Disusun Oleh
Kelompok 3
Nama : 1. Athiyyah Kamilah (1820210040)
2. Eva Nabila Putri (1820210046)
3. Istin Novalia Khotima (1820210052)
4. Ines Darma Julianti (1820210051)
5. Meitri Agnesia (1820210059)
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Pengelolaan Kelompok Bermain. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Kualifikasi Pendidik dan
Karakteristik Kelompok Bermain” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia dini memiliki potensi yang masih harus dikembangkan,
selain itu anak memiliki karakteristik dan setiap anak mempunyai
kemampuan yang berbeda-beda. Pendidikan yang dimulai sejak dini akan
berbeda karena dengan pendidikan atau pembiasaan akan lebih
merangsang otak anak untuk menerima pendidikan-pendidikan
selanjutnya. Setiap anak membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya
agar dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran
atau cara lain yang dikenal atau diakui masyarakat. Pendidikan pada anak
usia dini harus disesuaikan dengan karakteristik anak.
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan
kepada penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan
perhatian anak didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Dari berbagai
jenis media yang ada, media audio visual adalah salah satu media yang
menarik bagi anak dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan
anak dapat melihat dan mendengar informasi maupun pesan secara
langsung.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Media Pembelajaran KB?
2. Apa Saja Perencanaan Media Pembelajaran KB?
3. Apa Saja Media Pembelajaran Indoor dan Outdoor KB ?
4. Bagaimana Konsep Sumber Belajar KB?
5. Bagaimana Sumber Pembelajaran Berdasarkan Rentang Usia
KB?
6. Apa Saja Sumber Pembelajaran Indoor dan Outdoor KB?
C. Tujuan
Agar pemakalah maupun pembaca dapat mengetahui dan memahami
Pendekatan Media Dan Sumber Pembelajaran Kelompok Bermain.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Media Pembelajaran Kelompok Bermain
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin yaitu medius, yang secara
harfiah berarti “tengah”, “perantara” atau “Pengantar”.1 Secara
khusus kata tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang
digunakan untuk membawa informasi dari satu sumber kepada
penerima.Dikaitkan dengan pembelajaran , media diartikan sebagai
alat komunikasiyang digunakan dalam proses pembelajaran untuk
membawa informasi berupa materi ajar dari guru kepada murid
menjadi lebih menarik untuk mengikuti pembelajaran. Menurut
Gagne dan Brigss media pembelajaran meliputi alat secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri
dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film,
slide, foto,gambar,grafik, televisi, dan komputer.2
Hamidjodo Media adalah semua bentuk perantara yang
digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebarkan ide
gagasan atau pendapat yang akan sampai kepada penerima yang
dituju.3 AECT (Association Of Education And Communication
Thecnology) 1997) Memberikan batasan tentang media sebagai
bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi.4
Jadi dapat disimpulkan media pembelajaran adalah segala
bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan
pesan/informasi dari sumber kepada anak didik yang bertujuan agar
1
Nizwardi Jalinus dan Ambiyar, “Media dan Sumber Pembelajaran”,
Jakarta:Kencana,2016, Hal.2.
2
Hasnida, “Media Pembelajaran Kreatif, Mendukung Pembelajaran Pada Anak
Usia Dini”, Jakarta: PT.Luxima Metro Media,2015,Hal.33.
3
Asmariani, “KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN PAUD”, Jurnal Al-Afkar Vol. V No. 1
April 2016, Hal.27
4
Hasnida., Op.cit, Hal.34
4
dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian anak didik
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
5
Hasnida, Op.cit, Hal.120.
6
Suwarna,dkk, “ Pengajaran Mikro:Pendekatan Praktis Menyiapkan Pendidik
Profesional”, Yogyakarta:Tiara Wacana,2008, Hal.118
7
Ibid., Hal. 119.
5
• Audio visual gerak, yaitumedia yang dapat
menampilkan suara dan gambar bergerak seperti film
bersuara, gamabr bersuara,video.
8
Azar Arsyad, “Media Pembelajaran”, Jakarta: PT.Raja Brafindo persada,2003,
Hal.1
6
5. Penggunaan media pembelajaran yang tepat akan dapat
mengatasi sikap pasif.9
9
Arief Sadiman,dkk., “Media Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya”, Jakarta: Pustekkom Dekdikbud Clan PT.Raja Grafindo Persada,2009,
Ha.12
10
7
2. Fungsi Afektif yaitu muncul ketika belajar dengan teks yang
bergambar, sehingga dapat menggugah emosi dan sikap murid.
d. Pemilihan Media KB
Guru diharapkan agar dapat menentukan pilihannya dalam
memilih media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pada saat satu
kali pertemuan. Hal ini di masukkan jangan sampai penggunaan
11
Gilar Gandana, “Literasi ICT Media Pendidikan dalam Perspektif Pendidikan
Anak Usia Din”,Tsikmalaya:Ksatria Siliwangi,2019,Hal.15
8
media menjadi penghalang proses belajar mengajar yang akan guru
lakukan di kelas. Harapan yang besar tentu saja agar media menjadi
alat bantu yang dapat mempercepat/mempermudah pencapaian
tujuan pengajaran. Ketika suatu media akan dipilih, ketika suatu
media akan dipergunakan, ketika itulah beberapa prinsip
diperhatikan dan dipertimbangkan.
a. Prinsip-prinsip pemilihan dan penggunaan media
1) Tujuan pemilihan Memilih media yang akan digunakan
harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas.
2) Karakteristik media pengajaran Setiap media mempunyai
karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi keampuhannya,
cara pembuatannya, maupun cara pembuatannya.
3) Alternatif pemilihan Memilih pada hakikatnya adalah proses
membuat keputusan dari berbagai alternatif pilihan.12
b. Kriteria pemilihan media pengajaran
1) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai Media dipilih
berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang
secara umum mengacu kepadasalah satu atau gabungan dari
dua atau tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta,
konsep, prinsip, atau generalisasi.
3) Praktik, luwes dan bertahan Jika tidak tersedia waktu, dana,
atau sumber daya lainnya untuk memproduksi, tidak perlu
dipaksa.
4) Pengelompokan sasaran Media yang efektif untuk kelompok
besar belum tentu sama efektifnya jika di gunakan pada
kelompok kecil atau perorangan.
5) Mutu teknis Pengembangan visual baik gambar maupun
fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu.13
12
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, “Strategi Belajar
Mengajar”,Yogyakarta:Rineka Cipta,2006, Hal. 126-127
13
Azhar Arsyad,” Media Pembelajaran”,Jakarta:Raja Grafindo,2010, Hal.73-74
9
6) Guru terampil dalam menggunakannya Apapun jenis media
yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat
menggunakannya dalam proses pengajaran.
7) Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media
tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran
berlangsung.
8) Sesuai dengan taraf fisik siswa Memilih media untuk
pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf
berpikir siswa, sehingga makna terkandung di dalamnya
dapat di pahami oleh siswa.14
14
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op.Cit, Hal. 132-133
10
media yang diidentifikasi tersebut harus disesuaikan dengan tema,
kemampuan dan tujuan yang diinginkan. 15
Data kebutuhan ini dirinci untuk bahan pertimbangan dalam rencana
pengadaan media pembelajaran.
Identifikasi kebutuhan media pembelajaran ini dapat dirancang oleh
guru menurut contoh format sederhana sebagai berikut.
15
Badru Zaman dan Cucu Eliyawati, Media Pembelajaran Anak Usia Dini, (Jakarta : CV
Jakad Publishing, 2010), hlm. 8.
11
berbahasa yang lain dan
seterusnya.16
16
Ibid., hlm. 9.
12
j) Alat permainan edukatif sederhana.
k) Alat permainan untuk mendukung mengenal budaya lokal dan
atau tradisional/daerah.17Alat-alat untuk memasak, dan lainnya.
2. Di luar ruangan
Alat permainan di luar ruangan seperti bak air, bak pasir,
papan luncur, papan titian, ayunan, panjatan, kuda-kudaan, dll.
17
Petunjuk Teknis Penyelengaraan Kelompok Bermain. (Jakarta: Kemendikbud,
2013). Hal. 42-43
13
f) Secara rutin dirawat, dibersihkan dan diganti bila sudah rusak.
g) Aman, sisi-sisinya tidak ada yang tajam sehingga
membahayakan kulit, atau tangan anak
h) Peralatan pendukung keaksaraan.
i) Kuat, kokoh, tidak mudah patah dan pecah.
j) Alat permainan harus disesuaikan dengan usia anak dan dapat
mendukung kegiatan belajar anak yang berbeda-beda dan
tahap perkembangan anak yang meliputi perkembangan fisik,
intelektual, emosi,
k) aspek sosial dan keagamaan18
D. Konsep Sumber Belajar Kelompok Bermain
a. Pengertian Sumber Belajar
Sumber belajar adalah bahan untuk memberikan informasi
maupun berbagai keterampilan kepada murid maupun guru antara
lain buku referensi, buku cerita, gambar-gambar, narasumber, dan
lain-lain.19
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang terdapat
dilingkungan disekitar anak yang dapat dipergunakan atau
dimanfaatkan untuk membantu pemahaman anak dalam proses
belajar mengajar. Menurut Januszewski dan Molendsa (dalam
Arsyad, 2016) mengatakan Istilah sumber belajar dipahami
sebagai perangkat, bahan (materi), peralatan, pengaturan, dan
orang dimana pembelajar dapat berinteraksi dengannya yang
bertujuan untuk memfasilitasi belajar dan memperbaiki kinerja.
Menurut Asosiasi Teknologi komunikasi pendidikan (AECT)
(dalam Jalinus dan Ambiar 2016)), sumber belajar adalah semua
sumber (baik berupa data, orang atau benda, yang dipergunakan
untuk memberi fasilitas atau kemudahan belajar bagi siswa.
Sudjana ( dalam Zaman dkk, 2005) mengatakan bahwa sumber
18
Ibid., hlm. 44-45
19
Anggani Sudono, Sumber belajar dan alat permainan untuk pendidikan anak usia
dini Sumber belajar dan alat permainan untuk pendidikan anak usia dini.(jakarta:PT
Grasindo, 2000), hlm. 19
14
belajar adalah segala daya yang dapat dimanfaatkan guna
memberi kemudahan kepada seseorang dalam belajar. Sudono
(2000) mengartikan sumber belajar adalah bahan termasuk juga
alat permainan untuk memberikan informasi maupun berbagai
keterampilan kepada murid maupun guru antara lain buku
referensi, buku cerita, gambargambar, nara sumber, benda atau
hasil-hasil budaya. Trianto (2011), mengatakan bahwa sumber
belajar mencakup semua sumber yang mungkin dapat digunakan
oleh anak agar terjadi prilaku belajar.
dari beberapa pendapat ahli tentang sumber belajar maka
dapat diambil batasan bahwa sumber belajar adalah segala macam
sumber, bahan, dan daya, yang dirancang khusus maupun
dimanfaatkan secara lansung untuk memberikan informasi dan
keterampilan bagi guru maupun anak dalam porses belajar
mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Misalnya taman
bunga yang ada ada dihalaman sekolah, atau kebun binatang,
supermaket, kolam ikan, dan lain sebagainya.
15
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa sumber
belajar merupakan salah satu komponen sistem instruksional yang
dapat berupa:pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar
(lingkungan).
Betapapun kecil atau terpencil, suatu sekolah, sekurang-
kurangnya mempunyai empat jenis sumber belajar yang sangat kaya
dan bermanfaat, yaitu:
1. Masyarakat desa atau kota di sekeliling sekolah.
2. Lingkungan fisik di sekitar sekolah.
3. Bahan sisa yang tidak terpakai dan barang bekas yang terbuang
yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan, namun kalau kita
olah dapat bermanfaat sebagai sumber dan alat bantu belajar
mengajar.
4. Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi di masyarakat
cukup menarik perhatian siswa. Ada peristiwa yang mungkin
tidak dapat dipastikan akan terulang kembali. Jangan
lewatkan peristiwa itu tanpa ada catatan pada buku atau
alam pikiran siswa20.
20
Darmansyah, Sumber Belajar Dalam Pendidikan Anak Usia Dini, Jurusan KTP
FIP UNP2009. hlm. 1-4
16
bayangan-bayangan suatu materi akan tetapi melalui sumber
belajar, siswa langsung dihadapkan ke dunia nyata, yaitu suatu
situasi yang berhubungan langsung dengan materi
pelajaran.Pemanfaatan sumber belajar juga bertujuan
mengembangkan proses belajar-mengajar yang menarik. Dalam
pengertian, melalui pemanfaatan sumber belajar sudah barang
tentu proses belajar-mengajar lebih aktif dan interaktif. Hal menarik
yang dapat dijumpai ketika guru memanfaatkan sumber belajar
adalah adanya interaksi banyak arah, yakni antara siswa dengan
siswa, siswa dengan guru, siswa dengan siswa dan guru.
2. Fungsi Sumber Belajar
Ada beberapa fungsi sumber belajar antara sebagai berikut:
a.sarana mengembangkan keterampilan memproseskan
perolehan
b. mengeratkan hubungan antara siswa dengan lingkungan
c. mengembangkan pengalaman dan pengetahuan siswa
d. membuat proses belajar-mengajar lebih bermakna
Selain itu sumber belajar juga dapat berfungi sebagai
alat mengeratkan hubungan siswa dengan lingkungan. Hal
tersebut berhubungan dengan pemanfaatan sumber belajar yang
dilakukan guru. Semakin tinggi intentitas guru memanfaatkan
sumber belajar yang berasal dari lingkungan sekitar, maka
anak semakin dekat dengan lingkungannya.Untuk itu sumber
belajar memeliki beberapa fungsi, sebagai mana yang dikemukan
oleh Jalinus dan Ambiar,yaitu:
1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran.
2. Memberikan pembelajaran yang sifatnya lebih individual.
3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap
pembelajaran.
4. Memungkinkan belajar secara seketika.
17
5. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih
luas21.
Sumber belajar dapat berfungsi sebagai alat yang mempu
membuat proses pembelajaran lebih bermakna dan meningkatkan
kemampuan menyerap informasi bagi peserta didik. Artinya,
guru mampu mengelola sumber belajar secara lebih baik, maka
proses pembelajaran meningkat partisipasi peserta didik,
sehingga pembelajaran lebih berpusat pada peserta didik,
bukan proses belajar-mengajar yang berpusat pada guru.
21
Guslinda dan Rita Kurni, Media Pembelajaran Anak Usia Dini, (surabya: CV.
Jakad Publishing, 2018), Hal. 21
18
2. Pengadaan
Ruang lingkup pengadaan meliputi:
a. pemahaman tentang alat-alat permainan
b. alat permainan yang ada di dalam ruangan, dan
c. alat permainan di luar ruangan.
3. Penyimpanan dan Pengawetan
Selain penyimpanan yang teratur terhadap sumber
belajar alat-alat permainan, juga perlu diperhatikan
mengenai tingkat kelembaban ruang udara pada sumber
belajar, perpustakaan, atau ruang kelas. Tempat yang lembab
dapat menumbuhkan jamur yang akibatnya dapat
merusak alat permainan. Untuk menyimpan alat-alat
permainan dan buku-buku yang jarang digunakan, kita dapat
menggunakan rak atau lemari yang tertutup. Sebaliknya bila
alat permainan sering digunakan, dapat disimpan dalam kotak
tertutup dan beroda sehingga memudahkan anak untuk
membawa atau mendorong ke tempat yang lebih luas untuk
bermain.
4. Penggunaan dan Keteraturan Penggunaan
Dua hal yang perlu diperhatikan pada sub bab ini
adalah konsep keselamatan dan keteraturan kerja. Tempat
atau lahan ketika anak menggunakan alat permainan
sebaiknya dikondisikan sebagai tempat yang memberikan
kesempatan pada anak untuk dapat berkonsentrasi dengan
baik dan menjadikan anak-anak tersebut menikmati masa
belajarnya. Misalnya tempat tersebut cukup luas dan
tidak terganggu dengan tempat-tempat alat permainan
lainnya yang mengganggu alur kerja mereka yang
memungkinkan mereka juga akan tersandung oleh rak atau
alat permainan lainnya.
5. Evaluasi
19
Evaluasi penggunaan dan pengelolaan alat bermain
terdiri atas dua tahap yakni pendataan penggunaan dan
pendataan cara mengurus alat permainan. Dalam proses
pembelajaran sehari-hari dapat kita pantau tingkat
kemahiran dan kreativitas anak dalam memainkan alat
pembelajarannya. Guru dapat mencatat hasil pantauan itu
dengan menggunakan kolom-kolom (chart) yang dapat
diisi oleh anak, buku khusus catatan guru, atau kartu
yang dikalungi pada leher setiap anak. Kondisi alat
permainan dapat dibedakan atas 3 (tiga) kelompok yaitu:
a. kelompok alat permainan yang sudah rusak tapi
masih dapat diperbaiki
b. kelompok alat permainan yang tingkat
kerusakannya sudah tinggi, dan kelompok alat
permainan yang sudah waktunya untuk diganti.
Penentuan saat pembetulan alat permainan ini ditetapkan
oleh guru sendiri. Meskipun saat terbaik adalah
sewaktu liburan kenaikan kelas, tetapi tidak menutup
kemungkinan kesempatan itu setiap saat didasarkan pada
kebutuhan22.
22
Op.cit, Hal 5- 10
20
d) Menentukan apakah perlu menggunakan sumber belajar
orang seperti dosen, pakar/ilmuan, tokoh masyarakat,
tokoh agama, pustakwan, dan sebagainya,
e) Menentukan apakah perlu menggunakan peralatan untuk
mentransmisikan isi pesan,
f) Memilih peralatan yang sesuai dengan kebutuhan untuk
mentransmisikan isi pesan,
g) Menentukan teknik penyajian pesan,
h) Menentukan latar (setting) tempat berlangsungnya kegiatan
penggunaan sumber belajar,
i) Menggunakan semua sumber belajar yang telah dipilih atau
ditentukan dengan efektif dan efisien, dan
j) Mengadakan penilaian terhadap sumber belajar23.
Dari gambaran di atas ditarik bahwa langkah-langkah
pemilihan sumber belajar dengan menentukan:
a) rumusan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dengan
penggunaan sumber belajar secara jelas,
b) isi pesan yang diperlukan untuk mencapai tujuan,
c) pencarian bahan pembelajaran yang memuat isi pesan,
d) apakah perlu menggunakan sumber belajar orang seperti
dosen, pakar/ilmuan, tokoh masyarakat, tokoh lahagama,
pustakwan, dan sebagainya,
e) apakah perlu menggunakan peralatan untuk mentransmisikan
isi pesan,
f) pilihan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan untuk
mentransmisikan isi pesan,
g) teknik penyajian pesan,
h) latar (setting) tempat berlangsungnya kegiatan penggunaan
sumber belajar,
23
Ronald H. Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran
(Jakarta: Rajawali, 1987), hlm. 25.
21
i) penggunaan semua sumber belajar yang telah dipilih atau
ditentukan dengan efektif dan efisien, dan
j) pelaksanaan penilaian terhadap sumber belajar24.
E. Sumber Pembelajaran Berdasarkan Rentang Usia kelompok
Bermain
• Usia 2-3 tahun
Anak pada usia 1 tahun mulai banyak mengeksplorasi permainan
Syaraf motorik anak pada usia 1 tahun ini sudah berkembang Orang
tua atau guru sebaiknya lebih memperhatikan anak-anak dalam
bermain dan lebih kreatif, karena mereka meniru dan mulai sedikit
kritis dalam bermain Bentuk permainannya bisa dengan memberikan
mainan balok/kubus,lego,playdough, yang terdiri dari bermacam-
macam warna, puzzel angka/ hewan yang sederhana dll.
• Usia 3-4 tahun,
Pada usia ini, permainan yang bisa di berikan pada anak seperti
permainan bola,puzzel,balok boneka,alat-alat terampil
(gunting,lem,kertas),buku cerita dll. Melalui permainan bola anak
bisa mengenal wama, berhitung, dan sebagainya kognitif anak akan
berkembang.
• Usia 4-6 tahun
Pada usia ini, permainan yang bisa di berikan pada anak seperti alat
bermain peran makro dan mikro,benda-benda mengenal angka &
huruf, alat permainan outdoor (prosotan,ayunan,papan jungkat
jungkit dll), alat-alat terampil (gunting,lem,kertas) dll.
F. Sumber Pembelajaran Indoor dan Outdoor Kelompok Bermain
Sumber pembelajaran indoor kelompok bermain merupakan segala
sesuatu sumber belajar yang terdapat di dalam kelas , sebagai tempat
belajar bagi peserta didik. Seperti sarana didalam kelas ataupun ruangan
yang dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran. Yang mana sarana
sebagai sumber pembelajaran indoor kelompok bermain seperti:25
1) Buku-buku cerita atau dongeng dari berbagai versi dan cerita rakyat
setempat.
2) Alat-alat peraga atau bahan main sebagai bahan belajar di Sentra.
3) Lemari atau rak untuk wadah alat main.
24
Robert Heinich, Instructional Media and Technologies for Learning (New Jersey:
Prentice-Hall, Inc, 1996), hlm. 121-123.
25
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain,2011, hlm. 18-19
22
4) Tape Recorder dan/atau VCD Player, beserta kaset dan/atau VCD
cerita/lagu.
5) Papan tulis (white atau black board) serta alat tulisnya.
6) Papan flanel dan perlengkapanannya.
7) Panggung boneka dan perangkatnya.
8) Papan geometris, puzzle, balok, monte untuk dironce.
9) Alat untuk bermain peran makro dan mikro.
10) Alat permainan edukatif sederhana.
11) Alat permainan untuk mendukung mengenal budaya lokal dan atau
tradisional/daerah
1) bak air
2) bak pasir,
3) papan luncur
4) papan titian
5) ayunan
6) Panjatan
7) kuda-kudaan, dll.
23
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Media pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi
yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan/informasi dari
sumber kepada anak didik yang bertujuan agar dapat merangsang
pikiran, perasaan, minat dan perhatian anak didik untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran.
B. SARAN
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Maka dari itu kami memohon
kritik dan saran yang membangun dari pembaca, agar sempurnanya
penulisan dalam makalah ini dan dapat bermanfaat bagi kita semua.
24
DAFTAR PUSTAKA
Gusnita & Kurnia, Rita. 2018Media Pembelajaran Anak Usia Dini.
Surabaya : CV Jakad Publishing,.
Anggani Sudono. 2000. “Sumber belajar dan alat permainan untuk
pendidikan anak usia dini Sumber belajar dan alat permainan untuk
pendidikan anak usia dini”.jakarta:PT Grasindo.
25
Ronald H. Anderson. 1987. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk
Pembelajaran Jakarta: Rajawali.
Sadiman,dkk., Arief .2009. “Media Pembelajaran: Pengertian,
Pengembangan dan Pemanfaatannya”.Jakarta: Pustekkom Dekdikbud Clan
PT.Raja Grafindo Persada.
Suwarna,dkk.2008. “ Pengajaran Mikro:Pendekatan Praktis Menyiapkan
Pendidik Profesional”.Yogyakarta:Tiara Wacana.
26