Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF


“Kriteria dan Pemilihan Dalam Pengembangan APE”
Dosen Pengampu :
Winnuly,S.Pd., Gr., M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 4 :

1. Achidiyah Zuke Umamah (22055001)

2. Alfi fauziyah (22055002)

3. Fiola Azka Fuziyah (22055019)

SEMESTER TIGA

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN


KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami sampaikan kepada Allah SWT,
karena atas segala kenikmatan dan kekuatan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata
kuliah APE ini. Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW.

Kami menyadari akan keterbatasan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh
karena itu segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan. Semoga
makalah ini membawa manfaat bagi semua pihak dan menambah wawasan bagi kami maupun
pembaca. Aamiin.

Lamongan, 8 November 2023

Penyusun

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Secara umum, Alat Permainan Edukatif (APE) merupakan alat-alat permainan yang dirancang
dan dibuat untuk menjadi sumber belajar anak-anak usia dini agar mendapatkan pengalaman
belajar. Pengalaman ini akan berguna untuk meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak yang
meliputi aspek fisik/motorik, emosi, sosial, bahasa, kognitif dan moral. Alat Permainan Edukatif
dapat mengoptimalkan perkembangan anak disesuaikan dengan usia dan tingkat
perkembangannya.

Pada dasarnya proses perkembangan anak dalam kegitan bermain, kita akan menemukan dua
istilah yang berbeda yakni Sumber Belajar (Learning Resources) dan Alat Permainan (Educational
Toys and Games). Alat permainan maupun sumber belajar akan berkembang sesuai dengan
perkembangan budaya dan teknologi. Oleh karena itu akan banyak sumber belajar dan alat
permainan yang baru.Aktivitas bermain bagi anak membutuhkan berbagai alat permainan yang
mengandung unsur atau nilai edukatif. Alat permainan yang bersifat mendidik dalam pendidikan
anak usia dini dikenal dengan istilah Alat Permainan Edukatif (APE).

Alat permainan adalah semua alat bermain yang digunakan oleh anak untuk memenuhi naluri
bermainnya dan memiliki berbagai macam sifat seperti bongkar pasang, mengelompokan,
memadukan, mencari padananya, merangkai, membentuk, mengetok, menyempurnakan suatu
disain atau menyusun sesuai bentuk utuhnya. Sedangkan Alat permainan edukatif merupakan alat
yang bisa merangsang aktifitas bermain dan dapat menstimulasi serta mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangan anak.APE adalah permainan yang sengaja dirancang secara
khusus untuk kepentingan pendidikan, sekaligus alat permainan yang dirancang untuk tujuan
meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak usia dini. APE tidak harus bagus dan selalu dibeli
di toko, hasil buatan sendiri/alat permainan tradisional pun dapat digolongkan sebagai APE asalkan
memenuhi syarat untuk mengembangkan berbagai apek perkembangan anak, menarik, dapat
dimainkan dengan berbagai variasi, tidak mudah rusak, dan dapat diterima oleh semua

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa Yang Dimaksut Pengembangan APE ?


2. Apa Tujuan dan Manfaat Dari Pengembangan APE?
3. Apa Yang Dimaksut Dalam Kriteria Pengembangan APE?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengembangan APE

Pengembangan APE adalah pengembangan dan pemanfaatan alat permainan yang dirancang
dan dibuat untuk menjadi sumber belajar anak-anak usia dini agar mereka mendapatkan
pengalaman belajar. Pengalaman ini akan berguna untuk meningkatkan aspek-aspek
perkembangan anak yang meliputi aspek fisik/motorik, emosi, sosial, bahasa, kognitif, dan moral.
Ruang lingkup APE sendiri memiliki pengertian sebagai sebuah batasan, yang berbentuk materi,
variable yang telah diteliti atau lokasi. APE dapat digunakan sebagai sarana atau peralatan untuk
bermain yang bernilai edukatif dan dapat mengembangkan kemampuan anak dalam proses
pembelajaran.
Proses pengembangan APE dimulai dengan mengkaji dan memahami karakteristik anak yang
ada di TK, kemudian menentukan jenis APE yang akan dibuat dan dikembangkan. Setelah itu,
dilakukan perancangan APE dengan memperhatikan kriteria penggunaan pembelajaran APE.
Tahap selanjutnya adalah membuat prototipe APE dan menguji coba pada anak-anak TK. Hasil
uji coba dievaluasi dan dilakukan perbaikan pada APE yang dibuat. Selanjutnya, dilakukan
inventarisasi APE yang sudah ada dan menentukan APE apa saja yang sebenarnya sangat penting
diadalah dan dibuat oleh guru. Jika ada APE yang belum ada dan dibutuhkan untuk kegiatan
belajar anak, maka APE tersebut dibuat. Terakhir, APE disimpan dan dipelihara dengan baik
Adapun ciri-ciri dari alat permainan edukatif adalah:

1) Ditujukan untuk anak usia dini


2) Berfungsi untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak usia dini
3) Dapat digunakan dengan berbagai cara, bentuk, dan untuk bermacam tujuan aspek
perkembangan atau multiguna
4) Aman atau tidak berbahaya bagi anak
5) Dirancang untuk mendorong aktivitas dan kreativitas
6) Bersifat konstruktif atau ada sesuatu yang dihasilkan
7) Mengandung nilai pendidikan1

B. Manfaat dan Tujuan Dari Pengembangan APE

Dalam pembelajaran anak usia dini, anak tidak hanya mendengarkan ceramah atau cerita yang
membuat mereka beranda-andai tentang suatu konsep. Anak akan lebih mudah memahami apabila

1
Badru Zaman. (2006). Pengembangan alat permainan edukatif untuk anak Taman Kanak -kanak. Makalah Seminar.
Diakses dari UPI.

4
ada gambar atau benda yang konkret di hadapannya. Bahkan anak tidak hanya melihat, tetapi
merasakan langsung, menggunakan, dan mengeksplorasi benda tersebut dengan rasa ingin
tahunya yang tinggi.

Hal ini harus dipahami oleh orang tua dan juga pendidik PAUD bahwa anak usia dini (0-6
tahun) masih berada pada tahap operasional konkret. Pada tahap ini anak harus merasakan
langsung sebuah pengalaman secara nyata, karena anak belum sanggup untuk berfikir tentang
sesuatu yang abstrak.

Untuk menunjang kebutuhan belajar anak usia dini yang serba konkret tadi, dibutuhkanlah
sebuah media pembelajaran. Media pembelajaran itu harus memiliki kriteria yang menarik, tepat
guna, mudah digunakan, dan bersifat edukatif. Alat Permainan Edukatif (APE) adalah salah satu
media pembelajaran yang sangat cocok untuk anak usia dini. Selain bertujuan untuk
bermain, APE juga dapat mestimulasi seluruh aspek perkembangan anak yang sesuai dengan
tahapan usianya.

Alat Permainan Edukatif (APE) memberikan banyak manfaat terhadap tumbuh kembang
anak. Alat Permainan Edukatif (APE) juga dapat memberikan kesempatan proses bersosialisasi
kepada anak untuk mendapatkan dan memperkaya pengetahuan dengan menggunakan berbagai
alat, buku, narasumber, atau tempat. Alat permainan berguna untuk mengenal lingkungan dan
membimbing anak mengenali kekuatan maupun kelemahan dirinya. Anak secara aktif akan
melakukan kegiatan permainan dan secara optimal menggunakan seluruh panca indranya.
Kegiatan atau permainan yang menyenangkan juga akan meningkatkan aktivitas sel otak mereka,
keaktifan sel otak akan membantu memperlancar proses pembelajaran anak.

Mengingat bahwasanya APE atau Alat Permainan Ed ukatif ini harus mengembangkan aspek
perkembangan, yakni harus mencakup nilai agama dan moral, kognitif, bahasa, social emosional,
fisik motorik dan juga seni. Berikut kita bahas manfaat dari pengembangan APE. 2

1. APE memiliki beberapa manfaat antara lain sebagai berikut :

1) Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang/merangsang


pertumbuhan fisik anak.
2) Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang benar.
3) Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk, warna, dan
tekstur. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi antara
ibu, ayah, keluarga dan masyarakat.

2 Suryadi. (2007). Cara efektif memahami perilaku anak usia dini . Jakarta. Penerbit EDSA Mahkota.

5
• Menurut Suryadi (2007), bahwa manfaat mainan edukatif sebagai berikut:
1) Melatih kemampuan motorik
Stimulasi untuk motorik halus diperoleh saat menjumput mainan, meraba, memegang dengan
kelima jarinya, dan sebagainya, sedangkan rangsangan motorik kasar didapat anak saat
menggerakkan mainannya, melempar, mengangkat dan sebagainya
2) Melatih konsentrasi
Mainan edukatif dirangsang untuk menggali kemampuan anak, termasuk kemampuannya
dalam berkonsentrasi. Saat menyusun puzzel katakanlah anak dituntut untuk fokus pada
gambar atau bentuk yang ada di depannya, ia tidak berlari-larian atau melakukan aktifitas fisik
lain sehingga konsentrasinya bisa lebih tergali. Tanpa konsentrasi, bisa saja hasilnya tidak
memuaskan.
3) Mengembangkan konsep sebab akibat
Contohnya dengan memasukkan benda kecil ke dalam benda yang besar, anak akan
memahami bahwa benda yang lebih kecil bisa dimuat ke dalam benda yang lebih besar.
Sedangkan benda yang lebih besar tidak bisa masuk ke dalam benda yang lebih kecil. Ini
adalah pemahaman konsep sebab akibat yang sangat dasar.
4) Melatih bahasa dan wawasan
Permainan edukatif sangat baik bila diikuti dengan penuturan cerita. Hal ini akan memberikan
manfaat tambahan buat anak, yakni meningkatkan kemampuan bahasa juga keluasan
wawasan.
5) Mengenalkan warna dan bentuk
Dari mainan edukatif, anak dapat mengenal ragam/variasi bentuk dan warna. Ada benda
berbentuk kotak, segi empat, bulat, dengan berbagai warna, biru, merah, hijau dan lainnya

2. Tujuan Alat Permaian Edukatif (APE) PAUD

1) Memperjelas materi yang diberikan.


Pemanfaatan alat permainan edukatif dalam kegiatan belajar anak diharapkan dapat
memperjelas materi yang disampaikan oleh guru. Sebagai contoh apabila guru ingin menjelaskan
konsep warna-warna dasar seperti merah, biru, hitam, putih, kuning dan lain sebagainya jika
penyampaian kepada anak hanya secara lisan atau diceritakan, anak hanya sebatas mampu
menirukan ucapan guru tentang berbagai warna tanpa tahu secara nyata bagaimana yang dimaksud
warna merah, kuning dan lain sebagainya.
Akan sangat berbeda jika guru memanfaatkan alat permainan edukatif misalnya dengan
menggunakan Lotto Warna. Dengan memanfaatkan alat permainan “Lotto Warna” berikut ini
anak dapat secara langsung melihat, mengamati, membandingkan, memasangkan, dan mengenali
berbagai warna.3

3 M.Fadhilah. (2017). Bermain dan Permainan AUD. Jakarta: Kencana

6
Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa dengan memanfaatkan alat permainan
edukatif selain anak menguasai kemampuan menirukan ucapan guru tentang berbagai warna, anak
juga mampu menguasai kemampuan yang lainnya seperti kemampuan membandingkan berbagai
warna karena warna yang satu dengan yang lain berbeda dan kemampuan-kemampuan yang
lainnya
2) Memberikan motivasi dan merangsang anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen dalam
mengembangkan berbagai aspek perkembangannya.
Motivasi dan minat anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen merupakan faktor penting
yang menunjang keberhasilan belajar anak. Oleh karena itu harus dilakukan berbagai upaya
sehingga motivasi dan minat anak bisa tumbuh dengan baik. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk memenuhi hal tersebut adalah dengan memanfaatkan alat permainan edukatif.
Alat permainan edukatif balok adalah alat permainan yang sangat potensial untuk
meningkatkan motivasi dan minat anak untuk bereksperimen. Anak TK pada umumnya menyukai
alat permaian ini.b. Memberikan motivasi dan merangsang anak untuk bereksplorasi dan
bereksperimen dalam mengembangkan berbagai aspek perkembangannya.
Dengan bermain balok anak dapat membentuk bangunan tertentu sesuai dengan imajinasinya,
anak mencoba/bereksperimen untuk menyusun benda tertentu misalnya bangunan rumah dengan
memilih berbagai bentuk balok yang ada, anak menemukan sendiri konsep bahwa jika menyusun
benda yang tinggi dengan fondasi yang kecil dan kurang kokoh akan menyebabkan bangunan
yang telah disusunnya runtuh berantakan. Alat permainan seperti itu akan menumbuhkan
kegairahan belajar anak sehingga berbagai potensi anak berkembangan d engan baik.
3) Memberikan kesenangan pada anak dalam bermain.
Apabila kita mengamati anak-anak TK yang sedang memainkan alat permainan tertentu dan
mereka sangat tertarik untuk memainkannya, mereka tampak sangat serius dan terkadang susah
untuk diganggu dan dialihkan perhatiannya pada benda atau kegiatan yang lain. Kondisi tersebut
terjadi karena anak-anak merasa senang dan nyaman dengan alat permainan yang mereka
gunakan.
Alat permainan yang dirancang secara khusus dan dibuat dengan baik akan menumbuhkan
perasaan senang anak dalam melakukan aktivitas belajarnya. Jika anak sudah merasa senang
dengan kegiatannya, maka belajar tidak lagi dianggap sebagai beban yang ditimpakan guru di
pundaknya. Anak mengartikan belajar dengan baik bahwa belajar ternyata tidak selalu dikesankan
sebagai kegiatan yang membosankan bahkan menyebalkan tapi justeru bermakna dan
menyenangkan.4

4
Azhar Arsyad. (2004). Media pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

7
C. Kriteria Dalam Pengembangan APE
Beberapa kriteria APE yang harus dipenuhi dalam pembuatan APE antara lain desain yang
mudah dan sederhana, aman digunakan oleh anak, berukuran besar, dan tidak mudah rusak, serta
mempunyai fungsi untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak. Sedangkan dalam
pemilihan APE, perlu diperhatikan manfaat yang diberikan oleh APE tersebut, seperti
mengembangkan kemampuan psikomotorik anak, membentuk konsep diri yang positif terhadap
kemampuan sendiri, membentuk harga diri anak, meningkatkan rasa percaya diri anak,
meningkatkan kemampuan sosial anak, meningkatkan kemampuan bahasa anak, dan
meningkatkan kemampuan kognitif anak.
• Kriteria Alat Permainan Edukatif dalam Pembelajaran
Alat permainan edukatif berbeda dengan alat permainan pada umumnya karena memiliki
kriteria khusus yang sengaja dirancang untuk kepentingan pendidikan. Mayke S. Tedjasaputra
menyatakan beberapa ciri-ciri dari alat permainan edukatif, di antaranya:5
1) Dapat digunakan dalam berbagai cara, dengan berbagai tujuan dan manfaat, serta menjadi
bermacam-macam bentuk.
2) Ditujukan terutama untuk anak-anak usia prasekolah dan berfungsi untuk mengembangkan
berbagai aspek perkembangan kecerdasan serta motorik anak.
3) Segi keamanan sangat diperhatikan baik dari bentuk maupun penggunaan cat.
4) Membuat anak terlibat secara aktif (anak ikut menggunakan/memainkannya).
5) Sifatnya konstruktif (membangun/membina).
Setelah memperhatikan kriteria umum dari APE di atas, ada pula kriteria atau syarat yang
harus dipenuhi dalam pembuatan APE. Menurut Soetjiningsih dalam Nelva Rosalina (2012),
pembuatan APE harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1) APE harus aman digunakan oleh anak
2) Ukuran dan berat harus sesuai dengan usia anak
3) Desainnya harus jelas dan tidak membingungkan
4) APE harus mempunyai fungsi untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak.
5) Harus dapat dimainkan dengan berbagai variasi, tetapi jangan terlalu sulit sehingga membuat
anak frustasi, atau terlalu mudah sehingga membuat anak cepat bosan.
6) Walaupun sederhana harus tetap menarik baik warna maupun bentuknya, dan bila bersuara,
suaranya harus jelas.
7) APE harus mudah diterima oleh semua kebudayaan karena bentuknya sangat umum.
8) APE harus tidak mudah rusak, awet dan tahan lama.
Dari kriteria yang telah dijabarkan di atas, dapat diambil tiga poin penting yang harus
diperhatikan baik dalam pembuatan maupun penggunaan alat permainan edukatif, yaitu:

5
Mayke S. Tedjasaputra. (2001). Bermain, mainan dan permainan. Jakarta: Grasindo.

8
1) Syarat edukatif, dimana APE harus memiliki nilai dan tujuan yang diperuntukkan bagi
pengembangan aspek kemampuan anak
2) Syarat teknis, dimana secara teknis APE harus mudah digunakan, mudah disimpan, tidak
mudah rusak, awet, dan mudah diterima oleh segala budaya
3) Syarat estetika, karena anak usia dini menyukai sesuatu yang mencolok dan menarik
perhatiannya, APE harus dibuat dengan warna dan desain yang menarik, tidak membosankan,
tidak membingungkan, dan membuat anak betah untuk memainkannya.
Setelah mengenal cukup banyak tentang alat permainan edukatif, saat ini kita mampu
memahami kedudukan APE dalam pembelajaran anak usia dini. APE merupakan media
pembelajaran yang sangat cocok digunakan untuk membantu anak dalam belajar dan membantu
orangtua atau pendidik dalam menyampaikan pesan yang bermakna.
Selain itu, karena APE dibuat khusus untuk kepentingan pendidikan, sudah pasti desainnya
akan disesuaikan dengan kriteria dan kebutuhan anak, sehingga dengan menggunakan APE
sebagai media pembelajaran, segala aspek yang diharapkan berkembang pada anak akan
terstimulasi dengan baik dan menyenangkan. 6

6 Nelva Rolina. (2012). Alat permainan edukatif anak usia dini. Yogyakarta: Ombak.

9
BAB Ⅲ
PENUTUP

KESIMPULAN

Pengembangan APE pengembangan dan pemanfaatan alat permainan yang dirancang dan
dibuat untuk menjadi sumber belajar anak-anak usia dini agar mereka mendapatkan pengalaman
belajar. Untuk menunjang kebutuhan belajar anak usia dini yang serba konkret dibutuhkanlah
sebuah media pembelajaran. Media pembelajaran memiliki kriteria yang menarik, tepat guna,
mudah digunakan, dan bersifat edukatif. Alat Permainan Edukatif (APE) adalah salah satu media
pembelajaran yang sangat cocok untuk anak usia dini. Selain bertujuan untuk bermain, APE juga
dapat mestimulasi seluruh aspek perkembangan anak yang sesuai dengan tahapan usianya. Untuk
kriteria APE adalah salah satunya harus aman dan memiliki fungsi dalam pengembangan anak.

10
DAFTAR PUSTAKA

Azhar Arsyad. (2004). Media pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Badru Zaman. (2006). Pengembangan alat permainan edukatif untuk anak Taman Kanak-kanak.
Makalah Seminar. Diakses dari UPI.
Nelva Rolina. (2012). Alat permainan edukatif anak usia dini. Yogyakarta: Ombak.
Mayke S. Tedjasaputra. (2001). Bermain, mainan dan permainan. Jakarta: Grasindo.
M.Fadhilah. (2017). Bermain dan Permainan AUD. Jakarta: Kencana
Suryadi. (2007). Cara efektif memahami perilaku anak usia dini . Jakarta. Penerbit EDSA
Mahkota.

11

Anda mungkin juga menyukai