Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENTINGNYA ALAT PERMAINAN EDUKATIF UNTUK ANAK USIA


DINI

DOSEN PENGAMPUH:

NURWAHYUNI, S.AG., M.PD.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

Ashari s. Hamadi (211050021)

Magfirli k. Supu (211050038)

Sindi Halifah (211050024)

Nurul Indah Chairunnisa (211050019)

JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA PALU

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah pentingnya Ape untuk anak usia dini tepat pada
waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak


terimakasih kepada semua teman yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini. Penulis hanya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
diri sendiri maupun kepada pembaca umumnya.

Penulis menyadari dengan keterbatasan yang kami miliki sebagai manusia


biasa, namun karena tugas ini adalah amanah, maka tersusunlah hasil pemikiran
kami yang mungkin masih jauh dari satu kesempurnaan untuk itu kami
mengharapkan kritik dan pesan demi menyempurnakan makalah ini.

Sigi, 21 Maret 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ......................................................................................................1

Kata Pengantar .........................................................................................................1

Daftar Isi...................................................................................................................1

Bab I Pendahuluan ...................................................................................................1

A. Latar Belakang .............................................................................................2

B. Rumusan Masalah ........................................................................................3

Bab II Pembahasan ...................................................................................................4

A. Konsep Dasar Alat Permainan Edukatif (Ape) .............................................5

B. Memilih Peralatan Untuk Kegiatan Kreatif Anak .........................................6

C. Prinsip-Prinsip Pokok Alat Permainan Edukatif ...........................................6

D. Pentingnya Ape Untuk Anak ........................................................................6

Bab III Penutup ........................................................................................................1


A. Kesimpulan ..................................................................................................6
Daftar Pustaka ..........................................................................................................1

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia anak adalah dunia bermain. Dengan bermain, anak akan


memperoleh pelajaran yang mengandung aspek perkembangan kognitif, sosial,
emosi dan perkembangan fisik. Bermain merupakan sarana untuk menggali
pengalaman belajar yang sangat berguna untuk anak. Bermain juga dapat menjadi
sarana untuk mengembangkan kreativitas dan daya cipta, karena bermain adalah
sumber pengalaman dan uji coba. Bermain, dari segi pendidikan adalah kegiatan
permainan menggunakan alat permainan yang mendidik serta alat yang bisa
merangsang perkembangan aspek kognitif, sosial, emosi, dan fisik yang dimiliki
anak.

Oleh karena itu, dari sudut pandang pendidikan bermain sangat


membutuhkan alat permainan yang mendidik. Dan alat permainan yang mendidik
inilah yang kita sebut dengan alat permainan edukatif (APE). Alat bermain adalah
segala macam sarana yang bisa merangsang aktifitas yang membuat anak senang.
Sedangkan alat permainan edukatif yaitu alat bermain yang dapat meningkatkan
fungsi menghibur dan fungsi mendidik. Artinya, alat permainan edukatif adalah
sarana yang dapat merangsang aktivitas anak untuk mempelajari sesuatu tanpa
anak menyadarinya, baik menggunakan teknologi modern maupun teknologi
sederhana bahkan bersifat tradisional. Kemudian dalam makalah ini, kami akan
membahas tentang konsep dasar alat permainan edukatif(APE), ciri-ciri peralatan
yang baik untuk si balita, prinsip-prinsip pokok APE dan arti penting APE.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Saja Konsep Dasar dalam APE?


2. Bagaimana Ciri-ciri Peralatan yang Baik untuk Perkembangan Anak?
3. Apa Saja Prinsip-prinsip Pokok APE?
4. Apa Arti Penting APE untuk Anak?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Alat Permainan Edukatif (APE)

Ada beberapa konsep dasar yang perlu diketahui dalam memahami alat
permainan edukatif, yaitu sebagai berikut:

1. Alat Permainan Edukatif (APE) merupakan seperangkat instrumen,


baikmerupakan metode atau cara maupun perkakas yang digunakan
seseorang dalamrangka mendidik anak dengan menekankan konsep
bermain sambil belajar.
2. Alat Permainan Edukatif adalah serangkaian alat yang digunakan anak ,
orang tua maupun guru dalam meningkatkan fungsi intelegensi, emosi,
dan spiritual anak, sehingga muncul kecerdasan yang dengannya seluruh
potensi yang dimiliki anak dapat melejit.
3. Jika dipandang dari sudut pandang materialnya, alat permainan edukatif
terdiridari berbagai jenis yang dapat mengembangkan daya berpikir
(kognisi), cipta bahasa, motorik, dan keterampilan anak.
4. Bahan yang digunakan sebagai Alat Permainan Edukatif tidak mengikat,
harus terbuat dari salah satu bahan dasar, seperti plastik atau kayu, besi,
tanah, plastisin,spon, ataupun yang lainnya. Sebab, anak tidak
memperdulikan bahan yang bagus atau tidak, bahan yang mahal atau tidak.
Tetapi yang terpenting adalah alat permainan itu menyenangkan atau
tidak, dan bagi orang tua atau guru, tujuan dari materi dapat tersampaikan
atau tidak.
5. Anak-anak sangat membutuhkan sarana pendidikan berupa alat bermain
yang lengkap. Alat yang lengkap dapat memberi peluang kepada anak
untuk dapat bereksplorasi sepuasnya. Tetapi tidak harus mahal, sebab alat
yang mahal bukan satu-satunya kunci keberhasilan dalam mencapai
tujuan pendidikan anak-anak. Namun, harus disesuaikan dengan
kebutuhan, fungsi, dan tujuan pendidikan itu sendiri. Tujuan pendidikan

2
anak dalam hal ini yaitu mengembangkan daya cipta, berpikir,dan
kemampuan dalam berbahasa dan motorik kasar anak.

B. Memilih Peralatan Untuk Kegiatan Kreatif Anak

Memilih mainan untuk anak memang tidak selalu mudah. Karena kalau
tidak teliti dan salah memilih, kita bisa terjebak. Bukannya mendidik, tetapi justru
memanjakan.

Ada beberapa hal yang sebaiknya menjadi perhatian kita sebelum memilih
mainan. Misalnya, apa yang bisa dilakukan anak dengan mainan itu. Apakah
mainan itu mampu melatih ketrampilan fisik serta merangsang aktivitas
mentalnya? Begitu juga soal keamanannya. Dalam memilih alat dan perlengkapan
bermain dan belajar anak untuk kreatif anak, guru dan orang tua sebaiknya
memperhatikan ciri-ciri peralatan yang baik.

Ciri-ciri peralatan yang baik di antaranya:

1. Desain Mudah dan Sederhana

Pemilihan alat untuk kegiatan kreativitas anak sebaiknya memilih yang


sederhana dari segi desainnya. Karena jika peralatan terlalu banyak detail
(rumit) akan menghambat kebebasan anak untuk berkreasi. Yang terpenting
adalah alat tersebut tepat dan mengena pada sasaran edukatif, sehingga anak
tidak merasa terbebani oleh kerumitannya.

2. Multifungsi (Serba Guna)

Peralatan yang diberikan kepada anak sebaiknya serba guna, sesuai


untukanak laki-laki maupun anak perempuan. Selain itu, alat kreativitas juga
dapatdibentuk sesuai dengan daya kreativitas dan keinginan anak.

3. Menarik

3
Sebaiknya pilihlah peralatan yang memungkinkan dan dapat
memotivasianak untuk melakukan berbagai kegiatan serta tidak memerlukan
pengawasan terus-menerus, atau penjelasan panjang lebar mengenai
penggunaannya. Dengan demikian anak akan bebas dengan penuh kesukaan
dan kegembiraan dalam mengekspresikan kegiatan kreatifnya.

4. Berukuran Besar

Alat kreativitas yang berukuran besar akan memudahkan anak untuk


memegangnya. Anak-anak dalam fase anal biasanya semua yang dapat
dijangkau dan dipegang lalu dimasukkan ke mulutnya. Untuk menghindari
kemungkina yang membahayakan, maka sebaiknya memilih peralatan yang
berukuran besar.

5. Awet

Biasanya, peralatan yang tahan lama harganya lumayan mahal. Namun


demikian, tidak semua peralatan yang tahan lama harganya lebih mahal. Ciri
daribahan yang tahan lama adalah tidak pegas, lentur, keras dan kuat.

6. Sesuai Kebutuhan

Sedikit banyaknya peralatan yang digunakan tergantung seberapa


banyak kebutuhan anak akan peralatan tersebut.

7. Tidak Membahayakan

Tingkat keamanan suatu peralatan kreativitas anak sangat membantu


orangtua atau pendidik dalam mengawasi anak. Karena banyak alat yang
dapatmenimbulkan kekhawatiran jika anak menggunakannya, seperti; pisau,
cutter,jarum, peralatan kecil, dan lain sebagainya.

8. Mendorong Anak untuk Bermain Bersama

4
Untuk mendorong anak dapat bermain bersama, maka diperlukan alat
yangdapat merangsang kegiatan yang melibatkan orang lain. Oleh karenya,
orang tua sebaiknya memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisasi
dengan teman sebayanya untuk bermain dengan segenap kreativitas
positifnya. Contoh alat yang cukup membantu anak bersosialisasi adalah
rumah-rumahan atau tenda yang sedikitnya dapat menampung minimal dua
anak, pistol-pistolan dan bola.

9. Mengembangkan Daya Fantasi

Alat permainan yang sifatnya mudah dibentuk dan diubah-ubah sangat


sesuai untuk mengembangkan daya fantasi anak, karena memberikan
kesempatanpada anak untuk mencoba dan melatih daya fantasinya.

10. Bukan Karena Kelucuan dan Kebagusannya

Alat-alat yang dipilih sebagai alat pengembangan kreativitas anak


bukan sekedar alat yang bagus atau lucu. Akan tetapi alat permainan yang
mampumengembangkan intelektualitas, afeksi, dan motorik anak.

11. Bahan Murah dan Mudah Diperoleh

Kebanyakan orang tua lebih menyukai peralatan kreativitas yang


harganya cukup mahal. Karena ada image bahwa peralatan yang mahal adalah
peralatan yang berkualitas dan bagus. Peralatan yang mahal tersebut dianggap
benar-benardapat meningkatkan perkembangan kreativitas anak.

Padahal, sesungguhnya tidaklah demikian. Dengan membeli peralatan


yang sudah jadi, sesungguhnya itu telah mengurangi prosentase nilai
kreativitas. Jika orang tua atau guru yang menciptakannya, anak justru lebih
suka dan lebih tertarik untuk dapat berkarya, membuat sesuatu seperti yang
dilakukan orang tua atau gurunya. Sehingga kreativitas anak memiliki nilai
plus dibanding dengan membeli yang sudah siap pakai.

5
C. Prinsip-Prinsip Pokok Alat Permainan Edukatif

1. Prinsip Produktivitas

Alat permainan edukatif harus dapat mengembangkan sikap produktifpada


diri anak sebagai pengguna dari alat itu sendiri. Dengan demikian, anak
akanmampu menciptakan sesuatu yang baru, dan tentunya memberi makna
tersendiri bagi anak dan lingkungannya. Dengan demikian, prinsip produktivitas
dari alat permainan edukatif menekankan unsur orisinalitas, kebaruan, dan
kebermaknaan. Untuk itu orang tua atau pendidik harus dapat mengapresiasi hasil
karya anak dengan memberi pujian atau penghargaan. Hal ini akan membuat
anakpercaya akan kemampuan karya dirinya.

2. Prinsip Aktivitas

Alat permainan edukatif juga harus dapat mengembangkan sikap aktif


anak. Anak melakukan berbagai aktivitas edukatif yang kreatif dengan penuh
semangat. Misalnya, anak diberikan APE berupa tali. Dengan tali, anak dapat
melakukan aktivitas bermain lompat tali, berlari mengikuti tali, menarik sesuatu
dengan tali, tali temali, dan lain-lain, yang amat bermanfaat dalam
mengembangkan motorik kasar dan motorik halusnya. Artinya, meskipun APE itu
murah dan mudah didapat, ternyata dapat mengembangkan beberapa aspek yang
terdapat dalam diri anak, yaitu dapat mengembangkan daya berpikir, cipta,
bahasa, motorik, dan ketrampilannya.

3. Prinsip Kreativitas

Melalui eksperimentasi (percobaan) dalam bermain, anak-anak


menemukan bahwa merancang sesuatu yang baru dan berbeda dapat menimbulkan
kepuasan. Kreativitas ini menyangkut cara berpikir kreatif. Yaitu, kemampuan
untukmelihat bermacam-macam jawaban terhadap satu soal. Saat melihat sesuatu,
pada anak yang berpikir kreatif, akan segera muncul ide-ide. Ide itu timbul dalam
dirinya sendiri tanpa perlu pemberitahuan dari orang lain.

4. Prinsip Efektivitas dan Efisiensi

6
Prinsip ini yang harus menjadi tolak ukur bik buruknya efek dari alat
permainan yang digunakan anak. Bukan bagus atau jeleknya, mahal atau
murahnya dari alat yang dipakai, tetapi dapat menghasilkan makna yang besar
atau tidak terhadap perkembngan potensi anak. Untuk itu, APE harus dapat
mengembangkan potensi anak dengan melakukan aktivitas-aktivitas yang
bermanfaat dalam mengembangkan diri secaraseutuhnya, meskipun biaya yang
dikeluarkan relatif murah.

5. Prinsip Mendidik dengan Menyenangkan

APE yang baik bukanlah yang membuat pusing, menjenuhkan,


danmembuat anak bermain menonton. Utnuk itu, dalam pembuatan APE
sebaiknyapendidik atau orang tua mempertimbangkan sisi kemampuan anak
dalam melakukan aktivitas yang dibuatnya itu. Yang terpenting, anak merasa
senangdengan mainan yang dimainkannya. Tanpa disadari si anak, ternyata alat
permainan yang digunakan bermanfaat dalam mengembangkan (IQ) mengarah
pada kemampuan yang menyangkut kerja otak, seperti: daya pikir, cipta,
mengingat dan lain-lain, (EQ) mengarah kepada kemampuan seseorang untuk
mengenali emosi diri, mengenali emosi orang lain, memotivasi diri sendiri,
membina hubungan dengan orang lain. Sedangkan (SQ) mengarah kepada makna
serta nilai, seperti: semangat, visi, harapan, serta kesadaran akan makna dan nilai
kita.

D. Pentingnya APE untuk Anak

Alat permainan edukatif itu penting bagi anak-anak disebabkan:

a. Dapat melatih konsentrasi anak

Bahan ajar yang disampaikan dengan alat peraga akan membantu


mempertahankan daya tangkap murid, karena bahan pengajaran itu
mempunyai daya tarik tersendiri.

b. Mengajar dengan lebih cepat

7
Dengan bantuan alat-alat peraga, guru bukan saja dapat menjelaskan
banyakhal dalam waktu yang lebih singkat, juga dapat mencapai hasil
mengajar denganlebih cepat.
c. Dapat mengatasi masalah keterbatasan waktu dan tempat
Misalnya apabila kita ingin menjelaskan peristiwa sejarah pada anak
atauingin mengenalkan budaya suatu daerah maka akan lebih mudah
apabilamenggunakan alat peraga. Karena dengan alat peraga akan
mengatasi keterbatasan waktu dan keterbatasan tempat.
d. Dapat mengembangkan sosialisasi anak
e. Dapat mengatasi masalah keterbatasan bahasa anak
f. Dapat membangkitkan emosi manusia
g. Dapat menambah daya pengertian atau pemahaman anakh.
h. Dapat menambah ingatan murid
Para ahli berpendapat bahwa penggunaan lebih banyak media yang
berhubungandengan panca indera dapat membuat pengajaran semakin
berhasil.
i. Dapat menambah kesegaran dalam mengajar
Cara mengajar yang disampaikan dengan bentuk yang berbeda-
beda akanmemberikan kesegaran pada murid, menambah suasana belajar
yang menyenangkan, mampu membangkitkan motivasi belajar, dan
penggunaaan alat peraga harus bervariasi.
Sedangkan, menurut para ahli psikologi dan pendidikan
menegaskan kembali akan pentingnya permainan dalam proses
pertumbuhan fisik, akal dan emosi anak. Selain itu, permainan juga dinilai
penting dan sangat perlu dilihat dari kacamata dunia pendidikan dalam
membentuk pribadi anak secara benar, dimana dengan bantuan
permainan, seorang anak akan mendapatkan kemampuan yang beragam,
di antaranya: bagaimmana cara berinteraksi dengan yang lain. Disamping
itu, permainan juga memiliki imbas positif yang cukup besar pada
perkembangan ingatan, pengetahuan, daya imajinasi, bahasa, emosi dan
kemauan anak.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Alat Permainan Edukatif


(APE) merupakan seperangkat instrumen, baik merupakan metode atau cara
maupun perkakas yang digunakan seseorang dalam rangka mendidik anak dengan
menekankan konsep bermain sambil belajar. Dari sudut pandang orang tua atau
pendidik APE memilik arti yang sangat penting. Karena dapat membantu dan
memudahkan mereka dalam mendampingi proses pembelajaran pada anak usia
dini. Sedangkan dari sudut pandang anak-anak APE memiliki arti penting sebagai
berikut: dapat mengembangkan konsentrasi anak, dapat mengatasi keterbatasan
bahasa anak, dapat mendorong anak bersosialisasi, dapat menambah daya ingat
dan pemahaman anak mengenai sesuatu.

Kemudian dalam memilih alat permainan untuk anak, orang tua atau
pendidik sebaiknya memperhatikan beberapa prinsip APE (yang mencakup:
prinsip produktivitas, prinsip aktivitas, prinsip kreativitas, prinsip efektifitas dan
efisiensi serta prinsip mendidik yang menyenangkan) dan ciri-ciri alat permainan
yang baik untuk anak (yang meliputi: Desain Mudah dan Sederhana, Multifungsi,
menarik, awet, berukuran besar, tidak membahayakan, sesuai kebutuhan, barang
murah danmudah didapat, bukan karena kelucuan atau kebagusannya, mendorong
anak untuk bermain bersama, serta dapat mengembangkan daya fantasi anak)

9
DAFTAR PUSTAKA

Basyaruddin, Yosi, dan Abdillah Obid. 2004. Manhaj pendidikan Anak Muslim.

Jakarta Selatan: Mustaqim.

Ismail, Andang . 2007. Education Games: Menjadi Cerdas dan Ceria dengan

Permainan Edukatif. Yogyakarta: Pilar Media.

Martuti, A.2008. Mengelola PAUD dengan Aneka Permainan Meraih Kecerdasan

Majemuk. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Musbikin, Imam. 2006. mendidik anak kreatif ala einstein. Yogyakarta: Pustaka

pelajar.

10

Anda mungkin juga menyukai