Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

Pendekatan Media Dan Sumber Pembelajaran Kelompok Bermain


Dosen Pengampuh: Retno Wulandari, M.Pd

Disusun Oleh
Kelompok 3
Nama : 1. Athiyyah Kamilah (1820210040)
2. Eva Nabila Putri (1820210046)
3. Istin Novalia Khotima (1820210052)
4. Ines Darma Julianti (1820210051)
5. Meitri Agnesia (1820210059)

PRODI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH & KEGURUAN
UIN RADEN FATAH PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Pendekatan Media Dan Sumber Pembelajaran Kelompok
Bermain” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Pengelolaan Kelompok Bermain. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Kualifikasi Pendidik dan
Karakteristik Kelompok Bermain” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Retno Wulandari, M.Pd


selaku Dosen Mata Kuliah Pengelolaan Kelompok Bermain, yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 15 April 2021

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 3
C. Tujuan ..................................................................................................................... 3
BAB II .................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN .................................................................................................... 4
A. Konsep Media Pembelajaran Kelompok Bermain ............................................ 4
a. Pengertian Media Pembelajaran.......................................................................... 4
b. Jenis-Jenis Media Pembelajaran ......................................................................... 5
c. Peran dan Fungsi Media Pembelajaran KB ........................................................ 6
d. Pemilihan Media KB........................................................................................... 8
B. Perencanaan Media Pembelajaran Kelompok Bermain ................................. 10
C. Media Pembelajaran Indoor dan Outdoor Kelompok Bermain .................... 12
D. Konsep Sumber Belajar Kelompok Bermain ................................................... 14
a. Pengertian Sumber Belajar................................................................................ 14
b. Jenis Sumber Belajar Kelompok Bermain ........................................................ 15
c. Tujuan dan Fungsi Sumber Belajar ................................................................... 16
d. Pengelolaan Sumber Belajar ............................................................................. 18
e. Langkah-langkah Pemilihan Sumber Belajar.................................................... 20
E. Sumber Pembelajaran Berdasarkan Rentang Usia kelompok Bermain ....... 22
F. Sumber Pembelajaran Indoor dan Outdoor Kelompok Bermain .................. 22
BAB III ................................................................................................................. 24
PENUTUP ............................................................................................................ 24
A. KESIMPULAN ................................................................................................... 24
B. SARAN ................................................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 25
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia dini memiliki potensi yang masih harus dikembangkan,
selain itu anak memiliki karakteristik dan setiap anak mempunyai
kemampuan yang berbeda-beda. Pendidikan yang dimulai sejak dini akan
berbeda karena dengan pendidikan atau pembiasaan akan lebih
merangsang otak anak untuk menerima pendidikan-pendidikan
selanjutnya. Setiap anak membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya
agar dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran
atau cara lain yang dikenal atau diakui masyarakat. Pendidikan pada anak
usia dini harus disesuaikan dengan karakteristik anak.
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan
kepada penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan
perhatian anak didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Dari berbagai
jenis media yang ada, media audio visual adalah salah satu media yang
menarik bagi anak dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan
anak dapat melihat dan mendengar informasi maupun pesan secara
langsung.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Media Pembelajaran KB?
2. Apa Saja Perencanaan Media Pembelajaran KB?
3. Apa Saja Media Pembelajaran Indoor dan Outdoor KB ?
4. Bagaimana Konsep Sumber Belajar KB?
5. Bagaimana Sumber Pembelajaran Berdasarkan Rentang Usia
KB?
6. Apa Saja Sumber Pembelajaran Indoor dan Outdoor KB?

C. Tujuan
Agar pemakalah maupun pembaca dapat mengetahui dan memahami
Pendekatan Media Dan Sumber Pembelajaran Kelompok Bermain.

3
BAB II

PEMBAHASAN
A. Konsep Media Pembelajaran Kelompok Bermain
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin yaitu medius, yang secara
harfiah berarti “tengah”, “perantara” atau “Pengantar”.1 Secara
khusus kata tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang
digunakan untuk membawa informasi dari satu sumber kepada
penerima.Dikaitkan dengan pembelajaran , media diartikan sebagai
alat komunikasiyang digunakan dalam proses pembelajaran untuk
membawa informasi berupa materi ajar dari guru kepada murid
menjadi lebih menarik untuk mengikuti pembelajaran. Menurut
Gagne dan Brigss media pembelajaran meliputi alat secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri
dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film,
slide, foto,gambar,grafik, televisi, dan komputer.2
Hamidjodo Media adalah semua bentuk perantara yang
digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebarkan ide
gagasan atau pendapat yang akan sampai kepada penerima yang
dituju.3 AECT (Association Of Education And Communication
Thecnology) 1997) Memberikan batasan tentang media sebagai
bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi.4
Jadi dapat disimpulkan media pembelajaran adalah segala
bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan
pesan/informasi dari sumber kepada anak didik yang bertujuan agar

1
Nizwardi Jalinus dan Ambiyar, “Media dan Sumber Pembelajaran”,
Jakarta:Kencana,2016, Hal.2.
2
Hasnida, “Media Pembelajaran Kreatif, Mendukung Pembelajaran Pada Anak
Usia Dini”, Jakarta: PT.Luxima Metro Media,2015,Hal.33.
3
Asmariani, “KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN PAUD”, Jurnal Al-Afkar Vol. V No. 1
April 2016, Hal.27
4
Hasnida., Op.cit, Hal.34

4
dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian anak didik
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

b. Jenis-Jenis Media Pembelajaran


Adapun jenis-jenis media pembelajaran untuk aud dapat
digolongkan menjai tiga, yaitu:5
1. Media Audio,adalah sebuah media pembelajaran yang
mengandung pesan dalam bentuk auditif (pendengaran) serta
hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio
dan kaset.
Untuk PAUD/ KB media ini dapat digunakan untuk memutar
sebuah cerita, lagu anak-anak.Melalui media ini anak di
perintahkan untuk menyimak,mendengar bahkan meniru
cerita atau lagu yang diputar.
Media ini bermanfaat untuk merangsang perkembangan
imajinasi,dan perkembangan bahasanya.
2. Media Visual, adalah media yang hanya mengandalkan indra
penglihatan.6Bentuk media visual ialah media grafis, dan
proyeksi.Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam
bentuk-bentuk visual.Selain itu fungsi media visual juga
berfungsi untuk menarik perhatian,memperjelas sajian ide,
menggambarkan fakta yang mungkin dapat mudah untuk
dicerna dan diingat jika disajikan dalam bentuk visual.
3. Media Audio Visual, adalah media yang mampu
menampilkan suara dan gambar.Jenis media ini dibedakan
menjaddi dua yaitu:7
• Audio visual diam, yaitu media yang menampilkan
suara dan gambar diam seperti film bingkai,film
rangkaian suara, buku suara.

5
Hasnida, Op.cit, Hal.120.
6
Suwarna,dkk, “ Pengajaran Mikro:Pendekatan Praktis Menyiapkan Pendidik
Profesional”, Yogyakarta:Tiara Wacana,2008, Hal.118
7
Ibid., Hal. 119.

5
• Audio visual gerak, yaitumedia yang dapat
menampilkan suara dan gambar bergerak seperti film
bersuara, gamabr bersuara,video.

c. Peran dan Fungsi Media Pembelajaran KB


Media pembelajaran merupakan wadah dari pesan yang
disampaikan oleh sumber atau penyalurnya yaitu guru kepada
sasaran atau penerima pesan yakni siswa kanak- kanak yang sedang
melakukan pendidikan. Mengutip pendapat Azar menyatakan bahwa
media pembelajaran pendidikan secara umum dapat diartikan
sebagai sarana atau prasarana yang dipergunakan untuk membantu
tercapainya tujuan pembelajaran, secara khusus media pembelajaran
sebagai alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih
mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa
dalam proses pembelajaran dan pengajaran di sekolah.8

Media dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian tertentu


dari kegiatan pembelajaran, memberikan penguatan maupun
motivasi. Kembali kepada arti penting media dalam proses belajar
mengajar yang dapat mengantarkan kepada tujuan pendidikan. Maka
berikut ini akan diuraikan berbagai peranan media dalam proses
belajar mengajar menurut Hamalik adalah sebagai berikut :

1. Memperjelas penyajian pesan dan mengurangi verbalitas

2. Memperdalam pemahaman anak didik terhadap materi


pelajaran

3. Memperagakan pengertian yang abstrak kepada pengertian


yang konkrit dan jelas

4. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra manusia

8
Azar Arsyad, “Media Pembelajaran”, Jakarta: PT.Raja Brafindo persada,2003,
Hal.1

6
5. Penggunaan media pembelajaran yang tepat akan dapat
mengatasi sikap pasif.9

Sedangkan menurut Hamalik peranan media dalam proses


belajar mengajar adalah untuk :

1. Mengatasi sifat unik pada setiap anak didik yang diakibatkan


oleh lingkungan yang berbeda.

2. Media mampu memberikan variasi dalam proses belajar


mengajar.

3. Memberikan kesempatan pada anak didik untuk mereview


pelajaran yang diberikan.

4. Memperlancar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan


mempermudah tugas para guru.10

Pemakaian media dalam proses pembelajaran dapat


meningkatkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan juga berpengaruh pada
psikologi anak. Anak merasa nyaman dengan kegiatan
pembelajarannya karena terkesan tidak dipaksa, dengan kata lain
anak merasa belajar sambil bermain.

Untuk mamahami secara komprehensif manfaat diadakannya


media dalam pembelajaran PAUD, maka akan disajikan fungsi
media pembelajaran PAUD menurut Levie & Lentz menyatakan
bahwa :

1. Fungsi Atensi yaitu : menarik dan mengarahkan perhatian


murid pada isi pelajaran dibantu dengan media gambar
sehingga memiliki kemungkinan mengingat isi pelajaran lebih
besar.

9
Arief Sadiman,dkk., “Media Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya”, Jakarta: Pustekkom Dekdikbud Clan PT.Raja Grafindo Persada,2009,
Ha.12
10

7
2. Fungsi Afektif yaitu muncul ketika belajar dengan teks yang
bergambar, sehingga dapat menggugah emosi dan sikap murid.

3. Fungsi Kognitif yaitu mengungkapkan gambar, memperlancar


pencapaian tujuan memahami dan mengingat informasi yang
terkandung.

4. Fungsi konpensatoris yaitu berfungsi mengakomodasikan


murid yang lemah dan lambat menerima dan memahami sisi
pelajaran yang disajikan dengan teks.11

Semakin konkrit murid mempelajari bahan pengajaran,


contohnya melalui pengalaman langsung, maka semakin banyaklah
pengalaman yang diperolehnya. Sebaliknya semakin abstrak murid
memperoleh pengalaman, contohnya hanya mengandalkan bahasa
verbal, maka semakin sedikit pengalaman yang akan diperoleh
murid.

Jadi dapat disimpulkan fungsi media pembelajaran yaitu


bahwa penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar
mengajar memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap fungsi alat
indra murid. Penggunaan media akan lebih menjamin terjadinya
pemahaman dan retensi yang lebih baik terhadap isi pelajaran.
Media pembelajaran juga mampu membangkitkan dan membawa
murid ke dalam suasana senang dan gembira, ada keterlibatan
emosional dan mental. Tentu hal ini berpengaruh terhadap semangat
mereka untuk lebih giat dalam belajar sehingga dapat memberikan
kesan pembelajaran yang hidup, akhirnya bermuara kepada
peningkatan pemahaman belajar anak terhadap materi ajar.

d. Pemilihan Media KB
Guru diharapkan agar dapat menentukan pilihannya dalam
memilih media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pada saat satu
kali pertemuan. Hal ini di masukkan jangan sampai penggunaan
11
Gilar Gandana, “Literasi ICT Media Pendidikan dalam Perspektif Pendidikan
Anak Usia Din”,Tsikmalaya:Ksatria Siliwangi,2019,Hal.15

8
media menjadi penghalang proses belajar mengajar yang akan guru
lakukan di kelas. Harapan yang besar tentu saja agar media menjadi
alat bantu yang dapat mempercepat/mempermudah pencapaian
tujuan pengajaran. Ketika suatu media akan dipilih, ketika suatu
media akan dipergunakan, ketika itulah beberapa prinsip
diperhatikan dan dipertimbangkan.
a. Prinsip-prinsip pemilihan dan penggunaan media
1) Tujuan pemilihan Memilih media yang akan digunakan
harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas.
2) Karakteristik media pengajaran Setiap media mempunyai
karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi keampuhannya,
cara pembuatannya, maupun cara pembuatannya.
3) Alternatif pemilihan Memilih pada hakikatnya adalah proses
membuat keputusan dari berbagai alternatif pilihan.12
b. Kriteria pemilihan media pengajaran
1) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai Media dipilih
berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang
secara umum mengacu kepadasalah satu atau gabungan dari
dua atau tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta,
konsep, prinsip, atau generalisasi.
3) Praktik, luwes dan bertahan Jika tidak tersedia waktu, dana,
atau sumber daya lainnya untuk memproduksi, tidak perlu
dipaksa.
4) Pengelompokan sasaran Media yang efektif untuk kelompok
besar belum tentu sama efektifnya jika di gunakan pada
kelompok kecil atau perorangan.
5) Mutu teknis Pengembangan visual baik gambar maupun
fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu.13

12
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, “Strategi Belajar
Mengajar”,Yogyakarta:Rineka Cipta,2006, Hal. 126-127
13
Azhar Arsyad,” Media Pembelajaran”,Jakarta:Raja Grafindo,2010, Hal.73-74

9
6) Guru terampil dalam menggunakannya Apapun jenis media
yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat
menggunakannya dalam proses pengajaran.
7) Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media
tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran
berlangsung.
8) Sesuai dengan taraf fisik siswa Memilih media untuk
pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf
berpikir siswa, sehingga makna terkandung di dalamnya
dapat di pahami oleh siswa.14

B. Perencanaan Media Pembelajaran Kelompok Bermain


Perencanaan merupakan hal yang sangat penting dilakukan
dalam setiap kegiatan. Apapun jenis kegiatannya faktor perencanaan ini
sangat penting untuk diperhatikan mengingat banyak kegiatan yang
akhirnya kurang berhasil atau bahkan mengalami kegagalan dan tidak
mencapai hasil yang maksimal akibat tidak direncanakan dengan baik.
Banyak ahli yang mengatakan bahwa perencanaan yang baik adalah
lima puluh persen keberhasilan. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa
perencanaan tidak boleh diabaikan dan dianggap sepele.
Perencanaan media pembelajaran dimulai dengan mengadakan
identifikasi kebutuhan media di suatu lingkungan pendidikan anak usia
dini. Kebutuhan-kebutuhan ini dirumuskan melalui observasi atau
pengamatan, wawancara atau diskusi tentang masalah pendidikan
khususnya masalah yang berkenaan dengan proses pembelajaran serta
penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan kualitas proses
dan hasil pembelajaran anak usia dini.
Berdasarkan identifikasi kebutuhan tersebut guru atau calon guru
memperoleh data tentang jenis-jenis media pembelajaran yang
dibutuhkan untuk program pembelajaran anak usia dini. Jenis-jenis

14
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op.Cit, Hal. 132-133

10
media yang diidentifikasi tersebut harus disesuaikan dengan tema,
kemampuan dan tujuan yang diinginkan. 15
Data kebutuhan ini dirinci untuk bahan pertimbangan dalam rencana
pengadaan media pembelajaran.
Identifikasi kebutuhan media pembelajaran ini dapat dirancang oleh
guru menurut contoh format sederhana sebagai berikut.

Tema / Sub Kemampuan / Sumber


Tema Indikator Hasil
Belajar yang Keteranagn
Belajar
Dibutuhkan
Bahasa : Boneka tangan, Boneka tangan ini
Aku - anak dapat boneka jari, dan dapat dibuat dari
menirukan lainla bahan-bahan bekas,
kembali urutan selanjutnya
angka, urutan dirancang agar
kata (latihan menjadi lebih
pendengaran) menarik.
- anak dapat
mengikuti
beberapa perintah
sekaligus
- anak dapat
menggunakan
dan menjawab
pertanyaan apa,
mengapa,
dimana, berapa,
bagaimana dan
lain sebagainya.
dan
kemampuankemampuan

15
Badru Zaman dan Cucu Eliyawati, Media Pembelajaran Anak Usia Dini, (Jakarta : CV
Jakad Publishing, 2010), hlm. 8.

11
berbahasa yang lain dan
seterusnya.16

C. Media Pembelajaran Indoor dan Outdoor Kelompok Bermain


Sarana untuk pembelajaran kelompok bermain dapat dibedakan
menjadi sarana di dalam ruangan (indoor) dan sarana di luar ruangan
(outdoor).
1. Sarana di dalam ruangan
Sarana pembelajaran di dalam ruangan antara lain terdiri dari:
a) Buku-buku cerita atau dongeng dari berbagai versi dan cerita
rakyat setempat.
b) Alat-alat peraga atau bahan main sebagai bahan belajar di
Sentra.
c) Lemari atau rak untuk tempat alat main.
d) Tape Recorder dan/atau VCD Player, beserta kaset dan/atau
VCD cerita/lagu.
e) Papan tulis (white atau black board) serta alat tulisnya.
f) Papan flanel dan perlengkapanannya.
g) Panggung boneka dan perangkatnya.
h) Papan geometris, puzzle, balok, monte untuk dironce.
i) Alat untuk bermain peran makro dan mikro.

16
Ibid., hlm. 9.

12
j) Alat permainan edukatif sederhana.
k) Alat permainan untuk mendukung mengenal budaya lokal dan
atau tradisional/daerah.17Alat-alat untuk memasak, dan lainnya.

Anak-anak bermain peran menggunakan alat permainan memasak

2. Di luar ruangan
Alat permainan di luar ruangan seperti bak air, bak pasir,
papan luncur, papan titian, ayunan, panjatan, kuda-kudaan, dll.

Adapun persyaratan alat permainan tersebut sebagai berikut:


a) Alat permainan edukatif, buatan guru, anak, dan pabrik.
b) Gampang dibongkar pasang.
c) Jika terdiri dari bagian-bagian kecil,
d) ukurannya aman dan diperbolehkan untuk mainan anak.
e) Alat-alat mainan diletakkan di tempat yang mudah dijangkau
oleh anak.

17
Petunjuk Teknis Penyelengaraan Kelompok Bermain. (Jakarta: Kemendikbud,
2013). Hal. 42-43

13
f) Secara rutin dirawat, dibersihkan dan diganti bila sudah rusak.
g) Aman, sisi-sisinya tidak ada yang tajam sehingga
membahayakan kulit, atau tangan anak
h) Peralatan pendukung keaksaraan.
i) Kuat, kokoh, tidak mudah patah dan pecah.
j) Alat permainan harus disesuaikan dengan usia anak dan dapat
mendukung kegiatan belajar anak yang berbeda-beda dan
tahap perkembangan anak yang meliputi perkembangan fisik,
intelektual, emosi,
k) aspek sosial dan keagamaan18
D. Konsep Sumber Belajar Kelompok Bermain
a. Pengertian Sumber Belajar
Sumber belajar adalah bahan untuk memberikan informasi
maupun berbagai keterampilan kepada murid maupun guru antara
lain buku referensi, buku cerita, gambar-gambar, narasumber, dan
lain-lain.19
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang terdapat
dilingkungan disekitar anak yang dapat dipergunakan atau
dimanfaatkan untuk membantu pemahaman anak dalam proses
belajar mengajar. Menurut Januszewski dan Molendsa (dalam
Arsyad, 2016) mengatakan Istilah sumber belajar dipahami
sebagai perangkat, bahan (materi), peralatan, pengaturan, dan
orang dimana pembelajar dapat berinteraksi dengannya yang
bertujuan untuk memfasilitasi belajar dan memperbaiki kinerja.
Menurut Asosiasi Teknologi komunikasi pendidikan (AECT)
(dalam Jalinus dan Ambiar 2016)), sumber belajar adalah semua
sumber (baik berupa data, orang atau benda, yang dipergunakan
untuk memberi fasilitas atau kemudahan belajar bagi siswa.
Sudjana ( dalam Zaman dkk, 2005) mengatakan bahwa sumber

18
Ibid., hlm. 44-45
19
Anggani Sudono, Sumber belajar dan alat permainan untuk pendidikan anak usia
dini Sumber belajar dan alat permainan untuk pendidikan anak usia dini.(jakarta:PT
Grasindo, 2000), hlm. 19

14
belajar adalah segala daya yang dapat dimanfaatkan guna
memberi kemudahan kepada seseorang dalam belajar. Sudono
(2000) mengartikan sumber belajar adalah bahan termasuk juga
alat permainan untuk memberikan informasi maupun berbagai
keterampilan kepada murid maupun guru antara lain buku
referensi, buku cerita, gambargambar, nara sumber, benda atau
hasil-hasil budaya. Trianto (2011), mengatakan bahwa sumber
belajar mencakup semua sumber yang mungkin dapat digunakan
oleh anak agar terjadi prilaku belajar.
dari beberapa pendapat ahli tentang sumber belajar maka
dapat diambil batasan bahwa sumber belajar adalah segala macam
sumber, bahan, dan daya, yang dirancang khusus maupun
dimanfaatkan secara lansung untuk memberikan informasi dan
keterampilan bagi guru maupun anak dalam porses belajar
mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Misalnya taman
bunga yang ada ada dihalaman sekolah, atau kebun binatang,
supermaket, kolam ikan, dan lain sebagainya.

b. Jenis Sumber Belajar Kelompok Bermain


Komponen-komponen sumber belajar yang digunakan di
dalam kegiatan belajar mengajar dapat dibedakan menjadi dua,
yakni sumber belajar yang sengaja direncanakan dan sumber
belajar yang dimanfaatkan. Penjelasan kedua hal tersebut menurut
Satgas AECT (1986:9) sebagai berikut
1. Sumber belajar yang sengaja direncanakan (by design)
yaitu semua sumber belajar yang secara khusus telah
dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk
memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
2. Sumber belajar karena dimanfaatkan (by utilization) yaitu
sumber belajar yang tidak secara khusus didesain untuk
keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasi,
dan digunakan untuk keperluan belajar.

15
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa sumber
belajar merupakan salah satu komponen sistem instruksional yang
dapat berupa:pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar
(lingkungan).
Betapapun kecil atau terpencil, suatu sekolah, sekurang-
kurangnya mempunyai empat jenis sumber belajar yang sangat kaya
dan bermanfaat, yaitu:
1. Masyarakat desa atau kota di sekeliling sekolah.
2. Lingkungan fisik di sekitar sekolah.
3. Bahan sisa yang tidak terpakai dan barang bekas yang terbuang
yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan, namun kalau kita
olah dapat bermanfaat sebagai sumber dan alat bantu belajar
mengajar.
4. Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi di masyarakat
cukup menarik perhatian siswa. Ada peristiwa yang mungkin
tidak dapat dipastikan akan terulang kembali. Jangan
lewatkan peristiwa itu tanpa ada catatan pada buku atau
alam pikiran siswa20.

c. Tujuan dan Fungsi Sumber Belajar


1. Tujuan Sumber Belajar
Pemanfaatan sumber belajar bertujuan untuk:
a. menambah wawasan pengetahuan siswa terhadap materi
pelajaran yang disampaikan guru
b. mencegah verbalistis bagi siswa
c. mengajak siswa ke dunia nyata
d. mengembangkan proses belajar-mengajar yang menarik,
e. mengembangkan berpikir divergent pada siswa
Pemanfaatan sumber belajar juga bertujuan mengajak siswa ke
dunia nyata. Dalam pengertian, siswa tidak hanya berada dalam

20
Darmansyah, Sumber Belajar Dalam Pendidikan Anak Usia Dini, Jurusan KTP
FIP UNP2009. hlm. 1-4

16
bayangan-bayangan suatu materi akan tetapi melalui sumber
belajar, siswa langsung dihadapkan ke dunia nyata, yaitu suatu
situasi yang berhubungan langsung dengan materi
pelajaran.Pemanfaatan sumber belajar juga bertujuan
mengembangkan proses belajar-mengajar yang menarik. Dalam
pengertian, melalui pemanfaatan sumber belajar sudah barang
tentu proses belajar-mengajar lebih aktif dan interaktif. Hal menarik
yang dapat dijumpai ketika guru memanfaatkan sumber belajar
adalah adanya interaksi banyak arah, yakni antara siswa dengan
siswa, siswa dengan guru, siswa dengan siswa dan guru.
2. Fungsi Sumber Belajar
Ada beberapa fungsi sumber belajar antara sebagai berikut:
a.sarana mengembangkan keterampilan memproseskan
perolehan
b. mengeratkan hubungan antara siswa dengan lingkungan
c. mengembangkan pengalaman dan pengetahuan siswa
d. membuat proses belajar-mengajar lebih bermakna
Selain itu sumber belajar juga dapat berfungi sebagai
alat mengeratkan hubungan siswa dengan lingkungan. Hal
tersebut berhubungan dengan pemanfaatan sumber belajar yang
dilakukan guru. Semakin tinggi intentitas guru memanfaatkan
sumber belajar yang berasal dari lingkungan sekitar, maka
anak semakin dekat dengan lingkungannya.Untuk itu sumber
belajar memeliki beberapa fungsi, sebagai mana yang dikemukan
oleh Jalinus dan Ambiar,yaitu:
1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran.
2. Memberikan pembelajaran yang sifatnya lebih individual.
3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap
pembelajaran.
4. Memungkinkan belajar secara seketika.

17
5. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih
luas21.
Sumber belajar dapat berfungsi sebagai alat yang mempu
membuat proses pembelajaran lebih bermakna dan meningkatkan
kemampuan menyerap informasi bagi peserta didik. Artinya,
guru mampu mengelola sumber belajar secara lebih baik, maka
proses pembelajaran meningkat partisipasi peserta didik,
sehingga pembelajaran lebih berpusat pada peserta didik,
bukan proses belajar-mengajar yang berpusat pada guru.

d. Pengelolaan Sumber Belajar


Sumber belajar yang tersedia di lembaga PAUD memerlukan
adanya pengelolaan yang baik. Ada beberapa persyaratan yang
dipenuhi guru untuk mengelola sumber belajar tersebut secara
efektif dan efisien. Cherry Clare menyatakan bahwa untuk
memotivasi anak menyukai belajar sangat dipengaruhi oleh
lingkungan sekolah. Oleh karena itu pengelolaan alat permainan
pada khususnya dan sumber belajar pada umumnya ditata rapi dan
menarik sehingga dapat dinikmati dan dirasakan oleh
anak.Sebagaimana diketahui bahwa sumber belajar dalam PAUD
sebagian besar adalah alat permainan, maka sumber belajar
menjadi tak terpisahkan dengan alat permainan. Artinya
membicarakan sumber belajar juga membicarakan alat
permainan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru
manakala mengelola sumber belajar dan alat permainan, yakni:
1. Perencanaan
Hal-hal yang terkait dengan perencanaan meliputi:
a. jumlah dan usia anak
b. menerapkan sistem pengajaran untuk pembiasaan perilaku
c. keuangan, dan
d. persiapan ruangan.

21
Guslinda dan Rita Kurni, Media Pembelajaran Anak Usia Dini, (surabya: CV.
Jakad Publishing, 2018), Hal. 21

18
2. Pengadaan
Ruang lingkup pengadaan meliputi:
a. pemahaman tentang alat-alat permainan
b. alat permainan yang ada di dalam ruangan, dan
c. alat permainan di luar ruangan.
3. Penyimpanan dan Pengawetan
Selain penyimpanan yang teratur terhadap sumber
belajar alat-alat permainan, juga perlu diperhatikan
mengenai tingkat kelembaban ruang udara pada sumber
belajar, perpustakaan, atau ruang kelas. Tempat yang lembab
dapat menumbuhkan jamur yang akibatnya dapat
merusak alat permainan. Untuk menyimpan alat-alat
permainan dan buku-buku yang jarang digunakan, kita dapat
menggunakan rak atau lemari yang tertutup. Sebaliknya bila
alat permainan sering digunakan, dapat disimpan dalam kotak
tertutup dan beroda sehingga memudahkan anak untuk
membawa atau mendorong ke tempat yang lebih luas untuk
bermain.
4. Penggunaan dan Keteraturan Penggunaan
Dua hal yang perlu diperhatikan pada sub bab ini
adalah konsep keselamatan dan keteraturan kerja. Tempat
atau lahan ketika anak menggunakan alat permainan
sebaiknya dikondisikan sebagai tempat yang memberikan
kesempatan pada anak untuk dapat berkonsentrasi dengan
baik dan menjadikan anak-anak tersebut menikmati masa
belajarnya. Misalnya tempat tersebut cukup luas dan
tidak terganggu dengan tempat-tempat alat permainan
lainnya yang mengganggu alur kerja mereka yang
memungkinkan mereka juga akan tersandung oleh rak atau
alat permainan lainnya.
5. Evaluasi

19
Evaluasi penggunaan dan pengelolaan alat bermain
terdiri atas dua tahap yakni pendataan penggunaan dan
pendataan cara mengurus alat permainan. Dalam proses
pembelajaran sehari-hari dapat kita pantau tingkat
kemahiran dan kreativitas anak dalam memainkan alat
pembelajarannya. Guru dapat mencatat hasil pantauan itu
dengan menggunakan kolom-kolom (chart) yang dapat
diisi oleh anak, buku khusus catatan guru, atau kartu
yang dikalungi pada leher setiap anak. Kondisi alat
permainan dapat dibedakan atas 3 (tiga) kelompok yaitu:
a. kelompok alat permainan yang sudah rusak tapi
masih dapat diperbaiki
b. kelompok alat permainan yang tingkat
kerusakannya sudah tinggi, dan kelompok alat
permainan yang sudah waktunya untuk diganti.
Penentuan saat pembetulan alat permainan ini ditetapkan
oleh guru sendiri. Meskipun saat terbaik adalah
sewaktu liburan kenaikan kelas, tetapi tidak menutup
kemungkinan kesempatan itu setiap saat didasarkan pada
kebutuhan22.

e. Langkah-langkah Pemilihan Sumber Belajar


langkah-langkah pemilihan sumber belajar yang
dikemukakan Anderson yaitu:
a) Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
dengan penggunaan
sumber belajar secara jelas.
b) Menentukan isi pesan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan,
c) Mencari bahan pembelajaran yang memuat isi pesan,

22
Op.cit, Hal 5- 10

20
d) Menentukan apakah perlu menggunakan sumber belajar
orang seperti dosen, pakar/ilmuan, tokoh masyarakat,
tokoh agama, pustakwan, dan sebagainya,
e) Menentukan apakah perlu menggunakan peralatan untuk
mentransmisikan isi pesan,
f) Memilih peralatan yang sesuai dengan kebutuhan untuk
mentransmisikan isi pesan,
g) Menentukan teknik penyajian pesan,
h) Menentukan latar (setting) tempat berlangsungnya kegiatan
penggunaan sumber belajar,
i) Menggunakan semua sumber belajar yang telah dipilih atau
ditentukan dengan efektif dan efisien, dan
j) Mengadakan penilaian terhadap sumber belajar23.
Dari gambaran di atas ditarik bahwa langkah-langkah
pemilihan sumber belajar dengan menentukan:
a) rumusan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dengan
penggunaan sumber belajar secara jelas,
b) isi pesan yang diperlukan untuk mencapai tujuan,
c) pencarian bahan pembelajaran yang memuat isi pesan,
d) apakah perlu menggunakan sumber belajar orang seperti
dosen, pakar/ilmuan, tokoh masyarakat, tokoh lahagama,
pustakwan, dan sebagainya,
e) apakah perlu menggunakan peralatan untuk mentransmisikan
isi pesan,
f) pilihan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan untuk
mentransmisikan isi pesan,
g) teknik penyajian pesan,
h) latar (setting) tempat berlangsungnya kegiatan penggunaan
sumber belajar,

23
Ronald H. Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran
(Jakarta: Rajawali, 1987), hlm. 25.

21
i) penggunaan semua sumber belajar yang telah dipilih atau
ditentukan dengan efektif dan efisien, dan
j) pelaksanaan penilaian terhadap sumber belajar24.
E. Sumber Pembelajaran Berdasarkan Rentang Usia kelompok
Bermain
• Usia 2-3 tahun
Anak pada usia 1 tahun mulai banyak mengeksplorasi permainan
Syaraf motorik anak pada usia 1 tahun ini sudah berkembang Orang
tua atau guru sebaiknya lebih memperhatikan anak-anak dalam
bermain dan lebih kreatif, karena mereka meniru dan mulai sedikit
kritis dalam bermain Bentuk permainannya bisa dengan memberikan
mainan balok/kubus,lego,playdough, yang terdiri dari bermacam-
macam warna, puzzel angka/ hewan yang sederhana dll.
• Usia 3-4 tahun,
Pada usia ini, permainan yang bisa di berikan pada anak seperti
permainan bola,puzzel,balok boneka,alat-alat terampil
(gunting,lem,kertas),buku cerita dll. Melalui permainan bola anak
bisa mengenal wama, berhitung, dan sebagainya kognitif anak akan
berkembang.
• Usia 4-6 tahun
Pada usia ini, permainan yang bisa di berikan pada anak seperti alat
bermain peran makro dan mikro,benda-benda mengenal angka &
huruf, alat permainan outdoor (prosotan,ayunan,papan jungkat
jungkit dll), alat-alat terampil (gunting,lem,kertas) dll.
F. Sumber Pembelajaran Indoor dan Outdoor Kelompok Bermain
Sumber pembelajaran indoor kelompok bermain merupakan segala
sesuatu sumber belajar yang terdapat di dalam kelas , sebagai tempat
belajar bagi peserta didik. Seperti sarana didalam kelas ataupun ruangan
yang dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran. Yang mana sarana
sebagai sumber pembelajaran indoor kelompok bermain seperti:25

1) Buku-buku cerita atau dongeng dari berbagai versi dan cerita rakyat
setempat.
2) Alat-alat peraga atau bahan main sebagai bahan belajar di Sentra.
3) Lemari atau rak untuk wadah alat main.
24
Robert Heinich, Instructional Media and Technologies for Learning (New Jersey:
Prentice-Hall, Inc, 1996), hlm. 121-123.
25
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain,2011, hlm. 18-19

22
4) Tape Recorder dan/atau VCD Player, beserta kaset dan/atau VCD
cerita/lagu.
5) Papan tulis (white atau black board) serta alat tulisnya.
6) Papan flanel dan perlengkapanannya.
7) Panggung boneka dan perangkatnya.
8) Papan geometris, puzzle, balok, monte untuk dironce.
9) Alat untuk bermain peran makro dan mikro.
10) Alat permainan edukatif sederhana.
11) Alat permainan untuk mendukung mengenal budaya lokal dan atau
tradisional/daerah

Sumber Pembelajaran Outdoor (KB)

Sumber pembelajaran Outdoor kelompok bermain merupakan


segala sesuatu sumber belajar yang terdapat di Luar kelas , sebagai
tempat belajar bagi peserta didik. Seperti sarana diluar kelas yang
dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran bagi anak seperti

1) bak air
2) bak pasir,
3) papan luncur
4) papan titian
5) ayunan
6) Panjatan
7) kuda-kudaan, dll.

23
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Media pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi
yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan/informasi dari
sumber kepada anak didik yang bertujuan agar dapat merangsang
pikiran, perasaan, minat dan perhatian anak didik untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran.

Penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar


mengajar memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap fungsi alat
indra murid karena akan lebih menjamin terjadinya pemahaman dan
retensi yang lebih baik terhadap isi pelajaran. Media pembelajaran
juga mampu membangkitkan dan membawa murid ke dalam suasana
senang dan gembira, terjadi adanya keterlibatan emosional dan
mental murid. Tentu hal ini berpengaruh terhadap semangat mereka
untuk lebih giat dalam belajar sehingga dapat memberikan kesan
pembelajaran yang
Keterkaitan belajar dan bermain yang begitu kuat pada anak
maka sumber belajar pun juga memiliki keterkaitan yang kuat
dengan alat bermain. Artinya jika kita membicarakan sumber belajar
pada tataran PAUD/KB adalah juga membahas alat bermain. Oleh
karena itu uraian yang dipaparkan tentang sumber belajar dalam
makalah ini juga terkait dengan alat bermain.

B. SARAN
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Maka dari itu kami memohon
kritik dan saran yang membangun dari pembaca, agar sempurnanya
penulisan dalam makalah ini dan dapat bermanfaat bagi kita semua.

24
DAFTAR PUSTAKA
Gusnita & Kurnia, Rita. 2018Media Pembelajaran Anak Usia Dini.
Surabaya : CV Jakad Publishing,.
Anggani Sudono. 2000. “Sumber belajar dan alat permainan untuk
pendidikan anak usia dini Sumber belajar dan alat permainan untuk
pendidikan anak usia dini”.jakarta:PT Grasindo.

Arsyad Azar.2003. “Media Pembelajaran”, Jakarta: PT.Raja Brafindo


Persada.
Asmariani, “KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN PAUD”, Jurnal Al
Afkar Vol. V No. 1 April 2016.
Badru Zaman dan Cucu Eliyawati. 2018. Media Pembelajaran Anak Usia
Dini, Jakarta : CV Jakad Publishing
Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Syaiful.2006. “Strategi Belajar
Mengajar”.Yogyakarta:Rineka Cipta.
Darmansyah,.2009. Sumber Belajar Dalam Pendidikan Anak Usia Dini,
Jurusan KTP FIP UNP

Gandana Gilar.2019. “Literasi ICT Media Pendidikan dalam Perspektif


Pendidikan Anak Usia Din”.Tsikmalaya:Ksatria Siliwangi.
Guslinda, Rita Kurnia. 2018. Media Pembelajaran Anak Usia Dini,
Surabya: CV. Jakad Publishing.

Hasnida.2015. “Media Pembelajaran Kreatif, Mendukung Pembelajaran


Pada Anak Usia Dini”.Jakarta: PT.Luxima Metro Media.
Nizwardi Jalinus dan Ambiyar, “Media dan Sumber Pembelajaran”,
Jakarta:Kencana,2016, Hal.2.
Petunjuk Teknis Penyelengaraan Kelompok Bermain. Jakarta
Kemendikbud, 2011
Petunjuk Teknis Penyelengaraan Kelompok Bermain. Jakarta
Kemendikbud, 2013
Robert Heinich, Instructional Media and Technologies for Learning. New
Jersey: Prentice-Hall, Inc.

25
Ronald H. Anderson. 1987. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk
Pembelajaran Jakarta: Rajawali.
Sadiman,dkk., Arief .2009. “Media Pembelajaran: Pengertian,
Pengembangan dan Pemanfaatannya”.Jakarta: Pustekkom Dekdikbud Clan
PT.Raja Grafindo Persada.
Suwarna,dkk.2008. “ Pengajaran Mikro:Pendekatan Praktis Menyiapkan
Pendidik Profesional”.Yogyakarta:Tiara Wacana.

26

Anda mungkin juga menyukai