Anda di halaman 1dari 11

Tugas 2

Mata Kuliah (Kode MK) : Dasar Komputer (MKB2122)


Semester / Tahun Ajaran : Genap / 2016-2017
Pokok Bahasan : Aritmatika Sistem Bilangan
Bentuk : Essay Singkat
Capaian Pembelajaran : Setelah melaksanakan tugas tentang
konversi sistem bilangan, Mahasiswa mampu
melakukan perhitungan operasi aritmatika
sederhana
Sumber Bacaan : Pengenalan Komputer dari J. Hartono, Edisi
10, 2004. Bab 10 Sistem Bilangan dan Kode
Prosedur Pelaksanaan :
1. Bekerjalah secara individual
2. Hitunglah hasil konversi masing-masing butir soal
3. Buatlah hasil penghitungan dalam tulis tangan atau
menggunakan aplikasi pengolah kata seperti MS Word, LaTex dsb
4. Tugas dikumpulkan melalui email
zulherman.dodi@st3telkom.ac.id dengan subjek email
[DASKOM_nama kelas]Tugas 1_Nama Mahasiswa_NIM
Waktu Penyelesaian Tugas : 1 Minggu dengan batas waktu
penyerahan tanggal 14 Maret 2017 pukul 23.59
WIB
Butir-butir soal :
1. Selesaikan aritmatika bilangan di bawah ini :
a. 101010 2 + 01110 2 = ………………….. 2
b. 110001 2 - 001110 2 = ………………….2
c. 11011 2 × 110 2 = ………………….2
d. 10101001 2 × 1101 2 = ………………….2
e. 4325 8 + 6217 8 = ………………….8
f. 5216 8 - 3754 8 = ………………….8
g. 36 8 × 57 8 = ………………….8
h. 420268 × 43 8 = ………………….8
i. A5D9 16 + BE8F 16 = ………………….16
j. A00F 16 - 8FEC 16 = ………………….16
k. 39F 16 × EC 16 = ………………….16
l. 3972916 × 51 16 = ………………….16

2. Selesaikan dan konversikan


a. 456 8 + 543 8 = ………………. 8 = ……………………. 10
b. 23 16 × 7 16 = ………………. 16 = ……………………. 2
c. 110100 2 - 011011 2 = ………………. 2 = ……………………. 16
d. 5E 16 + 29 16 = ………………. 16 = ……………………. 10

Untuk mengingat kembali materi tersebut mari kita lihat contoh-contoh berikut :

1. 1. Operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan biner


Seperti perhitungan desimal, pengurangan bilangan biner boleh digunakan hukum-hukum
kebalikan penjumlahan biner. Lebih jelasnya dapat dilihat dari contoh di bawah ini.

Contoh :

1. Hitung secara aljabar penjumlahan 11011 dan – 10110.

Jawab :

11011

– 10110 +

101

1. Hitunglah secara aljabar penjumlahan – 11011 dan 10110

Jawab :

– 11011

10110 +

– 101

Cara di atas ternyata sulit atau tidak cocok diwujudkan secara elektronik, karena tidak ada
konsep logika minus 1. Oleh sebab itu dalam pengurangan biner diterapkan dengan cara
pengurangan komplemen 1 dan pengurangan komplemen 2 yang digunakan pada
Komputer Digital.

Adapun pengertian komplemen 1 adalah sebagai berikut :

1110 komplemen 1 nya adalah 0001

1101 komplemen 1 nya adalah 0010

0001 komplemen 1 nya adalah 1110

0111 komplemen 1 nya adalah 1000

Selanjutnya pengertian komplemen 2 adalah bilangan biner yang terjadi jika ditambahkan 1
terhadap komplemen 1, yaitu :

Contoh untuk mencari komplemen 2 dari suatu bilangan biner.

1. Komplemen 2 dari 1100 adalah 0011 + 1 = 0100


2. Komplemen 2 dari 1011 adalah 0100 + 1 = 0101
3. Komplemen 2 dari 0101 adalah 1010 + 1 = 1011
4. Komplemen 2 dari 110010 adalah 001101 + 1 = 001110
Setelah dipahami langkah untuk mencari komplemen 1 dan komplemen 2 suatu bilangan
biner, maka penerapannya untuk pengurangan bilangan biner dapat diuraikan seperti di
bawah ini.

1. a. Pengurangan Biner dengan Komplemen 1

Bilangan biner yang akan dikurangi dibuat tetap dan bilangan biner sebagai pengurangnya
di komplemen 1, kemudian dijumlahkan. Namun, jika dari penjumlahan tersebut ada
bawaan putaran ujung (end-around carry – atau biasanya disebut dengan istilah CARRY),
maka bawaan tersebut ditambahkan untuk mendapatkan hasil akhir. Untuk lebih jelasnya
perhatikan contoh berikut ini .

1. Hitunglah besaran nilai bilangan biner 1011 – 0111.

Jawab :

1011 (bilangan biner yang dikurangi)

– 1000 + (komplemen 1 dari 0111)

End-arround carry 10011

0011

1 +

0100

Jadi 1011 – 0111 = 100

1. Hitunglah besaran nilai bilangan biner 11110 – 10001

Jawab :

11110

01110 + (komplemen 1 dari 10001)

End – arround carry 10 1100

01100

1+

01101

Jadi 1110 – 10001 = 01101

Jika dari penjumlahan tersebut tidak terdapat bawaan (carry), maka hasil penjumlahan
bilangan yang dikurangi dengan komplemen 1 bilangan pengurangnya adalah bilangan
negatif, dimana hasil akhirnya negatif dari hasil komplemen 1 hasil penjumlahan tadi.

Contoh lain untuk kejelasan hal tersebut adalah sebagai berikut :


1. Berapa hasil dari 01110 – 11110 ?
2. Berapa hasil dari 01011 – 10001 ?

Karena tidak ada bawaan (carry), maka hasil akhirnya adalah – 00110 yaitu komplemen 1
dari 11001 (untuk jawaban no. 2)

1. b. Pengurangan Biner dengan Komplemen 2

Untuk pengurangan bilangan biner dengan komplemen 2, dapat dilakulakan dengan


langkah-langkah seperti berikut.

Bilangan biner yang dikurangi tetap kemudian bilangan biner sebagai pengurangnya di
komplemen 2, untuk kemudian dijumlakan. Apabila hasilnya ada bawaan, maka hasil akhir
dari adalah hasil penjumlahan tersebut tanpa bawaan atau bawaan diabaikan. Perhatikan
beberapa contoh berikut ini.

1. Berapakah 1100 – 0011?

Jawab : 1100

1101 + (komplemen 2 dari 0011)

11001

Diabaikan

Jadi hasilnya 1100 – 0011 = 1001

1. Berapakah 110000 – 011110 ?

Jawab : 110000

011110 + (komplemen 2 dari 011110)

1010010

Diabaikan

Jadi hasilnya adalah 010010

Ada permasalahan yang muncul, bagaimana bila hasil perhitungan dari bilangan yang
dikurangi dengan komplemen 2 bilangan pengurangnya tanpa CARRY ? Untuk mengatasi
hal tersebut ditempuh dengan cara pengurangan dengan komplemen 1, yang hasil akhirnya
negatif dan hasil perhitungan tersebut di komplemen 2 merupakan hasil akhirnya. Sebagai
contohnya :

1. Berapa hasil 01111 – 10011 ?

Jawab :

01111

01101 + (komplemen 2 dari 10011)


11100

Jadi hasil akhirnya adalah – 00100 yaitu komplemen 2 dari 11100

2. Berapa hasil 10011 – 11001 ?

Jawab :

10011

00111 + (komplemen 2 dari 11001)

11010

Jadi hasil akhirnya adalah – 00101 yaitu komplemen 2 dari 11010.

1. 2. Operasi perkalian dan pembagian bilangan biner

Perkalian biner juga dapat dilakukan seperti perkalian desimal, bahkan jauh lebih mudah
karena pada perkalian biner hanya berlaku 4 hal, yaitu :

0 x 0 = 0; 0 x 1 = 0; 1 x 0 = 0; 1 x 1 = 1

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti beberapa contoh di bawah ini.

1. Berapkah hasil perkalian dari 1011 dengan 1001 ?

1011 –> disebut Multiplikan (bilangan yang dikali) = MD

1001 –> disebut Multiplikator (bilangan pengali) = MR

1011 –> atau desimalnya 11

1001 x –> atau desimalnya 9

1011

0000

0000

1011 +

1100011 –> 1.26 + 1.25 + 1.21 + 1.20

64 + 32 + 2 + 1 = 99

1. Berapakah 10110 x 101

Jawab :

10110
101 +

10110

00000

10110 +

1101110

1. Berapakah 1100 x 1101 ?

Jawab :

1100

1101 +

1100

0000

1100

1100 +

10011100

1. Berapakah 111 x 101 ?

Jawab :

111

101 +

111

000

111 +

100011

Cara lain untuk perkalian biner dapat diuraikan urutan operasinya sebagai berikut.

Tuliskan pertama keadaan awal, misalnya : 0000

1. Apabila digit pertama dari MR = 1, maka jumlahkan MD dengan keadaan awal lalu
digeser kekanan 1 posisi dan tidak ada penjumlahan.
2. Akan tetapi jika digit pertama dari MR = 1, maka jumlahkan MD dengan keadaan
awal lalu geser ke kanan 1 posisi
3. Apabila digit pertama dari MR = 0 dan digit kedua = 1, maka langkah selanjutnya
keadaan awal yang sudah digeser sebelumnya dijumlahkan dengan MD dan
selanjutnya digeser ke kanan 1 posisi.
4. Apabila digit pertama dari MR = 1, kemudian digit kedua dari MR = 0, maka tidak
ada penjumlahan namun digeser ke kanan 1 posisi, dari MR (Multiplikator =
Multiplier)

1. 3. Operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan oktal

Hukum dasar penjumlahan oktal adalah :

0 + 0 = 0; 0 + 1 = 1; 0 + 2 = 2; 0 + 3 = 3; 0 + 4 = 4; 0 + 5 = 5; 0 + 6 = 6; 0 + 7 = 7;

1 + 1 = 2; 1 + 2 = 3; 1 + 3 = 4; 1 + 4 = 5; 1 + 5 = 6; 1 + 6 = 7; 1 + 7 = 10;

2 + 6 = 10; 2 + 7 = 11; 3 + 5 = 10; 4 + 5 = 11; 4 + 6 = 12…….dst.

Jika kita cermati proses penjumlahan di atas tidak bedanya dengan penjumlahan bilangan
desimal pada umumnya. Yang perlu diingat bahwa bilangan oktal adalah bilangan yang
berbasis 8, maka bilangan setelah angka 7 (bit ke-8) dilanjutkan ke 10 dan seterusnya.

Untuk kejelasannya perhatikan beberapa contoh berikut ini :

1. Berapakah 173 + 27 ?

Jawab : 173

27 +

222 (8)

1. Berapakah 654 + 234 ?

Jawab : 654

234 +

1110(8)

1. Berapakah 125 – 67 ?

Jawab :

125

67 –

36(8)

1. Berapakah 1321 – 657 ?

Jawab :

1321
657 –

442(8)

4. Operasi perkalian dan pembagian bilangan oktal

Untuk perkalian bilangan oktal dapat disimpulkan dari contoh di atas bahwa hasilnya
dikurangi basis bilangan oktal, yaitu 8. Jadi sisa hasil pengurangan tersebut adalah hasil
perkaliannya sedangkan kelebihannya merupakan CARRY 1 untuk bilangan berikutnya.

Untuk proses pembagian pada bilangan oktal contohnya sebagai berikut :

1. Berapakah 423 x 23 ?

423

23 x

1471

1046 +

12151(8)

1. Berapakah 475 : 25 ?

Jawab :

25 / 475 \ 17 à 17(8)

25 –

225

225 –

1. Berapakah 36747 : 65 ?

Jawab :

65/ 36747 \ 453 –> 453(8)

324 –

434
411 –

237

237 –

5. Operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan heksadesimal

Pada operasi ini sama halnya pada penjumlahan dan pengurang secara desimal. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada beberapa contoh soal di bawah ini.

1. Berapakah 47 + 29 ?

Jawab :

47

29 +

70 –> 70 (16)

1. Berapakah 2B5 + 7CA ?

2B5

7CA +

A7F –> A7F(16)

1. Berapakah 1256 – 479 ?

Jawab :

1256

479 –

DDD –> DDD(16)

1. Berapakah 487 – 298 ?

Jawab :

478

298 –
1EF –> 1EF(16)

6. Operasi perkalian dan pembagian bilangan heksadesimal

Perkalian dan pembagian bilangan hexadesimal tidak ubahnya sama dengan perkalian dan
pembagian pada bilangan oktal. Contohnya adalah sebagai berikut :

1. Berapakah 15 x 17 ?

Jawab :

15

17 x

93

15 +

1E3(16)

1. Berapakah 14 x 475 ?

Jawab :

14

475 x

64

8C

50 +

5924(16)

1. Berapakah 255AC : 527 ?

Jawab :

15 / 255AC \ 74 –> 74(16)

2411 –

149C

149C –
0

1. Berapakah 21C8 : 17 ?

Jawab :

17 / 21C8 \ 178 –> 178(16)

17 –

AC

A1 –

B8

B8 –

Anda mungkin juga menyukai