Disusun Oleh:
Dosen Pengampu :
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
PENUTUP ............................................................................................................ 16
A. KESIMPULAN .......................................................................................... 16
B. SARAN ...................................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Belajar adalah proses kompleks yang melibatkan kehidupan fisik
dan mental seseorang sepanjang hidupnya. Proses belajar muncul dari
interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar
dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Tanda seseorang dikatakan telah
mengalami proses belajar adalah adanya perubahan tingkah laku yang
meliputi perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Interaksi selama pembelajaran dipengaruhi oleh lingkungan yang
meliputi siswa, guru, pustakawan, kepala sekolah, bahan atau mata
pelajaran (buku, modul, majalah, rekaman video atau audio, dll) dan
berbagai sumber dan fasilitas belajar. (Proyektor overhead, radio, televisi,
komputer, perpustakaan, dll.). Kehadiran media memegang peranan
penting dalam proses belajar mengajar. Karena ketidakjelasan materi yang
disampaikan dalam kegiatan ini dapat dimitigasi dengan menghadirkan
media sebagai mediator. Padahal tujuan awal pembelajaran sudah baik,
namun jika tidak didukung dengan media yang tepat maka sangat sulit
untuk mencapai tujuan dengan baik.
Media dalam pembelajaran mempengaruhi lengkap tidaknya
informasi dan tepat sasaran, serta mempengaruhi hasil belajar. Namun,
banyak lembaga pendidikan yang tidak mengkhawatirkan keberadaan
media massa. Di sisi lain, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
mendorong semakin banyak upaya untuk berinovasi dalam menggunakan
hasil teknologi dalam proses belajar mengajar.
Oleh karena itu, pendidik dituntut untuk dapat menggunakan media
dengan baik. Selain itu, pendidik harus mampu mengembangkan
keterampilan untuk menghasilkan media pembelajaran yang akan mereka
gunakan ketika media tersebut belum tersedia. Oleh karena itu, pendidik
harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media
1
pendidikan. Pada makalah ini akan membahas mengenai Media
Pendidikan Dalam Proses Pembelajaran.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan yang dimaksud dengan media pendidikan?
2. Bagaimana sejarah perkembangan media?
3. Jelaskan macam-macam media pendidikan?
4. Jelaskan peran media pendidikan dalam proses pembelajaran?
5. Jelaskan fungsi dan manfaat media pendidikan dalam proses
pembelajaran?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk menambah pengetahuan mengenai media pendidikan.
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan media.
3. Untuk mengetahui macam-macam media pendidikan.
4. Untuk menghetahui peran media pendidikan dalam proses
pembelajaran.
5. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat media pendidikan dalam
proses pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Yusuf hadi Miarso. 1986. Teknologi komunikasi Pendidikan: Pengertian dan Penerapannya di
Indonesia. Jakarta: Pustekkom Dikbud dan CV Rajawali.hlm. 25.
2 Ahmad sabri. 2005. Strategi Belajar Mengajar dan MicroTeaching. Ciputat:Quantum Teaching.
hlm. 112.
3 Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT:. Bumi Aksara,2004), hlm.74-76.
3
(2002), dalam bukunya yang berjudul "Media Pendidikan” menjelaskan
bahwa media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan
dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.5
4
oleh peserta didik. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa media pendidikan
ialah alat bantu atau sarana yang dijadikan sebagai perantara komunikasi
untuk menyampaikan pesan atau informasi berupa ilmu pengetahuan dari
berbagai sumber ke penerima pesan atau informasi guna mencapai tujuan
pembelajaran. Penyampai informasi yaitu guru dan penerima ialah siswa
agar dapat mencapai tujuan pembelajaran.
5
secara luas dalam menentukan alat bantu apa yang paling sesuai untuk
pengalaman belajar tertentu.8
Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi
penggunaan alat bantu audio visual, sehingga selain sebagai alat bantu
media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Sejak
saat itu, alat audio visual bukan hanya dipandang sebagai alat bantu guru
saja, melainkan juga sebagai alat penyalur pesan atau media. Teori ini
sangat penting dalam penggunaan media untuk kegiatan program-program
pembelajaran. Sayang sampai saat itu pengaruhnya masih terbatas pada
pemilihan media saja. Faktor siswa yang menjadi komponen utama dalam
proses belajar belum mendapat perhatian.
8
Arief S. Sadiman, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2009), hlm.7-8.
9
Ibid., h. 9
6
C. Macam-macam Media Pendidikan Dalam Proses Pembelajaran
10
Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya,
Jakarta: Rajawali Pers, 2012, h. 20
7
a) Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara
saja, seperti tape recorder.
b) Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan
dalam wujud visual.
c) Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, dan
media ini dibagi ke dalam dua jenis yaitu:
1. Audiovisual diam, yang menampilkan suara dan visual diam,
seperti film sound slide.
2. Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur
suara dan gambar yang bergerak, seperti film, video cassete dan
VCD.11
Sementara itu, keberadaan perangkat komputer di lembaga
pendidikan, selain media tersebut, merupakan hal yang harus
dikondisikan dan disosialisasikan untuk menjawab tantangan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di sisi lain, banyak
pengguna jasa di industri komputer yang berharap dapat membantu
mereka baik sebagai guru, pemandu atau alat yang tidak dapat dipenuhi
oleh para profesional di bidangnya melalui lembaga pendidikan yang ada. .
Guru juga mengeluhkan kemampuannya dalam memahami, melaksanakan,
dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan kurikulum
karena keterbatasan informasi dan pelatihan.
Dari usaha pengklasifikasian media pembelajaran yang satu dengan
yang lainnya akan tampak bahwa masing-masing akan mempunyai
kelebihan dan keterbatasan. Namun demikian, apapun bentuk dan tujuan
pengklasifikasian hal tersebut dapat memperjelas kegunaan dan
karakteristik media itu sehingga dapat memudahkan kita dalam
11
Ibid., h. 28-81
8
memilihnya.12 Untuk tujuan praktis berdasarkan pada klasifikasi menurut
para ahli di atas serta pengembangan di lapangan harus diidentifikasi
menurut kesamaan karakteristik dan kekhususannya selanjutnya diadakan
pembahasan mengenai beberapa media yang sekiranya mudah terjangkau,
banyak tersedia, guru-guru SD dari sekolah dapat mengoperasikanya baik
pada saat ini maupun masa yang akan datang.
12
Umar, 2014, Media Pendidikan, Jurnal Tarbawiyah Volume 11 Nomor 1 Edisi Januari-Juli 2014
hlm.136
13
Umi Rosyidah, dkk. 2008. Active Learning Dalam Bahasa Arab. Malang: UIN Maliki Press. hlm.
96.
9
e) Mengikutsertakan banyak panca indera dalam proses pembelajaran
f) Meminimalisir perbedaan persepsi antar guru dan peserta didik
g) Menambah kontribusi positif peserta didik dalam memperoleh pengalaman
belajar.
h) Membantu menyelesaikan perbedaan pribadi antar peserta didik.14
Pemanfaatan media pengajaran pada hakekatnya bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengajaran. Dengan bantuan media
diharapkan siswa dapat menggunakan indranya semaksimal mungkin
untuk mengamati, mendengar, merasakan, menyerap, mengevaluasi dan
akhirnya mempelajari berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Beberapa peranan media dalam pembelajaran, diantaranya sebagai
berikut:
1. Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2. Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung
antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk
belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3. Mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu seperti;
a) Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di
ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film,
radio, atau model;
b) Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera
dapat disajikan dengan ban¬tuan mikroskop, film, slide, atau
gambar;
c) Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam
puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film,
foto, slide disamping secara verbal.
14
Asnawir dan Basyiruddin Usman. 2002. hlm.101.
10
d) Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat
ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide, atau
simulasi komputer;
e) Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat
disimulasikan dengan media seperti komputer, film, dan video.
f) Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses
yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses
kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-
teknik rekaman seperti time-lapse untuk film, video, slide, atau
simulasi komputer.
4. Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang
peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan
lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan-
kunjungan ke museum atau kebun binatang.15
Berdasarkan penjelasan peran media pendidikan dalam proses
pembelajaran itu ada banyak sekali yaitu peran sebagai penarik perhatian
(intentional role), peran komunikasi (communication role), dan peran
ingatan/penyimpanan (retention role). Selain itu juga media penddidikan
dapat menyampaikan informasi dari guru ke siswa melalui cara yang lebih
menarik, efektif dan bertujuan dalam proses pembelajaran.
15
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers, 2010, h. 26-27
11
c) Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya tidak
membosankan).
d) Semua indera murid dapat diaktifkan.
e) Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.
f) Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.16
Dengan konsepsi semakin mantap fungsi media dalam kegiatan
mengajar tidak lagi peraga dari guru, melainkan pembawa informasi atau
pesan pembelajaran yang dibutuhkan siswa. Media merupakan integrasai
dari sistem pembelajaran sebagai dasar kebijakan dalam pemilihan
pengembanan, maupun pemanfaatan. Media pendidikan dapat
mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang gilirannya
diharapkan mempertinggi hasil belajar yang hendak dicapai.
Lebih lanjut R. Rahardjo menyatakan bahwa media memiliki nilai-
nilai praktis berupa kemampuan untuk:
a) Membuat konsep yang abstrak menjadi konkrit, misalnya untuk
menjelaskan sistem peredaran darah.
b) Membawa objek yang berbahaya dan sulit untuk dibawa ke dalam kelas,
seperti binatang buas, bola bumi, dan sebagainya.
c) Menampilkan objek yang terlalu besar, seperti candi borobudur.
d) Menampilkan objek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang,
seperti micro-organisme.
e) Mengamati gerakan yang terlalu cepat, misalnya dengan slow motion.
f) Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungannya.
g) Memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman
belajar.
h) Membangkitkan motivasi belajar.
i) Memberi kesan perhatian individual untuk seluruh anggota kelompok
belajar.
j) Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun
disimpan menurut kebutuhan.
16
Benni Agus Pribadi, Media Pendidikan, Jakarta: Universitas Terbuka, 1996, h.23-25
12
k) Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak, mengatasi
batasan waktu dan ruang.
l) Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa.17
Sedangkan menurut Ensiclopedi of Educational Research, nilai atau
manfaat media pendidikan adalah sebagai berikut :
a. Meletakkan dasar-dasar yang kongkret untuk berfikir sehingga
mengurangi verbalitas.
b. Memperbesar perhatian siswa.
c. Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar oleh karena
itu pelajaran lebih mantap.
d. Memberikan pengalaman yang nyata.
e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu.
f. Membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian membantu
perkembangan bahasa.
g. Memberikan pengalaman yang tidak diperoleh dengan cara yang lain.
h. Media pendidikan memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara
guru dan murid.
i. Media pendidikan memberikan pengertian atau konsep yang sebenarnya
secara realita dan teliti.
j. Media pendidikan membangkitkan motivasi dan merangsang kegiatan
belajar.18
Sejalan dengan pendapat di atas, Ely dalam Danim, menyebutkan
manfaat media dalam pengajaran adalah sebagai berikut:
a) Meningkatkan mutu pendidikan dengan cara meningkatka
kecepatan belajar (rate of learning), membantu guru untuk
menggunakan waktu belajar siswa secara baik, mengurangi beban
guru dalam menyajikan informasi dan membuat aktivitas guru
lebih terarah untuk meningkatkan semangat belajar.
17
R. Raharjo, Op.cit, h. 51
18
Nana Sudjana, Media Pendidikan, Bandung: Sinar Baru, 1990, h. 27-31
13
b) Memberi kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual
dengan jalan memperkecil atau mengurangi kontrol guru yang
tradisional dan kaku, memberi kesempatan luas kepada anak untuk
berkembang menurut kemampuannya serta memungkinkan mereka
belajar menurut cara yang dikehendakinya.
c) Memberi dasar pengajaran yang lebih ilmiah dengan jalan
menyajikan atau merencanakan program pengajaran yang logis dan
sistematis, mengembangkan kegiatan pengajaran melalui
penelitian, baik sebagai pelengkap maupun sebagai terapan.
d) Pengajaran dapat dilakukan secara mantap karena meningkatnya
kemampuan manusia untuk memanfaatkan media komunikasi,
informasi dan data secara lebih konkrit dan rasional.
e) Meningkatkan terwujudnya kedekatan belajar (immediacy
learning) karena media pengajaran dapat menghilangkan atau
mengurangi jurang pemisah antara kenyataan di luar kelas dan di
dalam kelas serta memberikan pengetahuan langsung.
f) Memberikan penyajian pendidikan lebih luas, terutama melalui
media massa, dengan jalan memanfaatkan secara bersama dan
lebih luas peristiwa-peristiwa langka dan menyajikan informasi
yang tidak terlalu menekankan batas ruang dan waktu.19
Oleh karena itu, semakin jelas bahwa media pembelajaran merupakan
suatu keperluan yang tidak dapat dihindari dalam rangka mensukseskan
program pembelajaran siswa untuk mencapai perubahan tingkah laku yang
diharapkan. Oleh karena itu, guru harus memiliki peran yang tidak terbatas
dalam penciptaan, penggunaan dan pengembangan media pendidikan.
Sebagai seorang pendidik, media memiliki peran dan fungsi sangat
penting. Media merupakan integrasai dari sistem pembelajaran sebagai dasar
kebijakan dalam pemilihan pengembangan, maupun pemanfaatan. Media
pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang
gilirannya diharapkan mempertinggi hasil belajar yang hendak dicapai.
19
Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, h. 13
14
Dengan demikian, peran dan fungsi media pendidikan selain sebagai
alat pendidikan, juga merupakan sumber belajar yang sedapat mungkin harus
dimanfaatkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, efektif,
efisien, dan nyaman.
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Media pendidikan ini sangat penting untuk dipelajari terutama sebagai
seorang calon guru. Oleh karna itu dalam, makalah ini termuat mengenai
pengertian media pendidikan,sejarah, peran, manfaat serta fungsinya dalam
proses pembelajaran. Selain itu juga, diperlukan referensi yang lain untuk
lebih menambah ilmu pengetahuan terkait Media Pendidikan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Umi Rosyidah, d. (2008). Active Learning Dalam Bahasa Arab. Malang: UIN
Maliki Press.
17