbangan) pada anak usia
dibawah lima tahun.
Benefit Proposition Produk memiliki dua jenis permainan yang dapat dijadikan
pilihan untuk digunakan oleh pengguna.
Key Business Goal  Mendapatkan market share sebesar 15%
 Biaya produksi 50% dari harga jual
Primary Market Orang tua yang memiliki anak usia dibawah lima tahun.
Secondary Market  Taman Kanak-kanak
 Play Group
 Tempat penitipan anak (Day Care)
Assumption and  Bobot keseluruhan produk berat (bagi anak-anak)
Constraint  Material memiliki bahan yang aman
Stakeholder  Supplier
 Bagian produksi
 Distributor dan reseller
 Pengguna

a. Teknik Pengumpulan Data dan Customer Statement


Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik seperti
observasi, wawancara, Focus Group Discussion (FGD), sosial media, dan lainnya.
Dalam kesempatan ini, kami menggunakan dua diantara teknik pengumpulan data
yang tersedia, yaitu dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara.
Berikut merupakan hasil Need Statement yang telah didapatkan dari pengumpulan
data Customer Statement.

Tabel 2 Need Statement Hasil Observasi


Need Statement (Observasi)
Produk memiliki lebih dari satu fungsi
Produk memiliki nilai tambah dalam segi edukasi
Produk memiliki fitur lain
Produk memiliki ukuran yang sesuai dengan umur anak (balita)
Produk memiliki bobot yang sesuai
Produk tahan banting

Tabel 3 Need Statement Hasil Wawancara

Need Statement (Wawancara)


Produk memiliki tempat penyimpanan balok cadangan
Produk memiliki warna yang bervariasi
Produk aman untuk digunakan
Produk mudah diperbaiki
Produk dilengkapi dengan balok angka yang bervariasi
Produk menggunkan variasi warna yang lebih beragam
Produk memiliki permukaan yang halus
Produk memiliki tempat penyimpanan khusus

b. WAP Tingkat Kepentingan dan Kepuasan


Kuesioner tingkat kepentingan dan kepuasan memiliki sebelas variabel yang
berbeda, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. V1: Produk memiliki nilai tambah dalam segi edukasi.
2. V2: Produk memiliki lebih dari satu fungsi.
3. V3: Produk memiliki tempat penyimpanan balok cadangan.
4. V4: Produk dilengkapi dengan balok yang bervariasi.
5. V5: Produk memiliki fitur lain.
6. V6: Produk memiliki ukuran yang sesuai dengan umur anak.
7. V7: Produk memiliki bobot yang sesuai.
8. V8: Produk memiliki permukaan yang halus.
9. V9: Produk tahan banting.
10. V10: Produk memiliki variasi warna yang lebih menarik.
11. V11: Produk mudah diperbaiki.

Rekapitulasi kuesioner tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan produk Balcount


yang telah disebar kepada 30 responden. Kriteria responden yaitu telah memiliki
anak dengan usia dibawah lima tahun.
Dari hasil rekapitulasi diketahui jumlah responden yang menjawab, dan
dikelompokkan berdasarkan variabel dengan berbagai tingkatan nilai dari 1-4.
Lalu, untuk mencari Performance Weighted adalah jumlah dikali bobot. Maka
Weight Average Performance (WAP) adalah Performance Weighted dibagi
jumlah responden. Berikut merupakan perhitungan Weight Average Performance
(WAP) Tingkat Kepuasan.
Tabel 4 Hasil Perhitungan WAP Tingkat Kepuasan

Dari hasil rekapitulasi diketahui jumlah responden yang menjawab, dan


dikelompokkan berdasarkan variabel dengan berbagai tingkatan nilai dari 1-4.
Lalu, untuk mencari Performance Weighted adalah jumlah dikali bobot. Maka
Weight Average Performance (WAP) adalah Performance Weighted dibagi
jumlah responden.
Berikut merupakan perhitungan Weight Average Performance (WAP) Tingkat
Kepentingan.

Tabel 5 Hasil Perhitungan WAP Tingkat Kepentingan

c. Matriks Klein Grid


Setelah menghitung Weight Average Performance, hitung rata-rata dari nilai WAP
seluruh variabel dan didapatkan nilai garis tengah. Nilai rata-rata WAP dari
tingkat kepuasan akan menjadi garis tengah dari sumbu x, sedangkan nilai rata-
rata WAP dari tingkat kepentingan akan menjadi garis tengah dari sumbu y.

Nilai WAP dari setiap variabel nantinya menjadi acuan dalam menentukan
klasifikasi kebutuhan pelanggan yang digambarkan dengan titik-titik dalam grafik
Klein Grid. Terdapat empat jenis klasifikasi kebutuhan pelanggan, yaitu Expected
(EXP), High Impact (HIM), Low Impact (LIM), dan Hidden (HID).

Tabel 6 Nilai Sumbu X dan Sumbu Y Matriks Klein Grid


Berikut merupakan grafik matriks Klein Grid yang didaptakan dari hasil WAP :

Gambar 1 Grafik Matriks Klein Grid

Berikut merupakan tabel klasifikasi kebutuhan pelanggan, yaitu V1 termasuk


kategori expected (EXP) dan V2, V3, V4, V5, V6, V7, V8, V9, V10, V11
termasuk kategori high impact (HIM).

Tabel 7 Klasifikasi Kebutuhan Pelanggan


Berdasarkan hasil tabel klasifikasi kebutuhan pelanggan tersebut, didapatkan
bahwa hampir semua variabel termasuk dalam kategori High Impact (HIM). Hal
ini menunjukkan variabel akan membuat pelanggan merasa puas jika terpenuhi.
Selain itu, terdapat satu variabel yang termasuk dalam kategori Expected (EXP).
Hal ini menunjukkan bahwa variabel tersebut akan membuat pelanggan sangat
kecewa jika tidak dapat terpenuhi.

d. Spesifikasi Produk
Berikut merupakan tabel spesifikasi produk.

Tabel 8 Spesifikasi Produk

e. Jumlah interaksi didapatkan dari Need Statement “Produk memiliki nilai tambah
dalam segi edukasi”. Karena jika produk memiliki nilai tambah dalam segi
edukasi, maka jumlah interaksi yang diharapkan semakin banyak.
f. Lebar penyimpanan balok, panjang penyimpanan balok, dan tinggi penyimpanan
balok didapatkan dari Need Statement “Produk memiliki tempat penyimpanan
balok cadangan”. Hal ini dikarenakan jika ingin membuat tempat penyimpanan
balok cadangan, maka harus memperhatikan ukuran balok dengan toleransi
ukurannya, agar balok yang disimpan di tempatnya sesuai.
g. Lebar balok, panjang balok, dan tinggi balok didapatkan dari Need Statement
“Produk dilengkapi dengan balok yang bervariasi”. Hal ini disebabkan karena jika
ingin membuat balok yang bervariasi, ukuran balok juga diperhatikan.
h. Lebar jungkat-jungkit, panjang jungkat-jungkit, dan tinggi jungkat-jungkit
didapatkan dari Need Statement “Produk memiliki fitur lain”. Hal ini diperhatikan
karena fitur tambahan yang ada dalam produk adalah mainan jungkat-jungkit.
i. Lebar mainan, panjang mainan, dan tinggi mainan didapatkan dari Need Statement
“Produk memiliki ukuran yang sesuai dengan umur anak (balita)”. Karena target
utamanya adalah balita, maka ukuran mainan harus disesuaikan dengan ukuran
tubuh rata-rata balita Indonesia.
j. Bobot mainan didapatkan dari Need Statement “Produk memiliki bobot yang
sesuai” dan “Produk tahan banting”. Bobot mainan diperhatikan karena untuk
menyesuaikan dengan kekuatan balita.
k. Durasi bongkar pasang mainan didapatkan dari Need Statement “Produk mudah
diperbaiki”. Hal ini dikarenakan jika semakin cepat durasi bongkar pasangnya,
maka produk semakin mudah diperbaiki.
l. Matriks Perencanaan
Berikut merupakan keterangan dari setiap kategori nilai.
 Customer Satisfication Performance didapatkan dari WAP tingkat
kepuasaan.
 Importance to Customer didapatkan dari WAP tingkat kepentingan.
 Goal mempertimbangkan nilai dari Customer Satisfication Performance,
Importance to Customer, dan matriks Klein Grid. Jadi, nilai Goal dalam
rentang nilai Customer Satisfication Performance dan Importance to
Customer.
 Improvement Ratio didapatkan dari Goal dibagi tingkat kepuasaan
 Sales Point didapatkan dari matriks Klien Grid. Jika Low Impact (LIM), maka
metrik terpenuhi, namun tidak ada value added penjualan produk (Poin = 1).
Jika Expected (EXP), maka metrik terpenuhi, namun value added penjualan
produk tidak signifikan (Poin= 1.2). High Impact (HIM), maka metrik
terpenuhi, value added penjualan produk tinggi (Poin= 1.5). Jika Hidden
(HID), maka Poin= 1/ 1.2/ 1.5, bergantung pada dampak yang diberikan oleh
need statement pada produk.
 Raw Weight didapatkan dari Importance dikali Improvement Ratio dikali
Sales point.
 Normalized raw weight merupakan raw weight dibagi total raw weight.
Tabel 9 Matriks Perencanaan

Tabel 10 Tingkat Kesulitan

m. Analisis HOQ
HOQ terdiri dari enam bagan yang berbeda. Berikut merupakan bagian-bagian
dari HOQ.
 Bagan 1 (Need Statement)
Bagan 1 merupakan bagan yang menunjukkan Need Statement produk yang
telah didapatkan melalui Customer Statement.
 Bagan 2 (Planning Matrix)
Bagan 2 menunjukkan matriks perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.
Matriks perencanaan merupakan data kualitatif atau nilai dari setiap need
statement. Terdapat beberapa kategori penilaian dalam matriks perencanaan.
 Bagan 3 (Technical Responses)
Bagan 3 menunjukkan metric atau spesifikasi produk dan direction of
goodness.
 Bagan 4 (Inter-Relationship)
Bagan 4 menunjukkan data keterkaitan antar metrik dengan need statement
(0 = tidak berhubungan sama sekali; 1 = berhubungan tapi sedikit sekali; 3 =
cukup berhubungan; 9 = sangat berhubungan) dan nilai kontribusi (perkalian
antara nilai keterkaitan dengan normalized raw weight).
 Bagan 5 (Technical Correlations)
Bagan 5 menunjukkan hubungan antar metrik. Hubungan antar metrik
digambarkan dalam simbol yang berbeda-beda. Berikut merupakan simbol
yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antar metrik.

Tabel 11 Simbol Antar Metrik

 Bagan 6 (Target Matrix)


Bagan 6 menunjukkan tingkat kepentingan dari tiap metrik berdasarkan nilai
kontribusi.

Tabel 12 HOQ
Berdasarkan nilai kontribusi yang telah didapatkan, kemudian hitung normalisasi
kontribusi dari tiap metrik. Normalisasi dilakukan untuk mengetahui komposisi
setiap kontribusi dari jumlah keseluruhan nilai kontribusi.
Setelah itu, didapatkan tingkat kepentingan setiap metrik berdasarkan hasil
normalisasi kontribusi.adalah sebagai berikut.
 Peringkat 1 diduduki oleh dua metrik yang berbeda, yaitu Panjang Mainan dan
Lebar Mainan, dengan nilai normalisasi kontribusi sebesar 0,0936.
 Peringkat 3 diduduki oleh tiga metrik, yaitu Lebar Balok, Panjang Balok, dan
Tinggi Balok, dengan nilai normalisasi kontribusi sebesar 0,0898.
 Peringkat 6 diduduki oleh tiga metrik yang berbeda, yaitu Lebar Penyimpanan
Balok, Panjang Penyimpanan Balok, dan Tinggi Penyimpanan Balok, dengan
nilai normalisasi kontribusi sebesar 0,0666.
 Peringkat 9 diduduki oleh metrik Tinggi Mainan, dengan nilai normalisasi
kontribusi sebesar 0,0649.
 Peringkat 10 diduduki oleh metrik Jumlah Interaksi, dengan nilai normalisasi
kontribusi sebesar 0,0648.
 Peringkat 11 diduduki oleh metrik Bobot Mainan, dengan nilai normalisasi
kontribusi sebesar 0,0643.
 Peringkat 12 diduduki oleh metrik Durasi Bongkar Pasang Mainan, dengan nilai
normalisasi kontribusi sebesar 0,0452.
 Peringkat 13 diduduki oleh metrik Panjang Jungkat-Jungkit, dengan nilai
normalisasi kontribusi sebesar 0,0401.
 Peringkat 14 diduduki oleh dua buah metrik, yaitu Lebar Jungkat Jungkit dan
Tinggi Jungkat Jungkit, dengan nilai normalisasi kontribusi sebesar 0,0322.

Tingkat kepentingan setiap metrik dilakukan untuk mempermudah pengembang


produk dalam memperhatikan hal yang harus diprioritaskan terlebih dahulu untuk
mengembangkan produk.

4.2 Proses Pengembangan Konsep


4.2.1 Analisis Concept Generation
Berikut merupakan hasil rekapitulasi kebutuhan konsumen yang telah didapatkan
dari modul sebelumnya.
Gambar 2 Hasil Rekapitulasi Kebutuhan Pelanggan

a. Produk memiliki nilai tambah dalam segi edukasi.


b. Produk memiliki lebih dari satu fungsi.
c. Produk memiliki tempat penyimpanan balok cadangan.
d. Produk dilengkapi dengan balok yang bervariasi.
e. Produk memiliki fitur lain.
f. Produk memiliki ukuran yang sesuai dengan umur anak (balita).
g. Produk memiliki bobot yang sesuai.
h. Produk memiliki permukaan yang halus.
i. Produk tahan banting.
j. Produk memiliki variasi warna yang lebih menarik.
k. Produk mudah diperbaiki.
l. Produk memiliki ukuran balok yang mudah digenggam.
4.2.2 Analisis Hasil Klarifikasi Masalah
a. Analisis Interpretasi Fungsi dari Kebutuhan Konsumen
Berikut merupakan hasil interpretasi fungsi dan kebutuhan konsumen.

Gambar 3 Interpretasi Fungsi dari Kebutuhan Pelanggan

Pada tabel fungsi dari kebutuhan konsumen, didapatkan hasil fungsi “dapat
digunakan” dan “dapat menyimpam produk”. Dapat digunakan memiliki artian
bahwa produk yang dibuat dapat digunakan oleh konsumen sesuai tujuan, dalam
hal ini konsumen adalah golongan balita. Sedangkan untuk hasil konsumen dapat
menyimpan produk, konsumem membutuhkan bahwa produk dapat disimpan
setelah dimainkan.

b. Black Box
Berikut merupakan hasil black box dari produk yang akan dikembangkan.

Gambar 4 Black Box

Diagram black box menggambarkan keseluruhan fungsi produk. Sesuai dengan


fungsi dari produk, input dari diagram black box tersebut ialah “User memainkan
jungkat-jungkit” dan “User dapat menyimpan produk”. Lalu output yang
dihasilkan ialah produk digunakan oleh user.
4.2.3 Dekomposisi
Berikut merupakan hasil dari dekomposisi.

Gambar 5 Dekomposisi

Dekomposisi merupakan penjabaran dari pernyataan kebutuhan pelanggan yang


struktur kalimatnya diubah menjadi kalimat aktif. Adapun dekomposisi yang
didapatkan dari need statement yang telah ditentukan adalah sebagai berikut.
a. Memiliki nilai tambah dalam segi edukasi.
b. Memiliki lebih dari satu fungsi.
c. Balok yang bervariasi.
d. Terdapat fitur lain.
e. Ukuran yang disesuaikan dengan umur anak (balita).
f. Memiliki bobot yang sesuai.
g. Permukaan yang halus.
h. Tahan banting.
i. Variasi warna yang lebih menarik.
j. Mudah diperbaiki.
k. Ukuran balok yang mudah digenggam.
l. Memiliki tempat penyimpanan balok cadangan.

Berikut merupakan hasil analisis option dari setiap fungsi.

Gambar 6 Option dari Setiap Fungsi

Berikut merupakan penjelasan konsep 3D yang terpilih.

a. Memiliki nilai tambah dalam segi edukasi


Konsep ini memilih fitur berhitung angka dan benda lain yang menunjukkan
jumlah sesuai angka, sesuai dengan tujuan awal produk yang ingin
mengembangkan kemampuan berhitung anak.
b. Memiliki lebih dari satu fungsi
Fungsi yang ingin dikembangkan pada Konsep ini yaitu fitur operasi hitung yang
lebih dari satu jenis agar pengguna dapat mengembangkan kemampuan berhitung
yang lebih dalam.
c. Balok yang bervariasi
Variasi balok yang pilih pada Konsep ini yaitu balok dengan berbagai macam
warna. Selain menarik, pengguna juga dapat mempelajari jenis-jenis warna.
d. Terdapat fitur lain
Fitur lain yang dikembangkan pada Konsep ini adalah balok dengan berbagai
macam gambar hewan agar pengguna dapat mempelajari jenis-jenis hewan.
e. Ukuran yang disesuaikan dengan umur anak (balita)
Ukuran produk yang dipilih pada Konsep ini adalah 30x30 cm, mengingat terdapat
beberapa fungsi yang ditambah, namun memperhatikan jangkauan tangan rata-
rata balita Indonesia.
f. Memiliki bobot yang sesuai
Dengan memperhatikan usia pengguna, maka produk yang dibuat akan memiliki
bobot yang sesuai dengan berat badan rata-rata balita Indonesia, yaitu seberat
700gr.
g. Permukaan yang halus
Untuk mendapatkan permukaan yang halus dan aman digunakan balita, Konsep
ini memilih untuk menggunakan tingkat kelurusan (-) adalah ± 0,2 mm.
h. Tahan banting
Untuk menjaga ketahanan produk yang dapat terjatuh atau terbanting di waktu
yang tidak dapat ditentukan, maka untuk mencegah kerusakannya Konsep ini
memilih untuk melapisi sisi produk menggunakan material yang sangat halus
(sponge).
i. Variasi warna yang lebih menarik
Warna produk yang dipilih adalah warna asli kayu agar produk terlihat lebih
terang. Jika memilih warna yang gelap, maka produk akan terlihat gelap dan
warna-warna lain dalam produk terlihat mati.
j. Mudah diperbaiki
Untuk kemudahan memperbaiki produk, Konsep ini mengembangkan ide untuk
menyediakan part cadangan produk.
k. Ukuran balok yang mudah digenggam
Mengingat ukuran tangan balita yang tidak terlalu besar, Konsep ini memilih
balok dengan ukuran 3x3x3 cm yang akan nyaman digenggam oleh pengguna dan
ukurannya tidak terlalu kecil.
l. Memiliki tempat penyimpanan balok cadangan
Tempat penyimpanan balok cadangan yang dipilih Konsep ini adalah dengan
menyediakannya di bagian bawah produk.
4.3 Proses Pengembangan Level Sistem
Berikut merupakan skematik produk sebelum dikelompokkan antar elemennya.

Gambar 7 Skematik Produk

Gambar 8 Keterangan Gambar

Elemen-elemen dalam kotak berwarna oranye merupakan elemen fisik. Disebut sebagai
elemen fisik karena elemen tersebut hanya memiliki satu fungsi saja. Elemen-elemen yang
termasuk dalam elemen fisik yaitu tiang penyangga, platform pelindung, platform
penyimpan balok, dan balok susun.
Sedangkan elemen-elemen yang terdapat dalam kotak berwarna putih merupakan elemen
fungsional. Elemen fungsional merupakan suatu kegiatan operasi dan transformasi yang
memberikan kontribusi pada kinerja produk dan elemen fisik. Elemen fungsional biasanya
dituliskan dalam bentuk kalimat kerja. Berikut merupakan yang termasuk dalam elemen
fungsional.
a. Menahan beban
b. Mengangkat penyangga jungkat-jungkit
c. Menahan tiang penyangga
d. Memperkuat struktur
e. Menahan balok
f. Menjaga keutuhan
g. Menyimpan balok
h. Menahan tiang penyangga balok jungkat-jungkit
i. Mengangkut balok
j. Mengajarkan berhitung
k. Mengajarkan anak membedakan warna
l. Mengajarkan bentuk angka
m. Mengajarkan bentuk operasi hitung

Berikut merupakan skematik produk yang telah dikelompokkan sehingga terbentuk


beberapa chunk yang berbeda.

Gambar 9 Pengelompokan Elemen Skema

Dari elemen-elemen yang sudah dijabarkan, terbentuklah tujuh buah chunk yang berbeda,
yakni Platform Balcount, Jungkat-jungkit, Balok Hitung, Platform Pelindung, Tiang
Penyangga, Platform Penyimpan Balok, dan Balok Susun.
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya pengelompokkan elemen-
elemen di atas, yaitu tertera dalam tabel berikut.
Tabel 13 Faktor Pemilihan Chunk
Chunk Faktor yang dipilih Alasan Pemilihan Faktor
Platform Balcount Geometric Integration and Karena produk saling
Precision, Localization of terintegrasi satu sama lain dan
Change, Capabilities of Vendors. harus diantisipasi perubahan
ukuran pada beberapa
elemennya, karena akan saling
terhubung dengan yang lain.
Selain itu, diterapkan
standarisasi yang sesuai dengan
usia pengguna pada tiap
elemen. Komponen-komponen
dalam produk dipesan dari
pemasok.
Jungkat-jungkit Geometric Integration and Karena produk saling
Precision, Localization of terintegrasi satu sama lain dan
Change, Capabilities of Vendors. harus diantisipasi perubahan
ukuran pada beberapa
elemennya, karena akan saling
terhubung dengan yang lain.
Selain itu, diterapkan
standarisasi yang sesuai dengan
usia pengguna pada tiap
elemen. Komponen-komponen
dalam produk dipesan dari
pemasok.
Balok Susun Geometric Integration and Karena produk saling
Precision, Localization of terintegrasi satu sama lain dan
Change, Function Sharing, harus diantisipasi perubahan
Capabilities of Vendors. ukuran pada beberapa
elemennya, karena akan saling
terhubung dengan yang lain.
Selain itu, diterapkan
standarisasi yang sesuai dengan
usia pengguna pada tiap
elemen. Balok susun juga
memiliki fungsi yang sama
dengan elemen lain, yaitu balok
hitung. Komponen-komponen
dalam produk dipesan dari
pemasok.
Platform Geometric Integration and Karena produk saling
Penyimpan Balok Precision, Accommodating terintegrasi satu sama lain,
Variety, Similarity of Design or elemen ini juga yang menjadi
Production Technology, nilai tambah pada produk, dan
Capabilities of Vendors. berbeda dengan produk
lainnya. Selain itu, platform
penyimpan balok dari produk
memiliki kesamaan desain
dengan platform pelindung.
Komponen-komponen dalam
produk dipesan dari pemasok.
Platform Geometric Integration and Karena produk saling
Pelindung Precision,Accommodating terintegrasi satu sama lain,
Variety, Similarity of Design or elemen ini juga yang menjadi
Production Technology, nilai tambah pada produk, dan
Capabilities of Vendors. berbeda dengan produk
lainnya. Selain itu, platform
pelindung dari produk memiliki
kesamaan desain dengan
platform penyimpan balok.
Komponen-komponen dalam
produk dipesan dari pemasok.
Tiang Penyangga Geometric Integration and Karena produk saling
Precision, Localization of terintegrasi satu sama lain dan
Change, Capabilities of Vendors. harus diantisipasi perubahan
ukuran pada beberapa
elemennya, karena akan saling
terhubung dengan yang lain.
Selain itu, diterapkan
standarisasi yang sesuai dengan
usia pengguna pada tiap
elemen. Komponen-komponen
dalam produk dipesan dari
pemasok.
Balok Hitung Geometric Integration and Karena produk saling
Precision, Localization of terintegrasi satu sama lain dan
harus diantisipasi perubahan
Change, Function Sharing, ukuran pada beberapa
Capabilities of Vendors. elemennya, karena akan saling
terhubung dengan yang lain.
Selain itu, diterapkan
standarisasi yang sesuai dengan
usia pengguna pada tiap
elemen. Balok susun juga
memiliki fungsi yang sama
dengan elemen lain, yaitu balok
hitung. Komponen-komponen
dalam produk dipesan dari
pemasok.

Interaksi fundamental merupakan interaksi yang pasti terjadi dalam produk. Sedangkan
interaksi insidental merupakan interaksi yang terjadi akibat adanya interaksi fundamental.
Interaksi insidental merupakan interaksi yang tidak diharapkan terjadi dalam produk.
Berikut merupakan hasil dari identifikasi interaksi yang terjadi dalam produk.
Tabel 14 Interaksi Fundamental dan Insidental

No Fundamental Insidental Alasan


1. Platform Balcount, Apabila terbentur lantai Platform yang fungsinya
berfungsi sebagai ataupun dinding, dapat sebagai penyangga produk atau
dasar dari produk. mengakibatkan patahan alas, bila sesekali terbentur dan
pada platform. selalu bersentuhan dengan
permukaan lainnya maka akan
mengakibatkan patahan pada
platform.
2. Platform pelindung, Apabila terbentur lantai Platform pelindung dibuat
berfungsi sebagai ataupun dinding, dapat dengan material yang halus
penyangga balcount mengakibatkan sobekan seperti sponge, walaupun fungsi
terbawah dari pada platform. utamanya untuk melindung
balcount. produk dari bantingan, namun
jika hal tersebut sering terjadi,
maka platform pelindung akan
mengalami sobekan lama-
kelamaan akibat dari benturan.
3. Platform penyimpan Apabila terbentur lantai Tidak jauh berbeda dengan
balok, berfungsi ataupun dinding, dapat platform Balcount, platform
sebagai dasar untuk mengakibatkan patahan penyimpanan balok pun akan
penyimpan balok. pada platform. mengalami patahan jika
seringkali mengalami benturan,
karena platform penyimpan
balok dan platform Balcount
menyatu dalam satu produk.
4. Balok warna, Apabila terbanting ke Balok yang memiliki interaksi
berfungsi sebagai lantai, maka balok dapat langsung dengan pengguna
penambah keindahan menjadi gompal atau memungkinkan terbanting atau
serta menambah terdapat patahan pada jatuh lebih sering, mengingat
pengajaran terhadap sisi ujung dari balok. pengguna meurpakan anak usia
pemain. dibawah lima tahun. Maka,
apabila balok seringkali
terbanting atau jatuh akan
mengakibatkan patahan di sisi-
sisi ujung balok.
5. Jungkat-jungkit, Tekanan yang diberikan Jungkat-jungkit digunakan
sebagai sarana oleh anak-anak balita untuk melatih anak-anak
pembelajaran saat memainkan mengatur keseimbangan balok
penyeimbangan pada jungkat-jungkit dapat yang dimasukkan pada tiang
anak-anak pemain. menimbulkan patahan penyangga. Tekanan yang
pada beberapa titik di dikeluarkan oleh pengguna
jungkat-jungkit. dapat menimbulkan patahan
pada jungkat-jungkit apabila
terlalu besar.
6. Tiang penyangga, Tekanan berlebih yang Tekanan dari pengguna
sebagai penahan diakibatkan oleh balita terhadap tiang penyangga balok
balok untuk yang memainkan dapat pun akan mengakibatkan
diletakkan saat mengakibatkan patahan patahan apabila terlalu besar.
dimainkan oleh pada tiang penyangga.
balita.
7. Platform pelindung, Gesekan yang terjadi Karena platform penyimpan
berfungsi sebagai antara platform balok dan platform pelindung
penyangga balcount pelindung dengan bersentuhan langsung, maka
terbawah dari platform penyimpan akan mengakibatkan adanya
Balcount. balok dapat gaya gesekan. Gesekan tersebut
menyebabkan platform akan mengakibatkan platform
pelindung menjadi tipis pelindung menjadi lebih tipis
atau sobek. dan bahkan sobek jika
seringkali terjadi.
8. Platform penyimpan Gesekan yang terjadi Platform penyimpan balok dan
balok, berfungsi antara platform platform Balcount bersentuhan
sebagai penyangga penyimpan balok secara langsung dan akan
dari platform dengan platform menimbulkan gesekan.
balcount itu sendiri. Balcount dapat Gesekan tersebut jika seringkali
menyebabkan kayu terjadi akan mengakibatkan
patah. kayu platform menjadi lebih
tipis, bahkan patah.
9. Tiang penyangga, Gesekan yang terjadi Tiang penyangga bersentuhan
sebagai penahan antara balok dan tiang langsung dengan balok yang
balok untuk penyangga dapat akan disusun, hubungan
diletakkan saat menyebabkan kayu tersebut akan menimbulkan
dimainkan oleh patah. gesekan. Jika gesekan tersebut
balita. terus terjadi, maka lama-
kelamaan kayu akan patah.
Berikut merupakan gambar diagram interaksi insidental.

Gambar 10 Diagram Interaksi Insidental

4.4 Proses Desain Detail


4.4.1 Design Decision
Berikut merupakan hasil dari Design Decision.
a. Platform Balcount
Tabel 15 Design Decision Platform Balcount

Untuk chunk platform Balcount diputuskan untuk memperhalus tepian ujung


platform agar tidak tajam dan lebih nyaman dan aman saat digunakan. Oleh karena
itu hal ini akan mempengaruhi waktu produksi. Waktu produksi yang dibutuhkan
akan menjadi lebih lama dikarenakan membutuhkan waktu tambahan untuk
memperhalus tepian ujung platform.
b. Jungkat-jungkit
Tabel 16 Design Decision Jungkat-jungkit

Untuk chunk jungkat-jungkit diputuskan untuk memperhalus tepian ujungnya


sama seperti platform. Karena jungkat-jungkit yang memungkinkan akan
berinteraksi kontak fisik dengan pengguna, yang mana usianya masih dibawah
lima tahun, maka permukaan dan tepi ujung jungkat-jungkit dibuat lebih halus
agar lebih aman digunakan. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap waktu
produksi. Waktu produksi yang dibutuhkan menjadi lebih panjang karena tepian
ujung jungkat-jungkit harus dibuat lebih halus.
c. Balok susun
Tabel 17 Design Decision Balok Susun

Untuk balok susun masih sama seperti chunk sebelumnya, akan dibuat lebih halus
permukaan dan tepian ujungnya agar aman dan nyaman saat digunakan. Waktu produksi
yang diperlukan akan menjadi lebih panjang karena harus memperhalus bagian
permukaan dan tepian ujung balok susun.
d. Platform penyimpanan balok
Tabel 18 Design Decision Platform Penyimpanan Balok

Platform penyimpanan balok diputuskan untuk dibuat lebih besar. Ukuran tinggi
platform akan dibuat lebih besar sehingga dapat menampung balok lebih banyak. Hal
ini akan berpengaruh pada waktu produksi. Waktu produksi yang dibutuhkan akan
menjadi lebih panjang karena ukuran platform lebih besar. Selain itu, hal ini juga akan
berpengaruh pada pengemasan (packaging). Ukuran kemasan yang digunakan akan
menjadi lebih besar.
e. Platform pelindung
Tabel 19 Design Decision Platform Pelindung

Pengemasan (packaging) bagi platform pelindung membutuhkan wadah khusus agar


material pelindung (spons) lebih terjaga kualitasnya. Hal tersebut akan berpengaruh
pada proses produksi kemasan yang akan menjadi lebih lama dikarenakan penambahan
wadah khusus bagi platform pelindung.
f. Tiang penyangga
Tabel 20 Design Decision Tiang Penyangga

Permukaan tiang penyangga dibuat lebih halus agar lebih nyaman dan aman saat
digunakan. Memperhalus permukaan tiang penyangga juga dapat membuat pergerakan
menyusun balok mejadi lebih nyaman karena permukaannya halus. Namun proses
produksi yang dibutuhkan akan menjadi lebih panjang, karena permukaannya dibuat
lebih halus.
g. Balok hitung
Tabel 21 Design Decision Balok Hitung

Varian balok hitung dibuat lebih beragam agar dapat lebih menarik minat pengguna dan
memiliki nilai tambah edukasi yang lebih. Namun waktu produksi yang dibutuhkan pun
menjadi lebih panjang. Selain itu, kemasan (packaging) yang dibutuhkan pun menjadi
lebih besar karena varian balok lebih banyak.
4.4.2 Refine Design
Berikut merupakan hasil dari Refine Design.
a. Platform Balcount

Gambar 11 Refine Design Platform Balcount

Platform Balcount diperbaiki bagian tepi ujungnya agar menjadi lebih halus. Jika
tepian ujungnya halus maka akan membuat produk menjadi lebih aman dan
nyaman saat digunakan oleh pengguna.
b. Jungkat-jungkit

Gambar 12 Refine Design Jungkat-jungkit

Memperhalus tepian jungkat-jungkit sehingga dapat lebih aman ketika digunakan


atau saat kontak fisik langsung dengan anggota tubuh, mengingat pengguna dari
produk merupakan anak dengan usia dibawah lima tahun. Selain itu, pengait pada
jungkat-jungkit juga melakukan penyesuaian diameter agar lebih stabil saat
digunakan.
c. Balok susun

Gambar 13 Refine Design Balok Susun

Pengguna produk merupakan anak yang berusia dibawah lima tahun, sehingga
tepian dan ujung balok ditingkatkan kehalusannya agar lebih aman dan nyaman
saat digunakan dan saat terjadi kontak fisik langsung.
d. Platform penyimpanan balok

Gambar 14 Refine Design Platform Penyimpanan Balok

Ukuran (tinggi) platform penyimpanan balok dibuat lebih besar agar dapat
menampung balok lebih banyak lagi. Jika platform memiliki ukuran lebih besar,
maka hal ini akan berdampak pada kemasannya. Kemasan produk menjadi lebih
besar pula.
e. Platform pelindung

Gambar 15 Refine Design Platform Pelindung

Material pelindung diubah dengan material yang memiliki kepadatan lebih tinggi,
sehingga dapat lebih melindungi platform yang lainnya dan pelindung jadi tidak
mudah sobek. Selain itu, untuk tetap menjaga kualitas platform pelindung tetap
baik, pada pengemasan diberi wadah khusus untuk platform pelindung.
f. Tiang penyangga

Gambar 16 Refine Design Tiang Penyangga

Permukaan tiang penyangga dibuat lebih halus agar lebih nyaman dan aman saat
digunakan. Jika permukaan tiang penyangga halus, maka akan memudahkan
pengguna saat menyusun balok pada tiang.
g. Balok hitung

Gambar 17 Refine Design Balok Hitung

Varian balok hitung dibuat lebih beragam agar lebih menarik minat pengguna
terhadap produk dan produk semakin memiliki nilai tambah edukasi yang lebih.

4.5 Rencana Proses Produksi


Analisis Test Finite Analysis (FEA) calon material terpilih dari setiap komponen untuk
memperkuat pemilihan material. Analisis material menggunakan software Inventor.
a. Analisis Platform Pelindung
Tabel 22 Analisis Uji Material Platform Pelindung
Jenis Material Gambar Keterangan
Polycarbonate Material yang dipilih
yaitu jenis
Polycarbonate. Beban
yang dibebankan adalah
sebesar 2 kg. Pada
gambar terlihat bahwa
terjadi sedikit
deformansi pada
dinding-dindingnya.
Polypropylene Material yang dipilih
yaitu jenis
Polypropilene. Beban
yang dibebankan adalah
sebesar 2 kg. Pada
gambar terlihat bahwa
terjadi deformansi pada
dinding-dindingnya
yang lebih besar
daripada deformansi
yang terjadi pada
material Polycarbonate.
ABS Material yang dipilih
yaitu jenis ABS. Beban
yang dibebankan adalah
sebesar 2 kg. Pada
gambar terlihat bahwa
tidak ada tanda
terjadinya deformansi
pada dinding-
dindingnya.

b. Analisis Platform Balcount


Tabel 23 Analisis Uji Material Platform Balcount
Jenis Material Gambar Keterangan
Wood (Birch) Material yang dipilih yaitu
jenis Wood (Birch). Beban
yang dibebankan adalah
sebesar 1 kg. Pada gambar
terlihat bahwa tidak terjadi
deformansi.
Leads Alloy Material yang dipilih yaitu
jenis Leads Alloy. Beban
yang dibebankan adalah
sebesar 1 kg. Pada gambar
terlihat bahwa kemungkinan
besar akan terjadinya
deformansi, yaitu pada
bagian yang berwarna
merah.

PA (nylon) Material yang dipilih yaitu


jenis PA (nylon). Beban
yang dibebankan adalah
sebesar 1 kg. Pada gambar
terlihat bahwa belum ada
tanda akan terjadinya
deformansi.
4.6 Analisis Material Terpilih Setiap Part / Komponen
Berikut merupakan hasil analisis material terpilih dari setiap komponen.
a. Platform Pelindung
Berikut merupakan hasil material terpilih dari komponen Platform Pelindung.

Gambar 18 Material Terpilih Platform Pelindung

Material ABS dipilih karena dengan sifat material yang hampir sama dengan kandidat
material lainnya, namun bisa didapatkan dengan harga yang lebih rendah. Meskipun
titik lebur ABS lebih rendah dibandingkan material lainnya, namun ABS mampu
menahan suhu panas dengan stabil. Selain itu ketersediaan material ABS pun sudah
banyak di pasaran, sehingga dapat didapatkan dengan mudah.
b. Platform Balcount
Berikut merupakan hasil material terpilih dari komponen Platform Balcount.

Gambar 19 Material Terpilih Platform Balcount

Material wood dipilih karena dengan sifat material yang mendominasi dan
menguntungkan dibanding kandidat material lainnya, dan juga bisa didapatkan dengan
harga yang lebih rendah. Wood memiliki Fracture Toughness yang memungkinkannya
untuk menahan beban yang besar. Selain itu ketersediaan material wood pun sudah
banyak di pasaran, sehingga dapat didapatkan dengan mudah.
BAB 5 ANALISIS PERANCANGAN

5.1 Analisis DFX (DFM, DFA & DFE)


5.1.1 DFMA
Berikut merupakan gambar bagian part utuh dan part explode view dari produk
Balcount.

Gambar 20 Part Explode View

Gambar 21 Komponen Produk


Berikut merupakan susunan aliran struktur assembly dari produk Balcount.

Gambar 22 Struktur Assmebly Usulan

Berikut merupakan hasil Tabel Perhitungan DFMA usulan.

Tabel 24 Perhitungan DFMA Usulan

Pada tabel DFMA usulan, didapatkan hasil extended part cost sebesar Rp
1.088.851,72 dan hasil extended operation time sebesar 4,89 menit. Hasil ini
didapatkan berdasarkan jumlah balok susun yang diubah yaitu 25 buah dengan harga
material sebesar Rp 20.000,00. Karena perubahan tersebut, maka extended part cost
dan extended operation time mengalami penurunan nilai sebesar Rp102.523,04 dan
0,32 menit.
5.1.2 DFE (Design for Environment)
Berikut merupakan tabel dari DFE Agenda.
Tabel 25 DFE Agenda

Pada DFE Agenda di atas, anggota DFE Team terdiri dari Naufaldanny Farhan
Shiddieq, Ratih Nursandra Dewi, dan Isti Salma Fauziyah. Lalu, dalam DFE Agenda
pun menentukan DFE Goals yang akan dipilih untuk dikembangkan.
Berikut merupakan tabel DFE Goals.

Tabel 26 DFE Goals

DFE Goals yang dipilih untuk dikembangkan bersamaan dengan produk yaitu
produk yang dapat didaur ulang dan membuat produk yang ramah lingkungan.
Tujuan tersebut dipilih dengan harapan agar produk yang dikembangkan tidak akan
menyebabkan adanya limbah berlebih serta tidak mencemari lingkungan.
Berikut merupakan tabel hasil analisis dari Apply DFE Guidelines to Product.

Tabel 27 Apply DFE Guidelines to Product

Pada tabel Apply DFE Guidelines to Product di atas, dilakukan pengisian terhadap
alasan, aksi, dan dampak bagi kegiatan yang dilakukan sesuai dengan DFE Agenda
dan goals yang telah dipilih dan ditentukan di atas. Hasilnya adalah sebagai berikut.
1. Gunakan material yang dapat didaur ulang. Alasannya yaitu agar material yang
sudah tidak terpakai dapat didaur ulang untuk dimanfaatkan kembali dan aman
bagi lingkungan. Penerapannya yaitu dengan melakukan pemilihan material yang
dapat didaur ulang dengan tepat dan sesuai. Impact yang ditimbulkan pada
lingkungan yaitu berkurangnya limbah akibat material yang sudah tidak terpakai.
2. Gunakan bahan-bahan yang tidak beracun dan aman (environmentally clean),
terutama berkaitan dengan kesehatan. Alasannya yaitu agar aman saat digunakan,
terutama apabila saat digunakan oleh anak-anak. Penerapannya yaitu dengan
melakukan pemilihan material yang ramah lingkungan dengan tepat dan
memenuhi SNI. Impact yang ditimbulkan pada lingkungan yaitu berkurangnya
pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh material yang mengandung
bahanberacun.
3. Kurangi jumlah penggunaan bahan baku material berlebihan. Alasannya yaitu
agar tidak ada material yang terbuang. Penerapannya yaitu dengan
mengoptimalkan penggunaan material seminimal mungkin. Impact yang
ditimbulkan pada lingkungan yaitu berkurangnya limbah akibat material yang
tidak terpakai.
4. Pertimbangkan penanggulangan zat-zat beracun yang mudah dan tepat. Alasannya
yaitu agar mampu menanggulangi akibat yang ditimbulkan oleh zat beracun
dengan mudah dan tepat . Penerapannya yaitu dengan mencantumkan tata cara
penanggulangan zat berbahaya pada produk yang mudah dan tepat. Impact yang
ditimbulkan pada lingkungan yaitu berkurangnya pencemaran lingkungan yang
ditimbulkan oleh zat beracun.
5. Atur produk sedemikian rupa untuk menghindari rejects dan mengurangi waste
pada proses produksi. Alasannya yaitu agar limbah yang dihasilkan bisa
berkurang semaksimal mungkin. Penerapannya yaitu dengan melakukan
pengawasan proses produksi yang ketat dan selalu memastikan setiap prosesnya
berjalan sebagaimana mestinya. Impact yang ditimbulkan pada lingkungan yaitu
berkurangnya limbah yang dihasilkan pada saat proses produksi.

5.2 Analisis FMEA (Failure Mode Effect Analysis)


Berikut merupakan hasil dari tabel FMEA.
Tabel 28 Perhitungan FMEA

Berdasarkan hasil FMFA di atas, didapatkan beberapa hasil analisis seperti berikut ini.
1. Dari Potential Failure Mode Platform Patah berdasarkan severity, occurrence, dan
detection diperoleh nilai RPN 168. Setelah dilakukakan Recommended Action,
diperoleh RPN 120.
2. Dari Potential Failure Mode Ukuran platform tidak sesuai dengan ukuran dan jumlah
balok berdasarkan severity, occurrence, dan detection diperoleh nilai RPN 180. Setelah
dilakukakan Recommended Action, diperoleh RPN 100.
3. Dari Potential Failure Mode Platform Rusak berdasarkan severity, occurrence, dan
detection diperoleh nilai RPN 210. Setelah dilakukakan Recommended Action,
diperoleh RPN 120.
4. Dari Potential Failure Mode Permukaan tiang yang kasar atau macet berdasarkan
severity, occurrence, dan detection diperoleh nilai RPN 210. Setelah dilakukakan
Recommended Action, diperoleh RPN 125.
5. Dari Potential Failure Mode Jungkat-jungkit Rusak berdasarkan severity, occurrence,
dan detection diperoleh nilai RPN 210. Setelah dilakukakan Recommended Action,
diperoleh RPN 125.
6. Dari Potential Failure Mode Ukuran balok tidak sesuai dengan tiang berdasarkan
severity, occurrence, dan detection diperoleh nilai RPN 105. Setelah dilakukakan
Recommended Action, diperoleh RPN 54.
7. Dari Potential Failure Mode Balok Rusak / Patah berdasarkan severity, occurrence, dan
detection diperoleh nilai RPN 75. Setelah dilakukakan Recommended Action, diperoleh
RPN 54.
5.3 Analisis Desain Industri dan Ergonomi
Produk Balcount sudah dirancang dan didesain dengan memperhatikan banyak aspek
termasuk keamanan dan kenyamanan penggunaan produk untuk anak maupun orang tua.
a. Pada tiap sisi sisi ujung produk yang tajam sudah di haluskan.
b. Menggunakan material kayu yang aman dan halus. Serta dapat didaur ulang.
c. Menggunakan cat yang memiliki SNI.
d. Produk ini dapat dimainkan dengan duduk dibawah (lantai) atau diletakkan di atas
meja.
e. Produk ini memiliki beberapa variasi warna yang memiliki fungsi khusus, seperti
berikut ini.
 Merah : Memberi semangat dan meningkatkan energi.
 Kuning : Memberi nuansa ceria dan menimbulkan rasa senang, bahagia,
meningkatkan konsentrasi, dan meningkatkan kreativitas.
 Biru : Meningkatkan rasa percaya diri.
 hijau : Meningkatkan kemampuan baca anak dan tingkat fokus.
BAB 6 VISUALISASI HASIL PRODUK
6.1 Gambar Proyeksi
Pada produk Balcount terdapat tujuh komponen yang digambarkan dalam struktur produk
sebagai berikut.

Berikut merupakan gambar proyeksi dari Produk Balcount.


6.2 Desain 3D
Berikut merupakan gambar isometri produk Balcount.
6.3 Panduan Penggunaan
6.3.1 Petunjuk Penggunaan
a. Tata Letak
Berikut merupakan tata letak komponen pada produk Balcount.

Keterangan:
1. Tiang : Penyangga untuk balok susun.
2. Balok Susun : Balok berlubang yang dapat disusun
pada tiang dan jungkat-jungkit.
3. Balok Hitung : Balok yang pada permukaannya terdapat
berbagai jenis operasi hitung dan angka.
4. Jungkat-jungkit : Media yang dapat mengembangkan
motorik anak untuk dapat
menyeimbangkan benda.
5. Platform Balcount : Platform utama yang menyangga dan
menahan beban dari komponen yang
berada di atasnya.
6. Platform Penyimpanan Balok : Wadah penyimpanan untuk balok yang
sedang tidak digunakan atau berlebih.
7. Platform Pelindung : Platform yang berfungsi untuk
melindungi produk dari goresan dan
benturan.
b. Langkah Penggunaan
Berikut merupakan langkah-langkah penggunaan produk Balcount.
1. Langkah 1
Pastikan semua komponen pada produk lengkap dan dapat difungsikan dengan
baik.
2. Langkah 2
Keluarkan produk dari platform pelindung dan platform penyimpanan balok.
3. Langkah 3
Gunakan balok yang terdapat dalam platform penyimpanan balok untuk
bermain.
4. Langkah 4
Susun balok pada tiang dan jungkat-jungkit sesuai keinginan.
5. Langkah 5
Simpan kembali produk yang telah selesai digunakan ke tempatnya.

6.3.2 Perawatan Produk


Berikut merupakan perawatan produk sehingga produk dapat bertahan lama dan
dapat digunakan dengan semestinya.

1. Meletakkan kembali setiap komponen yang sudah dipakai ke tempatnya.


2. Gunakan produk sebagaimana mestinya.
3. Simpan produk di suhu ruangan.
4. Bersihkan produk secara berkala menggunakan kain yang telah dibasahi oleh air.
5. Hindarkan produk dari api.
6. Jika terjadi kerusakan yang parah pada komponen produk, segera pisahkan atau
buang ke tempat sampah yang sesuai.

6.3.3 Kelebihan Produk


Produk Balcount memiliki kelebihan sebagai berikut.
 Balcount memiliki berbagai macam fungsi dalam satu produk.
 Balcount mampu mengasah kemampuan motorik anak.
 Balcount menggunakan material yang aman dan ramah lingkungan.
 Balcount dikemas dengan warna yang menarik.
 Balcount memiliki ukuran yang sudah disesuaikan dengan usia pengguna.
6.4 Poster
Berikut merupakan desain poster untuk produk Balcount.

Anda mungkin juga menyukai