Anda di halaman 1dari 11

ALAT PERMAINAN EDUKATIF

“DASAR-DASAR KONSEPTUAL PENGEMBANGAN APE


DOSEN PENGAMPUN : RETNONINGSIH, M.Pd

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4
1. ANTI SUSANTI
2. EKAN PUTRI
3. NURUL NADIRAH
4. WIWIN SARI

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH BIMA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan
kita nikmat iman dan kesempatan sehingga kami di beri kesempatan yang luar biasa ini. Kesempatan
untuk menyelesaiakan tugas penulisan makalah tentang “ Dasar-Dasar Konseptual Pengembangan
APE ”
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah alat permainan edukatif. Adapun kendala
yang kami hadapi selama proses pembuatan makalah ini yang kurang mohon di maafkan. Sekaligus
kami menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada dosen pengampun “
RetnoNingsih,M.Pd” selaku dosen pembimbing mata kuliah alat permainan edukatif yang telah
menyerahkan kepercayaan pada kami guna menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Kami sangat mengharapkan bahwa makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan kami juga
mengharapkan saran da kritikan dari pembaca sehingga kedepannya kami bisa menyelesaikan tugas-
tugas dengan baik

Kota bima,28 maret 2023

KELOMPOK 4
BAB I
A. Latar Belakang
Dunia anak adalah dunia bermain. Dengan bermain, anak akan memperoleh pelajaran yang
mengandung aspek perkembangan kognitif, sosial, emosi dan perkembangan fisik.. Bermain
merupakan sarana untuk menggali pengalaman belajar yang sangat berguna untuk anak. Bermain juga
dapat menjadi sarana untuk mengembangkan kreativitas dan daya cipta, karena bermain adalah
sumber pengalaman dan uji coba.
Bermain, dari segi pendidikan adalah kegiatan permainan menggunakan alat permainan yang
mendidik serta alat yang bisa merangsang perkembangan aspek kognitif, sosial, emosi, dan fisik yang
dimiliki anak. Oleh karena itu, dari sudut pandang pendidikan bermain sangat membutuhkan alat
permainan yang mendidik. Dan alat permainan yang mendidik inilah yang kita sebut dengan alat
permainan edukatif (APE).
Dunia pendidikan tingkat kanak-kanak adalah sebuah dunia yang tidak terlepas dari bermain dan
juga berbagai alat permainan anak-anak. Salah satu lembaga pendidikan yang berperan penting dalam
proses pembelajaran dan peningkatan mutu dunia pendidikan kanak-kanak adalah Taman Kanak-
Kanak yang disingkat menjadi TK. Sebagai sebuah taman tentu saja TK merupakan sebuah tempat
belajar dan juga bermain kanak-kanak yang memiliki berbagai sarana dan pra sarana untuk
mendukung terlaksanannya proses pembelajaran dengan baik dan berkualitas.
Secara umum banyak para penyelenggara pendidikan TK dan guru TK yang berpendapat
bahwa memperoleh Alat Pendidikan Edukatif dengan cara membeli adalah lebih mudah dan
ekonomis. Namun jika para guru mau berkreasi dan berinovasi untuk menciptakan Alat Pendidikan
Edukatif dari barang-barang bekas maka tentu saja akan lebih ekonomis lagi.
Banyak mainan sekarang ini yang semakin kreatif, mahal dan beraneka macam. Tentunya hal
ini akan banyak membuat orang tua bingung. Banyak mainan yang dibuat oleh pabrik yang sebetulnya
kurang berfaedah bagi anak-anak karena sebenarnya alat bermain hanyalah alat bantu saja bagi
seorang anak dan bukan merupakan indikator mutlak untuk anak berkembang lebih baik. Jadi mahal
dan murahnya alat mainan bukanlah merupakan indikator. Anak akan dapat bermain dengan manfaat
yang besar apabila orang tua dapat mengetahui sisi kegunaannya mainan tersebut.
Alat bermain adalah segala macam sarana yang bisa merangsang aktifitas yang membuat anak
senang. Sedangkan alat permainan edukatif yaitu alat bermain yang dapat meningkatkan fungsi
menghibur dan fungsi mendidik. Artinya, alat permainan edukatif adalah sarana yang dapat
merangsang aktivitas anak untuk mempelajari sesuatu tanpa anak menyadarinya, baik menggunakan
teknologi modern maupun teknologi sederhana bahkan bersifat tradisional.
Kemudian dalam makalah ini, kami akan membahas tentang konsep dasar alat permainan
edukatif(APE), ciri-ciri peralatan yang baik untuk si balita, prinsip-prinsip pokok APE dan arti
penting APE.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Dasar Konseptual dalam Alat Permainan Edukatif ?
2. Apa saja tujuan dari Alat Permainan Edukatif?
3. Bagaimana Fungsi Alat Permainan Edukatif ?

C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami arti penting dalam alat permainan edukatif.
2. Memahami dan menjelaskan tujuan dari alat permainan edukatif.
3. Mengetahui fungsi dari alat permainan edukatif.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Alat Permainan Edukatif


Alat permainan edukatif merupakan bagian yang terpisahkan dalam pembelajaran anak di
TK. Ketersediaan alat permainan tersebut menunjang terselenggaranya pembelajaran anak secara
efektif dan menyenangkan sehingga anak-anak dapat mengembangkan berbagai potensi yang
dimilikinya secara optimal. Sedangkan Menurut Mayke Sugianto dalam Novan Ardy Wiyani dan
Barnawi (2012:149) mengemukakan bahwa alat permainan edukatif (APE) alat permainan yang
sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan. Menurut Badru Zaman (2007: 63)
menyatakan bahwa APE untuk anak TK adalah alat permainan yang dirancang untuk tujuan
meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak TK. Adams (1975) berpendapat bahwa permainan
edukatif adalah semua bentuk permainan yang dirancang untuk memberikan pengalaman pendidikan
atau pengalaman belajar kepada para pemainnya, termasuk permainan tradisional dan moderen yang
diberi muatan pendidikan dan pengajaran. Atas dasar pengertian itu, permainan yang dirancang untuk
memberi informasi atau menanamkan sikap tertentu, misalnya untuk memupuk semangat
kebersamaan dan kegotongroyongan, termasuk dalam kategori permainan edukatif karena permainan
itu memberikan pengalaman belajar kognitif dan afektif (Adams, 1975). Dengan demikian, tidak
menjadi soal apakah permainan itu merupakan permainan asli yang khusus dirancang untuk
pendidikan ataukah permainan lama yang diberi nuansa atau dimanfaatkan untuk pendidikan.

Pengertian alat permainan edukatif tersebut menunjukan bahwa pada pada pengembangan dan
pemanfaatannya tidak semua alat permainan yang digunakan anak di TK itu dirancang secara khusus
untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak. Sebagai contoh, bola sepak yang dibuat dari
plastik yang di beli langsung dari toko mainan. Dalam hal ukurannya, sering kali susah untuk
dipegang secara nyaman oleh anak, jika mau saling melempar dengan teman-temannya, akan terasa
sakit ditelapak tangan. Warnanya pun sering menggunakan satu warna saja sehingga tidak menarik
bagi anak karena anak biasanya menyenangi benda- benda yang berwarna warni.

Tidak teralalu jauh berbeda dengan pengertian atau definisi alat permainan edukatif diatas, direktorat
PAUD mendefinisikan alat permainan edukatif sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai
sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai edukatif (pendidikan) dan dapat
mengembangkan seluruh kemampuan anak. Apabila kita menelah pengertian tersebut, tanpak
rumusannya tidak terlalu jauh berbeda dengan pengertian sebelumnya. Kedua pengertian tersebut
menggaris bawahi bahwa perbedaana antara alat permainan yang biasa dan alat permainan yang
edukatif adalah bahwa pada alat permainan edukatif terdapat unsur perencanaan pembuatan secara
mendalam dengan mempertimbangkan karakteristik anak dan mengaitkannya pada pengembangan
berbagai aspek perkembangan anak. Sedangkan, alat permainan biasa dibuat dengan tujuan yang
berbeda mungkin saja hanya dalam rangka memenuhi kepentingan bisnis semata tanpa adanya kajian
secara mendalam tentang aspek-aspek perkembangan anak apa saja yang dapat dikembangkan melalui
alat permainan tersebut.

Untuk dapat melihat dan memahami secara lebih mendalam mengenai apakah suatu alat permainan
dapat dikategorikan sebagai alat permaianan edukatif untuk TK atau tidak, terdapat beberapa ciri yang
harus dipenuhinya, Menurut Novan Ardy W dan Barnawi yaitu sebagai berikut:
1) Alat permainan tersebut ditujukan untuk anak TK.

2) Difungsikan untuk mengembangkan berbagai perkembangan anak TK.

3) Dapat digunakan dengan berbagai cara, bentuk dan untuk bermacam tujuan aspek
perkembangan atau bermanfat multiguna.

4) Aman atau tidak berbahaya bagi anak.

5) Dirancang untuk mendorong aktivitas dan kreativitas anak.

6) Bersifat konstruktif atau ada sesuatu yang dihasilkan.

7) Mengandung nilai pendidikan

Sedangkan secara prinsipnya APE meliputi:

1) Mengaktifkan alat indra secara kombinasi sehingga dapat meningkatkan daya serap dan daya
ingat anak didik.

2) Mengandung kesesuaian dengan kenutuhan aspek perkembangan kemampuan dan usia anak
didik sehingga tercapai indikator kemampuan yang harus dimiliki anak.

3) Memiliki kemudahan dalam penggunaannya bagi anak sehingga lebih mudah terjadi interaksi
dan memperkuat tingkat pemahamannya dan daya ingat anak.

4) Membangkitkan minat sehingga mendorong anak untuk memainkannya.

5) Memiliki nilai guna sehingga besar manfaatnya bagi anak.

6) Bersifat efisien dan efektif sehingga mudah dan murah dalam pengadaan dan penggunaannya.

B. Dasar Konseptual Pengembangan APE


Latar belakang dibuatnya APE adalah sebagai upayah merangsang kemampuan fisik motorik
anak (aspek psikomotorik),kemampuan sosial emosional (aspek afektif) serta kemampuan kecerdasan
(kognitif). Prinsip-prinsip APE merupakan prinsip produktifitas,kreatifitas,aktifitas,efektif dan
effesien serta menarik dan menyenangkan dari sudut pandang materinya,APE harus dapat
mengembangkan daya pikir (kognitif),aspek bahasa,motorik dan keterampilan melalui alat yang
digunakan sebagai sarana bermain,sehingga di harapkan mampu mengembangkan fungsi
intelegensinya,emosi dan spiritual sehingga muncul kecerdasan yang melejit.

Alat Permainan Edukatif (APE) adalah sarana untuk merangsang anak dalam mempelajari
sesuatu tanpa anak menyadarinya, baik menggunakan teknologi moderen, konvensional maupun
tradisional. Latar belakang dibuatnya APE adalah sebagai upaya merangsang kemampuan fisik
motorik anak (aspek psikomotor), kemampuan sosial emosional (aspek afektif) serta kemampuan
kecerdasan (kognisi). Prinsip-prinsip APE merupakan prinsip produktifitas, kreatifitas, aktifitas,
efektif dan efisien, serta menarik dan menyenangkan. Dari sudut pandang materinya, APE harus
mampu mengembangkan daya pikir (kognisi), daya cepat, aspek bahasa, motorik dan ketrampilan.
Melalui alat yang digunakan sebagai sarana bermain,sehingga anak diharapkan mampu
mengembangkan fungsi intelegensinya, emosi dan spiritual sehingga muncul kecerdasan yang melejit.

Alat permainan yang baik diharapkan mampu menjadi sarana yang dapat mendorong anak bermain
bersama, mengembangkan daya fantasi, multi fungsi, menarik, berukuran besar dan awet, tidak
membahayakan, disesuaikan dengan kebutuhan, desain mudah dan sederhana, serta bahan-bahan yang
digunakan murah dan mudah diperoleh.

Pembuatan APE yang baik mampu mengembangkan totalitas kepribadian anak, bukan karena
kebagusannya, tetapi karena aspek kreatifitasnya, sehingga mampu menjadi sarana bermain yang
aktif, menarik, menyenangkan dan bermanfaat.

Beberapa fungsi APE antara lain :

1. Mengajar menjadi lebih mudah dan cepat diterima anak

2. Melatih konsentrasi anak

3. Mampu mengatasi keterbatasan waktu dan tempat

4. Membangkitkan emosi

5. Menambah daya ingat

6. Menjamin atmosfir pembelajaran yang kondusif

C. Tujuan Alat Permainan Edukatif


Adanya berbagai alat permainan edukatif, pada intinya diarahkan untuk mencapai tujuan-
tujuan sebagai berikut.

1). Memperjelas materi yang diberikan

Pemanfaatan alat edukatif dalam kegiatan belajar anak diharapkan dapat meperjelas materi
yang diberikan oleh guru. Sebagai contoh, apabila guru-guru ingin menjelaskan konsep warna-warna
dasar, seperti merah, biru, putih, kuning, hijau, hitam dan lain sebagainya. Jika penyampaian kepada
anak hanya secara lisan atau diceritakan, anak hanya sebatas mampu menirukan ucapan guru tentang
berbagai warna tanpa tahu secara nyata bagaimana yang dimaksud warna merah, kuning dan
sebagainya. Akan sangat berbeda jika guru memanfaatkan permainan edukatif, biasanya dengan
menggunakan Lotto warna. Dengan memanfaatkan alat permainan tersebut, anak dapat secara
langsung melihat, mengamati, membandingkan, memasangkan, dan mengenali berbagai warna.
Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa dengan memanfaatkan alat permainan edukatif
selain anak menguasai kemampuan menirukan ucapan guru tentang berbagai warna, anak juga mampu
menguasai kemampuan lainnya, seperti kemampuan membandingkan berbagai warna karena warna
yang satu dengan yang lain berbeda dan kemampuan-kemampuan yang lainnya.

2). Memberikan motivasi dan merangsang anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen dalam
mengembangkan berbagai aspek perkembangannya

Motivasi dan minat anak untuk berksplorasi dan bereksperimen merupakan faktor penting untuk
menunjang keberhasilan anak. Oleh karena itu, harus dilakukan berbagai upaya sehingga motivasi dan
minat anak bisa tumbuh dengan baik. Salah satu upaya untuk memenuhi hal tersebut adalah dengan
memanfaatkan alat edukatif. Alat permainan edukatif merupakan alat permainan yang sangat
potensial untuk meningkatkan motivasi dan minat anak untuk bereksperimen. Anak TK pada
umumnya menyukai alat permainan ini. Dengan bermain balok, anak dapat membantuk bangunan
tertentu sesuai dengan imajinasinya, anak mencoba/bereksperimen untuk menyusun benda tertentu,
misalnya banguna rumah dengan memilih berbagai bentuk balok yang ada, akan menemukan sendiri
konsep jika menyusun benda yang tinggi dengan pondasi yang kecil dankurang kokoh akan
menyebabkan bangunan yang telah dibangunya runtuh berantakan. Alat permainan seperti itu akan
menumbuhkan kegairahan belajar anak sehingga berbagai potensi anak berkembang dengan baik.

3) Memberikan kesenangan pada anak dalam bermain

Apabila kita mengamati anak-anak TK yang sedang memainkan alat permainan tertentu
mereka sangat tertarik untuk memainkannya, mereka tampak sangat serius dan terkadang susah untuk
diganggu dan dialihkan perhatiannya pada benda atau kegiatan yang lain. Kondisi tersebut terjadi
karena anak-anak merasa senang dan nyaman dengan alat permainan yang mereka gunakan. Alat
permainan yang dirancang secara khusus dan dibuat dengan baik akan menumbuhkan perasaan
senang anak dalam melakukan aktivitas belajarnya. Jika anak sudah merasa senang dengan
kegiatannya, belajar tidak lagi dianggap sebagai beban yang ditimpangkan guru di pundaknya. Anak
mengartikan belajar dengan baik bahwa belajar ternyata tidak selalu dikesankan sebagai kegiatan
yang membosankan, bahkan menyebalkan, tapi justru bermakna dan mennyenangkan.

D. Syarat-Syarat Alat Permainan Edukatif


1. Mudah dibongkar pasang

Alat permainan yang mudah dibongkar pasang dan dapat diperbaiki sendiri lebih ideal dari pada
mobil-mobilan yang dapat bergerak sendiri. Alat-alat permainan yang dijual di toko-toko lebih banyak
menjadi bahan tontonan dari pada berfungsi sebagai alat permainan. Anak-anak tidak tertarik oleh
bagus dan sempurnanya alat-alat permainan yang diproduksi oleh pabrik tersebut.

2. Mengembangkan daya fantasi

Alat permainan yang sifatnya mudah dibentuk dan dapat diubah-ubah sangat sesuai untuk
mengembangkan daya fantasi, yang memberikan kesempatan kepada anak untuk mencoba dan
melatih daya-daya fantasinya. Sesuai dengan teori pendidikan modern, alat-alat yang dapat
menunjang perkembangan fantasi itu, misalnya bak pasir, tanah liat, kertas dangunting. Jumlah alat-
alat itu masih dapat ditambah lagi dengan kapur berwarna, papan tulis dan sebagainya.

3. Tidak berbahaya

Para ahli telah meneliti jenis alat-alat permainan sependapat tentang alat permainan yang sering
mendatangkan bahaya bagi anak-anak antara lain: tangga, sepeda roda tiga, dan jungkit-jungkitan.
Selain itu, masih ada lagi alat-alat yang tergolong berbahaya seperti gunting yang runcing ujungnya,
pisau yang tajam, kompor dan lain-lain.

4. Berukuran Besar

Alat kreativitas yang berukuran besar akan memudahkan anak untuk memegangnya. Anak-
anak dalam fase anal biasanya semua yang dapat dijangkau dan dipegang lalu dimasukkan ke
mulutnya. Untuk menghindari kemungkina yang membahayakan, maka sebaiknya memilih peralatan
yang berukuran besar.

5. Bahan Murah dan Mudah Diperoleh

Kebanyakan orang tua lebih menyukai peralatan kreativitas yang harganya cukup mahal.
Karena ada image bahwa peralatan yang mahal adalah peralatan yang berkualitas dan bagus. Peralatan
yang mahal tersebut dianggap benar-benar dapat meningkatkan perkembangan kreativitas anak.
Padahal, sesungguhnya tidaklah demikian. Dengan membeli peralatan yang sudah jadi, sesungguhnya
itu telah mengurangi prosentase nilai kreativitas. Jika orang tua atau guru yang menciptakannya, anak
justru lebih suka dan lebih tertarik untuk dapat berkarya, membuat sesuatu seperti yang dilakukan
orang tua atau gurunya. Sehingga kreativitas anak memiliki nilai plus dibanding dengan membeli
yang sudah siap pakai.

E. Fungsi Alat Permainan Edukatif


Alat-alai permainan yang dikembangkan memiliki berbagai fungsi dalam mendukung
penyelenggaraan proses belajar anak sehingga kegiatan dapat berlangsung dengan baik dan bermakna
serta menyenangkan bagi anak.

Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa kegiatan bermain itu ada yang
menggunakan alat, ada pula yang tidak menggunakan alat. Khusus dalam permainan yang
menggunakan alat, dengan penggunaan alat-alat permainan tersebut, anak-anak tampak sangat
menikmati kegiatan belajar karena banyak hal yang mereka peroleh melalui kegiatan belajar tersebut.

2) Menumbuhkan rasa percaya diri dan membentuk citra diri anak yang positif

Dalam suasana yang menyenangkan, anak akan mencoba melakukan berbagai kegiatan yang
mereka sukai dengan cara menggali dan menemukan sesuai yang ingin mereka ketahui. Kondisi
tersebut sangat mendukung anak dalam mengembangkan rasa percaya diri mereka dalam melakukan
kegiatan. Alat permainan edukatif memiliki fungsi yang sangat strategis sebagia bagian yang tidak
terpisahkandari kegiatan anak dalam melakukan kegiatan-kegiatannya sehingga rasa percaya diri dan
citra diri berkembang secara wajar.Pada kegiatan ini, anak memainkan suatu alat permainan dengan
tingkat kesulitan tertentu, misalnya menyusun balok-balok menjadi suatu bangunan tertentu, pada saat
tersebut ada suatu proses yang dilalui anak sehingga anak mengalami suatu kepuasan setelah
melampaui suatu tahap kesulitan tertentu yang terdapat dalam alat permainan tersebut. Proses-proses
seperti itu akan dapat mengembangkan rasa percaya secara wajar ketika anak merasakan bahwa tiada
suatu kesulitan yang tidak ditemukan penyelesiannya.

3) Memberikan stimulus dalam pembentukan perilaku dan pengembangan kemampuan dasar

Pembentukan perilaku melalui pembiasaan dan pengembangan kemampuan dasar merupakan


fokus pengembangan pada anak usia dini. Alat permainan edukatif dirancang dan dikembangkan
untuk memfasilitasi kedua aspek pengembangan tersebut. sebagai contoh, pengembangan alat
permainan dalam bentuk boneka tangan akan dapat mengembangkan kemampuan berbahasa anak
karena ada dialog. Dari dialog tokoh-tokoh yang diperankan boneka tersebut, anak memperoleh
pengetahuan tentang berbagai hal yang disampaikan melalui tokoh-tokoh boneka tersebut, dan pada
saat yang sama anak-anak memperoleh pelajaran berharga mengenai karakteristik dan sifat yang
dimiliki oleh para tokoh yang disimbolkan oleh boneka-boneka tersebut.

4) Memberikan kesempatan anak bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman sebaya

Alat permainan edukatif berfungsi memfasilitasi anak-anak mengembangkan hubungan yang


harmonis dan komunikatif dengan lingkungan di sekitar, misalnya dengan teman-temannya. Ada alat-
alat permainan yang dapat digunakan bersama-sama antara satu anak dengan anak yang lain, misalnya
anak-anak menggunakan botol suara bersama-sama dengan suara yang berbeda sehingga dihasilkan
suatu irama yang merdu dengan perbedaan botol-botol suara tesebut, perlu kerjasama, komunikasi,
dan harmonisasi antar anak sehingga dihasilkan suara yang merdu.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Menurut Mayke Sugianto dalam Novan Ardy Wiyani dan Barnawi (2012:149) mengemukakan
bahwa alat permainan edukatif (APE) alat permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk
kepentingan pendidikan. Alat Permainan Edukatif (APE) adalah sarana untuk merangsang anak dalam
mempelajari sesuatu tanpa anak menyadarinya, baik menggunakan teknologi moderen, konvensional
maupun tradisional.
Berbagai alat permainan edukatif, pada intinya diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan
sebagai berikut: Memperjelas materi yang diberikan, Memberikan motivasi dan merangsang anak
untuk bereksplorasi dan bereksperimen dalam mengembangkan berbagai aspek perkembangannya,
Memberikan kesenangan pada anak dalam bermain. Syarat-Syarat Alat Permainan Edukatif yaitu
Mudah dibongkar pasang, Mengembangkan daya fantasi, Tidak berbahaya, berukuran besar, Bahan
Murah dan Mudah Diperoleh.
Alat-alai permainan yang dikembangkan memiliki berbagai fungsi dalam mendukung
penyelenggaraan proses belajar anak sehingga kegiatan dapat berlangsung dengan baik dan bermakna
serta menyenangkan bagi anak.. fungsi-fungsinya yaitu: Menciptakan situasi bermain (belajar) yang
menyenagkan bagi anak dalamproses pemberian perangsangan indikator kemampuan anak,
Menumbuhkan rasa percaya diri dan membentuk citra diri anak yang positif, Memberikan stimulus
dalam pembentukan perilaku dan pengembangan kemampuan dasar, Memberikan kesempatan anak
bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman sebaya.
DAFTAR PUSTAKA
Adams, D.M. 1975. Simulation Games: An Approach to Learning. Ohio: Jones Publishing Company.
Badru Zaman, dkk. 2007. Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.
Waseso, Mulyadi Guntur. 2002. Jurnal Pendidikan & Pembelajaran, Vol. 9, No.2, Oktober 2002: 140-
145.
Wiyani, Novan Ardy & Barnawi. 2012. Format PAUD: Konsep, Karakteristik dan Implementasi
Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta:Ar-Ruzz Media.

Anda mungkin juga menyukai