Anda di halaman 1dari 33

INSTITUT

TEKNOLOGI
SUMATERA

EL2005 MATEMATIKA TEKNIK I


INTEGRAL GARIS

TA. 2019/2020
Pendahuluan
𝑏
• Integral tentu : 𝑎
𝑓 𝑥 𝑑𝑥
Mengintegralkan integran f(x) dari titik 𝑥 = 𝑎 ke titik 𝑥 = 𝑏
• Integral garis atau integral kurva
Penjumlahan (integrasi) disepanjang kurva C
• Representasi parametrik:
𝐫 𝑡 =𝑥 𝑡 𝐢+𝑦 𝑡 𝐣+𝑧 𝑡 𝐤 ;𝑎 ≤𝑡 ≤𝑏

o Kurva C disebut lintasan gabungan “path of integration”


lintasan gabungan dari A ke B ditunjukkan pada Gambar (a), dimana r(a) sebagai titik
awal dan r(b) sebagai titik akhir.
o Pada arah positif dari C, parameter t meningkat
o C merupakan kurva halus jika r’(t) kontinyu: r’(t)≠0
o Pada kurva tertutup (closed curve), titik awal dan titik akhir berada
pada titik yang sama - lihat Gambar (b)
Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera
Integral Garis (1/2)
Fungsi f(x,y) didefinisikan pada kurva C,
C: 𝐫 𝑡 = 𝑥 𝑡 𝐢 + 𝑦 𝑡 𝐣 ; 𝑎 ≤ 𝑡 ≤ 𝑏
𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝑠
Kurva C merupakan kurva mulus dan kontinyu
𝐶

Kurva C pada interval [a,b] dipartisi


menjadi n-sub-interval, salah satunya
C [ti-1,ti], yang mempunyai panjang
lintasan:
𝑡𝑖
𝑠= 𝐫 ′ (𝑡) • 𝐫 ′ (𝑡) 𝑑𝑡
𝑡𝑖−1

Pada interval [a,𝜏], panjang lintasan C:


𝜏
𝑠= 𝐫 ′ (𝑡) • 𝐫 ′ (𝑡) 𝑑𝑡
𝑎
Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera
Integral Garis (2/2)
Teorema dasar kalkulus
2
𝑑𝑠 𝑑𝐫 𝑑𝐫 𝑑𝑥 2 𝑑𝑦 2
= • = +
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡

Dengan demikian, integral garis dapat dinyatakan


sebagai berikut:
𝑏
𝑑𝑠
𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝑠 = 𝑓(𝑥 𝑡 , 𝑦 𝑡 ) 𝑑𝑡
𝐶 𝑎 𝑑𝑡
𝑏
= 𝑓(𝑥 𝑡 , 𝑦 𝑡 ) 𝑥 ′ (𝑡)2 +𝑦 ′ (𝑡)2 𝑑𝑡
𝑎
𝑏 2 2
𝑑𝑥 𝑑𝑦
= 𝑓(𝑥 𝑡 , 𝑦 𝑡 ) + 𝑑𝑡
𝑎 𝑑𝑡 𝑑𝑡
Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera
Contoh 1
Tentukan 𝐶 2 + 𝑥 2 𝑦 𝑑𝑠, dimana C adalah
setengah lingkaran dari lingkaran satuan
𝑥2 + 𝑦2 = 1.

𝑥2 + 𝑦2 = 1
(𝑦 ≥ 0)

Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera


Penyelesaian:
Recall: lingkaran satuan dapat dipisahkan dengan menggunakan
persamaan: 𝑥 = cos 𝑡; 𝑦 = sin 𝑡

𝜋 2 2
𝑑𝑥 𝑑𝑦
2 + 𝑥 2 𝑦 𝑑𝑠 = 2 + cos 2 𝑡 sin 𝑡 + 𝑑𝑡
𝐶 0 𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝜋
= 2 + cos2 𝑡 sin 𝑡 sin2 𝑡 + cos2 𝑡 𝑑𝑡
0
𝜋
= 2 + cos 2 𝑡 sin 𝑡 𝑑𝑡
0
𝜋
cos 3 𝑡
= 2𝑡 −
3 0
2
= 2𝜋 +
3

Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera


Integral Garis Medan Vektor

Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera


Integral Garis Medan Vektor
Integral garis dari fungsi vektor F(r) pada kurva C:
r(t) didefinisikan dengan,
𝑏
𝑑𝐫 𝑡
𝐅 𝐫 • 𝑑𝐫 = 𝐅 𝐫 𝑡 • 𝑑𝑡 (∗)
𝐶 𝑎 𝑑𝑡

karena 𝑑𝐫 = 𝑑𝑥𝐢 + 𝑑𝑦𝐣 + 𝑑𝑧𝐤, maka:

𝐅 𝐫 • 𝑑𝐫 = 𝐹1 𝑑𝑥 + 𝐹2 𝑑𝑦 + 𝐹3 𝑑𝑧
𝐶 𝐶
𝑏
𝑑𝑥 𝑑𝑦 𝑑𝑧
= 𝐹1 + 𝐹2 + 𝐹3 𝑑𝑡
𝑎 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡

Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera


Contoh 2
Hitung integral garis dari 𝐅(𝐫) = −𝑦𝐢 − 𝑥𝑦𝐣
dan C merupakan busur lingkaran dari A ke B
Penyelesaian:

C: 𝐫(𝑡) = cos 𝑡 𝐢 + sin 𝑡 𝐣, dimana 0 ≤ 𝑡 ≤ 𝜋/2.


Maka, 𝑥(𝑡) = cos 𝑡 dan 𝑦(𝑡) = sin 𝑡
𝐅 𝐫 𝑡 = −𝑦 𝑡 𝐢 − 𝑥 𝑡 𝑦 𝑡 𝐣 = − sin 𝑡 𝐢 − cos 𝑡 sin 𝑡 𝐣
𝑑𝐫
= 𝐫 ′ 𝑡 = − sin 𝑡 𝐢 + cos 𝑡 𝐣
𝑑𝑡
𝜋/2
𝐅 𝐫 • 𝑑𝐫 = [− sin 𝑡, − cos 𝑡 sin 𝑡] • [− sin 𝑡, cos 𝑡]𝑑𝑡
𝐶 0
𝜋/2 𝜋/2 0
1
= sin2 𝑡 − cos 2 𝑡 sin 𝑡 𝑑𝑡 = 1 − cos 2𝑡 𝑑𝑡 − 𝑢2 −𝑑𝑢
0 0 2 1
≈ 0,4521
Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera
Contoh 3
Tentukan integral garis dari F pada kurva C
berbentuk helix disamping, jika diketahui:
𝐅(𝐫) = 𝑧𝐢 + 𝑥𝐣 + 𝑦𝐤
𝐫 𝑡 = cos 𝑡 𝐢 + sin 𝑡 𝐣 + 3𝑡 𝐤
Penyelesaian:
𝑥 𝑡 = cos 𝑡, 𝑦 𝑡 = sin 𝑡, dan 𝑧 𝑡 = 3𝑡

𝐅(𝐫(𝑡)) • 𝐫 ′ 𝑡 = (3𝑡 𝐢 + cos 𝑡 𝐣 + sin 𝑡 𝐤) • (− sin 𝑡 𝐢 + cos 𝑡 𝐣 + 3𝐤)


= −3𝑡 sin 𝑡 + cos 2 𝑡 +3 sin 𝑡
2𝜋
𝐅 𝐫 • 𝑑𝐫 = (−3𝑡 sin 𝑡 + cos 2 𝑡 +3 sin 𝑡)𝑑𝑡 = 6𝜋 + 𝜋 + 0 = 7𝜋
𝐶 0

Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera


Sifat-Sifat
1. Perkalian dengan konstanta

𝑘𝐅 • 𝑑𝐫 = 𝑘 𝐅 • 𝑑𝐫 ; 𝑘 konstanta
𝐶 𝐶

2. Penjumlahan

𝐅 + 𝐆 • 𝑑𝐫 = 𝐅 • 𝑑𝐫 + 𝐆 • 𝑑𝐫
𝐶 𝐶 𝐶

3. Jika 𝐶 = 𝐶1 + 𝐶2

𝐅 • 𝑑𝐫 = 𝐅 • 𝑑𝐫 + 𝐅 • 𝑑𝐫
𝐶 𝐶1 𝐶2

Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera


Bentuk Lain
Integral garis,

𝐹1 𝑑𝑥 , 𝐹2 𝑑𝑦 , 𝐹3 𝑑𝑧 ,
𝐶 𝐶 𝐶
merupakan kasus khusus dari (*) pada saat:
𝑭 = 𝐹1𝐢 atau 𝐹2𝐣 atau 𝐹3𝐤
Tanpa menggunakan perkalian titik seperti pada (*)
diperoleh integral garis yang nilainya adalah vektor
bukan skalar,
𝑏 𝑏
𝐅 𝐫 𝑑𝑡 = 𝐅 𝐫 𝑡 𝑑𝑡 = 𝐹1 𝐫 𝑡 , 𝐹2 𝐫 𝑡 , 𝐹3 𝐫 𝑡 𝑑𝑡
𝐶 𝑎 𝑎

Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera


Contoh 4
Integralkan 𝐅(𝐫) = [𝑥𝑦, 𝑦𝑧, 𝑧] sepanjang helix seperti
pada contoh 3.
Penyelesaian:
𝐅(𝐫(𝑡)) = [cos 𝑡 sin 𝑡 , 3𝑡 sin 𝑡 , 3𝑡] dintegralkan terhadap
t dari 0 ke 2𝜋,
2𝜋 2𝜋
1 2
3 2
𝐅 𝐫 𝑡 = − cos 𝑡, 3 sin 𝑡 − 3𝑡 cos 𝑡, 𝑡 = 0, −6𝜋, 6𝜋 2
0 2 2 0

Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera


Path Dependence dan Path
Independence
Integral Garis Bergantung Lintasan
(Path Dependence)
Teorema
Secara umum integral garis tidak hanya bergantung
pada F dan endpoints (A,B), tetapi juga dari
lintasannya itu sendiri.
Pembuktian
Tinjau lintasan garis lurus 𝐶1 : 𝐫1 𝑡 = 𝑡, 𝑡, 0 ,
parabola 𝐶2 : 𝐫2 (𝑡) = [𝑡, 𝑡 2 , 0] dimana 0 ≤ 𝑡 ≤ 1 dan
𝐅 = [0, 𝑥𝑦, 0]. Maka, 𝐅(𝐫1 𝑡 • 𝐫1′ 𝑡 ) = 𝑡 2 sedangkan
𝐅(𝐫2 𝑡 • 𝐫2′ 𝑡 ) = 2𝑡 4 . Dengan demikian, integrasi
dari kedua lintasan tersebut memiliki nilai masing-
masing yaitu 1/3 dan 2/5.
∴ integral garis bergantung pada F, endpoints (A,B),
serta lintasan C1 dan C2.
Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera
Integral Garis Tidak Bergantung Lintasan
(Path Independence): Gradien

Integral garis fungsi vektor:

𝐅 𝐫 • 𝑑𝐫 = 𝐹1 𝑑𝑥 + 𝐹2 𝑑𝑦 + 𝐹3 𝑑𝑧
𝐶 𝐶

Teorema
Integral garis 𝐅 𝐫 • 𝑑𝐫 dimana F1, F2, dan F3 kontinyu dalam
𝐶
domain D adalah integral garis tidak bergantung lintasan di D jika dan
hanya jika F = [F1, F2, F3] merupakan gradien dari beberapa fungsi f
dalam D.

𝜕𝑓 𝜕𝑓 𝜕𝑓
𝐅 = grad 𝑓 = 𝛻𝑓 𝐹1 = ;𝐹 = ;𝐹 = ;
𝜕𝑥 2 𝜕𝑦 3 𝜕𝑧

Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera


Pembuktian

Persamaan di bawah ini hanya dapat digunakan jika path independent telah
diketahui

dimana f adalah potensial


Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera
Contoh 5
Buktikan bahwa integral:

𝐅 𝐫 • 𝑑𝐫 = 2𝑥 𝑑𝑥 + 2𝑦 𝑑𝑦 + 4𝑧 𝑑𝑧
𝐶 𝐶
merupakan path independent disetiap domain D dan tentukan
nilainya untuk integrasi dari A(0,0,0) ke B(2,2,2)
Penyelesaian:
𝜕𝑓
𝐹1 = = 2𝑥 → 𝑓 = 𝑥 2
𝜕𝑥
𝜕𝑓 F merupakan gradien dari f = x2 + y2 + 2z2,
𝐹2 = = 2𝑦 → 𝑓 = 𝑦 2
𝜕𝑦 maka integral diatas merupakan path
𝜕𝑓 independent
𝐹3 = = 4𝑧 → 𝑓 = 2𝑧 2
𝜕𝑧
Titik awal: A(0,0,0)  f(A) = 0
f(B) – f(A) = 16
Titik akhir: B(2,2,2)  f(B) = x2 + y2 + 2z2 = 16
Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera
Integral Garis Tidak Bergantung Lintasan:
Integrasi Kurva Tertutup

Integral 𝐶 𝐅 𝐫 • 𝑑𝐫 adalah integral garis tidak bergantung


lintasan dalam domain D jika dan hanya jika nilai pada setiap
lintasan tertutup dalam D adalah 0.

Integral garis bernilai 0 untuk setiap


lintasan atau kurva tertutup.

𝐅 𝐫 • 𝑑𝐫 + 𝐅 𝐫 • 𝑑𝐫 = 𝟎
𝐶1 𝐶2

Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera


Contoh 6
Hitung 𝐼 = 𝐶 𝑦 2 𝑑𝑥 + 𝑥 2 𝑑𝑦 dengan C berupa
lintasan sebagai batas segi-empat −1 ≤ 𝑥 ≤ 1,
−1 ≤ 𝑦 ≤ 1 dan arah positif, yaitu berlawanan
dengan perputaran jarum jam.

Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera


Penyelesaian:
Lintasan 𝐶 = 𝐶1 ∪ 𝐶2 ∪ 𝐶3 ∪ 𝐶4

𝐼= 𝑦 2 𝑑𝑥 + 𝑥 2 𝑑𝑦 + 𝑦 2 𝑑𝑥 + 𝑥 2 𝑑𝑦 + 𝑦 2 𝑑𝑥 + 𝑥 2 𝑑𝑦 + 𝑦 2 𝑑𝑥 + 𝑥 2 𝑑𝑦
𝐶1 𝐶2 𝐶3 𝐶4

1
Pada kurva 𝐶1 digunakan parameter 𝑥 2 2
𝑦 𝑑𝑥 + 𝑥 𝑑𝑦 = 𝑑𝑥 = 2
𝑥 = 𝑥, , 𝑑𝑥 = 𝑑𝑥, 𝑦 = −1, 𝑑𝑦 = 0 𝐶1 −1

1
Pada kurva 𝐶2 digunakan parameter 𝑦 2 2
𝑦 𝑑𝑥 + 𝑥 𝑑𝑦 = 𝑑𝑦 = 2
𝑦 = 𝑦, 𝑑𝑦 = 𝑑𝑦, 𝑥 = 1, 𝑑𝑥 = 0 𝐶2 −1

−1
Pada kurva 𝐶3 digunakan parameter 𝑥 2 2
𝑦 𝑑𝑥 + 𝑥 𝑑𝑦 = 𝑑𝑥 = −2
𝑥 = 𝑥, 𝑑𝑥 = 𝑑𝑥, 𝑦 = 1, 𝑑𝑦 = 0 𝐶3 1

Pada kurva 𝐶4 digunakan parameter 𝑦 −1


2 2
𝑦 = 𝑦, 𝑑𝑦 = 𝑑𝑦, 𝑥 = −1, 𝑑𝑥 = 0 𝑦 𝑑𝑥 + 𝑥 𝑑𝑦 = 𝑑𝑦 = −2
𝐶4 1

∴𝐼 =2+2−2−2=0

Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera


Integral Garis Tidak Bergantung Lintasan:
Turunan Eksak (1/2)

𝐅 • 𝑑𝐫 = 𝐹1 𝑑𝑥 + 𝐹2 𝑑𝑦 + 𝐹3 𝑑𝑧 (**)

Persamaan (**) disebut eksak dalam domain D jika


persamaan tersebut merupakan turunan dari fungsi skalar
f(x,y,z) di setiap titik pada D,
𝜕𝑓 𝜕𝑓 𝜕𝑓
𝑑𝑓 = 𝑑𝑥 + 𝑑𝑦 + 𝑑𝑧 = grad 𝑓 • 𝑑𝐫
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧

𝐅 • 𝑑𝐫 = 𝑑𝑓

Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera


Integral Garis Tidak Bergantung Lintasan:
Turunan Eksak (2/2)
Teorema
Tinjau F1, F2, dan F3 pada integral,
𝐅 𝐫 • 𝑑𝐫 = 𝐹1 𝑑𝑥 + 𝐹2 𝑑𝑦 + 𝐹3 𝑑𝑧 (***)
𝐶 𝐶

adalah kontinyu dan memiliki turunan pertama kontinyu dalam


domain D, maka:
a) Jika bentuk turunan (**) adalah eksak dalam D dan (***)
adalah path independent, maka curl F = 0 dimana,
𝜕𝐹3 𝜕𝐹2 𝜕𝐹1 𝜕𝐹3 𝜕𝐹2 𝜕𝐹1
= ; = ; =
𝜕𝑦 𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑦

b) Jika curl F = 0 berlaku dalam D dan D terhubung sederhana,


maka (**) adalah eksak dalam D dan (***) adalah path
independent. Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera
Contoh 7
Dengan menggunakan,
𝜕𝐹3 𝜕𝐹2 𝜕𝐹1 𝜕𝐹3 𝜕𝐹2 𝜕𝐹1
= ; = ; =
𝜕𝑦 𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑦

buktikan bahwa bentuk turunan dari integral 𝐼 adalah


𝜋
eksak dan tentukan nilai 𝐼 dari A(0,0,1) ke B(1, ,2)
4

𝐼= 2𝑥𝑦𝑧 2 𝑑𝑥 + 𝑥 2 𝑧 2 + 𝑧 cos 𝑦𝑧 𝑑𝑦 + 2𝑥 2 𝑦𝑧 + 𝑦 cos 𝑦𝑧 𝑑𝑧


𝐶

Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera


Penyelesaian:
𝜕𝐹3 𝜕𝐹2
= 𝐹3 𝑦 = 2𝑥 2 𝑧 + cos 𝑦𝑧 − 𝑦𝑧 sin 𝑦𝑧 = 𝐹2 𝑧
𝜕𝑦 𝜕𝑧
𝜕𝐹1 𝜕𝐹3
= 𝐹1 𝑧 = 4𝑥𝑦𝑧 = 𝐹3 𝑥
𝜕𝑧 𝜕𝑥
𝜕𝐹2 𝜕𝐹1
= 𝐹2 𝑥 = 2𝑥𝑧 2 = 𝐹1 𝑦
𝜕𝑥 𝜕𝑦

Untuk mencari f, kita integralkan F2 dan hasilnya didiferensialkan


untuk kemudian dibandingkan dengan F1 dan F3,
𝑓= 𝐹2 𝑑𝑦 = 𝑥 2 𝑧 2 + 𝑧 cos 𝑦𝑧 𝑑𝑦 = 𝑥 2 𝑦𝑧 2 + sin 𝑦𝑧 + 𝑔(𝑥, 𝑧)

𝑓𝑥 = 2𝑥𝑧 2 𝑦 + 𝑔𝑥 = 𝐹1 = 2𝑥𝑦𝑧 2 ; dimana 𝑔𝑥 = 0, 𝑔 = 𝑕(𝑧)


𝑓𝑧 = 2𝑥 2 𝑦𝑧 + 𝑦 cos 𝑦𝑧 + 𝑕′ = 𝐹3 = 2𝑥 2 𝑦𝑧 + 𝑦 cos 𝑦𝑧 ; dimana 𝑕′ = 0

𝑕 = konstan  𝑕′ = 0 dan digunakan 𝑕 = 0 agar 𝑔 = 0.


𝜋
A(0,0,1) ke B(1, ,2)
4
𝑓 𝑥, 𝑦, 𝑧 = 𝑥 2 𝑦𝑧 2 + sin 𝑦𝑧 𝑓 𝐵 −𝑓 𝐴 =𝜋+1

Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera


Teorema Green

Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera


Teorema Green
Tinjau R sebagai suatu daerah tertutup dalam bidang xy yang
dibatasi oleh kurva tertutup C yang terdiri dari banyak kurva
halus dan F1(x,y) serta F2(x,y) merupakan fungsi-fungsi yang
kontinyu dan memiliki turunan parsial kontinyu 𝜕𝐹1 /𝜕𝑦 and
𝜕𝐹2 /𝜕𝑥 dalam R, maka:

𝜕𝐹2 𝜕𝐹1
− 𝑑𝑥𝑑𝑦 = 𝐹1 𝑑𝑥 + 𝐹2 𝑑𝑦
𝑅 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝐶

Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera


Teorema Green

Dalam bentuk vektor:

curl 𝐅 • 𝐤 𝑑𝑥𝑑𝑦 = 𝐅 • 𝑑𝐫
𝑅 𝐶

Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera


Contoh 8
Diketahui:
𝐹1 = 𝑦 2 − 7𝑦; 𝐹2 = 2𝑥𝑦 + 2𝑥; 𝐶: 𝑥 2 + 𝑦 2 =1

Buktikan bahwa: 𝜕𝐹2 𝜕𝐹1


− 𝑑𝑥𝑑𝑦 = 𝐹1 𝑑𝑥 + 𝐹2 𝑑𝑦 𝑑𝑡
𝑅 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝐶

Penyelesaian:

𝜕𝐹2 𝜕𝐹1
𝐶: 𝑥 2 + 𝑦 2 =1 − 𝑑𝑥𝑑𝑦 = 2𝑦 + 2 − 2𝑦 − 7 𝑑𝑥𝑑𝑦
𝑅 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝑅

=9 𝑑𝑥𝑑𝑦 = 9π
𝑅

Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera


lanjutan

𝐫 𝑡 = [cos 𝑡, sin 𝑡]  𝐫 ′ 𝑡 = [− sin 𝑡, cos 𝑡]

𝐹1 = 𝑦 2 − 7𝑦 = sin2 𝑡 − 7 sin 𝑡 ; 𝐹2 = 2𝑥𝑦 + 2𝑥 = 2 cos 𝑡 sin 𝑡 + 2 cos 𝑡 ;

2𝜋
𝐹1 𝑥′ + 𝐹2 𝑦′ 𝑑𝑡 = sin2 𝑡 − 7 sin 𝑡 − sin 𝑡 + 2 cos 𝑡 sin 𝑡 + cos 𝑡 cos 𝑡 𝑑𝑡
𝐶 0
2𝜋
= (−sin3 𝑡 − 7sin2 𝑡 + 2cos 2 𝑡 sin 𝑡 + 2 cos 2 𝑡)𝑑𝑡
0

= 0 + 7𝜋 − 0 + 2𝜋 = 9𝜋

Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera


Contoh 9
Dengan menggunakan Teorema Green, tentukan solusi dari integral
berikut:

𝐼= 3𝑥 2 𝑦 2 𝑑𝑥 + 2𝑥 2 1 + 𝑥𝑦 𝑑𝑦
𝐶

dimana C adalah lingkaran satuan dengan radius sebesar r

Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera


Penyelesaian:
𝜕𝐹1
𝐹1 = 3𝑥 2 𝑦 2 𝑑𝑥 = 6𝑥 2 𝑦
𝜕𝑦
𝜕𝐹2
𝐹2 = 2𝑥 2 1 + 𝑥𝑦 𝑑𝑦 = 6𝑥 2 𝑦 + 4𝑥
𝜕𝑥
𝜕𝐹2 𝜕𝐹1
− 𝑑𝑥𝑑𝑦 = 4𝑥 𝑑𝑥𝑑𝑦
𝑅 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝑅

𝐼= 3𝑥 2 𝑦 2 𝑑𝑥 + 2𝑥 2 1 + 𝑥𝑦 𝑑𝑦 = 4𝑥 𝑑𝑥𝑑𝑦
𝐶 𝑅

kita ketahui bahwa pusat massa koordinat x (recall: integral ganda):


1
𝐱= 𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑦 = 𝑟
𝐴 𝑅

Luas lingkaran A = 𝜋𝑟 2 , maka 𝑥 𝑑𝑥𝑑𝑦 = 𝜋𝑟 3


𝑅

∴ 𝐼 = 4𝜋𝑟 3

Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera


TERIMA KASIH.

Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera

Anda mungkin juga menyukai