INTERPOLASI LAGRANGE
Disusun oleh:
Kelompok 4 / Kelas 5 A1
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik, lancer, dan tepat waktu yang berjudul “INTERPOLASI LAGRANGE”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Numerik.
Makalah ini membahas secara singkat mengenai metode numeric dan secara khusus
membahas mengenai pengertian, algoritma, contoh soal dan pembahasan dari
interpolasi lagrange serta pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari pembaca akan penulis terima dengan senang hati. Penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan .......................................................................................................................... 2
D. Interpolasi .................................................................................................................... 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
atau mengkontruksikan fungsinya? Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah
dengan interpolasi.
Interpolasi adalah suatu proses untuk mencari dan menghitung nilai
suatu fungsi dengan grafik yang terbentuk dari sekumpulan titik yang
biasanya merupakan hasil dari sebuah fungsi yang telah diketahui, di mana
grafik tersebut harus melalui semua titik yang ada dengan ketelitian data yang
sangat tinggi. Fungsi interpolasi yang paling banyak dipakai adalah fungsi
polinomial karena nilai dari fungsi-fungsi polinomial mudah dioperasikan.
Kemudian dalam makalah ini akan dibahas mengenai interpolasi lagrange.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi interpolasi lagrange?
2. Bagaimana algoritma interpolasi lagrange?
3. Bagaimana contoh soal dan penyelesaian menggunakan interpolasi
lagrange?
4. Bagaimana aplikasi metode numerik interpolasi lagrange dalam kehidupan
sehari-hari?
C. Tujuan
1. Untuk memahami definisi interpolasi lagrange.
2. Untuk memahami algoritma interpolasi lagrange.
3. Untuk memahami contoh soal dan penyelesaian menggunakan interpolasi
lagrange.
4. Untuk mengaplikasikan metode numerik interpolasi lagrange dalam
kehidupan sehari-hari.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Numerik
Metode numerik adalah teknik untuk menyelesaikan permasalahan-
permasalahan yang diformulasikan secara matematis dengan menggunakan
operasi hitung (arithmatic), yaitu operasi tambah (+), kurang (-), kali (×), dan
bagi (÷). Solusi dari metode numerik berbentuk angka atau konstanta tertentu
dan menghasilkan solusi hampiran.
3
2) Setiap angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol
adalah angka bena.
Contoh:
Bilangan 7000,20003 adalah bilangan yang terdiri dari 8 angka
bena.
3) Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir
dan dibelakang tanda desimal adalah angka bena.
Contoh:
Bilangan 278,300 adalah bilangan yang terdiri dari 6 angka bena.
Bilangan 270,0090 adalah bilangan yang terdiri dari 7 angka bena.
Bilangan 0,0090 adalah bilangan yang terdiri dari 2 angka bena.
4) Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol terakhir
tanpa tanda decimal bukan merupakan angka bena.
Contoh:
Bilangan 6500000 adalah bilangan yang terdiri dari 2 angka bena.
5) Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama
bukan merupakan angka bena.
Contoh:
Bilangan 0,0000041 adalah bilangan yang terdiri dari 2 angka
bena.
Bilangan 0,1233 adalah bilangan yang terdiri dari 4 angka bena.
Bilangan 0,099 adalah bilangan yang terdiri dari 2 angka bena.
6) Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang
terakhir, dan terletak di depan tanda desimal merupakan angka
bena.
Contoh:
Bilangan 200, adalah bilangan yang terdiri dari 3 angka bena.
4
7) Untuk menunjukkan jumlah angka bena, kita dapat memberikan
tanda pada angka yang merupakan batas angka bena dengan garis
bawah, garis atas, atau cetak tebal.
Contoh:
1256 adalah bilangan yang mempunyai 4 angka signifikan.
125̅6 adalah bilangan yang mempunyai 3 angka signifikan.
1256 adalah bilangan yang mempunyai 3 angka signifikan.
b. Penulisan Angka Bena dalam Notasi Ilmiah
Bentuk umum notasi ilmiah adalah 𝑎 × 10𝑛 , dengan 𝑎 adalah
bilangan real yang memenuhi 1 ≤ |𝑎| < 10 dan 𝑛 adalah bilangan
bulat.
Contoh:
4,3123 × 10 memiliki 5 angka signifikan.
9,0 × 10−3 memiliki 2 angka signifikan.
2. Aturan Pembulatan
Pembulatan sutau bilangan artinya menyimpan angka bena dan
membuang bukan angka bena dengan mengikuti aturan-aturan berikut ini:
a) Tandai bilangan yang termasuk angka signifikan dan angka tidak
signifikan
Contoh:
Empat angka bena dari bilangan 16,7321 adalah 16,73 (angka bena)
dan 21 (bukan angka bena)
b) Jika digit pertama dari bukan angka bena lebih besar dari 5, maka digit
terakhir dari angka bena ditambah 1 selanjutnya buang bukan angka
bena.
Contoh:
5
Jika bilangan 25,475 dibulatkan menjadi tiga angka signifikan, maka
ditulis menjadi 25,5.
c) Jika digit pertama dari bukan angka bena lebih kecil dari 5, maka
buang bukan angka bena.
Contoh:
Jika bilangan 25,472 dibulatkan menjadi 4 angka signifikan, maka
ditulis menjadi 25,47.
d) Jika digit pertama dari bilangan bukan angka bena sama dengan 5,
maka:
1) Jika digit terakhir dari angka signifikan ganjil, maka digit terakhir
angka signifikan ditambah 1 selanjutnya buang angka bukan
signifikan.
Contoh:
Jika 12,3356 dibulatkan menjadi 4 angka signifikan maka dapat
ditulis menjadi 12,34.
2) Jika digit terakhir dari angka bena merupakan bilangan genap,
maka buang angka bukan bena.
Contoh:
Jika bilangan 12,34567 dibulatkan menjadi 4 angka signifikan
maka dapat ditulis 12,34.
6
Contoh:
2,34 + 0,345 – 2,685 dibulatkan menjadi 2,68.
b. Perkalian dan Pembagian
Hasil perkalian atau pembagian hanya boleh mempunyai angka bena
sebanyak bilangan dengan angka bena paling sedikit.
Contoh:
(32,1 ×1,234) ÷ 1,2 = 33,0095
Bilangan yang mempunyai angka bena paling sedikit adalah 1,2. Jadi
hasil perkalian dan pembagian di atas dibulatkan menjadi 33 (2 angka
signifikan).
c. Kombinasi Perkalian dan/ atau pembagian dengan penjumlahan dan/
atau pengurangan
Jika terdapat kombinasi operasi aritmatika seperti:
perkalian perkalian
{ }±{ }
atau pembagian atau pembagian
Atau
penjumlahan penjumlahan
{ } ×/÷ { }
atau pengurangan atau pengurangan
Maka hasil operasi aritmatika di dalam kurung harus dibulatkan
terlebih dahulu sebelum melakukan operasi selanjutnya.
Contoh:
Selesaikan
[15,2 × (2,8 × 10−4 ] + [(8,456 × 104 ) + 0,177]
= [4,256 × 10−3 ] + [4,7774011 … × 10−3 ]
Bulatkan besaran-besaran di dalam kurung
[4,3 × 10−4 ] + [4,78 × 10−3 ]
= 9,08 × 10−3 dibulatkan menjadi 9,1 × 10−3
7
C. Hampiran dan Galat
Hampiran, pendekatan, atau aproksimasi (approximation) adalah nilai
yang mendekati solusi sebenarnya atau solusi sejati (exact solution).
Sedangkan galat yang disebut juga kesalahan didefinisikan sebagai selisih dari
nilai sejati dengan nilai hampiran.
Galat/kesalahan (error) sebenarnya (𝜀) didefinisikan sebagai:
𝜀 = 𝑥0 − 𝑥
𝑥0 ∶ solusi sejati
𝑥 ∶ solusi hampiran
Sedangkan galat/kesalahan (error) relatif sebenarnya
(𝜀0 ) didefinisikan sebagai
𝜀
𝜀𝑟 = × 100%
𝑥0
𝜀 ∶ kesalahan sebenarnya
𝑥0 ∶ solusi sejati
Contoh soal:
Penyelesaian:
8
b. Kesalahan relatif sebenarnya (𝜀𝑟 ) pada pengukuran gedung:
𝜀 1
𝜀𝑟 = × 100% = × 100% = 0,01%
𝑥0 10.000
Kesalahan relatif sebenarnya (𝜀𝑟 ) pada pengukuran paku
𝜀 1
𝜀𝑟 = × 100% = × 100% = 10%
𝑥0 10
D. Interpolasi
Interpolasi adalah sutu proses untuk mencari dan menghitung nilai
suatu fungsi dengan grafik yang terbentuk dari sekumpulan titik berupa hasil
dari fungsi yang telah diketahui, dimana grafik tersebut harus melalui semua
9
titik yang ada dengan ketelitian data yang sangat tinggi. Fungsi interpolasi
yang biasa digunakan adalah polynomial karena fungsi-fungsinya yang
cenderung lebih mudah dioperasikan. Suatu polynomial dikatakan
menginterpolasi suatu nilai-nilai ketika polinomial tersebut dapat digunakan
untuk menghitung suatu nilai, misalnya y yang berkaitan dengan suatu nilai x
.
Polinomial
10
polinomial yang bersifat tunggal 𝑝𝑛 (𝑥) berderajat n sedemikian sehingga
𝑦𝑖 = 𝑝𝑛 (𝑥𝑖 ), untuk i=0, 1, 2, …, n.
11
BAB III
PEMBAHASAN
(𝑦1 − 𝑦0 )
𝑝1 (𝑥) = 𝑦0 + (𝑥 − 𝑥0 )
(𝑥1 − 𝑥0 )
12
(𝑥−𝑥1 ) (𝑥−𝑥0 )
𝑝1 (𝑥) = 𝑦0 (𝑥 + 𝑦1 (𝑥 (P1)
0 −𝑥1 ) 1 −𝑥0 )
dan
(𝑥 − 𝑥0 )
𝑎1 = 𝑦1 , 𝐿1 (𝑥) =
(𝑥1 − 𝑥0 )
13
𝑎1 = 𝑦1 , 𝑖 = 0, 1, 2, … , 𝑛
dan,
𝑛
(𝑥𝑖 − 𝑥𝑗 )
𝐿𝑖 (𝑥) = ∏
𝑗=0
(𝑥𝑖 − 𝑥𝑗 )
𝑗≠𝑖
1 ,𝑖 = 𝑗
𝐿𝑖 (𝑥𝑖 ) = {
0 ,𝑖 ≠ 𝑗
jika 𝑖 = 𝑗, maka
𝑛
(𝑥𝑖 − 𝑥𝑗 )
𝐿𝑖 (𝑥) = ∏
𝑗=0
(𝑥𝑖 − 𝑥𝑗 )
𝑗≠𝑖
jika 𝑖 ≠ 𝑗, maka
𝑛
(𝑥𝑖 − 𝑥𝑗 )
𝐿𝑖 (𝑥) = ∏
𝑗=0
(𝑥𝑖 − 𝑥𝑗 )
𝑗≠𝑖
14
(𝑥𝑗 − 𝑥0 )(𝑥𝑗 − 𝑥1 ) … (𝑥𝑗 − 𝑥𝑗 ) … (𝑥𝑖 − 𝑥𝑖−1 )(𝑥𝑖 − 𝑥𝑖+1 ) … (𝑥𝑗 − 𝑥𝑛 )
=
(𝑥𝑖 − 𝑥0 )(𝑥𝑖 − 𝑥1 ) … (𝑥𝑖 − 𝑥𝑗 ) … (𝑥𝑖 − 𝑥𝑖−1 )(𝑥𝑖 − 𝑥𝑖+1 ) … (𝑥𝑖 − 𝑥𝑛 )
Akibatnya,
𝑝𝑛 (𝑥1 ) = 𝑦1
…
𝑝𝑛 (𝑥𝑛 ) = 𝑦𝑛
Dengan demikian,
𝑝𝑛 (𝑥𝑖 ) = 𝑦𝑖 , 𝑖 = 0, 1, 2, … , 𝑛
atau dengan kata lain, polinomial interpolasi 𝑝𝑛 (𝑥𝑖 ) melalui setiap titik data.
Contoh 1
Hampiri fungsi 𝑓(𝑥) = cos 𝑥 dengan polinomial interpolasi derajat tiga di
dalam selang [0.0, 1.2]. Gunakan empat titik, 𝑥0 = 0.0, 𝑥1 = 0.4, 𝑥2 =
0.8, dan 𝑥3 = 1.2. perkirakann nilai 𝑝3 (0.5), dan bandingkan nilai sejatinya.
Penyelesaian:
15
Polinomial Lagrange derajat 3 yang menginterpolasikan titik di tabbel adalah
Untuk mengurangi galat akibat pembulatan, polinom 𝑝3 (𝑥) ini tidak perlu
disederhanakan lebih jauh. Kurva 𝑦 = cos(𝑥) dan 𝑦 = 𝑝3 (𝑥) diperlihatkan
pada gambar 1.
16
Gambar 1 Grafik fungsi 𝑦 = 𝑐𝑜𝑠(𝑥) dan 𝑦 = 𝑝(𝑥)
Dengan menggunakan polinom interpolasi 𝑝3 (𝑥) itu kita dapat menaksir nilai
fungsi di 𝑥 = 0.5 sebagai berikut:
= 0.8772211
Contoh 2
Dari fungsi 𝑦 = 𝑓(𝑥), diberikan tiga buah titik data dalam bentuk tabel:
𝑥𝒊 1 4 6
𝑦𝒊 1.5709 1.5727 1.5751
17
Penyelesaian:
Polinom derajat 2 𝑛 = 2 (perlu tiga buah titik)
𝑝2 (𝑥) = 𝐿0 (𝑥) + 𝐿1 (𝑥) + 𝐿2 (𝑥)
(𝑥 − 4)(𝑥 − 6)
𝐿0 (𝑥) =
(1 − 4)(1 − 6)
(3.5 − 4)(3.5 − 6)
𝐿0 (3.5) =
(1 − 4)(1 − 6)
= 0.083333
(𝑥 − 1)(𝑥 − 6)
𝐿1 (𝑥) =
(4 − 1)(1 − 6)
(3.5 − 1)(3,5 − 6)
𝐿1 (3.5) =
(4 − 1)(1 − 6)
= 1.0417
(𝑥 − 1)(𝑥 − 4)
𝐿2 (𝑥) =
(6 − 1)(1 − 4)
(3.5 − 1)(3.5 − 4)
𝐿2 (3.5) =
(6 − 1)(1 − 4)
= 1.0417
Jadi,
𝑝2 (3.5) = (0.083333)(1.5709) + (1.0417)(1.5727) + (−0.12500)(1.5751)
= 0.13090 + 1.6383 + (−0.19689)
= 1.57231
= 1.5723
18
B. Algoritma Interpolasi Lagrange
Polinom Lagrange dalam pemograman atau algoritma interpolasi Lagrange
dapat dilihat pada pemograman 5.1
Program 5.1 Polinomial Lagrange
2. Kekurangan
Jika nilai variabel dan nilai fungsi yang ada dalam tabel jumlahnya banyak
maka jumlah perhitungan akan cukup kompleks.
19
BAB IV
STUDI KASUS
20
BAB V
KESIMPULAN
Interpolasi adalah sutu proses untuk mencari dan menghitung nilai suatu
fungsi dengan grafik yang terbentuk dari sekumpulan titik berupa hasil dari fungsi
yang telah diketahui, dimana grafik tersebut harus melalui semua titik yang ada
dengan ketelitian data yang sangat tinggi.
Interpolasi Lagrange adalah interpolasi polinomial dengan interpolasi metode
Lagrange dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan interpolasi aquispaced (h
= konstan) ataupun non-equispaced (h = tidak konstan). Metode Lagrange juga dapat
digunakan untuk menyeesaikan khasus interpolasi dan interpolasi balik (invers
interpolation). Serta dapat digunakan untuk mencari nilai fungsi yang variabelnya
terletak pada daerah awal, akhir ataupun tengah. Tidak membutuhkan tabel beda
hingga dapat menyelesaikan persoalannya, sehingga langkah penyelesaian persoalan
akan menjadi mudah.
21
DAFTAR PUSTAKA
Chapra, Stefen C. (2007). Metode Numerik Untuk Teknik. Penerbit Universitas
Indonesia
Hoffman, Joe D. (1992). Numerical Methods For Engineeris and Scientist. First
Edition. MvGraw-Hill
22