Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai


Sarana Komunikasi bagi Guru dan Siswa

Untuk Memenuhi Tugas Individu

Mata Kuliah Teknologi dan Informasi Pendidikan


Dosen Pembimbing : Ria Maharani, M.Pd.I

Disusun oleh :
Kelompok 10

Nama : Jaka Prasaja


NIM : 211003223
Semester : IV

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


STAI MA’ARIF JAMBI
Tahun 2023
Kata Pengantar

Bismillahirrahmanirrahim
Puja dan puji syukur selalu kami haturkan kehadirat penguasa seluruh
alam yang tiada lain dan tak ada yang lain kecuali Allah SWT. Karena berkat
limpahan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya, kami bisa menyelesaikan
tugas penyusunan Makalah Teknologi dan Informasi Pendidikan dengan judul
“Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Sarana Komunikasi bagi Guru dan
Siswa”
Kami selaku penyusun makalah bagaimanapun juga tak bisa memendam
ucapan terima kasih kepada Ibu Ria Maharani, M.Pd.I selaku dosen pengampu
mata kuliah Teknologi dan Informasi Pendidikan yang telah memberikan arahan
dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini, kedua orang tua yang yang tak
pernah lelah mendukung kelancaran tugas kami, serta pada teman-teman yang
selalu memberikan motivasi demi lancarnya penyusunan makalah ini.
Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini masih jauh
dari sempurna. Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang konstruktif
sangat kami harapkan dari para pembaca demi perbaikan dan peningkatan kualitas
penyusunan makalah dimasa yang akan datang.
Dan kami berharap, semoga makalah ini bisa memberikan suatu
kemanfaatan bagi kami penyusun dan para pembaca serta referensi bagi penyusun
makalah yang senada di waktu yang akan datang. Amin.

Jambi, 24 Februari 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................i


KATA PENGANTAR ..........................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1

A. Latar Belakang ....................................................................................1


B. Rumusan Masalah ...............................................................................2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................2

A. Komunikasi .........................................................................................3
B. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan ..............6
C. ICT dalam Pembelajaran Inovatif .......................................................9
D. Pemanfaatan TIK sebagai Sarana Komunikasi Pendidikan ...............10

BAB III PENUTUP ..............................................................................................15

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri
setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya
interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat
terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu
belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang
mungkin disebabkan oleh terjadinya perubaha pada tingkat kognitif,
psikomotor maupun afektif.
Dalam memberikan pembelajaran/pendidikan kepada peserta didik
dibutuhkan suatu perantara untuk menyampaikan ilmu pengetahuan yang
disebut dengan media pembelajaran.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seiring dengan
perkembangan manusia. Perkembangan itu menyebabkan perubahan yang
berarti bagi manusia. Media dijadikan sebagai wadah pembelajaran. Media
telah menjadi suatu kebutuhan pokok (primer) bagi manusia. Media elektronik
dalam perkembangannya bermetamorfosis ke dalam dunia maya.
Proses belajar mengajar suatu proses komunikasi. Berkomunikasi
merupakan kegiatan manusia sesuai dengan nalurinya. Naluri yang selalu ingin
berhubungan satu sama lain. Adanya naluri tersebut, komunikasi dapat
dikatakan bagian hakiki dari hidup manusia. Komunikasi mengandung makna
menyebarluaskan informasi atau menyampaikan pesan atau dari sumber pesan
(komunikan) kepada penerima pesan. Untuk itu komunikasi dikait-kaitkan
dengan penggunakan media. Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
proses komunikasi dan pembelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan pada
umumnya dan tujuan pembelajaran disekolah pada khususnya.
Kemajuan teknologi informasi sebagai sarana komunikasi menjadikan
manusia dalam berhubungan dengan pihak lain seakan tidak lagi dibatasi oleh
waktu dan tempat. Kapanpun dan dimanapun manusia dengan perangkat

1
teknologi tersebut bisa menjalin hubungan, mendapatkan informasi, dan
menyebarkan informasi kepada orang lain.
Dengan kemudahan mengakses seuatu, dalam pendidikan, terlebih setelah
masa pandemic, media elektonik menjadi sarana paling efektif dalam
komunikasi anatara guru dan siswa. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai
Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Sarana Komunikasi bagi Guru
dan Siswa

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian komunikasi ?
2. Apa yang dimaksud dengan TIK dalam Pendidikan ?
3. Bagaimana Peran ICT dalam Pembelajaran Inovatif ?
4. Bagaimana Pemanfaatan TIK sebagai Sarana komunikasi Pendidikan?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui Pengertian komunikasi
2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan TIK dalam Pendidikan
3. Untuk mengetahui Peran ICT dalam Pembelajaran Inovatif
4. Untuk mengetahui Pemanfaatan TIK sebagai Sarana komunikasi
Pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi sebagai suatu proses pertukaran ide, pesan dan kontak, serta
interaksi sosial termasuk aktivitas pokok dalam kehidupan manusia. Melalui
komunikasi, manusia bisa mengenal satu sama lain, menjalin hubungan,
membina kerja sama, saling memengaruhi, bertukar ide dan pendapat, serta
mengembangkan suatu masyarakat dan budaya. Bisa dikatakan bahwa komu-
nikasi memiliki peran penting dalam kehidupan manusia dan manusia yang
tidak berkomunikasi akan sulit berkembang dan bertahan.1
Sebagai suatu proses penyampaian pesan dari sumber ke penerima pesan
dengan maksud untuk memengaruhi penerima pesan, minimal ada dua makna
yang bisa diambil dari komunikasi yaitu:2
a. komunikasi adalah suatu proses, yakni aktivitas untuk mencapai tujuan
komunikasi itu sendiri. Dengan demikian, proses komunikasi bukan sesuatu
yang terjadi secara kebetulan namun suatu proses yang disengaja dan
diarahkan untuk mencapai suatu tujuan;
b. secara sederhana dalam komunikasi terdapat tiga komponen penting yang
harus ada, yaitu sumber pesan, pesan, dan penerima pesan. Hilang salah satu
komponen tersebut, maka hilang pulalah makna komunikasi tersebut.

2. Pentingnya Komunikasi
Komunikasi adalah hal fundamental dalam kehidupan manusia. Sepanjang
manusia hidup, ia perlu berkomunikasi. Terbentuknya masyarakat sebagai
suatu kesatuan juga diawali dengan adanya komunikasi antarpribadi dalam
masyarakat tersebut.3

1
Norion, Komunikasi Pendidikan, (Jakarta : Prenadamedia Group, 2018), hlm. 1
2
Ibid, hlm. 1
3
Ibid, hlm. 4

3
Menurut pakar ilmu komunikasi, Harold D. Lasswell dalam buku Norion
menjelaskan bahwa ada tiga hal yang menyebabkan manusia perlu
berkomunikasi dalam kehidupannya, yaitu:4
a. Hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya. Melalui komunikasi
manusia bisa mempelajari, memelihara, memanfaatkan segala sesuatu yang
ada di lingkunganya serta menghindari hal-hal yang mengancam
kehidupannya.
b. Upaya manusia untuk beradaptasi dengan lingkungan. Dalam kacamata ilmu
geografi pernah dijelaskan bahwa keberlanjutan kehidupan manusia di muka
bumi ini sangat ditentukan oleh kemampuan mereka bertahan dan
beradaptasi dengan lingkungannya. Baik beradaptasi dengan aspek fisik,
seperti cuaca dan iklim, topografi/relief, gejala dan bencana geologi maupun
beradaptasi dan bertahan dalam iklim kompetisi dengan sesama manusia.
c. Upaya untuk melakukan transformasi warisan sosialisasi. Keberlanjutan
suatu masyarakat dari satu generasi ke generasi berikutnya harus dilakukan
dengan pertukaran dan pewarisan pengetahuan, budaya, nilai, norma,
perilaku, dan peranan. Bisa melalui saluran-saluran informal, formal, dan
nonformal. Pendidikan di sekolah-sekolah sebagai upaya pewarisan budaya
(transmitting of culture) akan mengalami kesulitan jika dilaksanakan tanpa
komunikasi antarkomponen yang ada. Karena komunikasi adalah instrumen
interaksi sosial yang sangat penting dalam menciptakan keseimbangan
dalam masyarakat.
Berkat komunikasi, jarak yang jauh menjadi dekat, hemat biaya dan
mampu menembus ruang dan waktu.

3. Urgensi Komunikasi Pendidikan


Berbicara tentang komunikasi pendidikan, maka fokus pembicaraan
diarahkan pada jantungnya pendidikan yaitu pembelajaran. Menurut Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1
ayat (20) dinyatakan bahwa pembelajaran adalah “proses interaksi antara

4
Ibid, hlm. 4

4
peserta didik dan pendidik dengan berbagai sumber belajar dalam suatu
lingkungan belajar.
Dalam rumusan pembelajaran yang dinyatakan UU SISDIKNAS bahwa
pembelajaran adalah proses interaksi. Pola-pola interaksi dalam pembelajaran
banyak bentuknya, seperti interaksi peserta didik dengan pendidik, interaksi
peserta didik dengan peserta didik lain, interaksi peserta didik dengan peserta
didik lain dalam pasangan (dialog), interaksi peserta didik dengan peserta didik
lain di dalam kelompok, dan interaksi peserta didik dengan peserta didik lain di
luar kelompok. Artinya, pembelajaran sebagai kegiatan utama dalam
pendidikan adalah proses interaksi yang tidak akan berjalan tanpa adanya
komunikasi.5
Dalam praktik komunikasi dalam pembelajaran, akan ditemui banyak
sekali fenomena-fenomena. Ada komunikasi yang efektif dan komunikasi tidak
efektif. Banyak ditemukan halangan, hambatan dan rintangan (noises and
barrier) dalam berkomunikasi baik yang datang dari pendidik, peserta didik
atau dari lingkungan di mana komunikasi terjadi.
Contoh, seorang pendidik menjelaskan materi pelajaran pada jam pelajaran
siang. Cuaca cukup terik sehingga ruangan panas dan peserta didik menjadi
gerah. Letih dan lelah dirasakan oleh sebagian besar peserta didik. Lalu, apa
yang dilakukan oleh guru? Akankah guru tetap akan melanjutkan ceramahnya
dan memaksa peserta didik untuk mendengarkan? Nah, ketika ditemui
halangan dan rintangan seperti ini dalam komunikasi antara peserta didik dan
pendidik maka perlu dilakukan penyesuaian.
Dalam masalah lain, belum lama ini Indonesia tidak luput dari penyebaran
virus Covid-19 yang menyebabkan proses pembelajaran tatap muka lumpuh
total, hal tersebut berdampak pada keberlanjutan pendidikan peserta didik, di
era teknologi saat ini, kita sudah tidak asing lagi dengan istilah “Daring”,
“Online”, “PJJ” dah sejenisnya. Penggunaan teknologi pad masa pandemic
sangat efektif, sehongga pengunaannya tetap berlanjut hingga kini meskipun
sudah kembali menerapkan pembelajaran tatap muka.

5
Ibid, hlm. 64

5
B. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan
1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pengertian teknologi informasi dan komunikasi meliputi fasilitas atau
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Teknologi
informasi dan komunikasi ini telah berkembang dengan pesat dengan
dikembangkannya satelit komunikasi dan serat kaca (fiber optics) yang mampu
mentransmisikan pulsa dengan kecepatan cahaya. Teknologi informasi dan
komunikasi merupakan suatu proses yang rasional dan efisien.6
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang
pendidikan seperti pemanfaatan komputer dan jaringan komputer memberikan
kesempatan kepada setiap pembelajar untuk mengakses materi pembelajaran
yang disajikan dalam bentuk interaktif melalui jaringan komputer.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi ini diharapkan mampu
meningkatkan keberhasilan belajar pembelajar, penurunan tingkat putus
sekolah, dan penurunan tingkat ketidakhadiran di kelas, dan pemerataan
memperoleh kesempatan pendidikan yang dapat menjangkau seluruh
masyarakat dari berbagai lapisan yang bertempat tinggal di mana pun. Untuk
itu, aplikasi teknologi informasi dan komunikasi agar tepat guna hendaknya
disesuaikan dengan kehidupan atau budaya yang berlaku di masyarakat.
Keberagaman tingkat kehidupan dan budaya pada masyarakat
memerlukan berbagai teknologi untuk menyediakan pelayanan pendidikan,
diantaranya komputer dengan internetnya. Internet merupakan jaringan
informasi digital yang bersifat global.7

2. Generasi TIK dalam Pendidikan


Penggunaan teknologi dan media dalam dan untuk pendidikan bukan hal
baru. Dalam percakapan sehari-hari, istilah teknologi dan media biasanya
digunakan bergantian seolah memiliki pengertian yang sama. Namun
demikian, sebenarnya teknologi dan media tidak sepenuhnya merupakan istilah

6
Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Bandung :
Alfabeta, 2009), hlm. Hlm. 35
7
Ibid, hlm. 36

6
padanan. Istilah teknologi merujuk pada peralatan dan mesin (juga sistem)
yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang ada. Jadi
dalam konteks pendidikan, teknologi adalah peralatan yang digunakan untuk
mendukung proses pembelajaran/pendidikan yang dapat berupa komputer,
perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan buku tercetak. Berikut tabel media
dan teknologi
Tabel 1.
Media dan Teknologi

Kalau kita lihat dari era penggunaannya, pemanfaatan TIK dalam


pendidikan dapat dibedakan dalam beberapa periode seiring dengan
perkembangan TIK itu sendiri. Taylor membedakan pemanfaatan teknologi
dalam pendidikan (khususnya dalam pendidikan jarak jauh) dalam lima
generasi model, yaitu: model korespondensi, model multi media, model tele-
learning, model pembelajaran fleksibel, dan model pembelajaran fleksibel
cerdas (the intelligent flexible learning model) sebagai berikut :8.

a. Generasi Pertama Model Korespondensi


Teknologi generasi pertama yang dimanfaatkan dalam pendidikan
adalah teknologi cetak (print). Pemanfaatan teknologi cetak ini telah
melahirkan banyak buku dan bahan pembelajaran lainnya. Generasi ini juga
melahirkan model pendidikan jarak jauh model korespondensi yang telah

8
Tian Belawati, Pembelajaran Online, (UT : Kemenristek, 2019), hlm. 11-14

7
berlangsung sejak pertengahan abad 18. Model pendidikan jarak jauh
dengan menggunakan model korespondensi ini dilakukan dengan cara
mengirimkan bahan belajar tercetak melalui pos. Sesuai dengan namanya,
interaksi antara pengajar dan pembelajar dilakukan secara korespondensi.

b. Generasi Kedua Model Multimedia


Penggunaan multi media dalam pendidikan jarak jauh dimulai pada
akhir era tahun 1960-an hingga tahun 1980-an. Pengertian multi media
disini adalah kombinasi pemanfaatan berbagai jenis media untuk
menyampaikan materi pembelajaran, yang meliputi bahan tercetak, audio-
visual (kaset audio dan video), serta bentuk media belajar berbantuan
komputer. Pada era ini interaksi antara guru dan siswa dilakukan terbatas
melalui surat ataupun melalui telepon. Pada generasi inilah terlahir model
pendidikan terbuka pada jenjang perguruan tinggi yang kemudian dikenal
dengan istilah universitas terbuka (open university) yang pertama, yaitu the
British Open University atau the United Kingdom Open University (tetapi
dikenal hanya dengan sebutan the Open University) di Milton Keynes
Inggris pada tahun 1969.

c. Generasi Ketiga Model Tele-Learning


Pada era ini, teknologi telah lebih maju sehingg pendidikan jarak
jauh telah dilakukan dengan menggunakan interaksi langsung baik melalui
audio maupun video konferensi. Selain itu, pada generasi ini juga mulai
dilakukan penyampaian materi ajar melalui siaran radio dan televisi. Tentu
saja pemanfaatan media tele-konferensi dan siaran ini dikombinasikan juga
dengan pemanfaatan media belajar generasi sebelumnya, baik yang tercetak
maupun terekam.

d. Generasi Keempat Model Pembelajaran Fleksibel


Penggunaan model ini pada dasarnya memanfaatkan berbagai
media yang telah dimanfaatkan pada era-era sebelumnya tetapi dilengkapi
dengan pemanfaatan internet (an world-wide-web (www). Interaksi
pembelajaran sudah dilakukan secara fleksibel baik secara langsung maupun

8
tidak langsung dengan menggunakan media komunikasi asinkronus (e-mail
ataupun forum online) maupun sinkronus (chat, online conferencing, dll.)
Model ini memungkinkan desain pembelajaran yang lebih fleksibel karena
tidak selalu terkendala dengan masalah waktu, tempat, serta juga kecepatan
individu dalam belajar. Pada generasi pemanfaatan teknologi generasi inilah
lahir berbagai istilah pembelajaran berbasis teknologi seperti e-Learning,
online learning, ubiquitous learning, distributed learning, cyber learning,
virtual learning dan sejenisnya. Dan ketika teknologi bergerak (mobile
technology) kemudian juga berkembang dan melahirkan berbagai perangkat
yang bersifat mobile seperti komputer tablet dan smartphone.

e. Generasi Kelima Model Pembelajaran Fleksibel yang Cerdas


Hal yang membedakan model ini dengan model sebelumnya adalah
penggunaan teknologi online yang di dalamnya melibatkan basis data serta
otomatisasi respon terhadap pembelajar. Pemanfaatan teknologi dengan
basis data dan otomatisasi respon ini sangat berpengaruh terhadap
pelaksanaan admistrasi pendidikan dan secara langsung berdampak pada
berkurangnya biaya penyelenggaraan pendidikan. Dalam implementasinya,
generasi kelima terus menerus berkembang sejalan dengan perkembangan
TIK yang luar biasa pesatnya, khususnya terkait dengan perkembangan
aplikasi, perangkat lunak, maupun perangkat kerasnya.

C. ICT dalam Pembelajaran Inovatif


Dalam pembelajaran abad-21 ini, guru dituntut untuk mampu
menggunakan TIK sebagai sumber belajar, salah satunya dengan menggunakan
akses internet. Internet merupakan sumber informasi yang tak terbatas. Selain
mampu menggunakan TIK sebagai sumber belajar, guru juga dituntut untuk
mampu menciptakan pembelajaran kreatif dan inovatif yang terintegrasi dengan
TIK.9

9
Eni Fariyatul Wahyuni, TIK Prinsip dan Aplikasi dalam studi Pemikiran Islam),(Sidoarjo :
Umsida Press, 2017). Hlm. 35

9
Dikutip dalam buku Eni Fariyatul Wahyuni dijelaskan bahwa pembelajaran
yang kreatif dan menyenangkan merupakan hal yang sangat penting, karena dapat
membantu siswa untuk berhasil dalam pembelajaran, menciptakan solusi dalam
memecahkan masalah, sangat mempengaruhi kehidupan siswa, menimbulkan rasa
senang dan puas. Kemampuan guru dalam mengintegerasikan TIK ke dalam
pembelajaran juga akan mempengaruhi kemampuan siswa secara signifikan dalam
mencapai tujuan pendidikan.10
Distance learning adalah suatu proses membawa informasi yang interaktif
dan informasi pembelajaran yang ditujukan kepada siswa di suatu waktu, tempat
dan tampilan (bentuk) yang tepat. Distance education adalah suatu situasi belajar
antara tutor dan siswa yang dipisahkan oleh waktu atau tempat. Kontrol
pembelajaran lebih besar berada pada siswa dari pada tutor, dan komunikasi
antara tutor/guru dan siswa menggunakan media berteknologi komunikasi.
Menurut Mulyasa guru dituntut untuk memiliki kompetensi dalam
pemamfaatan teknologi terutama internet (e-learning). Karena penggunaan
teknologi dalam pendidikan dimaksudkan untuk memudahkan kegiatan
pembelajaran dan dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Untuk mencapai tujuan pembelajaran guru harus
mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa agar berbagai potensi dan
kemampuan yang beragam itu dapat dikembangkan secara optimal. Salah satu
wahana untuk mengembangkan kemampuan, potensi, minat dan bakat siswa
melalui kegiatankegiatan ekstrakurikuler. Melalui kegiatan ekstra kurikuler minat,
bakat dan kemampuan siswa akan merasa dihargai dan memiliki peluang untuk
mengembangkan kemampuannya secara optimal tanpa dihambat oleh berbagai
kegiatankegiatan akademik pembelajaran semata.

D. Pemanfaatan TIK sebagai Sarana Komunikasi Pendidikan


1. Hakikat Pendidikan Jarak Jauh
Dalam Permen 2013 nomor 109 ditegaskan bahwa Pendidikan jarak jauh,
yang selanjutnya disingkat PJJ, adalah proses belajar-mengajar yang dilakukan

10
Ibid, hlm. 36

10
secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai media komunikasi. Berdasarkan
definisi ini, maka jelas apa yang dimaksud dengan pendidikan jarak jauh
tersebut yang pada hakikatnya dilakukan tidak dalam sebuah ruangan yang
sama antara pendidik dengan peserta didiknya. Dengan berbedanya ruang
tersebut, tentu saja membutuhkan berbagai media komunikasi, media
komunikasi yang lazim dilakukan adalah penggunaan jaringan internet dengan
memanfaatkan berbagai perangkat lunak.11
Perspektif pendidikan jarak jauh ini sama seperti yang disampaikan oleh
Keegan yang menyebut karekteristik pendidikan jarak jauh. Karakteristik
tersebut yakni sebagai berikut:
a. Ada keterpisahan yang mendekati permanen antara tenaga pengajar (guru
atau dosen) dari peserta ajar (siswa atau mahasiswa) selama program
pendidikan
b. Ada keterpisahan yang mendekati permanen antara seorang peserta ajar
(siswa atau mahasiswa) dari peserta ajar lain selama program pendidikan
c. Ada suatu institusi yang mengelola program pendidikannya
d. Pemanfaatan sarana komunikasi baik mekanis maupun elektronis untuk
menyampaikan bahan ajar
e. Penyediaan sarana komunikasi dua arah sehingga peserta ajar dapat
mengambil inisiatif dialog dan mengambil manfaatnya.
Dari uraian karakteristik pendidikan jarak jauh di atas dapat disimpulkan
bahwa keterpisahan kegiatan pengajaran dari kegiatan belajar adalah ciri yang
khas dari pendidikan jarak jauh.
Tiga dari lima media/teknologi yang dapat dipakai dalam penyelenggaraan
pendidikan jarak jauh yang telah diidentifikasi Moore dan Kearsley berkaitan
dengan teknologi informasi dan komunikasi. Ketiga media/teknologi tersebut
adalah radio dan televisi, telekonferensi, dan pembelajaran berbantuan komputer.
Dua media yang tidak terkaitan dengan teknologi komunikasi dan informasi
adalah cetak dan audio/video kaset.12

11
Syarif Hidayatullah, Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Cengkareng : TareBooks), hlm. 65
12
Ibid, hlm. 60

11
Dalam melaksanakan proses pendidikan jarak jauh, ada beberapa aspek
yang perlu dilakukan dalam penerapan jenis pendidikan ini sebagaimana
tertuang dalam Permen tahun 2013 nomor 109, yakni:
a. menggunakan modus pembelajaran yang peserta didik dengan pendidiknya
terpisah;
b. menekankan belajar secara mandiri, terstruktur, dan terbimbing dengan
menggunakan berbagai sumber belajar;
c. memanfaatkan sumber belajar yang tidak harus berada pada satu tempat
yang sama dengan peserta didik;
d. menggunakan bahan ajar dalam bentuk elektronik yang dikombinasikan
dengan bahan ajar lain dalam beragam bentuk,
e. format, media, dan sumber;
f. memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan
komunikasi sebagai sumber belajar yang dapat diakses pada setiap saat; dan
g. menekankan interaksi pembelajaran berbasis teknologi informasi dan
komunikasi meskipun tetap memungkinkan adanya pembelajaran tatap
muka secara terbatas.13

2. Aplikasi Pembelajaran sebagai Sarana Komunikasi bagi Guru dan Siswa


a. Pemanfaatan Blog
Tidak sedikit guru yang memberdayakan blog sebagai sarana
belajar jarak jauh.. Guru harus rajin membuat dan mengunggah materi serta
soal yang akan disampaikan oleh guru. Blog memiliki keunggulan yang tak
dapat dipungkiri adalah kemudahan akses. Semua orang dapat mengakses
blog tersebut, sehingga manfaat dari materi serta soal yang telah dibuat
dapat dirasakan oleh siapapun yang membutuhkannya.14
b. Pemanfaatan Facebook
Dalam kegiatan yang tak ada kaitannya dengan proses pendidikan,
sesungguhnya komunikasi yang terdapat di dalam facebook telah
menggambarkan proses pembelajaran itu sendiri. Misalnya, ketik

13
Ibid, hlm. 69
14
Ibid, hlm. 10

12
penggunaan facebook mencapai puncaknya, proses edukasi berlangsung di
berbagai ragam keilmuan, salah satunya ragam sastra. Saat itu, sastrawan
melakukan apresiasi sastra kepada para penulis pemula dengan memberikan
komentar atau kritik yang membangun agar karya sastra penulis pemula
semakin maju lagi. Dengan interaksi yang intim tersebut, maka
memunculkan perkembangan kesastraan yang cukup pesat.
Facebook bukan lagi sebagai jejaring sosial yang menghubungkan
antara satu orang dengan yang lainnya. Namun juga telah menjadi salah satu
media untuk proses pembelajaran.
Namun tak dapat dipungkiri, facebook kini mirip seperti pasar,
semua yang baik ada di sana, namun yang buruk pula tak terelakkan.
Misalnya kejahatan yang ditimbulkan akibat facebook ini juga tak sedikit,
mulai dari tindak kriminal pencurian, penculikan, pemerkosaan, sampai
pada jual beli anak. Tentu hal ini sangat memprihatinkan, keresahan ini
tentu menunjukkan bahwa penggunaan facebook sebagai media
pembelajaran harus dipikirkan masak-masak, terutama masalah kematangan
siswa. Tidak arif tentu jika facebook mulai digunakan ketika jenjang usia
sekolah dasar ataupun sekolah menengah pertama.

c. Pemanfaatan Apllikasi Quipper School


Proses pembelajaran jarak jauh dapat dilakukan dengan
memanfaatkan aplikasi daring (online) Quipper School. Aplikasi ini
diperuntukkan untuk guru dan siswa. Bagi guru, Quipper dapat digunakan
sebagai kelas daring. Tanpa tatap muka sekalipun guru dapat memberikan
penjelasan materi tertentu dengan membuat kelas virtual yang dapat
mengundang siswanya untuk ikut dalam kelas tersebut.
Selain itu, guru dapat memanfaatkan soal-soal yang telah tersedia
di dalam aplikasi Quipper School baik untuk ujian maupun tugas. Selesai
siswa mengerjakan ujian atau tugas tersebut, guru akan mendapatkan hasil
dari tes tersebut.

13
Bagi siswa, Quipper dapat membantu siswa belajar di manapun
mereka berada selama terhubung dengan jaringan internet. Selain materi
yang didapatkan, siswa juga mendapatkan soal sebagai penguatan dari hasil
belajar yang telah diperoleh dari guru. Siswa juga dapat menambah
wawasan dengan mengikuti permainan yang disediakan oleh program
tersebut.
Dengan manfaat tersebut, maka penggunaan aplikasi Quipper
School dapat dijadikan sebagai salah satu aplikasi dari pendidikan jarak
jauh. Namun di Indonesia kelas ini belum berkembang dengan pesat, selain
karena fasilitas jaringan internet yang belum merata, juga tak semua mampu
memiliki perangkat belajar daring yang baik seperti notebook ataupun tab.

3. Aplikasi Pembelajaran lainnya sebagai sarana Komunikasi bagi Guru dan


Siswa
Software pembelajaran di bawah ini dapat diunduh di Google Playstore,
berikut aplikasi yang menjadi sarana komunikasi siswa dan guru:
a. Zoom Meet
b. Google Classroom
c. Google Meet
d. Google Form
e. Edmodo
f. Ruang Guru
g. Quizz
h. Zenius
i. Smart School
j. Rumah Bellajar
k. Kippin School
l. Meja Kitam
m. Media Belajar Online

14
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dari rumusan masalah yang berkaitan dengan pembahasan yang kami


jelaskan pada bab II dapat disimpulkan sebagai berikut : .

1. Komunikasi sebagai suatu proses pertukaran ide, pesan dan kontak, serta
interaksi sosial termasuk aktivitas pokok dalam kehidupan manusia.
2. Dalam rumusan pembelajaran yang dinyatakan UU SISDIKNAS bahwa
pembelajaran adalah proses interaksi.
3. pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan merupakan hal yang sangat
penting, karena dapat membantu siswa untuk berhasil dalam pembelajaran,
menciptakan solusi dalam memecahkan masalah, sangat mempengaruhi
kehidupan siswa, menimbulkan rasa senang dan puas. Kemampuan guru dalam
mengintegerasikan TIK ke dalam pembelajaran juga akan mempengaruhi
kemampuan siswa secara signifikan dalam mencapai tujuan pendidikan
4. Dalam pembelajaran abad-21 ini, guru dituntut untuk mampu menggunakan
TIK sebagai sumber belajar, salah satunya dengan menggunakan akses
internet. Internet merupakan sumber informasi yang tak terbatas. Selain
mampu menggunakan TIK sebagai sumber belajar, guru juga dituntut untuk
mampu menciptakan pembelajaran kreatif dan inovatif yang terintegrasi
dengan TIK.
5. Aplikasi sebagai sarana komunikasi antara guru dan siswa yaitu:
a. Blog
b. Facebook
c. Quipper
d. Zoom Meet
e. Google Classroom
f. Google Meet
g. Google Form
h. Edmodo
i. Ruang Guru

15
DAFTAR PUSTAKA

Eni Fariyatul Wahyuni, TIK Prinsip dan Aplikasi dalam studi Pemikiran Islam),(Sidoarjo
: Umsida Press, 2017)
Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi,
(Bandung : Alfabeta, 2009)
Norion, Komunikasi Pendidikan, (Jakarta : Prenadamedia Group, 2018)
Syarif Hidayatullah, Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Cengkareng : TareBooks)
Tian Belawati, Pembelajaran Online, (UT : Kemenristek, 2019)

16
LAMPIRAN

17
Referensi 1

1
Referensi 2

2
3
Referensi 3

4
5
Referensi 4

6
Referensi 5

7
8

Anda mungkin juga menyukai