Anda di halaman 1dari 11

Nama : Rini Oktavia

Nim : A241 18 005

MK : Elektronika Dasar II

Ringkasan “ SISTEM BILANGAN DAN PENGKODEAN”

A. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu sistem bilangan
2. untuk mengetahui apa itu Pengkodean
B. Pembahasan
 Sistem bilangan
Sistem bilangan merupakan suatu kode yang menggunakan simbol untuk
suatu besaran. Sistem bilangan adaah suatu cara untuk mewakili besaran dari
suatu item fisik. Sistem bilangan menggunakan basis (base/radix) tertentu yang
tergantung dari jumlah bilangan yang digunakan. Suatu sistem bilangan
senantiasa mempunyai base (radix), absolute digit dan positional (place) value.
Dalam kehidupan sehari-hari bilangan yang biasa dipergunakan untuk
menghitung adalah yang berbasis 10 atau sistem desimal. Dalam elektronika
digital pada umumnya bilangan yang dipakai adalah bilangan yang berbasis 2 atau
sistem biner. komputer digital dan sistem yang berdasarkan mikroprosesor
menggunakan sistem angka asing lain yang disebut hexadesimal.
Banyak sistem-sistem bilangan yang digunakan pada teknologi digital, yang
paling umum sistem bilangan digital ada 4 macam yaitu Biner, Oktal, Desimal
dan HexaDesimal.
 Bilangan Desimal
Sistem bilangan desimal adalah sistem bilangan yang paling umum digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Sistem bilangan desimal menggunakan basis 10
dan menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9.
Sistem bilangan desimal dapat berupa integer desimal (decimal integer) dan
dapat juga berupa pecahan desimal (decimal fraction).
Untuk menghitung suatu basis bilangan, harus dimulai dari nilai yang terkecil,
pada basis 10 maka kalikan nilai paling kanan dengan 10 0 ditambah nilai
dikirinya yang dikalikan dengan 101 dan seterusnya. Untuk bilangan dibelakang
koma, gunakan faktor pengali 10-1 , 10-2 dan seterusnya.
Contoh :
 1234 = {1 x 103 } + {2 x102 } + {3 x 101 } + {4 x 100 }
= 1000 + 200 + 30 + 4
= 1234
 753,46 = {7 x 102} + {5 x 101} + {3 x 100} + {4 x 10-1}+ {6 x10-2}
= 700 + 50 + 3 + 0,4 + 0,06
= 753,46

Sistem bilangan ini paling sering ditemukan dan dijadikan sebagai bikangan yang
umum digunakan pada software yang berinteraksi dengan manusia.

 Bilangan Biner
Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem
penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan
biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem
bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Sistem
bilangan ini bisa dikatakan bilangan mesin (bahasa mesin) dalam dunia
elektronika digital dan komputer. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya
ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut
dengan istilah bit, atau Binary Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu
berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-
kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American Standard Code for
Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.
Contoh penulisannya seperti berikut:
1010002
10012
1102
a) Bilangan Oktal
Sistem bilangan oktal merupakan suatu bilangan yang menggunakan 8
macam simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Jadi setiap digit dari bilangan
oktal dapat mempunyai harga 0 sampai 7. Pada sistem ini memakai basis 8
(radix=10). Posisi nilai sistem bilangan oktal adalah perpangkatan dari nilai
8.
Contoh penulisannya sebagai berikut:
23178
24558
1008
b) Bilangan Hexadesimal
Bilangan hexadesimal adalah bilangan yang memiliki basis 16
(radix=16). Sistem bilangan ini menggunakan 16 macam simbol yaitu 0, 1,
2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, dan 15. Pada sistem bilangan ini
berlaku aturan angka 10-15 bisa diganti dengan memakai huruf, yaitu 10 =
A, 11 = B, 12 = C, 13 = D, 14 = E, dan 15 = F. sehingga simbolnya menjadi
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F. sistem ini merupakan sistem
bilangan yang sering ditemui dalam dunia elektronika digital dan komputer,
karena merupakan standar ASCII yang digunakan untuk karakter-karakter
dalam komputer.
Cara penulisannya sebagai berikut:
3B8616
11DC16
CA16
 KONVERSI BILANGAN
Konversi bilangan adalah suatu proses yang dilakukan untuk merubah bentuk
bilangan pertama dengan bentuk bilangan lain yang terdapat pada sistem
bilangan.
1. Konversi Bilangan Desimal
a. Konversi bilangan desimal ke biner yaitu dengan cara membagi bilangan
desimal dengan dua kemudian sisa pembagiannya diambil untuk
menghasilkan nilai biner.

*catatan : mengurutkan angka untuk hasilnya diambil dari bawah lalu


keatas

b. Konversi bilangan desimal ke oktal yaitu dengan cara membagi bilangan


desimal dengan delapan kemudian sisa pembaginya diambil untuk
menghasilkan nilai oktal.
Contoh :
155 : 8 = 19 sisa 3
19 : 8 = 2 sisa 3
2 : 8 = 0 sisa 2
Hasil = 2338
*catatan : mengurutkan angka untuk hasilnya diambil dari bawah lalu
keatas
c. Konversi bilangan desimal ke hexadesimal yaitu dengan cara membagi
bilangan desimal dengan enam belas kemudian sisa pembaginya diambil
untuk menghasilkan nilai hexadesimal.
Contoh :
155 : 16 = 9 sisa 11
9 : 16 = 0 sisa 9
Hasil = 9B16
*catatan : mengurutkan angka untuk hasilnya diambil dari bawah lalu
keatas
2. Konversi Bilangan Biner
a. Konversi bilangan biner ke desimal yaitu dengan cara mengalikan masing-
masing bit dalam bilangan posisi nilainya. Setiap bilangan biner dapat
dikonversi menjadi ekivalen desimalnya dengan cara menjumlahkan
bobot-bobot pada bilangan biner yang mengandung bit 1.
contoh :
110112 = 24 + 23 + 0 + 21 + 20
= 16 + 8 + 0 +2 +1
= 2710
b. Konversi bilangan biner ke oktal yaitu dengan cara memisahkan tiga digit
dari belakang kemudian di hitung dengan menggunakan perpangkatan.
Oktal 0 1 2 3 4 5 6 7

Biner 000 001 010 011 100 101 110 111

Setiap digit oktal dinyatakan oleh tiga bit dari digit biner.
Contoh : 100 111 0102 = (100) (111) (010)2 = 4728
c. Konversi bilangan biner ke hexadesimal yaitu dengan cara memisahkan
empat digit dari belakang kemudian di hitung dengan menggunakan
perpangkatan.
hexadesimal 0 1 2 3 4 5 6 7

0000 0001 0010 0011 0100 0101 0110 0111


biner

8 9 10 11 12 13 14 15
hexadesimal

1000 1001 1010 1011 1100 1101 1110 1111


biner

Contoh :
101110 11112 = (1011) (0010) (1111)2 = B2F16
3. Konversi Bilangan Oktal
a. Konversi bilangan oktal ke desimal yaitu dengan cara mengalikan masing-
masing bit dalam bilangan posisi nilainya.
Contoh : 27
hitung dari angka paling belakang dengan perpangkatan menggunakan basis
8 urutannya hasil desimal dari soal diatas yng diurutkan dari digit sebelah
kanan 7 x 80 + 2 x 81 = 2310
b. Konversi bilangan oktal ke biner yaitu dengan cara merubah nilai oktal
menjadi nilai biner, diambil 3 digit dari belakang untuk hasilnya.
Contoh : 27
ambil satu digit dari belakang kemudian ubah menjadi nilai biner 7 = 111; 2
= 010 Hasilnya 0101112
c. Konversi bilangan oktal ke hexadesimal yaitu dengan cara merubah nilai
hexadesimal menjadi nilai biner, diambil 4 digit dari belakang untuk
hasilnya.
Contoh :365
ambil satu digit dari belakang rubah menjadi nilai biner dulu 5 = 101, 6 =
110, 3 = 011, jika sudah hasil binernya 011110101 kemudian ambil empat
digit dari belakang dan rubah nilainya menjadi nilai hexadesimal 0101 = 5,
1111 = 15 Hasilnya F516
4. Konversi Bilangan Hexadesimal
a. Konversi bilangan hexadesimal ke desimal yaitu dengan cara mengalikan
masing masing angka dalam bilangan posisi nilainya.
Contoh : 27
hitung dari angka paling belakang dengan perpangkatan menggunakan
basis 16 urutannya hasil desimal dari soal diatas yng diurutkan dari digit
sebelah kanan 7 x 160 + 2 x 161 = 3910
b. Konversi bilangan hexadesimal ke biner yaitu dengan cara merubah
bilangan hexadesimal menjadi sebuah bilangan biner dengan angka 0 dan
1.
Contoh : AF4
angka dari urutan terbelakang 4 = 0100 F = 1111 A = 1010 jadi
hasilnya 101011110100
c. Konversi bilangan hexadesimal ke oktal yaitu dengan cara merubah
bilangan hexadesimal menjadi sebuah bilangan biner dengan angka 0 dan
1. Setelah menjadi nilai biner ambil tiga digit dari belakang lalu ubah
nilai menjadi bilangan oktal.
Contoh : AF4
ambil angka dari urutan terbelakang 4 = 0100, F = 1111, A = 1010, jadi
hasilnya 101011110100 Selanjutnya dari hasil biner tadi ambil 3 digit dari
belakang 100 = 4, 110 = 6, 011 = 3, 101 = 5 hasil oktal = 46358
 Pengkodean
Pengkodean adalah proses perubahan karakter data yang akan dikirim dari
suatu titik ke titik lain dengan kode yang dikenal oleh setiap terminal yang ada,
dan menjadikan setiap karakter data dalam sebuah informasi digital ke dalam
bentuk biner agar dapat ditransmisikan.
 Tujuan pengkodean
Tujuan pengkodean adalah menjadikan setiap karakter data dalam sebuah
informasi digital ke dalam bentuk buner agar dutransmisikan dan bisa
melakukan komunikasi data. Kode-kode yang digunakan dalam komunikasi
data pada sistem komputer memiliki perbedaan dari generasi ke generasinya
karena semakin besar dan konpleksnya data yang akan dikirim atau digunakan.
 Macam-macam kode yang digunakan dalam komunikasi data
Secara umum ada beberapa kode yang digunakan dalam komunikasi
data, yaitu:
1. BCD (Binary Coded Decimal) Merupakan kode binary yang di
gunakan untuk mewakili nilai digit decimal saja, yaitu nilai angka 0 s/d
9.BCD menggunakan kombinasi dari 4 digit.Kode BCD digunakan pada
computer generasi pertama.
2. SBCDIC ( Standard Binary Coded Decimal Intercharge code )
Merupakan coding 6 bit untuk 64 karakter. posisi bit di SBCDIC dibagi
menjadi 2 zone, yaitu 2 bit pertama (diberi nama bit A dan bit B) disebut
dengan alpha bit position dan 4 bit berikutnya (diberi nama bit 8, bit 4,
bit 2, dan bit 1) disebut dengan numeric bit position
3. EBCDIC (Extended Binary Code Decimal for Information
Intercharge) Merupakan kepanjangan dari Extended Binary Coded
Decimal Interchange Code.Terdiri dari kombinasi 8-bit.Pada jenis ini
high order bits atau 4-bit pertama disebut dengan zone bits dan low-order
bits atau 4 bit kedua disebut dengan numeric bits. merupakan coding 8
bit untuk 256 karakter. Tranmisia sinkron membutuhkan 11 bit,yaitu :1
bit awal – 8 bit data 1 bit pariti – 1 bit akhir
4. ASCII (American Standard Code For Information Intercharge)
Merupakan kepanjangan dari America Standart Code for Information
Interchange, yang dikembangkan oleh American National Standarts
Institute (ANSI) untuk tujuan membuat kode binary yang standar, kode
ASCII ini menggunakan kombinasi 7 bit.SSCII7-bit banyak digunakan
oleh computer generasi sekarang.Coding standar yang sering digunakan
oleh peralatan komunikasi data. Merupakan sandi 8 bit dimana 7 bit
digunakan untuk bit data ditambah bit ke-8 sebagai bit parity. Kode
ASCII7-bit initer diri dari 2 bagian :
Control characters, merupakan karakter yang digunakan untuk
mengontrol pengiriman atau transmisi.
Informations characters, merupakan karakter-karakter yang
mewakili data.
 Parameter pembanding teknik pengkodean:
1. Spektrum sinyal jumlah komponen frekuensi tinggi yang sedikit berarti
lebih hemat bandwidth transmisi
2. Clocking menyediakan mekanisme sinkronisasi antara source dan
destination
3. Deteksi kesalahan kemampuan error detection dapat dilakukan secara
sederhana oleh skema line coding
4. Kekebalan terhadap interferensi sinyal dan derau dinyatakan dalam BER
5. Biaya dan kompleksitas semakin tinggi laju pensinyalan atau laju data,
semakin besar biaya
C. Kesimpulan
Sistem bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base/radix)
yang tertentu. Dalam hubungan\nya dengan computer, ada 4 jenis sistem bilangan
yang dikenal yaitu : Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2), Oktal(Basis 8), dan
Hexadesimal (Basis16).
Pengkodean merupakan suatu teknik yang dilakukan untuk memberikan
penegasan pada proses yang terlibat dalam transmisi data. Sinyal suatu hal gejala
fisika dimana satu atau bebera pada rikarakteristiknya melambangkan
informasi.Sinyal dapat dibagi atas 2 yaitu sinyal analog dan sinyal digital.
Daftar Pustaka

Anonim.2015. sistembilangan. http://id.wikipedia.org/wiki/sistem-bilangan. (diakses


pada 17 maret 2020).

Marsigit, M.A,. dkk.2008. matematika Sma kelas xi. (Diakses dari


http://staffunyac.id/dosen/prof dr-marsigit-ma.pada tanggal 17 maret 2020)

Madewira. 2015. sistem bilangan.http://kuliah.imadewira.com. (diakses pada 17


maret 2020).

kurnia.2013. pengkodean. Blogspot.co.id/pengkodean.html. (diakses pada 14 maret


2020).

Anda mungkin juga menyukai