Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MEDIA PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah


Pengembangan Media Dan Sumber Belajar

Disusun Oleh:

Putri Nurhasanah (2120202063)

Nayasyi Kamia (2120202059)

Muhammad Yunus Alhusaini (2110202044)

Dosen Pengampu :

Lola Fadhillah M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN RADEN FATAH PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2023


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“MEDIA PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN” ini tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dari ibu Lola Fadhillah M.Pd.I pada mata kuliah
Pengembamngan Media dan Sumber Belajar. Saya mengucapkan terima kasih
kepada dosen mata kuliah pengampu yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 17 Maret, 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................................................. 1

B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 2

C. TUJUAN PENULISAN ............................................................................... 2

BAB II .................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .................................................................................................... 3

A. Pengertian Media Pendidikan ...................................................................... 3

B. Perkembangan Media Pendidikan ................................................................ 5

C. Macam-macam Media Pendidikan Dalam Proses Pembelajaran ................. 7

D. Peran Media Pendidikan dalam Proses Pembelajaran ................................. 9

E. Fungsi dan Manfaat Media Pendidikan dalam Proses Pembelajaran......... 11

BAB III ................................................................................................................. 16

PENUTUP ............................................................................................................ 16

A. KESIMPULAN .......................................................................................... 16

B. SARAN ...................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Belajar adalah proses kompleks yang melibatkan kehidupan fisik
dan mental seseorang sepanjang hidupnya. Proses belajar muncul dari
interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar
dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Tanda seseorang dikatakan telah
mengalami proses belajar adalah adanya perubahan tingkah laku yang
meliputi perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Interaksi selama pembelajaran dipengaruhi oleh lingkungan yang
meliputi siswa, guru, pustakawan, kepala sekolah, bahan atau mata
pelajaran (buku, modul, majalah, rekaman video atau audio, dll) dan
berbagai sumber dan fasilitas belajar. (Proyektor overhead, radio, televisi,
komputer, perpustakaan, dll.). Kehadiran media memegang peranan
penting dalam proses belajar mengajar. Karena ketidakjelasan materi yang
disampaikan dalam kegiatan ini dapat dimitigasi dengan menghadirkan
media sebagai mediator. Padahal tujuan awal pembelajaran sudah baik,
namun jika tidak didukung dengan media yang tepat maka sangat sulit
untuk mencapai tujuan dengan baik.
Media dalam pembelajaran mempengaruhi lengkap tidaknya
informasi dan tepat sasaran, serta mempengaruhi hasil belajar. Namun,
banyak lembaga pendidikan yang tidak mengkhawatirkan keberadaan
media massa. Di sisi lain, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
mendorong semakin banyak upaya untuk berinovasi dalam menggunakan
hasil teknologi dalam proses belajar mengajar.
Oleh karena itu, pendidik dituntut untuk dapat menggunakan media
dengan baik. Selain itu, pendidik harus mampu mengembangkan
keterampilan untuk menghasilkan media pembelajaran yang akan mereka
gunakan ketika media tersebut belum tersedia. Oleh karena itu, pendidik
harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media

1
pendidikan. Pada makalah ini akan membahas mengenai Media
Pendidikan Dalam Proses Pembelajaran.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan yang dimaksud dengan media pendidikan?
2. Bagaimana sejarah perkembangan media?
3. Jelaskan macam-macam media pendidikan?
4. Jelaskan peran media pendidikan dalam proses pembelajaran?
5. Jelaskan fungsi dan manfaat media pendidikan dalam proses
pembelajaran?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk menambah pengetahuan mengenai media pendidikan.
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan media.
3. Untuk mengetahui macam-macam media pendidikan.
4. Untuk menghetahui peran media pendidikan dalam proses
pembelajaran.
5. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat media pendidikan dalam
proses pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pendidikan


Media Pendidikan berasal dari dua kata yaitu “media” dan
“pendidikan”. Kata “media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata “medium”, secara umum memiliki arti "perantara”
atau pengantar. 1 Menurut Association for Education and Communication
Technology (AECT), media adalah segala bentuk yang diprogramkan
untuk suatu proses penyaluran informasi. Dan menurut Education
Association, media merupakan benda yang dimanipulasikan, dilihat,
didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang di pergunakan
dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi
efektivitas program instruksional.2

Sedangkan, Pendidikan ialah segala daya upaya untuk memajukan


budi pekerti pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan
kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras
dengan alam dan masyarakatnya.3

Menurut Zakiah Daradjat(1995), media pendidikan atau


pembelajaran adalah suatu benda yang dapat diindrai, khususnya
penglihatan dan pendengaran, baik yang terdapat di dalam maupun diluar
kelas, yang digunakan sebagai alat bantu penghubung(media komunikasi)
dalam proses interaksi belajar mengajar untuk meningkatkan efektivitas
hasil belajar siswa. 4 Sedangkan menurut Asnawir dan Basyiruddin Usman

1
Yusuf hadi Miarso. 1986. Teknologi komunikasi Pendidikan: Pengertian dan Penerapannya di
Indonesia. Jakarta: Pustekkom Dikbud dan CV Rajawali.hlm. 25.

2 Ahmad sabri. 2005. Strategi Belajar Mengajar dan MicroTeaching. Ciputat:Quantum Teaching.
hlm. 112.

3 Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT:. Bumi Aksara,2004), hlm.74-76.

4 Zakiah Daradjat. 1995.. Jakarta: Bumi Aksara.hlm. 226

3
(2002), dalam bukunya yang berjudul "Media Pendidikan” menjelaskan
bahwa media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan
dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.5

Gerlach dan Ely (1971), mengatakan bahwa media apabila


dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secarab lebih khusus, pengertian
media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat
grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal.6

Istilah media pendidikan memiliki beberapa pengertian secara luas


dan secara sempit. Adapun secara luas yang dimaksud dengan media
pendidikan adalah setiap orang, materi atau peristiwa yang memberikan
kesempatan pada siswa ataupun peseta didik untuk memperoleh ilmu
maupun keterampilan. Adapun pengertian secara sempit adalah sarana
nonpersonal (bukan manusia) yang digunakan oleh guru yang memegang
peranan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan. Asosiasi
Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA), dikatakan
bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik literal maupun
audiovisual serta peralatan. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat
dilihat, didengar, dan dibaca.7

Dari beberapa perbedaan pengertian tentang media pendidikan,


dapat dilihat kesamaan satu sama lain, yaitu proses penyampaian pesan
atau informasi secara efektif dan efisien dapat diterima dan selalu diingat
5
Asnawir dan Basyiruddin Usman. 2002.Media Pendidikan. Jakarta Selatan: Ciputat Press. hlm.
11.
6
Azhar Arsyad. 2003. Media Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. hlm. 3.
7
Abdul Wahab Rosyidi dan Mamlu‟atul Ni‟mah. 2011. hlm.101-102.

4
oleh peserta didik. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa media pendidikan
ialah alat bantu atau sarana yang dijadikan sebagai perantara komunikasi
untuk menyampaikan pesan atau informasi berupa ilmu pengetahuan dari
berbagai sumber ke penerima pesan atau informasi guna mencapai tujuan
pembelajaran. Penyampai informasi yaitu guru dan penerima ialah siswa
agar dapat mencapai tujuan pembelajaran.

B. Perkembangan Media Pendidikan

Pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar


guru (teaching aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual,
misalnya gambar, model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan
pengalaman konkrit, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan
resensi belajar siswa. Namun sayang, karena terlalu memusatkan perhatian
pada alat bantu visual yang dipakainya orang kurang memperhatikan aspek
desain, pengembangan pembelajaran (instruction) produksi dan
evaluasinya. Dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar
pertengahan abad ke-20, alat visual untuk mengkonkretkan ajaran ini
dilengkapi dengan alat audio sehingga kita kenal adanya alat audio visual
atau audio visual aids (AVA).
Bermacam peralatan dapat digunakan oleh guru untuk me-
nyampaikan pesan ajaran kepada siswa melalui penglihatan dan
pendengaran untuk menghindari verbalisme yang masih mungkin terjadi
kalau hanya digunakan alat bantu visual semata. Dalam usaha
memanfaatkan media sebagai alat bantu ini Edgar Dale mengadakan
klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling konkret ke yang
paling abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama kerucut
pengalaman (cone of experience) dari Edgar Dale dan pada saat itu dianut

5
secara luas dalam menentukan alat bantu apa yang paling sesuai untuk
pengalaman belajar tertentu.8
Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi
penggunaan alat bantu audio visual, sehingga selain sebagai alat bantu
media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Sejak
saat itu, alat audio visual bukan hanya dipandang sebagai alat bantu guru
saja, melainkan juga sebagai alat penyalur pesan atau media. Teori ini
sangat penting dalam penggunaan media untuk kegiatan program-program
pembelajaran. Sayang sampai saat itu pengaruhnya masih terbatas pada
pemilihan media saja. Faktor siswa yang menjadi komponen utama dalam
proses belajar belum mendapat perhatian.

Baru pada tahun 1960-1965 orang mulai memperhatikan siswa sebagai


komponen yang penting dalam proses belajar mengajar. Pada saat itu teori
tingkah-laku (behaviorism theory) ajaranB.F.Skinner mulai mempengaruhi
penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran. Teori ini mendorong
orang untuk lebih memperhatikan siswa dalam proses belajar mengajar.
Menurut teori ini, mendidik adalah mengubah tingkah-laku siswa.
Perubahan tingkah laku ini harus tertanam pada diri siswa sehingga
menjadi adat kebiasaan. Teori ini telah mendorong diciptakannya media
yang dapat mengubah tingkah laku siswa sebagai hasil proses
pembelajaran. Media instruksional yang terkenal yang dihasilkan teori ini
ialah teaching machine dan programmed instruction.9
Berdasarkan penjelasan diatas media sudah mulai muncul pada abad
ke 20. Namun pada tahun 1960-1965 media sudah mulai dipakai dalam
proses pembelajaran.

8
Arief S. Sadiman, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2009), hlm.7-8.
9
Ibid., h. 9

6
C. Macam-macam Media Pendidikan Dalam Proses Pembelajaran

Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media


harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin
dicapai. Contoh: bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat
menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan.
Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan
maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran
bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa
digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat
melengkapi (komplemen), seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta
didik; ketersediaan; dan mutu teknis.
Rudi Bretz dalam Bukhari mengklasifikasika media atas
karakteristik utamanya suara, bentuk visual (gambar, garis dan simbol) dan
gerak. Di samping itu, ia juga membedakan media tranmisi dan media
rekaman. Atas dasar inila Bertz mengggolongkan semua media itu menjadi
8 kelas:
1) Media audio visual gerak
2) Media audio visual diam
3) Media audio semi gerak
4) Media visual gerak
5) Media visual diam
6) Media semi gerak
7) Media audio
8) Media cetak.10
Sementara itu, Oemar Hamalik (1986), Djamarah (2002) dan
Sadiman, dkk (1986), mengelompokkan media ini berdasarkan jenisnya ke
dalam beberapa jenis, yaitu :

10
Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya,
Jakarta: Rajawali Pers, 2012, h. 20

7
a) Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara
saja, seperti tape recorder.
b) Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan
dalam wujud visual.
c) Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, dan
media ini dibagi ke dalam dua jenis yaitu:
1. Audiovisual diam, yang menampilkan suara dan visual diam,
seperti film sound slide.
2. Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur
suara dan gambar yang bergerak, seperti film, video cassete dan
VCD.11
Sementara itu, keberadaan perangkat komputer di lembaga
pendidikan, selain media tersebut, merupakan hal yang harus
dikondisikan dan disosialisasikan untuk menjawab tantangan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di sisi lain, banyak
pengguna jasa di industri komputer yang berharap dapat membantu
mereka baik sebagai guru, pemandu atau alat yang tidak dapat dipenuhi
oleh para profesional di bidangnya melalui lembaga pendidikan yang ada. .
Guru juga mengeluhkan kemampuannya dalam memahami, melaksanakan,
dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan kurikulum
karena keterbatasan informasi dan pelatihan.
Dari usaha pengklasifikasian media pembelajaran yang satu dengan
yang lainnya akan tampak bahwa masing-masing akan mempunyai
kelebihan dan keterbatasan. Namun demikian, apapun bentuk dan tujuan
pengklasifikasian hal tersebut dapat memperjelas kegunaan dan
karakteristik media itu sehingga dapat memudahkan kita dalam

11
Ibid., h. 28-81

8
memilihnya.12 Untuk tujuan praktis berdasarkan pada klasifikasi menurut
para ahli di atas serta pengembangan di lapangan harus diidentifikasi
menurut kesamaan karakteristik dan kekhususannya selanjutnya diadakan
pembahasan mengenai beberapa media yang sekiranya mudah terjangkau,
banyak tersedia, guru-guru SD dari sekolah dapat mengoperasikanya baik
pada saat ini maupun masa yang akan datang.

D. Peran Media Pendidikan dalam Proses Pembelajaran

Media pendidikan memiliki tiga peranan, yaitu peran sebagai


penarik perhatian (intentional role), peran komunikasi (communication
role), dan peran ingatan/penyimpanan (retention role).13 Peranan yang lain
dari media pendidikan adalah sebagai penyalur pesan dalam proses
pembelajaran, dapat menarik perhatian siswa, dan dapat menyampaikan
pesan yang ingin disampaikan dalam setiap mata pelajaran. Dalam proses
pembelajaran, guru dapat menciptakan suasana belajar yang menarik
perhatian dengan memanfaatkan media pendidikan yang kreatif, inovatif
dan variatif, sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan
mengoptimalkan proses dan berorientasi pada prestasi belajar.
Selanjutnya secara lebih detail, media pendidikan mempunyai
peran yang sangat penting untuk meningkatkan efektivitas proses belajar
mengajar sebagaimana berikut:
a) Memperkaya pengalaman belajar peserta didik
b) Ekonomis
c) Meningkatkan perhatian peserta didik terhadap pelajaran
d) Membuat peserta didik lebih siap belajar

12
Umar, 2014, Media Pendidikan, Jurnal Tarbawiyah Volume 11 Nomor 1 Edisi Januari-Juli 2014
hlm.136
13
Umi Rosyidah, dkk. 2008. Active Learning Dalam Bahasa Arab. Malang: UIN Maliki Press. hlm.
96.

9
e) Mengikutsertakan banyak panca indera dalam proses pembelajaran
f) Meminimalisir perbedaan persepsi antar guru dan peserta didik
g) Menambah kontribusi positif peserta didik dalam memperoleh pengalaman
belajar.
h) Membantu menyelesaikan perbedaan pribadi antar peserta didik.14
Pemanfaatan media pengajaran pada hakekatnya bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengajaran. Dengan bantuan media
diharapkan siswa dapat menggunakan indranya semaksimal mungkin
untuk mengamati, mendengar, merasakan, menyerap, mengevaluasi dan
akhirnya mempelajari berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Beberapa peranan media dalam pembelajaran, diantaranya sebagai
berikut:
1. Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2. Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung
antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk
belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3. Mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu seperti;
a) Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di
ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film,
radio, atau model;
b) Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera
dapat disajikan dengan ban¬tuan mikroskop, film, slide, atau
gambar;
c) Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam
puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film,
foto, slide disamping secara verbal.

14
Asnawir dan Basyiruddin Usman. 2002. hlm.101.

10
d) Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat
ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide, atau
simulasi komputer;
e) Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat
disimulasikan dengan media seperti komputer, film, dan video.
f) Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses
yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses
kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-
teknik rekaman seperti time-lapse untuk film, video, slide, atau
simulasi komputer.
4. Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang
peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan
lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan-
kunjungan ke museum atau kebun binatang.15
Berdasarkan penjelasan peran media pendidikan dalam proses
pembelajaran itu ada banyak sekali yaitu peran sebagai penarik perhatian
(intentional role), peran komunikasi (communication role), dan peran
ingatan/penyimpanan (retention role). Selain itu juga media penddidikan
dapat menyampaikan informasi dari guru ke siswa melalui cara yang lebih
menarik, efektif dan bertujuan dalam proses pembelajaran.

E. Fungsi dan Manfaat Media Pendidikan dalam Proses Pembelajaran

Sejauh ini dengan perkembangan tekbologi serta pengetahuan, maka


media pendidikan sudah memiliki berbagai macam fungsi sebagai berikut:
a) Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan
pengajaran bagi guru.
b) Memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi kongkret).

15
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers, 2010, h. 26-27

11
c) Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya tidak
membosankan).
d) Semua indera murid dapat diaktifkan.
e) Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.
f) Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.16
Dengan konsepsi semakin mantap fungsi media dalam kegiatan
mengajar tidak lagi peraga dari guru, melainkan pembawa informasi atau
pesan pembelajaran yang dibutuhkan siswa. Media merupakan integrasai
dari sistem pembelajaran sebagai dasar kebijakan dalam pemilihan
pengembanan, maupun pemanfaatan. Media pendidikan dapat
mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang gilirannya
diharapkan mempertinggi hasil belajar yang hendak dicapai.
Lebih lanjut R. Rahardjo menyatakan bahwa media memiliki nilai-
nilai praktis berupa kemampuan untuk:
a) Membuat konsep yang abstrak menjadi konkrit, misalnya untuk
menjelaskan sistem peredaran darah.
b) Membawa objek yang berbahaya dan sulit untuk dibawa ke dalam kelas,
seperti binatang buas, bola bumi, dan sebagainya.
c) Menampilkan objek yang terlalu besar, seperti candi borobudur.
d) Menampilkan objek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang,
seperti micro-organisme.
e) Mengamati gerakan yang terlalu cepat, misalnya dengan slow motion.
f) Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungannya.
g) Memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman
belajar.
h) Membangkitkan motivasi belajar.
i) Memberi kesan perhatian individual untuk seluruh anggota kelompok
belajar.
j) Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun
disimpan menurut kebutuhan.

16
Benni Agus Pribadi, Media Pendidikan, Jakarta: Universitas Terbuka, 1996, h.23-25

12
k) Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak, mengatasi
batasan waktu dan ruang.
l) Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa.17
Sedangkan menurut Ensiclopedi of Educational Research, nilai atau
manfaat media pendidikan adalah sebagai berikut :
a. Meletakkan dasar-dasar yang kongkret untuk berfikir sehingga
mengurangi verbalitas.
b. Memperbesar perhatian siswa.
c. Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar oleh karena
itu pelajaran lebih mantap.
d. Memberikan pengalaman yang nyata.
e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu.
f. Membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian membantu
perkembangan bahasa.
g. Memberikan pengalaman yang tidak diperoleh dengan cara yang lain.
h. Media pendidikan memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara
guru dan murid.
i. Media pendidikan memberikan pengertian atau konsep yang sebenarnya
secara realita dan teliti.
j. Media pendidikan membangkitkan motivasi dan merangsang kegiatan
belajar.18
Sejalan dengan pendapat di atas, Ely dalam Danim, menyebutkan
manfaat media dalam pengajaran adalah sebagai berikut:
a) Meningkatkan mutu pendidikan dengan cara meningkatka
kecepatan belajar (rate of learning), membantu guru untuk
menggunakan waktu belajar siswa secara baik, mengurangi beban
guru dalam menyajikan informasi dan membuat aktivitas guru
lebih terarah untuk meningkatkan semangat belajar.

17
R. Raharjo, Op.cit, h. 51
18
Nana Sudjana, Media Pendidikan, Bandung: Sinar Baru, 1990, h. 27-31

13
b) Memberi kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual
dengan jalan memperkecil atau mengurangi kontrol guru yang
tradisional dan kaku, memberi kesempatan luas kepada anak untuk
berkembang menurut kemampuannya serta memungkinkan mereka
belajar menurut cara yang dikehendakinya.
c) Memberi dasar pengajaran yang lebih ilmiah dengan jalan
menyajikan atau merencanakan program pengajaran yang logis dan
sistematis, mengembangkan kegiatan pengajaran melalui
penelitian, baik sebagai pelengkap maupun sebagai terapan.
d) Pengajaran dapat dilakukan secara mantap karena meningkatnya
kemampuan manusia untuk memanfaatkan media komunikasi,
informasi dan data secara lebih konkrit dan rasional.
e) Meningkatkan terwujudnya kedekatan belajar (immediacy
learning) karena media pengajaran dapat menghilangkan atau
mengurangi jurang pemisah antara kenyataan di luar kelas dan di
dalam kelas serta memberikan pengetahuan langsung.
f) Memberikan penyajian pendidikan lebih luas, terutama melalui
media massa, dengan jalan memanfaatkan secara bersama dan
lebih luas peristiwa-peristiwa langka dan menyajikan informasi
yang tidak terlalu menekankan batas ruang dan waktu.19
Oleh karena itu, semakin jelas bahwa media pembelajaran merupakan
suatu keperluan yang tidak dapat dihindari dalam rangka mensukseskan
program pembelajaran siswa untuk mencapai perubahan tingkah laku yang
diharapkan. Oleh karena itu, guru harus memiliki peran yang tidak terbatas
dalam penciptaan, penggunaan dan pengembangan media pendidikan.
Sebagai seorang pendidik, media memiliki peran dan fungsi sangat
penting. Media merupakan integrasai dari sistem pembelajaran sebagai dasar
kebijakan dalam pemilihan pengembangan, maupun pemanfaatan. Media
pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang
gilirannya diharapkan mempertinggi hasil belajar yang hendak dicapai.

19
Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, h. 13

14
Dengan demikian, peran dan fungsi media pendidikan selain sebagai
alat pendidikan, juga merupakan sumber belajar yang sedapat mungkin harus
dimanfaatkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, efektif,
efisien, dan nyaman.

15
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Media pendidikan adalah seperangkat alat yang dapat menyampaikan


pesan-pesan dalam proses belajar mengajar, dari penyampai pesan (pendidik)
kepada penerima pesan (peserta didik) untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara efektif dan efisien. Landasan penggunaan media dalam
pembelajaran harus dapat dilaksanakan dengan penuh bijaksana dan hikmah,
agar pendidik dan peserta didik dapat menjalin komunikasi yang baik,
sehingga tercipta suasana edukatif yang kondusif.
Penggunaan media dalam pengajaran di kelas merupakan sebuah
kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Hal ini dapat dipahami mengingat
proses belajar yang dialami siswa tertumpu Sebagai seorang pendidik yang
profesional, peran dan fungsi media sangat penting artinya untuk diterapkan
dan pembelajaran. Media merupakan integrasai dari sistem pembelajaran
sebagai dasar kebijakan dalam pemilihan, pengembangan, maupun
pemanfaatannya. Media pendidikan dapat meningkatkan proses belajar siswa
dalam pembelajaran yang gilirannya diharapkan akan dapat mempertinggi
hasil belajar yang hendak dicapai.

B. SARAN
Media pendidikan ini sangat penting untuk dipelajari terutama sebagai
seorang calon guru. Oleh karna itu dalam, makalah ini termuat mengenai
pengertian media pendidikan,sejarah, peran, manfaat serta fungsinya dalam
proses pembelajaran. Selain itu juga, diperlukan referensi yang lain untuk
lebih menambah ilmu pengetahuan terkait Media Pendidikan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. (2003). Media Pendidikan. Jakarta: PT: Raja Grafindo Persada.

Arsyad, A. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Danim, S. (1995). Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Daradjat, Z. (1995). Metode Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi


Aksara.

Daradjat, Z. (2004). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT: Bumi Aksara.

Miarso, Y. h. (1986). Teknologi komunikasi Pendidikan: Pengertian dan


Penerapannya di Indonesia. Jakarta: Pustekkom Dikbud dan CV Rajawali.

Ni‟mah, A. W. (2011). 101-102.

Pribadi, B. A. (2012). Media Pendidikan . Jakarta: Universitas Terbuka.

S.Sadiman, A. (2012). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan


Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.

Sabri, A. (2005). Strategi Belajar Mengajar dan MicroTeaching. Ciputat:


Quantum Teaching.

Sadiman, A. S. (2009). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan


Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.

Sudjana, N. (1990). Media Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

Umar. (2014). Media Pendidikan. Jurnal Tarbawiyah Volume 11 Nomor 1, 136.

Umi Rosyidah, d. (2008). Active Learning Dalam Bahasa Arab. Malang: UIN
Maliki Press.

Usman, A. d. (2022). Media Pendidikan. Jakarta Selatan: Ciputat Press.

17

Anda mungkin juga menyukai