Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH DECODER

DASAR TEORI

Decoder adalah suatu rangkaian logika yang berfungsi untuk mengkonversikan kode
yang kurang dikenal manusia kedalam kode yang lebih dikenal manusia. Pengertian
Decoder adalah alat yang di gunakan untuk dapat mengembalikan proses encoding sehingga
kita dapat melihat atau menerima informasi aslinya. Pengertian Decoder juga dapat di artikan
sebagai rangkaian logika yang di tugaskan untuk menerima input input biner dan mengaktifkan
salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner tersebut. Rangkaian dekoder mempunyai sifat
yang berkebalikan dengan enkoder yaitu merubah kode biner menjadi sinyal diskrit.

Fungsi Decoder adalah untuk memudahkan kita dalam menyalakan seven segmen. Itu
lah sebabnya kita menggunakan decoder agar dapat dengan cepat menyalakan seven segmen.
Output dari decoder maksimum adalah 2n. Jadi dapat kita bentuk n-to-2n decoder. Jika kita
ingin merangkaian decoder dapat kita buat dengan 3-to-8 decoder menggunakan 2-to-4
decoder. Sehingga kita dapat membuat 4-to-16 decoder dengan menggunakan dua buah 3-to-8
decoder.

Beberapa rangkaian decoder yang sering kita jumpai saat ini adalah decoder jenis 3 x 8
(3 bit input dan 8 output line), decoder jenis 4 x 16, decoder jenis BCD to Decimal (4 bit input
dan 10 output line) dan decoder jenis BCD to 7 segmen (4 bit input dan 8 output line). Khusus
untuk pengertian decoder jenis BCD to 7 segmen mempunyai prinsip kerja yang berbeda
dengan decoder decoder lainnya, di mana kombinasi setiap inputnya dapat mengaktifkan
beberapa output linenya.

Blog Diagram Rangkaian Decoder

 Decoder 2 to 4
Rangkaian Gerbang Logika Decoder

 Decoder 2 to 4

Tabel Kebenaran Rangkaian

 Tabel kebenaran decoder 2 to 4

IC yang digunakan

Dekoder dapat dibentuk dari susunan gerbang logika dasar atau menggunakan IC dekoder yang
telah ada dipasaran seperti 74LS48, 74LS154, 74LS138, 74LS155 dan sebagainya

74LS48
Konfigurasi Pin IC

 Jalur input data BCD, pin input ini terdiri dari 4 line input yang mewakili 4 bit data
BCD dengan sebutan jalur input A, B, C dan D.

 Jalur output 7 segmen, pin output ini berfungsi untuk mendistribusikan data
pengkodean ke penampil 7 segmen. Pin output dekoder BCD ke 7 segmen ini ada 7 pin
yang masing-masing diberi nama a, b, c, d, e, f dan g.

 Jalur LT (Lamp Test) yang berfunsi untuk menyalakan semua led pada penampil 7
segmen, jalur LT akan aktif pad saat diberikan logika LOW pad jalut LT tersebut.

 Jalur RBI (Riple Blanking Input) yang berfungsi untuk menahan sinyal input (disable
input), jalur RBI akan aktif bila diberikan logika LOW.

 Jalur RBO (Riple blanking Output) yang berfungsi untuk menahan data output ke
penampil 7 segmen (disable output), jalur RBO ini akan aktif pada sat diberikan logika
LOW.

Scrip Program Decoder

 Logic Function
library IEEE;
use IEEE.STD_LOGIC_1164.ALL;
entity decoder is
Port ( A1 : in STD_LOGIC;
A0 : in STD_LOGIC;
D0 : out STD_LOGIC;
D1 : out STD_LOGIC;
D2 : out STD_LOGIC;
D3 : out STD_LOGIC);
end decoder;
architecture Logic_func of decoder is
begin
D0 <= ((not A0) and (not A1));
D1 <= (A0 and (not A1));
D2 <= (A1 and (not A0));
D3 <= (A0 and A1);
end Logic_func;
 Data Flow

library IEEE;
use IEEE.STD_LOGIC_1164.ALL;
entity decoder is
Port ( A1 : in STD_LOGIC;
A0 : in STD_LOGIC;
D0 : out STD_LOGIC;
D1 : out STD_LOGIC;
D2 : out STD_LOGIC;
D3 : out STD_LOGIC);
end decoder;
architecture data_flow of decoder is
begin
D0 <= '1' when (A0='0') and (A1='0');
D1 <= '1' when (A0='0') and (A1='1');
D2 <= '1' when (A0='1') and (A1='0');
D3 <= '1' when (A0='1') and (A1='1')else
'0';
end data_flow;
 Behavioral
library IEEE;
use IEEE.STD_LOGIC_1164.ALL;
entity decoder is
Port ( A1 : in STD_LOGIC;
A0 : in STD_LOGIC;
D0 : out STD_LOGIC;
D1 : out STD_LOGIC;
D2 : out STD_LOGIC;
D3 : out STD_LOGIC);
end decoder;
architecture Behavioral of decoder is
begin
try: process (A1,A0)
begin
if(A0='0') then
if(A1='0') then
D0=1;
else
D0=0;
if(A0='0') then
if(A1='1') then
D1=1;
else
D1=0;
if(A0='1') then
if(A1='0') then
D2=1;
else
D2=0;
if(A0='1') then
if(A1='1') then
D3=1;
else
D3=0;
end
else
D0=0;
D1=0;
D2=0;
D3=0;
end
end process try;
end Behavioral;

Anda mungkin juga menyukai