Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH

“RUANG LINGKUP KOMUNIKASI”

Disusun Oleh:

Indah Pratiwi Maudara (153421041)

Fitrianti Matarang (153421035)

Putri Rahmawati Husain ( 153421093)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

T.A 2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini untuk
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Keterampilan Berkomunikasi Efektif Aud dengan judul
“Ruang Lingkup Komunikasi”. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak lepas
dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan saran serta kritik sehingga makalah
ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan yang membangun. Kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan pendidikan.

Gorontalo, 24 Februari 2023

Penulis

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................

A. Latar Belakang.....................................................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................................................
C. Tujuan Masalah....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................

A. Ruang lingkup komunikasi ditinjau dari komponennya......................................................


B. Ruang lingkup komunikasi ditinjau dari bentuknya............................................................
C. Ruang lingkup komunikasi ditinjau dari sifatnya................................................................
D. Ruang lingkup komunikasi ditinjau dari tekniknya.............................................................
E. Ruang lingkup komunikasi ditinjau dari tujuannya.............................................................
F. Ruang lingkup komunikasi ditinjau dari fungsinya.............................................................
G. Ruang lingkup komunikasi ditinjau dari modelnya.............................................................
H. Ruang lingkup komunikasi ditinjau dari dari bidangnya.....................................................

BAB III PENUTUP................................................................................................................


A. Kesimpulan..........................................................................................................................
B. Saran....................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan sesuatu hal atau kegiatan yang tidak mungkin dihindari oleh
manusia sebagai makhluk sosial, manusia ditakdirkan untuk hidup saling ketegantungan
antara orang lain dan hidup bermasyarakat. Keinginan unutk melakukan pengehentian
kegiatan komunikasi hampir tidak bisa idkatakan tidak bisa dilakukan, karena kebutuhan
mendasar seorang salah sautnya adalah berkomunikasi. Dalam memenuhi kebutuhan
kesehariannya manusia pasti akan melakukan kegiatan komunikasi, berinteraksi dengan
lingkungan sekitar dapat memberikan informasi kepada lingkungan kita mengenai keinginan
dan kebutuhan kita. Komunikasi juga merupakan sebuah proses interaksi, dilihat dari sudut
pandang biologi komunikasi dari ekperimentasi adalah kecenderungan bertindak dengan
upaya individu yang terlibat secara aktif dalam aspek kehidupan manusia. Berkaitan dengan
penyebaran dan kepentingan pasti tidak luput dari hambatan yang bisa memengaruhi proses
komunikasi. Situasi tempat komunikasi terjadi, berkembang, dan berlangsung adalah situasi
sosial, hubungan komunikator dan khalayak adalah bagian integral dan sistem sosial ini.
Secara umum komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari pengirim pesan
(komunikator) kepada penerima pesan (komunikan) melalui suatu media dengan harapan
adanumpan balik dari komunikan. Selain itu, komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia,
mengapa demikian karena manusia tidak dapat hidup tanpa berkomunikasi satu sama lainnya.
Dengan berkomunikais, manusia dapat saling berhunungan satu sama lain baik dalam
kehidupan sehari-hari di ruamah tangga, do tempat pekerjaan, dipasar, dalam masyarakat atau
dimana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi.
Komunikasi sangat penting bagi kehidupan manusia. Berkembangannya pengetahuan
manusia dari hari ke hari karena komunikasi. Komunikasi juga membentuk sistem satu sama
lain, maka dari itu komunikasi dan masyarakat tidak dapat dipisahkan. Kemampuan manusia
dalam berkomunikasi anatara seseorang dengan orang lain, merupakan komponen terpenting
dengan orang lain, merupakan komponen terpenting dalam perkembangan ilmu komunikasi,

1
karena mustahil suatu pesan atau informasi penerima pesan dengan utuh dan baik apabila
komunikator tidak memiliki kemampuan untuk berkomunikasi yang baik dnegan individu
lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Ruang lingkup komunikasi ditinjau dari komponennya ?
2. Ruang lingkup komunikasi ditinjau dari bentkunya ?
3. Ruang lingkup komunikasi ditinjau dari sifatnya ?
4. Ruang lingkup komunikasi ditinjau dari tekniknya ?
5. Ruang lingkup komunikasi ditinjau dari tujuannya ?
6. Ruang limgkup komunikasi ditinjau dari fungsinya ?
7. Ruang lingkup komunikasi ditinjau dari modelnya ?
8. Ruang lingkup komunikasi ditinjau dari bidangnya ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui ruang lingkup komunikasi ditinjau dari komponennya
2. Untuk mengetahui ruang lingkup komunikasi ditinjau dari bentuknya
3. Untuk mengtahui ruang lingkup komunikasi ditinjau dari sifatnya
4. Untuk mengetahui ruang lingkup komunikasi ditinjau dari tekniknya
5. Untuk mengetahui ruang lingkup komunikasi ditinjau dari tujuannya
6. Untuk mengetahui ruang lingkup komunikasi ditinjau dari fungsinya
7. Untuk mengetahui ruang lingkup komunikasi ditinjau dari modelnya
8. Untuk mngetahui ruang lingkup komunikasi ditinjau dari bidangnya

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ruang lingkup komunikasi ditinjau dari komponenya


1) Komunikator (communicator)
Istilah lain dari komunikator adalah sender, encoder atau pengirim pesan, yaitu
perorangan ataupun lembaga yang bertindak sebagai penyampai atau pengirim pesan.
Sebagai penyampai atau pengirim pesan maka komunikator juga dapat sekaligus sebagai
penggagas atau disebut sebagai narasumber. Dalam kegiatan komunikasi akan terjadi
proses interaksi antarmanusia yang terlibat di dalamnya. Penyebar pesan atau
komunikator adalah unsur yang menyampaikan ide atau gagasan kepada pihak lain.
Tugasnya melakukan encoding atau merumuskan ide/gagasan ke dalam suatu bentuk
pesan yang dapat dan mudah dimengerti. Hal ini cukup menyulitkan, mengingat seorang
komunikator harus dapat memindahkan ide/gagasannya tersebut ke benak atau pemikiran
orang lain agar terdapat kesamaan pengertian dan makna.
Dalam menyampaikan isi pesannya, seorang komunikator dapat secara:
a. Interpersonal, yaitu secara pribadi, tatap muka.
b. Small group, yaitu dengan cara berkelompok kecil.
c. Large group, yaitu dengan pertemuan yang melibatkan massa yang besar.
d. Melalui media massa (mass communication).
Seorang komunikator akan berhasil dengan baik apabila dalam menyampaikan
pesan-pesannya cermat dan memperhatikan tingkat kemampuan penerima pesan. Selain
itu, hal lain yang harus dipahami oleh seorang komunikator lalah situasi, kondisi
lingkungan penerima pesan atau komunikan sangat memengaruhi pesan yang diterima.
Hal ini yang dikatakan sebagai gejala psikis komunikan. Gejala psikis komunikan mutlak
harus terlebih dahulu diketahui karena dalam menyampaikan sebuah pesan, seseorang
akan sangat dipengaruhi oleh situasi, kondisi yang dapat memengaruhi penerimaan atau
penolakan pesan yang disampaikan. Adapun syarat-syarat kunci komunikator adalah jujur

3
dan bermoral. Selain itu, syarat lain seorang komunikator juga harus mempunyal
kredibilitas yang tinggi, yang ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut ini.
a. Latar belakang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan pengalaman
b. Penguasaan masalah.
c. Karakter yang dipunyai (jujur, bermoral, prestise, berpenampilan).
d. Kepribadian yang dimiliki berkaitan dengan budaya yang dimiliki
e. Tujuan melakukan komunikasi.
f. Cara penyampaian pesan yang erat hubungannya dengan metode penyampaian, strategi
agar menarik perhatian.
g. Alat peraga yang digunakan serta penggunaan tutur bahasa yang baik dan benar serta
mudah dimengerti.
2) Komunikan
Komunikan merupakan pihak penerima pesan yang dengan istilah lain disebut sebagai
decoder atau receiver. Komunikan juga dapat berupa perorangan atau individu dan
kelompok, massa serta lembaga. Seorang komunikan dalam tugasnya melakukan decoding,
yaitu menafsirkan pesan yang sampai kepadanya melalui media, berusaha memahami
pesan itu sehingga dapat memberikan reaksi yang sesuai dengan harapan si penyampai
pesan. Decoding atau penafsiran merupakan faktor penting dalam memahami suatu pesan
yang diterima, yang di dalamnya harus persamaan pengertian antara pengirim pesan
dengan penerima pesan terhadap lambang. lambang yang merupakan "titan" atau
kendaraan yang telah dirumuskan atau di-encode oleh komunikator.
Ketika menerima pesan tersebut, situasi sosial yang merupakan latar belakang dari
komunikan disebut sebagai frame of reference (kerangka acuan) dan field of experience
(pengalaman lapangan). Ini dapat dicontohkan seperti komunikan yang hadir pada
pertemuan terbatas yang akan berbeda dan memperlihatkan gejala lain dibandingkan
dengan komunikan yang menghadiri pertemuan-pertemuan besar, seperti suatu rapat
raksasa, demonstrasi, pawal, dan kampanye. Gejala psikis dapat dilihat dari komunikan
yang ditunjukkan dengan:
a. Emosi
Sentimen dan perasaan yang cenderung meninggi atau sebaliknya

4
b. Intelligentsia
Intelengensia atau rasio cenderung menurun atau dengan kata lain pada saat itu
komunikan lebih banyak menggunakan emosi sehingga pesan yang disampaikan
belum tentu diterima dan dipahami di benaknya.Demikian halnya pada pertemuan
terbatas. seperti saat di dalam kelas atau pada rapat-rapat terbatas, anjangsana,
seminar, dan diskusi, komunikan lebih banyak menggunakan intelligentsia atau
rasio dibandingkan dengan menggunakan emosi. Pada saat-saat tersebut,
komunikan dapat berpikir
3) Pesan/Message
Materi pernyataan yang disampaikan komunikator pada komunikan dapat berupa
lisan maupun tulisan. Selain itu, dapat pula berupa lambang-lambang gambar, warna,
atau isyarat-syarat lainnya yang dilakukan dengan menggunakan bahasa verbal
maupun nonverbal, tetapi harus dapat dipahami oleh kedua belah pihak, baik pengirim
maupun penerima pesan.
Bahasa verbal adalah kata, kalimat yang diucapkan atau ditulis secara langsung,
Komunikasi verbal adalah penyampaian ide-ide, pemikiran atau keputusan secara
tertulis dan lisan menggunakan mulut (oral). Tujuannya lalah agar lebih mudah
menyampaikan pesan daripada tidak verbal. Dalam hal ini, komunikan sebagai
pendengar atau pembaca lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan,
sedangkan bahasa nonverbal atau tidak verbal adalah kata, kalimat yang disampaikan
tidak secara lisan, komunikator menggunakan berbagai isyarat, lambang. ataupun
gerak yang harus dimaknai dan dimengerti oleh kedua pihak, yaitu komunikator dan
komunikan. ditampilkan dalam bentuk gestur tubuh. Bentuk komunikasi nonverbal
sendiri di antaranya adalah bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi, simbol-simbol,
warna, dan intonasi suara. Berikut ini adalah bentuk-bentuk dari komunikasi
nonverbal
Terkadang, seorang komunikator berkomunikasi dengan tidak efektif karena
tercampur antara komunikasi verbal dan nonverbal pada waktu yang bersamaan. Tentu
saja hal ini dapat menimbulkan keraguan pada pihak penerima pesan, contohnya
seperti komunikasi nonverbal. Seseorang mungkin saja salah mengambil kesimpulan

5
tentang berbagai macam pesan yang ditampilkan, misalnya perasaan orang yang
sedang bersedih, rasa senang, benci, cinta, rindu, dan berbagai macam perasaan
lainnya-yang sering kali. ditampilkan dalam bentuk gestur tubuh. Bentuk komunikasi
nonverbal sendiri di antaranya adalah bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi, simbol-
simbol, warna, dan intonasi suara. Berikut ini adalah bentuk-bentuk dari komunikasi
nonverbal.
a. Sentuhan
Sentuhan termasuk bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di
punggung mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain.
b. Gerakan
Dalam komunikasi nonverbal, lunestik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata,
ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk
menggantikan suatu kata atau frasa, misalnya mengangguk untuk mengatakan "ya",
untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu bahkan menunjukkan perasaan.
c. Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, seperti cara
berbicara. Contohnya lalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara,
kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain- lain.
d. Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi
nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang
dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut
dilakukan dalam jangka waktu tertentu serta ketepatan.

Bila lambang-lambang isyarat, yang digunakan oleh komunikator dalam proses


komunikasi dipahami oleh komunikan maka proses tersebut disebut sebagat
meaning full, yaitu adanya pengertian di kedua belah pihak. Selain dari kesamaan
pengertian, isi pesan juga harus well tuned, yaitu isi pesan yang dilancarkan oleh
komunikator dalam intensitasnya harus cocok dan sesuai dengan luas lingkup daya

6
tangkap komunikan, ini harus diikuti oleh luas lingkup pengalaman dan kerangka
acuan dari komunikator dan komunikan.
Para ahli komunikasi mengategorikan penerimaan pesan oleh komunikan menjadi
beberapa situasi sebagai berikut:
a. Suatu pesan yang diberikan secara tegas dan konkret akan diterima komunikan
kurang dari 30%
b. Apabila pesan laurang tegas, diterima komunikan sebanyak 79%
c. Dalam keadaan seseorang tidak stabil maka tidak dapat memasukkan suatu isi
pesan.

Komunikasi akan berhasil bila isyarat, lambang, yang akan digunakan dan
disampaikan diberi arti yang sama, pemberian arti tersebut mempunyai akibat
konsekuensi yang mendalam. Pengertian yang diberikan kepada suatu perkataan
pun akan tergantung pada pengalaman seseorang atau kelompok tentang sesuatu
yang dialami dan digunakan sebagai pedoman dalam menghadapi keadaan atau
persoalan yang sama disebut sebagai field of experience. Sebaliknya, hal-hal yang
tidak dialami seseorang tetapi sudah dibuat pedomannya tergolong sebagai
kerangka acuan atau frame of reference karena merupakan pengalaman atau
pikiran, kata-kata dari orang lain/kelompok yang dapat digunakan sebagai pedoman
dalam menghadapi permasalahan.
4) Media
Media (channel) merupakan saluran atau titian dalam menyampaikan pesan yang
ditujukan kepada komunikan baik perorangan, kelompok maupun massa. Media
tersebut dapat dikategorikan dalam dua bagian:
a. Media umum ialah media yang digunakan oleh semua bentuk komunikasi seperti
telephone, fax. Overhead Proyector (OHP), In Focus, dan sebagainya.
b. Media massa ialah media yang digunakan untuk kepentingan massal seperti televisi,
radio, film, dan surat kabar.
Dilihat dari kepentingannya, medium tersebut sangat tergantung dengan tujuan
melakukan komunikasi. Apakah untuk kepentingan massal, perorangan ataupun

7
lembaga.serta kondisi dan situasi? Penggunaan medium dan sarana komunikasi dalam
situasi terbagi tiga.
a. Media yang digunakan untuk kepentingan komunikasi antarpersonal, kelompok,
dan massal yang disebut sebagai media primer
b. Media yang didasarkan atas penggunaan lambang atau isyarat seperti suara, yaitu
intonase (tinggi, rendah),satire, ejekan, humor, yang disebut medium sekunder.
c. Satire adalah cara berkomunikasi melalui bahasa kiasan. Pada zaman dahulu berupa
dongeng yang cenderung lucu, yang mengandung ironi (mencemooh) dan sarkasme
(ejekan).
d. Media yang digunakan dalam kondisi waktu yang bersamaan disebut sebagai
medium multiple.

B. Ruang Lingkup Komunikasi Ditinjau Dari Bentuknya


1. Komunikasi Personal
Komunikasi personal (intrapersonal) atau sering juga disebut komunikasi pribadi adalah
komunikasi yang membahas seputar diri sendiri, sehingga individu tersebut memerankan
dirinya sebagai komunikator sekaligus menjadi komunikan. Biasanya komunikasi ini
terjadi saat sedang membuat perencanaan, merenung dan ketika menilai diri sendiri.
Komunikasi ini memiliki efek kepada motivasi dan cara kita menanggapi lingkungan
sekitar. Adapun komunikasi (interpersonal) atau komunikasi yang diperankan oleh dua
orang secara face to face atau tatap muka. Syarat dalam melakukan komunikasi antar
pribadi ini kedua belah pihak setuju untuk berkomunikasi. Beberapa tujuan yang
diharapkan tercapai dari komunikasi interpersonal yaitu memiliki circle pertemanan yang
berkualitas, menemukan orang yang bisa diajak berkeluh kesah bersama, serta bertujuan
untuk kepentingan bisnis dalam menentukan kesepakatan. Komunikasi personal adalah
komunikasi yang dilakukan secara pribadi/personal dengan narasumber dan bukan
berbentuk wawancara terstruktur atau semi-terstruktur. Komunikasi personal termasuk
hasil percakapan, surat menyurat, komunikasi melalui email, telepon, dan lain sebagainya.
2. Komunikasi kelompok

8
Komunikasi kelompok adalah proses penyampaian pesan yang dilakukan oleh seseorang
sebagai komunikator, secara umum pimpinan dengan sekelompok orang sebagai
komunikan, mereka bersama-sama untuk mencapai tujuan berkumpul bersama.
Komunikasi kelompok sering disebut group communication yang pada umumnya
dilakukan oleh pimpinan atau orang lain sebagai sumber informasi terhadap sejumlah
orang (sekelompok orang) sebagai komunikan yakni sebagai penerima pesan dalam suatu
kelompok, baik secara langsung atau melalui saluran tertentu (komunikasi bermedia) pada
proses komunikasi yang terfokus pada penyelesaian tugas. Sejalan dengan pendapat
Goldberg & Larson (1985) yang memfokuskan perhatiannya pada usaha memahami
proses-proses pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan penilaian dalam
komunikasi kelompok. Pemecahan masalah dilakukan secara bersama-sama oleh anggota
kelompok yang dipandu oleh pimpinan melalui diskusi kelompok, sehingga memperoleh
kesepakatan atau keputusan bersama yang dijadikan acuan atau norma dalam
berkomunikasi kelompok. komunikasi, baik bertatap muka langsung maupun melalui
media dan ciri yang paling spesifik atau ciri khasnya adanya hubungan kedekatan yang
bersifat personal (hubungan pribadi) di antara mereka yang terlibat dalam proses
komunikasi, serta intensitas komunikasinya lebih banyak dibandingkan komunikasi
kelompok.
Kategori komunikasi kelompok kecil (small group) melibatkan jumlah komunikan
yang terbatas (tiga orang hingga maksimal lima belas orang). Dalam komunikasi
kelompok, komunikator relatif mengenal komunikan. Contohnya, komunikasi kelompok
kecil misalnya pertemuan (meeting), rapat, kelompok diskusi, kelompok mengerjakan
tugas, kelompok pemecahan masalah, kelompok keluarga, dan lain sebagainya.
Ketentuan mengenai ukuran kelompok kecil dan kelompok besar belum ada kesepakatan
para ahli komunikasi, justru secara kualitatif ditentukan oleh kedekatan hubungan di
antara sesama anggotanya. Komunikasi kelompok kecil terbentuk, ketika tiga orang atau
lebih bertatap muka saling mempengaruhi di bawah pengarahan seorang pimpinan untuk
mencapai sasaran atau tujuan bersama.
Berbeda halnya dalam komunikasi kelompok besar (large group or big group)
yang rentan bersinggungan dengan komunikasi publik. Komunikasi kelompok besar

9
komunikannya lebih dari lima belas orang hingga lima puluh orang, bahkan ratusan
orang. Namun, mereka saling mengenal satu sama lain. Terlihat perbedaannya cukup
jelas bahwa komunikasi kelompok kecil adalah sekumpulan individu yang saling
mempegaruhi satu sama lainnya dengan memanfaatkan kepuasan dan mempertahankan
diri sebagai anggota kelompok, mereka berinteraksi untuk pencapaian tujuan tertentu,
memiliki peran-peran khusus, saling bergantung satu sama lain, dan bertatap muka
langsung, jumlah komunikannya. Sekelompok orang yang berperan sebagai komunikan,
yaitu masyarakat pada umumnya (public), komunikasinya bersifat linier (satu arah).
Namun, tidak terikat pada pengambilan keputusan dan tujuan bersama, kadang kala di
antara mereka yang terlibat dalam proses komunikasi publik tidak saling mengenal satu
sama lain. Komunikasi publik yang di mana komunikator berhadapan dengan
masyarakat. Contohnya, komunikasi saat memberikan ceramah, pidato, seminar,
penyuluhan, dan lain sebagainya yang melibatkan banyak peserta yang pada umumnya
sekelompok masyarakat.

3. Komunikasi Media Massa


Komunikasi massa merupakan komunikasi yang ditujukan kepada khalayak luas atau
masyarakat umum dengan sifat komunikasi yang heterogen. Komunikasi massa dapat
terjadi dengan menggunakan beragam media massa sebagai saran untuk menunjang
komunikasi tersebut. Media massa yang digunakan dalam komunikasi massa pun dapat
berupa audio, audio visual, media cetak maupun media luar ruang. Komunikasi Massa –
Komunikasi massa merupakan komunikasi yang ditujukan kepada khalayak luas atau
masyarakat umum dengan sifat komunikasi yang heterogen. Komunikasi massa dapat
terjadi dengan menggunakan beragam media massa sebagai saran untuk menunjang
komunikasi tersebut. Media massa yang digunakan dalam komunikasi massa pun dapat
berupa audio, audio visual, media cetak maupun media luar ruang.
Bittner mengungkapkan bahwa komunikasi massa merupakan pesan yang dapat
dikomunikasikan atau disampaikan melalui media massa kepada sejumlah besar orang
secara sekaligusKomunikasi massa menurut Gerbner adalah produksi serta distribusi
yang memiliki landasan pada suatu teknologi lembaga melalui arus pesan yang memiliki

10
kesinambungan atau berkelanjutan. Gerbner juga mengemukakan bahwa komunikasi
massa dapat menghasilkan suatu produk berupa pesan komunikasi. Produk dari
komunikasi massa tersebut akan disebarkan pada khalayak luas secara terus menerus
melalui jarak waktu yang tetap, contohnya seperti setiap minggu atau setiap bulan.

C. Ruang Lingkup Komunikasi Ditinjau Dari Sifatnya


1. Tatap muka (face-to-face)
Komunikasi tatap muka atau face to face merupakan suatu bentuk komunikasi yang
mempertemukan secara tatap muka pihak komunikator dan komunikan. Pesan disampaikan
secara langsung dari komunikator, dan secara langsung dapat langsung menerima umpan
balik/feedback dari komunikan. Keuntungan menggunakan komunikasi interpersonal tatap
muka adalah kita dapat melihat respons balik atau umpan balik komunikan saat melakukan
proses komunikasi. Jika umpan balik yang diberikan bersifat positif, maka pesan kita dapat
diterima dengan baik oleh komunikasn. Sebaliknya bila respons bersifat negatif, maka kita
sebagai komunikator harus memperbaiki cara penyampaian pesan yang dimaksud.
Kelemahan dari komunikasi tatap muka ini adalah ketidak efektifan waktu dan tempat.
Komunikator dan komunikan harus bertemu dalam melakukan proses komunikasi dan
waktu bersama di sebuah tempat. Memang, sebenarnya komunikasi tatap muka dapat
menjadi lebih efektif bila melakukan hal melobi yang biasa dilakukan oleh para pimpinan
perusahaan dengan pimpinan perusahaan lainnya.
Adapun Kelebihan komunikasi Interpersonal tatap muka :
 Komunikasi lebih efektif dalam hal membujuk lawan bicara karena tanpa menggunakan
media dalam penyampaian pesannya serta dapat langsung melihat respons dari lawan
bicara.
 Komunikasi ini sering dilakukan oleh semua orang dalam berhubungan dengan
masyarakat luas.
 Komunikator dapat mengetahui diri komunikan selengkap-lengkapnya. Komunikator
dapat mengetahui secara psikologis lawan bicara yang dihadapinya. Sedangkan
Kekurangan Komunikasi Interpersonal tatap muka :

11
 Kurang efektifnya waktu dan tempat karena komunikator dan komunikan harus bertemu
bersama dalam proses komunikasi dan waktu di sebuah tempat.
 Tidak dapat berkomunikasi dengan orang yang ada di tempat yang berbeda karena
jangkauan tatap muka ini sangat terbatas sehingga memerlukan media untuk
menghubungkan antara satu sama lain agar dapat berkomunikasi. Jadi dalam tatap muka
ini yang menjadi kendala adalah waktu dan jangkauannya yang terbatas
2. Bermedia (mediated)
Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Dinamika Komunikasi (2015)
menjelaskan bahwa Komunikasi Bermedia adalah komunikasi yang menggunakan saluran
atau sarana untuk meneruskan suatu pesan kepada komunikan yang jauh tempatnya dan
banyak jumlahnya. Dapat dikatakan pula bahwa Komunikasi Bermedia adalah komunikasi
yang berlangsung saat media memediasi antara sumber pesan dengan penerima pesan.
Karena termasuk bagian dari komunikasi tidak langsung, komunikasi bermedia
menggunakan berbagai media yang memerlukan perencanaan dan persiapan matang untuk
memastikan komunikasinya berhasil.

3. Verbal/dengan kata-kata (verbal)


Komunikasi verbal : komunikasi yang menggunakan simbol-simbol verbal, baik secara
lisan maupun tertulis. Ciri-ciri komunikasi verbal :
 Disampaikan secara lisan / bicara atau tulisan
 Proses komunikasi eksplisit dan cenderung dua arah
 Kualitas proses komunikasi seringkali ditentukan oleh komunikasi non verbal
Fakor-faktor yang mempengaruhi komunikasi verbal:
1. Fakor intelegensi
2. Faktor budaya
3. Faktor pengetahuan
4. Faktor kepribadian
5. Faktor biologis
6. Faktor pengalaman

12
D. Ruang Lingkup Komunikasi Ditinjau Dari Tekhniknya
1. Komunikasi Informatif
Komunikasi informatif adalah suatu teknik komunikasi yang dilakukan agar orang
lain (komunikan) mengerti dan tahu. Bisa kita temukan teknik ini pada semua bentuk
komunikasi personal, bentuk komunikasi media, ataupun bentuk komunikasi massa.
Komunikasi informatif memiliki tiga hal yang harus diperhatikan agar komunikasi
informatif ini dapat berhasil yaitu memiliki urusan menarik perhatian, mengusahakan
agar komunikan bersedia menerima isi pesan dan komunikan bersedia menyimpan isi
pesan. Pada teknik informatif ini berlaku komunikasi satu arah, komunikatornya
melembaga, pesannya bersifat umum, medianya menimbulkan keserempakan, serta
komunikannya heterogen. Biasanya teknik informatif yang digunakan oleh media
bersifat asosiasi, yaitu dengan cara menumpangkan penyajian pesan pada objek atau
peristiwa yang sedang menarik khalayak. Teknik infomatif ini dapat pula berlaku pada
seseorang, seperti halnya kajian ilmu yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa,
namun bersifat relatif. Agar komunikasi informatif ini dapat berhasil yaitu:
 Menarik perhatian.
 Mengusahakan agar komunikan bersedia menerima isi pesan.
 Komunikan bersedia menyimpan isi pesan.
Ciri-ciri pesan informatif yakni sebagtai berikut:
 Berdasarkan fakta.
 Tidak mengada-ada.
 Jelas dan to the point.
 Terperinci.
 Pesan ditujukan untuk khalayak banyakuntuk perluasan wawasan.
 Unsur-unsur Komunikasi Informatif.
2. Komunikasi persuasif
Komunikasi persuasif adalah proses komunikasi antar individu. Komunikasi
tersebut terjadi diman merupakan proses peengoperan lambang yang mengandung ari.
Sehubungan dengan ini, agar supaya komunikasi dapat berjalan dengan harmonis,
perlu sekali ari sama yang diberikan oleh komuniator maupun kepada komunikan

13
kepada lambing yang digunakan. Justru dalam segi pemberian ari inilah telah timbul
perbedaaan pertama karena masing –masing orang memberi arti kepada suatu lambing,
seuai dengan pengalaman, harapan serta ttingkat pendidikannya.
Metode-metode komunikasi persuasif Effendy mengungkapkan dalam bukunya,
lima metode dalam, komunikasi persuasif yaitu :
a) Asosiasi adalah penyajian pesan komunikasi dengan cara menumaangkannya pada
suatu objek atau peristiwa yang sedang menarik suatu perhatian khalayak.
b) Integrasi adalah kemampun komunikator untuk menyatukan dirisecara komunikatif
dengan komunikan, metode ini mengandung pengertian adanya kemampuan
komunikator untuk menyatukan diri kepada pihak komunikan.
c) Pay of idea merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang lain dengan cara
mengiming-iming hal yang menguntungkan atau hal yang menjanjikan harapan.
d) Iching device yaitu menata pesan komunikasi
e) Red herring adalah seni komunikator untuk meraih kemenangan
Pengendalian secara koersif dilakukan dengan kekerasan atau paksaan.:
a) Kompulasi (paksaan), artinya keadaan yang sengja diciptakan sehingga seseorang
terpaksa menuruti atau mengubah sifatnya dan menghasilkan suatu kepatuhan yang
sifatnya tidak langsung.
b) Pervasi (pengisian), secara pengertian pervasi merupakan cara penanaman atau
pengenalan norma secara berulang- ulang sehingga orang akan mengubah sikapnya
sesuai dengan yangdiinginkan Yang dimaksud dengan teknik komunikasi
hubungan manusiawi adalah kemasan informasi yang disampaikan dengan
mendasarkan aspek psikologis secara tatap muka untuk merubah sikap dan
perilaku dan kehidupan sehingga menimbulkan rasa kepuasan kepada berbagai
pihak. Jenis teknik ini bila dikaitkan dengan perubahan sosial tertama melakukan
pendekatan para tokoh sehingga menimbulkan pemahaman yang mendukung pada
adanya perubahan tersebut. Kemudian diharapkan para tokoh itu dapat
mensosialisasikan pada orang lain atau para pengikutnya dengan caranya sendiri.
Human relations dapat diartikan sebagai hubungan antar manusia atau lebih
tepatnya hubungan manusiawi, namun tidak hanya dalam hal berkomunikasi saja

14
tetapi didalam pelaksanaannya terkandung nilai-nilai kemanusiaan serta unsur-unsur
kejiwaan yang amat mendalam untuk mengubah sifat, pendapat, atau perilaku
seseorang.2 Pada istilah hubungan antar manusia tidak terdapat titik berat yang
meyakinkan, sedangkan titik berat pada human relations adalah humannya
(manusianya). Jadi di sini faktor manusianya berupa sifat, watak, tingkah laku,
pribadinya dan bukan hanya wujudnya saja. Human relations adalah masalah rohaniah,
yaitu proses rohaniah yang menyangkut sifat-sifat rohaniah, perangai, kepribadian,
sikap dan tingkah laku menuju suatu kebahagiaan atau kepuasan hati. Ditinjau dari
segi ilmu komunikasi, human relations termasuk kedalam komunikasi antar personal
(interpersonal communication) sebab berlangsung antara dua orang secara dialogis dan
sifatnya action oriented, mengandung kegiatan mengubah sikap, pendapat, atau prilaku
seseorang. Human relations merupakan komunikasi persuasive yang dilakukan oleh
seseorang kepada orang lain secara tatap muka sehingga menimbulkan kebahagiaan
dan kepuasan hati.
Menurut Effendi, Human Relations yang baik sangat dibutuhkan dalam usaha
mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan menerapkan prinsipprinsip Human
Relations dengan baik. Human relations dalam aktivitas manajemen
organisasi/lembaga adalah menciptakan suatu kerja sama antar karyawan dalam satu
tim kerja, meningkatkan produktivitas, dan memperoleh kepuasan dalam bekerja.
Dalam human relation tersebut kuncinya adalah bagaimana metode dalam
berkomunikasi tersebut mampu menimbulkan motivasi16 Reece, Brant, dan Howie
mengatakan dalam Armansyah ada tujuh aspek human relations yang menggambarkan
keadaan human relations dalam suatu organisasi, yakni komunikasi (communications),
kesadaran diri (selfawareness), penerimaan diri (selfacceptance), motivasi
(motivation), kepercayaan (trust), keterbukaan diri (self-disclosure) dan penyelesaian
konflik (conflict resolution) ada beberapa cara dalam hubungan antar manusia antara
lain:
1. Tindakan sosial Tindakan sosial menurut Max Weber adalah tindakan seorang
individu yang dapat mempengaruhi individu lain dalam masyarakat.

15
2. Kontak sosial Kontak sosial adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain
yang merupakan terjadinya awal interaksi sosial.
3. Komunikasi sosial Proses komunikasi terjadi saat kontak sosial berlangsung. Secara
harfiah komunikasi merupakan hubungan atau pergaulan dengan orang lain.

E. Ruang Lingkup Komunikasi Ditinjau Dari Tujuannya


Sikap pada dasarnya bukan suatu pembawaan diri sejak lahir, namun merupakan
hasil interaksi antara individu dan lingkungannya sehingga sikap adalah sesuatu yang
dinamis. Sikap juga bisa dinyatakan sebagai hasil belajar atau dipelajari, karena itu
dapat mengalami perubahan karena kondisi atau pengaruh yang diberikan dari
pembelajaran sosial, perolehan informasi dan perilaku serta sikap yang didapatkan dari
orang lain. Ciri – ciri sikap :
Sikap memiliki berbagai perbedaan dengan stimulus – stimulus lain yang ada
pada diri manusia. Untuk membedakan sikap dengan stimulus yang lain, ada beberapa
cirinya yaitu:
 Sikap tidak dibawa sejak lahir
Pada waktu dilahirkan, manusia belum membawa sikap – sikap tertentu, yang
berarti bahwa sikap tersebut terbentuk berkat perkembangan pribadi individu yang
bersangkutan. Itu berarti bahwa sikap bisa dipelajari dan dapat mengalami
perubahan sikap dalam psikologi sosial.
 Selalu berhubungan dengan objeknya
Sikap selalu terbentuk dan berhubungan dengan objek – objek tertentu melalui
persepsi seseorang terhadap objek tersebut . Koneksi positif atau negatif yang
dialami seseorang dengan objek tertentu akan membantu menentukan perubahan
sikap dalam psikologi sosial terhadap objek tersebut juga.
Dalam komunikasi berusaha menciptakan pemahaman. Pemahaman adalah
kemampuan memahami pesan secara cermat dan sesuai yang dimaksudkan
komunikator. Setelah memahami apa yang dimaksud komunikator maka akan
tercipta pendapat yang berbeda-beda bagi komunikan.Dalam kemampuan opini ada
beberapa hal yang mendasar, yaitu :

16
1. Opini pada umumnya lebih banyak ditentukan oleh peristiwa dari pada oleh
kata-kata, kecuali jika kata-kata itu sendiri merupakan suatu peristiwa;
2. Pernyataan lisan dan tindakan-tindakan merupakan hal yang penting sekali pada
saat opini belum terbentuk dan pada waktu orang-orang masih dalam keadaan
bimbang dan mencari keterangan dari sumber yang dapat dipercaya;
3. Secara psikologis, opini pada dasarnya ditentukan oleh kepentingan pribadi,
peristiwa-peristiwa, kata-kata dan hal-hal lain hanya dapat mempengaruhi opini
bila ada hubungannya dengan kepentingan pribadi;
4. Opini mudah berubah kecuali jika orang-orang merasa bahwa kepentingan
pribadinya benar-benar tersangkut atau jika opini yang dibangkitkan oleh kata-
kata diperkuat oleh peristiwa-peristiwa;
5. Jika kepentingan pribadi sudah tersangkut, maka tidaklah mudah untuk merubah
opini
Perilaku dapat diartikan tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau
lingkungan. Dengan kata lain adlah tingkah laku atau behavior, maksud disini
adalah tingkah laku yang nyata, terbuka yang dapat diukur secara obyektif.
Perilaku, tingkah laku, atau behavior dibedakan atas dua jenis, pertama: Cover
Behavior (tingkah laku tertutup) adalah tingkah laku yang tidak dapat langsung
terlihat dari luar,semisal berfikir atau beremosi. Tingkah laku ini sangat kecil dan
sangat lemah, sehingga tidak bisa langsung terlihat tetapi tetap dapat diukur dari
luar yang disebut implisit speeck (bercakap yang implisit). Kedua: Over Behavior
(tingkah laku terbuka) adalah yang dapat dengan jelas dilihat dari luar.
Perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial norma-norma sosial,
pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan dalam
masyarakat, kekerasan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. Namun,
perubahan-perubahan bukanlah semata-mata berarti suatu kemajuan, namun dapat
pula berarti kemunduran dari bidang-bidang kehidupan tertentu.
Banyak yang berpendapat bahwa kecenderungan terjadinya perubahan-
perubahan sosial merupakan gejala wajar yang timbul dari pergaulan hidup
manusia. Itulah tujuan-tujuan dari proses komunikasi yang ditentukan pihak

17
komunikator yaitu adanya perubahan sikap, pendapat (opini), tingkah laku dan
perubahan sosial dalam proses komunikasI.

F. Ruang Lingkup Komunikasi Ditinjau Dari Fungsinya


1. Menyampaikan Informasi
Fungsi Penyampaian informasi adalah media komunikasi yang digunakan untuk
komunikasi yang dipergunakan untuk menyebarluaskan dan menyampaikan pesan
kepada komunikan yang menjadi sasaran, contohnya: Telephone,Faximile dll.
Menyampaikan informasi ialah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk
memberikan wawasan yang dimilikinya dan dirasa penting bagi kepada orang lain.
Dalam menyampaikan informasi seseorang tidak hanya menulis tetapi dapat
melakukan usaha lain untuk menyampaikan informasi tersebut secara mudah.
Seperti zaman sekarang yang memiliki teknologi yang maju seseorang dapat
memberikan informasi dengan beragam cara. Alasannya tidak semua manusia
memahami informasi dengan tulisan. Tulisan tersebut tentu ada yang memakai
istilah asing, sehingga bagi sebagian orang sulit untuk mendapatkan maksud dari
tulisan tersebut.
Karenanya manusia juga memerlukan penjelasan maksud dari sebuah
informasi .Seseorang memiliki pemahaman yang berbeda. Pemahaman yang
berbeda juga bisa mempengaruhi maksud isi dari sebuah tulisan. Jika salah dalam
menulis maka berbeda pula maksud dan arti yang disampaikan. Maka diperlukan
komunikasi yang tepat. Sebab komunikasi merupakan suatu hal yang tidak bisa
dipisahkan dan menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari manusia, baik
secara individu maupun bermasyarakat. Komunikasi menjadi bagian aktivitas yang
sangat fundamental dan vital dalam kehidupan manusia.

2. Mendidik
Mendidik adalah memelihara dan memberi latihan mengenai akhlak dan
kecerdasan pikiran. Mendidik dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengantarkan
anak didik ke arah kedewasaan baik secara jasmani maupun rohani. Oleh karena itu

18
mendidik dikatakan sebagai upaya pembinaan pribadi, sikap mental dan akhlak anak
didik.
Mendidik juga adalah sebuah proses. Ia akan memerlukan waktu. Sebab, apapun
namanya, sebuah proses adalah terjalinnya hubungan antara berbagai besaran dalam
kurun waktu tertentu. Dalam hal ini pendidikan merupakan alat sekali- gus, tempat
terjadinya proses itu. Dengan kata lain, pendi- dikan adalah proses transformasi nilai
yang diberikan oleh pendidik kepada terdidik.
Transformasi ini akan berjalan terus sesuai dengan mekanisme pendidikann yang
telah ditetapkan. Dari sini, akan terlihat keterlibatan masing-masing pihak dalam pro-
ses pendidikan ini. Proses pendidikan ini, yang dipandang jauh lebih luas dari proses
pengajaran, akan menjembatani kesenjangan antara subjek didik dan objek didik.
Namun, itu akan memerlukan proses. Dan, proses ini memerlukan waktu yang relatif
lama.Inilah sebabnya, proses pendidikan itu terjadi dalam jangka waku yang sangat
panjang. Bahkan, bisa dikatakan seumur hidup.
3. Menghibur
Menghibur, menurut Kamus besar bahasa Indonesia berarti menyenangkan dan
menyejukkan hati yang susah.Memang begitulah kalau menghibur. Menyenangkan
orang yang sedang susah hati, menyenangkan jiwa orang yang sedang gundah.
Menghibur bukan berarti mengatakan atau melakukan apa yang diminta atau
diinginkan oleh orang yang akan dihibur agar tujuan dari menghibur itu terpenuhi.
Menghibur adalah mengatakan atau melakukan yang seharusnya sehingga orang yang
dihibur bisa merasa tenang. Tenang karena dia tau akan kesalahannya dan setelah tau
akan kesalahannya dia akan tau bagaimana dia akan bersikap selanjutnya. Tenang
karena dengan begitu dia akan bisa berdamai dengan dirinya sendiri. Setelah bisa
berdamai dengan diri sendiri dia akan tau pula bagaimana akan bersikap. Banyak yang
salah menganggap bahwa menghibur itu yang penting orang yang dihibur merasa
senang, merasa bahagia atau merasa lebih baik. Untuk itu kadang kita sering hanya
berkata yang diinginkan oleh dia saja atau bertindak sesuai dengan apa kemauan dia
saja dan tidak jarang dalam proses menghibur itu kita berkata yang tidak sebenarnya,
yang berdampak tidak baik di waktu yang akan datang.

19
G. Ruang Lingkup Komunikasi Ditinjau Dari Modelnya
Model komunikasi satu tahap ini menyatakan bahwa saluran media massa
berkomunikasi langsung dengan komunikan tanpa berlalunya suatu pesan melalui
orang lain, tetapi pesan tersebut tidak mencapai semua komuikan dan tidak
menimbulkan efek yang sama pada setiap komunikan. Model komunikasi satu tahap
adalah model jarum hipodermik yang dimurnikan.Selanjutnya model satu tahap
memberi keleluasaan kepada saluran komunikasi massa untuk memancarkan efek
komunikasi secara langsung.
Para ilmuan berpendapat bahwa efek media massa berlaku secara langsung seperti
yang dikatakan oleh teori jarum suntik. Untuk itu Lazarsfeld memanfaatkan pemilihan
umum presiden Amerika pada tahun 1940. Lazarsfeld dan beberapa rekannya memilih
daerah Erie County di Ohio serta Elmira di New York sebagai tempat penelitian.
Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif (jumlah terbanyak) pada bulan Mei
hingga November 1940. Hanya 5% responden yang mengaku bahwa mereka
mengalami perubahan sikap setelah melihat pesan media secara langsung. Selebihnya
memilih mengatakan bahwa hal yang berpengaruh dalam pembuatan opini mereka
adalah interaksi dengan orang terdekat seperti keluarga atau teman. “Hubungan
pribadi tampak lebih sering dan lebih efektif daripada media massa dalam
memengaruhi keputusan pemilihan (Katz, 1957: 63).

H. Ruang Lingkup Komunikasi Ditinjau Dari Bidangnya


Komunikasi sosial ialah suatu proses interaksi dimana seseorang atau lembaga
menyampaikan amanat kepada pihak lain supaya pihak lain dapat menangkap maksud
yang dikehendaki penyampai. Komunikasi Sosial adalah mengisyaratkan bahwa
komunikasi penting untuk membangun konsep diri, untuk kelangsungan hidup,
aktualisasi diri, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan
ketergantungan, antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk
hubungan dengan orang lain. Istilah komunikasi sosial sudah banyak digunakan dalam

20
beberapa disiplin ilmu sosial, diantaranya adalah dalam komunikasi dua langkah,
komunikasi inovasi, komunikasi pemasaran, dan psikologi sosial.
Setiap penggunaan istilah komunikasi sosial dalam berbagai bidang maupun
disiplin ilmu sosial tersebut dapat Anda gunakan untuk membangun pemahaman
mengenai komunikasi sosial secara utuh. Berikut adalah penjelasannya. Dalam banyak
literatur, istilah komunikasi sosial digunakan dalam menjelaskan fenomena
komunikasi dua langkah, dimana informasi dari media massa akan sampai kepada
pemimpin pendapat khalayak (opinion leader), lalu kemudian dari opinion leader
informasi tersebut diteruskan kepada khalayak pengikutnya. Proses komunikasi yang
terjadi dari opinion leader kepada khalayak pengikutnya, selanjutnya akan
berpengaruh kepada perubahan perilaku khalayak. Dari fenomena komunikasi
tersebut, muncul istilah komunikasi sosial. Dalam konteks komunikasi dua langkah,
komunikasi sosial adalah komunikasi yang terjadi antara opinion leader kepada
khalayak pengikutnya
Komunikasi sosial adalah suatu interaksi komunikatif manusia dalam ekspresi
publik mereka terhadap masyarakat atau kelompok budaya. Menurutnya, komunikasi
sosial memiliki ciri-ciri:
1. partisipan komunikasi terdiri lebih dari dua orang;
2. partisipan terikat dalam suatu sistem sosial atau membentuk sistem sosial;
3. komunikasi bersifat publik atau berkaitan dengan publik baik langsung maupun
tidak langsung;
4. cara-cara berkomunikasi masyarakat seperti sambutan, pantun, dongeng, tekateki,
cerita rakyat, peribahasa dan lainnya juga termasuk komunikasi sosial;
5. berbagi informasi, menginterpretasi dan hiburan juga termasuk komunikasi sosial.
Manajemen komunikasi lahir karena adanya tuntutan untuk menjembatani antara
teoretisi komunikasi dan praktisi komunikasi. Para teoritisi menghadapi
keterbatasan dalam mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya. Sementara
para praktisi komunikasi mengalami keterbatasan pada rujukan teoretis atau ilmu
komunikasi. Konsep manajemen sebagai suatu proses menunjukkan bahwa aktivitas
harus dilakukan secara terstruktur dan sistematis. Pemahaman manajemen sebagai

21
seni menunjukkan bahwa aktivitas manajemen tidak bisa terstrukturasi dengan pasti
karena berbagai keadaan yang tidak pasti dan secara terus-menerus memengaruhi
jalannya suatu organisasi perusahaan.Hovland menyatakan komunikasi adalah
proses di mana seorang individu atau komunikator mengoperasikan stimulus
biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun nonverbal) untuk
mengubah perilaku individu lain.
Dari definisi di atas, maka salah satu tujuan komunikasi adalah mengubah
tingkah laku individu. Untuk mencapai itu harus melalui berbagai tahapan atau
proses komunikasi dengan pendekatan manajerial. Pendekatan manajemen
dibutuhkan oleh setiap organisasi, karena tanpa manajemen semua usaha akan sia-
sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit.Manajemen komunikasi adalah
manajemen yang diterapkan dalam kegiatankomunikasi. Ini berarti manajemen
akan berperan atau sebagai penggerak aktivitas komunikasi dalam usaha
pencapaian tujuan komunikasi.
Komunikasi memiliki hubungan yang erat sekali dengan kepemimpinan, bahkan
dapat dikatakan bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi. Apalagi syarat
seorang pemimpin selain ia harus berilmu, berwawasan ke depan, ikhlas, tekun,
berani, jujur, sehat jasmani dan rohani, ia juga harus memiliki kemampuan
berkomunikasi, sehingga Rogers (1969: 180) mengatakan “Leadership is
Communication.” Kemampuan berkomunikasi akan menentukan berhasil tidaknya
seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasny Komunikasi bisnis adalah proses
berbagi informasi antara orang di dalam dan di luar bisnis. Komunikasi bisnis yang
efektif adalah cara karyawan dan manajemen berinteraksi untuk mencapai tujuan
bisnis. Tujuannya adalah untuk meningkatkan praktik bisnis dan mengurangi
kesalahan.
Komunikasi bisnis termasuk ke dalam kategori ilmu terapan. Pentingnya
komunikasi bisnis juga terletak pada penyajian opsi atau ide bisnis baru,
perencanaan dan proposal bisnis, membuat keputusan, pencapaian kesepakatan,
pengiriman dan pemenuhan pesanan dalam berbisnis hingga kesuksesan
penjualan.Semua aktivitas yang terorganisir dalam suatu perusahaan bergantung

22
pada proses komunikasi bisnis.Ini dapat berupa apa saja mulai dari komunikasi
manajerial hingga komunikasi dengan vendor bisnis Anda.
Menurut Floyd (2006), yaitu komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis dan
didalamnya mencakup berbagai macam jenis dan bentuk komunikasi untuk
mencapai tujuan bisnis.Sementara Purwanto (2003), mendefinisikan komunikasi
bisnis sebagai kegiatan yang meliputi pengiriman dan penerimaan pesan-pesan
antar dua orang, kelompok kecil, atau dalam satu lingkungan atau lebih dengan
tujuan untuk mempengaruhi perilaku di dalam suatu organisasi.
Komunikasi bisnis akan berjalan dengan baik jika terdapat unsur-unsur
sebagai berikut :
Tujuan komunikasi, dalam melakukan komunikasi tentu saja harus ada tujuan yang
disampaikan.Pertukaran pikiran.Informasi, gagasan, opini, atau instruksi yang
merupakan isi pesan.Saluran personal atau impersonal.Sinyal atau simbol, sebagai
alat dan metode yang dapat dipahami dan dimengerti oleh penerima untuk
menyampaikan pesan.Pencapaian tujuan, sebagai hasil akhir. Komunikasi Politik
adalah komunikasi yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik,
atau berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah. Dengan
pengertian ini, sebagai sebuah ilmu terapan, komunikasi politik bukanlah hal yang
baru. Komunikasi politik juga bisa dipahami sebagai komunikasi antara "yang
memerintah" dan "yang diperintah".
Menurut Gabriel Almond (1960): komunikasi politik adalah salah satu fungsi yang
selalu ada dalam setiap sistem politik
1. Komunikator Politik
Komunikator politik adalah mereka yang dapat memberi informasi tentang hal-
hal yang mengandung makna mengenai politik. misalnya presiden, menteri,
anggota DPR, politisi, dan kelompok-kelompok penekan dalam masyarakat yang
bisa mempengaruhi jalannya pemerintahan.
2. Pesan Politik
Pesan politik ialah pernyataan yang disampaikan, baik secara tertulis maupun
tidak tertulis, baik secara verbal maupun nonverbal, tersembunyi maupun terang-

23
terangan, baik yang disadari maupun tidak disadari yang isinya mengandung
politik. Misalnya pidato politik, pernyataan politik, buku, brosur dan berita surat
kabar mengenai politik, dll.
3. Saluran atau Media Politik
Saluran atau media politik ialah alat atau sarana yang digunakan oleh para
komunikator dalam menyampaikan pesan-pesan politiknya. Misalnya media
cetak, media elektronik, media online, sosialisasi, komunikasi kelompok yang
dilakukan partai, organisasi masyarakat, dsb.
4. Sasaran atau Target Politik
Sasaran adalah anggota masyarakat yang diharapkan dapat memberikan
dukungan dalam bentuk pemberian suara kepada partai atau kandidat dalam
Pemilihan Umum. Mereka adalah pengusaha, pegawai negeri, buruh, pemuda,
perempuan, mahasiswa, dan semacamnya.
5. Pengaruh atau efek Komunikasi Politik
Efek komunikasi politik yang diharapkan adalah terciptanya pemahaman
terhadap sistem pemerintahan dan partai-partai politik, keaktifan masyarakat
dalam partisipasi politik, dimana nantinya akan berdampak pada pemberian
suara dalam Pemilihan Umum.
Komunikasi antar budaya merupakan proses komunikasi yang terjadi
antara orang-orang yang memiliki kebudayaan berbeda-beda, baik beda ras,
etnik, sosial ekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan. Komunikasi antar
budaya terus berkembang, apalagi disaat manusia bisa bebas berkomunikasi
karena adanya perkembangan teknologi.
Kebudayaan merupakan cara hidup yang berkembang dan dianut oleh
masyarakat serta berlangsung dari generasi ke generasi selanjutnya. Komunikasi
yang terjalin karena adanya perbedaan merupakan hasil dari keanekaragaman,
pengalaman, nilai, dan juga cara pandang dari masing-masing budaya. Hamid
Mowlana menyebutkan jika komunikasi antar budaya sebagai human flow
across national boundaries. Sedangkan Fred E. Jandt mengatakan bahwa

24
komunikasi antar budaya sebagai interaksi tatap muka diantara orang-orang yang
memiliki perbedaan dalam budayanya.
Komunikasi yang terjadi antar budaya seringkali terdengar. Hal ini karena
kebudayaan atau pola hidup mereka yang berbeda akan membuat
kesalahpahaman di antara kedua individu. Sehingga, perlu adanya sesuatu yang
dapat menurunkan tingkat kesalahpahaman di antara kedua individu agar tidak
terjadi pertikaian. Hal itu dapat ditemukan pada bahasa baik verbal maupun
nonverbal.
Peranan bahasa saat ini merupakan alat yang tentunya sangat berperan
penting dalam komunikasi antar budaya. Dengan menggunakan bahasa
Indonesia atau bahasa kebangsaan, maka akan meminimalisir kesalahpahaman.
Karena, bahasa sendiri yang dapat memilah mana marah, mana senang, dan
mana yang sedih. Dan juga, bahasa merupakan simbolik dari rasa. Komunikasi
dan pembangunan merupakan dua hal yang saling berhubungansangat erat.
Kedudukan komunikasi dalam konteks pembangunan adalah “ as anintegral part
of development, and communication as a set of variables instrumental in
bringing about development “ ( Roy dalam Jayaweera dan Anumagama,
1987).Siebert, Peterson dan Schramm (1956) menyatakan bahwa dalam
mempelajari sistem komunikasi manusia, seseorang harus memperhatikan
beberapa kepercayaan dan asumsi dasar yang dianut suatu masyarakat tentang
asal usul manusia,masyarakat dan negara.
Strategi pembangunan menentukan strategi komunikasi, maka makna
komunikasi pembangunan pun bergantung pada modal atau paradigma
pembangunan yang dipilih oleh suatu negara.Peranan komunikasi pembangunan
telah banyak dibicarakan oleh para ahli, pada umumnya mereka sepakat bahwa
komunikasi mempunyai andil penting dalam pembangunan. Everett M. Rogers
(1985) menyatakan bahwa, secara sederhana pembangunan adalah perubahan
yang berguna menuju suatu sistem sosial dan ekonomi yang diputuskan sebagai
kehendak dari suatu bangsa. Pada bagian lain Rogers menyatakan bahwa
komunikasi merupakan dasar dari perubahan sosial.

25
Dikatakan bahwa pembangunan adalah merupakan proses, yang
penekanannya pada keselarasan antara aspek kemajuan lahiriah dan kepuasan
batiniah. Jika dilihat dari segi ilmu komunikasi yang juga mempelajari masalah
proses, yaitu proses penyampaian pesan seseorang kepada orang lain untuk
merubah sikap, pendapat dan perilakunya. Dengan demikian pembangunan pada
dasarnya melibatkan minimal tiga komponen, yakni komunikator pembangunan,
bisa aparat pemerintah ataupun masyarakat, pesan pembangunan yang berisi ide-
ide atau pun program-program pembangunan, dan komunikan pembangunan,
yaitu masyarakat luas, baik penduduk desa atau kota yang menjadi sasaran
pembangunan.
Peneliti Komunikasi Lingkungan yang juga dosen program studi
Jurnalistik Universitas Padjadjaran, Dr. Herlina Agustin, S.Sos., M.T.,
mengatakan, perlu komunikasi efektif agar pesan dalam kampanye sadar
lingkungan dapat tersampaikan ke khalayak. Untuk itu, dalam
perkembangannya, ilmu komunikasi melahirkan cabang ilmu komunikasi
lingkungan. “Komunikasi lingkungan adalah upaya meningkatkan peran ilmu
komunikasi dalam melestarikan lingkungan. Intinya adalah menyadarkan
khalayak untuk menjaga lingkungan melalui berbagai saluran komunikasi,” ujar
Dr. Herlina. Menurut Dr. Herlina, belum banyak orang yang paham mengenai
pesan dari kampanye terkait lingkungan. Misalnya, dalam kampanye bertajuk
“save global warming” , masyarakat belum banyak mengetahui pesan dari
kampanye tersebut. Bahkan, lebih jauh masyarakat barangkali belum mengenal
arti dari istilah pemanasan global.
Persoalan lingkungan hidup di Indonesia belum tertangani dengan baik.
Hal ini tidak lepas dari belum adanya kesadaran tinggi para aparat pemerintah
pusat dan daerah serta masyarakat untuk mengatasi problem ekologis. Jangankan
berpikir isu besar pemanasan global, untuk mengatasi persoalan sampah
masyarakat Jakarta di Bantargebang-Bekasi saja, misalnya, urusannya berlarut-
larut dan terus menimbulkan kerusakan lingkungan. Banyak warga di sekitar
TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah itu menderita gangguan pernafasan

26
dan mengalami kesulitan air bersih. Padahal, jika berbicara mengenai
pembangunan berkelanjutan, maka pembangunan ekonomi, pembangunan sosial,
dan perlindungan lingkungan harus berjalan beriringan. Pembangunan
berkelanjutan diperlukan agar kehidupan masa kini dan generasi yang akan
datang dapat terjamin dengan baik. Dengan demikian, potensi konflik
lingkungan pada berbagai tingkatan harus segera diatasi. omunikasi tradisional
adalah Sebuah proses penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain, dengan
menggunakan media tradisional yang sudah lama digunakan di suatu tempat
sebelum kebudayaannya tersentuh oleh teknologi modern.
Menurut Sajogyo (1996) komunikasi tradisional merupakan saluran
komunikasi yang paling penting untuk mobilisasi desa. Pada zaman dahulu,
komunikasi tradisional dilakukan oleh masyarakat primitif dengan cara yang
sederhana. Seiring dengan perkembangan teknologi, komunikasi tradisional
mulai luntur dan jarang digunakan, tetapi masih ada sebagian orang yang masih
tetap menggunakan komunikasi tradisional, misalnya masyarakat pedesaan.
omunikasi tradisional memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu
masyarakat karena dapat mempererat persahabatan dan kerja sama untuk
mengimbangi tekanan yang datang dari luar. Selain itu, komunikasi tradisional
mempunyai dimensi sosial, mendorong manusia untuk bekerja, menjaga
keharmonisan hidup, memberikan rasa keterikatan, bersama-sama menantang
kekuatan alam dan dipakai dalam mengambil keputusan bersama. Salah satu
media komunikasi tradisional adalah wayang, wayang merupakan salah satu
media komunikasi yang biasanya digunakan sebagai sarana hiburan dan sarana
pendidikan. Sebagai sarana hiburan wayang menyajikan berbagai cerita yang
bersifat menghibur. Sebagai sarana pendidikan wayang menyajikan cerita-cerita
yang sarat makna

27
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi merupakan sesuatu hal atau kegiatan yang tidak mungkin dihindari
oleh manusia sebagai makhluk sosial, manusia ditakdirkan untuk hidup saling
ketegantungan antara orang lain dan hidup bermasyarakat. Keinginan unutk melakukan
pengehentian kegiatan komunikasi hampir tidak bisa idkatakan tidak bisa dilakukan,
karena kebutuhan mendasar seorang salah sautnya adalah berkomunikasi. Dalam
memenuhi kebutuhan kesehariannya manusia pasti akan melakukan kegiatan komunikasi,
berinteraksi dengan lingkungan sekitar dapat memberikan informasi kepada lingkungan
kita mengenai keinginan dan kebutuhan kita. Komunikasi juga merupakan sebuah proses
interaksi, dilihat dari sudut pandang biologi komunikasi dari ekperimentasi adalah
kecenderungan bertindak dengan upaya individu yang terlibat secara aktif dalam aspek
kehidupan manusia.

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun, semoga apa yang terdapat di
dalamnya dapat bermanfaat untuk kita semua. Kami sangat mengharapkan kritik dan
saran agar makalah ini lebih baik kedepannya.

28
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Hamdan Firmansyah, MMPd, MH. (2021). ILMU TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI.
Jawa Barat: Media Sains Indonesia.

Dr. Ir Ratu Mutialela Caropeboka, M.S. (2017). Konsep dan Aplikasi Ilmu Komunikasi.
Yogyakarta: Penerbit Andi (Anggota IKAPI)

Afif Syarifudin Yahya. (2021). Kajian Ilmu Manajemen. Jawa Barat: Media Sains Indonesia.

Nurul Hidayah, M.Pd. (2016). Pembelajaran BAHASA INDONESIA Di Perguruan Tinggi.


Yogyakarta: Garudhawaca

Nuruk Hidayat, M.Sos. (2022). PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI. Jawa Barat: MEDIA
SAINS INDONESIA.

https://eprints.umm.ac.id/37034/3/jiptummpp-gdl-bakhtiar20-51204-3-babii.pdf

http://repository.unpas.ac.id/57522/1/4.%20KOMUNIKASI%20PERSUASIF
%20DISNAKERTRANS%20KOTA%20BOGOR.pdf

file:///C:/Users/user/Downloads/5496-Article%20Text-13012-1-10-20180730.pdf

https://eprints.umm.ac.id/54741/3/BAB%202.pdf

https://eprints.umm.ac.id/72002/3/BAB%20II.pdf

29
https://journal.laaroiba.ac.id/index.php/dawatuna/article/download/510/413

30

Anda mungkin juga menyukai