“Product Balcount”
Anggota:
Produk yang sudah ada kurang mampu bersaing dengan produk yang berbasis
teknologi (gadget)
Produk kurang menyisipkan nilai edukasi yang dapat mengasah motorik anak
Anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani anak, agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut dunia anak
adalah dunia bermain, bagi anak-anak kegiatan bermain selalu menyenangkan. Melalui
kegiatan bermain ini, anak bisa mencapai perkembangan fisik, intelektual,emosi dan sosial.
Perkembangan secara fisik dapat dilihat saat bermain. Perkembangan intelektual bisa
dilihat dari kemampuannya menggunakan atau memanfaatkan lingkungannya.
Perkembangan emosi dapat dilihat ketika anak merasa senang, tidak senang, marah,
menang dan kalah. Perkembangan sosial bisa dilihat dari hubungannya dengan teman
sebaya, menolong dan memperhatikan kepentingan orang lain.
Perkembangan motorik meliputi perkembangan otot kasar dan otot halus. Otot kasar atau
otot besar adalah otot-otot badan yang tersusun dari otot lurik yang berfungsi untuk
melakukan gerakan dasar tubuh yang terkoordinasi oleh otak, seperti berlari, melompat,
menendang, melempar, menarik sehingga gerak tersebut dikenal dengan istilah gerakan
dasar. Perkembangan motorik berikutnya meliputi perkembangan motorik halus yang
berfungsi untuk melakukan gerakan-gerakan yang lebih spesifik. Kemampuan motorik
termasuk kekuatan, daya tahan, kelincahan, keseimbangan, kelentukan dan pola dasar dari
gerakan yang ada pada lari cepat, melompat dan melempar. Jadi kemampuan motorik
adalah kemampuan seseorang dalam menampilkan keterampilan motorik dari gerakan
fundamental yang alami.
Bermain adalah pengalaman mereka yang harus dilalui. Melalui permainan ini sebenarnya
mereka sedang menciptakan pengalaman. Menurut KBBI Permainan adalah sesuatu yang
digunakan untuk bermain, barang atau sesuatu yang dipermainkan.
2.2 Studi Eksisting
Berikut merupakan produk eksisting yang telah ada dipasaran.
Produk diatas memiliki fitur menyusun lingkaran dan menempatkan balok pada tempatnya.
Produk ini menggunakan warna-warna dasar seperti merah, kuning, hijau, dan biru. Produk
ini terdapat fitur angka dan pola lingkaran untuk membantu anak belajar dan menghafal
angka dari 1 sampai 10. Produk ini secara keseluruhan memakai material kayu. Kelebihan
produk ini adalah memiliki warna yang menarik. Kekurangan produk ini adalah balok
susun yang terlalu sempit dan tidak ada jarak yang cukup.
Produk mainan keseimbangan seperti diatas sudah banyak ditemui dipasaran. Namun
kebanyakan berbentuk timbangan. Memiliki warna yang bervariasi, material dari kayu atau
dapat dari plastik. Kelebihan produk ini adalah memiliki bentuk yang unik dan warna yang
menarik. Kekurangan produk ini adalah tali pada gantungan mudah untuk putus.
BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN/PENGEMBANGAN
Langkah dalam perancangan dan pengembangan produk memiliki alur yang panjang, untuk
lebih jelasnya akan dijabarkan sebagai berikut.
Nilai WAP dari setiap variabel nantinya menjadi acuan dalam menentukan
klasifikasi kebutuhan pelanggan yang digambarkan dengan titik-titik dalam grafik
Klein Grid. Terdapat empat jenis klasifikasi kebutuhan pelanggan, yaitu Expected
(EXP), High Impact (HIM), Low Impact (LIM), dan Hidden (HID).
d. Spesifikasi Produk
Berikut merupakan tabel spesifikasi produk.
e. Jumlah interaksi didapatkan dari Need Statement “Produk memiliki nilai tambah
dalam segi edukasi”. Karena jika produk memiliki nilai tambah dalam segi
edukasi, maka jumlah interaksi yang diharapkan semakin banyak.
f. Lebar penyimpanan balok, panjang penyimpanan balok, dan tinggi penyimpanan
balok didapatkan dari Need Statement “Produk memiliki tempat penyimpanan
balok cadangan”. Hal ini dikarenakan jika ingin membuat tempat penyimpanan
balok cadangan, maka harus memperhatikan ukuran balok dengan toleransi
ukurannya, agar balok yang disimpan di tempatnya sesuai.
g. Lebar balok, panjang balok, dan tinggi balok didapatkan dari Need Statement
“Produk dilengkapi dengan balok yang bervariasi”. Hal ini disebabkan karena jika
ingin membuat balok yang bervariasi, ukuran balok juga diperhatikan.
h. Lebar jungkat-jungkit, panjang jungkat-jungkit, dan tinggi jungkat-jungkit
didapatkan dari Need Statement “Produk memiliki fitur lain”. Hal ini diperhatikan
karena fitur tambahan yang ada dalam produk adalah mainan jungkat-jungkit.
i. Lebar mainan, panjang mainan, dan tinggi mainan didapatkan dari Need Statement
“Produk memiliki ukuran yang sesuai dengan umur anak (balita)”. Karena target
utamanya adalah balita, maka ukuran mainan harus disesuaikan dengan ukuran
tubuh rata-rata balita Indonesia.
j. Bobot mainan didapatkan dari Need Statement “Produk memiliki bobot yang
sesuai” dan “Produk tahan banting”. Bobot mainan diperhatikan karena untuk
menyesuaikan dengan kekuatan balita.
k. Durasi bongkar pasang mainan didapatkan dari Need Statement “Produk mudah
diperbaiki”. Hal ini dikarenakan jika semakin cepat durasi bongkar pasangnya,
maka produk semakin mudah diperbaiki.
l. Matriks Perencanaan
Berikut merupakan keterangan dari setiap kategori nilai.
Customer Satisfication Performance didapatkan dari WAP tingkat
kepuasaan.
Importance to Customer didapatkan dari WAP tingkat kepentingan.
Goal mempertimbangkan nilai dari Customer Satisfication Performance,
Importance to Customer, dan matriks Klein Grid. Jadi, nilai Goal dalam
rentang nilai Customer Satisfication Performance dan Importance to
Customer.
Improvement Ratio didapatkan dari Goal dibagi tingkat kepuasaan
Sales Point didapatkan dari matriks Klien Grid. Jika Low Impact (LIM), maka
metrik terpenuhi, namun tidak ada value added penjualan produk (Poin = 1).
Jika Expected (EXP), maka metrik terpenuhi, namun value added penjualan
produk tidak signifikan (Poin= 1.2). High Impact (HIM), maka metrik
terpenuhi, value added penjualan produk tinggi (Poin= 1.5). Jika Hidden
(HID), maka Poin= 1/ 1.2/ 1.5, bergantung pada dampak yang diberikan oleh
need statement pada produk.
Raw Weight didapatkan dari Importance dikali Improvement Ratio dikali
Sales point.
Normalized raw weight merupakan raw weight dibagi total raw weight.
Tabel 9 Matriks Perencanaan
m. Analisis HOQ
HOQ terdiri dari enam bagan yang berbeda. Berikut merupakan bagian-bagian
dari HOQ.
Bagan 1 (Need Statement)
Bagan 1 merupakan bagan yang menunjukkan Need Statement produk yang
telah didapatkan melalui Customer Statement.
Bagan 2 (Planning Matrix)
Bagan 2 menunjukkan matriks perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.
Matriks perencanaan merupakan data kualitatif atau nilai dari setiap need
statement. Terdapat beberapa kategori penilaian dalam matriks perencanaan.
Bagan 3 (Technical Responses)
Bagan 3 menunjukkan metric atau spesifikasi produk dan direction of
goodness.
Bagan 4 (Inter-Relationship)
Bagan 4 menunjukkan data keterkaitan antar metrik dengan need statement
(0 = tidak berhubungan sama sekali; 1 = berhubungan tapi sedikit sekali; 3 =
cukup berhubungan; 9 = sangat berhubungan) dan nilai kontribusi (perkalian
antara nilai keterkaitan dengan normalized raw weight).
Bagan 5 (Technical Correlations)
Bagan 5 menunjukkan hubungan antar metrik. Hubungan antar metrik
digambarkan dalam simbol yang berbeda-beda. Berikut merupakan simbol
yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antar metrik.
Tabel 12 HOQ
Berdasarkan nilai kontribusi yang telah didapatkan, kemudian hitung normalisasi
kontribusi dari tiap metrik. Normalisasi dilakukan untuk mengetahui komposisi
setiap kontribusi dari jumlah keseluruhan nilai kontribusi.
Setelah itu, didapatkan tingkat kepentingan setiap metrik berdasarkan hasil
normalisasi kontribusi.adalah sebagai berikut.
Peringkat 1 diduduki oleh dua metrik yang berbeda, yaitu Panjang Mainan dan
Lebar Mainan, dengan nilai normalisasi kontribusi sebesar 0,0936.
Peringkat 3 diduduki oleh tiga metrik, yaitu Lebar Balok, Panjang Balok, dan
Tinggi Balok, dengan nilai normalisasi kontribusi sebesar 0,0898.
Peringkat 6 diduduki oleh tiga metrik yang berbeda, yaitu Lebar Penyimpanan
Balok, Panjang Penyimpanan Balok, dan Tinggi Penyimpanan Balok, dengan
nilai normalisasi kontribusi sebesar 0,0666.
Peringkat 9 diduduki oleh metrik Tinggi Mainan, dengan nilai normalisasi
kontribusi sebesar 0,0649.
Peringkat 10 diduduki oleh metrik Jumlah Interaksi, dengan nilai normalisasi
kontribusi sebesar 0,0648.
Peringkat 11 diduduki oleh metrik Bobot Mainan, dengan nilai normalisasi
kontribusi sebesar 0,0643.
Peringkat 12 diduduki oleh metrik Durasi Bongkar Pasang Mainan, dengan nilai
normalisasi kontribusi sebesar 0,0452.
Peringkat 13 diduduki oleh metrik Panjang Jungkat-Jungkit, dengan nilai
normalisasi kontribusi sebesar 0,0401.
Peringkat 14 diduduki oleh dua buah metrik, yaitu Lebar Jungkat Jungkit dan
Tinggi Jungkat Jungkit, dengan nilai normalisasi kontribusi sebesar 0,0322.
Pada tabel fungsi dari kebutuhan konsumen, didapatkan hasil fungsi “dapat
digunakan” dan “dapat menyimpam produk”. Dapat digunakan memiliki artian
bahwa produk yang dibuat dapat digunakan oleh konsumen sesuai tujuan, dalam
hal ini konsumen adalah golongan balita. Sedangkan untuk hasil konsumen dapat
menyimpan produk, konsumem membutuhkan bahwa produk dapat disimpan
setelah dimainkan.
b. Black Box
Berikut merupakan hasil black box dari produk yang akan dikembangkan.
Gambar 5 Dekomposisi
Elemen-elemen dalam kotak berwarna oranye merupakan elemen fisik. Disebut sebagai
elemen fisik karena elemen tersebut hanya memiliki satu fungsi saja. Elemen-elemen yang
termasuk dalam elemen fisik yaitu tiang penyangga, platform pelindung, platform
penyimpan balok, dan balok susun.
Sedangkan elemen-elemen yang terdapat dalam kotak berwarna putih merupakan elemen
fungsional. Elemen fungsional merupakan suatu kegiatan operasi dan transformasi yang
memberikan kontribusi pada kinerja produk dan elemen fisik. Elemen fungsional biasanya
dituliskan dalam bentuk kalimat kerja. Berikut merupakan yang termasuk dalam elemen
fungsional.
a. Menahan beban
b. Mengangkat penyangga jungkat-jungkit
c. Menahan tiang penyangga
d. Memperkuat struktur
e. Menahan balok
f. Menjaga keutuhan
g. Menyimpan balok
h. Menahan tiang penyangga balok jungkat-jungkit
i. Mengangkut balok
j. Mengajarkan berhitung
k. Mengajarkan anak membedakan warna
l. Mengajarkan bentuk angka
m. Mengajarkan bentuk operasi hitung
Dari elemen-elemen yang sudah dijabarkan, terbentuklah tujuh buah chunk yang berbeda,
yakni Platform Balcount, Jungkat-jungkit, Balok Hitung, Platform Pelindung, Tiang
Penyangga, Platform Penyimpan Balok, dan Balok Susun.
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya pengelompokkan elemen-
elemen di atas, yaitu tertera dalam tabel berikut.
Tabel 13 Faktor Pemilihan Chunk
Chunk Faktor yang dipilih Alasan Pemilihan Faktor
Platform Balcount Geometric Integration and Karena produk saling
Precision, Localization of terintegrasi satu sama lain dan
Change, Capabilities of Vendors. harus diantisipasi perubahan
ukuran pada beberapa
elemennya, karena akan saling
terhubung dengan yang lain.
Selain itu, diterapkan
standarisasi yang sesuai dengan
usia pengguna pada tiap
elemen. Komponen-komponen
dalam produk dipesan dari
pemasok.
Jungkat-jungkit Geometric Integration and Karena produk saling
Precision, Localization of terintegrasi satu sama lain dan
Change, Capabilities of Vendors. harus diantisipasi perubahan
ukuran pada beberapa
elemennya, karena akan saling
terhubung dengan yang lain.
Selain itu, diterapkan
standarisasi yang sesuai dengan
usia pengguna pada tiap
elemen. Komponen-komponen
dalam produk dipesan dari
pemasok.
Balok Susun Geometric Integration and Karena produk saling
Precision, Localization of terintegrasi satu sama lain dan
Change, Function Sharing, harus diantisipasi perubahan
Capabilities of Vendors. ukuran pada beberapa
elemennya, karena akan saling
terhubung dengan yang lain.
Selain itu, diterapkan
standarisasi yang sesuai dengan
usia pengguna pada tiap
elemen. Balok susun juga
memiliki fungsi yang sama
dengan elemen lain, yaitu balok
hitung. Komponen-komponen
dalam produk dipesan dari
pemasok.
Platform Geometric Integration and Karena produk saling
Penyimpan Balok Precision, Accommodating terintegrasi satu sama lain,
Variety, Similarity of Design or elemen ini juga yang menjadi
Production Technology, nilai tambah pada produk, dan
Capabilities of Vendors. berbeda dengan produk
lainnya. Selain itu, platform
penyimpan balok dari produk
memiliki kesamaan desain
dengan platform pelindung.
Komponen-komponen dalam
produk dipesan dari pemasok.
Platform Geometric Integration and Karena produk saling
Pelindung Precision,Accommodating terintegrasi satu sama lain,
Variety, Similarity of Design or elemen ini juga yang menjadi
Production Technology, nilai tambah pada produk, dan
Capabilities of Vendors. berbeda dengan produk
lainnya. Selain itu, platform
pelindung dari produk memiliki
kesamaan desain dengan
platform penyimpan balok.
Komponen-komponen dalam
produk dipesan dari pemasok.
Tiang Penyangga Geometric Integration and Karena produk saling
Precision, Localization of terintegrasi satu sama lain dan
Change, Capabilities of Vendors. harus diantisipasi perubahan
ukuran pada beberapa
elemennya, karena akan saling
terhubung dengan yang lain.
Selain itu, diterapkan
standarisasi yang sesuai dengan
usia pengguna pada tiap
elemen. Komponen-komponen
dalam produk dipesan dari
pemasok.
Balok Hitung Geometric Integration and Karena produk saling
Precision, Localization of terintegrasi satu sama lain dan
harus diantisipasi perubahan
Change, Function Sharing, ukuran pada beberapa
Capabilities of Vendors. elemennya, karena akan saling
terhubung dengan yang lain.
Selain itu, diterapkan
standarisasi yang sesuai dengan
usia pengguna pada tiap
elemen. Balok susun juga
memiliki fungsi yang sama
dengan elemen lain, yaitu balok
hitung. Komponen-komponen
dalam produk dipesan dari
pemasok.
Interaksi fundamental merupakan interaksi yang pasti terjadi dalam produk. Sedangkan
interaksi insidental merupakan interaksi yang terjadi akibat adanya interaksi fundamental.
Interaksi insidental merupakan interaksi yang tidak diharapkan terjadi dalam produk.
Berikut merupakan hasil dari identifikasi interaksi yang terjadi dalam produk.
Tabel 14 Interaksi Fundamental dan Insidental
Untuk balok susun masih sama seperti chunk sebelumnya, akan dibuat lebih halus
permukaan dan tepian ujungnya agar aman dan nyaman saat digunakan. Waktu produksi
yang diperlukan akan menjadi lebih panjang karena harus memperhalus bagian
permukaan dan tepian ujung balok susun.
d. Platform penyimpanan balok
Tabel 18 Design Decision Platform Penyimpanan Balok
Platform penyimpanan balok diputuskan untuk dibuat lebih besar. Ukuran tinggi
platform akan dibuat lebih besar sehingga dapat menampung balok lebih banyak. Hal
ini akan berpengaruh pada waktu produksi. Waktu produksi yang dibutuhkan akan
menjadi lebih panjang karena ukuran platform lebih besar. Selain itu, hal ini juga akan
berpengaruh pada pengemasan (packaging). Ukuran kemasan yang digunakan akan
menjadi lebih besar.
e. Platform pelindung
Tabel 19 Design Decision Platform Pelindung
Permukaan tiang penyangga dibuat lebih halus agar lebih nyaman dan aman saat
digunakan. Memperhalus permukaan tiang penyangga juga dapat membuat pergerakan
menyusun balok mejadi lebih nyaman karena permukaannya halus. Namun proses
produksi yang dibutuhkan akan menjadi lebih panjang, karena permukaannya dibuat
lebih halus.
g. Balok hitung
Tabel 21 Design Decision Balok Hitung
Varian balok hitung dibuat lebih beragam agar dapat lebih menarik minat pengguna dan
memiliki nilai tambah edukasi yang lebih. Namun waktu produksi yang dibutuhkan pun
menjadi lebih panjang. Selain itu, kemasan (packaging) yang dibutuhkan pun menjadi
lebih besar karena varian balok lebih banyak.
4.4.2 Refine Design
Berikut merupakan hasil dari Refine Design.
a. Platform Balcount
Platform Balcount diperbaiki bagian tepi ujungnya agar menjadi lebih halus. Jika
tepian ujungnya halus maka akan membuat produk menjadi lebih aman dan
nyaman saat digunakan oleh pengguna.
b. Jungkat-jungkit
Pengguna produk merupakan anak yang berusia dibawah lima tahun, sehingga
tepian dan ujung balok ditingkatkan kehalusannya agar lebih aman dan nyaman
saat digunakan dan saat terjadi kontak fisik langsung.
d. Platform penyimpanan balok
Ukuran (tinggi) platform penyimpanan balok dibuat lebih besar agar dapat
menampung balok lebih banyak lagi. Jika platform memiliki ukuran lebih besar,
maka hal ini akan berdampak pada kemasannya. Kemasan produk menjadi lebih
besar pula.
e. Platform pelindung
Material pelindung diubah dengan material yang memiliki kepadatan lebih tinggi,
sehingga dapat lebih melindungi platform yang lainnya dan pelindung jadi tidak
mudah sobek. Selain itu, untuk tetap menjaga kualitas platform pelindung tetap
baik, pada pengemasan diberi wadah khusus untuk platform pelindung.
f. Tiang penyangga
Permukaan tiang penyangga dibuat lebih halus agar lebih nyaman dan aman saat
digunakan. Jika permukaan tiang penyangga halus, maka akan memudahkan
pengguna saat menyusun balok pada tiang.
g. Balok hitung
Varian balok hitung dibuat lebih beragam agar lebih menarik minat pengguna
terhadap produk dan produk semakin memiliki nilai tambah edukasi yang lebih.
Material ABS dipilih karena dengan sifat material yang hampir sama dengan kandidat
material lainnya, namun bisa didapatkan dengan harga yang lebih rendah. Meskipun
titik lebur ABS lebih rendah dibandingkan material lainnya, namun ABS mampu
menahan suhu panas dengan stabil. Selain itu ketersediaan material ABS pun sudah
banyak di pasaran, sehingga dapat didapatkan dengan mudah.
b. Platform Balcount
Berikut merupakan hasil material terpilih dari komponen Platform Balcount.
Material wood dipilih karena dengan sifat material yang mendominasi dan
menguntungkan dibanding kandidat material lainnya, dan juga bisa didapatkan dengan
harga yang lebih rendah. Wood memiliki Fracture Toughness yang memungkinkannya
untuk menahan beban yang besar. Selain itu ketersediaan material wood pun sudah
banyak di pasaran, sehingga dapat didapatkan dengan mudah.
BAB 5 ANALISIS PERANCANGAN
Pada tabel DFMA usulan, didapatkan hasil extended part cost sebesar Rp
1.088.851,72 dan hasil extended operation time sebesar 4,89 menit. Hasil ini
didapatkan berdasarkan jumlah balok susun yang diubah yaitu 25 buah dengan harga
material sebesar Rp 20.000,00. Karena perubahan tersebut, maka extended part cost
dan extended operation time mengalami penurunan nilai sebesar Rp102.523,04 dan
0,32 menit.
5.1.2 DFE (Design for Environment)
Berikut merupakan tabel dari DFE Agenda.
Tabel 25 DFE Agenda
Pada DFE Agenda di atas, anggota DFE Team terdiri dari Naufaldanny Farhan
Shiddieq, Ratih Nursandra Dewi, dan Isti Salma Fauziyah. Lalu, dalam DFE Agenda
pun menentukan DFE Goals yang akan dipilih untuk dikembangkan.
Berikut merupakan tabel DFE Goals.
DFE Goals yang dipilih untuk dikembangkan bersamaan dengan produk yaitu
produk yang dapat didaur ulang dan membuat produk yang ramah lingkungan.
Tujuan tersebut dipilih dengan harapan agar produk yang dikembangkan tidak akan
menyebabkan adanya limbah berlebih serta tidak mencemari lingkungan.
Berikut merupakan tabel hasil analisis dari Apply DFE Guidelines to Product.
Pada tabel Apply DFE Guidelines to Product di atas, dilakukan pengisian terhadap
alasan, aksi, dan dampak bagi kegiatan yang dilakukan sesuai dengan DFE Agenda
dan goals yang telah dipilih dan ditentukan di atas. Hasilnya adalah sebagai berikut.
1. Gunakan material yang dapat didaur ulang. Alasannya yaitu agar material yang
sudah tidak terpakai dapat didaur ulang untuk dimanfaatkan kembali dan aman
bagi lingkungan. Penerapannya yaitu dengan melakukan pemilihan material yang
dapat didaur ulang dengan tepat dan sesuai. Impact yang ditimbulkan pada
lingkungan yaitu berkurangnya limbah akibat material yang sudah tidak terpakai.
2. Gunakan bahan-bahan yang tidak beracun dan aman (environmentally clean),
terutama berkaitan dengan kesehatan. Alasannya yaitu agar aman saat digunakan,
terutama apabila saat digunakan oleh anak-anak. Penerapannya yaitu dengan
melakukan pemilihan material yang ramah lingkungan dengan tepat dan
memenuhi SNI. Impact yang ditimbulkan pada lingkungan yaitu berkurangnya
pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh material yang mengandung
bahanberacun.
3. Kurangi jumlah penggunaan bahan baku material berlebihan. Alasannya yaitu
agar tidak ada material yang terbuang. Penerapannya yaitu dengan
mengoptimalkan penggunaan material seminimal mungkin. Impact yang
ditimbulkan pada lingkungan yaitu berkurangnya limbah akibat material yang
tidak terpakai.
4. Pertimbangkan penanggulangan zat-zat beracun yang mudah dan tepat. Alasannya
yaitu agar mampu menanggulangi akibat yang ditimbulkan oleh zat beracun
dengan mudah dan tepat . Penerapannya yaitu dengan mencantumkan tata cara
penanggulangan zat berbahaya pada produk yang mudah dan tepat. Impact yang
ditimbulkan pada lingkungan yaitu berkurangnya pencemaran lingkungan yang
ditimbulkan oleh zat beracun.
5. Atur produk sedemikian rupa untuk menghindari rejects dan mengurangi waste
pada proses produksi. Alasannya yaitu agar limbah yang dihasilkan bisa
berkurang semaksimal mungkin. Penerapannya yaitu dengan melakukan
pengawasan proses produksi yang ketat dan selalu memastikan setiap prosesnya
berjalan sebagaimana mestinya. Impact yang ditimbulkan pada lingkungan yaitu
berkurangnya limbah yang dihasilkan pada saat proses produksi.
Berdasarkan hasil FMFA di atas, didapatkan beberapa hasil analisis seperti berikut ini.
1. Dari Potential Failure Mode Platform Patah berdasarkan severity, occurrence, dan
detection diperoleh nilai RPN 168. Setelah dilakukakan Recommended Action,
diperoleh RPN 120.
2. Dari Potential Failure Mode Ukuran platform tidak sesuai dengan ukuran dan jumlah
balok berdasarkan severity, occurrence, dan detection diperoleh nilai RPN 180. Setelah
dilakukakan Recommended Action, diperoleh RPN 100.
3. Dari Potential Failure Mode Platform Rusak berdasarkan severity, occurrence, dan
detection diperoleh nilai RPN 210. Setelah dilakukakan Recommended Action,
diperoleh RPN 120.
4. Dari Potential Failure Mode Permukaan tiang yang kasar atau macet berdasarkan
severity, occurrence, dan detection diperoleh nilai RPN 210. Setelah dilakukakan
Recommended Action, diperoleh RPN 125.
5. Dari Potential Failure Mode Jungkat-jungkit Rusak berdasarkan severity, occurrence,
dan detection diperoleh nilai RPN 210. Setelah dilakukakan Recommended Action,
diperoleh RPN 125.
6. Dari Potential Failure Mode Ukuran balok tidak sesuai dengan tiang berdasarkan
severity, occurrence, dan detection diperoleh nilai RPN 105. Setelah dilakukakan
Recommended Action, diperoleh RPN 54.
7. Dari Potential Failure Mode Balok Rusak / Patah berdasarkan severity, occurrence, dan
detection diperoleh nilai RPN 75. Setelah dilakukakan Recommended Action, diperoleh
RPN 54.
5.3 Analisis Desain Industri dan Ergonomi
Produk Balcount sudah dirancang dan didesain dengan memperhatikan banyak aspek
termasuk keamanan dan kenyamanan penggunaan produk untuk anak maupun orang tua.
a. Pada tiap sisi sisi ujung produk yang tajam sudah di haluskan.
b. Menggunakan material kayu yang aman dan halus. Serta dapat didaur ulang.
c. Menggunakan cat yang memiliki SNI.
d. Produk ini dapat dimainkan dengan duduk dibawah (lantai) atau diletakkan di atas
meja.
e. Produk ini memiliki beberapa variasi warna yang memiliki fungsi khusus, seperti
berikut ini.
Merah : Memberi semangat dan meningkatkan energi.
Kuning : Memberi nuansa ceria dan menimbulkan rasa senang, bahagia,
meningkatkan konsentrasi, dan meningkatkan kreativitas.
Biru : Meningkatkan rasa percaya diri.
hijau : Meningkatkan kemampuan baca anak dan tingkat fokus.
BAB 6 VISUALISASI HASIL PRODUK
6.1 Gambar Proyeksi
Pada produk Balcount terdapat tujuh komponen yang digambarkan dalam struktur produk
sebagai berikut.
Keterangan:
1. Tiang : Penyangga untuk balok susun.
2. Balok Susun : Balok berlubang yang dapat disusun
pada tiang dan jungkat-jungkit.
3. Balok Hitung : Balok yang pada permukaannya terdapat
berbagai jenis operasi hitung dan angka.
4. Jungkat-jungkit : Media yang dapat mengembangkan
motorik anak untuk dapat
menyeimbangkan benda.
5. Platform Balcount : Platform utama yang menyangga dan
menahan beban dari komponen yang
berada di atasnya.
6. Platform Penyimpanan Balok : Wadah penyimpanan untuk balok yang
sedang tidak digunakan atau berlebih.
7. Platform Pelindung : Platform yang berfungsi untuk
melindungi produk dari goresan dan
benturan.
b. Langkah Penggunaan
Berikut merupakan langkah-langkah penggunaan produk Balcount.
1. Langkah 1
Pastikan semua komponen pada produk lengkap dan dapat difungsikan dengan
baik.
2. Langkah 2
Keluarkan produk dari platform pelindung dan platform penyimpanan balok.
3. Langkah 3
Gunakan balok yang terdapat dalam platform penyimpanan balok untuk
bermain.
4. Langkah 4
Susun balok pada tiang dan jungkat-jungkit sesuai keinginan.
5. Langkah 5
Simpan kembali produk yang telah selesai digunakan ke tempatnya.