Anda di halaman 1dari 48

MAKALAH

ALAT PERMAINAN EDUKATIF

DISUSUN OLEH :

1. Humairoh (1820210049)
2. Istin Novalia Khotima (1820210052)
3. Jelita Dwi Cendani (1820210053)
4. Lailatul Muthoharoh (1820210056)
5. Mustika Sakina (1820210060)
6. Putri Indah Lestari. (1820210068)
7. Reni Rianita (1820210069)
8. Sabriena Aisyah putri (1820210073)

Dosen Pengampu: Kurnia Dewi, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH & KEGURUAN

UIN RADEN FATAH

PALEMBANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan ridho-nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah materi mata kuliah yang berjudul Media
Pembelajaran Anaka Usia Dini
Tak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Kurnia Dewi, M. Pd
selaku pembimbing kami dalam pembelajaran mata kuliah ini juga kepada semua
teman-teman yang telah memberikan dukungan kepada kami dalam
menyelesaikan makalah ini.
Harapan terdalam kami, semoga penyusunan makalah ini bisa bermanfaat
bagi kita semua serta menjadi tambahan informasi mengenai ‘’Alat Permainan
Edukatif’’ .
Kami menyadari jika dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, dengan hati yang terbuka kritik serta saran yang
konstruktif guna kesempurnaan makalah ini. Demikian makalah ini kami susun,
apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan banyak terdapat kekurangan,
kami mohon maaf yang sebesar- besarnya. Semoga bermanfaat. Aamiin.

Palembang, 19 februari 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................1

DAFTAR ISI.......................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Alat Permainan Edukatif..........................................................4


B. Tujuan Alat Permainan Edukatif................................................................6
C. Fungsi Alat Permainan Edukatif...................................................................10
D. Prinsip-prinsip Alat Permainan Edukatif.................................................10
E. Jenis dan Macam-macam Permainan Edukatif.....................................12
F. Pembuatan APE Berbasis IT.........................................................................15

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN.....................................................................................................32
B. DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................33

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah alat permainan edukatif memiliki dua makna pokok, yaitu alat
permainan dan edukatif. Alat permainan ialah semua alat yang digunakan
anak untuk memenui naluri bermainnya. Adapun kata edukatif mempunyai
arti nilai-nilai pendidikan. Maka jika dipadukan alat permainan edukatif
ialah segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai sarana bermain yang
sekaligus bermanfaat bagi perkembangan anak. Dalam istilah yang lebih
sederhana alat permainan edukatif dapat dipahami sebagai segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk belajar anak melalui aktivitas bermain.

Permainan edukatif yaitu suatu kegiataan yang sangat menyenangkan


dan dapat merupakan cara atau alat pendidikan yang bersifat mendidik.
Permainan edukatif bermanfaat untuk meingkatkan berbahasa, berpikir,
serta bergaul dengan lingkungan

B. Rumusan Masalah
a. Apa pegertian Alat Permainan Edukatif?
b. Apa Tujuan dari Alat Permainan Edukatif?
c. Apa Fungsi APE?
d. Apa Saja Prinsip-Prinsip APE?
e. Pembuatan Alat Permanian Edukatif berbasis IT?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Alat Permainan Edukatif

Istilah alat permainan edukatif memiliki dua makna pokok, yaitu alat
permainan dan edukatif. Alat permainan ialah semua alat yang digunakan anak
untuk memenui naluri bermainnya. Adapun kata edukatif mempunyai arti
nilai-nilai pendidikan. Maka jika dipadukan alat permainan edukatif ialah
segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai sarana bermain yang sekaligus
bermanfaat bagi perkembangan anak. Dalam istilah yang lebih sederhana alat
permainan edukatif dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk belajar anak melalui aktivitas bermain.

Menurut Mayke sebagai mana dikutip Badru Zaman alat permainan


edukatif adalah alat permainan yang dirancang secara khusus untuk
kepentingan pendidikan. Senada dengan itu, Adang Ismail mengartikan alat
permainan edukatif sebagai alat permainan yang dirancang secara khusus untk
pendidikan yang ditujukan membantu perkembangan anak.

Permainan edukatif yaitu suatu kegiataan yang sangat menyenangkan dan


dapat merupakan cara atau alat pendidikan yang bersifat mendidik. Permainan
edukatif bermanfaat untuk meingkatkan berbahasa, berpikir, serta bergaul
dengan lingkungan.1

Pada tahun 1972, Dewan Nasional Indonesia untuk kesejahteraan sosial


memeperkenalkan istilah alat permainan Edukatif (APE). Sebenarnya APE ini
merupakan pengembangna proyek pembuat buku keluarga dan balita yang
dikelola oleh kantor Menteri Urusan Peranan Wanita karena keberhasilan

1
Hijriati. Peranan dan Manfaat APE Untuk Mendukung Kreatifitas Anak Usia Dini, Vol 3 No 2,
proyek tersebut, APE digunakan diseluruh wilayah Indonesia melalui
program-program BBKKBN dan Ibu-ibu PKK.

Dapat disimpulkan bahwa alat permainan edukatif merupakan sarana


bermain yang dirancang khusus untuk anak belajar melalui aktivitas bermain
agar proses belajar mengajar lebih menyenangkan, tidak membuat anak
mudah bosan dapat meningkatkan semangat untuk belajar serta membantu
perkembangan anak.

Adapun beberapa APE yang dihasikan sebagai berikut:

1. Boneka dari kain


2. Balok bangunan polos
3. Menara gelang segitiga, bujur sangkar, lingkaran, segi enam.
4. Tangga kubus dan tangga silinder
5. Gantungan bayi
6. Beberapa puzzle
7. Kotak gambar pola
8. Pasak 100

Jumlah APE sekarang telah berkembang pesat mengiringi


kebutuhan dan perkembangan zaman. Bahkan, Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan sub Direktorat Pendidikan TK (Taman Kanak-kanak)
mempunyai seperangkat alat permainan edukatif sebagai berikut;

1. Papan pengenalan nama


2. Papan pengenalan Kubus
3. Beberapa Puzzle
4. Latto yang sama, sejenis, dan padanan
5. Boneke keluarga
6. Papan nuansa Warna
7. Pohon Hitung dan masih banyak lagi.2

2
Ibid hal 4
Alat bermain adalah sebagai macam sarana yang merangsang
aktifitas yang membuat anak senang, sedangkan alat permainana edukatif
yaitu alat bermain yang dapat meningkatkan fungsi menghibur dan fungsi
mendidik. Artinya alat permainan edukatif adalah sarana yang dapat
merangsang aktifitas anak untuk mempelajari sesuatu tanpa anak
mengetahuinya, baik menggunakan teknologi modern maupun teknologi
sederhana bahkan bersifat Tradisional. Alat permainan edukatif juga
merupakan alat yang dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
anak tentang sesuatu.3

Pada dasarnya bermain pada anak ditujukkan untu


mengembangkan tiga kemampuan pokok yaitu :

1. Kemampuan Psikomotorik
Dengan bergerak, seperti berlari, atau melompat, seorang anak
akan terlatih motorik kasarnya, sehingga memiliki sistem perorotan
yang terbentuk secara balik dan sehat.
2. Kemampuan afektif
Anak melakukan aktifitas bermain karena ia merasa senang untuk
melakukannya. Pada tahap tahap awal perkembangannya orang tua
merupakan kawan utama dalam bermain.
3. Kemampuan kecerdasan
Dalam proses bermain, anak juga bisa perkenalkan dengan
pembendaharaan huruf, angka, kata, bahasa, komunikasi timbal
balik, maupun mengenal objek objek tertentu, misalnya (besar atau
kecil) dan rasa manis (Manis, asin, asam, pahit).

B. Tujuan Alat Permainan Edukatif

Tujuan dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu

1. Tujuan untuk anak

3
Ibid hal 61
Tujuan alat permainan edukatif bagi anak-anak ialah :
a. Untuk memudahkan anak belajar
Salah satu tujuan utama alat permainan edukatif ialah dalam rangka
memberikan kemudahan anak dalam belajar. Artinya, alat
permainan yang dimainkan oleh anak dapat dijadikan sebagai
media pembelajaran. Dengan menggunakan alat permainan
edukatif,anak dapat bermain dan sekaligus mengembangkan
berbagai potensi yang dimiliki.
b. Untuk melatih konsentrasi anak
Konsentrasi seorang anak dapat dilatih dan dikembangkan melalui
berbagai cara. Salah satu cara yang paling efektif ialah melalui
kegiatan bermain. Bisa kita gunakan alat permainan edukatif
seperti puzzle, ular tangga, ayunan, dan jungkitan yang dapat
melatih konsentrasi anak. Sebab dalam memainkan nya anak
membutuhkan konsentrasi dan ketenangan supaya terhindar dari
kesalahan yang membahayakan agar mendapatkan hasil yang
maksimal.
c. Untuk media kreatifitas dan imajinasi anak
Bagi anak usia dini, alat permainan edukatif dapat dijadikan
sebagai media mengembangkan kreatifitas dan imajinasi nya. Hal
ini dikarenakan dengan alat permainan edukatif anak dapat
mencoba dan memainkan nya sesuai dengan cara yang diinginkan
nya. Dalam kondisi seperti itu, anak akan mengeluarkan berbagai
kreatifitas dan imajinasi nya agar permainan nya menjadi lebih
menarik dan dapat memuaskan perasaan nya. Dari proses mencoba
alat permainan edukatif inilah, sesungguhnya anak belajar
kreatifitas dan berimajinasi.
d. Untuk menghilangkan kejenuhan
Suatu kegiatan pembelajaran apabila dilakukan secara terus
menerus pasti akan menjenuhkan bagi anak-anak, untuk dapat
menghilangkan kejenuhan tersebut, salah satu cara nya ialah

7
mengajak anak bermain dengan alat permainan edukatif. Meskipun
anak fokus dalam bermain tetapi, anak dapat belajar melalui
kegiatan bermain tersebut.
e. Untuk menambah ingatan anak
Segala sesuatu yang menarik bagi anak pasti akan selalu diingat
nya, biasanya alat permainan edukatif ini menarik bagi anak. Alat
permainan edukatif dapat dimanfaatkan sebagai media untuk
mengingat materi atau tema pembelajaran yang telah dilakukan.
Dengan alat permainan edukatif anak menjadi lebih mudah
mengingat pengalaman yang pernah didapatkan nya
f. Untuk bahan percobaan anak

Salah satu cara anak belajar ialah dengan mencoba hal-hal baru.
Kegiatan percobaan anak biasa dilakukan dengan menggunakan
APE yang didapatkan nya. Misalnya, membongkar mobil-mobilan,
menyusun dan menumpukkan balok, bermain leggo, dan lainnya.
Semua itu dilakukan dalam rangka memecahkan masalah dari rasa
ingin tahu nya yang tinggi.

2. Tujuan untuk pendidik


Adapun bagi pendidik anak usia dini, alat permainan edukatif mempunyai
tujuan sebagai berikut:
a. Untuk memudahkan menyampaikan materi
Media yang tepat untuk pembelajaran pada anak ialah alat
permainan edukatif. Karena pada umumnya, anak-anak sangat
menyukai permainan. Apabila menggunakan alat permainan
edukatif dalam pembelajaran, sudah pasti anak akan memahami
materi pembelajaran dengan mudah. Oleh karena itu, pendidik
dapat menjadikan alat permainan edukatif sebagai media dalam
kegiatan pembelajaran.
b. Untuk melatih kreatifitas pendidik
Alat permainan edukatif dapat berguna untuk melatih kreatifitas
pendidik yang bersangkutan. Kreatifitas pendidik ini dapat terlatih
mana kala ia membuat dan mengembangkan alat permainan edukatif bagi anak. Selain itu,
kreatifitas pendidik juga terbentuk pada saat menemukan dan memunculkan ide, serta
mengenalkan alat permainan edukatif yang akan dimainkan oleh anak. Hanya pendidik
yang kreatif lah yang dapat menyiapkan alat permainan edukatif bagi anak usia dini.
c. Untuk mengatasi keterbatasan waktu, tempat, maupun
bahasa
Dalam pelaksanaan pembelajaran AUD, pendidik biasanya
mengalami kendala dalam pengaturan waktu, tempat, dan bahasa.
Untuk mengatasi persoalan-persoalan itu salah satu caranya ialah
dengan menggunakan APE. Dengan waktu yang singkat dan
tempat yang sederhana, dengan adanya alat permainan edukatif ini
anak diharapkan dapat mengembangkan kemampuan bahasannya
dengan baik melalui interaksi pada saat bermain menggunakan alat
permainan.
d. Untuk membangkitkan motivasi belajar anak
Dengan menjadikan alat permainan edukatif sebagai media
penyampaian materi, hal ini dimaksudkan untuk membuat anak
merasa senang dan nyaman, sehingga mampu membangkitkan
motivasi belajar nya.
e. Untuk media penilaian Anak
Penilaian dilakukan oleh pendidik dari proses bermain melalui alat
permainan edukatif untuk mengetahui tingkatan perkembangan
anak. Alat permainan edukatif mempunyai peranan penting untuk
mengetahui ketercapaian perkembangan anak usia dini.4

4
Fadilla. Bermain dan Permainan Anak Usia Dini, Jakarta :kencana 2017, hal 57
C. Fungsi Alat Permainan Edukatif
Alat permainan aedukatif berfaungsi sebagai berikut
1. Alat untk membantau dan mendukung proses pembelajaran anak TK
agar lebih baik, menarik dan jelas.
2. Mengembangkan nam aspek perkembangan anak
3. Memberikan kesempatan kepada anak TK memperoleh pengetahuan
baru dan memperkaya pengalamannya dengan berbagai alat permainan
4. Memberikan kesempatan kepada anak TK untuk mengenal lingkungan
dan mengajarkan kepada anak untuk mengetahui kekuatan lingkungan5

D. Prinsip-prinsip Alat Permainan Edukatif

Alat permainan yang dapat mendidik anak dan merangsang


perkembangannya sangat baik dan tepat untuk digunakan. Oleh karena itu,
prioritas utama dalam pemilihan alat permainan ialah dilihat dari segi
kebermanfaatannya bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Untuk melihat
sebuah alat permainan dikatakan edukatif atau tidak, dapat dilihat seberapa
besar manfaatnya bagi perkembangan anak, seperti fisik-motorik kognitif,
bahasa, imajinasi, kreativitas, dan sosial-emosional.

Menurut Adang Ismail dalam Fadlillah (2017:68) ada beberapa prinsip


alat permainan edukatif yang perlu diperhatikan oleh pendidik maupun orang
tua, di antaranya:

1. Prinsip produktivitas
Alat permainan edukatif harus dapat menghasilkan sesuatu yang baru, baik
menyangkut pengetahuan maupun kreativitas anak. Karena sesungguhnya
alat permainan edukatif merupakan media untuk menyalurkan rasa ingin
tahu anak yang sangat kuat. Untuk itu, prinsip produktivitas sangat

10

5
Hasmidah, Meadia pembelajaran kreatif, PT Luxima Metro Media, Jakarta, 2015, hal 73-74
diperlukan, supaya anak dapat membangun, mengembangkan dan
memunculkan pengetahuan baru yang akan berguna bagi kehidupannya.
2. Prinsip aktivitas
Prinsip ini mengandung makna bahwa alat permainan edukatif diharapkan
dapat menjadikan anak terlibat secara aktif dalam permainan. Di mana
seluruh anggota tubuh anak dapat bergerak dengan maksimal, sehingga
membantu perkembangan kinestetik anak.
3. Prinsip kreativitas
Kreativitas sangat penting bagi kehidupan anak. Kemampuan kreativitas
anak harus dikembangkan dengan maksimal. Pilihlah alat permainan
edukatif yang dapat membangun dan memunculkan sikap kreatif pada diri
anak karena Kreativitas anak akan muncul dan berkembang pada saat
bermain.
4. Prinsip efektivitas (berhasil guna/dapat membawa hasil) dan efisiensi
(bertepat guna/tidak membuang-buang waktu tenaga, dan biaya).
Efektif artinya berhasil guna atau dapat membawa hasil yang positif.
Adapun efisien ialah tepat guna tanpa membuang-buang waktu, tenaga,
dan biaya. Dalam kaitannya dengan prinsip alat permainan edukatif, maka
efektivitas dan efisien dapat dimaknai sebagai alat permainan edukatif
yang dapat memberikan hasil yang positif bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak dengan waktu yang singkat, serta tidak menghabiskan
banyak tenaga dan biaya. Untuk itu, yang terpenting alat permainan
edukatif ialah dilihat dari segi manfaatnya, bukan bentuk maupun
biayanya. Bentuknya sederhana dan biayanya murah, tetapi memiliki
kegunaan yang lebih banyak, maka yang demikian jauh lebih baik.
Daripada bentuknya rumit dan berbiaya mahal, namun kegunaannya
sangat sedikit.
5. Prinsip mendidik dengan menyenangkan.
Alat permainan edukatif dimaksudkan untuk sarana mendidik anak usia
dini supaya dapat berlangsung dengan menyenangkan. Karena bermain
bagi anak usia dini merupakan proses belajar. Sejatinya anak belajar

11
sambil bermain. Oleh karenanya, alat permainan edukatif harus memuat
nilai-nilai pendidik yang mampu mengembangkan berbagai potensi yang
dimiliki oleh anak.6

E. Jenis dan Macam-Macam Permainan Edukatif

Jenis permainan edukatif yang diterapkan dapat dibedakan antara jenis


permainan yang membutuhkan aktivitas fisik atau bermain aktif dan jenis
permainan yang membutuhkan fisik sedikit atau bermain pasif. Permainan
edukatif meliputi:

a) Permainan dominan fisik atau bermain aktif, permainan ini menguras cukup
banyak energi anak dalam melakukkan permainan. Permainan yang dimaksud
seperti:

1. Permainan fisik bebas indoor adalah permainan yang dilakukan di


dalam ruangan dan permainan yang dilakukan secara bebas,
maksudnya permainan ini dapat dimainkan secarabebas oleh
peserta didik tanpa perlunya bimbingan orang dewasa. Namun
dengan bantuan atau bimbingan orang dewasa permainan ini akan
semakin dapat dipahami anak dengan mudah. Adapun permainan
fisik indoor seperti: bermain musik (bernyanyi dan memainkan
alat musik), bermain tepuk dan bermain pesan berantai.
2. Permainan fisik out door adalah permainan yang dilakukan di luar
ruangan atau kelas, biasanya permainan ini dilakukan di halaman
sekolah, taman bak pasir dan lapangan yang ada didekat anak-
anak. permainan out door seperti: permainan olah raga (petak
umpet, ular naga, dan lompat tali), permainan fisik role play atau
bermain peran, bermain mengumpulkan benda-benda di alam,
permainan pasir dan melakukan penjelajahan yang digunakan
diluar ruangan.

12

6
Ibid hal 78
Jadi dapat disimpulkan bahwa letak perbedaan APE Indoor dan
Outdoor berada pada penempatan alat permainan edukatif
tersebut. Apabila alat permainan tersebut berada di dalam di sebut
indoor dan jikalau diluar ruangan di sebut outdoor.

b.ciri-ciri APE indoor dan outdoor

Ciri APE Indoor sebagai berikut:

1) Digunakan dalam ruangan atau kelas.


2) Mudah dibongkar pasanga dan dijinjing
3) Berukuran lebih kecil dan ringan
4) Harga relatif murah
5) Menunjang kognitif dan reativitas anak
6) Menunjang pembelajaran sentra dan area

Ciri-ciri APE Outdoor sebagai berikut:

1) Digunakan di dalam ruangan


2) Sulit diangkat dan dibongkar pasang
3) Berukuran besar
4) Harganya relatif mahal
5) Penunjang fisik motorik anak
6) Membutuhkan tempat yang luas.

b) Permainan dominan non fisik atau bermain pasif, permainan ini tidak
membutuhkan tenaga fisik yang besar dibanding permainan lainnya. Beberapa
permainan dominan non fisik antara lain: membaca, menulis, menggambar,
mewarnai, mendengarkan radio, dan menonton film.

Jadi dapat disimpulkan bahwa jenis permainan edukatif dapat diterapkan


pada anak usia dini terdiri dari dua jenis,yaitu, yang pertama jenis permainan
aktif yang menggunakan fisik ekstra, yang mana dalam jenis permainan itu ada

13
permainan fisik bebas indoor dan fisik bebas outdoor. Kedua permainan pasif
yang membutuhkan fisik sedikit.

Menurut Anggani Sudono, perkembangan APE di Indonesia mengikuti


jejak pengembangan APE Montessori dan Peabody. APE jenis balok yang
mengurutkan dari kecil ke besar serta kotak gambar membuktikan hal itu. Berikut
ini akan dikemukakan secara singkat kedua jenis permainan edukatif yang
dikembangkan Montessori dan Peabody tersebut.7

a) Alat Permainan Edukatif (APE) Montessori Montessori menggunakan tiga


prinsip utama dalam memberikan APE pada anak, yaitu pendidikan usia
dini (early childhood), lingkungan pembelajaran (the learn environment),
dan peran guru (the role of the teacher).
b) Alat Permainan Edukatif (APE) Peabody Elizabeth Peabody adalah
pendidik, penulis, dan pendiri Taman Kanak-Kanak (TK) pemerintah
pertama kali di Amerika Serikat. Mereka mengarang dan membuat
perangkat guna mengembangkan bahasa pada Taman Kanak-Kanak. lebih
dari itu, mereka mampu menciptakan seperangkat tes perkembangan
bahasa yang kemudian dikenal dengan nama Peabody Individual
Achievement Test (PIET) dan Peabody Picture Vocabulary Test (PPVT).
Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan
permainan edukatif adalah segala bentuk permainan yang dapat
mengembangkan aspek-aspek tertentu pada anak sehingga anak menjadi
tumbuh cerdas dengan bermain. Salah satu indikator sebuah permainan
disebut edukatif adalah mengembangkan aspek tertentu pada anak, seperti
aspek kognitif, sosial, emosional, dan lain sebagainya. Permainan-
permainan edukatif tersebut dapat diciptakan dengan membuat alat
permainan yang memiliki sifat-sifat, seperti bongkar-pasang,
pengelompokan, memadukan, mencari padanan, merangkai, membentuk,
5
mengetok, menyusun, dan lain sebagainya

14

7
Opcit hal 62
F. Pembuatan APE berbasis IT

Media pemelajara sebagai sarana untuk mengkonkritkan materi


pembelajaran dan merangsang siswa untuk belajar merupakan komponen
insruksional yang meliputi pesan, teknik, latar, dan peralatan ( Arsyad 2016 )
dengan masuknya serbagai pengaruh ke dalam dunia pendidikan ini laju
perkembangan teknologi semakin maju, media pembelajaran terampil dalam
berbagai jenis sesuai kemampuan masing- masing. menurut Seels dan Richey
(dalam Arsyad 2016). Mengatakan berdasarkan teknologi media pembelajaran
dapat dikelompokkan atas empat yaitu :

1. Media hasi teknologi cetak, cara untuk menyampaikan materi seperti :


Buku dan materi visual statis
2. Media hasil teknologi Audio Visual yaitu cara meghailka atau
meyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan
elekronik untuk menyajikan pesan-pesan audio visual
3. Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer yaitu cara
menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan
sumber- sumber yang berbasis mikroproses. Pada kelompok ini media
pembelajaran disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk
cetakan atau visual.
4. Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Yaitu cara untuk
mengahasilkan dan menyampaikan materi yang mengabungkan
pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer.8

Dengan hal lain Alat Permainan Edukataif dapat menggunakan


Teknologi untuk penyampainnya di dalam kelas dengan tujuan agar anak
didik kita juga mengetahui teknologi, biar tidak gaptek atau gagal
teknologi dan tidak ketinggalan dengan dunia Global yang semakin
melesat jauh ini .

15

8
Opcit hal 13
Contoh pembuatan APE berbasis IT

A. ALAT DAN BAHAN

1. Gunting
2. Cuter
3. Penggaris
4. Korek api
5. Pompa ban

1. Botol bekas air mineral yang berukuran besar 2 botol


2. Kertas karton 1 kajang
3. Air secukupnya
4. Lem lilin 1 buah
5. Lilin 1 buah
6. Pentil kendaraan 1 buah
7. Karet ban bekas secukupnya
8. Lakban 1 buah
9. Cat( merah dan kuning 2 warna

B. CARA MEMBUAT

16
1. Buat lubang bagian tengah tutup botol hingga pas dengan ukuran pentil ban.

2. Kemudian ambil karet ban lalu gunting dan samakan dengan ukuran tutup
botol.

3. Lalu buat lubang pada bagian tengah karet ban.

4. Jika sudah masukkan pentil ban pada karet ban dan tutup botol.

5. Lalu kencangkan mur pada pentil ban.

17
1. Potong salah satu botol menjadi dua bagian.

2. Sambungkan antara potongan botol pertama yang digunakan adalah bagian


kepalanya saja dengan botol bekas air mineral lainnya yang tidak
dipotong.

3. Lalu lapisi botol dengan menggunakan tanah liat atau plastisin sebagai
pemberat roket saat meluncur.

1. Buatlah bentuk kerucut dengan menggunakan kerrtas karton yang telah


disiapkan.

18
2. Lalu potong apabila telah sesuai dengan bentuk atau ukuran yang diinginkan.

3. Kemudian lem pada bagian ujung kertas karton .

4. Gunting bagian kerucut tersebut sehingga bagian bawahnya sejajar atau rata.

19
5. Beri lem lalu tempelkan pada bagian yang akan dijadikan kepala roket.

20
1. Buatlah empat pola sesuai bentuk yang diinginkan, ukurannya bebas atau
disesuaikan saja dengan badan roket.

Lalu gunting pola sayap roket tersebut.

21
22
3. Lapisi potongan sayap roket yang telah dibuat dengan
menggunakan kertas karton.

4. Kemudian nyalakan lilin lalu lem lilin dibakar, lelehan lem lilin tersebut
digunakan untuk menempelkan potongan sayap roket yang telah dibuat
sebelumnya.

23
5. Lalu lem bagian bawah botol dengan lem lilin tersebut untuk membuat bagian
sayap pada badan roket agar melekat.

24
1. Catlah roket air sesuai selera anda.

2. Siapkan cat air dengan warna-warna yang diinginkan.

3. Cat pada bagian yang anda inginkan.

25
26
1. Masukkan air sebanyak 1/3 dari volume botol atau roket air.

2. Lalu pompa roket yang telah diisi dengan air memalui tutup roket yang sudah
dipasang pentil bannya hingga botol terasa kencang.

27
3. Kemudian lepas pompa ban dari pentil yang terdapat dalam roket air.

4. Arahkan roket keatas atau posisikan roket agar meluncur dengan tinggi dan
kondisikan tempat peluncuran roket tidak ada penghalang

28
29
saat meluncur, Setelah itu buka penutup botol untuk membuat roket meluncur.

Dokumetasi pribadi

C. TUJUAN

Tujuan mengenalkan roket air pada anak usia dini ialah anak akan dapat
bermain sambil belajar mengenal bagimana kegunaan tekanan udara dan air dalam
ekperimen roket air ini. Eksperimen roket air merupakan salah satu pengenalan
mengenai materi Earth and Space Science, akan tetapi eksperimen ini lebih ke
pembahasan materi space science. Yang mana mengenalkan luar angkasa pada

30
anak usia dini akan erat kaitannya dengan alat transportasi seperti roket luar
angkasa seperti eksperimen roket air ini.

D. MANFAAT

Manfaat mengenalkan eksperimen ini ialah melatih anak menggunakan


inderanyauntuk mengenal berbagai benda dan gejala peristiwa, anak dilatih untuk
melihat, meraba, merasakan, dan mendengar sehingga nantinya anak akan
memperoleh pengetahuan baru hasil penginderaannya. Selain itu, manfaat
mengenalkan eksperimen roket air ini ialah mengembangkan daya imajinasi anak.

31
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Alat bermain adalah sebagai macam sarana yang merangsang aktifitas


yang membuat anak senang, sedangkan alat permainana edukatif yaitu alat
bermain yang dapat meningkatkan fungsi menghibur dan fungsi mendidik.
Artinya alat permainan edukatif adalah sarana yang dapat merangsang aktifitas
anak untuk mempelajari sesuatu tanpa anak mengetahuinya, baik menggunakan
teknologi modern maupun teknologi sederhana bahkan bersifat Tradisional. Alat
permainan edukatif juga merupakan alat yang dapat meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman anak tentang sesuatu.

32
DAFTAR PUSTAKA

Hijriati. Peranan dan Manfaat APE Untuk Mendukung Kreatifitas Anak Usia
Dini, Vol 3 No 2, 2017.

Fadilla. Bermain dan Permainan Anak Usia Dini, Jakarta :kencana 2017.

linda Gus dan rita Media Pembelajaran anak Usia Dini, Surabaya.CV jakad
Publiching, 2018.

Hasmidah, Meadia pembelajaran kreatif, PT Luxima Metro Media, Jakarta, 2015,

33
Lampiran

34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47

Anda mungkin juga menyukai