Anda di halaman 1dari 8

BERBAGAI JENIS ALAT PERMAINAN

EDUKATIF (APE)
By AsikBelajar.Com |
0 Comment
FacebookTwitterWhatsAppShare0
BERBAGAI JENIS ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) – AsikBelajar.Com. Alat Permainan
Edukasi diciptakan selain untuk bermain juga memberikan pelajaranan untuk anak serta
pengalaman lainnya sesuai dengan usia mereka. Inilah jenis-Jenis APE yang perlu diketahui:
1. APE CIPTAAN MONTESSORI
Beberapa lembaga Luar dan dalam negeri telah banyak menggunakan dan mengembangkan
APE berdasarkan ciptaan Dr. Maria Montessori ini. Dr. Maria Montessori menciptakan alat
permaina edukatif yang memudahkan anak mengingat konsep-konsep yang akan dipelajari
tanpa perlu bimbingan sehingga memungkinkan anak bekerja secara mandiri. APE ciptaannya
teah dirancang sedemikian rupa sehingga anak mudah memeriksa sendiri bila salah dan segera
menyadarinya.Jenis APE yang telah dikembangkan di Indonesia berkar dari konsep Montessori.
Di antaranya adalah papan bentuk bidang I dan papan bentuk bidan II serta kantong
keterampilan tangan untuk melatih kemadirian.
2. APE UNTUK KEMAMPUAN BERBAHASA PEABODY
Alat Permainan edukatif APE yang dikembangkan Elizabeth Peabody yang terdiri atas dua
boneka tangan yang berfungsi sebagai tokoh mediator, yaitu tokoh P. Mooney dan Joey. Boneka
dilengkapi papan magnet, gambar-gambar, piringan hitam berisi lagu, dan tema cerita serta
kantong pintar sebagai pelengkap.APE karya Peabody ini memberikan program pengetahuan
dasar yang mengacu pada aspek pengembangan bahasa, yaitu kosakata yang dekat dengan
anak. Tema-tema yang dipilih dan diramu harus relevan dengan pengetahuan dan budaya anak
setempat.Dewasa ini konsep APE yang dikembangkan Elizabeth Peabody ini, merupakan cikal
bakal tumbuhnya pengembang boneka tangan dan boneka jari dalam pembelajaran yang
banyak dilakukan dilembaga-lembaga PAUD di Indonesia.
3. BALOK CRUISSENIRE
George Cruissenaire menciptakan balok Cruissenaire untuk mengembangkan kemampuan
berhitung pada anak, pengenalan bilangan, dan untuk meningkatkan keterampilan anak dalam
bernalar.
4. APE CIPTAAN FROEBEL
Froebel memiliki alat khusus yang dikenal dengan balok Blocdoss. APE ini berupa balok
bangunan, yaitu suatu kotak besar berukuran 20 x 20 cm yang terdiri dxari balok-balok kecil
berbagai ukuran yang merupakan kelipatannya.
Balok Blocdoss dikenal dengan istilah kotak kubus dalam program pendidikan TK di Indonesia.
Kotak kubus ini banyak digunakan sebagai salah salah jenis APE untuk melatih motorik dn daya
nalar anak.

5. BONEKA JARI
Boneka jari ini terbuat dari kain yang tidak mudah robek dan lembut sifatnya, diantaranya dari
kain planel, kain woll atau kain perca. Untuk membuat boneka jari ini, kain dibentuk sesuai
dengan figur cerita. Satu narasi bisa dapat memerlukan hingga 10 boneka. Banyak bentuk dan
jenis boneka jari sesuai dengan tema yang ingin dimainkan, ada seri tertentu seperti seri
binatang, keluarga, kartun dan lain sebagainya.
6. PUZZLE BESAR
Legpuzzel atau teka-teki ini untuk dimainkan anak usia 5 tahun. Permainan ini dari triplek yang
terdiri dari dua bagian dengan ukuran yang sama. Satu bagian dibuat lukisan sederhana.
Tujuan permainan ini adalah agar anak mengenal bentuk, melatih daya pengamatan dan daya
konsentrasi anak, serta melatih keterampilan jari-jari anak.
7. KOTAK ALFABET
Kotak ini berisi huruf-huruf alfabet yang dibuat di atas potongan karton dupleks berukuran 5 x 5
cm. Permaian ini dibuat untu anak yang berumur 5 tahun yang sedang belajar membaca.
8. KARTU LAMBANG BILANGAN
Kartu ini berisikan tulisan angka dari 1 sampai dedngan 50, 1 sampai dengan 100, dan
sebagainya. Kartu ini dibuat dari bahan kertas dupleks berukuran 5 x 5 cm. tujuan permainan ini
adalah agar anak mengenal lambang bilangan, dan belajar menghitung.
9. KARTU PASANGAN
Kartu ini dimainkan anank usia 4 – 6 tahun. Permainan ini terbuat dari bahahn kertas dupleks
berukuran 10 – 8 cm. setiap kartu diberi gabar secara berpasangan.
10. PUZZLE JAM
Pezzle ini terbuat dari tripleks ukuran 30 x 20 cm, sesuai untuk anank usia 5 – 6 tahun. Papan
terbuat dari bahan yang sama, diberi gambar sebuah jam lengkap dengan jarum penunjuk.
11. LOTO WARNA
Permainan ini untuk anak usia 3 – 4 tahun dibuat dari triplek atau dupleks yang bentuk
sedemikian rupa dapat dimainkan secara perorangan atau bersama-sama kelompoknya.
12. LOTO WARNA DAN BENTUK
Permainan ini dapat dimainkan secara perorangan atau kelompok oleh anak usia 4 tahun ke
atas. Dibuat dari triplek atau dupleks, dan permainan ini terdiri dari papan loto berukuran 17,5 x
17,5 cm dan 9 kartu loto. Papan loto dibuat 9 bagian. Masing-masing bagian ditempeli dengan
bentuk dan warna yang berbeda-beda. Tujuan permainan ini adalah untuk mengembangkandan
konsentrasi dan pengamatan anak. Cara bermainnya adalah dengan cara mencampuradukan
kartu loto. Kemudian mintalah anak untuk menyusun kartu loto di atas papan loto yang sesuai
dengan warna dan bentuk pada setiap bagian.
13. APE ALTERNATIF TRADISIONAL
APE yang dibuat dengan memanfaatkan sumber bahan dari lingkungan dan alam sekitar,
dengan pengembangan permainan tradisional secara langsung disesuaikan untuk kebutuhan
main anak. Ape ini dapat divariasikan dalam kegiatan bermain seperti main peran dan sentra
alam.
Baca Juga: Beberapa Pengertian Alat Permainan Edukatif APE
Contoh APE Dalam Ruang (Indoor) PAUD: Main Pembangunan
Untuk contoh APE PAUD Indoor jenis main Main Pembangunan dapat dilihat pada contoh-
contoh berikut ini (dapat dimainkan anak usia 3 tahun lebih) :
1. Nama APE: Puzzle Dengan Cetakan
Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan : Pengembangan kognitif, Pengenalan
warna + bentuk, Motorik halus, Sosial emosional

2. Nama APE: Puzzle Gambar


Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan : Motorik halus, Pengembangan kognitif,
Pengembangan bahasa, Pengenalan bentuk geometri, Sosial emosional

3. Nama APE: TANGRAM


Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan : Pengembangan kognitif, Pengenalan
warna + bentuk, Motorik halus, Sosial emosional

4. Nama APE: Balok Natural


Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan : Pengenalan Bentuk, Sosial emosional,
Pengembangan bahasa

5. Nama APE: Balok Warna


Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan : Pengenalan Bentuk, Sosial emosional,
Pengembangan bahasa

6. Nama APE: Balok Asesoris

Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan : Pengenalan Bentuk, Sosial emosional,


Pengembangan bahasa

7. Nama APE: MEnara Balok


Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan : Pengenalan Bentuk, Pengenalan Warna,
Sosial emosional, Pengembangan bahasa
8. Nama APE: Papan Pasak /PIN
Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan : Pengenalan Bentuk, Pengenalan Warna,
Sosial emosional, Pengembangan bahasa
9. Nama APE: Balok Susun
Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan : Pengenalan Bentuk, Pengenalan Warna,
Sosial emosional, Pengembangan bahasa, Pengembangan Kognitif
10. Nama APE: Tanah Liat
Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan : Motorik halus, Koordinasi mata dan
tangan

8 Model Pembelajaran Sentra Pendidikan Anak Usia Dini sesuai DEPDIKBUD–


Model pembelajaran PAUD menggunakan sentra ini disebut dengan Model
Creative Curriculum/BCCT.

Model yang dikembangkan Creative Curiculum mengelola kegiatan pembelajaran


yang seimbang antara bimbingan guru dengan inisiatif anak. Pembelajaran
menekankan pada dukungan pengembangan minat, potensi dan kekuatan anak.
Bermain dipandang sebagai kerja sehingga anak diberi kesempatan untuk memulai
dari pengembangan ide hingga tuntas menyelesaikan hasil karyanya “start and
finish”.
Dukungan guru sebagai fasilitasi anak mengembangkan kecakapan berpikir aktif
dan anak diberi keleluasaan untuk melakukan eksplorasi untuk memahami dunia
sekelilingnya. Sentra yang dikembangkannya tidak berbeda dengan system area.

Perbedaan yang nampak tatkala pengelolaan kelas, dimana dalam sistem area
semua anak bebas bergerak di semua area, sedangkan di system sentra anak bebas
bergerak dalam bermain dalam satu sentra setiap harinya.

Definisi Model Pembelajaran dengan Pendekatan


Sentra di PAUD.
Model pembalajaran sentra adalah pendekatan pembelajaran yang dalam proses
pembelajarannya dilakukan di dalam “lingkaran” (circle times) dan sentra bermain.
Lingkaran adalah saat di mana pendidik duduk bersama anak dengan posisi
melingkar untuk memberikan pijakan kepada anak yang dilakukan sebelum dan
sesudah bermain.

Sentra bermain adalah zona atau arena bermain anak yang dilengkap dengan
seperangkat alat bermain yang berfungsi sebagai pijakan lingkaran yang diperlukan
untuk mengembangkan seluruh potensi dasar anak didik dalam berbagai aspek
perkembangan secara seimbang. Sentra yang dibuka setiap harinya disesuaikan
dengan jumlah kelompok di setiap PAUD.

Pembelajaran yang berpusat pada sentra dilakukan secara tuntas mulai awal
kegiatan sampai akhir dan fokus oleh satu kelompok usia PAUD dalam satu sentra
kegiatan. Setiap sentra mendukung perkembangan anak dalam tiga jenis bermain
yaitu bermain sensorimotor atau fungsional, bermain peran dan bermain
konstruktif (membangun pemikiran anak).

Penataan Ruang Model Pembelajaran Sentra


PAUD
Berikut ini adalah contoh model penataan lingkungan main atau ruang untuk model
pembelajaran PAUD menggunakan Sentra.

Macam-Macam Sentra Pembelajaran PAUD


(Pendidikan Anak Usia Dini)
1. Sentra Balok
Sentra balok memfasilitasi anak bermain tentang konsep bentuk, ukuran,
keterkaitan bentuk, kerapihan, ketelitian, bahasa, dan kreativitas. Bermain balok
selalu dikaitkan dengan main peran mikro, dan bangunan yang dibangun anak
digunakan untuk bermain peran.

Alat dan bahan main Sentra Balok:


• balok-balok dengan berbagai bentuk dan ukuran
• balok asesoris untuk main peran
• lego berbagai bentuk
• kertas dan alat tulis

2. Sentra Main Peran Kecil (Mikro)


Main peran kecil mengembangkan kemampuan berpikir abstrak, kemampuan
berbahasa, sosial-emosional, menyambungkan pengetahuan yang sudah dimiliki
dengan pengetahuan baru dengan menggunakan alat main peran berukuran kecil.

Alat dan Bahan Sentra Main Peran Kecil (Mikro):


• berbagai miniatur mainan
• berbagai mainan alat rumah tangga
• berbagai mainan mini alat kedokteran
• berbagai mainan mini alat transportasi
• berbagai mainan mini alat tukang

3. Sentra Main Peran Besar (Makro)


Sentra main peran mengembangkan kemampuan mengenal lingkungan sosial,
mengembangkan kemampuan bahasa, kematangan emosi dengan menggunakan
alat main yang berukuran besar sesuai dengan ukuran sebenarnya.

Alat dan bahan Sentra Main Peran Besar (Makro):


• mainan untuk pasar-pasaran
• mainan untuk rumah-rumahan
• mainan untuk dokter-dokteran
• mainan untuk kegiatan pantai
• mainan untuk tukang-tukangan
• mainan untuk kegiatan nelayan
• mainan salon-salonan
• dll.

4. Sentra IMTAQ
Sentra Imtaq mengenalkan kehidupan beragama dengan keterampilan yang terkait
dengan agama yang dianut anak. sentra Imtaq untuk satuan PAUD umum
mengenalkan atribut berbagai agama, sikap menghormati agama.

5. Sentra Seni
Sentra seni dapat dibagi dalam seni musik, seni tari, seni kriya, atau seni pahat.
Penentuan sentra seni yang dikembangkan tergantung pada kemampuan satuan
PAUD. Disarankan minimal ada dua kegiatan yang dikembangkan di sentra seni
yakni seni musik dan seni kriya. Sentra seni mengembangkan kemampuan motorik
halus, keselarasan gerak, nada, aspek sosial-emosional dan lainnya.
6. Sentra Persiapan
Sentra persiapan lebih menekankan pengenalan keaksaraan awal pada anak.
penggunaan buku, alat tulis dapat dilakukan di semua sentra, tetapi di sentra
persiapan lebih diperkaya jenis kegiatan bermainnya. Pada kelompok anak paling
besar yang segera masuk sekolah dasar, frekuensi main di sentra persiapan lebih
banyak. Kegiatan persiapan dapat juga diperkuat dalam jurnal siang.

7. Sentra Bahan Alam


Sentra bahan alam kental dengan pengetahuan sains, matematika, dan seni. Sentra
bahan alam diisi dengan berbagai bahan main yang berasal dari alam, seperti air,
pasir, bebatuan, daun. Di sentra bahan alam anak memiliki kesempatan
menggunakan bahan main dengan berbagai cara sesuai pikiran dan gagasan
masing-masing dengan hasil yang berbeda. Gunakan bahan dan alat yang ada
disekitar. Perhatikan keamanannya. Bahan dan alat yang digunakan harus bebas
dari bahan beracun atau binatang kecil yang membahayakan.
8. Sentra Memasak
Sentra memasak kaya dengan pengalaman unik bagi anak mengenal berbagai
bahan makanan dan proses sain yang menyenangkan. Di sentra memasak anak
belajar konsep matematika, sains, alam, dan sosial sehingga menunjang
perkembangan kognitif, sosial-emosional, bahasa, motorik, dan juga seni, serta
nilai agama.

Model-model tersebut di atas merupakan hasil penelitian dan penerapan para pakar
pendidikan anak usia dini yang berlangsung bertahun-tahun sebelum
disosialisasikan lebih luas. Pengkajian oleh para ahli dilakukan untuk mengetahui
sejauhmana efektivitas model-model tersebut mampu membantu anak dalam
belajar.

Setiap model model memiliki kekuatan dan keunggulan masing-masing. Oleh


karena itu, apa pun model yang digunakan, anak bisa bermain nyaman, aman, dan
berkembang kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan perilaku baiknya.

Save
About The Author

PAUD Jateng
Portal p

Anda mungkin juga menyukai