Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KOMUNIKASI ILMIAH

“KONSEP DASAR KOMUNIKASI II”

DISUSUN OLEH
KELOMPOK II

Nani Tenriani A 241 18 004


Andi Samsiar A 241 18 008
Tri Oktavia A 241 18 036
Era Fazira A 241 18 041
Miftahul Jannah Firdaus A 241 18 019

DOSEN PENGAMPU:
I Wayan Darmadi, S.Si, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah berjudul Konsep Dasar
Komunikasi II tepat waktu.
Makalah Konsep Dasar Komunikasi disusun guna memenuhi tugas pada Mata
Kuliah Komunikasi Imiah. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang Konsep Dasar Komunikasi.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak selaku dosen
mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Palu, 12 Februari 2021

Kelompok II

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 3

A. Latar Belakang................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 4
C. Tujuan.................................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 3

A. Tipe – Tipe Komunikasi..................................................................................... 5


B. Jenis – Jenis Komunikasi................................................................................... 7
C. Model – Model Komunikasi............................................................................... 9
D. Faktor Penentu Keberhasilan Komunikasi.................................................... 11
E. Kendala – Kendala Dalam Komunikasi......................................................... 14

BAB III PENUTUP...................................................................................................... 16

A. Kesimpulan........................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 17

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan sarana untuk terjalinnya hubungan antar seseorang
dengan orang lain. dengan adanya komunikasi maka terjadilah hubungan sosial.
karena manusia itu adalah sebagai makhluk sosial, maka terjadilah interaksi timbal
balik.
Orang yang masih hidup tidaklah mungkin akan terlepas dari komunikasi,
walaupun bukan berarti semua perilaku adalah komunikasi. Komunikasi terjadi
dalam hampir setiap kegiatan manusia. Untuk lebih tegas dapat dikatakan bahwa
banyak kegiatan manusia yang hanya bisa terjadi dengan bantuan komunikasi.
Komunikasi adalah proses penyampaian atau penerimaan pesan dari satu
orang kepada orang lain, baik langsung maupun tidak langsung, secara tertulis,
lisan, maupun bahasa nonverbal.
Komunikasi dalam pendidikan merupakan unsur yang sangat penting
kedudukannya, bahkan ia sangatbesar peranannya dalam menentukan keberhasilan
pendidikan yang bersangkutan. Orang sering berkata bahwa tinggi rendahnya
suatu pencapaian mutu pendidikan dipengaruhi oleh faktor komunikasi ini,
khususnya komunikasi pendidikan.
Di dalam pelaksanaan pendidikan formal (pendidikan sekolah), tampak jelas
adanya peran komunikasi yang sangat menonjol. Proses belajar mengajarnya
sebagian besar terjadi karena proses komunikasi, baik komunikasi yang
berlangsung secara intra personal maupun secara antar personal.
Oleh karena itu, penting bagi kita menjadi terampil berkomunikasi, dan
mengetahui prinsip-prinsip komunikasi baik di dalam pendidikan maupun
masyarakat.

3
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apa saja tipe-tipe komunikasi ?
2. Apa saja jenis-jenis komunikasi ?
3. Apa saja model-model komunikasi ?
4. Apa saja faktor penentu keberhasilan komunikasi ?
5. Apa saja Kendala-kendala dalam komunikasi ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahaui apa saja tipe-tipe komunikasi
2. Untuk mengetahaui apa saja jenis-jenis komunikasi
3. Untuk mengetahui apa saja model-model komunikasi
4. Untuk mengetahui apa saja faktor penentu keberhasilan komunikasi
5. Untuk mengetahui apa saja kendala-kendala dalam komunikasi

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tipe – Tipe Komunikasi


1. Komunikasi Massa
Komunikasi massa ialah komunikasi melalui media masa modern yang
meliputi surat kabar, siaran radio dan televisi. Komunikasi massa menyiarkan
informasi, gagasan, dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah
yang banyak menggunakan media melakukan komunikasi massa ini kebih
sukar dibanding komunikasi antar pribadi.
2. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi
antara dua orang atau lebih secara tatap muka ( R. Wayne Pace, 1979 ).
Sedangkan menurut Joseph A. Devito komunikasi interpersonal adalah proses
pengiriman dan penerimaan pesan- pesan antara dua orang atau diantara
sekelompok kecil orang – orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan
balik seketika.
a. Menurut sifatnya komunikasi interpersonal dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Komunikasi diadik yaitu komunikasi antara dua orang dalam situasi tatap
muka. Dapat dilakukan dalam bentuk percakapan dialog dan wawancara.
Dialog dilakukan bentuk percakapan dialog dan wawancara. Dialog
dilakukan dalam situasi yang lebih intim, akrab, lebih personil, sedang
wawancara lebih serius.
2) Komunikasi triadik yaitu adalah komunikasi antar pribadi yang pelakunya
lebih dari tiga orang yakni seorang komunikator dan dua orang
komunikan. Komunikasi interpersonal berlangsung secara dialogis
sehingga memungkinkan interkasi dan dianggap sebagai komunikasi yang
paling ampuh dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku
komunikan, karena dilakukan secara tatap muka.

5
b. Tiga perilaku dalam komunikasi interpersonal, yaitu :
1) Perilaku spontan (spontaneus behaviour) adalah perilaku yang dilakukan
berdasar desakan emosi dan dilakukan tanpa sensor serta revisi secara
kognisi.
2) Perilaku menurut kebiasaan (script behaviour) adalah perilaku
berdasarkan kebiasaan kita. Perilaku itu khas dilakukan pada suatu
keadaan misal mengucapkan selamat pagi, dan lain-lain.
3) Perilaku sadar (contrived behaviour) adalah perilaku yang dipilih
berdasarkan situasi yang ada.
c. Kompetensi dan kecakapan komunikasi interpersonal
Agar berjalan sesuai yang diharapkan diperlukan kemampuan dan
kecakapan dalam melakukan komunikasi interpersonal. Kompetensi
komunikasi adalah tingkat dimana perilaku kita dalam komunikasi
interpersonal sesuai dan cocok dengan situasi dan membantu kita mencapai
tujuan komunikasi interpersonal yang kita lakukan dengan orang lain.
3. Komunikasi intrapersonal/intrapribadi/intrapersonal communication
Merupakan proses komunikasi yang terjadi pada diri seseorang. Orang
tersebut berperan sebagai komunikator maupun komunikan, orang berbicara
sendiri, berdialog sendiri dan dijawan sendiri. Terjadinya proses komunikasi
ini karena seseorang yang memberi arti terhadap suatu objek yang diamati
atau tersirat dalam pikirannya. Dalam proses pengambilan keputusan biasanya
dihadapkan pada jawaban ya atau tidak. Untuk menjawabnya perlu pemikiran
yang bisa dilakukan dengan komunikasi intrapersonal atau dengan diri sendiri.
4. Komunikasi Kelompok
Komunikasi intrapersonal/intrapribadi/intrapersonal communication
Merupakan proses komunikasi yang terjadi pada diri seseorang. Orang
tersebut berperan sebagai komunikator maupun komunikan, orang berbicara
sendiri, berdialog sendiri dan dijawan sendiri. Terjadinya proses komunikasi
ini karena seseorang yang memberi arti terhadap suatu objek yang diamati

6
atau tersirat dalam pikirannya. Dalam proses pengambilan keputusan biasanya
dihadapkan pada jawaban ya atau tidak. Untuk menjawabnya perlu pemikiran
yang bisa dilakukan dengan komunikasi intrapersonal atau dengan diri sendiri.
5. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah komunikasi antarmanusia yang terjadi
dalam hubungan organisasi yang berlangsung secara formal maupun
nonformal dalam sebuah sistem yang disebut organisasi. Komunikasi
organisasi sering dijadikan sebagai objek studi sendiri karena luasnya ruang
lingkup komunikasi tersebut. Pada umumnya komunikasi organisasi
membahas tentang struktur  dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia,
komunikasi dan proses pengorganisasian, serta budaya organisasi.
B. Jenis-Jenis Komunikasi
Dr.Arni Muhammad (2009:4), membagi komunikasi ke dalam dua
jenis, yaitu sebagai berikut:
a.   Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal bentuk yang paling umum digunakan dalam
organisasi.Oleh karena itu penting bagi seseorang pemimpin untuk
mengetahui lebih banyak mengenai komunikasi verbal.
Yang dimaksud dengan komunikasi verbal adalah komunikasi yang
menggunankan simbol-simbol atau kata-kata baik yang dinyatakan secara
lisan maupun secara tertulis. Komunikasi verbal merupakan karakteristik
khusus dari manusia. Tidak ada makhluk lain yang dapat menyampaikan
bermacam- macam arti melalui kata- kata. Kemampuan menggunakan
komunikasi verbal secara efektif sangat penting, karena dengan adanya
komunikasi verbal memungkinkan pengidentifikasian tujuan, pengembangan
strategi dan tingkah laku untuk mencapai tujuan.
Komunikasi verbal dapat dibedakan atas komunikasi lisan dan
komunikasi tertulis. Komunikasi lisan dapat didefinisikan sebagai suatu
proses dimana seseorang pembicara berinterak sisecara lisan dengan

7
pendengar untuk mempengaruhi tingkah laku penerima. Sedangkan
komunikasi tertulis apabila keputusan yang akan disampaikan oleh pimpinan
itu disandikan dalam simbol- simbol yang dituliskan pada kertas atau pada
tempat lain yang bias dibaca, kemudian dikirimkan pada karyawan yang
dimaksudkan. Didalam organisasi, terdapat bermacam-macam tipe dari
komunikasi lisan seperti: instruksi, penjelasan, laporan lisan, pembicaraan
untuk mendapatkan persetujuan kebijaksanaan, memajukan penjualan dan
menghargai orang lain dalam organisasi. Sedangkan dalam komunikasi
tertulis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti penampilan
komunikasi dan pemilihan kata yang digunakan.
b. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal sama pentingnya dengan komunikasi verbal
karena keduanya itu saling bekerja sama dalam proses komunikasi. Dengan
adanya komunikasi nonverbal dapat memberikan penekanan, pengulangan,
melengkapi dan mengganti komunikasi verbal, sehingga lebih mudah
ditafsirkan maksudnya.
Yang dimaksud dengan komunikasi nonverbal adalah penciptaan dan
pertukaran pesan dengan tidak menggunakan kata-kata seperti komunikasi
yang menggunakan gerakan tubuh, sikap tubuh, vocal yang bukan kata-kata,
kontak mata, ekspresi muka, kedekatan jarak dan sentuhan. Atau dapat juga
dikatakan bahwa semua kejadian di sekeliling situasi komunikasi yang tidak
berhubungan dengan kata-kata yang diucapkan atau dituliskan. Dengan
komunikasi nonverbal orang dapat mengekspresikan perasaannya melalui
ekspresi wajah, nada atau kecepatanberbicara.
Tanda-tanda komunikasi nonverbal belumlah dapat diidentifikasikan
seluruhnya tetapi hasil penelitian menunjukkan bahwa cara seseorang duduk,
berdiri, berjalan, berpakaian, semuanya menyampaikan informasi pada orang
lain. Tiap gerakan yang seseorang buat dapat menyatakan asal kita, sikap kita,
kesehatan atau bahkan keadaan psikologis seseorang. Arti dari sebuah

8
komunikasi verbal dapat diperoleh melalui hubungan komunikasi verbal dan
nonverbal. Atau dengan kata lain komunikasi verbal akan lebih mudah
diinterpretasikan maksudnya dengan melihat tanda-tanda nonverbal yang
mengiringi komunikasi verbal tersebut.
C. Model-Model Komunikasi
1. Model Stimulus – Respon
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi.
Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model
ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-
gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan respon
dengan cara tertentu. Kita dapat juga mengatakan bahwa proses ini
merupakan perpindahan informasi ataupun gagasan. Proses ini dapat berupa
timbal balik dan mempunyai efek yang banyak. Setiap efek dapat merubah
perilaku dari komunikasi berikutnya.
Model ini mengabaikan komunikasi sebagai sebuah proses. Dengan kata
lain, komunikasi dianggap sebagai hal yang statis. Manusia dianggap
berprilaku karena kekuatan dari luar ( stimulus ), bukan berdasarkan
kehendak, keinginan, atau kemauan bebasnya.
2. Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi.
Bisa juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan
tentang model komunikasi verbal yang petama. Komunikasi terjadi saat
pembicara menyampaikan pesannya kepada khalayak dengan tujuan
mengubah perilaku mereka. Aristoteles menerangkan tentang model
komunikasi dalam bukunya Rhetorica, bahwa setiap komunikasi akan
berjalan jika terdapat 3 unsur utama : Pembicara (speaker), Pesan (message),
dan Pendengar (listener). Model ini lebih berorientasi pada pidato.
3. Model Berlo

9
Model ini hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya
terdiri dari empat komponen yaitu sumber (Source), pesan (Message), saluran
(Channel), dan penerima (Receiver). Sumber adalah pembuat pesan.Pesan
adalah gagasan yang diterjemahkan atau kode yang berupa simbol-simbol.
Saluran adalah media yang membawa pesan. Dan penerima adalah target dari
komunikasi itu sendiri. Menurut model ini, sumber dan penerima dipengaruhi
oleh faktor-faktor berikut : kemampuan berkomunikasi, perilaku,
pengetahuan, sistem sosial, dan budaya. Pesan merupakan perluasan yang
berdasarkan elemen, struktur, isi, pemeliharaan, dan kode. Dan saluran adalah
panca indera manusia. Hal yang positif dari model ini adalah, model ini dapat
mencakup perlakuan dari komunikasi massa, publik, interpersonal, dan
komunikasi tertulis. Model ini juga bersifat heuristic. Tapi, model ini juga
memiliki kelemahan. Model ini menganggap komunikasi sebagai fenomena
yang statis. Tidak ada umpan balik. Dan komunikasi nonverbal dianggap
sebagai hal yang tidak penting.
Model komunikasi Berlo menekankan komunikasi sebagai suatu proses.
Disamping itu, juga menekankan ide bahwa meaning are in the people atau
arti pesan yang dikirimkan pada orang yang menerima pesan bukan pada
kata–kata itu sendiri. Melainkan dari arti atau makna kata pesan yang
ditafsirkan si pengirim bukan pada apa yang ada dalam komponen pesan itu
sendiri. Berlo juga mengubah pandangan orang menjadi menginterpretasikan
komunikasi.
4. Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan menyisipkan
perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik
(feedback device). Model ini menggambarkan sumber (source),
pemancar(transmitter), penerima (receiver), dan tujuan (destination) sebagai
fase yang terpisah dalam proses komunikasi massa, serupa dengan fase–fase
yang digambarkan Schramm. Fungsi dari penerima dalam model Defleur

10
adalah menerima informasi dan menyandikannya. Menurut Defleur,
komunikasi bukanlah sebuah pemindahan makna. Komunikasi terjadi dengan
seperangkat komponen operasi di dalam sistem teoritis, dengan
konsekuensinya adalah isomorpis diantara internal penerima kepada
seperangkat simbol kepada sumber dan penerima.
5. Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun
1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para
komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari
pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses
melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para
peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang
mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya
melalui pengambilan peran orang lain(role-taking). Patut dicatat bahwa model
ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang
sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan
balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.
6. Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun
1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang
berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi.
Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan
penerima samasama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas
komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita
terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan
elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi
(komunikator) melalukan proses negosiasi makna.
D. Faktor Penentu Keberhasilan Komunikasi
Proses komunikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor ( Potte; & Perry, 1993 ) :

11
1. Perkembangan
Agar dapat berkomunikasi efektif dengan seseorang, bidan harus
mengerti pengaruh perkembangan usia, baik dari sisi bahasa maupun proses
berpikir orang tersebut.
Cara berkomunikasi anak usia remaja berbeda dengan anak usia balita.
Kepada remaja, Anda mungkin perlu belajar bahasa “ gaul “ mereka sehingga
remaja yang kita ajak bicara akan merasa kita mengerti mereka dan
komunikasi diharapkan akan lancar.
2. Persepsi
Persepsi adalah pandangan pribadi seseorang terhadap suatu kejadian atau
peristiwa. Persepsi ini dibentuk oleh pengharapan atau pengalaman.
Perbedaan persepsi dapat mengakibatkan terhambatnya komunikasi.
Misalnya, kata “beton“ akan menimbulkan perbedaan persepsi antara ahli
bangunan dengan orang awam.
3. Nilai
Nilai adalah standar yang mempengaruhi perilaku sehingga penting bagi
bidan untuk menyadari nilai seseorang. Bidan perlu berusaha untuk
mengetahui dan mengklarifikasi nilai sehingga dapat membuat keputusan dan
interaksi yang tepat dengan klien. Dalam hubungan profesional, bidan
diharapkan tidak terpengaruh oleh nilai pribadi.
Perbedaan nilai tersebut dapat dicontohkan sebagai berikut, misalnya klien
memandang abortus tidak sebagai perbuatan dosa, sementara bidan
memandang abortus sebagai tindakan dosa. Hal ini dapat menyebabkan
konflik antara bidan dengan klien.
4. Latar Belakang Sosial Budaya
Bahasa dan gaya komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor- faktor
budaya. Budaya juga akan membatasi cara bertindak dan berkomunikasi.
Seorang remaja putri yang berasal dari daerah lain ingin membeli makanan
khas di suatu daerah. Pada saat membeli makanan tersebut, remaja ini tiba-

12
tiba menjadi pucat ketakutan karena penjual menanyakan padanya berapa
banyak cabai merah yang dibutuhkan untuk campuran makanan yang akan
dibeli. Apa yang terjadi ? remaja tersebut merasa dimarahi oleh penjual karena
cara menanyakan cabai itu seperti membentak, padahal penjual merasa tidak
memarahi remaja tersebut. Hal ini dikarenakan budaya dan logat bicara
penjual yang memang keras dan tegas sehingga terkesan seperti marah bagi
orang dengan latar budaya yang berbeda.

5. Emosi
Emosi merupakan perasaan subjektif terhadap suatu kejadian. Emosi
seperti marah, sedih, senang akan dapat mempengaruhi bidan dalam
berkomunikasi dengan orang lain. Bidan perlu mengkaji emosi klien dengan
tepat. Selain itu, bidan juga perlu mengevaluasi emosi yang ada dirinya agar
dalam melakukan asuhan kebidanan tidak terpengaruh oleh emosi bawah
sadarnya.
6. Jenis kelamin
Setiap jenis kelamin mempunyai gaya komunikasi yang berbeda.
Tanned (1990) menyebutkan bahwa wanita dan laki- laki mempunyai
perbedaan gaya komunikasi. Dari usia tiga tahun, wanita bermain dengan
teman baiknya atau dalam group kecil, menggunakan bahasa untuk mencari
kejelasan dan meminimalkan perbedaan, serta membangun dan mendukung
keintiman. Laki- laki di lain pihak, menggunakan bahasa untuk mendapatkan
kemandirian aktivitas dalam grup yang lebih besar, dan jika ingin berteman,
mereka melakukannya dengan bermain.
7. Pengetahuan
Pengetahuan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengirimkan
pesan, misalnya untuk memilih kata-kata (diksi), menentukan saat pesan harus
disampaikan, serta mengembangkan berbagai teknik komunikasi verbal dan
non verbal.  Bagi seorang penerima informasi (komunikan), pengetahuan

13
penting untuk menginterpretasikan pesan yang disampaikan oleh
komunikator, sekaligus untuk memberi umpan bailk kepada pemberi pesan.
8. Lingkungan
Lingkungan interkasi akan mempengaruhi komunikasi yang efektif.
Suasana yang bising, tidak ada privasi yang tepat, akan menimbulkan
keracunan, ketagangan, dan ketidaknyamanan. Misalnya, berdiskusi di tempat
yang ramai tentu tidak nyaman. Untuk itu bidan perlu menyiapkan lingkungan
yang tepat dan nyaman sebelum interaksi dengan klien.
Begitu juga dengan lingkungan fisik. Tingkah laku manusia berbeda dari
satu tempat ke tempat lain. Misalnya, saat seseorang berkomunikasi dengan
sahabatnya akan berbeda apabila berbicara dengan pimpinannya.
9. Jarak
Jarak dapat mempengaruhi komunukasi. Jarak tertentu akan memberi rasa
aman dan kontrol. Misalnya, individu yang merasa terancam ketika seseorang
tidak dikenal tiba- tiba berada pada jarak yang sangat dekat dengan dirinya.
Hal ini juga yang dialami oleh klien pada saat pertama kali berinterkasi
dengan bidan. Untuk itu, bidan perlu memperhitungkan jarak yang tepat pada
saat melakukan hubungan dengan klien.
10. Citra diri
Manusia mempunyai gambaran tertentu mengenai dirinya, status sosial,
kelebihan dan kekurangannya. Citra diri terungkap dalam komunikasi.
11. Kondisi Fisik
Kondisi fisik mempunyai pengaruh terhadap komunikasi. Artinya, indra
pembicaraan mempunyai andil terhadap kelancaran dalam berkomunikasi.  
E. Kendala – Kendala Dalam Komunikasi

Berikut ini adalah macam-macam kendala dalam komunikasi :

14
1. Kendala Fisik
Seperti masalah pendengaran, terlalu cepat dalam pengambilan
kesimpulan, dan lambat dalam berfikir.
2. Kendala Lingkungan
Seperti suhu ruangan, pencahayaan, tingkat kebisingan atau terlalu
banyaknya muatan pesan dalam satu waktu.
3. Kendala Sikap
Seperti beban pengaruh (pengalaman) yang berbeda-beda dengan
pesan yang disampaikan, egosentris (berfikir yang terpusat pada diri
sendiri).

4. Asumsi-asumsi yang salah

Kadang kita berasumsi jika komunikasi yang efektif hanya merupakan


tanggungjawab dari pembicara. Asumsi-asumsi tersebut merupakan
asumsi yang salah, karena komunikasi dibangun dan lebih
menyenangkan apabila pembicara dan pendengar secara bergantian
mengambil peran sebagai pemberi informasi dan penjawab yang
berimbang.

5. Perbedaan sosial dan budaya


Perbedaan budaya merupakan salah satu kendala dalam
membangun komunikasi, karena terkadang kata-kata yang dianggap
biasa oleh suatu budaya bisa jadi dianggap bukan kata-kata yang
biasa(tabu) oleh budaya yang lain.

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tipe-tipe komunikasi terbagi menjadi 5, yaitu komunikasi massa,
komunikasi interpersonal, komunikasi intrapersonal/intrapribadi/intrapersonal
communication, dan komunikasi organisasi.
Jenis-jenis komunikasi yaitu komunikasi verbal, dimana komunikasi
yang menggunakan symbol-simbol atau kata-kata baik dinyatakan secara lisan
maupun secara tertulis. dan komunikasi nonverbal, dimana penciptaan dan
pertukaran pesan dengan tidak menggunakan kata-kata seperti komunikasi
yang menggunakan gerakan tubuh, sikap tubuh, vocal yang bukan kata-kata,
kontak mata, ekspresi muka, kedekatan jarak dan sentuhan.
Faktor penentu keberhasilan komunikasi dipengaruhi oleh
perkembangan, persepsi, nilai, latar belakang social budaya, emosi, jenis
kelamin, pengetahuan, jaral, citra diri, dan kondisi fisik.

16
DAFTAR PUSTAKA
Ainun. 2015. Konsep Dasar dalam Komunikasi. (Onine) Terdapat di
https://id.scribd.com/doc/262294007/Makalah-Konsep-Dasar-Dalam-
Komunikasi . Di akses pada tangga 12 Februari 2021
Anonim. 2016. Unsur-unsur Komunikasi Efektif. (Online) Terdapat di http://
ciputrauceo.net/blog/2016/2/18/unsur-unsur-komunikasi-efektif. Di akses pada
tanggal 12 Februari 2021
https://makalahsekolah96.blogspot.com/2018/01/makalah-komunikasi-msdm.html
https://anisazizahshbnurse.wordpress.com/2013/10/30/makalah-faktor-yang-
mempengaruhi-komunikasi-dan-hambatan-komunikasi/

17

Anda mungkin juga menyukai