ABID TAMI
NIM : 03041281621040
KELAS : T.ELEKTRO (B) KAMPUS INDRALAYA
MATA KULIAH : DASAR ANALOG DIGITAL (DAD)
Jelaskan hubungan antar sistem bilangan desimal, biner, oktal, Heksadesimal dan ASCII.
Diperjelas dengan diagram alir dan contoh ?
Bilangan Biner
Biner(Basis 2) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 2 simbol yaitu 0 dan 1.
Bilangan Biner ini di populerkan oleh John Von Neumann.
Bilangan Desimal
Desimal(Basis 10) adalah Sistem Bilangan yang paling umum digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Sistem bilangan desimal menggunakan basis 10 dan
menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Sistem
bilangan desimal dapat berupa integer desimal (decimal integer) dan dapat juga
berupa pecahan desimal (decimal fraction).
Bilangan Oktal
Oktal (Basis 8) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 8 Simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5,
6, 7.
Bilangan Heksa
Hexadesimal (Basis 16), Hexa berarti 6 dan Desimal berarti 10adalah Sistem Bilangan
yang terdiri dari 16 simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A(10), B(11), C(12), D(13),
E(14), F(15). Pada Sistem Bilangan Hexadesimal memadukan 2 unsur yaitu angka
dan huruf. Huruf A mewakili angka 10, B mewakili angka 11 dan seterusnya sampai
Huruf F mewakili angka 15.
Untuk melakukan konversi dari bilangan biner ke bilangan desimal maka kita dapat
kalikan setiap digit dari bilangan (biner) tersebut dengan 2 (dua) berpangkat 0 sampai
seterusnya dimulai dari paling kanan.
Untuk bilangan yang berada didepan koma caranya dengan membagi bilangan
desimal dengan nilai 2 (basis) sampai tidak dapat dibagi lagi (nol).Sementara
itu,untuk yang ada di belakang koma dikalikan dengan 2(basis) sampai hasilnya
menjadi 1. Pembacaan bilangan biner untuk angka didepan koma adalah dari nilai
nilai sisa yang dibaca dari bawah ke atas. Sedangkan pembacaan bilangan biner untuk
angka dibelakang koma adalah dari nilai nilai digit awal hasil kalinya, dibaca dari
atas ke bawah.
Contoh: 42,2510
Untuk depan koma : 42 : 2 = 21 Sisa 0
21 : 2 = 10 Sisa 1
10 : 2 = 5 Sisa 0
5:2=2 Sisa 0
2:2=1 Sisa 0
Untuk dibelakang koma : 025 x 2 = 1
Maka = 42,2510 = 100010,12
Cara untuk mengkonversi bilangan desimal ke oktal yang berada didepan koma
caranya dengan membagi bilangan desimal dengan nilai 8 (basis) sampai tidak dapat
dibagi lagi (nol).Sementara itu,untuk yang ada di belakang koma dikalikan dengan
8(basis) sampai hasilnya menjadi 1. Pembacaan bilangan biner untuk angka didepan
koma adalah dari nilai nilai sisa yang dibaca dari bawah ke atas. Sedangkan pembacaan
bilangan biner untuk angka dibelakang koma adalah dari nilai nilai digit awal hasil
kalinya, dibaca dari atas ke bawah.
Contoh: 9210
92 : 8 = 11 Sisa 4
11 : 8 = 1 Sisa 3
3 : 8 = 0 Sisa 3
Maka = 9210 = 3348
6. Konversi bilangan desimal ke Heksa
Cara untuk mengkonversi bilangan desimal ke oktal yang berada didepan koma
caranya dengan membagi bilangan desimal dengan nilai 16 (basis) sampai tidak dapat
dibagi lagi (nol). Pembacaan bilangan biner untuk angka didepan koma adalah dari
nilai nilai sisa yang dibaca dari bawah ke atas
92 : 16 = 5 Sisa 12= C
1458 = 1 4 5
= 11001012
= 144 + 15
= 15910
12. Konversi bilangan Heksa ke Oktal
Konversi bilangan hexadesimal ke oktal, yang pertama harus dilakukan adalah dengan
mengkonversikan bilangan hexadesimal terlebih dahulu ke bilangan biner, kemudian baru
konversikan ke bilangan oktal. Contoh konversi bilangan hexadesimal C54 ke bilangan oktal.
TABEL ASCII