Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

TEKNOLOGI KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Pengembangan Media Dan Sumber Belajar

Disusun Oleh :
Mesyi Julian Sari (2110202056)
Miranti (2110202066)
M. Zacky Saputra (2110202038)

Dosen Pengampu :
Lola Fadilah, M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah tentang " TEKNOLOGI KOMUNIKASI DALAM
PENDIDIKAN".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah
ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari
berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat


kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam
karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Palembang 10 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan......................................................................................... 4
a. Latar Belakang ..................................................................................... 4
b. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
c. Tujuan Masalah .................................................................................... 5
Bab II Pembahasan ........................................................................................ 6
a. Pengenrtian Teknologi ......................................................................... 6
b. Munculnya Ilmu Komunikasi .............................................................. 7
c. Perkembangan Ilmu Komunikasi ......................................................... 8
d. Sejarah Perkembangan Teknologi Komunikasi ................................... 9
e. Pendidikan Sebagai Proses Komunikasi ............................................. 14
f. Peranan Komunikasi Dalam Pendidikan ............................................. 17
g. Penggunaan Tekonologi Komunikasi Dalam Pembelajaran ................ 20
Bab III Penutup .............................................................................................. 23
a. Kesimpulan .......................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 24

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup berkelompok saling


membutuhkan satu sama lain. Sebagai makhluk sosial dan hidup
berkelompok dalam kehidupan sehari-hari, tentu tidak luput dari namanya
interaksi atau komunikasi. Komunikasi mempermudah manusia dalam
berinteraksi, sehingga maksud dan tujuan yang mau disampaikan dapat
terwujud. Dalam hal ini manusia memiliki dan kepentingan yaitu
kepentingan pribadi dan kepentingan bersama (masyarakat).

Manusia secara pribadi maupun sebagai makhluk sosial ingin


memenuhi kebutuhan secara umum, yaitu kebutuhan ekonomis, kebutuhan
biologis dan lain sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhan ini manusia tidak
dapat berdiri sendiri, ia harus bekerja sama dengan orang lain atau
masyarakat. Tanpa mengadakan kerja sama dan hubungan keutuhan tersebut
tidak akan dapat terpenuhi, oleh sebab itu manusia baik secara pribadi
maupun secara bersama saling memerlukan dan saling melakukan hubungan.

Dewasa ini, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi semakin


pesat. Hal ini sangat mempengaruhi kemajuan dalam bidang pendidikan.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi atau sering disebut TIK.
Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputer
dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi yang membawa data, suara dan
video. Pada pengertian di atas terdapat dua komponen utama dalam
teknologi informasi, yaitu teknologi komputer dan teknologi komunikasi.
Teknologi komputer adalah teknologi yang berhubungan dengan komputer,
termasuk peralatan-peralatan yang berhubungan dengan komputer.

4
Sedangkan teknologi komunikasi adalah teknologi yang berhubungan
dengan komunikasi jarak jauh.

Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari memegang peranan yang


penting, karena setiap saat semua orang atau kelompok sudah tentu
melakukan interaksi. Bila tak ada komunikasi maka yang akan terjadi dalam
kehidupan adalah ketidakharmonisan maupun ketidakcocokkan. Memang
setiap orang akan memiliki pemikiran dan pendapat yang berbeda-beda,
tetapi ide tersebut bisa dipersatukan melalui komunikasi. Bila tetap berbeda
maka itu menjadi suatu hal yang biasa di alam demokrasi. Tetapi yang
terpenting adalah bagaimana membangun komunikasi itu yang
menyenangkan sehingga tujuan bisa tercapai, meski ada perbedaan pendapat.
Bila komunikasi tidak berjalan dengan baik maka bisa menghambat suatu
roda organisasi. Hal ini pun bisa terjadi dalam dunia pendidikan. Bahkan
semua bidang disiplin ilmu pasti membutuhkan yang namanya komunikasi.1

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan apa itu ilmu komunikasi?

2. Apa yang melatarbelakangi munculnya ilmu komunikasi di


Indonesia?

3. Jelaskan sejarah perkembangan ilmu komunikasi?

4. Mengapa pendidikan disebut sebagai ilmu komunikasi?

5. Apa saja peran ilmu komunikasi dalam ilmu pendidikan?

1 Anwar Arifin , Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995.

5
C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui ilmu komunikasi.

2. Untuk melatarbelakangi munculnya ilmu komunikasi di Indonesia.

3. Untuk mengetahui sejarah perkembangan ilmu komunikasi

4. Untuk mengetahui pendidikan sebagai ilmu komunikasi.

5. Untuk mengetahui peran ilmu komunikasi dalam ilmu pendidikan.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KOMUNIKASI

Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin “communis” yaitu


membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang
atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata “communico” yang
artinya membagi. Ilmu komunkasi secara umum pada dasarnya membahas
pengetahuan tentang sesuatu hal, baik yang menyangkut alam (natural) atau
sosial (kehidupan masyarakat), yang diperoleh melalui proses berpikir,
sebagai ilmu komunikasi merupakan suatu pengetahuan yang didasarkan
pada logika, dan harus terorganisasikan secara sistematik serta berlaku
umum. Namun yang menjadi objek fokus perhatiannya pada peristiwa-
peristiwa komunikasi di antara manusia. Menurut Berger dan Chaffe, ilmu
komunikasi adalah suatu pengamatan terhadap produksi, proses dan
pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang melalui pengembangan
teori-teori yang dapat diuji dan digeneralisasikan dengan tujuan
menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi, proses dan
pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang. Menurut sarjana
komunikasi, mereka mengkhususkan diri pada studi komunikasi antara
manusia bahwa komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang
menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan membangun
hubungan antara sesama manusia melalui pertukaran informasi untuk
menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain, serta berusaha mengubah
sikap dan tingkahlaku itu. 2

2 HAW. Widjaja, Ilmu Komunikasi (Pengantar Studi), Jakarta: Rineka Cipta, 2000, hal, 15.

7
Dari beberapa pengertian di atas kita dapat simpulkan bahwa
komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan atau audiens baik itu dalam bentuk simbol, lambang dengan
harapan bias membawa atau memahamkan pesan itu kepada masyarakat
serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.

B. MUNCULNYA ILMU KOMUNIKASI

Komunikasi sebenarnya sudah ada sejak zaman Yunani sebagai


komunikasi retorika dan jurnalistik. Komunikasi ini pertama kali diajarkan
dan dianggap sebagai mata pelajaran di perguruan tinggi pada abad ke-13
di sekolah Kathedral Chatres. Sekolah ini merupakan cikal bakal lahirnya
universitas-universitas modern di abad ini.

Di Amerika Serikat, pendidikan komunikasi melembaga pada saat


Dr. Wilbur Schramm membuka program pascasarjana pada tahun 1950 di
University Of Lilionis. Pendidikan ini kemudian menamatkan Dr. David K
Berlo pada tahun 1957 yang dikenal dengan model komunikasi SMCR.

Banyak lembaga komunikasi pada tahun 1950 hingga 1970-an


dibuka di berbagai perguruan tinggi elit di Amerika khususnya pendidikan
jurnalistik dan komunikasi seperti MIT dan University of Stanford. Banyak
buku yang diterbitkan mengenai komunikasi, jurnalisitk, public relations,
dan efek komunikasi. Semua buku ini diterbitkan untuk membantu para
mahasiswa yang mengambil bidang studi komunikasi.

Di Indonesia, studi komunikasi pertama kali dikenal dengan nama


ilmu Penerangan di Universitas Gadjah Mada pada tahun 1948. Namun
dengan diperkenalkan istilah publistik oleh Drs. Marbangun Hardjowogoro
di Akademik Dinas Luar Negeri di Yogyakarta pada tahun 1955, maka mata
pelajaran Ilmu Penerangan yang berorientasi pada ilmu radio, diganti
dengan publistik dan berubah lagi menjadi komunikasi.

8
Istilah ‘pendidikan komunikasi’ di Indonesia mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Dari 80 perguruan tinggi yang ada, 50%
menawarkan pendidikan komunikasi dengan berbagai macam keahlian,
seperti periklanan, jurnalistik, public relations, penyiaran, baik pada tingkat
Diploma (D3), Sarjana (S1), Program Magister (S2) sampai dengan
Program, Doktor (S3).

Sejalan dengan perkembangan tekonologi dan perkembangan


masyarakat yang makin kompleks dan global, terutama pemisahan antara
kehidupan modern dengan telekomunikasi dan media massa, maka fungsi
komunikasi tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan informasi dan hiburan,
tetapi makin terasa dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Itulah sebabnya pendidikan nonkomunikasi seperti kesehatan, ekonomi,
hukum, pertanian, pendidikan, agama, kesusastraan, politik dan
pemerintahan, sosiologi dan administrasi memasukan ilmu komunikasi
dalam kurikulumnya, walaupun bukan sebagai mata kuliah wajib tetapi
minimal sebagai mata kuliah pilihan untuk mendukung keahlian yang akan
diembannya.

Kebutuhan yang multisektoral ini telah mendorong lahirnya


spesialisasi baru dalam studi ilmu komunikasi, misalnya komunikasi antar
budaya, komunkasi organisasi, komunikasi pembangunan, komunikasi
pemasaran, komunikasi kesehatan, komunkasi politik, komunikasi
pendidikan, teknologi komunikasi, komunikasi internasional dan lain
sebagainya.

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau interaksi


dari pengirim kepada penerima. Oleh karena itu, komunikasi harus ada
timbal balik (feed back) antara komunikator dengan komunikan. Begitu
juga dengan pendidikan membutuhkan komunikasi yang baik, sehingga apa
yang disampaikan, dalam hal ini materi pelajaran, oleh komunikator (guru)

9
kepada komunikan (siswa) bisa dicerna dengan optimal, sehingga tujuan
pendidikan yang ingin dicapai bisa terwujud.3

C. PERKEMBANGAN ILMU KOMUNIKASI

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak mungkin bisa lepas


dari manusia satu dengan manusia lainnya. Itu artinya, manusia
tidak mungkin bisa berdiri sendiri. Manusia memerlukan beragam
informasi untuk dapat menjalani hidup lebih baik dari sebelumnya,
dan manusia juga perlu menjalin suatu hubungan dengan manusia
lain demi tercapainya kebahagiaan, kesejahteraan. Dari apa yang kita
lakukan akan tersirat sebuah pesan untuk diri kita sendiri maupun
orang lain. oleh karena itu, komunikasi tidak akan pernah bisa terlepas
dari kehidupan seseorang.Perkembangan teknologi komunikasi tak akan
pernah bisa berhenti. Perkembangan ini terjadi ejak zaman dahulu hingga
saat ini. Dalam pembahasan ini akan menjelaskan perkembangan
teknologi komuniksasi dari masa ke masa.Perkembangan teknologi
komunikasi telah semakin mendekatkan kita pada batas kemampuan
perangkat intelektual menghadapi kompleksitas keadaan sekarang ini.
Penekanan yang lebih besar bagi penggunaan teknologi informasi
untuk membangun dan mengembangkan kebersamaan serta saling
pengertian atas manusia. Masalah yang timbul adalah manusia memiliki
kecenderungan untuk menilai komunikasi sebagai suatu yang sederhana,
4
sebenarnya tidak sederhana. Hal ini memicu untuk pentingnya
memahami perkembangan teknologi komunikasi dalam kehidupan kita.

3
Dr. H. Hafied Cangarah, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo, 2007, hal, 175-178.
4
M. Abdul Mujieb, Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-Ghazali(Jakarta Selatan: Mizan Publika,
cet. 1, 2009), hal. 291.

10
D. SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Perkembangan Teknologi Komunikasi Perkembangan peradaban


manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi
(yang selanjutnya dikenal dengan istilah teknologi informasi), mulai
dari gambar-gambar yang tak bermakna di dinding-dinding gua, peletakan
tonggak sejarah dalam bentuk prasasti, sampai diperkenalkannya dunia
arus informasi yang dikenal dengan nama internet.

a) Masa Prasejarah

Pada zaman ini, teknologi informasi dan komunikasi


yang dilakukan oleh manusia berfungsi sebagai sistem untuk
pengenalan bentuk-bentuk yang manusia kenal. Untuk
menggambarkan informasi yang diperoleh, mereka
menggambarkannya pada dinding-dinding gua tentang berburu
dan binatang buruannya. Pada masa ini, manusia mulai
mengidentifikasi benda-benda yang ada di sekitar lingkungan
tempat tinggal mereka, kemudian melukiskannya pada dinding gua
tempat tinggalnya. Awal komunikasi mereka pada zaman ini
hanya berkisar pada bentuk suara dengusan dan menggunakan
isyarat tangan. Pada zaman prasejarah mulai diciptakan dan
digunakan alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti
gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, dan isyarat
asap sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya.Adapun
masa prasejarah dibagi beberapa masa, sebagaimana yang
dibenutkan berikut:

3000 SM. Masa ini untuk yang pertama kali, tulisan


digunakan oleh bangsa Sumeria dengan menggunakan simbol-
simbol yang dibentuk dari piktografi sebagai huruf. Simbol

11
atau huruf-huruf ini juga mempunyai bentuk bunyi (penyebutan)
yang berbeda sehingga mampu menjadi kata, kalimat, dan bahasa.

2900 SM. Pada masa ini bangsa Mesir Kuno


menggunakan huruf hieroglif. Hieroglif merupakan bahasa
simbol, dimana setiap ungkapan diwakili oleh simbol yang
berbeda. Jika simbol-simbol tersebut digabungkan menjadi satu
rangkaian, maka akan menghasilkan sebuah arti yang berbeda.
Bentuk tulisan dan bahasa hieroglif ini lebihmaju dibandingkan
dengan tulisan bangsa Sumeria.

500 SM. Pada 500 SM, manusia sudah mengenal cara


membuat serat dari pohon papyrus yang tumbuh di sekitar sungai
Nil. Serat papyrus dapat digunakan sebagai kertas. Kertas yang
terbuat dari serat pohon papyrus menjadi media untuk
menulis atau media untuk menyampaikan informasi yang lebih
kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang
sebelumnya juga digunakan sebagai media informasi.

105 M. Pada masa ini, bangsa Cina berhasil


menemukan kertas. Kertas yang ditemukan oleh bangsa Cina
pada masa ini adalah kertas yang kita kenal sekarang. Kertas ini
dibuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci,
kemudian diratakan dan dikeringkan. Penemuan ini juga
memungkinkan sistem pencetakan yang 19dilakukan dengan
menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta
atau yang kita kenal sekarang dengan sistem cap.5

5
Y. Maryono, Teknologi Informasi dan Komunikasi(Jakarta: Yudhistira, cet. 1, 2008), hal. 19.

12
b) Masa Modern (1400 M s.d. Sekarang)

Perkembangan teknologi komunikasi pada masa modern


ini terbagi kepada beberapa fase, sebagaimanadisebutkan dalam
pembahasan berikut ini:

➢ Tahun 1455.

Pada tahun ini untuk pertama kalinya Johann


Gutenberg mengembangkan mesin cetak dengan
menggunakan plat huruf yang terbuat dari besi dan
dapat diganti-ganti dalam bingkai yang terbuat dari
kayu.Tahun 1830. Augusta Lady Byron menulis program
komputer yang pertama di dunia. Ia bekerja sama
dengan Charles Babbage menggunakan mesin
analyticalyang didesain sehingga mampu memasukkan data,
mengolah data, dan menghasilkan bentuk Ali17keluaran
dalam sebuah kartu. Mesin ini dikenal sebagai bentuk
komputer digital yang pertama, walaupun cara kerjanya
lebih bersifat mekanis daripada bersifat digital.

➢ Tahun 1830.

Augusta Lady Byron menulis program komputer


yang pertama di dunia. Ia bekerja sama dengan Charles
Babbage menggunakan mesin analytical yang didesain
sehingga mampu memasukkan data, mengolah data, dan
menghasilkan bentuk keluaran dalam sebuah kartu. Mesin
ini dikenal sebagai bentuk komputer digital yang
pertama, walaupun cara kerjanya lebih bersifat mekanis
daripada bersifat digital.

13
➢ Tahun 1837.

Samuel Morse mengembangkan telegraf dan


bahasa kode morsebersama Sir William Cook dan Sir
Charles Wheatstone. Morse menggunakan kode-kode
sederhana untuk mewakili pesan-pesan yang ingin
dikirimkan dengan menggunakan pulsa listrik melalui kabel
tunggal. Namun sinyal-sinyal yang dapat dikirim dengan
baik hanya berada dalam jarak 32 km. Untuk jarak yang
lebih jauh, sinyal-sinyal yang diterima menjadi terlalu
lemah untuk direkam. Kemudian, Morse membangun
peralatan relaiyang ditempatkan di setiap 32 km dari
stasiun sinyal. Relai tersebut berfungsi untuk mengulangi
sinyal yang diterima dan mengirimnya kembali ke 32 km
berikutnya. Relai terdiri dari sakelar yang dioperasikan
secara elektromagnetik. Sistem telegraf kemudian segera
digunakan untuk bisnis yang membutuhkan pengirima
pesan secara cepat untuk jarak yang jauh, seperti surat
kabar dan pesan untuk perjalanan kereta api.

➢ Tahun 1877.

Alexander Graham Bell menciptakan dan


mengembangkan telepon yang dipergunakan pertama kali
secara umum. Pada 1879, sistem pemanggilan telepon
mulai menggunakan nomor yang menggantikan sistem
pemanggilan nama. Hal ini untuk mencegah operator
yang tidak mengenal semua pelanggan. Sistem
penomoran telepon menggunakan huruf dan angka, dimana
nomor telepon menggunakan sistem dua huruf dan lima
digit angka.

14
➢ Tahun 1889.

Herman Hollerith menerapkan prinsip kartu


perforasi untuk melakukan penghitungan. Tugas pertamanya
adalah menemukan cara yang lebih cepat untuk
melakukan perhitungan bagi Biro Sensus Amerika Serikat.
Sensus yang dilakukan pada 1880 membutuhkan waktu
tujuh tahun untuk menyelesaikan perhitungan.

➢ Tahun 1931.

Vannevar Bush membuat sebuah kalkulator


untuk menyelesaikan persamaan differensial. Mesin
tersebut dapat menyelesaikan persamaan differensial
kompleks yang selama ini dianggap rumit oleh
kalangan pelajar dan mahasiswa. Mesin tersebut sangat besar
dan berat karena ratusan gerigi dan poros yang
dibutuhkan untuk melakukan perhitungan.

Tahun 1939.Dr. John V. Atanasoff dan dibantu


oleh Clifford Berry berhasil menciptakan komputer
elektronik digital pertama. Sejak saat ini, komputer terus
mengalami perkembangan sehingga menjadi semakin
canggih. Mengenai sejarah perkembangan komputer ini
akan dijelaskan pada bagian berikutnya.

Tahun 1973 –1990. Pada masa ini, istilah internet


diperkenalkan dalam sebuah papertentang TCP/IP. Secara
harfiah, internet (interconnected networking) diartikan
sebagai rangkaian komputer yang terhubung di dalam
beberapa rangkaian. Rangkaian pusat yang membentuk
internet diawali pada 1969 sebagai ARPANET yang
dibangun oleh ARPA (United States Department of
Defense Advanced Research Projects Agency). Beberapa

15
penyelidikan awal yang disumbang oleh ARPANET di
antaranya adalah kaedah rangkaian tanpa pusat
(decentralised network), teori queueing, dan kaedah
pertukaran paket (packet switching).Namun pada tahun 1981,
National Science Foundationmengembangkan
backboneyang disebut CSNET dengan kapasitas
Muhammad Aminullah dan Marzuki Ali1956 Kbps untuk
setiap institusi dalam pemerintahan.Adapun pada 1 Januari
1983, ARPANET menukar protokol rangkaian pusatnya,
dari NCP ke TCP/IP. Ini merupakan awal dari Internet
yang kita kenal sekarang. Kemudian pada 1986, IETF
mengembangkan sebuah server yang berfungsi sebagai
alat koordinasi di antara DARPA, ARPANET, DDN,
dan Internet Gateway. Pada 1990-an, internet telah
berkembang dan menyambungkan banyak pengguna
jaringan-jaringan komputer yang ada.6

➢ Tahun 1991 –Sekarang.

Sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi


ketika CERN memungut bayaran dari para anggotanya
untuk menanggulangi biaya operasionalnya. Pada 1992,
mulai terbentuk komunitas internet dan diperkenalkannya
istilah World Wide Web(www) oleh CERN. Pada 1993,
NSF membentuk InterNIC untuk menyediakan jasa
pelayanan internet menyangkut direktori dan
penyimpanan data serta database(oleh AT&T), jasa
registrasi (oleh Network Solution Inc), dan jasa informasi
(oleh General Atomics/CERFnet). Pada 1994,
pertumbuhan internet melaju dengan sangat cepat dan
mulai merambah ke dalam berbagai segi kehidupan

6
Wahyono, Teguh. Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang

16
manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari manusia. Pada 1995, perusahaan
umum mulai diperkenankan menjadi provider dengan
membeli jaringan di backbone. Langkah ini memulai
pengembangan teknologi informasi, khususnya internet
dan penelitian-penelitian untuk mengembangkan sistem
dan alat yang lebih canggih.7

E. PENDIDIKAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI

Bila ditinjau dari segi prosesnya, pendidikan adalah komunikasi


dalam arti kata bahwa dalam proses tersebut memiliki dua komponen yang
terdiri atas manusia yakni pengajar sebagai komunikator dan pelajar sebagai
komunikan. Lazimnya pada tingkatan bawah dan menengah, pengajar
disebut guru, sedangkan pelajar disebut murid, pada tingkatan tinggi,
pengajar disebut dosen sedangkan pelajar disebut mahasiswa. Pada
tingkatan apapun, proses komunikasi, pengajar dan pelajar itu pada
hakekatnya sama saja. Perbedaannya hanyalah pada jenis pesan yang akan
disampaikan berkualitas atau tidak.

Perbedaan antara komunikasi dan pendidikan terletak pada tujuan


atau efek yang diharapkan, bila ditinjau dari efek yang diharapkan. Tujuan
komunikasi sifatnya umum, sedangkan tujuan pendidikan sifatnya khusus.
Kekhususan inilah yang dalam komunikasi melahirkan istilah-istilah khusus
seperti penerangan, propaganda, indoktrinasi dan pendidikan. Tujuan
pendidikan itu akan tercapai jika prosesnya komunikatif. Jika prosesnya
tidak komunikatif, tidak mungkin tujuan pendidikan itu akan tercapai.

7 Y. Maryono, Teknologi..., hal. 23.

17
Bagaimana caranya agar proses penyampaian satu pelajaran oleh pengajar
8
kepada pelajar menjadi komunikatif.

Umumnya pendidikan berlangsung secara berencana di dalam kelas secara


tatap muka (face to face) karena kelompoknya terlalu kecil, meskipun kecil
komunikasi antara pengajar dan pelajar dalam ruang kelas termasuk komunikasi
kelompok (group communication) yang pengajar sewaktu-waktu bisa mengubah
menjadi komunikasi antar person terjadilah komunikasi dua arah atau dialog
dimana pelajar menjadi komunikasi dan komunikator. Terjadinya komunikasi dua
arah apabila para pelajar bersikap renponsif mengetengahkan pendapat atau
mengajukan pertanyaan. Jika pelajar hanya pasif saja atau mendengar saja, maka
komunikasi itu tidak efektif.

Komunikasi dalam bentuk diskusi dalam proses belajar mengajar


berlangsung secara efektif, baik antara pengajar dengan pelajar maupun antara para
pelajar sendiri. Komunikasi sangat penting dalam proses diskusi disebabkan oleh
dua hal yaitu :

1. Materi yang didiskusikan meningkatkan intelektual.


2. Komunikasi dalam diskusi bersifat intracomunication dan
intercommunication.

Menurut Wilbran Scram dalam Asrid mengemukakan bahwa


Intracomunication ialah komunikasi yang terjadi pada diri seseorang, ia
berkomunikasi pada dirinya sendiri (proses berpikir).9 Secara teoritis, pada waktu
seorang pelajar melakukan intraccomunication terjadilah

1) Persepsi (Perception)
2) Ideasi (Ideation)

8 HAW. Widjaja, Ilmu Komunikasi (Pengantar Studi), Jakarta: Rineka Cipta, 2000, hal, 15
9 Astrid siswanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Bina Cipta, 1977, hal, 6.

18
Dalam interaksi akan mengalami keberhasilan apabila berfikir yang
efisien dan akan berpengaruh besar pada tindakannya, kegiatannya dan perilaku
akan menjadi pendorong dan berkembang luas bagi kemajuannya. Sehubungan
dengan itu, tugas para pengajarlah untuk memotivasi anak didiknya sehingga
mempunyai daya nalar yang kuat.

Nilai manusia ditentukan oleh pikirannya, kalau kita hubungkan dengan


pendapat Shakespeare yang menyatakan bahwa penalaran adalah mata
intelektual untuk dapat melihat diperlukan cahaya, cahaya bagai mata
intelektual adalah pengetahuan dan pengalaman.

Untuk meningkatkan daya nalar di kalangan para remaja ialah


pengetahuan dan pengalaman yang sesuai dengan usia masing-masing siswa
seperti SD, SMP, SMA harus berbeda dengan mahasiswa. Sedangkan dalam
proses komunikasi ada 2 tahap : 10

- Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran


atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan
lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer
dalam komunikasi adalah: bahasa, isyarat, gambar, warna dan lain
sebagainya yang langsung mampu menerjemakan “pikiran atau
perasaan komunikator kepada komunikan seperti halnya guru
mengajar dengan menggunkan media sebagai alat menyampaikn pesan
(materi pelajaran kepada mahasiswa).
- Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan
oleh seseorang kepada orang lain (komunikator ke komunikan)
dengan menggunakan alat dengan sarana sebagai media ke dua setelah
menandai lambang sebagai media pertama. Proses komunikasi secara
sekunder (media kedua) pada umumnya berupa telepon, surat, televisi,

10Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Jakarta: PT Ramaja
Rosdakarya, 1995, hal. 17.

19
majalah, surat kabar dan lain sebagainya. Pentingnya peranan media
dalam proses komunikasi, disebabkan oleh efisiensi dalam mencapai
komunikasi dalam jumlah yang banyak seperti televisi, surat kabar,
majalah dan lain sebagainya.
Dalam proses komunikasi, ada 6 komponen yang harus digunakan dalam
pendidikan yaitu:

a. Sumber (Source), adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan


(materi) dalam hal ini berupa buku cetak, dokumen dan lain sebagainya.
b. Komunikator (Encoder), dalam hal ini orang yang menyampaikan pesan
seperti guru atau dosen, seorang guru/dosen dalam menyampaikan pesan
harus memenuhi kriteria antara lain; berpenampilan, menguasai maslah
dan menguasai bahasa.
c. Pesan (Massage), adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh
komunikator (guru) yang berupa materi yang akan diajarkan.
d. Komunikan (Decoder), adalah orang yang menerima pesan yang
disampaikan oleh komunikan, komunikan di sebut pula peserta didik.
e. Media (Channel) adalah seluruh alat untuk penyampaian pesan (materi).
f. Effek (hasil), adalah hasil akhir suatu komunikasi, dalam hal ini seorang
guru yang telah memberikan materi pembelajaran kepada siswa maka hasil
yang diujikan agar siswa dapat memahami tujuan pembelajaran tersebut
yang ditandai dengan adanya perubahan sikap atau tingka laku siswa.11

Dari keenam komponen inilah jika dilaksanakan sebagaimana


mestinya maka komunikasi dalam pendidikan akan berjalan dengan baik,
efektif dan efisien.

11
HAW. Widjaja, Ilmu Komunikasi (Pengantar Studi), Jakarta: Rineka Cipta, 2000, hal, 30-35.

20
F. PERANAN KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN

Komunikasi merupakan sebuah ilmu, seni dan lapangan kerja tentu


memiliki kontribusi yang dapat dimanfaatkan manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Komunikasi ada tiga unsur penting yang selalu hadir
dalam setiap komunikasi yaitu, sumber informasi (receiver), saluran
(media), dan penerima informasi (audience). Sumber informasi adalah
seseorang atau institusi yang memiliki bahan informasi (pemberian) untuk
disebarkan kepada masyarakat luas. Saluran adalah media yang digunakan
untuk pemberian oleh sumber berita, berupa media interpersonal yang
digunakan secara tatap muka maupun media massa yang digunakan untuk
khalayak umum. Audience adalah seseorang, kelompok dan masyarakat
yang menjadi sasaran informasi atau penerima informasi.

Komunikasi memiliki peranan yang begitu penting dalam pendidikan di


antaranya adalah :

1) Fungsi pengawasan. Fungsi ini berupa peringatan dan kontrol


maupun kegiatan persuasif. Pengawasan dan kontrol ini dapat
dilakukan untuk aktifitas prevensif untuk mencegah hal-hal yang
tidak diinginkan seperti pemberian informasi bahaya narkoba yang
dilakukan melalui media masa dan ditunjukkan pada pelajar dan
lebih luas lagi kepada masyarakat.
2) Fungsi sosial learning. Fungsi sosial learning ini adalah
melakukan guilding dan pendidikan sosial kepada semua orang.
Fungsi ini memberikan pencerahan kepada masyarakat dimana
komunikasi masa itu berlangsung.
3) Fungsi penyampaian informasi. Fungsi ini merupakan proses
penyampaian informasi kepada masyarakat luas.

21
Berdasarkan tipenya, ada empat tipe komunikasi yang mempunyai
fungsi di antaranya:

✓ Komunikasi Dengan Diri Sendiri

Komunikasi ini berfungsi untuk mengembangkan kreativitas


imajinasi, memahami dan mengendalikan diri serta
meningkatkan kematangan berpikir sebelum mengambil
keputusan. Dalam hal ini, komunikasi dapat mengeluarkan
gagasan ide-ide yang dimiliki sebagai komunikan (pelajar/siswa)
sehingga seorang pelajar dapat pula mengambil yang tepat.

✓ Komuniksi Antar Pribadi

Fungsi komunikasi ini berusaha


meningkatkan insan, menghindari dan mengatasi konflik-
konflik pribadi, mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta
berbagai pengetahuan dan pengalaman dengan rang lain.

✓ Komunikasi Publik

Komunikasi publik berfungsi untuk menumbuhkan


semangat kebersamaan (solidaritas), mempengaruhi orang lain,
memberi informasi, mendidik dan menghibur.

✓ Komunikasi Massa
Komunikasi ini berfungsi untuk menyebarkan informasi,
meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan dan
menciptakan kegembiraan dalam hidup seseorang.

22
Mesnurut Goran Hedebro, seorang doktor komunikasi yang
berkebangsaan Swedia dalam bukunya “Communication And Society In
Developing Nations” (1982) mengemukakan bahwa peran komunkasi,
khususnya komunikasi massa, ditunjukan untuk :

a. Menciptakan iklim perubahan dengan memperkenalkan


nilai-nilai baru untuk mengubah sikap dan perliaku ke arah
modernisasi.
b. Mengajarkan keterampilan baru.
c. Berperan sebagai pelipat ganda ilmu pengetahuan.
d. Menciptakan efisiensi tenaga dan biaya terhadap mobilitas
seseroang.
e. Meningkatkan aspirasi seseorang.
f. Menumbuhkan partisipasi dalam pengambilan keputusan
terhadap halhal yang menyangkut kepentingan orang banyak.
g. Membantu orang menemukan nilai baru dan keharmonisan
dari suatu situasi tertentu.

Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan


sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat persuasif,
edukatif, dan informatif. Tanpa komunikasi, maka tidak ada proses interaksi,
saling tukar ilmu pengetahuan, pengalaman, pendidikan, persuasif
informasi/pesan tersebut pada umumnya berlangsung melalui suatu media
komunikasi, khususnya bahasa percakapan yang mengandung makna yang
dapat dimengerti, atau dalam lambang yang sama. Pengertian pemaknaan
bahasa bisa bersifat kongkret atau abstrak.12

12Rosadi Ruslan, Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo,
Persada, 2006, hal. 82.

23
G. PENGGUNAAN TEKONOLOGI KOMUNIKASI DALAM
PEMBELAJARAN

Teknologi komunikasi dan informasi hendaknya tidak dipandang


sebagai artefak saja, melainkan juga dipandang sebagai proses dan struktur
tertentu (Miarso, 2004). Ini berarti bahwa teknologi komunikasi dan
informasi ini seharusnya dijadikan bagian integral sistem pendidikan.
Sebagai bagian integral, masuknya komponen teknologi ini akan
mempengaruhi komponen lain di antaranya perubahan peranan guru dalam
satuan pendidikan sekolah. Peranan guru dalam hal ini tidak lagi menjadi
satu-satunya sumber belajar, melainkan lebih berperan sebagai perancang
proses pembelajaran, fasilitator, dan motivator bagi proses belajar siswa.
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran menjadi tuntutan yang
mendesak di abad 21. Derasnya arus informasi dan tuntutan jaman yang
semakin maju setidaknya kecil kemungkinan bagi guru untuk menjadi satu-
satunya sumber belajar paling sahih. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa
dalam satuan pendidikan sekolah guru memiliki peranan yang strategis.
Oleh karena itu penggunaan TIK di sekolah hendaknya dimulai dari titik
pangkal yang strategis pula yaitu guru (Miarso, 2004: 494). Para guru harus
diyakinkan bahwa TIK memiliki kegunaan dalam memfasilitasi proses
belajar siswa dan bahwa TIK tidak akan menggantikan kedudukannya
sebagai guru, melainkan membantunya untuk, paling tidak, menyimpan dan
menyajikan konsep, prinsip, prosedur yang ingin diajarkannya. Upaya
strategis yang perlu dilakukan adalah para guru perlu ditingkatkan
kepercayaan dirinya serta dilibatkan dan ikut berpartisipasi dalam
pengembangannya, yaitu pengembangan TIK untuk pembelajarannya demi
peningkatan kualitas proses dan hasil belajar siswa.13

13 Miarso Yusufhadi, Menyemahi Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2004.

24
Selain mempertimbangkan derasnya arus informasi, pentingnya
pemanfaatan TIK dalam pembelajaran mengingat potensi TIK itu sendiri
dalam memfasilitasi dan mengoptimalkan proses belajar siswa yang
menurut Siahaan (2010) antara lain:
a. membuat konkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan
sistem peredaran darah;
b. membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat ke dalam
lingkungan belajar, seperti: binatang-binatang buas, atau penguin dari
kutub selatan;
c. menampilkan obyek yang terlalu besar, seperti pasar, candi
borobudur;
d. menampilkan obyek yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang,
seperti: mikro organisme;
e. mengamati gerakan yang terlalu cepat, misalnya dengan slow motion
atau timelapse photograhy;
f. memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungannya;
g. memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi
pengalaman belajar siswa;
h. membangkitkan motivasi belajar siswa;
i. menyajikan informasi belajar secara konsisten, akurat, berkualitas
dan dapat diulang penggunaannya atau disimpan sesuai dengan
kebutuhan; atau
j. menyajikan pesan belajar secara serempak untuk lingkup sasaran
yang sedikit/kecil atau banyak/luas, mengatasi batasan waktu (kapan
saja) maupun ruang di mana saja). Dalam konteks yang lebih luas,
yaitu pendidikan, potensi TIK yang tampak jelas setidaknya adalah
memperluas kesempatan belajar, meningkatkan kualitas dan efisiensi
belajar, memungkinkan terjadinya belajar mandiri dan belajar
kooperatif, serta mendorong terwujudnya belajar sepanjang hayat.14

14Siahaan Sudirman, Pemanfaatan Teknologi dan Komunikasi dalam Pembelajaran,


Jakarta:Pustekkodiknas, 2010.

25
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

TIK merupakan teknologi yang diperlukan untuk memproses informasi,


terutama penggunaan komputer elektronik dan Perangkat lunak komputer, yang
ditujukan untuk mengolah, menyimpan, melindungi, mentransmisikan, dan
mencari informasi dari mana saja dan kapan saja. Walaupun penggunaan komputer
ditekankan, namun TIK bukan berarti hanya terbatas pada penggunaan alat-alat
elektronik yang canggih (sophisticated), seperti pemanfaatan komputer internet,
melainkan juga mencakup alat-alat yang konvensional, seperti: bahan cetakan,
kaset audio, Overhead Transparancy (OHT)/Overhead Projector (OHP), bingkai
suara (sound slides), radio, dan Televisi.

Jika dirancang dengan benar produk TIK dapat dimanfaatkan dalam


pembelajaran baik sebagai alat bantu belajar, alat bantu interaksi belajar-mengajar,
maupun alat bantu atau sumber belajar mandiri bagi peserta didik dalam rangka
meningkatkan kualitas pembelajaran baik dari segi proses maupun hasilnya.
Beberapa contoh pemanfaatan TIK dalam pembelajaran yang terjadi saat ini antara
lain adalah pemanfaatan program audio pembelajaran, program video pembelajaran,
pemanfaatan TV-edukasi, pemanfaatan jejaring social, dan e-learning.

26
DAFTAR PUSTAKA

Arifin , Anwar. (1995). llmu Komunikasi.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.


Cangarah, Hafied. (2007). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo.
hal, 175-178.
Effendi, Uchjana, Onong. (1995). llmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Jakarta:
PT Ramaja Rosdakarya.
Maryono, Y. (2008). Teknologi Informasi dan Komunikasi. (Jakarta: Yudhistira,
cet. 1). hal. 19.
Mujieb, M, Abdul. (2009). Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-Ghazali.(Jakarta
Selatan: Mizan Publika. cet. 1.).
Rosadi Ruslan, Rosadi. (2006). Manajemen Public Relation dan Media
Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo. Persada,
Siahaan Sudirman, Sudirman. (2010). Pemanfaatan Teknologi dan Komunikasi
dalam Pembelajaran. Jakarta:Pustekkodiknas, 2010
Siswanto, Astrid. (1977). Komunikasi Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Bina
Cipta.
Wahyono, Teguh. Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di
Bidang
Widjaja, HAW. (2000). Ilmu Komunikasi (Pengantar Studi). Jakarta: Rineka
Cipta.
Yusufhadi, Miarso. (2004). Menyemahi Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta:
Kencana.

27

Anda mungkin juga menyukai