Anda di halaman 1dari 350

Cara Mudah Belajar

KALKULUS
Fungsi, Differensial dan Integral
+MATLAB
Paham kalkulus berarti mengerti arti geometri dari:
- bilangan
- fungsi
- differensial
- integral

..itulah yang akan dijabarkan dalam buku ini


secara gamblang sehingga mudah dimengerti
Mohammad Faizun, S.T., M. Eng

EDUMACS Publisher
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Cara Mudah Belajar Kalkulus Fungsi, Differensial, dan


Integral

Oleh: Mohammad Faizun

Edisi pertama
Cetakan Pertama, 2012

Hak Cipta 2012 pada penulis,


Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak
atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk
apapun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk
memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya,
tanpa izin tertulis dari penerbit.

EduMacs Publisher

i
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

KATA PENGANTAR

Mata kuliah Kalkulus atau beberapa perguruan tinggi


menyebutnya Matematika 1 merupakan mata kuliah wajib pada
fakultas teknik dan MIPA. Kalkulus adalah cabang matematika
yang fokus pada fungsi, limit, derivative, integral, dan deret
takhingga seperti deret Taylor dan Mc Laurin.
Kalkulus menjadi basis banyak mata kuliah lain seperti Fisika
Dasar, Matematika Teknik, Termodinamika, Kinematika dan
Dinamika, Mekanika, Mekanika Fluida, Teknik Kendali, Robotika,
dan masih banyak lagi. Untuk itu pemahaman penuh akan materi
kalkulus sangat diperlukan untuk dapat memahami dengan baik
materi kuliah yang ditopangnya.
Banyak mahasiswa yang kesulitan belajar Kalkulus sehingga tidak
bisa memahami sepenuhnya. Hal ini akan menjadi efek domino
buruk yang berimbas pada mata kuliah yang ditopangnya. Buku ini
ditulis untuk menjelaskan materi Kalkulus dengan apa adanya
dengan tujuan untuk membantu mahasiswa memahami Kalkulus
dengan mudah. Semoga demikian adanya.
Buku ini awalnya disusun sebagai bahan ajar mata kuliah Kalkulus
(4 sks) pada Jurusan Teknik Mesin Universitas Islam Indonesia.
Buku ini disusun selengkap, sesederhana, dan sejelas mungkin
dengan dukungan gambar dan grafik ilustrasi serta contoh dan
latihan soal.
i
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak atas peran,


bantuan, dan dukungan dalam penyusunan buku ini.

1. Bapak Machmudin dan Ibu Siti Solikhatun atas cintanya,


2. Bapak Narsito dan Ibu Mintarsih atas kasih sayangnya,
3. Istriku dr. Yolanda Dyah Kartika untuk doa, semangat, dan
dukungannya,
4. Semua guru di sekolah dan universitas atas ilmu yang telah
diberikan,
5. Semua rekan kerja di Prodi Teknik Mesin UII atas
semangat kebersamaannya,
6. Seluruh Mahasiswa Prodi Teknik Mesin UII,
7. Dan pihak lain yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu
yang telah banyak membantu dalam penyusunan buku ini.

Meskipun telah diusahakan agar menjadi sebaik mungkin, namun


penulis menyadari pastilah ada kekurangan dalam buku ini. Untuk
itu penulis membuka saran dan kritik membangun dari pembaca
untuk dapat menyempurnakan edisi berikutnya bisa via email atau
facebook (edumacs_co@yahoo.com).
Semoga buku ini bermanfaat.

Jalan Kemuning 2/419


Mohammad Faizun

ii
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

BAB 1
FUNGSI DAN GRAFIK

1.1 Titik, Garis, dan Kurva


Subbab ini membahas tentang hubungan antara titik dengan
garis, garis dengan garis, garis dengan kurva, dan titik dengan
kurva. Ide dari pembahasan tersebut akan berguna pada
pembahasan fungsi dan grafik.
a. Satu titik
Dapat dibuat tak hingga banyaknya garis lurus yang
melalui sebuah titik. Arah semua garis adalah radial
terhadap titik A.

Gambar 1.1 Satu Titik dan Garis

Page | 1
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Kita bisa membuat banyak sekali garis dengan sebarang


arah seperti terlihat pada gambar di atas.
KUIS: Sebutkan berapa banyak garis lurus yang bisa
dibuat yang hanya memotong sumbu X!

b. Dua titik
Hanya satu buah garis yang dapat dibuat melalui dua buah
titik sekaligus. Pada gambar 1.2: melalui titik A dan titik B
hanya dapat dibuat sebuah garis (yakni garis 1). Garis 2
hanya melalui A saja dan garis 3 hanya melalui B saja.

Y
3

B
2
X
A

Gambar 1.2 Dua Titik dan Garis

Page | 2
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Akan tetapi melalui dua buah titik dapat dibuat tak hingga
banyaknya kurva yang melaluinya.

B
.
1 A
X

2
3

Gambar 1.3 Dua Titik dan Kurva


Melalui titik A dan titik B dapat dibuat kurva (1), parabola
(2), lingkaran (3), dan seterusnya.

c. Banyak titik
Kondisi tiga buah atau lebih dapat berada pada dua
kemungkinan.
c.1. Tiga titik atau lebih yang semuanya segaris
Melalui tiga titik atau lebih yang segaris hanya ada satu
garis lurus yang dapat dibuat dan juga tak hingga

Page | 3
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

banyaknya kurva yang dapat dibuat melalui tiga titik


tersebut.

C
B

1 A

C
B
2
A
1

Gambar 1.4 Banyak Titik Segaris

c.2. tiga titik atau lebih yang tidak segaris


Melalui tiga titik yang segaris tidak ada satu pun garis
lurus yang dapat dibuat akan tetapi tak hingga
banyaknya kurva yang dapat dibuat melalui tiga titik
tersebut.

3 B
C

2 A
1

Gambar 1.5 Banyak Titik Segaris

Page | 4
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

1.2 Garis Bilangan


1.2.1 Jenis Bilangan
Mendengar bahasan bilangan biasanya yang terlintas di
pikiran kita adalah angka-angka. Satu lagi yang berhubungan
dengan angka-angka, yakni nomor. Apakah mereka memiliki
pengertian yang sama?
Angka adalah suatu tanda atau lambang yang digunakan
untuk melambangkan bilangan. Nomor biasanya menunjuk
pada satu atau lebih angka yang melambangkan sebuah
bilangan bulat dalam suatu barisan bilangan-bilangan bulat
yang berurutan. Bilangan adalah suatu konsep matematika
yang digunakan untuk pencacahan, pengukuran, dan
perhitungan.
Coba perhatikan gambar di bawah!

IXX 24,999

-23

Gambar 1.6 Bilangan, Angka, dan Nomor

Page | 5
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Coba tunjukkan manakah yang angka, nomor, dan


bilangan pada gambar di atas! Berikan alasannya!

Gambar 1.7 Kategori Bilangan

Perhatikan gambar 1.7 di atas! Pada dasarnya semua


bilangan adalah bilangan kompleks, yakni memiliki bagian
real dan bagian imajiner. Bilangan kompleks dapat dinyatakan
dengan:

Gambar 1.8 Bilangan Kompleks

Page | 6
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Bilangan imajiner adalah bilangan yang merupakan akar


dari bilangan negatif. Contoh:
, , , , dst.
Untuk memudahkan penulisan dalam buku-buku
digunakan simbol i dan j untuk menggantikan . Sehingga:

dengan cara yang sama,

Bilangan imajiner hanya ada dalam perhitungan matematis.


Mereka tidak bisa digunakan untuk pencacahan.
Selain bilangan imajiner adalah bilangan real, yakni
bilangan yang biasa digunakan sehari-hari untuk pencacahan
dan perhitungan. Mereka tidak memiliki faktor i (imajiner).
Bilangan real bisa dibedakan menjadi dua jenis, yakni
bilangan rasional dan irrasional. Yang dimaksud rasional
adalah bilangan yang bisa diungkapkan dalam bentuk rasio
atau perbandingan (ratio).

Contoh: -5; 1 ; 0,123; 1/3; 1,01010; 0,666666.. dsb.

Page | 7
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Semua bilangan bulat pasti bisa diungkapkan dengan


bentuk perbandingan (cukup jelas bukan?). Bilangan pecahan
juga sudah jelas. Bilangan decimal yang termasuk bilangan
rasional ciri-cirinya adalah memiliki susunan angka-angka
yang berulang (lihat contoh di atas), karena sesungguhnya
bilangan tersebut adalah bilangan pecahan yang diungkapkan
dalam bentuk desimal.

Dan tentunya bilangan irrasional adalah bilangan yang


tidak bisa diungkapkan dalam bentuk rasio.
Contoh:
= 3,14159265..

Bilangan rasional masih bisa dibedakan menjadi beberapa


kategori lagi. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar
1.9 berikut!.

Page | 8
EduMacs Publisher
_____________________________________________________
Bilangan Kompleks

Bilangan Real (nyata) Bilangan Imajiner

Bilangan Irasional Bilangan Rasional

Bilangan Bulat (Integers) Bilangan Pecahan

Bilangan Bulat Negatif Bilangan Cacah

Bilangan Nol Bilangan Asli

Bilangan Ganjil Bilangan Genap

Gambar 1.9 Diagram Jenis-jenis Bilangan

LATIHAN 1.1 _____


Benarkah pernyataan-pernyataan berikut? Berikan alasan yang
tepat!
1. Bilangan imajiner dikurangi dengan bilangan imajiner
menghasilkan bilangan real!
2. Bilangan imajiner dikali dengan bilangan imajiner
menghasilkan bilangan imajiner!

Page | 9
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

3. Bilangan real adalah bilangan kompleks yang bagian


imajinernya bernilai nol!
4. Bilangan imajiner adalah bilangan kompleks yang bagian
realnya bernilai nol!
5. adalah bilangan irrasional!
6. adalah bilangan rasional!
7. adalah bilangan irrasional!
8. Bilangan kompleks dikali bilangan kompleks hasilnya
adalah bilangan real!
9. Diantara 0 dan 1 terdapat takhingga banyaknya bilangan
irrasional!
10.

__________________________________________________

1.2.2 Garis Bilangan


Coba sebutkan semua bilangan real diantara angka -5 dan
4! Benarkah hanya: -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, dan 3?
Tentu saja tidak hanya itu kan? Yang disebutkan tadi
hanyalah bilangan bulat antara -5 dan 5, padahal bilangan
pecahan dan bilangan irrasional termasuk juga bilangan real.
Jadi, antara -5 dan 5 bisa dibuat banyak sekali bilangan real,
bahkan tak hingga banyaknya. Jangankan dengan batasan

Page | 10
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

tersebut, dari 0 hingga 0,001 saja sudah tidak memungkinkan


ditulis satu per satu.
Untuk memudahkan memperoleh gambaran himpunan
bilangan yang ada dalam batas tertentu dipakailah dua cara:
1. menggunakan notasi himpunan
Contoh: H adalah himpunan (kumpulan) semua bilangan
real yang nilainya lebih dari -5 dan kurang dari 4, dapat
ditulis dalam bentuk notasi:
H={ x / x : 5 x 4, x R }
2. menggunakan garis bilangan.
Garis bilangan berfungsi untuk menggambarkan posisi
relatif dari nilai suatu bilangan. Garis bilangan diberi ruas-
ruas angka yang berskala.
Contoh:
Tentukan posisi nilai dari -2,2222; 0,001; 5; 15; 25,75; ;
; -2i dan pada garis bilangan berikut!

Sebagai latihan silahkan coba dijawab sendiri dengan


menunjuk perkiraan posisi pada garis bilangan di atas!

Page | 11
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Himpunan seperti di atas berisi interval (rentang) bilangan


real. Batas interval sendiri bisa masuk dalam himpunan bisa
juga tidak tergantung dari ungkapan pernyataannya. Sehingga
ada tiga jenis interval:
a. interval terbuka
b. interval tertutup
c. interval semi terbuka
Berikut penjelasannya dalam beberapa contoh:
a. Interval Terbuka
Contoh:
H terdiri dari bilangan real antara -5 dan 4. Atau dapat
dinyatakan dengan:
H={ x / x : 5 x 4, x R }.
Himpunan bilangan tersebut dapat dinyatakan dengan ruas
garis bilangan seperti berikut:

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

Skala yang dipakai disini adalah 1 meskipun sebenarnya


bebas saja asalkan cukup jelas untuk dibaca dan sederhana.
Lingkaran berlubang pada angka -5 dan 5 sebagai batas
ruas garis artinya adalah angka -5 dan 5 tersebut tidak
termasuk dalam himpunan. Ada tak hingga banyaknya

Page | 12
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

bilangan pada ruas garis bilangan tersebut. Misalkan angka


1,000000012; 1,5; 1,75, dan 1,9999901 terletak diantara 1
dan 2 pada ruas garis tersebut, dan sebagainya.

b. Interval Tertutup
Contoh:
P adalah kumpulan bilangan real yang nilainya dari 0
hingga 1. Atau dapat dinyatakan dengan:
P={ x / x : 0 x 1, x R }.
Sekali lagi bahwa sebenarnya bebas menentukan skala pada
ruas garis. Sebagai contoh disini akan dipakai skala 0,1
pada garis bilangan himpunan P.

0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1

Batas ruas garis adalah lingkaran hitam penuh di atas angka


0 dan angka 1, artinya angka 0, dan angka 1 termasuk
anggota himpunan.

c. Interval Semi Terbuka


Contoh:
A adalah kumpulan bilangan real dari 2 hingga kurang dari
5. Atau dapat dinyatakan dengan:

Page | 13
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

A={ x / x : 2 x 5, x R }.

2 3 4 5

Perhatikan bulatan di atas angka 2 dan 5. Masing-masing


artinya adalah angka 2 termasuk dalam himpunan A
tersebut, sedangkan 5 tidak termasuk. Jadi untuk batas
atau selalu memakai bulatan hitam penuh di atas angka
yang bersesuaian pada ruas garis bilangan.
Beberapa interval memiliki batas di titik takhingga,
contohnya:

d. T adalah kumpulan semua bilangan real kurang dari -5.


Atau dapat dinyatakan dengan: T={ x / x : x 5, x R }.

2 3 4 5

e. S adalah kumpulan semua bilangan real.


Atau dapat dinyatakan dengan: S={
x/ x: x ,x R }.

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

Page | 14
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Garis bilangan jenis inilah yang dipakai pada sistem


koordinat kartesius.

f. B adalah himpunan bilangan bulat dari -2 hingga 5.


Atau dapat dinyatakan dengan:
B={ x / x : 2 x 5, x B }.
Garis bilangan yang menunjukkan himpunan B tersebut
adalah sebagai berikut:

-2 -1 0 1 2 3 4 5

Himpunan bilangan yang masuk semuanya ditulis dan


ditunjukkan dengan titik-titik hitam pada garis. Tidak ada
ruas garis tebal yang mengubungkan titik-titik angka
tersebut karena memang tidak ada angka diantaranya yang
termasuk anggota himpunan bilangan tersebut. Sebagai
contoh angka -1,0203; -1,25; -1,50 yang terletak di antara
angka -2 dan -1 bukanlah bilangan bulat, maka tidak
termasuk ke dalam himpunan B.

Page | 15
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

1.3 Koordinat Kartesius


Koordinat kartesius dibentuk oleh garis bilangan yang saling
tegak lurus. Koordinat kartesius bidang terdiri dari garis bilangan
X dan Y, dan koordinat ruang terdiri dari garis bilangan X, Y, dan
Z. Masing-masing garis saling berpotongan di titik nol.
1.3.1 Koordinat kartesius bidang.
Sumbu horizontal X dan sumbu vertikal Y keduanya
merupakan garis bilangan dari himpunan seluruh bilangan real.
X=Y={ x / x : x ,x R }.Kedua sumbu terletak pada
sebuah bidang yakni bidang X-Y.

Y
4
X-Y
3

1
X
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
-1

-2

-3

-4

Gambar 1.10 Koordinat Kartesius Bidang

Page | 16
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

1.3.2 Koordinat kartesius ruang.


Sumbu X, Y, dan Z ditentukan dengan aturan tangan kanan.
Arah sumbu X positif searah dengan lengan, arah sumbu Y positif
sama dengan arah jari yang ditekuk, dan arah sumbu Z positif
searah dengan arah ibu jari. Lihat gambar berikut!.

Z Z

2
Y -3
1 -2
X
-1

-3 -2 -1 0 1 2 3 Y
1
2 -1
3
X -2

-3

Gambar 1.11 Koordinat Kartesius Ruang

Sumbu X dan sumbu Y terletak pada bidang X-Y, sumbu X dan


sumbu Z terletak pada bidang X-Z, serta sumbu Y dan sumbu Z
terletak pada bidang Y-Z.

Page | 17
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Sebarang bilangan yang terletak sepanjang sumbu X biasa di beri


lambang x, dan sembarang bilangan yang terletak sepanjang
sumbu Y biasa di beri lambang y, begitu juga untuk sumbu Z diberi
lambang z.
Contoh:
a. Tunjukkan nilai x = 2, y = -1,5 pada koordinat kartesius X-
Y!
Kedua nilai tersebut ditunjukkan pada titik tebal sebagai
berikut:

1
X=2

-3 -2 -1 0 1 2 3 X
-1
y=1,5
-2

-3

b. Tunjukkan semua nilai x dengan batasan: 2 x 3 dan


semua nilai y dengan batasan: 3 y 2 pada koordinat
kartesius X-Y!

Page | 18
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Kedua himpunan tersebut ditunjukkan pada garis tebal


sebagai berikut:

1
x/ x: 2 x 3
-3 -2 -1 0 1 2 3 X
-1

-2 y/ y: 3 y 2

-3

LATIHAN 1.2_____________________________________
Manakah diantara pernyataan berikut yang benar?
1. A adalah himpunan/kumpulan bilangan real dari-1 sampai
4, maka A={-1, 0, 1, 2, 3, 4}.
2. B adalah himpunan/kumpulan bilangan bulat dari -3
hingga 1, maka A={-3, -2, -1, 0, 1}.
3. C adalah himpunan bilangan real dari -2 hingga 100, maka
-1,999999999 adalah anggota himpunan C.
4. Bilangan real antara -1 dan 1 adalah hanya 0.
5. 0 adalah bilangan real antara -1 dan 1.

Page | 19
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

6. Ada tak hingga banyaknya bilangan bulat antara 0 dan 1.


7. Phi () adalah bilangan pecahan diantara 3 dan 4.

8. 7 adalah bilangan pecahan antara 2 dan 3.


9. Titik-titik berhimpitan tak hingga banyaknya sehingga
membentuk garis bilangan sebenarnya menunjukkan
angka-angka.
10. Banyaknya bilangan real diantara -100 hingga 2 sebanyak
titik-titik yang membentuk garis bilangan himpunan angka
tersebut.
__________________________________________________

1.4 Pola Aturan dan Variabel


Fungsi bisa diartikan sebagai pola aturan. Yang diatur disebut
variabel, yakni variabel dependen (terikat) dan variabel
independen (bebas). Contoh:
a. A adalah kumpulan bilangan bulat dari -5 hingga -2. Peraturan
F menyatakan bahwa: himpunan B adalah himpunan bilangan
hasil perkalian masing-masing anggota himpunan A dengan
angka 2.
Aturan F : masing-masing anggota A dikali 2,
Variabel dependennya : anggota himpunan B
Variabel independennya : anggota himpunan A
Jadi,
A={-5, -4, -3, -2} : variabel independen,
Page | 20
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

B={-10, -8, -6, -4} : variabel dependen, karena


bergantung dari nilai A, sekaligus sebagai
hasil dari aturan F. Himpunan A dan B dapat
dibedakan dengan jelas dengan melihat
anggotanya.
b. X adalah himpunan semua bilangan real. Aturan R
menyatakan bahwa Y adalah himpunan semua bilangan hasil
perkalian semua nggota X.
X dapat dinyatakan dengan garis bilangan sebagai berikut:

-2 -1 0 1 2

Setiap titik-titik angka pada garis bilangan tersebut dikalikan


dua dan akan menghasilkan himpunan Y.
Y dapat dinyatakan dengan garis bilangan sebagai berikut:

-4 -2 0 2 4

Setelah diperhatikan ternyata garis bilangan X dan Y tersebut


hakikatnya adalah persis sama, yakni jika garis bilangan X
diperpanjang akan menjadi:

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

Page | 21
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Jika garis bilangan Y skalanya diubah, yakni dari 2 menjadi 1


akan menjadi:

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

Hal ini menjadi mustahil untuk menentukan aturan yang


mengatur himpunan X dan himpunan Y jika hanya dengan melihat
garis bilangan himpunan masing-masing.
Untuk mengatasi hal tersebut dibuatlah pasangan angka-
angka. Yakni setiap anggota himpunan X ditulis berpasangan
dengan anggota himpunan Y yang bersesuaian menurut aturan R.
Misalkan diambil titik-titik perwakilan (anggota X ditulis di
depan): (-1, -2), (0, 0), (10, 20), dan (1000, 2000). Sekarang tentu
memberikan gambaran fungsi R yang lebih jelas.
Pasangan titik-titik yang banyaknya tak hingga tersebut hanya
dapat digambarkan pada koordinat kartesius dan membentuk garis
fungsi R seperti terlihat pada gambar berikut.
Semua anggota himpunan bilangan real X di gambarkan
sebagai sumbu X dan semua anggota himpunan bilangan real Y di
gambarkan sebagai sumbu Y. Jika ditarik garis vertikal dari
sembarang titik di sumbu X kemudian setelah memotong garis
fungsi ditarik garis horizontal memotong sumbu Y didapatkan
bilangan pasangan X tersebut. Pada gambar diberi contoh pasangan

Page | 22
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

(1,2). Dengan garis tersebut dapat dicari pasangan nilai X= -


3,00202 dan sebagainya.
Y

3 Y=2.X

-3 -2 -1 0 1 2 3 X
-1

-2

-3

Page | 23
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

1.4.1 Pemetaan
Sebuah aturan F memasangkan setiap anggota himpunan X
tepat satu dengan anggotaY, maka aturan F disebut pemetaan.
Hubungan dalam pemetaan disebut fungsi.

Y= ?
2
Y= X
X Y
X Y
-2
-2
-1 0
-1 0
0 1
0 1
1 4
1 4
2
2
BUKAN PEMETAAN
PEMETAAN Angka 2 berpasangan dengan 0 &4

Gambar 1.12 Pemetaan dan Bukan Pemetaan

1.4.2 Fungsi f(x)


Jika f adalah fungsi yang memetakan X ke Y, maka ditulis:
f :X Y

X Y

Page | 24
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Fungsi yang sangat sering ditulis selalu menunjukkan


domainnya. Alih-alih menuliskan f : X Y lebih sering ditulis
sebagai f (x) dengan x adalah anggota himpunan X.
Fungsi tersebut bisa digambarkan sebagai mesin yang
mengolah isi karung X agar menjadi isi karung Y.

x
xx

f
y
y

Gambar 1.13 Mesin (Fungsi)

Contoh:
a. Jika karung X isinya adalah -2; -1; 0; 1; 2; 3,001; 4,002.
Dan fungsi atau mesin yang dipakai adalah f ( x) x2 ,
tentukan isi karung Y!

Page | 25
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Jawab:
Karung X Mesin f(x)= x2 Karung Y
-2 (-2)2 4
-1 (-1)2 1
0 (0)2 0
1 (1)2 1
2
2 (2) 4
3,001 (3,001)2 9,006001
4,002 (4,002)2 16,016004

b. Tentukan semua anggota himpunan Y yang dihasilkan dari


fungsi f :X Y, dengan f ( x) x2 3x 2 dan
X {x / x : 1 x 3, x B} ! Gambarkan himpunan X
dan Y dalam garis bilangan!

Jawab:
X f(x)= x2 - 3x + 2 Y
-1 (-1)2 3(-1) + 2 6
0 (0)2 3(0) + 2 2
2
1 (1) 3(1) + 2 0
2 (2)2 3(2) + 2 0

Page | 26
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Garis bilangan untuk X adalah sebagai berikut (perhatikan


soal di atas, x B artinya, x haruslah bilangan bulat):

-1 0 1 2 x

Garis bilangan untuk Y adalah sebagai berikut:

y
0 1 2 3 4 5 6

Jika pasangan anggota himpunan masing-masing dibuat


pada koordinat kartesius menjadi seperti berikut:
Y

-1,6 6

2 0,2

1
1,0 2,0
-3 -2 -1 0 1 2 3 X

c. Tentukan semua anggota himpunan Y yang dihasilkan dari


fungsi f :X Y , dengan f ( x) x2 2x 1 dan

Page | 27
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

X {x / x : 1 x 3, x R} ! Gambarkan himpunan X
dan Y dalam garis bilangan!

Jawab:
Tidak mungkin bisa menuliskan semua anggota himpunan
X tersebut, ingat kenapa? Garis bilangan X adalah sebagai
berikut:

X
-1 0 1 2 3

Untuk mendapatkan anggota himpunan Y diambil beberapa


bilangan bulat dari himpunan X sebagai perwakilan agar
bisa mengambarkan garis bilangannya.

X f(x)= x2 - 2x + 1 Y
-1 (-1)2 2(-1) + 1 4
2
0 (0) 2(0) + 1 1
1 (1)2 2(1) + 1 0
2 (2)2 2(2) + 1 1
3 (3)2 2(3) + 1 4

Terlihat bahwa bilangan anggota himpunan Y terbesar


adalah 4 dan terkecil 0. Nilai 0 dan 4 kedua-duanya adalah
anggota Y. Garis bilangannya adalah:
Page | 28
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Y
0 1 2 3 4

Sekali lagi bahwa untuk mengetahui fungsi yang


menghubungkan nilai-nilai x dan y akan mustahil jika
hanya dengan melihat garis bilangan X dan Y. Fungsi
tersebut akan dapat diamati dengan mempelajari pasangan-
pasangan nilai x dengan y yang bersesuaian seperti:
(-0,99999.; 3,99999.), (0,1), (1,0), (2,1), dan (3,4).
Jika semua pasangan-pasangan nilai x dan y yang takhingga
banyaknya digambarkan dengan titik-titik pada koordinat
kartesius akan membentuk kurva sebagai berikut:

-1,4 4 3,4

2
y
0 1 2 3 4
1

-3 -2 -1 0 1 2 3 X

Page | 29
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

LATIHAN 1.3_____________________________________
1. Apa perbedaan penggunaan notasi X dengan x atau Y
dengan y?
2. X adalah himpunan bilangan bulat lebih dari -3 dan kurang
dari 3. Fungsi f menyatakan bahwa himpunan Y
beranggotakan bilangan-bilangan hasil kuadrat dari
masing-masing anggota himpunan X. Berapa jumlah
anggota Y? Tunjukkan semua anggota himpunan Y dalam
garis bilangan!
3. X={ x / x : x 2, x B }dan f :X Y dengan
f ( x) 2 x 5 . Maka himpunan Y={ y / y : y a, y B }.
Tentukan nilai a dan gambarkan pasangan nilai x dan y
yang bersesuaian pada koordinat kartesius!
4. X adalah himpunan bilangan real lebih dari -3 dan kurang
dari 3. Fungsi f menyatakan bahwa himpunan Y
beranggotakan bilangan-bilangan hasil kuadrat dari
masing-masing anggota himpunan X. Berapa jumlah
anggota Y? Tunjukkan semua anggota himpunan Y dalam
garis bilangan!
5. X={ x / x : x 2, x R }dan f :X Y dengan
f ( x) 2 x 5 . Maka himpunan Y={ y / y : y a, y R }.
Tentukan nilai a dan gambarkan pasangan nilai x dan y
yang bersesuaian pada koordinat kartesius!

Page | 30
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

6. X={ x / x : x 2, x R }dan f :X Y dengan


1
f ( x) . Gambarkan pasangan nilai x dan y yang
x 1
bersesuaian pada koordinat kartesius!
7. Y={ y / y : 0 x 9, x R }dan f :Y X dengan

f ( y) y . Gambarkan pasangan nilai x dan y yang


bersesuaian pada koordinat kartesius!
8. Benarkah { a x }={ x a }?
9. Benarkah { x b }={ x b }?
10. Benarkah jika y x 2 akan selalu y x? Berikan
alasannya!

11. Untuk x 0 berapa nilai y x ? Berikan penjelasan!


12. Sebuah fungsi f : X Y dengan f ( x) 2 x 5 . Apakah
fungsi f ini memetakan himpunan X terhadap Y? Apakah
fungsi f ini memetakan himpunan Y terhadap X ? Apakah
hubungan himpunan X dan Y merupakan korespondensi
satu-satu?
13. Sebuah fungsi f : X Y dengan f ( x) 2 x2 5.
Apakah fungsi f ini memetakan himpunan X terhadap Y?
Apakah fungsi f ini memetakan himpunan Y terhadap X ?
Apakah hubungan himpunan X dan Y merupakan
korespondensi satu-satu?

Page | 31
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

14. Dari kurva berikut apakah fungsi f ini memetakan


himpunan X terhadap Y? Apakah fungsi f ini memetakan
himpunan Y terhadap X ? Berikan kesimpulan!

F(x)

15. Dari kurva berikut apakah fungsi f ini memetakan


himpunan X terhadap Y? Apakah fungsi f ini memetakan
himpunan Y terhadap X ? Berikan kesimpulan!

F(x)

16. Sebuah fungsi f : X Y dengan f ( x) a x c . Apakah


boleh ditulis y a x c ? Berikan alasannya!

Page | 32
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

17. Bisakah Anda tunjukkan fungsi f : X Y yang mengatur


Y dan X sehingga didapat Y {y / y : 0 x 24, x R}
dari X {x / x : 1 x 5, x R} ?
18. Apakah hanya fungsi dengan domain bilangan real saja
yang bisa membentuk kurva atau garis?
19. Apakah fungsi mempunyai pengertian yang sama dengan
persamaan?
20. Apakah fungsi dan persamaan memiliki hubungan?
Berikan alasan yang tepat!

Page | 33
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

BAB 2
FUNGSI LINIER

Garis adalah kumpulan titik-titik yang saling berhimpitan.


Pada koordinat kartesius titik-titik garis lurus menunjukkan
pasangan angka-angka sebuah fungsi linier. Sebuah fungsi
f :X Y sehingga untuk setiap anggota himpunan Y berlaku
persamaan y m x n , dan X {x / x : x ,x R} selalu
menghasilkan titik-titik pasangan bilangan (x,y) yang membentuk
garis lurus pada koordinat kartesius. Persamaan y m x n
tersebut disebut dengan fungsi linier.

2.1 Diketahui titik potong pada kedua sumbu.


Sebuah garis memotong sumbu X di titik (a, 0) dan memotong
sumbu Y di titik (0, b) seperti gambar di bawah. Jadi, (a, 0) dan (0,
b) merupakan bagian dari titik-titik pasangan bilangan yang tak
hingga banyaknya dari persamaan y m x n . Sehingga:
y m x n
(a, 0) 0 m a n
n
m
a
b
(0, b) b m 0 n m
a
n b
Page | 34
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Jadi, fungsi tersebut menjadi:


b
y x b (1.1)
a
Atau untuk lebih mudahnya persamaan tersebut bisa ditulis
sebagai:
(1.2)

Nilai m disebut dengan gradien (grade, gradual = bertingkat) atau


tingkat kemiringan garis.

b
y x b
a

a
0 X

Gambar 2.1 Persamaan Garis Jika 2 Titik Potong Diketahui

Contoh:
Tentukan persamaan garis yang melalui titik (-5,0) dan (0,-2)!

Page | 35
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Jawab:
Cara pertama:
y m x n
(-5, 0) 0 m 5 n
n
m
5
(0, -2) 2 m 0 n m 2/5
n 2
2
y x 2
5
Cara kedua:
b x a y a b, a 5,
( 2) x ( 5) y ( 5) ( 2)
2
2 x 5 y 10 y x 2
5
Cara kedua lebih pendek sehingga persamaan garisnya didapat
dengan lebih cepat.

2.2 Diketahui gradien dan sebuah titik yang melaluinya.


Ada dua cara untuk membuat garis yang melalui titik (c, d)
dengan kemiringan p.
a. cara pertama
Buat garis pada titik (c, d) tersebut dengan arah bebas,
kemudian putar hingga kemiringannya sebesar p.

Page | 36
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Y Y

(c, d)
(c, d)

0 X 0 X

Gambar 2.2 Persamaan Garis Jika 1 Titik dan Gradien


Diketahui, Cara Pertama

Persamaan garis dapat dicari dengan cara sebagai berikut:


y m x n
1. m = p y p x n
2. (c, d) d p c n y p x d pc
n d pc
Jadi, persamaan garis yang dimaksud adalah
y p x d pc (1.3)

b. cara kedua
Buat garis dengan kemiringan m, kemudian geser agar melalui
titik (c, d).

Page | 37
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Y Y

m p

(c, d)

0 X 0 X

Gambar 2.2 Persamaan Garis Jika 1 Titik dan Gradien


Diketahui, Cara Kedua

Persamaan garis dapat dicari dengan cara sebagai berikut:


y m x n
1. (c, d) d p c n
n d pc y p x d pc
2. m = p y p x n
Jadi, persamaan garis yang dimaksud adalah y p x d pc .

Contoh:
Sebuah garis dibuat pada titik (3, 2) dengan kemiringan -2.
Tentukan persamaannya!
Jawab:

Page | 38
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

y m x n
1. m = -2 y 2 x n
2. (3, 2) 2 2 3 n y 2 x 8
n 8
2.3 Diketahui dua buah titik sebarang yang dilaluinya.
2.3.1 Cara pertama : menghitung gradien
Sebuah garis lurus melalui titik (a, b) dan (c, d). Maka nilai m
dan n dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut (perhatikan
gambar!).
Y

(c, d)
d

d-b
(a, b)
b

c-a

0 a c X

Gambar 2.2 Persamaan Garis Jika 2 Titik Diketahui

y
m
x

Page | 39
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

y2 y1
m (dimanapun titiknya hasil ini akan
x2 x1
selalu sama, mengapa?)
d b
m
c a
d b
y x n
c a
Untuk mendapatkan nilai n salah satu titik dimasukkan dalam
persamaan tersebut, misal titik (a, b).
d b
y x n
c a
d b
b a n
c a
d b
n b a
c a
bc ba ad ba
n
c a c a
bc ad
n
c a
Jadi, persamaan garisnya menjadi:
d b bc ad
y x (1.4)
c a c a

Contoh:
Tentukan persamaan garis yang melalui titik (2,-3) dan (-2,2)!

Page | 40
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Jawab:
y2 y1
m
x2 x1

2 ( 3)
m
2 2
5
m
4
y m x n
5
y x n
4
5
(2,-3) 3 2 n
4
5
3 n
2
1
n
2
5 1
Jadi, persamaan garis tersebut adalah: y x
4 2
2.3.2 Cara kedua : substitusi
Sebuah garis dengan persamaan y m x n melalui titik (a, b)
dan (c, d). Maka nilai m dan n dapat ditentukan dengan cara
sebagai berikut:
y m x n
1. (a, b) b m a n n b m a
2. (a, b) d m c n

Page | 41
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

d m c b m a
d b m (c a)
d b
m
c a
3. n b m a
d b
n b a
c a
c a d b
n b a
c a c a
bc ba da ba
n
c a c a
bc ad
n
c a
d b bc ad
y x
c a c a
Contoh:
Tentukan persamaan garis yang melalui titik (2,-3) dan (-2,2)!
Jawab:
y m x n
1. (2, -3) 3 m 2 n n 3 2m
2. (-2, 2) 2 m 2 n
2 2m ( 3 2m)
5 4m
5
m
4

Page | 42
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

3. n 3 2m
5
n 3 2
4
n 1/ 2
5 1
y x
4 2
LATIHAN 2.1_____________________________________
1. Buktikan bahwa jika sebuah titik (a, b) dilalui oleh dua
garis dengan gradien yang sama kedua garis pasti saling
berhimpitan!
2. Buktikan bahwa dua buah garis atau lebih dengan gradien
yang sama pasti sejajar!
3. Buktikan bahwa dua buah garis yang saling tegak lurus
hasil perkalian gradiennya adalah -1!
4. Buktikan bahwa dua buah garis dengan gradien yang
berbeda pasti berpotongan di satu buah titik!
5. Fungsi f1 : X 1 Y1 dengan f 1 ( x) 2 x 7 dan fungsi

f2 : X 2 Y2 dengan f 2 ( x) x 3, serta
X1 X2 {x / x : x ,x R} akan membuat
himpunan Y1 dan Y2 mempunyai satu buah anggota yang
sama. Tentukan bilangan tersebut dan pasangan nilai (x,
y)-nya yang sama!

Page | 43
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

6. Ruas garis 1 memiliki persamaan y1 2 x 7 dengan


domain = { x / x : 5 x 5, x R } dan ruas garis 2
dengan persamaan y2 x 3 dengan domain = {
x / x : 7x 3, x R }. Gambarkan kedua ruas garis
tersebut pada satu bidang koordinat kartesius! Apakah
ruas garis tersebut saling berpotongan?
7. Garis 1 melalui titik ( -3, 1) dan (1, -3). Garis 2
memotong tegak lurus garis 1 dan melalui titik (2, 2).
Tentukan persamaan kedua garis tersebut!
8. Sebuah garis melalui titik (1, 3) dan (-1,-3). Garis tersebut
kemudian di geser sehingga melalui titik (4, 3). Tentukan
persamaan garis sebelum dan sesudah digeser!
9. Sebuah garis memotong sumbu X di (2, 0) dan
membentuk sudut 300 dengan sumbu X. Tentukan
persamaannya!
10. Tentukan persamaan sebuah garis mendatar yang melalui
titik dengan ordinat (nilai y) 3!
11. Tentukan persamaan sebuah garis vertikal yang melalui
titik dengan absis (nilai x) 3!
12. Sebuah ruas garis dibentuk dari persamaan y 2x 3 dan
dengan domain ={ x / x : 0 x 4, x R }dipotong oleh
garis l yang saling tegak lurus tepat di tengah-tengah.
Tentukan titik potong garis l pada sumbu X dan sumbu Y!

Page | 44
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

13. Tentukan persamaan ruas garis berikut dengan lengkap!


Y

2
0 X
-2

14. Sebuah garis dengan gradien memotong sumbu X dan Y


sedemikian sehingga terbentuk bidang segitiga yang
dibatasi oleh sumbu X, sumbu Y ,dan garis. Luas bidang
adalah 24 satuan. Tentukan persamaan garis tersebut!
15. Buktikan bahwa jika arah garis adalah dari kiri bawah ke
kanan atas gradiennya selalu positif dan jika arah garis
adalah dari kanan bawah ke kiri atas gradiennya selalu
negatif!
16. Buktikan bahwa superposisi garis tegak dengan garis
horizontal hasilnya adalah garis yang selalu membentuk
sudut 450 dengan sumbu koordinat!
17. Tentukan persamaan sebuah garis yang semua titiknya
memiliki jarak terdekat 4 satuan terhadap garis
2 y 3x 6 0

Page | 45
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

18. Buktikan bahwa superposisi dua buah garis yang saling


m12 1
tegak lurus memiliki gradien m dengan m1
m1
adalah gradien salah satu garis yang disuperposisi!

MATLAB:

a. Cara memulai menggunakan Matlab:


a.1. Bukalah software Matlab
Maka akan muncul jendela:

Command Window

Gambar 2.3 Jendela Matlab, Command Window


Page | 46
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

a.2. Klik File New M-File (lihat gambar di atas!)


Maka akan muncul jendela seperti berikut:

Gambar 2.4 Jendela M-File Editor

a.3. Ketikkan perintah berikut pada jendela Editor tersebut.


x=linspace(0,5);
y=[2 -5];
p=polyval(y,x);
plot(x,p), title('y=2x-5'), xlabel('x'),ylabel('y')

a.4. Simpan file tersebut pada folder yang Anda inginkan.


Anda bisa buat folder sendiri.
Perhatikan contoh berikut!

Page | 47
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Gambar 2.5 Menyimpan M-File


a.5. Setelah tersimpan. Klik FileSet Path
Maka, akan muncul jendela:

Folder Tempat
menyimpan M-File

Gambar 2.6 Jendela Set Path

Page | 48
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

a.6. Klik Add Folder, dan browse folder tempat menyimpan


M-File! Setelah folder tersebut ditampilkan pada area
MatlabSearchPath, klik tombol Save Close.
a.7. Kembalilah ke jendela utama Matlab. Ketik perintah: run
garisLurus pada Command Window! Lalu tekan tombol
Enter! Perhatikan gambar grafik yang muncul!

b. Membuat plot dari fungsi diskrit.


b.1. Pada kesempatan ini kita akan membuat plot dari fungsi

Dengan batas nilai x adalah


Yakni, nilai x adalah bilangan bulat.
b.2. Lakukan langkah seperti pada a.1 sampai a.2 di atas!
b.2. Ketikkan perintah:
x= 0:1:4;
p=[2 0];
v=polyval(p,x);
stem(x,v), title('y=2x'), xlabel('x'), ylabel('y')
b.3.Lanjutkan instruksi berikutnya seperti pada poin a di atas!

Page | 49
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

BAB 3
FUNGSI KUADRAT

Sebuah fungsi f : X Y sehingga untuk setiap anggota

himpunan Y berlaku persamaan y a x2 b x c, a 0 dengan


X {x / x : x ,x R} selalu menghasilkan titik-titik
pasangan bilangan (x, y) yang membentuk grafik parabola pada
koordinat kartesius. Persamaan y a x2 b x c tersebut
disebut dengan fungsi kuadrat.
Contoh:
Sebuah fungsi memetakan himpunan
X {x / x : 2 x 2, x R} terhadap himpunan Y yang semua
anggotanya dihasilkan dari kuadrat masing-masing anggota
himpunan X. Tunjukkan semua titik pasangan bilangan (x,y) yang
bersesuaian pada koordinat kartesius!
Jawab: Y

-2,4 4 2,4

-3 -2 -1 0 1 2 3 X

Page | 50
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

3.1 Nilai a pada y a x2 b x c


Nilai a pada menentukan arah cekungan, telungkup atau
terbuka. Nilai a 0 , kalau nol jadi bukan persamaan kuadrat
a. a bernilai positif (a>0)

Y Y

+ +
+ +
+ + +++ ++ + X
- - - -- -
-- - -- X

Gambar 3.1 Nilai a>0

Artinya x2 akan selalu menghasilkan nilai positif. Sehingga


untuk x mendekati nilai y akan menuju ekstrem positif, dan
untuk nilai x mendekati nilai y juga selalu ekstrem positif.
Dengan kata lain, di dalam X {x / x : x ,x R}
ada x = m yang membuat nilai y paling kecil dari nilai y yang lain.
Nilai tersebut disebut nilai ekstrem minimum. Sehingga
persamaan y a x2 b x c dengan a > 0 menghasilkan grafik
parabola cekung terbuka.
Contoh:

Page | 51
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Buktikan bahwa sebuah fungsi f : X Y sehingga untuk


setiap anggota himpunan Y berlaku persamaan
y 2 x2 4 x , dengan X {x / x : x ,x R} akan
membentuk grafik parabola cekung terbuka! Carilah anggota
himpunan X yang membuat nilai y positif dan yang membuat
nilai y yang negatif!
Jawab:
Bukti bahwa y 2 x2 4 x menghasilkan grafik parabola
cekung terbuka:
Jika y 2 x2 4 x menghasilkan parabola cekung
terbuka pastilah berlaku:
Saat x mendekati nilai y akan menuju ekstrem positif:
Diambil nilai x = -100, y 2 ( 100 ) 2 4 ( 100 )
y 20.400
Saat x mendekati nilai y akan menuju ekstrem positif:
Diambil nilai x = +100, y 2 100 2 4 100
y 19.600
diantara -100 dan +100 haruslah didapat nilai y yang lebih
kecil:
Diambil nilai x = 0 y 2 02 4 0 5
y 0
jadi, ada tiga titik seperti berikut:

Page | 52
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

(-100, +20.400)
(+100, +19.600)

(0, 0)

Dari tiga buah titik tersebut menunjukkan bahwa


y 2 x2 4 x pastilah membentuk grafik parabola
cekung terbuka.
Himpunan X yang membuat nilai y posistif (y>0) dan
himpunan X yang membuat nilai y negatif (y<0):
langkah pertama cari nilai x yang membuat y = 0.
y 2 x2 4 x= 0

2 x2 4 x 0
2 x( x 2) 0

2 x 0 x1 0

(x 2) 0 x2 2
buat garis bilangan X.

Grafik sudah diketahui cekung terbuka, maka pastilah kira-kira


seperti berikut:

Page | 53
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

+ + + + + +
-1 0 1 2 3 X

- - - - - -

himpunan X yang membuat nilai y positif


Dari grafik di atas terlihat bahwa untuk x<0 nilai y selalu di
atas sumbu x (y>0). Jadi, himpunan X yang membuat nilai
y positif adalah:
X positif {x / x : x 0 atau x 2, x R}

++++ ++++
Y>0
-1 0 1 2 3 X

Jadi, himpunan X yang membuat nilai y negatif adalah:


X negatif {x / x : 0 x 2, x R}

-1 0 1 2 3 X
Y<0 - - - - - -

b. a bernilai negatif (a<0)


Artinya x2 akan selalu dikalikan dengan bilangan negatif.
Sehingga untuk x mendekati nilai y akan menuju ekstrem

Page | 54
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

negatif, dan untuk nilai x mendekati nilai y juga selalu


ekstrem negatif.
Dengan kata lain, di dalam X {x / x : x ,x R}
ada x = n yang membuat nilai y paling besar dari nilai y yang lain.
Nilai tersebut disebut nilai ekstrem maksimum. Sehingga
persamaan y a x2 b x c dengan a < 0 menghasilkan grafik
parabola cekung telungkup.

0 X

Gambar 3.2 Nilai a<0

3.2 Akar-akar persamaan kuadrat


Gunanya untuk mencari titik potong pada sumbu X yakni (x1,
0) dan (x2, 0) dan titik potong pada garis horizontal yang lain
(yakni garis dengan persamaan y m ).
Cara pertama: dengan rumus kuadrat.

Page | 55
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

y a x2 b x c 0

a x2 b x c 0

b b2 4 a c
x1 , x 2 x1 (3.1)
2 a

b b2 4 a c
x2 (3.2)
2 a

0 X
(x1, 0) (x2, 0)

Gambar 3.4 Akar-akar Persamaan

Cara kedua: dengan memfaktorkan.


a x2 b x c 0
b c
x2 x 0
a a

Page | 56
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

x2 ( x1 x 2 ) x x1 x 2 0
b c
x1 x2 dan x1 x 2
a a
(x x1 ) ( x x2 ) 0

Contoh:
a. Carilah titik potong kurva y x2 2 x 7 pada garis
y 2!
Jawab:
Titik potong tersebut adalah (x1, 2) dan (x2, 2).
Y

(x1, 2) 2 (x2, 2)

0 X

Persamaan grafik y x2 2 x 7
x2 2 x 7 2
Persamaan garis y 2
x2 2 x 7 2
x2 2 x 5 0

Page | 57
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

2 22 4 1 5
x1 =1 6
2 1

2 22 4 1 5
x2 =1 6
2 1

Jadi, titik potongnya adalah: ( 1 6 , 2) dan ( 1 6 ,2).


b. Carilah akar-akar persamaan x2 5 x 6 0
Jawab:
x2 5 x 6 0 dikalikan
dengan -1
x2 5 x 6 0
( x 2) ( x 3) 0
(x 2) 0 , x1 2
(2 2) (2 3) 0
(x 3) 0 , x1 3
(3 2) (3 3) 0
Jadi, akar-akar persamaan tersebut adalah: x1 2 dan

x1 3.

3.3 Determinan
Seperti sudah dibahas sebelumnya salah satu cara mencari
akar-akar persamaan a x 2 b x c 0 adalah memakai rumus
akar kuadrat seperti berikut.

Page | 58
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

b b2 4 a c
x1, 2 (3.3)
2 a
Angka di dalam akar disebut dengan determinan D (determinate:
menentukan). Akan terlihat nanti bahwa determinan akan
menentukan karakteristik persamaan kuadrat. Jadi, rumus akar
kuadrat tersebut menjadi:
D b2 4 a c (3.4)

b D
x1 (3.5)
2 a

b D
x2 (3.6)
2 a
Bentuk tentunya menimbulkan tiga buah kemungkinan:

a. untuk nilai D positif (D>0) akan ada dua bilangan dari D

contoh: 9 = +3 dan -3.

b. untuk nilai D sama dengan nol (D=0) tentunya D =0


c. untuk nilai D negatif (D<0), D tidak ada bilangan real
yang memenuhi.
Nilai nilai D tersebut menentukan karakteristik persamaan
a x2 b x c 0 sebagai berikut:

a. D >0
D
0 1 2 3

Page | 59
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Persamaan a x 2 b x c 0 dengan D > 0 selalu


mempunyai dua akar real yaitu:

b D
x1
2 a

b D
x2
2 a
Artinya fungsi kuadrat y p x2 q x r yang
berpotongan dengan garis y m sehingga membentuk
persamaan a x 2 b x c 0 dengan D > 0 selalu
memiliki dua titik potong pada garis yang dimaksud.
Perhatikan contoh a pada subbab 1.6.1 di atas.

b. D = 0
D
-1 0 1
Akar nol adalah nol sehingga akar D = 0 adalah D = 0 =
0.

b D b 0 b
x1 = = , dan
2 a 2 a 2 a

b 0 b 0 b
x2 = =
2 a 2 a 2 a
Terlihat bahwa x1 = x2 artinya adalah persamaan
a x2 b x c 0 dengan D = 0 selalu mempunyai satu
akar real yaitu:

Page | 60
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

b
x (3.7)
2 a
Sehingga fungsi kuadrat y p x2 q x r yang
berpotongan dengan garis y m sehingga membentuk
persamaan a x 2 b x c 0 dengan D = 0 selalu
memiliki satu titik potong pada garis yang dimaksud.
Perhatikan contoh berikut!

Contoh:
Carilah titik potong kurva y x2 4 x 2 pada garis y 2!

Jawab:
Persamaan grafik y x2 4 x 2

x2 4 x 2 2
Persamaan garis y 2

x2 4 x 2 2
x2 4 x 4 0

2 42 4 1 4
x1
2 1

2 0
x1 =1
2 1

Page | 61
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

2 0
x2 =1
2 1
Jadi, grafik y x2 4 x 2 hanya menyinggung saja
pada garis y 2 di titik singgung (1, 2).

2 y=2

0 1 X
y x2 4 x 2

c. D <0
D
-3 -2 -1 0

Akar negatif tidaklah ada bilangan yang memenuhinya*.

Sehingga akar D < 0 adalah D = .... = { }.

b D
Kalau D -nya saja tidak ada maka x1 tidak
2 a
ada juga. Sehingga, persamaan a x 2 b x c 0 dengan

Page | 62
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

D < 0 tidak mempunyai akar. Sebagai konsekwensinya


adalah fungsi kuadrat y p x2 q x r yang
berpotongan dengan garis y m sehingga membentuk
persamaan a x2 b x c 0 dengan D < 0 tidak
memiliki satu pun titik singgung pada garis yang
dimaksud. Perhatikan contoh berikut!
Contoh:
Carilah titik potong kurva y x2 4 x 2 pada garis y 3!
Jawab:
Persamaan grafik y x2 4 x 2
x2 4 x 2 3
Persamaan garis y 3
2
x 4 x 2 3
x2 4 x 5 0

2 42 4 1 5
x1
2 1

2 4
x1 = (tidak ada)
2 1
Jadi, grafik y x2 4 x 2 tidak memotong maupun
menyinggung garis y 3 seperti ditunjukkan pada grafik
berikut.

Page | 63
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Y
3 y=3

2 y=2

0 1 X
y x2 4 x 2

*
Catatan: persamaan a x 2 b x c 0 dengan D < 0
hanya mempunyai akar-akar imajiner. Akar-akar ini
berguna nanti pada pembahasan persamaan diffierensial.
Jadi pada pembahasan disini untuk sementara akar imajiner
tidak diperhitungkan (dianggap tidak ada).

3.4 Nilai ekstrem


Nilai ekstrem ada dua yakni:
a. nilai ekstrem minimum
adalah bilangan terkecil anggota himpunan Y.
b. nilai ekstrem maksimum
adalah bilangan terbesar anggota himpunan Y.
Sebuah fungsi f : X Y sehingga untuk setiap anggota

himpunan Y berlaku persamaan y a x2 b x c, a 0 dengan


X {x / x : x ,x R} akan selalu memiliki titik ekstrem
saat nilai absis:

Page | 64
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

b
x .
2 a
Grafik parabola y a x2 b x c selalu simetris terhadap garis
b
vertikal x yang disebut sumbu simetri. Dan setiap garis
2 a
horizontal yang memotong grafik akan selalu menghasilkan ruas
garis yang terpotong persis sama oleh sumbu simetri tersebut.
Berikut gambarannya.

Y b
x
2 a

Y=r
3 Y=3

2 Y=1

1 Y=1

Y=0
-2 -1 0 1 2 3 X

Gambar 3.5 Sumbu Simetri

Grafik parabola di atas memiliki persamaan y x2 2 x


dipotong oleh beberapa garis horizontal. Akan terlihat nanti bahwa

Page | 65
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

semua persamaan kuadrat a x 2 b x c 0 yang dihasilkan


b
memiliki nilai x yang sama.
2 a
a. dipotong oleh sumbu X (garis y = 0)
grafik y x2 2 x
x2 2 x 0 a 1 dan b 2
garis y=0
b
maka x
2 a
( 2)
x =1
2 1
Sudah terlihat disini bahwa persamaan garis y m tidak

merubah nilai a maupun b fungsi kuadrat y a x2 b x c.


Yang berubah hanya nilai c saja. Perhatikan sekali lagi contoh
berikut.
b. dipotong oleh garis y = 1
grafik y x2 2 x

x2 2 x 1 0 a 1
dan b 2
garis y=1
b
maka x
2 a
( 2)
x =1
2 1

Page | 66
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Sumbu simetri (garis x


b ) memotong grafik
2 a

y a x2 b x c tepat pada titik ekstremnya (pada contoh yaitu

y x2 2 x , titik ekstremnya adalah titik balik minimum).


Sehingga nilai y pada titik itu adalah:
y a x2 b x c
2
b b
y a b c
2a 2a

b2 b2
y c
4a 2a
b2 2b 2 4 a c
y
4a 4a 4a
b2 4 a c
y
4a
Jadi, nilai ekstrem adalah
b2 4 a c
y (3.8)
4a
D
Bentuk di atas sering diringkas menjadi y . Jika
4a
diperhatikan bentuk ringkas ini tidaklah tepat. D adalah
determinan untuk persamaan a x 2 b x c 0 bukan untuk

persmaan kuadrat y a x2 b x c . Persamaan yang terakhir ini


nilai determinannya tentu berbeda, coba tentukan!

Page | 67
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

3.5 Titik balik


Titik balik untuk fungsi kuadrat y a x2 b x c berada

b b2 4 a c
pada titik ekstremnya yaitu ( , ). Pembahasan
2 a 4a
titik balik, nilai ekstrem dan grafik fungsi kuadrat akan berlanjut
pada pembahasan tentang kalkulus differensial dan integral.

3.6 Cara melukis kurva y a x2 b x c


a. Tentukan kurva terbuka (a>0) atau telungkup (a<0).
b. Tentukan titik potong dengan sumbu Y,
c. Tentukan titik potong dengan sumbu X kalau ada,
b
d. Tentukan sumbu simetrinya yakni garis x ,
2 a
b b2 4 a c
e. Tentukan titik baliknya ( , ),dan
2 a 4a
f. Gambar!

Contoh:
Gambarkan grafik y x2 x 3 pada koordinat kartesius!
Jawab:
a. Kurva terbuka (a =1).

Page | 68
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

b. Titik potong dengan sumbu Y (0, y):


(0, y) y 02 0 3
y 3
Jadi, titik potong dengan sumbu Y adalah (0, 3).
c. Titik potong dengan sumbu X (p, 0) dan (q, 0) kalau ada:
X (p, 0) dan (q, 0) 0 x2 x 3
D D 12 4 1 3
D 11
Jadi, grafik y x2 x 3 tidak memotong sumbu X.
d. Sumbu simetri
b
x
2 a
1
x =1/2
2 1
e. Tentukan titik baliknya
12 4 1 3
y
4 1
y 11 / 4

f. Gambar:

Page | 69
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

(0, 3)
(1/2, 11/4)

0 X

x = 1/2

3.7 Menentukan persamaan y a x2 b x c


a. memotong sumbu X di (x1, 0) dan (x2, 0) serta melalui titik
(m, n).
y a x2 b x c
y b c
x2 x
a a a
y
(x x1 ) ( x x2 )
a
Contoh:
Persamaan y a x2 b x c memotong sumbu X di (-2,
0) dan (3, 0) serta memotong sumbu Y pada ordinat 6.
tentukan nilai a, b, dan c!

Page | 70
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Jawab:
y
(x x1 ) ( x x2 )
a
y
(-2, 0) dan (3, 0) ( x 2) ( x 3)
a
6
(0, 6) (0 2) (0 3)
a
a 1
y
Persamaannya: ( x 2) ( x 3)
1
y x2 x 6
Jadi, a = -1, b = 1, dan c = 6.
b. menyinggung sumbu X di (x1, 0) serta melalui titik (m, n).
y
( x x1 ) 2
a
c. memiliki titik ekstrem (xp, yp)
(y yp )
(x x p )2
a
d. melalui tiga titik sembarang.
Substitusikan titik-titk tersebut pada persamaan
y a x2 b x c sehingga dihasilkan persamaan tiga
variabel dan pecahkanlah!

Page | 71
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

LATIHAN 3.1_____________________________________

a. Sebuah fungsi f : X Y sehingga untuk setiap anggota

himpunan Y berlaku persamaan y x2 2 x 3 , dengan


X {x / x : 1 x 3, x R} menghasilkan titik-titik
pasangan bilangan (x, y) yang membentuk kurva parabola
pada koordinat kartesius. Gambarkan kurva tersebut!
Berapa nilai y maksimum dan minimumnya?
b. Sebutkan syarat-syaratnya agar persamaan
y a x2 b x c memiliki sifat sebagai berikut:
1. Sumbu simetrinya berada di sebelah kiri sumbu Y,
2. tidak menyinggung sumbu X, dan
3. kurvanya telungkup.
c. Dari persamaan y a x2 b x c dengan
X {x / x : x ,x R} manakah pernyataan
berikut yang benar:
1. jika a>0 persamaan tersebut tidak memiliki nilai
maksimum.
2. jika a<0 persamaan tersebut memiliki nilai
minimumnya di .
3. jika b<0 sumbu simetrinya berada di sebelah kanan
sumbu Y.
4. pasti memotong sumbu Y di (0, c).

Page | 72
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

5. jika nilai b 2 4 a c 0 akan memotong sumbu X.


6. tidak memotong garis y 2 c.
7. tidak memotong garis y b x 2c
8. jika a>0 nilai minimumnya terjadi pada saat nilai x
terletak di antara b/a dan +b/a.
d. Persamaan y x2 2 x 3 dicerminkan terhadap garis
y 4 . Tentukan persamaan bayangannya!

e. Jika persamaan y x2 4 x c digeser horizontal


ternyata saling bersentuhan di titik baliknya dengan
persamaan y x2 2 x 3 . Nilai c adalah

f. Jarak kedua titik potong parabola y x2 p x 24 pada


sumbu X adalah 5 satuan, tentukan nilai p tersebut!
g. Sebutkan himpunan nilai x yang membuat nilai y dari
persamaan y x2 3 x 7 lebih dari 5!

h. Agar ungkapan (t 1) x 2 2t x (t 4) bernilai negatif


untuk semua x, maka nilai t adalah.
i. Apabila grafik fungsi y k x2 (k 4) x 1 / 2
seluruhnya di atas sumbu X maka nilai k tidak mungkin
sama dengan ....
j. Tentukan persamaan dari kurva parabola berikut!

Page | 73
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

-1 0 3 X

MATLAB:

a. Menggambar kurva parabola


Lakukan langkah-langkah seperti pada contoh di BAB 2.
Berikut adalah kode untuk membuat plot fungsi:

Buatlah sebuah m-file yang berisi perintah:


x=linspace(-5,5);
y=[1 -2 -3];
p=polyval(y,x);
plot(x,p,x,0), title('y=x^2-2x-3'), xlabel('x'),ylabel('y')

b. Mencari akar-akar persamaan


Berikut adalah kode untuk mencari akar dari

Page | 74
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Buatlah M-File:
y=[1 -2 -3];
p=roots(y)

c. Mencari nilai y jika x diketahui.


Contoh kode berikut untuk mencari nilai y dari fungsi:

Jika nilai x = 1;
Buatlah sebuah m-file yang berisi perintah:
y=[1 -2 -3];
p=polyval(y, 1);

__________________________________________________

Page | 75
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

BAB 4
FUNGSI MODULUS

Sebuah fungsi f : X Y sehingga untuk setiap anggota

himpunan Y berlaku persamaan y f (x) , dengan

X {x / x : x ,x R} maka x telah dipetakan terhadap y


oleh fungsi modulus.
x 0
x

-x <0

Contoh:
Sebuah fungsi f : X Y sehingga untuk setiap anggota himpunan

Y berlaku persamaan y x dengan X {x / x : 3 x 2, x R} .

Buatlah grafiknya!
Jawab:
untuk 0 x 2 maka y x = y x . Grafiknya adalah
sebelah kanan sumbu Y.
Titik-titiknya diantaranya: (0, 0), (1, 1), (1,9999; 1,9999),
dsb.

Page | 76
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

untuk 3 x 0 maka y x = y x . Grafiknya


adalah sebelah kiri sumbu Y.
Titik-titiknya diantaranya: (-0,00009; 0,00009), (-1, 1),
(2,2), (-3, 3), dsb.

-3 -2 -1 0 1 2 3 X
-1

4.1 Menggeser Fungsi Modulus dalam Arah Horizontal


Dengan mentransformasi x menjadi xa maka tidak hanya
fungsi modulus semua fungsi akan tergeser:
a. ke kanan sejauh a satuan untuk a>0
b. ke kiri sejauh a satuan untuk a<0

Contoh:
Gambarlah grafik y 2 x dan grafik y tersebut yang sudah
digeser 1 satuan ke kiri!

Page | 77
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Jawab:
grafik y 2 x (yang sebelah kiri):

grafik y 2 x (yang sebelah kanan): digeser ke kiri sejauh


1 satuan, maka a = -1, dan x = x + 1.
y 2( x' 1)

y 2 x' 2
Contoh titik yang bergeser: (1, 2) (0, 2), dan (-1, 2) (-
2, 2).

Y Y

3 3

2 2

1 1

-2 -1 0 1 2 X -3 -2 -1 0 1 X
-1 -1

Dengan semua nilai x ditambah satu satuan menjadikan seolah-


olah sumbu X digeser satu satuan ke kanan relatif terhadap sumbu
Y awal.

Page | 78
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

4.2 Menggeser Fungsi Modulus dalam Arah Vertikal


Dengan mentransformasi y menjadi yb maka tidak hanya
fungsi modulus yang akan tergeser, tapi semua fungsi.
a. ke atas sejauh b satuan untuk b>0
b. ke bawah sejauh b satuan untuk b<0
y x y b x

b>0
Y Y

3 3

2 2
b<0
1 1

-2 -1 0 1 2 X -2 -1 0 1 2 X
-1 -1

LATIHAN 4.1_____________________________________
a. Gambarkan fungsi grafik y 2 x!

b. Gambarkan fungsi grafik y 2 ( x 1) 2 !

c. Gambarkan fungsi grafik y 2 x2 2x 1 !

Page | 79
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

MATLAB:

a. Membuat plot fungsi mutlak


Berikut adalah kode untuk membuat plot fungsi:

Dalam rentang
Buatlah sebuah m-file yang berisi perintah:
x=linspace(-2,2);
y=abs(x.^2-3*x)+5;
plot(x,y,'g'), xlabel('x')
b. Memasukkan nilai x ke dalam fungsi mutlak.
Berikut adalah kode untuk mengganti nilai x dengan 3 pada:

Buatlah sebuah m-file yang berisi perintah:


a=2;
y=abs(a^2-3*a)+5

Page | 80
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

BAB 5
FUNGSI POLINOM

5.1 Bentuk umum


Sebuah fungsi f : X Y sehingga untuk setiap anggota
himpunan Y berlaku persamaan:
F ( x) an x n an 1 x n 1
..... a2 x 2 a1 x a 0

disebut fungsi polinom berderajat n, dengan ciri:


a. Derajat (pangkat) tertinggi adalah n,
b. Koefisien suku (variabel) dari an sampai a0,
c. koefisien suku tetap adalah a0.

Contoh:
Dari fungsi polinom F ( x) (x3 2 x) ( x 2 4 x 1) Tentukan:
derajat, koefisien suku x4, dan suku tetap polinom tersebut!
Jawab:
F ( x) (x3 2 x) ( x 2 4 x 1)

F ( x) x5 4x 4 3x 3 8 x 2 2x 0
derajat: 5
koefisien suku x4 : -4
suku tetap (a0) : 0

Page | 81
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

5.2 Nilai polinom


a. cara substitusi
Nilai F (h) dengan h adalah suatu bilangan diperoleh dengan
mensubstitusikan h ke dalam fungsi:
F ( x) an x n an 1 x n 1
..... a2 x 2 a1 x a 0 .

Contoh:
Tentukan nilai F ( x) (x3 2 x) ( x 2 4 x 1) dengan x = 2!
Jawab:
F ( x) (x3 2 x) ( x 2 4 x 1)

F (2) (2 3 2 2) (2 2 4 2 1)
F (2) (12) ( 3)
F (2) 36

b. cara skema/bagan
Metode/cara lain mendapatkan nilai F (h) adalah metode
skema/bagan seperti pada contoh berikut:
Contoh:
Tentukan nilai F ( x) (x3 2 x) ( x 2 4 x 1) dengan x = -1!
Jawab:
Pertama, ubah fungsi tersebut ke dalam bentuk standard:
F ( x) (x3 2 x) ( x 2 4 x 1)

Page | 82
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

F ( x) x5 4x 4 3x 3 8 x 2 2x 0
F ( x) (((((1) x 4) x 3) x 8) x 2) x 0
Kedua, dari bentuk terakhir tersebut buat skema dan
selesaikan:
F ( 1)
koefisien suku-suku
-1 1 -4 3 -8 2 0
x
-1 5 -8 16 -18
1 -5 8 -16 18 -18
Jadi, F ( 1) 18

5.3 Operasi pembagian pada polinom


a. Cara susun
Contoh:
(2 x 3 5x 2 7 x 6) : ( x 2) .... ?

2x 2 x 5
Jawab: x 2 2x3 5x 2 7 x 6

2x 3 4x 2
x 2 7x
x2 2x
5x 6
5x 10
4

Page | 83
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Jadi,
F(x) P(x) H(x) P(x) S
3 2 2
(2 x 5 x 7 x 6) : ( x 2) {( 2 x x 5) ( x 2)} 4

Hasil : (2 x 2 x 5) ,
Sisa :4

b. Dengan skema
Hasil dari : (2 x 3 5x 2 7 x 6) : ( x 2) adalah
4
(2 x 2 x 5) . Hasil ini juga bisa dirubah menjadi bentuk:
x 2
4
(2 x 2 x 5) ( x 2)
x 2

(2 x 2 x 5) (x 2) 4

Bentuk terakhir ini terlihat bahwa bagian yang bergaris bawah


memiliki faktor (x 2) .Jika faktor tersebut disetting sama dengan
nol (x 2) 0 haruslah bagian yang bergaris bawah sama dengan
nol juga. Sehingga didapat angka sisa yakni 4.
(x 2) 0
x 2
(2 2 2 2 5) (x 2) 4

(11) (0) 4

0 4

Page | 84
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Nilai sisa ini sama persis dengan yang didapat dengan cara
susun. Prinsip inilah yang dipakai pada metode skema seperti
berikut:
x 2
2 2 -5 7 -6 koefisien
suku
4 -2 10
2 -1 5 4
Bagian yang bergaris bawah menjadi koefisien hasil:
(2 x 2 x 5) dan angka 4 menjadi sisa. Jadi, cara skema
mensubstitusi x dengan angka yang didapatkan ketika pembagi
disetting nol.
Jadi, secara umum fungsi polinom dan pembaginya dapat
diekspresikan dalam bentuk:
Fungsi Hasil Pembagi Sisa
F ( x) H ( x) P( x) S
Jika ada bilangan n sehingga pembagi P(n) menjadi nol,
perkalian hasil dan pembagi H (n) P(n) menjadi nol juga sehingga
fungsi akan sama dengan sisa F (n) S.
F (n) H (n) P(n) S
F (n) H (n) 0 S
F (n) S

Page | 85
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

5.3.1 Pembagi ( ax b )
F ( x) H ( x) P( x) S
F ( x) H ( x) (ax b) S
P( x) ax b
P(n) a n b 0
b b
n P ( n) a b= b b 0
a a
b
F( ) S
a
Contoh:
(2 x 3 x2 x 10 ) : (2 x 3) ....
Jawab:
2x3 x2 x 10 H ( x) (2 x 3) S
(2 x 3) 0, a = 2, b = 3
3
x
2
-3/2 2 1 1 10
-3 3 -6
2 -2 4 4

1
H ( x) (2 x 2 2 x 4) , Jelaskan mengapa harus
a
dibagi dengan a!

Page | 86
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

H ( x) x2 x 2
Jadi,
2x3 x2 x 10 (x 2 x 2) (2 x 3) 4

5.3.2 Pembagi ( ax 2 bx c )
F ( x) H ( x) P( x) S

F ( x) H ( x) (ax 2 bx c) S

Bentuk pembagi P( x) ax 2 bx c memiliki dua


kemungkinan:
d. Tidak mudah atau tidak bisa difaktorkan
Pakailah cara susun biasa.
e. Bisa dan mudah difaktorkan
Bisa memakai cara susun dan skema.
Contoh:
(2 x 4 5x 3 8 x 2 10 x 15 ) : ( x 2 2 x 3) ....
Jawab:
(2 x 4 5x 3 8 x 2 10 x 15 ) H ( x) ( x 2 2 x 3) S

(2 x 4 5x 3 8 x 2 10 x 15 ) H ( x) ( x 1)( x 3) S
x 3
3 2 -5 8 -10 15
6 3 33 69
x 1 2 1 11 23 84

Page | 87
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

-1 -2 1 -12
2 -1 12 11
Jika yang dipakai adalah akar x = -1 terlebih dulu
hasilnya juga sama:
-1 2 -5 8 -10 15
-2 7 -15 25
3 2 -7 15 -25 40
6 -3 36
2 -1 12 11
Hasil : 2x 2 x 12
Sisa : px q
x 3 : p 3 q 84
x 1: p 1 q 40
p 11
q 51
Jadi, sisa: 11x 51
(2 x 4 5 x 3 8 x 2 10x 15)
(2 x 2 x 12) ( x 2 2 x 3) (11x 51)

5.4 Teorema sisa


a. F (x) dibagi dengan ( x h ) sisanya adalah F (h) .
b. F (x) dibagi dengan ( ax b ) sisanya adalah F ( b / a) .
Kedua dalil sudah dibuktikan pada pembahasan di atas.
Page | 88
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

5.5 Pembagi berderajat dua atau lebih


a. F ( x) : (ax 2 bx c) H ( x) (ax 2 bx c) ( px q)
Sisa : px q

F ( x) : (ax 3 bx 2 cx d )
b.
H ( x) (ax 3 bx 2 cx d ) ( px 2 qx r )

Sisa : px 2 qx r

Contoh:
1. Tentukan sisa dari (2 x10 4x8 5x 2 7) : ( x 2 1) !
Jawab:
F ( x) H ( x) P( x) S ( x)

P( x) x2 1

P(x) 0 x 2 1 0 , x = 1 dan x = -1
F (1) =

(2 110 4 18 5 12 7) 10
F ( 1) =

(2 ( 1)10 4 ( 1) 8 5 ( 1) 2 7) 10

F ( x) H ( x) ( x 2 1) ( p x q)

F (1) H (1) (12 1) ( p 1 q) =10


p q 10

F ( 1) H ( 1) (( 1) 2 1) ( p 1 q) =10

Page | 89
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

p q 10
Maka p = 0, dan q = 10.
Jadi, sisanya adalah 10.

2. Diketahui: F (x) dibagi dengan (x 2) sisa 7.


F (x) dibagi dengan (x 3) sisa -8.
2
F (x) dibagi dengan ( x x 6) sisa .
Jawab:
F ( x) H ( x) P( x) S ( x)
F ( x) H ( x) ( x 2) 7
F (2) H (2) (2 2) 7 =7
F ( x) H ( x) ( x 3) 8
F ( 3) H ( 3) ( 3 3) 8 = -8

F ( x) H ( x) ( x 2 x 6) S ( x)
F ( x) H ( x) ( x 2)(x 3) ( px q)
F (2) H (2) (2 2)(2 3) ( p 2 q) =7
2p q 7
F ( 3) H ( 3) ( 3 2)( 3 3) ( p 3 q) = -8
3p q 8
maka p = 3 dan q = 1
Jadi, sisanya adalah: 3x 1 .
F ( x) H ( x) ( x 2 x 6) (3x 1)

Page | 90
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

5.6 Teorema faktor


Ada ( x h) yang merupakan faktor dari F (x) , maka
F (h) 0 . Artinya adalah bahwa ( x h) merupakan salah satu
faktor pembentuk persamaan F (x) .

Contoh:
Buktikan bahwa (x 2) merupakan salah satu faktor dari

persamaan F ( x) x3 x2 8x 6 !
Jawab:
x3 x2 8x 6 adalah sama dengan (x 2) .

(x2 x 6) , jadi (x 2) pastilah faktor dari

F ( x) x3 x2 8x 6 .

(2 2) . ( 2
2
F (2) 2 6) = 0

Beberapa kesimpulan berikut didapat dari pembahasan di atas.


a. Jika pada suku banyak berlaku F (a) 0 , F (b) 0,
dan F (c) 0 maka F (x) pasti habis dibagi dengan
( x a ) . ( x b) . ( x c) .
b. Jika ( x a) adalah faktor dari F (x) maka a adalah
akar dari F (x) .

Page | 91
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

c. F (x) jika dibagi dengan ( x a) . ( x b) didapatkan


sisa:
x a x b
S F (b) F (a)
b a a b
d. F (x) jika dibagi dengan ( x a ) . ( x b) . ( x c)
didapatkan sisa:
( x a ) ( x b) ( x a) ( x c)
S F (c ) F (b)
(c a ) (c b ) (b a) (b c)
( x b) ( x c )
F (a)
( a b) ( a c )

Contoh:
Tentukan sisa dari (2 x 4 5x 3 8 x 2 10 x 15 ) : ( x 2 2 x 3) !
Jawab:
x2 2 x 3 = ( x a ) . ( x b)
= (x 1) . (x 3)
x a x b
S F (b) F (a)
b a a b
x 1 x 3
S 84 40 (lihat contoh pada
3 1 1 3
subbab pembagi!)
S 21x 21 10x 30
S 11x 51

Page | 92
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

5.7 Jumlah dan hasil kali akar-akar


a. ax 2 bx c 0
Jika x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan tersebut maka:
(x x1 ) . ( x x2 ) 0
b
x1 x2
a
c
x1 x 2
a
b. ax 3 bx 2 cx d 0
Jika x1, x2, dan x3 adalah akar-akar persamaan tersebut
maka:
(x x1 ) . ( x x2 ) . ( x x3 ) 0

b
x1 x2 x3
a
c
x1 x2 x1 x3 x 2 x3
a
d
x1 x2 x3
a
5.8 Contoh-contoh Grafik Polinom :
1. y x( x 1)(x 2) 3 x 2
Akar akar persamaan persamaan x( x 1)(x 2) 0
adalah: -2, 0, 1.

Page | 93
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Y
8

X
-3 -2 -1 1 2
-2

-4

Grafik ini memotong sumbu X di (-2,0), (0,0), (1,0) .


Saat nilai x terus berkurang dari -2 grafik akan terus turun.
Saat nilai x terus bertambah dari 1 grafik akan naik terus.
Jika diperhatikan seolah-olah bisa ditarik garis lurus dari
kiri bawah ke kanan atas. Sifat itu hanya dimiliki oleh
fungsi polinom derajad ganjil. Fungsi tersebut berderajad
tiga.
2. y ( x 2) 2 ( x 1)( x 2) 3 x 3
Y

25

20

15

10

X
-3 -2 -1 1 2 3

Page | 94
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Grafik ini memotong sumbu X di (-2,0), (-1,0).


Menyinggung sumbu X di (2,0)
Saat nilai x terus berkurang dari -2 grafik akan terus naik
(nilai y selalu positif).
Saat nilai x terus bertambah dari 2 grafik akan naik terus
(nilai y selalu positif).
Jika diperhatikan seolah-olah bisa dibuat grafik parabola
dari kiri atas, ke bawah kemudian ke kanan atas (ingat
fungsi kuadrat!). Sifat itu hanya dimiliki oleh fungsi
polinom derajad genap. Fungsi tersebut berderajad empat.
Perhatikan pengaruh nyata dari faktor ( x 1)(x 2) yang
seolah-olah membentuk cekungan parabola di 2 x 0.
Juga pengaruh nyata faktor (x 2) 2 di sekitar x = 2.

3. y ( x 2) 2 (2 x 1) 3 ( x 2) 3 x 3
Y

200

150

100

50

X
-3 -2 -1 1 2 3

-50

Grafik ini memotong sumbu X di (-2,0), (-1,0).

Page | 95
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Menyinggung sumbu X di (2,0)


Saat nilai x terus berkurang dari -2 grafik akan terus naik
(nilai y selalu positif).
Saat nilai x terus bertambah dari 2 grafik akan naik terus
(nilai y selalu positif).
Jika diperhatikan seolah-olah bisa dibuat grafik parabola
dari kiri atas, ke bawah kemudian ke kanan atas (ingat
fungsi kuadrat!). Perhatikan pengaruh nyata dari faktor
( x 1)(x 2) yang seolah-olah membentuk cekungan

parabola di 2 x 0 . Pengaruh nyata faktor (x 2) 2 di

sekitar x = 2. Pengaruh nyata faktor ( 2 x 1) 3 ada di


1,5 x 1
4. y x( x 2)(x 1)(x 2)(1 x) 3 x 3
Y

10

X
-3 -2 -1 1 2 3
-5

-10

Saat nilai x terus berkurang dari -2 grafik akan terus naik.


Saat nilai x terus bertambah dari 2 grafik akan terus turun.

Page | 96
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Jika diperhatikan seolah-olah bisa ditarik garis lurus


bergradien negatif dari kiri atas ke kanan bawah. Ini adalah
pengaruh nyata dari faktor (1 x) .

5. y x6 4x 4 x3 x2 2 3 x 3

20

10

X
-3 -2 -1 1 2 3

-10

Coba buat perkiraan letak akar-akar persamaan fungsi


tersebut dan simpulkan!

LATIHAN 5.1_____________________________________
c. Dari fungsi polinom F ( x) (x3 2x 2 ) (x 2 4 x 1)
Tentukan: derajat, koefisien suku x4, dan a0 polinom
tersebut!
d. Tentukan nilai A dan B jika,
A B 1 2x
2
!
x 3 x 2 x x 6

Page | 97
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

e. Nilai sebuah polinom F (0) = 0, maka a0 =..


f. Tentukan nilai F ( 2) dari fungsi

F ( x) 2x 5 x4 3x 3 2x 0 !
g. Tentukan nilai F (0) dari fungsi

F ( x) (x3 x2 ) (x2 4x 5) !
h. Tentukan nilai F ( 1) dari fungsi

F ( x) (2 x 3 x2 x 10 ) : (2 x 3) !
i. Tentukan jarak terdekat garis x = 5 dengan titik (2, y)
grafik fungsi: f ( x) (2 x 4 x3 8 x 2 10 x 5) !

j. Tentukan hasil dan sisa dari (2 x 3 x2 x 6) : ( x 2) !

k. Hasil dan sisa dari (2 x 4 x3 8 x 2 10 x 5) : ( x 2 4)


adalah.
l. Hasil dan sisa dari:
(2 x 4 5x 3 8 x 2 10 x 15 ) : (2 x 2 x 1) ....
m. Diketahui: F (x) dibagi dengan (x 2) sisa 2.
F (x) dibagi dengan (x 3) sisa -3.
2
F (x) dibagi dengan ( x x 6) sisa .
2
n. F (x) dibagi dengan ( x 2 x 3) sisa (5x 7) tentukan
sisanya jika F (x) dibagi dengan (x 3) !

Page | 98
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

o. Sebuah fungsi F (x) berderajat 3 memotong sumbu X di


titik (-2, 0), (1, 0), dan (3, 0). Tentukan sisanya jika F (x)
dibagi dengan (x 1) !
p. Mana di antara pernyataan berikut yang paling tepat:
a. fungsi polinom F (x) selalu memotong sumbu Y,
b. fungsi polinom F (x) selalu memotong sumbu X,
c. titik potong pada sumbu Y selalu di (0, a0).
d. Jumlah hasil dan sisa adalah F (x) itu sendiri.

q. Gambarkan kurva y 2x3 x2 x 6 dengan


2 x 2, x R!

MATLAB:

a. Membuat plot fungsi polinom


Berikut adalah kode untuk membuat plot fungsi:

Buatlah sebuah m-file yang berisi perintah:


x = linspace(-3,3);
y=[1 -2 -3 5];
n=polyval(y,x);
plot(x,n,x,0), xlabel('x')

Page | 99
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

b. Mencari akar-akar polinom


Berikut adalah kode untuk mencari akar dari

Buatlah M-File:
y=[1 -2 -3 5];
n=roots(y)

c. Memasukkan nilai x pada fungsi polinom


Contoh kode berikut untuk mencari nilai y dari fungsi:

Jika nilai x = -2;


Buatlah sebuah m-file yang berisi perintah:
y=[1 -2 -3 5];
n= polyval(y, -2);

d. Pembagian Polinom, Hasil, dan Sisa


Contoh kode berikut untuk mencari hasil H(x) dan sisa S(x)
dari pembagian polinom dibagi
dengan
Buatlah sebuah m-file yang berisi perintah:
P=[1 -2 -3 5];
Q=[1 -2 1];
[H,S]=deconv(P,Q)

Page | 100
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Jika Anda run program tersebut pada Command Window,


hasilnya adalah:
H=
1 0
S=
0 0 -4 5
Artinya adalah: , dan

e. Perkalian Polinom
Contoh kode berikut untuk mencari hasil perkalian polinom
dengan
Buatlah sebuah m-file yang berisi perintah:
P=[1 -2 -3 5];
Q=[1 -2 1];
H=conv(P,Q)

Hasilnya:
H=
1 -4 2 9 -13 5

Artinya:

__________________________________________________

Page | 101
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

BAB6
FUNGSI EKSPONENSIAL

6.1 Persamaan Eksponen


Sebelum membahas tentang fungsi eksponen terlebih dahulu
dilakukan pembahasan tentang persamaan eksponen seperti
berikut.
1) a n a a a ..... a sebanyak n. 7)
am an am n

2) a1 a 8)
am
am n

an
3) a 0 1 9)
(a m ) n am n

n 1
4) a 10)
an
( a b) n an bn
1
n n
5) a a 11)

a an
( )n
b bn

Page | 102
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

6) a n n
am 12)
e 0,6931... 2
Berikut bentuk-bentuk persamaan eksponen.
1. Bentuk I

a f ( x) 1 f (x) 0

Contoh:
2
Carilah himpunan X yang membuat 3x 3x 2
1!
Jawab:
x2 3x 2 0
( x 1) ( x 2) 0 x 1, x 2
Jadi, X={1, 2}

2. Bentuk II

a f ( x) ap f ( x) p
Contoh:

Carilah x yang membuat 27 2x 1


1/ 81 !
Jawab:

27 2x 1
1/ 81

Page | 103
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

3( 2 x 1)
2 4
3 3
3(2 x 1)
4
2
6x 3 8 x 5/ 6
3. Bentuk III

a f ( x) a g ( x) f ( x) g ( x)

Contoh:

x 1 32 x 8
Carilah x yang membuat 9 !
27
Jawab:

32 x 8
9x 1

27
32 x 2
(3 2 x 8
3 3 )1 / 2
2x 8
32 x 2
3 2

2x 8
2x 2
2
4x 4 2x 8 x 6

Page | 104
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

4. Bentuk IV

a f ( x) b f ( x) f (x) 0

2 2
Carilah x yang membuat 3 x 3x 4
5x 3x 4
!
Jawab:
x2 3x 4 0
( x 1) ( x 4) 0 x 1, x 4

5. Bentuk V

a f ( x) bp
log( a f ( x ) ) log(b p )
f ( x) log(a) p log(b)
p log(b)
f ( x)
log( a )

f ( x) p a log(b)
Materi logaritma dibahas setelah subbab ini.
Contoh:
Carilah x yang membuat 5 x 2
10 !
Jawab:
5
log(5 x 2 ) 5
log(10 1 )

Page | 105
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

( x 2) 1 5 log 10
5
x 2 log 10

6. Bentuk VI

a f ( x) b g ( x)
log( a f ( x ) ) log(b g ( x ) )
f ( x) log(a) g ( x) log(b)

Contoh:
Carilah x yang membuat 5 x 2
10 x
!
Jawab:
5
log(5 x 2 ) 5
log(10 x )

( x 2) 1 x 5 log 10

x (1 5 log 10 ) 2

x ( 5 log 5 5
log 10 ) 2

x ( 5 log 5 10 ) 2
2
x 5
log 50

Page | 106
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

7. Bentuk VII

A(a f ( x ) ) 2 B(a f ( x ) ) c 0

A( y ) 2 By c 0 y a f ( x)

Contoh:
Carilah x yang membuat 32 x 2
3 28 3 x !
Jawab:
32 x 2
28 3 x 3 0
3 x 2 32 28 3 x 3 0
9 (3 x ) 2 28 (3 x ) 3 0

9y2 28 y 3 0 y 3x
(9 y 1) ( y 3) 0
1 1
y 3x , x 2
9 9
y 3 3 3x , x 1
8. Bentuk VIII

H ( x) f ( x ) H ( x) g ( x )
Maka penyelesaiannya adalah:
a. f ( x) g ( x)
b. H (x) 1

Page | 107
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

c. H (x) 0 dengan syarat nilai x haruslah membuat f (x) 0


1
dan g (x) 0 kenapa? Jelaskan! (petunjuk ).
0
d. H (x) 1; dengan syarat f (x) dan g (x) sama-sama
genap atau sama-sama ganjil. Kenapa?

Contoh:
Carilah x yang membuat ( x 2 6 x 8) 3 x 5
(x2 6 x 8) 2 x 1
!
Jawab:
Solusinya adalah:
f ( x) g ( x)
3x 5 2x 1
x 6 masukkan dalam persamaan 813 813 ,
terbukti.
H (x) 1

x2 6x 8 1
x2 6x 7 0

( 6) ( 6) 2 4 1 7
x1, 2
2 1
x 3 2 satu pangkat berpapun sama dengan satu.
H (x) 0

x2 6x 8 0
( x 2) ( x 4) 0
Page | 108
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

x 2, x 4 nilai ini di uji apakah membuat f (x) 0 dan


g (x) 0.
x 2 f (x) 0 g (x) 0
3 2 5 0 2 2 1 0
Jadi, x 2 adalah salah satu penyelesaian (solusi).
x 4 f (x) 0 g (x) 0
3 4 5 0 2 4 1 0
Jadi, x 4 adalah juga salah satu penyelesaian (solusi).
H (x) 1

x2 6x 8 1
x2 6x 9 0
( x 3) 2 0
x 3 nilai ini harus diuji apakah membuat f (x) dan g (x)
sama-sama genap atau sama-sama ganjil
x 3 f (x) 3 3 5 (genap)
g (x) 2 3 1 (ganjil)
Jadi, x 3 bukan solusi.
Jadi solusinya adalah { 3 2 , 2, 4, 6}

Page | 109
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

6.2 Pertidaksamaan eksponen

a f ( x) a g ( x)

Nilai x untuk pertidaksamaan adalah:


a. Jika a>1, f ( x) g ( x)
b. Jika 0<a<1, f ( x) g ( x)
Contoh:
Carilah x yang membuat 2 2 x 5
8x 1
!

Jawab:
Solusinya adalah:
22x 5
8x 1

22x 5
23( x 1)

(a =2) >1
f ( x) g ( x)
2x 5 3x 3
8 x
Jadi, himpunan nilai x untuk persamaan tersebut adalah X ={
x/ x: x 8 }.

Page | 110
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

6.3 Fungsi Eksponensial


Fungsi f : X Y sehingga untuk setiap anggota himpunan Y

berlaku persamaan y ax , a 0 dan a 1 disebut fungsi


eksponen.
Contoh:
Gambarlah grafik y 2 x dengan batas nilai x: 2 x 2
pada koordinat kartesius!
Jawab:
2
x 2 y 2 = 0,25
1
x 1 y 2 = 0,5

x 0 y 20 = 1

x 1 y 21 = 2

x 2 y 22 = 4
Gambar:
Y

-3 -2 -1 0 1 2 3 X

Page | 111
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

6.4 Contoh Grafik Eksponensial :


x
1. y 2 2 x 2
Y
4

X
-2 -1 1 2

Fungsi ini tidak pernah memotong sumbu X. Tetapi memotong


sumbu Y di (0, 1). Satu-satunya cara agar fungsi ini memotong
sumbu Y selain di (0, 1) adalah dengan menambah konstanta
x
misal y 2 3 , maka fungsi ini akan memotong sumbu Y di
(0,4). Fungsi ini selalu menghasilkan nilai y selalu positif
sehingga fungsi berada di atas sumbu X. Untuk mempertajam
grafik dilakukan dengan cara mengalikan x dengan konstanta
x2
atau memberinya pangkat misal: y 2 3x
atau y 2 .

Page | 112
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

x2
2. y 21 3 x 3
Y
2

1.5

0.5

X
-3 -2 -1 1 2 3

Fungsi ini tidak pernah memotong sumbu X. Tetapi memotong


sumbu Y di (0, 2). Titik ini sekaligus puncakgrafik. Grafik
membentuk genta simetris. Mengapa?
Bagaimana caranya untuk menggeser grafik ke kanan atau ke
kiri?
Bagaimana caranya agar grafik memotong sumbu X?
Apa pengaruhnya jika di depan variabel x ditambah faktor
pengali kontan misal 5? Apa pengaruhnya jika konstanta itu:
bulat positif, pecahan positif, bulat negatif, dan pecahan
negatif?

Page | 113
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

x2
3. y x 21 3 x 3
Y

0.5

X
-3 -2 -1 1 2 3

-0.5

-1

Dengan adanya faktor pengali x di depan angka pokok


menjadikan fungsi ini memotong kedua sumbu di (0,0). Faktor
x2
pengali itu juga memangkas grafik y 21 sehingga di
daerah 1 x 1 bertransformasi seolah-olah membentuk
garis lurus dengan gradien 1. perhatikan lagi kedua grafik di
atas. Sebutkan pengaruh faktor pengali x yang lain dengan
memperhatikan grafik!

Page | 114
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

x2
4. y x 2 21 3 x 3
Y

0.8

0.6

0.4

0.2

X
-3 -2 -1 1 2 3
Grafik ini menyinggung sumbu X di (0,0). Selain titik itu
semua titik berada di atas sumbu X. Pengaruh nyata dari faktor
pengali x 2 adalah mentransformasi daerah 1 x 1 menjadi
seolah-olah adalah kurva parabola. Sebutkan pengaruh faktor
pengali x 2 yang lain!

5. y ex 0 x 2
Y

X
0.5 1 1.5 2

Page | 115
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Grafik fungsi y e x selalu naik ke kanan atas dan tidak


pernah berpotongan dengan sumbu X. Grafik fungsi ini akan
memiliki banyak sekali penerapan, misal dalam persamaan
differensial untuk getaran. Fungsi ini akan menunjukkan
apakah suatu sistem stabil atau tidak.
Pemberian konstanta di depan variabel x akan mempertajam
grafik dengan cepat, begitu juga dengan pemberian pangkat.
Apa pengaruhnya jika konstanta yang diberikan bernilai:
positif, dan negatif? Apa pengaruhnya terhadap grafik jika
pangkat yang diberikan pada variabel x: genap, dan ganjil?
3x
6. y e 0 x 2
Y
1

0.8

0.6

0.4

0.2

X
0.5 1 1.5 2
Grafik fungsi ini memiliki nilai maksimum 1, kenapa? Nilai
maksimum atau minimum tersebut tentunya bergantung pada
konstanta di depan nilai pokok e.

Page | 116
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

LATIHAN 6.1_____________________________________
1. Akar persamaan 35 x 1
27 x 3 adalah

2. Bila , maka nilai x =.

3. Nilai x yang memenuhi persamaan 2 2 x 2


2x 2
1 0
adalah.
4. Jika x1 dan x2 memenuhi persamaan 5 x 6( 5 ) x 5 0,
maka x1+ x2 =.
2 2
5. Nilai x yang memenuhi persamaan 5 x 3x 2
3x 3x 2

adalah.
6. Jika 9 x 1 x 4 maka x 3 x2 .
7. Jika 4 x 4 x
7 , maka 8 x 8 x
.
8. Diketahui f ( x) 32 x 33 2x
dan f (a) f (b) 12 , maka
a b .
x
9. Gambarlah fungsi y 2 dan y 2 x pada koordinat
kartesius!
2
10. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 3x 3x 4
1
adalah
11. Batas-batas nilai x yang memenuhi pertidaksamaan
5x 1
3 5 x
2 0 adalah

Page | 117
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

MATLAB:

a. Membuat Plot Fungsi Eksponensial


Kode berikut digunakan untuk membuat plot fungsi

pada rentang nilai x: :


x=linspace(-2,2);
y=(2.^x).*(exp(-x.^2));
plot(x,y), xlabel('x')

b. Membuat Plot Dua Buah Fungsi Eksponensial


Kode berikut digunakan untuk membuat plot fungsi

dan

pada rentang nilai x: :


x=linspace(-2,2);
y=(2.^x).*(exp(-x.^2));
y1=1-(2.^(1-x.^2);
plot(x,y,,r,x,y1,g), xlabel('x')
Grafik fungsi y berwarna merah (r=red), dan grafik fungsi y1
berwarna hijau (g=green)
__________________________________________________

Page | 118
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

BAB 7
FUNGSI LOGARITMIK

7.1 Persamaan logaritma


Sifat-sifat logaritma:
a
1) log b n maka a n b dengan a 0 dan a 1 ,
b 0
a disebut bilangan pokok, dan b disebut numerus.
a a a
2) log x y log x log y
10 10 10
contoh: log 100 1000 log 100 log 1000 = 5

a x a a
3) log log x log y
y

10 1000 10 10
contoh: log log 1000 log 100 =3-2=1
100
a
4) log x n n a log x
10
contoh: log 100 2 10
log 10000 2 10 log 100 = 4

am n a
5) log x n log x
m
contoh:

102 4 10
log 104 100
log 10000 log 10 2
2

Page | 119
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

a 1
6) log x x
, x 0 dan x 1
log a

10 1
contoh: log 100 100
2 (memakai sifat 4)
log 10
p
a log x
7) log x p
, p 0 dan p 1
log a
10
100 log 10000 4
contoh: log 10000 10
2 , dan
log 100 2
seterusnya.
a
8) log x x log y a
log y

m
an
m log b n
9) (a ) b
b c
10) a log a
log
c b
11) e log b ditulis ln b , e : bilangan alam (2,71828)
12) ln 2 0,6931...

13) 10 log x biasa ditulis log x saja.

Page | 120
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

7.2 Bentuk-bentuk Persamaan Logaritmik:


1. Bentuk I

a a
log f ( x) log p f ( x) p dan f (x) 0

Contoh:
Carilah nilai x yang memenuhi persamaan
3 3
log( x 4) log( x 6) 1 !
Jawab:
3 3
log( x 4) log( x 6) 1 (sifat 2)
3 3
log( x 4) ( x 6) log 3
( x 4) ( x 6) 3

x 2 10x 24 3
x 2 10x 21 0
( x 3) ( x 7) 0
x 3 x 7 cek dengan mensubstitusikan ke persamaan!
3 3
log(3 4) log(3 6) 1 terlihat bahwa untuk x 3 sifat 1
tidak dipenuhi.
Hanya x 7 yang memenuhi persamaan tersebut.

Page | 121
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

2. Bentuk II

a a
log f ( x) log g ( x) f ( x) g ( x) dan
f (x) 0 , g (x) 0

Contoh:
Carilah nilai x yang memenuhi persamaan
log( x 2 5 x 10 ) log(3x 5) 0 !
Jawab:
(x2 5 x 10 ) (3x 5)

(x2 2 x 15 ) 0
( x 3) ( x 5) 0
Hanya x 3 yang memenuhi persamaan.
3. Bentuk III

a b
log f ( x) log f ( x) f (x) 1 menjadi solusi.

Contoh:
Carilah nilai x yang memenuhi persamaan
3
log( x 2 5 x 5) 4
log( x 2 5 x 5) !
Jawab:
x2 5x 5 1

Page | 122
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

x2 5x 4 0
( x 1) ( x 4) 0
x 1 dan x 4

4. Bentuk IV

h( x) h( x)
log f ( x) log g ( x)
Solusi: f (x) 0 , g (x) 0 , h(x) 0 , dan h(x) 1

Contoh:
Carilah nilai x yang memenuhi persamaan
1 x x 1
x 2
log( x 3) log 4 8
!
log x log x
Jawab:
1 x x 1
x 2
log( x 3) log 4 8
log x log x
x x x x
log( x 2) log( x 3) log 4 log 8
x x
log( x 2) ( x 3) 4 log 8
( x 2) ( x 3) 4 8
( x 2) ( x 3) 2

x2 5x 6 2
x2 5x 4 0

Page | 123
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

( x 1) ( x 4) 0
x 1 dan x 4
Hanya x 4 solusinya, silahkan cek!

7.3 Pertidaksamaan logaritma

a b
log f ( x) log f ( x)

Solusi untuk pertidaksamaan logaritma tersebut adalah:


1. jika a 1 maka f ( x) g ( x) serta f (x) 0,
g (x) 0
2. jika a 1 maka f ( x) g ( x) serta f (x) 0,
g (x) 0
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan:
5
log( 2 x 3) 1 !
Jawab:
Solusinya adalah: 1 2 3 4
5
log( 2 x 3) 1
5 5
log(2 x 3) log 5
1 2 3 4
(a =5) >1
f ( x) g ( x)
2 3 4

Page | 124
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

2x 3 5
x 4
f (x) 0 , g (x) 0
2x 3 0
x 3/ 2
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah
X {x / x : 3 / 2 x 4, x R} .

7.4 Fungsi Logaritmik


Fungsi f : X Y sehingga untuk setiap anggota himpunan Y
a
berlaku persamaan y log g ( x) , a 0 , dan a 1 , serta g (x) 0
disebut fungsi logaritma.
Contoh:
3
Tentukan himpunan bilangan bulat y dengan y log x dengan
batas nilai x: 3 x 82 !
Jawab:
3
y log x : 3 x 82
3
(3, _ ) y log 3 = 1
3
(9, _ ) y log 9 = 2
3
(27, _ ) y log 27 = 3
3
(81, _ ) y log 81 = 4
Himpunan bilangan bulat y adalah Y={1, 2, 3, 4}

Page | 125
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

7.5 Contoh Grafik Logaritmik:


2
1. y log x 1 x 20
Y

X
5 10 15 20
Grafik berada selalu di sebelah kanan sumbu Y. memotong
sumbu X di (1,0). Grafik yang selalu berada di sebelah kiri
2
sumbu Y adalah: y log( x) , 20 x 1. Coba
jelaskan agar grafik memotong sumbu X tidak di (0, 1)! Apa
pengaruhnya jika angka bilangan pokok 2 diganti dengan
angka: bulat positif lainnya, pecahan positif?

Page | 126
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

2
2. y log x 2 1 x 20
Y

X
5 10 15 20
Pemberian pangkat pada variabel x memperbesar nilai y. Coba
Jelaskan bagaimana bentuk grafiknya jika batas nilai x:
0 x 1!

LATIHAN 7.1_____________________________________
1 1
1. Bila x>1, maka m n
.
log x log x
2 9 a
log 6 log 5 log 2
2. 2 3 5 dengan a = 1/5, sama dengan.
3. 2
log 4 2
log 12 2
log 6 .

4. Jika a = 0,1666. Maka a log 36 .


5. Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan:
1
log log x log(3 log x) 2 dengan bilangan pokok
2
logaritma 2!

Page | 127
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

6. Nilai f(1/9) dengan f ( x) 3


log x adalah
7. Tentukan domain fungsi :
3
a. f ( x) log( 2 x 5)

3 x 1
b. f ( x) log
x 2
1
4
9 x2
c. f ( x) log 2
x x 2
8. Manakah pernyataan berikut yang benar:
a. grafik fungsi f ( x) 2 3 log x berada di sebelah
kiri sumbu Y.
b. grafik fungsi logaritma selalu di sebelah kanan
sumbu Y.
c. grafik fungsi logaritma selalu memotong sumbu X.
d. grafik fungsi logaritma memotong sumbu X di titik
(1, 0).
2
9. Fungsi f ( x) log( x 2 2 x 4 p 3) mempunyai nilai
maksimum 3, maka nilai p adalah.
10. Tentukan himpunan penyelesaian untuk pertidaksamaan
2
log x 2 2
log( 2 x 1) !

Page | 128
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

MATLAB:

a. Membuat Plot Fungsi Logaritmik


Kode berikut digunakan untuk membuat plot fungsi

pada rentang nilai x: :


Buatlah M-File dengan kode seperti berikut:
x=linspace(-2,5);
y=log10(x.^2-3*x+5);
plot(x,y,'g'), xlabel('x')
b. Menghitung nilai fungsi logaritma
Kode berikut digunakan untuk memasukkan nilai x = 2 fungsi

Buatlah M-File dengan kode seperti berikut:


x=2;
y=log10(x.^2-3*x+5)
c. Untuk natural logaritma kodenya adalah log(x) dan 2log(x)
pakailah kode log2(x).
Buatlah M-File dengan kode seperti berikut:
x=2;
y=log2 (x)
y1=log(x)

__________________________________________________
Page | 129
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

BAB 8
FUNGSI TRIGONOMETRI

8.1 Dasar-dasar trigonometri


Berikut adalah beberapa istilah dalam trigonometri (lihat
gambar di bawah!):


r
y

Gambar 8.1 Segitiga Siku-siku

r disebut garis miring (hipotenusa)

r x2 y 2 (nilainya selalu positif)

y r
sin cos ec
r y
x r
cos sec
r x
y x
tan cot
x y
sin
tan
cos

Page | 130
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

00 300 450 600 900


1 1 1 1 1
sin 0 1 2 3 4
2 2 2 2 2
1 1 1
cos 1 3 2 0
2 2 2
1
tan 0 1 3
3

2 2
2 2 y x y2 x2 r2
sin cos 1
r r r2 r2
sin 2 cos2 1

sin 2 cos 2 1
cos 2 cos 2 cos 2
tan 2 1 sec2

8.2 Nilai Sudut dari 00 hingga 3600


Nilai sinus, cosinus, dan tangent untuk sudut dari 00 hingga
3600 ditentukan dengan cara sebagi berikut:

a. Kuadran I ( 0 0 900 )

Dengan r x2 y 2 maka r akan selalu bernilai positif.

Perhatikan bahwa di kuadran I ( 0 0 900 ) nilai x dan y akan

Page | 131
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

selalu positif, sehingga nilai sinus, cosinus, dan tangent akan


selalu positif:
Y
Kuadran I
y
sin( ) positif
r
y
x
cos( ) positif
r r
y
y
tan( ) positif
x
0 x X

Gambar 8.2 Kuadran I

b. Kuadran II ( 900 1800 )


Perhatikan bahwa di kuadran II ( 900 1800 ) nilai x selalu
negatif, sedangkan nilai y selalu positif, sehingga:

Y
Kuadran II

r r
+y y0

-x 0 x0 X

Gambar 8.3 Kuadran II

Page | 132
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

y
sin( ) positif
r
x
cos( ) negatif
r
y
tan( ) negatif
x
Perhatikan gambar! Sudut haruslah selalu dibentuk oleh sisi
x (sisi dekat ) dan sisi r (sisi miring) segitiga siku-siku. Sisi y
selalu menjadi sisi hadap. Jadi,
sin sin(180 ) sin
cos cos(180 ) cos
tan tan(180 ) tan

c. Kuadran III ( 1800 2700 )


Tentu sudah jelas bahwa di kuadran III ( 1800 2700 ) nilai
x dan nilai y selalu negatif, sehingga:
y
sin( ) negatif
r
x
cos( ) negatif
r
y
tan( ) positif
x

Page | 133
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

r
y0

-x
0 x0 X

-y
r

Kuadran III

Gambar 8.4 Kuadran III

sin sin(180 ) sin


cos cos(180 ) cos
tan tan(180 ) tan

d. Kuadran IV( 2700 3600 )


Sudah jelas pula bahwa di kuadran IV ( 2700 3600 ) nilai
x selalu positif sedangkan nilai y selalu negatif, sehingga:
y
sin( ) negatif
r
x
cos( ) positif
r

Page | 134
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

y
tan( ) negatif
x
Berikut rangkumannya:

Y
Kuadran II Kuadran I

900 1800 00 900


sin( ) : Semua: +

tan( ) : cos( ) :
1800 2700 2700 3600

Kuadran III Kuadran IV

Gambar 8.5 Kuadran IV

8.3 Sudut Negatif (-)


Dengan adanya kenyataan seperti di atas yaitu bahwa:
d. sudut terbentuk oleh sisi x dan sisi r .
e. sudut nol tebentuk saat sisi x dan sisi r saling
berhimpitan di sumbu X.

Page | 135
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

f. untuk membuat nilai-nilai besaran trigonometri


positif maka sisi r harus berputar dengan pusat (0,
0) ke kiri berlawanan arah jarum jam, sehingga
sudut makin membesar.
Sehingga arah sudut positif ditentukan berlawanan arah jarum jam,
dan sebaliknya.

Y Y
(x, y)
+y
r
y
x
0 x X 0 X
- -y
r
-y
(x, -y)

Gambar 8.6 Sudut Negatif

Dari gambar terlihat bahwa:


GAMBAR KIRI GAMBAR KANAN KESIMPULAN
y y
1. sin( ) sin( ) sin( ) sin
r r
x x
2. cos( ) cos( ) cos( ) cos
r r
y y
3. tan( ) tan( ) tan( ) tan
x x

Page | 136
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Contoh:
Bagaimana cara membentuk sudut 300 dan -600?
Jawab:
> Sudut 300 dibentuk dengan memutar sisi r dari sumbu X
berlawanan arah jarum jam sehingga perbandingan nilai y
dengan x titik ujung sisi r adalah 1 / 3 .
> Sudut 600 dibentuk dengan memutar sisi r dari sumbu X searah
jarum jam sehingga perbandingan nilai y dengan x titik ujung
sisi r adalah 3.

Y Y

0 X
(1, 3) -600
2 1
300 2

0 X
(- 3 ,1)

8.4 Sudut Radian


Besaran sudut bidang dinyatakan dalam derajat ( 0) dan radian.
Hubungan keduanya adalah sebagai berikut. Perhatikan lingkaran
di bawah!

Page | 137
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Panjang busur s berbanding lurus dengan sudut dan r.


Semakin besar sudut semakin panjang pula busur S.

S

r

Gambar 8.7 Sudut Radian

s r (8.1)
dengan dalam satuan radian.
Ketika mencapai 3600 berarti panjang s360 sama dengan keliling
lingkaran k.
s360 k

r 2 r
rad 1800 ,
180 0
1 rad

1 rad 57 ,3 0

Page | 138
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Sudut istimewa dalam bentuk radian:


0 00 300 450 600 900

rad 0 rad rad rad rad rad


6 4 3 2

8.5 Sudut Berrelasi


a. sudut (900 -)
Y

900-
r
y

0 x X

Gambar 8.8 Sudut 900-

Dari gambar di atas terlihat bahwa:


() (900-) KESIMPULAN
y y
1. sin( ) cos(900 ) cos(90 0 ) sin( )
r r
x x
2. cos( ) sin(90 0 ) sin(90 0 ) cos( )
r r
y y 1
3. tan( ) tan(90 0 ) cot an( )
x x tan(90 0 )

Page | 139
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

b. Sudut (1800 -)

1800-
r r
y y

-x 0 x X

Gambar 8.9 Sudut 1800-

Dari gambar di atas terlihat bahwa:


() (1800-) KESIMPULAN
y y
1. sin( ) sin(1800 ) sin(180 0 ) sin( )
r r
x x
2. cos( ) cos(1800 ) cos(180 0 ) cos( )
r r
y x
3. tan( ) tan(180 0 ) tan(180 0 ) tan( )
x y

Page | 140
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

c. Sudut (1800 + )

1800+
r
y
-x
0 x X
-y
r

Gambar 8.10 Sudut 1800+

Dari gambar di atas terlihat bahwa:


() (1800-) KESIMPULAN
y y
1. sin( ) sin(1800 ) sin(180 0 ) sin( )
r r
x x
2. cos( ) cos(1800 ) cos(180 0 ) cos( )
r r
y x
3. tan( ) tan(180 0 ) tan(180 0 ) tan( )
x y

Page | 141
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

d. Sudut (3600 -)
Dari gambar di bawah terlihat bahwa:
1. sin(360 0 ) sin( )

2. cos(360 0 ) cos( )

3. tan(360 0 ) tan( )

r
0 y
360 -
0 x X
-y
r

Gambar 8.11 Sudut 3600+

e. Sudut (k . 3600 +)
Dengan cara yang sama dengan di atas didapat:
1. sin(k 360 0 ) sin( ) , k : bilangan bulat.

2. cos(k 360 0 ) cos( )

3. tan(k 180 0 ) tan( )

Page | 142
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

8.6 Sifat- sifat Trigonometri


a. Penjumlahan dan pengurangan sudut
Perhatikan busur setengah lingkaran dengan jari-jari r = 1
tersebut!
Y
C

r
B
r
y0
O A
0 X
-

Gambar 8.12 Sudut 3600+

r=1
A (1, 0)
B ( 1 cos , 1 sin )
C ( 1 cos( ) , 1 sin( ))
D ( 1 cos( ) , 1 sin( ))

Page | 143
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Untuk P (x1,y1) dan Q (x2,y2) maka jarak

PQ ( x2 x1 ) 2 ( y2 y1 ) 2 .

Sehingga:

> AC (cos( ) 1) 2 (sin( ) 0) 2

2
AC cos2 ( ) 2 cos( ) 1 sin 2 ( )
2
AC 2 2 cos( )

> DB (cos cos( ))2 (sin sin( ))2


cos( ) cos( )
sin( ) sin( )
2
DB (cos cos ) 2 (sin sin ) 2

2
DB cos2 2 cos cos cos2 sin 2 2 sin sin sin

2
DB cos2 sin 2 2 cos cos 2 sin sin cos2 sin
2
DB 1 2 cos cos 2 sin cos 1
2 2
> AC DB
2 2 cos( ) 2 2 cos cos 2 sin sin
1) cos( ) cos cos sin sin

Page | 144
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

2) cos( ) cos cos( ) sin sin( )


cos( ) cos cos sin sin

3) sin( ) cos(90 0 ( ))

sin( ) cos((90 0 ) )

sin( ) cos(90 0 ) cos sin(90 0 ) sin


sin( ) sin cos cos sin
4) sin( ( )) sin cos( ) cos sin( )
sin( ) sin cos cos sin

Rumus penjumlahan sudut:


Coba cek seperti berikut:

cos( ) cos cos sin sin cos(0 0 00 ) 1

cos( ) cos cos sin sin cos(30 0 30 0 ) 1

sin( ) sin cos cos sin sin(0 0 00 ) 1

sin( ) sin cos cos sin sin(30 0 30 0 ) 1

Dengan rumus-rumus di atas buktikan bahwa:


tan tan
tan( ) , dan
1 tan tan
tan tan
tan( ) !
1 tan tan

Page | 145
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

b. Sudut Rangkap
cos(2 ) cos( ) cos cos sin sin

cos(2 ) cos 2 sin 2

cos2 sin 2 1
cos(2 ) 2 cos 2 1
Lanjutkan seperti contoh untuk yang lain!

sin(2 ) 2 sin cos

cos(2 ) 2 cos 2 1
2 tan
tan(2 )
1 tan 2

c. Sudut Persetengahan
cos(2 ) cos 2 sin 2

cos2 sin 2 1
cos(2 ) 2 cos 2 1

sin 2 cos2 1

1 cos(2 )
cos
2
cos(2 ) cos 2 sin 2

cos2 sin 2 1

Page | 146
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

cos(2 ) 1 2 sin 2

cos2 1 sin 2

1 cos(2 )
sin
2
Dengan cara di atas diperoleh rumus untuk mendapatkan nilai
sinus, cosinus, dan tangent sudut jika diketahui nilai sinus,
cosinus, dan tangent sudut :

1 1 cos
sin
2 2

1 1 cos
cos
2 2

1 1 cos
tan
2 1 cos

d. Perkalian sinus dan cosinus


sin( ) sin cos cos sin
sin( ) sin cos cos sin
+
sin( ) sin( ) 2 sin cos
1
sin cos {sin( ) sin( )}
2
sin( ) sin cos cos sin
sin( ) sin cos cos sin
-
Page | 147
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

sin( ) sin( ) 2 cos sin


1
cos sin {sin( ) sin( )}
2
cos( ) cos cos sin sin
cos( ) cos cos sin sin
+
cos( ) cos( ) 2 cos cos
1
cos cos {cos( ) cos( )}
2
cos( ) cos cos sin sin
cos( ) cos cos sin sin
-
cos( ) cos( ) 2 sin sin
1
sin sin {cos( ) cos( )}
2
Rumus perkalian sinus cosinus:
1
sin cos {sin( ) sin( )}
2
1
cos sin {sin( ) sin( )}
2
1
cos cos {cos( ) cos( )}
2
1
sin sin {cos( ) cos( )}
2

Page | 148
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

e. Jumlah dan selisih sinus dan cosinus


x x
y y _
+
2 x y 2 x y
1 1
(x y) (x y)
2 2
1
sin cos {sin( ) sin( )}
2
1 1 1
sin ( x y ) cos ( x y) {sin x sin y}
2 2 2
1 1
sin x sin y 2{sin ( x y) cos ( x y )}
2 2
(pindah ruas)
Jika substitusi nilai x dan y ini dilanjutkan pada rumus perkalian di
atas didapat:

1 1
sin x sin y 2{sin ( x y) cos ( x y)}
2 2
1 1
sin x sin y 2{cos ( x y) sin ( x y)}
2 2
1 1
cos x cos y 2{cos ( x y) cos ( x y)}
2 2
1 1
cos x cos y 2{sin ( x y) sin ( x y)}
2 2

Page | 149
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

8.7 Rumus-rumus segitiga


a. Aturan sinus C

a b c
sin A sin B sin C a
b
Dari mana aturan ini muncul?
Perhatikan garis CC!
CC ' b sin A A c B
CC ' a sin B C
CC ' b sin A a sin B
a b A
b
sin A sin B a
Perhatikan garis AA!
AA' c sin B c
A B
C
AA' b sin C
AA' c sin B b sin C Gambar 8.13 Aturan Sinus
b c
, jadi:
sin B sin C
a b c
sin A sin B sin C

Page | 150
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

b. Aturan cosinus
C
a2 b2 c2 2 b c cos A
b2 a2 c2 2 a c cos B
b
c2 a2 b2 2 a b cosC a
Dari mana aturan ini muncul?
Perhatikan garis BC!
c B
B' C b sin A
A B

Perhatikan garis BB! Gambar 8.14 Aturan Cosinus


B' B c b cos A
Perhatikan segitiga CBB!
2 2 2
BC B' B B' C
a2 (c b cos A) 2 (b sin A) 2

a2 (c 2 2 b c cos A b 2 cos 2 A) (b 2 sin 2 A)

a2 c2 b 2 cos2 A b 2 sin 2 A 2 b c cos A


a2 c2 b 2 (cos 2 A sin 2 A) 2 b c cos A

a2 b2 c2 2 b c cos A
Dan seterusnya.

Page | 151
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

c. Panjang garis yang membagi sisi C


Panjang AC sama dengan AB.
==
Panjang garis AA adalah: b A
1 2 2
AA' b c 2 b c cos A
2 ==
Dari mana aturan ini muncul?
c B
A
C
C

==
Gambar 8.15
b A
Garis Bagi Sisi

==

A A c B B

Perhatikan garis BB!


BB' AA" b cos A
Perhatikan garis BC!
B' C ' A" C b sin A
Perhatikan segitiga ABC!
2 2 2
AC ' AB ' B' C '
2
AC' (c b cos A) 2 (b sin A) 2
2
AC ' c2 2 c b cos A b 2 cos 2 A b 2 sin 2 A

Page | 152
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

2
AC' c2 b 2 (cos2 A sin 2 A) 2 c b cos A
2
AC ' b2 c2 2 b c cos A

AC' c2 b2 2 b c cos A
1
AA' AC'
2
1
AA' b2 c2 2 b c cos A
2

8.8 Koordinat polar (kutub)


Y

(r, ) (x, y)
y
r r
y

0 0 x X

Gambar 8.16 Koordinat Polar

Koordinat sebuah titik juga dapat dinyatakan dalam sistem


koordinat polar (r, ). Antara kooordinat polar dan koordinat
kartesius dapat saling ditransformasikan dengan cara berikut:
a. Dari koordinat polar menjadi koordinat kartesius.

Page | 153
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

(r , ) ( x, y )
x r cos , dan y r sin
Contoh:
Koordinat kutub titik P adalah (8, 1500), maka koordinat
kartesiusnya adalah
Jawab:
(r , ) ( x, y )
(8, 1500) ( x, y )
x r cos y r sin

x 8 cos1500 y 8 sin 150 0

1 1
x 8 3 y 8
2 2
x 4 3 y 4

(8, 1500) ( 4 3 , 4)
b. Dari koordinat kartesius menjadi koordinat polar.
( x, y ) (r , )
y
Dengan: r x2 y2 , arctan
x
Jadi, angka depan koordinat polar tidak pernah negatif. Untuk
menentukan perhatikan kuadaran titik ( x, y ) tersebut.
Contoh:
Koordinat titik P adalah (3, -4), maka koordinat kutubnya
adalah

Page | 154
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Jawab:
( x, y ) (r , )
(3, -4) (r , )
y
r x2 y2 arctan
x
4
r 32 ( 4) 2 arctan (kuadran IV)
3
r 5 (360 0 53 0 ) =3070

(3, -4) (5,307 0 )

8.9 Persamaan Trigonometri


1) Persamaan dasar
Gunakan sifat-sifat dasar trigonometri!
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan
2 cos(3 x ) 2 0 dengan batas x 0!
Jawab:
2 cos(3 x ) 2 0

2
cos(3x )
2
3
cos(3x ) cos( k 2 ) (lihat pada bahasan
4
sudut berrelasi!)

Page | 155
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

3 3
3x 3x k 2
4 4
x 0
7 8
x k
12 12
7 8 3
x 2 =
12 12 4
7 8 1
x 1 =
12 12 12
7 8 7
x 0 = >0
12 12 12
7
x (ingat: cos(-) =
12
cos)
3 7 1
Jadi, HP={ , , }.
4 12 12
2) Persamaan bentuk penjumlahan
Gunakan rumus jumlah dan selisih!
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan
cos3x cos x 0 dengan batas 0 x !
Jawab:
cos3x cos x 0
1 1
2 cos (4 x) cos (2 x) 0
2 2

Page | 156
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

cos2x cos x 0
cos2 x 0 cosx 0

cos 2 x k 2 cos x k 2
2 2

2x k 2 x k 2
2 2

x k x
4 2
3
x , x (ingat cos(180-90)= -cos 90)?
4 4
3
Jadi, HP={ , , }.
4 2 4
3) Persamaan bentuk kuadrat
Identitas: cos(2 x) cos 2 x sin 2 x

cos2 x sin 2 x 1
cos(2 x) 2 cos 2 x 1

cos(2 x) 1 2 sin 2 x
Contoh:
a. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan
3 tan 2 x 2 3 tan x 3 0 dengan batas 0 x 3600 !
Jawab:
3 tan 2 x 2 3 tan x 3 0

(3 tan x 3 ) (tan x 3) 0

Page | 157
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

1
tan x 3 tan x 3
3
x 30 k 180 x 120 k 180
x 30 , x 210 x 120 , x 300
Jadi, HP={300, 1200, 2100, 3000}.
b. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan
cos2x 12sin x 11 0 dengan batas 0 x 3600 !
Jawab:
cos2x 12sin x 11 0
1 2 sin 2 x 12 sin x 11 0
sin 2 x 6 sin x 5 0
(sin x 1) (sin x 5) 0
sin x =1 sin x = 5 (tidak ada solusi, nilai (sin
x) harus 1).
x 90 k 360
x 90
Jadi, HP={900}.

4) Persamaan (a. cos x + b.sin x)


a. Bentuk (a. cos x + b.sin x)
Dirubah dahulu menjadi seperti berikut:
a cos x b sin x k cos(x )

dengan k a2 b2

Page | 158
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

b
tan (lihat bahasan
a
sudut berrelasi!)
Asal-usul rumus:
a cos x b sin x k cos(x )
a cos x b sin x k cos x cos k sin x sin
a cos x k cos cos x
a k cos
b sin x k sin x sin
b k sin
a2 b2 k 2 cos2 k 2 sin 2
a2 b2 k 2 (cos 2 sin 2 )

k a2 b2
a k cos
b k sin
b
tan
a
Contoh:
Tentukan nilai k dan dari persamaan
3 sin x 3 cos x k cos(x )!
Jawab:
3 sin x 3 cos x k cos(x )

3 cos x 3 sin x k cos(x ) (bentuk baku)

Page | 159
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

a = -3 , b: 3 ( sudut berada di kuadran II)


2
k ( 3) 2 3

k 2 3

3
tan
3
tan tan(180 0 30 0 ) (kuadran II)

1500 (kuadran II)

b. Penyelesaian persamaan (a. cos x + b.sin x)=c


a cos x b sin x c
k cos(x ) c (lihat bahasan
persamaan bentuk dasar)
c
cos(x )
k
Mengingat nilai cosinus tidak boleh kurang dari -1 dan
lebih dari 1, maka:
c
1 (cos(x ) ) 1
k
c
1 1 , atau
k
c k , sehingga: c 2 k2

Contoh:

Page | 160
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan


3 sin x 3 cos x 1 dengan batas 0 x 3600 !
Jawab:
3 sin x 3 cos x 2 cos(x 30 0 ) 1

2 cos(x 30 0 ) 1
1
cos(x 30 0 )
2
cos(x 30 0 ) cos( 60 0 k 360 0 ) (ingat cos(-) bernilai
positif juga)
x 300 600 k 3600
x 900
x 300 600 k 3600
x 300 600 3600
x 3300
Jadi, HP = {900, 3300}.

5) Persamaan trigonometri dengan dua variabel


Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan
x y 60 0 dan sin x sin y 1 dengan batas

3600 x 7200 !
Jawab

Page | 161
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

sin x sin y 1
1 1
2 sin ( x y) cos ( x y) 1
2 2
1
2 sin 30 0 cos ( x y) 1
2
1
cos ( x y) 1
2
1
(x y) 00 k 3600
2
1
(x y) 30 0
2
x 300 k 3600 = 3900
y 30 0 k 360 0 = -3300 disini k tidak boleh sama
dengan nol, kenapa?

6) Pertidaksamaan trigonometri
Pertidaksamaan dibuat dari bentuk-bentuk persamaan di
atas. Jadi, tahap-tahap penyelesaiannya pun dipakai lagi
dan ditambah satu langkah lagi untuk menyelesaikan
pertidaksamaannya.
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian (HP) dari persamaan
2 sin 2x 1 dengan batas 0 0 x 1800 !
Jawab:

Page | 162
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

2 sin 2x 1
1
sin 2 x
2
2x 300 k 3600
2 x 1500 k 3600
x 150 k 1800 x 750 k 1800
Kenapa tidak k nya saja yang dibagi menjadi k=k/2?
Jelaskan dengan aljabar!
x 150 x 750
Buat garis bilangan:

0 15 75 180

Pengecekan sudut-sudut antar batas:


1
sin 2 x , 00 x 1800
2
1
x = 00 sin 0 0 , 00 = HP.
2
1
x = 450 sin 900 , 450= bukan HP
2
1
x = 900 sin 1800 , 900 = HP.
2

0 15 75 180

Jadi, HP: {x / x : 0 0 x 15 0 atau75 0 x 180 0 }

Page | 163
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Dengan menggambarkan grafiknya akan terlihat lebih jelas.

8.10 Fungsi dan grafik


8.10.1 Fungsi trigonometri
Fungsi f : X Y sehingga untuk setiap anggota himpunan Y
berlaku persamaan y a cos x b sin x c , disebut fungsi
trigonometri. Bentuk ini dibakukan menjadi: y k cos(x )
dengan batasan: 1 cos(x ) 1 . Konsekwensinya:
a. nilai y maksimum adalah = k +c, yakni saat
cos(x ) 1
b. nilai y minimum adalah = -k +c, yakni saat
cos(x ) 1
Contoh:
Tentukan nilai maksimum dan minimum y dengan
y 2 cos x 2 3 sin x 5 dengan batas nilai x:

00 x 3600 !
Jawab:
y 2 cos x 2 3 sin x 5

y 4 cos(x 60 0 ) 5
nilai y maksimum adalah = 4+5 = 9
nilai y minimum adalah = -4+5 = 1.

Page | 164
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

8.10.2 Grafik Fungsi Trigonometri


y a cos x b sin x c
y k cos(x )
Sebelum menggambar grafik terlebih dahulu tentukan:
1. x=00 dan x=3600 nilai y sama,
2. titik potong sumbu X kalau ada, y = 0
3. titik maksimum dan minimum.

GRAFIK SINUS
a. y sin x , 1800 x 3600

Y
2

-180 -90 0 90 180 270 360 X


-1

-2

Memotong sumbu X di: (-1800, 0), (00, 0), (1800, 0), (3600, 0)
Titik maksimum (900, 1).
Titik miminum(-900,-1), (-2700, -1).
Setelah 00 grafik naik (arah panah).

Page | 165
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

b. y 2 sin x , 1800 x 3600

Y
2

-180 -90 0 90 180 270 360 X


-1

-2

Memotong sumbu X di: (-1800, 0), (00, 0), (1800, 0), (3600, 0)
Titik maksimum (900, 2).
Titik miminum(-900,-2), (-2700, -2).
Setelah 00 grafik naik (arah panah).

Jadi,
Fungsi y A sin x hanya akan memperbesar amplitudo
gelombang fungsi y sin x sebesar A. Coba jelaskan
bagaimana kalau A bernilai negatif!

c. y sin 2 x , 1800 x 3600


Memotong sumbu X di:
(-1800, 0), (-900, 0), (00, 0),

Page | 166
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

(900, 0), (1800, 0), (2700, 0), (3600, 0)

Y
2

-180 -90 0 90 180 270 360 X


-1

-2

Titik maksimum ada 3 buah.


Titik miminum ada 3 buah.
Setelah 00 grafik naik (arah panah).

Jadi,
Fungsi y sin ax hanya akan memperbesar frekwensi
gelombang fungsi y sin x sebesar a. Coba jelaskan
bagaimana kalau a bernilai negatif!
d. y sin( x 90 0 ) , 1800 x 3600
Memotong sumbu X di:
(-900, 0), (900, 0), (2700, 0)
Titik maksimum ada 2 buah.
Titik miminum ada 2 buah.
Setelah 900 grafik naik (arah panah).

Page | 167
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Seolah-olah grafik y sin x bergeser ke kanan.

Y
2

-180 -90 0 90 180 270 360 X


-1

-2

Jadi,
Fungsi y sin(x ) hanya akan menggeser gelombang
fungsi y sin x ke kanan sejauh . Coba jelaskan bagaimana
kalau bernilai negatif!

e. y 1 sin x , 1800 x 3600

Y
2

-180 -90 0 90 180 270 360 X


-1

-2

Page | 168
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Menyinggung sumbu X di:


(-900, 0), (2700, 0)
Titik maksimum (900, 2).
Titik miminum (-900, 0), 2700, 0).
Setelah 00 grafik naik (arah panah).
Seolah-olah grafik y sin x bergeser ke atas.

Jadi,
Fungsi y b sin x hanya akan menggeser gelombang fungsi
y sin x ke atas sejauh b. Coba jelaskan bagaimana kalau b
bernilai negatif!

GRAFIK COSINUS
y cos x , 1800 x 3600

Y
2

-180 -90 0 90 180 270 360 X


-1

-2

Memotong sumbu X di:

Page | 169
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

(-900, 0), (900, 0), (2700, 0)


Titik maksimum (00, 1).
Titik miminum (-1800,-1), 1800,-1).
Setelah 00 grafik turun (arah panah).

Perlakuan terhadap fungsi y cos x ,


mempunyai akibat/ pengaruh yang sama dengan fungsi
y sin x . Silahkan buktikan!

GRAFIK TANGEN
y tan x , 1800 x 3600

Y
2

-180 -90 0 90 180 270 360 X


-1

-2

Memotong sumbu X di:


(-1800, 0), (00, 0), (1800, 0)
(3600, 0).
Nilai maksimum .

Page | 170
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Nilai miminum .
Perlakuan terhadap fungsi y tan x ,
mempunyai akibat/ pengaruh yang sama dengan fungsi
y sin x . Silahkan buktikan!
Contoh:
Gambarkan grafik y 2 cos x 3 sin x 1 dengan batas

nilai x: 0 0 x 3600 !
Jawab:
y 2 cos x 3 sin x 1

y 2 cos(x 60 0 ) 1

x 00 , y 2 cos( 60 0 ) 1 = 2
Sama, OK!
x 3600 , y 2 cos(300 0 ) 1 = 2
y 0

2 cos(x 60 0 ) 1 0
1
cos(x 60 0 )
2
x 1800 dan x 3000
Titik maksimum:
y 3

cos(x 60 0 ) 1 , x 600 (cos 00 =1)


(600, 3)
Titik minimum:

Page | 171
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

cos(x 60 0 ) 1, x 2400 (cos 1800 = -1)


(2400, 3)
Y

1 Y=1

0 90 180 270 360 X


-1

8.11 Contoh Grafik Fungsi trigonometri


Silahkan pelajari grafik-grafik berikut dan berikan komentar!
Di bawah juga ditunjukkan grafik 3D sebagai pengantar kalkulus
multivariabel. Perhatikan inkrimental (perubahan sedikit-sedikit)
nilai x dan y terhadap grafik.
1. y sin x cos x x
Y

0.4

0.2

X
-3 -2 -1 1 2 3

-0.2

-0.4

Page | 172
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

2. y sin x cos 2 x x
Y
1

0.5

X
-3 -2 -1 1 2 3

-0.5

-1

3. y sin 2 x cos x x
Y
0.75

0.5

0.25

X
-3 -2 -1 1 2 3
-0.25

-0.5

-0.75

Page | 173
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

4. y sin( x y) x

5. y sin( x 2 y2) 0,5 x 0,5

Page | 174
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

6. y sin 2 x cos 2 y x

Page | 175
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

LATIHAN 8.1_____________________________________
1. Perhatikan gambar, bila AC = 24 3 , maka DE = .
C

D E

300
A B

2. Koordinat kutub titik Q adalah (6, 1330). Koordinat


kartesius Q adalah.
3. Titik A (-8, 6) memiliki koordinat kutub
4. Jika tan x = 3 dan x adalah sudut tumpul, maka cos x =
.
5. Sebuah garis melalui titik (0, 0) dan membentuk sudut -300
dengan sumbu X. gradien garis tersebut adalah.
6. Sebuah garis melalui titik (-2, 3) dan titik (4,-5). Tentukan
sudut yang terbentuk antara garis tersebut dengan sumbu Y!
7. Jika tan 2 x 2 p , untuk 0 x / 2 , dan p>2. maka sin
x =.
8. Jika 0 x dan x memenuhi persamaan
tan 2 x tan x 6 0 maka himpunan nilai sin x adalah.
sin 270 0 cos135 0 tan 135 0
9. .
sin 150 0 cos 225 0

Page | 176
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

10. Jika sin(x / 2) 0,6 maka sin( x ) cos( x) .


11. Jika tan x 1/ 2 maka 2 sin x sin( x / 2) cos( x)
.
12. Dua ekor semut berjalan dari titik A dan B pada saat yang
sama. Keduanya sampai di titik C bersamaan.. Tentukan
perbandingan kecepatannya!
C

450 300
A B
13. Diketahui sin A = 3/5, cos B = 12/13, A dan B sudut
lancip. Sin (A-B) = .
14. Bila x + y = /4 maka tan x =
15. Jika tan x = 1/t, maka cos 2x = .
16. Diketahui 2 cos (/6 + ) = cos (/6 - ). Maka tan = .
17. Jika 2 sin 2 x 3 cos x 0 0 dan 0 x 1800 , maka x = .
18. Persamaan: cos x sin 2x cos2x sin x 1/ 2 dipenuhi
oleh x = .

Page | 177
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

MATLAB:

a. Membuat Plot Fungsi Trigonometri


Kode berikut digunakan untuk membuat plot fungsi

pada rentang nilai x: :


Buatlah M-File dengan kode seperti berikut:
x=linspace(-pi,pi);
y=x.*sin(x.^2-2.*x)-x;
plot(x,y,'g',x,0,'r'), xlabel('x')
Bayangkan jika kita menggambarkan fungsi di atas secara
manual! Selain sin(x), fungsi trigonometri yang lain juga
bisa dibuat dengan matlab. Perhatikan tabel berikut!
Tabel 8.1 Kode Trigonometri pada Matlab
KODE FUNGSI TRIGONOMETRI
sin sinus
cos cosinus
tan tangen
cot cotangen
csc cosecant
sec secant
asin invers sinus
acos invers cosinus
atan invers tangen
acot invers cotangen
acsc invers cosecant
asec invers secant

Page | 178
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

b. Memasukkan Nilai x pada Fungsi Trigonometri


Kode berikut digunakan untuk mencari nilai fungsi

pada rentang nilai x:

Buatlah M-File dengan kode seperti berikut:


x=pi/2;
y=x*sin(x.^2-2*x)-x

c. Membuat Plot Tiga Dimensi Fungsi Trigonometri


Kode berikut digunakan untuk membuat plot fungsi

pada rentang nilai x: :


Buatlah M-File dengan kode seperti berikut:
x=linspace(-pi,pi);
y=x;
[X,Y]=meshgrid(x,y);
Z=sin(sqrt(X.^2+Y.^2));
mesh(X,Y,Z)

__________________________________________________

Page | 179
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

BAB 9
BILANGAN KOMPLEKS

9.1 Notasi
Bentuk dari bilangan kompleks (z) adalah:

z x yj j= 1 , j2 = -1

dengan: x adalah bagian real (Rez), dan yj adalah bagian imajiner


(Imz). Bilangan kompleks juga bisa ditulis dengan z ( x, y) .
Contoh:
1. z 4 3j x = 4, y = -3
2. z j x = 0, y = -1

9.2 Operasi pada Bilangan Kompleks


9.2.1 Penjumlahan dan Pengurangan

z1 z2 ( x1 y1 j ) ( x2 y2 j)
z1 z2 ( x1 x2 ) ( y1 y2 ) j
z1 z2 ( x1 x2 ) ( y1 y2 ) j
Contoh:
Tentukan penjumlahan dari z1 4 3 j dengan z 2 j!
Jawab:
Page | 180
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

z1 z2 (4 0) ( 3 1) j = 4 4 j

9.2.2 Perkalian dan pembagian


Perkalian dengan konstanta:
c z1 (cx1 cy1 j )

Perkalian dua bilangan kompleks:


z1 z 2 ( x1 y1 j ) ( x2 y2 j)

z1 z 2 ( x1 x 2 x1 y 2 j x 2 y1 j y1 y 2 j 2

z1 z 2 ( x1 x2 y1 y 2 ) ( x1 y 2 x2 y1 ) j

Contoh:
Tentukan hasil dari z1 4 3 j dikali dengan z 2 j!
Jawab:

Pembagian dua bilangan kompleks:


z1 ( x1 y1 j )
z2 ( x2 y2 j)

Page | 181
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

z1 ( x1 y1 j ) . ( x 2 y2 j)
z2 ( x2 y2 j) ( x2 y2 j)

z1 ( x1 x2 x1 y 2 j x2 y1 j y1 y 2 j 2
z2 ( x2 x2 x2 y 2 j x2 y 2 j y 2 y 2 j 2 )
z1 ( x1 x2 y1 y 2 ) ( x2 y1 x1 y 2 ) j
2 2
z2 ( x2 y2 )

z1 x1 x2 y1 y 2 x2 y1 x1 y 2
2 2 2 2
j
z2 x2 y2 x2 y2

Contoh:
Tentukan hasil dari z1 4 3 j dibagi dengan z 2 j!
Jawab:
z1 4 3j
z2 j

z1 4 3j j
z2 j j

z1 4 j 3 j2
z2 j2
z1 3 4j
z2 1

z1
3 4j
z2

Page | 182
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

9.3 Koordinat Bidang Kompleks (Diagram Argand)


Bilangan kompleks dapat digambarkan pada koordinat bidang
kompleks. Sumbu 183ertical adalah sumbu imajiner dan sumbu
horizontal adalah sumbu real. Bilangan kompleks z x yj dapat
digambarkan dalam bidang konpleks sebagai berikut:

Im

( x, y )
y
z

0 x Re

Gambar 9.1 Koordinat Bidang Kompleks

Modulus bilangan kompleks z didefinisikan sebagai:

z x2 y2

Modulus bisa diasumsikan sebagai besarnya nilai z relatif terhadap


nilai z lainnya.
Contoh:

1. z 2 3j z 42 ( 3) 2 = 5

2. z j z 02 ( 1) 2 = 1

Page | 183
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Konjugasi bilangan kompleks z didefinisikan sebagai:


z x yj

z x yj

Im

( x, y )
y
z

0 x Re
z

-y

z z (x yj ) ( x yj )

z z (x x x yj x yj y y j2)

z z (x2 y2 )
2
z z z

Contoh:
Buktikan bahwa z1 z2 z1 z2 !
Jawab:
z1 z2 ( x1 x2 ( y1 y2 ) j

z1 z2 ( x1 y1 j ) ( x 2 y2 j)

Page | 184
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

z1 z2 z1 z 2 (terbukti)
9.4 Koordinat Polar Bidang Kompleks

Im Im

(r , ) ( x, y )
y
r r


0 0 x Re
Re

Transformasi ke koordinat polar.


z x yj z (r , )

r x2 y2
y
arctan
x
Sudut disebut juga dengan argument z.
Transformasi dari koordinat polar.
z (r , ) z x yj
x r cos
y r sin
z r (cos sin j)

Page | 185
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

LATIHAN 9.1_____________________________________
z
1. .
z
2.

3. .

4. Tentukan nilai x dan y yang memenuhi !


5. Buktikan bahwa z w z w !

MATLAB:
d. Membuat Plot Fungsi Kompleks
Kode berikut digunakan untuk membuat plot fungsi

dengan nilai , nilai y , serta nilai .


Buatlah M-File dengan kode seperti berikut:
t = linspace(-2,2);
x = 2*t;
y = t;
z = x+i*y;
plot(z), ylabel('yi'), xlabel('x')

e. Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Kompleks


Kode berikut digunakan untuk menghitung nilai:

Page | 186
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Buatlah M-File dengan kode seperti berikut:


z=(2+3*i)/(5-3*i)

f. Operasi Pangkat Bilangan Kompleks


Kode berikut digunakan untuk menghitung nilai:

Buatlah M-File dengan kode seperti berikut:


z=(2-3*i)^3
Selain contoh operasi di atas, operasi pada bilangan dan fungsi
kompleks yang lain juga bisa dibuat dengan matlab.
Perhatikan tabel berikut!

Tabel 8.1 Kode Trigonometri pada Matlab


KODE OPERASI BILANGAN KOMPLEKS
abs nilai dari (modulus) bilangan kompleks
angle sudut fase (dalam radian)*
conj conjugate bilangan kompleks
imag bagian imajiner bilangan kompleks
real bagian real bilangan kompleks

*Supaya didapat nilai derajat maka pakailah perintah:


sudut = angle(2-2*i)*180/pi %hanya contoh
_________________________________________________

Page | 187
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

BAB 10
LIMIT FUNGSI, ARTI GEOMETRI

10.1 Pengertian Limit


1
Misalkan akan dicari lim (dibaca limit satu per x dengan x
x x
mendekati takhingga) maka diambillah beberapa nilai x seperti
berikut:
x 1 2 1.000 1.000.000 .
1/x 1 1/2 0,001 0,000.001 . 0

X
-3 -2 -1 0 1 2 3
-1

-2

-3

Gambar 10.1 Grafik Fungsi 1/x

Page | 188
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Terlihat bahwa pada jika nilai x membesar sebaliknya nilai 1/x


justru mengecil. Saat x besarnya tak hingga maka nilai adalah 1/x
nol.Terlihat bahwa semakin besar nilai x (yakni semakin ke kanan)
menuju tak hingga nilai y pun makin kecil menuju nol.

10.2 Limit Kiri dan Limit Kanan


Contoh:
x2 x 2
lim
x 1 x 1
Limit kiri:
x -1,2 -1,1 -1,01 -1,0001
x2 x 2
-3,2 -3,1 3,01 -3,001
x 1
x2 x 2
lim 3
x 1 x 1
Limit kanan:
x -0,8 -0,9 -0,99 -0,9999
x2 x 2
-2,8 -2,9 -2,99 -2,9999
x 1
x2 x 2
lim 3
x 1 x 1
x2 x 2
Jika nilai x sama dengan -1, maka hasilnya 0/0.
x 1

Page | 189
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Gambaran dari limit kanan dan kiri tersebut dapat dilihat pada
grafik y = x2- 2x + 2 di bawah.

3
x2 x 2
y
2 x 1

-3 -2 -1 0 1 2 3 X
-1

-2

-3

Gambar 10.2 Limit Kiri dan Limit Kanan

Limit kiri adalah mencari nilai f(x) dengan mendekati nilai x


dari arah kiri (x<a) pada contoh ini nilai x di ambil mulai dari -,05
hingga 0,999.
Limit kanan adalah mencari nilai f(x) dengan mendekati nilai x
dari arah kanan (x>a) pada contoh ini nilai x di ambil mulai dari 2
hingga 1,001.
Nilai f(1) = 12- 2.1 + 2 = 1.

Page | 190
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

10.3 Kontinuitas Fungsi


Terlihat bahwa hasil dari limit kiri dan kanan fungsi
y x2 2x 2 hasilnya sama yakni mengerucut menuju 1.

lim x 2 2 x 2 = lim x 2 2 x 2 = lim x 2 2 x 2 =1


x 1 x 1 x 1

Jadi, fungsi y x2 2x 2 kontinyu pada nilai x = 1. Syarat agar


sebuah fungsi kontinyu pada x = c adalah:
1. hasil lim f (c) ada dan merupakan bilangan real,
x c

2. hasil lim f (c) ada,


x c

3. hasil lim f (c) ada ,


x c

4. lim f (c) = lim f (c) = lim f (c)


x c x c x c

Fungsi kontinyu adalah fungsi yang mempunyai nilai y di


semua nilai x dalam suatu batas. Misalnya fungsi y = x + 1 dengan
domain ( 2 x 2 ) kontinyu pada interval tersebut sebagai
buktinya perhatikan grafiknya berikut ini!
Y

2
Gambar 10.3 Grafik
1 Fungsi Kontinyu

-3 -2 -1 0 1 2 3 X
-1

Page | 191
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Fungsi tidak kontinyu adalah fungsi dengan satu atau lebih


nilai y yang tak terdefinisi pada nilai x tertentu. Misalnya fungsi
x2 4
y tidak kontinyu pada x = 2, terlihat dalam grafik di
x 2
bawah yaitu garis mempunyai celah satu titik pada (2, 4) karena
nilai y-nya saat x =0 adalah:
x 2 4 22 4 0
y = (tidak tentu).
x 2 2 2 0
Y

4
x2 4
y
3 x 2

-3 -2 -1 0 1 2 3 X
-1

Gambar 10.4 Grafik Fungsi Diskontinyu


Dengan adanya celah itulah garis terpotong, itulah mengapa fungsi
x2 4
y menjadi tidak kontinyu pada x = 2. Hal ini tidak
x 2
terlihat pada fungsi y = x + 1 di atas.

Page | 192
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Untuk membuat fungsi di atas menjadi kontinyu harus diberi


definisi tambahan pada x = 2 dengan fungsi baru, misalnya sebagai
berikut:
x2 4
x 2
x 2
y(x) =
4 x 2
Maka fungsi tersebut menjadi kontinyu di x berapapun karena
kekosongan hanya terjadi di titik (2, 4) dan sudah terisi dengan
definisi fungsi tambahan yakni y = 2x pada x = 2.

5 x2 4
y
x 2
4
y 2x
3

-3 -2 -1 0 1 2 3 X
-1

Gambar 10.5 Diskontinyu ke Kontinyu

Fungsi yang nilai limit kanan dan nilai limit kirinya pada x = a
tidak sama tidak bisa dibuat kontinyu. Fungsi yang seperti terjadi
lompatan pada x = a. Deskripsinya adalah seperti berikut:

Page | 193
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

y1
y2

a b X

Gambar 10.6 Titik-titik Diskontinyu


Fungsi y1 lompat di x = a sedang fungsi y2 asimptotis di x = b.
Tidak ada fungsi tambahan yang bisa diberikan agar fungsi ini
kontinyu.
1
Contoh: y , tidak kontinyu dan asimptotis di x = 0.
x
Y

-3 -2 -1 0 1 2 3 X
-1

-2

-3

Page | 194
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

10.4 Limit Fungsi Aljabar


10.4.1 lim f ( x) m
x a

Nilai m didapat dengan cara menggantikan nilai x dengan a


pada f(x) dan dihindari hasil (m) sebagai berikut:
c
1. tak hingga, dan
0
0
2. tak tentu.
0
Bukan berarti nilai limit suatu fungsi tidak boleh tak hingga. Lihat
contoh di bawah!
Contoh:
1. Tentukan nilai lim x 2 1 !
x 3

Jawab:
lim x 2 1 f (3) x2 1
x 3

lim x 2 1 32 1 10
x 3

x2 1
2. Tentukan nilai lim !
x x
Jawab:
x2 1 1 1
lim x
x 0 x x
x2 1
3. Tentukan nilai lim !
x 1 x 1
Jawab:
Page | 195
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Untuk mendapatkan nilai limit suatu fungsi dapat dilakukan


dengan beberapa metode berikut ini.
a. Memfaktorkan
x2 a2 ( x a) ( x a)

x3 a3 ( x a) ( x 2 ax a 2 )

x3 a3 ( x a) ( x 2 ax a 2 )

Contoh:
x2 4
Tentukan nilai lim !
x 2 x 2 2x
Jawab:
x2 4 ( x 2) ( x 2)
lim f (2)
x 2 x 2 2x x( x 2)

x2 4 ( x 2)
lim 2 f (2)
x 2 x 2x x
x2 4 ( 2 2)
lim 2
x 2 x 2x 2
x2 4
lim 2 2
x 2 x 2x

Page | 196
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

b. Mengalikan sekawannya
Cara mengalikan sekawannya ini dipakai untuk mendapatkan
limit dari bentuk akar.
Contoh:
x2 9
Tentukan nilai lim !
x 3
x2 7 4
Jawab:

x2 9 x2 9 x2 7 4
lim = lim
x 3
x2 7 4 x 3
x2 7 4 x2 7 4

(x2 9) ( x 2 7 4)
= lim
x 3 x 2 7 16

(x2 9) ( x 2 7 4)
= lim
x 3 x2 9

= lim ( x 2 7 4)
x 3

= lim ( 3 2 7 4)
x 3

=8
10.4.2 lim f ( x) n
x

1
Dasar: lim 0,
x x
0
Hindari hasil-hasil: , , , dan ,
0
lim x .
x

Page | 197
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Contoh:
1. Tentukan nilai lim x 2 8!
x

Jawab:
lim x 2 8 = 2
8
x

=
3
2. Tentukan nilai lim 2 !
x x
Jawab:
3 3
lim 2 =2
x x
=2 0
=2
x2 9
3. Tentukan nilai lim 3 !
x x 2x
Jawab:
x2 9 2
9
lim = .?
x x3 2x 3
2
Nilai limit contoh 3 tersebut tidak dapat diperoleh secara
langsung. Nilai limit untuk fungsi-fungsi yang serupa dengan
contoh 3 tersebut didapat dengan dua cara seperti berikut:

Page | 198
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

a. Membagi dengan x pangkat tertinggi


Contoh:
x2 9
Tentukan nilai lim !
x x3 2x
Jawab:
x2 9
2
x 9 3
x3
lim = lim x 3
x x3 2x x x 2x
x3 x3
1 9
= lim x x3
x 2
1
x2
1 9
3
=
2
1 2

0
=
1 0
=0
b. Mengalikan dengan sekawannya
Contoh:
1. Tentukan nilai lim 2 x 5 2x 3 !
x

Jawab:

Page | 199
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

lim 2 x 5 2x 3 =
x

( 2x 5 2x 3)
lim ( 2 x 5 2x 3)
x
( 2x 5 2x 3)
(2 x 5) (2 x 3)
= lim
x
( 2x 5 2x 3)

8
= lim
x
( 2x 5 2x 3)

8
= lim x
x
5 3
2 2
x x
=0

2. Tentukan nilai lim 2 x 5 4x 2 3!


x

Jawab:

lim 2 x 5 4x 2 3=
x

2 2x 5 4x 2 3
lim (2 x 5 4x 3)
x 2
2x 5 4x 3

4x 2 20x 25 (4 x 2 3)
= lim
x 2
2x 5 4x 3
20 x 28
= lim
x
2x 5 4x 2 3

Page | 200
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

28
20
= lim x
x
5 3
2 4
x x2
=5
b p
Jadi, lim ax 2 bx c ax 2 px q
x
2 a

10.5 Teorema limit


1. f ( x) c lim f ( x) c
x a

2. lim ( f ( x) g ( x)) lim f ( x) lim g ( x)


x a x a x a

3. lim k f ( x) k lim f ( x)
x a x a

4. lim ( f ( x) g ( x)) lim f ( x) lim g ( x)


x a x a x a

f ( x) lim f ( x)
x a
5. lim , lim g ( x) 0
x a g ( x) lim g ( x) x a
x a

6.

Contoh:
1. Tentukan nilai lim 5 !
x 2

Jawab:
lim 5 =5 (teorema 1)
x 2

Page | 201
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Dapat dibuktikan dengan menggambarnya pada grafik.


Fungsi f(x) = 5 adalah garis lurus horizontal. Seberapapun
nilai x nilai y tetap 5.
2. Tentukan nilai lim ( x 2 2 sin x) !
x

Jawab:
lim ( x 2 2 sin x) = lim x 2 2 lim (sin x)
x x x

2
= 2 sin
2
=

10.6 Bilangan Alam (e = 2,7182818)


x
1
1. lim 1 e
x x
x
1
2. lim 1 e
x x
1

3. lim (1 x) x e
x 0

1
x
4. lim (1 x) e
x 0

Contoh:
n
1 5
1. Tentukan nilai lim 1 !
n n

Page | 202
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Jawab:
n 1/ 5
n
1 5 1
lim 1 = lim 1
n n n n

n 1/ 5
1
= lim 1
n n

= e1 / 5 .
x
x 3
2. Tentukan nilai lim !
x x 1
Jawab:
x x
x 3 ( x 1) 4
lim = lim
x x 1 x x 1
x
4
x 1 4 4
= lim
x x 1 x 1
x 4

4 4
= lim 1
x x 1

= e4

Page | 203
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

10.7 Limit Fungsi Trigonometri


10.7.1 Limit x mendekati nol
Perhatikan gambar berikut!

D
DB
x
x
O O r
r C A CA

Gambar 10.7 Limit Trigonometri


x dalam radian.
r OA 1
Perhatikan juring AOB!
Luas juring AOB =
sudutAOB
luas _ lingkaran
sudut _ keliling _ lingkaran
x
= r2 ,
2

Page | 204
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

x
=
2
Perhatikan segitiga OCB!
OC r cos x cos x
CB r sin x sin x
1
Luas segitiga OCB = OC CB
2
1
= cos x sin x
2
Perhatikan juring COD!
x
Luas juring AOB = (OC ) 2
2
x
= cos2 x
2
Saat garis OB berotasi dengan pusat O mendekati garis OA
maka luas segitiga OCB akan mendekati luas juring AOB begitu
juga luas juring COD mendekati luas keduanya. Saat garis OB
hampir berhimpitan dengan garis OC, sudut x mendekati nol.
Dari gambar terlihat bahwa:
Luas juring COD luas segitiga COB luas juring AOB
x 1 x
cos2 x cos x sin x
2 2 2
sin x 1
cos x
x cos x

Page | 205
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

sin x
x 0 1 1
x
sin x
Jadi, lim 1
x 0 x
tan x sin x 1
lim = lim
x 0 x x 0 x cos x
sin x 1
= lim lim (teorema limit)
x 0 x x 0 cos x
=1x1
=1

Rangkuman untuk limit trigonometri dengan x mendekati nol:


sin x cos x
lim 1 lim (mengapa?)
x 0 x x 0 x
x x
lim 1 lim (mengapa?)
x 0 sin x x 0 cos x

tan x
lim 1 Perhatikan gambar di atas lagi!
x 0 x
x
lim 1
x 0 tan x

Contoh:
sin 3 x
1. Tentukan nilai lim !
x 0 4x
Jawab:

Page | 206
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

sin 3 x sin 3 x 3
lim = lim
x 0 4x x 0 3x 4

sin 3 x 3
= lim lim
x 0 3x x 0 4
= .
2 sin 2 x
2. Tentukan nilai lim !
x 0 x2 x 2 tan x
Jawab:
2 sin 2 x 2 tan x sin 2 x
lim = lim
x 0 x2 x 2 tan x x 0 x 2 tan x

sin x
2 2 sin x cos x
= lim cos x
x 0 sin x
x2
cos x

2 sin x 2 sin x cos2 x


= lim
x 0 x 2 sin x

2 sin x(1 cos2 x)


= lim
x 0 x 2 sin x

sin x sin 2 x
= 2 lim
x 0 x 2 sin x

sin x sin 2 x x
= 2 lim
x 0 x x 2 sin x
=2

Page | 207
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

10.7.2 Limit x mendekati bukan nol


sin x sin(t a )
lim 1 lim 1
x a x t 0 (t a )
x t a
Contoh:
sin 3 x
1. Tentukan nilai lim !
x 4 x 4
Jawab:
sin 3 x 12 sin 3t
lim = lim ,x t 4
x 4 x 4 t 0 t
= 3.

LATIHAN 10.1____________________________________
1. Carilah nilai dari:
x2 x 2
a. lim
x 1 x 1
1
b. lim 1
x 0 x
x 1
c. lim
x 1 x 2 x 1
sin t
d. lim
x t

Page | 208
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

x 2
e. lim
x 1 1 x

f. lim 2 x 2x 3
x

x
x 2
g. lim
n x 1

2. lim e x sin(2 x)
x

sin 3 x
3. lim
n 3 x 3

(x x) 2 ( x) 2
4. lim
x 0 x

5. Lengkapilah fungsi berikut agar kontinyu di


!

x2 x 2
a. y
x 1
sin( x 1)
b. y
x 1
x3 8
c. y
2 x

Page | 209
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

MATLAB:

Berikut adalah kode perintah untuk mengoperasikan limit fungsi.


Tabel 10.1 Kode Operasi Limit Fungsi pada Matlab

g. Menghitung Nilai Limit Sebuah Fungsi


Kode berikut digunakan untuk membuat plot fungsi
2 sin 2 x
lim
x 0 x2 x 2 tan x
Buatlah M-File dengan kode seperti berikut:
syms x; %untuk member tahu bahwa x: variable
y=(2/(x.^2))-(sin(2*x))/((x.^2)*tan(x));
a=limit(y,x,0)
Jika di-run hasilnya akan sama dengan hasil contoh di atas:
a=
2

Page | 210
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

h. Operasi Limit Tak-Hingga


Kode berikut digunakan untuk mengevaluasi
n
1 5
lim 1
n n
Buatlah M-File dengan kode seperti berikut:
syms x;
y=(1+1/x)^(x/5);
limit(y,x,Inf)

i. Operasi Limit Lainnya


Kode berikut digunakan untuk mengevaluasi

(x x) 2 ( x) 2
lim
x 0 x

Buatlah M-File dengan kode seperti berikut:


syms x h;
y=((x+h)^2-x^2)/h;
limit(y,h,0)

__________________________________________________

Page | 211
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

BAB 11
DIFFERENSIAL (TURUNAN)

11.1 Prinsip Dasar


Kasus: Carilah persamaan garis singgung kurva
y x2 2 x 7 pada titik dengan absis 2! Dengan hanya
diketahui fungsi dan sebuah titik yang diketahui nilai x -nya saja
harus ditemukan persamaan garis singgung pada titik itu. Kasus ini
dapat diselesaikan dengan teori differensial berikut.
Sebuah garis singgung fungsi f(x) dibuat pada titik (x, y)
seperti pada gambar di bawah.

Y L2

f(x) L1
y2 L

y1
y

x x1 x2 X

Gambar 11.1 Pendekatan Garis Singgung


Page | 212
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Hendak di cari persamaan y m x n untuk garis L. Yang


harus dicari pertama kali adalah gradien garis singgung pada titik
(x, y) tersebut karena sudah tertentu (khas) dan hanya bergantung
pada fungsi f(x).
Untuk mencari gradien garis singgung tersebut dilakukan
pendekatan sebagai berikut:
Pendekatan pertama dengan garis L2:
y2
m2
x2

y2 y
m2 (gradien garis L2)
x2 x

Pendekatan kedua dengan garis L1:


y1
m1
x1

y1 y
m2 (gradien garis L2)
x1 x

Perhatikan bahwa x1 x2 dan gradien 1 lebih mendekati


garis singgung yang dimaksud yaitu garis L. Jika x dibuat
mendekati nol maka akan didapat garis yang berhimpitan dengan
garis L, dan tentunya gradiennya akan identik.
y1 y
m lim
x 0 x1 x

y
m lim
x 0 x
Page | 213
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

y y1 y = f (x x) - f (x)

x x1 x
f (x x) f ( x)
m lim
x 0 x
Turunan dari f(x) ditulis f (x) didefinisikan sebagai:
df ( x) f (x x) f ( x)
f ' ( x) lim
dx x 0 x
Jadi, turunan dari f(x) ditulis f (x) merupakan gradien garis
singgung pada titik (x, y). Gradien garis singgung selalu khas di
setiap titik pada fungsi.
Perhatikan langkah-langkah pembahasan berikut:
1. Fungsi yang akan disinggung f ( x) x2 2 x 7 (parabola
telungkup),

f ( x) x2 2 x 7

0 2 X

2. Titik A dengan absis 2 di singgung garis L. Koordinat titik A


yaitu:

Page | 214
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

f ( x) x2 2 x 7

f (2) 22 2 2 7 7
Jadi, A (2, 7).
3. gradien garis L adalah:
f (x x) f ( x)
m lim
x 0 x
{ (x x) 2 2 (x x) 7} { x 2 2 x 7}
m lim
x 0 x

{ (x2 2 x x x 2 ) 2 x 2 x) 7} { x 2 2 x 7}
m lim
x 0 x
x2 2 x x x2 2 x 2 x 7 x2 2 x 7}
m lim
x 0 x
2 x x x2 2 x
m lim
x 0 x
m lim ( 2 x x 2)
x 0

m 2 x 2 (apa konsekuensi dari adanya variabel x ini?)

Gradien di titik A (2, 7) adalah


m(2) 2 2 2
m(2) 2
4. Persamaan garis L (gradien -2 melalui titik singgungnya
sendiri (2, 7) adalah
y m x n

Page | 215
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

y 2 x n
Melalui titik singgung itu sendiri
7 2 2 n
n 11
Jadi, persamaan garis singgung fungsi
f (2) 22 2 2 7 7 pada titik dengan absis 2 adalah
y 2x 11.

Y
L4
L3
C L5
D f ( x) x2 2 x 7
B f ' ( x) 2x 2

A E
L2

a b 0 c d e X
L1

Gambar 11.2 Garis Singgung

Perhatikan gambar di atas! Gradien garis kurva


f ( x) x2 2 x 7 mengecil dari garis L1 - L2 kemudian garis L3

gradiennya nol dan gradien L4 dan L5 negatif. Gradien garis L1


didapatkan dengan memasukkan absis titik A ke f ' ( x) 2x 2 .
Begitu juga semua garis singgung yang lain:

Page | 216
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

a. gradien (m) garis singgung L1 f ' (a) 2 a 2,


b. gradien (m) garis singgung L2 f ' (b) 2 b 2,
c. gradien (m) garis singgung L3 f ' (c) 2 c 2 0,
d. gradien (m) garis singgung L4 f ' (d ) 2 d 2,
e. gradien (m) garis singgung L5 f ' (e) 2 e 2,
Besarnya penurunan besarnya gradien garis singgung tersebut
dapat digambarkan menjadi sebuah garis lurus seperti berikut:

Page | 217
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

7
f ( x) x2 2 x 7

L1 A

m f ' ( x) 2x 2

Gambar 11.3 Gradien Garis Singgung

Page | 218
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

11.2 Rumus Turunan


Untuk mendapatkan turunan f ' ( x) sebuah fungsi f (x) dipakai
rumus dasar sebagai berikut:
df ( x) f (x x) f ( x)
f ' ( x) lim
dx x 0 x
Dan ide dasarnya tidak pernah berubah yakni turunan dari
sebuah fungsi adalah nilai gradien garis singgung grafik fungsi
tersebut pada titik-titik sepanjang grafik/kurva.
a. f ( x) c
f (x x) f ( x)
f ' ( x) = lim
x 0 x
c c
= lim
x 0 x
=0
f ( x) c , f ' ( x) = 0
Jadi, gradien garis singgung pada garis y = c adalah nol.
Karena garis y = c adalah garis horizontal (m = 0).
Contoh:
1. Tentukan persamaan garis singgung fungsi f (x) 3 pada
titik dengan absis 5!
Jawab:
m f ' (5) 0
Titik singgung adalah (5, 3).

Page | 219
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Maka persamaan garis singgung tersebut adalah y 3


berhimpit dengan grafik fungsi.
2. f (x) 100 , f ' (100) = 0.
b. f ( x) ax
f (x x) f ( x)
f ' ( x) = lim
x 0 x
ax a x ax
= lim
x 0 x
= lim a
x 0

=a
f ( x) ax , f ' ( x) = a
Fungsi f ( x) ax adalah persamaan garis lurus dengan
gradien = a. maka garis singgungnya selalu berhimpit dengan
gradien = a juga.
Contoh:
1. f ( x) 3x , f ' (3x) 3
2. f ( x) x , f ' ( x) 1

c. f ( x) ax 2
f (x x) f ( x)
f ' ( x) = lim
x 0 x
a( x 2 2x x x 2 ) ax 2
= lim
x 0 x

Page | 220
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

ax 2 2a x x a x2 ax 2
= lim
x 0 x
= lim (2a x a x)
x 0

= 2a x
f ( x) ax 2 , f ' ( x) = 2a x

d. f ( x) ax n

f (x x) f ( x)
f ' ( x) = lim
x 0 x
= lim (n a x n 1
n a xn .....)
x 0

= a n xn 1

f ( x) ax n , f ' ( x) = a n x n 1

1 n
Dengan: x
xn
m
n m n
x x
Contoh:
1. f ( x) 3x 5 , f ' (3 x 5 ) 5 3 x 4 = 15x 4
1 4
1 1 3 1 1 3
2. f ( x) 3
f ( x) x , f ' ( x) x =
5 x 5 5 3
1
15 3
x4
a
3. f ( x)
x

Page | 221
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

f (x x) f ( x)
f ' ( x) = lim
x 0 x
a a
= lim x x x
x 0 x
a x a x a x
2
= lim x x x x2 x x
x 0 x
a x
2
x x x
= lim
x 0 x
a
= lim 2
x 0 x x x
a
= 2
x

11.3 Aturan dalam Turunan


1. ( f g )' ( x) = f ' ( x) g ' ( x) atau
(u v)' u ' v' )
Bukti:
(f g )' ( x) =
{ f (x x) g(x x)} { f ( x) g ( x)}
lim
x 0 x

Page | 222
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

=
{ f (x x) f ( x)} {g ( x x) g ( x)}
lim
x 0 x
=
f (x x) f ( x) g(x x) g ( x)
lim lim
x 0 x x 0 x
= f ' ( x) + g ' ( x)
Contoh:
a. y 2x 4 x3

y' 4 2 x 3 3x 2

y' 8x 3 3x 2

b. y (2 x 4 x 3 ) (5 x 1)

y 10 x 5 7x4 x3

y ' 50 x 4 28 x 3 3x 2

(2 x 4 x 3 1)
c. y
x3
y 2x 2 1 x 3

4
y ' 4 x 0 3x

3
y' 4 x
x4
2. (k f )' ( x) = k f ' ( x) atau (k u)' k u'
Bukti:

Page | 223
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

k f (x x) k f ( x)
(k f )' ( x) = lim
x 0 x
f (x x) f ( x)
= k lim
x 0 x
= k f ' ( x)
Contoh:
1
a. y (2 x 4 x3 )
3
1
y' (8 x 3 3x 2 )
3
b. y 4 x( x 2 7 x)

y 4( x 3 7x2 )

y ' 4(3 x 2 14 x)

y ' 12 x 2 56 x
3. ( f g )' ( x) = f ' ( x) g ( x) + f ( x) g ' ( x) atau
(u v)' u' v u v'
Bukti:
f (x x) g ( x x) f ( x) g ( x)
( f g )' ( x) = lim
x 0 x
{ f (x x) f ( x)} g ( x x) f ( x ) {g ( x x) g ( x)}
= lim
x 0 x
f (x x) f ( x) g(x x) g ( x)
= lim lim g ( x x) f ( x) lim
x 0 x x 0 x 0 x
= f ' ( x) g ( x) + f ( x) g ' ( x)

Page | 224
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Contoh:
a. y 2 x 6 (2 x 4 x3 )
y ' = ( f g )' ( x)

f ( x) 2x 6 g ( x) (2 x 4 x3 )

f ' ( x) 12 x 5 g ' ( x) (8 x 3 3x 2 )
y ' = f ' ( x) g ( x) + f ( x) g ' ( x)

y ' 12 x 5 (2 x 4 x 3 ) + 2 x 6 8x 3 3x 2

y' 24x 9 12x 8 16x 9 6x8

y' 40 x 9 18x 8

b. y 2 x 6 (2 x 4 x3 )

y 4 x10 2x9

y' 40 x 9 18x 8
'
f f ' ( x) g ( x) f ( x) g ' ( x)
4. ( x) = atau
g ( g ( x)) 2
'
u u ' v u v'
v v2
Bukti:
f (x x) f ( x)
'
f g(x x) g ( x)
( x ) = lim
g x 0 x

Page | 225
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

f (x x) g ( x) f ( x) g ( x x)
g(x x) g ( x)
= lim
x 0 x
1 f (x x) g ( x) f ( x) g ( x x)
= lim lim
x 0 g(x x) g ( x) x 0 x

1 { f (x x) f ( x)} g ( x) f ( x) {g ( x x) g ( x)}
= 2
lim
( g ( x)) x 0 x

1 f (x x) f ( x) g(x x) g ( x)
= 2
lim g ( x) f ( x)
( g ( x)) x 0 x x

1
= [ f ' ( x) g ( x) f ( x) g ' ( x)]
( g ( x)) 2

f ' ( x) g ( x) f ( x) g ' ( x)
=
( g ( x)) 2
Contoh:
2x 6
a. y
2x 4 x3
f ( x) 2x 6 g ( x) (2 x 4 x3 )

f ' ( x) 12 x 5 g ' ( x) (8 x 3 3x 2 )
f ' ( x) g ( x) f ( x) g ' ( x)
y' =
( g ( x)) 2

12 x 5 (2 x 4 x 3 ) 2 x 6 (8 x 3 3x 2 )
=
(2 x 4 x 3 ) 2

2x 4 x3
b. y
2x 6

Page | 226
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

2 1 3
y x x
2
3 3 4
y' 2x x
2
2 3
y' 3
x 2x 4

11.4 Aturan Rantai (Chain Rule)


Notasi Leibnitz
Turunan fungsi y f (x) yaitu f ' ( x) dapat ditulis dalam
notasi Leibnitz menjadi:
dy
y'
dx
df ( x)
f ' ( x)
dx
dS
S
dt
dy df ( x) dS
Jadi notasi Leibnitz ditulis dalam bentuk , , dan
dx dx dt
seterusnya untuk menunjukkan turunan fungsi.
Contoh:
a. y x3
dy
= 3x 2
dx
b. f ( x) x3 2x

Page | 227
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

df ( x) d ( x 3 2 x)
=
dx dx
= 3x 2 2
1
c. f ( x) 2x 3
x

1
d 2x 3
df ( x) x
=
dx dx
1
d 2x x3
=
dx
4
1 3
= 2 x
3
1
= 2
3 3
x4
Aturan Rantai
Jika y f (x) bisa dibentuk sedemikian rupa menjadi
dy dy du
y f (u ) dengan u g (x) , maka: =
dx du dx
Contoh:
5
2x 4 x3
y
2x 6

y u5 ,

Page | 228
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

dy du 5
= 5u 4
du du

2x 4 x 3
u
2x 6

2 1 3
u x x
2

2 1 3
d x x
du 2
=
dx dx
3 3 4
= 2x x
2
2 3
= 3
x 2x 4
dy dy du
=
dx du dx
dy 2 3
= (5u 4 ) 3
dx x 2x 4
4
2x 4 x3 2 3
=5
2x 6 x 3
2x 4

Jika diperhatikan aturan rantai tersebut seolah-olah didapat


dengan cara berikut:
dy dy du
=
dx dx du

Page | 229
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

dy du
Yang mana ini tentunya tidak merubah nilai karena
dx du
tentunya bernilai satu. Sepuluh dikalikan satu kan tetap sepuluh
juga. Dengan menyusun ulang didapat:
dy dy du
=
dx du dx
Tentunya dengan cara yang sama juga bisa didapatkan:
dy dy du dw
=
dx dx du dw
dy dy dw dw
=
dx du du dx

11.5 Turunan Fungsi Trigonometri


a. f ( x) sin x
f (x x) g ( x x) f ( x) g ( x)
f ' ( x) = lim
x 0 x
sin( x x) sin x
= lim
x 0 x
sin x cos( x) cos x sin( x) sin x
= lim
x 0 x
sin x (cos( x) 1) cos x sin( x)
= lim
x 0 x
sin x (cos( x) 1) cos x sin( x)
= lim lim
x 0 x x 0 x

Page | 230
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

= sin x 0 cos x 1
= cos x
f ( x) sin x , f ' ( x) cos x

cos( x) 1
lim = 0?
x 0 x
1
2 sin 2 ( x)
cos( x) 1 2
lim = lim
x 0 x x 0 x
1
sin( x)
2 1
= 2 lim lim sin( x)
x 0 x x 0 2
1
= 2 0
2
=0
b. f ( x) cos x

f (x x) g ( x x) f ( x) g ( x)
f ' ( x) = lim
x 0 x
cos(x x) cos x
= lim
x 0 x
cos x cos( x) sin x sin( x) cos x
= lim
x 0 x
sin x sin( x) cos x (cos( x) 1)
= lim
x 0 x
sin x sin( x) cos x (cos( x) 1)
= 1 lim lim
x 0 x x 0 x

Page | 231
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

= sin x
f ( x) cos x , f ' ( x) sin x
c. f ( x) tan x

sin x
f (x) =
cos x
(sin x)' cos x sin x (cos x)'
f ' ( x) = (aturan bagi)
(cos x) 2

cos x cos x sin x sin x


=
cos2 x
1
=
cos2 x
= sec2 x
2
f ( x) tan x , f ' ( x) = sec x

Dengan cara yang sama (memakai aturan pembagian)


didapatkan turunan fungsi:
2
d. f ( x) cot x , f ' ( x) = cos ec x

e. f ( x) sec x , f ' ( x) = sec x tan x

f. f ( x) cosecx , f ' ( x) = cosecx cot x

Contoh:
1. y sin x cos x
y' (sin x)' cos x sin x (cos x)' (aturan kali)
y' cos x cos x sin x sin x'

Page | 232
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

y ' cos 2 x sin 2 x


y' cos 2 x
2. y sin x cos x
1
y sin 2 x
2
1
y sin u , u 2x
2
dy 1 du
cosu , 2
du 2 dx

dy du
y' =
du dx
1
= cos u 2
2
= cos2x
3. y x 2 sin( x 2 5)

y ' ( x 2 )' sin( x 2 5) x 2 {sin( x 2 5)}'

g ( x) sin( x 2 5)

g (u ) sin u , u x2 5
dg du
cosu , 2x
du dx
dg
cosu 2 x
dx

Page | 233
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

dg
cos(x 2 5) 2 x
dx
y ' 2 x sin( x 2 5) x 2 {2 x cos(x 2 5)}

y ' 2 x sin( x 2 5) 2 x 3 cos(x 2 5)

11.6 Turunan Fungsi Implisit


Contoh fungsi implisit:

a. 3 y x 3 y y2 0

b. ( x y ) 2 sin 3 y x y 1
c. sin 2 x sin y 0
d. ( x y) sin( x y) 0
Dasar-dasar yang dipakai:
dy
y' dy y ' dx
dx
d ( x)
x' 1
dx
d (a)
a' 0 , a = konstan
dx

Contoh:
1. x 2 y2 1

d (x2 y2 ) d (1)
2 x dx 2 y dy 0

Page | 234
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

dy
2x 2 y 0
dx
2 x 2 y y' 0
2 y y' 2x
x
y'
y
2. y sin x x y x
d[( y sin x) ( x y)] d[ x]
(dy sin x y cos x dx) (1 dx y x 1 dy) 1 dx
dy (sin x x) ( y y cos x) dx dx
dy
( x sin x) y (1 cos x) 1
dx
y' ( x sin x) 1 y (1 cos x)
1 y (1 cos x)
y'
x sin x

11.7 Turunan Fungsi Logaritma dan Eksponen


x
a 1
a. lim ln a
x 0 x
b. f ( x) ax

f (x x) f ( x)
f ' ( x) = lim
x 0 x
ax x
ax
= lim
x 0 x

Page | 235
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

a x (a x
1)
= lim
x 0 x
= a x ln a
f ' ( x) = a x ln a

c. f ( x) ex

f ' ( x) = e x ln e

f ' ( x) e x
f ( x) e x , f ' ( x) = a e x
a
d. f ( x) log x
a
y log x
a
ay a log x
(lihat sifat-sifat logaritma)
ay x
d (a y ) d ( x)

a y ln a dy dx
dy y
a ln a 1
dx
1
y' y
a ln a
1
y'
x ln a
a 1
f ( x) log x , f ' ( x) =
x ln a

Page | 236
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

11.8 Turunan Fungsi Invers Trigonometri


a. y arcsin x
Misal: arcsin x u , maka: sin u x

12 x2
cos u
1 1
x
d (sin u) dx u

cosu du dx
dx
du
cosu
dx
du
1 x2
y arcsin x
y u
dy du
dx
dy
1 x2
dy 1
dx 1 x2
dy 1
y arcsin x ,
dx 1 x2
b. y arccosx
Misal: arccos x u , maka: cos u x

Page | 237
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

12 x2
sin u 1
1
d (cosu ) dx u
x
sin u du dx
dx
du ,
sin u
dx
du
1 x2
y arccosx
y u
dy du
dx
dy
1 x2
dy 1
dx 1 x2
dy 1
y arccosx ,
dx 1 x2
c. y arctan x
Misal: arctan x u , maka: tan u x

12 x2
sec u
1 x
d (tan u) dx u
1
sec2 u du dx

Page | 238
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

dx
du
sec2 u
dx
du
1 x2
y arctan x
y u
dy du
dx
dy
1 x2
dy 1
dx 1 x2
dy 1
y arctan x ,
dx 1 x2

d. y arc sec x
Misal: arc sec x u , maka: sec u x

x2 1
tan u x
x
u
d (secu ) dx
1
secu tan u du dx
dx
du
sec u tan u
dx
du
x x2 1

Page | 239
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

y arc sec x
y u
dy du
dx
dy
x x2 1
dy 1
dx x x2 1
dy 1
y arc sec x ,
dx x x2 1
Dengan cara yang sama buktikan rumus-rumus berikut:
dy 1
e. y arccosecx ,
dx x x2 1
dy 1
f. y arc cot x ,
dx 1 x2

11.9 Turunan Fungsi Hiperbolik


a. y sinh x
Grafik y sinh x , 3 x 3:
d (sinh x) d 1 x
(e e x)
dx dx 2
1 x
= [e ( 1) e x ]
2

Page | 240
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

1 x
= (e e x)
2
= coshx
y sinh x , y' cosh x
Y
10

X
-3 -2 -1 1 2 3

-5

-10

b. y cosh x

d (cosh x) d 1 x
= (e e x)
dx dx 2
1 x
= [e ( 1) e x ]
2
1 x
= [e e x]
2
= sinh x
y cosh x , y ' sinh x
Grafik y cosh x , 3 x 3:

Page | 241
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Y
10

X
-3 -2 -1 1 2 3

c. y tanh x
Grafik y tanh x , 3 x 3:
Y
1

0.5

X
-2 -1 1 2

-0.5

-1
x x
d (tanh x) d e e
=
dx dx e x e x

Page | 242
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

=
(e x ( 1)e x ) (e x e x ) (e x e x ) (e x ( 1)e x )
(e x e x ) 2
=
(e x e x ) (e x e x ) (e x e x ) (e x e x)
(e x e x ) 2

(e x e x ) 2 (e x e x ) 2
=
(e x e x ) 2

(e 2 x 2e x x
e 2 x ) (e 2 x 2e x x
e 2x
)
=
(e x e x ) 2
4
= x
(e e x )2
2
2
=
(e x e x)

= sec h 2 x
y tanh x , y ' sec h 2 x
Dengan cara yang sama tentukan rumus turunan fungsi
hiperbolik berikut:
d. y coth x , y ' cos ech 2 x
e. y sec hx , y' sec hx tanh x
f. y cosechx , y' cosechx coth x

Page | 243
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

11.10 Turunan Fungsi Invers Hiperbolik


Dasar-dasar yang dipakai:
1. cosh2 x sinh 2 x 1 (bisa dibuktikan sebagai latihan)
2. cosh x sinh x ex

3. arg sinh x ln( x x 2 1)


Bukti:
Misal: arg sinh x u , maka: sinh u x
1 u
(e e u) x
2
cosh2 u sinh 2 u 1

coshu sinh 2 u 1

coshu x2 1
1 u
(e e u) x2 1
2

coshu sinh u x x2 1
1 u 1 u
(e e u) (e e u) x x2 1
2 2
eu e u
eu e u
x x2 1
2

eu x x2 1

ln e u ln( x x 2 1)

u ln( x x 2 1)

Page | 244
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

arg sinh x u

arg sinh x ln( x x 2 1)


Berikut ini silahkan buktikan sebagai latihan!

4. arg cosh x ln( x x 2 1) x 1


1 1 x
5. arg tanh x ln 1 x 1
2 1 x

1 x 1
6. arg coth x ln x 1 atau x 1
2 x 1

1 1 x2 )
7. arg sec hx ln 0 x 1
x

1 x2 1)
8. arg cos echx ln x 0
x

1 x2 1)
9. arg cos echx ln x 0
x

Turunan fungsi invers hiperbolik adalah sebagai berikut:


a. y arg sinh x
Misal: arg sinh x u , maka: sinh u x
d (sinh u) dx
coshu du dx
dx
du ,
coshu
cosh2 u sinh 2 u 1

Page | 245
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

coshu sinh 2 u 1

coshu x2 1
dx
du
x2 1
arg sinh x u
y u
dy du
dx
dy
x2 1
dy 1
dx x2 1
dy 1
y arg sinh x ,
dx x2 1
Dengan cara yang sama atau dengan aturan rantai silahkan
buktikan rumus berikut sebagai latihan:
dy 1
b. y arg cosh x , x 1
dx x2 1
dy 1
c. y arg tanh x , x 1
dx 1 x2
dy 1
d. y arg coth x , x 1 atau
dx 1 x2
x 1

Page | 246
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

dy 1
e. y arg sec hx , 0 x 1
dx x 1 x2
dy 1
f. y arg cosechx , x 1
dx x 1 x2
dy 1
g. y arg cosechx , x 1
dx x 1 x2

11.11 Penerapan Turunan


11.11.1 Garis singgung dan garis normal kurva
Pada awal bab telah dibahasa bahwa turunan pertama suatu
fungsi (yakni yang telah dibahas sejauh ini) menunjukkan
besarnya gradien garis singgung (tangent line) sebuah kurva atau
fungsi. Apapun fungsinya baik itu polinomial, trigonometri,
eksponensial, dan sebagainya. Garis normal adalah garis yang
tegak lurus dengan garis singgung kurva.

Contoh:
1. Diketahui fungsi f ( x) x2 3 x 1 . Tentukan:
a. besarnya gradien garis singgung sepanjang kurva,
b. besarnya gradien garis singgung di titik dengan absis -1,
c. besarnya gradien garis singgung di titik dengan oordinat 5,
d. besarnya gradien garis singgung di titik puncak,
e. Persamaan garis singgung di titik puncak,

Page | 247
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

f. persamaan garis singgung di titik A dengan oordinat -2,


g. persamaan garis normal di titik dengan absis 3.

Jawab:
Y

L f ( x) x2 3 x 1

0 X

a. besanya gradien garis singgung sepanjang kurva:


f ( x) x2 3 x 1

m f ' ( x) 2x 3
Jadi besanya gradien garis singgung: 2x 3
b. besarnya gradien garis singgung di titik dengan absis -1.
m 2x 3
m(1) 2 1 3
m 1

c. besarnya gradien garis singgung di titik dengan oordinat 5.


Dicari nilai x (absisnya) terlebih dahulu:

Page | 248
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

f ( x) x2 3 x 1 5

x2 3 x 4 0
( x 1) ( x 4) 0
x 1, x 4

Y
5

-1 0 4 X

Jadi, ada dua titik dengan ordinat yang sama yaitu (-1, 5)
dan (4, 5). Hal ini pasti sudah Anda prekdisikan. Untuk
grafik persamaan kuadrat, satu-satunya titik yang
oordinatnya berbeda hanya titik balik, mengapa?
Perhatikan grafik di atas!
Garis singgungnya pun ada dua (sebelah kiri dan kanan)
dan pasti nilainya berlawanan.
Gradien garis singgung kiri, menyinggung di (-1, 5):
m 2x 3 m( 1) 2 ( 1) 3
m( 1) 5

Page | 249
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Gradien garis singgung kanan, menyinggung di (4, 5):


m 2x 3 m(4) 2 (4) 3
m(4) 5
d. besarnya gradien garis singgung di titik puncak
Besarnya pasti nol karena garis singgungnya mendatar.
Misalkan sebuah mistar kaku diletakkan di atas kaleng
seperti di bawah.

A
B
C

Gambar 11.3 Gradien Garis Singgung di Titik Puncak

Saat mistar masih miring maka titik singgungnya masih di


B atau C. Dan saat mistar lurus mendatar (kemiringannya
nol) terlihat bahwa garis singgung menyentuh titik A dan
titik A adalah titik tertinggi relatif terhadap lantai.
Begitu juga lantai akan selalu menyinggung di titik
terrendah. Konsep ini akan berguna pada pembahasan
selanjutnya.
e. Persamaan garis singgung di titik puncak
Page | 250
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Pertama: cari dulu absis titik puncak dengan persamaan


gradien:
m 2x 3
2x 3 0 , gradien garis singgung di
titik puncak nol.
3
x
2
Kedua: ordinat titik puncak (3/2, ):
f ( x) x2 3 x 1

f (3 / 2) (3 / 2) 2 3 (3 / 2) 1

f (3 / 2) 9/ 4
Jadi titik puncaknya ( 3/2, -9,4)
Ketiga: cari persamaan garis singgung di titik puncak
tersebut:
9
Pastilah persamaan garis singgungnya adalah y x,
4
mengapa?
f. persamaan garis singgung di titik A dengan oordinat -2.
Coba dikerjakan sebagai latihan. Pakailah point c di atas
sebagai contoh.
g. persamaan garis normal di titik dengan absis 3.
Gradien garis singgung : m(3) 2 x 3 = 3.
Gradien garis normal : -1/3 , mengapa?

Page | 251
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Ordinat titik dengan absis 3 adalah: f ( x) x2 3 x 1

f (3) 32 3 3 1 =1

Jadi, titiknya : (3, 1).


Persamaan garis normal : y mx n
1
: y x n
3
1
Melalui (3, 1) :1 3 n, n=2
3
1
Jadi, persamaan garis normal tersebut: y x 2.
3
Perhatikan grafiknya di bawah ini!

1
y x 2
3

0 3 X

2. Diketahui fungsi f ( x) e x cos x . Tentukan persamaan garis

singgung dan garis normal di titik dengan absis / 6!


Jawab:

Page | 252
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

a. titik dengan absis / 6 adalah:


f ( x) e x cos x
/6
f ( / 6) e cos( / 6)
f ( / 6) (1,688) (0,5)
f ( / 6) 0,844
Jadi titik tersebut adalah ( / 6 ; 0,844).
b. Gradien garis singgung di titik ( / 6 ; 0,844).
f ( x) e x cos x

f ' ( x) (e x cos x) (e x sin x)

f ' ( x) e x (cos x sin x)


/6
f ' ( / 6) e (cos / 6 sin / 6)
f ' ( / 6) (1,688) (0,366)
f ' ( / 6) 0,62
c. Persamaan garis singgung
y mx n
y 0,62 x n
Melalui titik ( / 6 ; 0,844).
0,844 0,62 ( / 6) n
n 0,52
Jadi, persamaan garis singgungnya adalah:
y 0,62 x 0,52 .

Page | 253
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

d. Persamaan garis normal


1
Gradien garis normal: m = -1,61
0,62
y 1,61x n
Melalui titik ( / 6 ; 0,844).
0,844 1,61 ( / 6) n
n 1,68
Jadi, persamaan garis normal tersebut adalah:
y 1,61x 1,68 .

11.11.2 Fungsi naik dan fungsi turun


Dasar-dasar:
a. garis lurus dengan gradien positif arahnya selalu naik dari
kiri bawah ke kanan atas.
b. garis lurus dengan gradien negatif arahnya selalu naik dari
kanan bawah ke kiri atas.
c. garis lurus dengan gradien nol arahnya selalu horizontal.
d. Turunan suatu fungsi merupakan gradien garis singgung
di titik-titik fungsi tersebut

Page | 254
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Gradien nol

Gradien negatif

Gradien positif

0 X

Gambar 11.4 Gradien Garis Lurus

Mari kita bahas sebuah grafik fungsi berikut:

Y
f(x)

1
I II III IV V
0 4 X

Gambar 11.5 Fungsi Naik dan Fungsi Turun

Page | 255
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Seperti biasa grafik akan selalu dilihat dari kiri ke kanan (dari
nilai x yang kecil ke yang besar). Sumbu X dibagi menjadi 5
bagian sesuai dengan bentuk grafik.
1. daerah I
Di daerah ini grafik naik (melihatnya dari kiri ke kanan),
gradien garis singgung kurva di daerah ini positif.
2. daerah II
Di daerah ini grafik turun (lihat tanda panah), gradien garis
singgung kurva di daerah ini negatif.
3. daerah III
Di daerah III ini grafik mendatar (lihat tanda panah),
gradien garis singgung kurva di daerah ini nol.
4. daerah IV
Di daerah ini grafik turun lagi (lihat tanda panah), gradien
garis singgung kurva di daerah ini negatif.
5. daerah V
Di daerah ini grafik naik lagi (lihat tanda panah), gradien
garis singgung kurva di daerah ini positif.
Jadi, kesimpulannya:
a) kuva naik, maka gradien garis singgungnya positif
f ' ( x) 0
b) kurva turun, maka gradien garis singgungnya negatif.
f ' ( x) 0

Page | 256
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Contoh:
1. Diketahui fungsi f ( x) x3 2x 2 x 2 . Tentukan batas-
batas nilai x dimana fungsi tersebut:
a. naik
b. turun
Jawab:
f ( x) x3 2x 2 x 2

f ' ( x) 3x 2 4x 1
a. naik
f ' ( x) 0

3x 2 4x 1 0 a>0 kurva terbuka


3x 2 4x 1 0

b b2 4ac
x1, 2
2a

( 4) ( 4) 2 4 3( 1)
x1, 2
2 3
4 28
x1, 2
6
2 7 2 7
x1 , x2
3 3 3 3

++++ ++++ 2 7 2 7
Y>0 3 3 3 3
2 7 X X
2 7
3 3 3 3 Y<0 - - - - - -

Page | 257
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

2 7
Jadi, fungsi naik pada batas nilai x: x atau
3 3

2 7
x .
3 3

b. Turun f ' ( x) 0

2 7 2 7
Jadi, fungsi naik pada batas nilai x: x
3 3 3 3

. Y
8

6
f ( x) x3 2x 2 x 2
4

X
-2 -1 1 2 3
-2

-4

15
m f ' ( x) 3x 2 4x 1
10

X
-2 -1 1 2 3

Page | 258
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

2. Diketahui fungsi f ( x) x2 3x 10 . Tentukan batas-batas


nilai x dimana fungsi tersebut naik dan nilainya positif!
Jawab:
f ( x) x2 3x 10
f ' ( x) 2x 3
Fungsi naik haruslah f ' ( x) 0:
2x 3 0
3
x
2
Jadi, kurva akan naik pada nilai x>3/2.
Dimana nilai fungsi (y) selalu positif?
f (x) 0

x2 3x 10 0 (a>0 kurva terbuka)


( x 5)(x 2) 0
x 5, x 2

++++ ++++
Y>0
-2 5 X
++++

3/2 X

Jadi, fungsi f ( x) x2 3x 10 naik dan selalu positif saat


nilai x>5. Lihat gambar!

Page | 259
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

15

10

X
-4 -2 2 4 6
-5

-10

11.11.3 Kecekungan Kurva


a. Turunan kedua
Turunan pertama sebuah fungsi merupakan gradien garis
singgung fungsi tersebut. Sedangkan perubahan besarnya
gradien garis singgung sebuah fungsi adalah sama dengan
turunan kedua fungsi tersebut.
f (x x) f ( x)
f ' ( x) = lim
x 0 x
f '(x x) f ' ( x)
f ' ' ( x) = lim
x 0 x

1. Perubahan gradien garis singgung positif.


Perhatikan grafik fungsi f(x) berikut!

Page | 260
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Y y x2 2 Y

1 9
8
1 X
0 0
2 7
5
3
4
6
0 X
y x2 2

Gradien garis singgung 1 lebih kecil daripada gradien


garis singgung 2. Gradien garis singgung 2 lebih kecil
dari gradien garis singgung 3. Gradien garis singgung 3
lebih kecil daripada Gradien garis singgung 4 dan
seterusnya. Perubahan gradien garis singgung kurva
tersebut adalah positif. Jadi, perubahan garis singgung
kurva dengan nilai positif menunjukkan bahwa kurva
terbuka ke atas. Nilai perubahan gradien garis singgung (
y ' ' ) grafik fungsi y x2 2 di atas adalah:

y x2 2
y' 2 x
y' ' 2 (positif).
Dengan kata lain jika turunan kedua suatu fungsi bernilai
positif kurvanya cekung terbuka.
f ' ' ( x) 0 kurva terbuka ke atas

Page | 261
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

2. Perubahan gradien negatif


Perhatikan kurva fungsi y x2 2 di atas. Perubahan
garis singgung kurva dengan nilai negatif menunjukkan
bahwa kurva telungkup ke bawah. Nilai perubahan
gradien garis singgung ( y ' ' ) grafik fungsi y x2 2 di
atas adalah:
y x2 2
y' 2x
y' ' 2 (negatif).
f ' ' ( x) 0 kurva telungkup ke bawah
3. Perubahan gradien nol
Jika gradien garis singgung kurva tidak berubah pada
rentang x1 x x 2 maka kurva pada rentang nilai x
tersebut pastilah garis lurus. Kenapa?
f ' ' ( x) 0 kurva berupa garis lurus.
Tetapi sebuah titik dimana f ' ' ( x) 0 dan titik-titik di
sampingnya nilai f ' ' ( x) 0 maka titik tersebut disebut
titik belok.
Contoh:
1. Diketahui fungsi f ( x) x3 x2 x 2 . Tentukan batas-batas
nilai x dimana fungsi tersebut:
a. Terbuka ke atas

Page | 262
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

b. Telungkup
c. Garis lurus
Jawab:
f ( x) x3 x2 x 2

f ' ( x) 3x 2 2x 1
f ' ' ( x) 6x 2
a) kurva terbuka ke atas f ' ' ( x) 0
f ' ' ( x) 6x 2
6x 2 0 x 2/3
Jadi saat nilai x 2 / 3 kurva terbuka ke atas.
b) kurva telungkup f ' ' ( x) 0
6x 2 0 x 2/3
Jadi saat nilai x 2 / 3 kurva telungkup.
c) garis lurus f ' ' ( x) 0
6x 2 0 x 2/3,
y (2 / 3) 3 (2 / 3) 2 (2 / 3) 2
y 32 / 27
Titik-titik di sekitar x 2 / 3 nilai f ' ' ( x) -nya tidak sama
dengan nol, maka titik (2/3, 32/27) ini adalah titik belok.
Perhatikan kurvanya berikut ini!

Page | 263
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Y
4
y x3 x2 x 2
3

X
-3 -2 -1 1 2 3

1 4 1 3 3 2
2. Diketahui fungsi f ( x) x x x 2x . Tentukan
12 3 2
batas-batas nilai x dimana fungsi tersebut:
d. Terbuka ke atas
e. Telungkup
f. Garis lurus
Jawab:
1 4 1 3 3 2
f ( x) x x x 2x
12 3 2
1 3
f ' ( x) x x2 3x 2
3
f ' ' ( x) x2 2x 3
a) kurva terbuka ke atas f ' ' ( x) 0

f ' ' ( x) x2 2x 3

x2 2x 3 0 a>0

Page | 264
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

( x 3)(x 1) 0 ++++ ++++


Y>0
x 3, x 1
-1 3 X

Jadi saat nilai x :{ x 1 atau x 3 } kurva terbuka ke atas.


b) kurva telungkup f ' ' ( x) 0

-1 3
X
Y<0 - - - - - -

Jadi saat nilai 1 x 3 kurva telungkup.


c) garis lurus f ' ' ( x) 0
kurva tidak mempunyai garis lurus tetapi mempunyai dua
titik belok dengan absis -1 dan 3. Cocokkan titik-titik
tersebut dengan kurva berikut!

10

X
-4 -2 2 4 6

-5

Page | 265
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

b. Kecekungan relatif
Perhatikan grafik fungsi berikut.
y 2x 2 2
y' 4 x
y' ' 4

y 2x 2 y x2
Y

1 2
y x
2

0 X

y x2 2
y' 2 x
y' ' 2
1 2
y x 2
2
y' x
y' ' 1

Page | 266
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Terlihat bahwa semakin besar nilai mutlak turunan kedua suatu


fungsi semakin cekung kurva yang terbentuk. Kurva
y 2x 2 2 lebih cekung daripada kurva y x2 2.
11.11.4 Nilai maksimum dan minimum relatif
Perhatikan grafik fungsi f(x) berikut.

Y
2 f(x)
y3

3 x x1

4
x1 y2
0 X
1 y1

Gambar 11.5 Titik Maksimum dan Minimum

Fungsi f(x) tersebut memiliki domain x x1 . Dari grafik


tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut.
a) titik minimum absolut adalah nilai minimum mutlak
dari sebuah fungsi. Pada contoh titik 1 adalah titik
minimum absolut dan (y1) disebut nilai minimum
absolut.

Page | 267
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

b) Titik minimum relatif adalah titik terrendah relatif


terhadap titik-titik di sebelah kanan dan kirinya (titik 4.
Dan (y4) disebut nilai minimum relatif.
c) Titik maksimum relatif adalah titik tertinggi relatif
terhadap titik-titik di sebelah kanan dan kirinya (titik2).
Dan (y2) disebut nilai maksimum relatif.
d) Titik maksimum absolut adalah titik tertinggi pada
sebuah fungsi. Titik maskimum absolut f(x) tersebut
ada di takhingga, sehingga nilai maksimum relatifnya
adalah .
1. Nilai maksimum relatif ( f ' ' ( x) 0 , f ' ( x) 0 ).
Perhatikan grafik di atas! Terlihat bahwa nilai maksimum
relatif terjadi pada puncak kurva telungkup ( f ' ' ( x) 0 ) dengan
gradien garis singgung nol ( f ' ( x) 0 ).
2. Nilai minimum relatif ( f ' ' ( x) 0 , f ' ( x) 0 ).
Titik minimum relatif terjadi di puncak kurva terbuka dengan
gradien garis singgung di titik tersebut nol.
Contoh:
1 3 1 2
1. Diketahui fungsi f ( x) x x 2 x 2 . Tentukan:
3 2
a. Titik maksimum relatif
b. Titik minimum relatif
c. Titik belok.
Jawab:
Page | 268
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

1 3 1 2
f ( x) x x 2x 2
3 2
f ' ( x) x2 x 2
f ' ' ( x) 2x 1
a) titik maksimum relatif
kurva telungkup ( f ' ' ( x) 0 ) dan gradien garis singgung di
titik tersebut nol ( f ' ( x) 0 ).
f ' ( x) 0

x2 x 2 0
( x 2)(x 1) 0
x 2, x 1
Titik-titik puncak:
1 3 1 2
y x x 2x 2
3 2
1 3 1 2
x 2 y 2 2 2 2 2 = -4/3
3 2
(2, -4/3)
1 1
x 1 y ( 1) 3 ( 1) 2 2 ( 1) 2 = 3 1/6
3 2
(-1, 3 1/6)
f ' ' ( x) 0
f ' ' ( x) 2x 1

Page | 269
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

x 2 f ' ' (2) 2 2 1= 3 (jadi, (2, -4/3) adalah titik minimum


relatif)
x 1 f ' ' (2) 2 ( 1) 1 = -3 ( jadi, titik (-1, 3 1/6) adalah titik
maksimum relatif).

X
-3 -2 -1 1 2 3 4
-2

-4

b) titik minimum relatif


(-1, 3 1/6)
c) titik belok ( f ' ' ( x) 0)
2x 1 0
x 1/ 2
1 1
y (1 / 2) 3 (1 / 2) 2 2(1 / 2) 2 =11/12
3 2
Jadi, titik beloknya adalah (1/2, 11/12).
2. Pagar setinggi h meter berdiri sejajar sebuah gedung tinggi dan
sejauh w meter darinya (lihat gambar berikut). Cari panjang

Page | 270
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

tangga terpendek yang dapat menjangkau tanah di seberang


puncak pagar ke dinding gedung!

h
w

Jawab:
Misal panjang tangga L.
L w sec h cosec w dan h konstan.
L' w sec tan h cosec cot
L' w sec tan h cosec cot
Nilai maksimum relatif ditemukan pada saat L' 0
w sec tan h cosec cot 0
w sec tan h cosec cot
sec tan h
cosec cot w
2
h h
tan 3 1 3
w w
3
h
h w
tan 3
w

1

Page | 271
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

2
h
sec 1 3
w

2
h
1 3
w
cos ec
3
h
w
L w sec h cosec
2
h
2
1 3
h w
L w 1 3 h .
w h
3
w

11.11.5 Kinematika gerak


Kecepatan
Kecepatan adalah perbandingan antara jarak yang ditempuh
dengan waktu yang diperlukan. Ditulis:
dS
v
dt
v : kecepatan (m/s)
dS : pertambahan jarak (m)
dt : waktu yang diperlukan (s).
Contoh:

Page | 272
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Sebuah benda jatuh dari ketinggian 100 meter. Jika g=10 m/s2
tentukan kecepatan benda setelah jatuh selama 2 detik.
Jawab:
1
S 100 g t 2 (g = 10 m/s2)
2
S 100 5t 2 (m)
dS

100 m
v
dt
d (100 5t 2 )
v
dt
v(t ) 10t (m/s)
v(2) 10 2
v(2) 20 m/s.
Jadi kecepatan benda setelah 2 detik adalah -20 m/s (arah ke
bawah).

Percepatan
Percepatan adalah perbandingan antara perubahan kecepatan
dengan waktu yang diperlukan.Ditulis:
dv
a
dt
a : kecepatan (m/s)
dv : perubahan kecepatan (m)
dt : waktu yang diperlukan (s).

Page | 273
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Contoh:
Sebuah elektron bergerak dipercepat dengan persamaan
S 2t 2 (106m) dari sebuah katode menuju anode. Tentukan
percepatan elektron setelah bergerak selama 1 detik.
Jawab:
dS
v
dt
dv
S 2t 2 (106m) a
dt
d (2t 2 ) d (4t )
v a
dt dt
v(t ) 4t (106m/s) a(t ) 4 (106m/s2).
Ternyata percepatan konstan. Jadi, percepatan elektron setelah
1 detik tetap 4.106 m/s2.

11.11.6 Deret Taylor dan Maclaurin


Deret Taylor dan Maclaurin berfungsi untuk mengubah
bentuk-bentuk fungsi menjadi bentuk fungsi polonomial. Inilah
mengapa kalkulator bias menghitung nilai sinus, logaritma,
akar dan sebagainya.
f ( x) c0 c1 ( x a ) c 2 ( x a ) 2 c 3 ( x a ) 3 .

f ' ( x) 0 c1 2c 2 ( x a) 3c3 ( x a) 2 ..

f ' ' ( x) 0 0 2c 2 3 2c3 ( x a ) 4 3c 4 ( x a ) 2

Page | 274
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

f ' ' ' ( x) 0 0 0 4 3 2c 4 ( x a ) 5 4 3c5 ( x a) 2 .


Apabila variabel x disubstitusi dengan nilai a, akan didapat:
f (a) c0 c1 (a a ) c 2 (a a ) 2 c 3 (a a ) 3 .

c0 f (a)

f ' (a) 0 c1 2c 2 (a a ) 3c3 (a a ) 2 ..

c1 f ' (a)

f ' ' (a) 0 0 2c 2 3 2c3 (a a) 4 3c 4 (a a) 2

c2 2 f ' ' (a)

f ' ' ' (a) 0 0 0 4 3 2c 4 (a a ) 5 4 3c5 (a a) 2


.
c3 3 2 f ' ' (a)

..
f n (a)
cn
n!
Jadi sebuah fungsi f(x) dapat diungkapkan dalam bentuk fungsi
polinomial seperti berikut.
f ' ' (a)( x a) 2 f ' ' ' (a)( x a) 3
f (x) = f (a) f ' (a)( x a)
2! 3!
f n (a )( x a ) n
. .
n!
Bentuk tersebut dinamakan deret Taylor.
Jika a = 0

Page | 275
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

f ' ' (0) x 2 f ' ' ' (0) x 3


f (x) = f (0) f ' (0) x .
2! 3!
f n (0) x n
.
n!
Bentuk ini disebut deret Maclaurin.
Contoh:
f ( x) sin( x)
f ' ( x) cos x cos(0) 1
f ' ' ( x) sin x sin(0) 0
f ' ' ' ( x) cos x cos(0) 1
.
f ' ' (0) x 2 f ' ' ' (0) x 3
f (x) = f (0) f ' (0) x .
2! 3!
f n (0) x n
.
n!
0 x2 1 x3
sin x = f (0) f ' (0) x .
2! 3!
x3 x5 x7
sin x = x .
3! 5! 7!
Sebagai latihan buktikan bahwa:
x2 x4 x6
a. cos x = 1 .
2! 4! 6!
x3 x5 x7
b. sinh x = x .
3! 5! 7!

Page | 276
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

x2 x4 x6
c. coshx = 1 .
2! 4! 6!
x2 x3 x4 x5
x
d. e = 1 .
2! 3! 4! 5!

11.11.7 Mean Value Theorem (teorema nilai tengah)


Sebuah fungsi f (x) yang kontinyu dan terdifferensialkan
dalam selang a x b akan ada nilai c ( a c b ) sehingga:
f (b) f (a)
f ' (c )
b a
Untuk mendapatkan gambaran secara geometris perhatikan
grafik pada gambar 11.6 dan 11.7 berikut!

Y
f(x)
yb

l
ya

a 0 c b X

Gambar 11.6 Mean Value Theorem Grafik 1

Page | 277
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Artinya selalu ada garis singgung (l) yang sejajar dengan garis
yang menghubungkan titik (a,ya) dan titik (a,yb) yakni garis l pada
titik dengan selang antara a dan b.
ml ' = ml

yb y a
f ' (c ) =
b a

Y
f(x)
yb

l
ya

a 0 c b X

Gambar 11.7 Mean Value Theorem Grafik 2

Contoh:
Diketahui sebuah fungsi f ( x) x2 3x 4 . Garis l
menghubungkan titik A dengan absis -2 dan titik B dengan
absis 1. Garis k sejajar garis l dan menyinggung kurva pada

Page | 278
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

titik C. Jika absis titik C adalah c dan a<c<b, tentukan titik C


tersebut!
Jawab:
y x2 3x 4 y b = 12 3 1 4 = -6

y a = ( 2) 2 3 ( 2) 4 = 6

y' 2 x 3
y ' (c) = 2c 3
ml = mk

yb y a
y ' (c ) =
b a
6 6
2c 3 =
1 ( 2)
2c 3 = -4
2c 1
c 1/ 2 y c = ( 1 / 2) 2 3 ( 1 / 2) 4 = -1/4

Jadi titik C adalah (-1/2, -1/4). Sebagai latihan silahkan


gambar kurva tersebut!

Page | 279
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

11.11.8 LHospital rule


Fungsi f(x) nilainya mendekati nol saat x a atau dapat
ditulis:
lim f ( x) = 0 berarti juga bahwa:
x a

f ( x) f (a) = 0 dan x a = 0.
f ( x) f (a )
Mengingat lim adalah f ' (a) , maka untuk
x a x a
g ( x)
f ( x)
h( x )
g ( x)
lim f ( x) = lim dengan syarat g (a) 0 dan
x a x a h( x )
h(a) 0.
lim g ( x)
x a
=
lim h( x)
x a

lim [ g ( x) g (a)]
x a
=
lim [h( x) h(a)]
x a

g ( x) g (a)
lim
=
x a x a
h( x ) h( a )
lim
x a x a
g ' (a)
=
h' ( a )

Page | 280
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

g ( x) g ' (a)
Jadi, lim = dengan syarat g (a) 0 , dan h(a) 0.
x a h( x ) h' ( a )
Inilah yang disebut aturan LHospital.
Contoh:
x2 x
1. lim =
x 1 x 1
Jawab:
x 2 x 2x 1 1
lim = = 1
x 1 x 1 1 1
1 cos x
2. lim =
x 0 x
Jawab:
1 cos x sin x 0
lim = = =0
x 0 x 1 1
g ' (a) 0
Jika g ' (a) 0 , dan h' (a) 0 sehingga = maka boleh
h' ( a ) 0
dilanjutkan menjadi:
g ( x) g ' (a ) g ' ' (a)
lim = = dan seterusnya.
x a h ( x ) h ' ( a ) h' ' ( a )
Contoh:
x sin x
3. lim =
x 0 1 cos x

Jawab:
x sin x 1 cos x sin x 0
lim = = = =0
x 0 1 cos x sin x cos x 1

Page | 281
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

cos x 1
4. lim =.
x 0 x2
Jawab:
Karena g (a) 2 atau bukan nol maka limit tersebut tidak
bisa diselesaikan dengan aturan LHospital.
1
2 sin 2 x
cos x 1 2 = 1
lim = lim
x 0 x2 x 0 x2 2

LATIHAN 11.1____________________________________
1. Tentukan gradient garis singgung kurva pada gambar
berikut!
Y x
35

30

25

20

15

10

x
4 2 2 4

Page | 282
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

2. Carilah dari fungsi berikut:

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.

3. Tentukan hasil dari:


9 x 3
a. lim
x 0 x
x 1
b. lim 3
x 0
x 1
x
a 1
c. lim
x 0 x

Page | 283
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

4. Tentukan nilai maksimum dan minimum fungsi

dalam selang !
5. Hitung panjang ruas garis AB pada gambar berikut!

Y
y x2 3x 2

A
1

0 3 X

6. Sebuah benda bergerak dengan persamaan:


1 3 1 2
v(t ) t t 2t 2 m/s
3 2
Tentukan:
a. Kecepatan maksimum benda!
b. Kecepatan minimum benda!
c. Kapan benda bergerak ke arah x positif?
d. Kapan benda bergerak ke arah x negatif?
e. Kapan benda bergerak dipercepat?
f. Kapan benda bergerak diperlambat?

Page | 284
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

MATLAB:

j. Differensial Sebuah Fungsi


Kode berikut digunakan untuk mencari turunan dari

Buatlah M-File dengan kode seperti berikut:


syms x;
y=x^3-2*x^2+5;
diff(y,x)
pretty(diff(y,x))
k. Turunan ke-n Sebuah Fungsi
Kode berikut digunakan untuk mendapat nilai turunan kedua

Buatlah M-File dengan kode seperti berikut:


syms x;
y=sin(x^3)-exp(sin(x));
diff(y,x,2)
pretty(diff(y,x,2))

__________________________________________________

Page | 285
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

BAB 12
INTEGRAL

12.1 Antiderivatif
Telah kita ketahui bahwa notasi f ' ( x) adalah turunan pertama
dari f (x) . Jika diketahui f ' ( x) dan ingin mendapatkan f (x)
prosesnya disebut integrasi.
f ' ( x) f (x)

f ' ( x)dx = f ( x) c

f ( x)dx = F ( x) c

Jika f (x) diturunkan kembali hasilnya adalah f ' ( x) . Sebagai


contoh:

xn 1
d
n 1 xn 1
= x n , maka x n dx = c
dx n 1
d (sin x)
cos x , maka cos xdx = sin x c
dx
d (cos x)
sin x , maka sin xdx = cos x c
dx
Mengapa ada harus c di belakang?

Page | 286
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Contoh:
1. Tentukan fungsi f (x) yang turunan pertamanya adalah
f ' ( x) x!
Jawab:
f (x) = f ' ( x)dx

= ( x)dx

1 2
= x c
2
2. Tentukan fungsi f (x) yang melewati titik (0,2) dan turunan

pertamanya adalah f ' ( x) 3x 2 2x 2 !


Jawab:
f (x) = f ' ( x)dx

= (3x 2 2 x 2)dx

= x3 x2 2x c
y = x3 x2 2x c

(0, 2) 2 = 03 02 2 0 c
c =2
y = x3 x2 2x 2
Jadi, fungsi tersebut adalah f (x) = x 3 x2 2x 2 .
Antiderivatif berarti operasi balikan dari turunan.

Page | 287
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Berikut adalah daftar integrasi berbagai fungsi:


Tabel 12.1 Integral dari Fungsi Dasar

1. , jika

2.

3.

4.

5.
6.
7. +C
8.
9.

Page | 288
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

12.2 Integral
Jumlah Riemann (Riemann Sum)
Selain memiliki arti antiderivatif integral juga berarti jumlah.
Jumlah Riemann adalah sebuah metode pendekatan untuk mencari
luas area di bawah kurva. Ini yang dimaksud dengan integral.
Perhatikan pembahasan berikut!

f (x)
d

yi yi
c

dx
a xi b X

Gambar 12.1 Integral sebagai Jumlah

Misalkan hendak dihitung luas bidang yang dibatasi oleh


fungsi f(x), garis x = a, garis x = b, dan sumbu X seperti
ditunjukkan pada gambar di atas.
a. Bidang dibuat dari bilah-bilah dengan lebar sama (dx)
sebanyak n buah.

Page | 289
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

b a
Lebar dx .
n
b. Luas bidang adalah jumlah seluruh bilah-bilah tersebut.
L Lbilah
n
L y i dx
i 1

c. Jika lebar bilah dibuat mendekati nol maka penjumlahan


bidang-bidang tersebut akan sama dengan luas bidang yang
dimaksud.
b
L lim y i dx = y dx .
dx 0
i 1 a

Contoh:
1. Tentukan luas bidang yang dibatasi oleh garis y x , garis
x = a, garis x = b, dan sumbu X !
Jawab:

Y
y x

yi yi

.
dx
a xi b X
Page | 290
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

b a r
dx
n n
dx
xi a i dx
2
r r
xi a i
n 2n
y x
yi xi

r r
yi a i
n 2n
n
L lim y i dx
dx 0
i 1

n
r r r
L lim a i
n
i 1 n 2n n
n n 2 n 2
r r 1 r
L lim a lim i lim
n
i 1 n n
i 1 n n
i 1 2 n
2 n 2
r r n r
L lim a n lim i lim
n n n n i 1
n 2 n
2 2
r r n(n 1) 1 r
L lim a n lim lim
n n n n 2 n 2 n
n
n(n 1)
i
i 1 2

r 2 ( n 2 n) r2
L lim a r lim lim 2
n n 2n 2 n 2n

Page | 291
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

r2
L a r 0 Perhatikan bentuk ini! r b a
2
(b a) 2
L a (b a)
2

2 b2 2a b a 2
L ab a
2
2a b 2a 2 b2 2a b a 2
L
2
b2 a2
L
2
1
L (b a) (b a) ini adalah luas trapesium.
2
2. Tentukan luas bidang yang dibatasi oleh garis y x , garis
x = 0, garis x = 4, dan sumbu X !
Jawab:
b 0 b
dx
n n

dx
xi 0 i dx
2
b b
xi i
n 2n
y x
yi xi

Page | 292
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

b b
yi i
n 2n
n
L lim y i dx
dx 0
i 1

n
b b b
L lim i
n
i 1 n 2n n
n 2 n 2
b 1 b
L lim i lim
n
i 1 n n
i 1 2 n
2 n 2
b n b
L lim i lim
n n i 1
n 2 n
2 2 n
b n(n 1) 1 b n(n 1)
L lim lim i
n n 2 n 2 n i 1 2

b 2 ( n 2 n) b2
L lim lim
n 2n 2 n 2n 2

b2
L 0 Perhatikan bentuk ini! b 3
2
32
Jadi luas bidang tersebut: L 4,5 .
2
3 3 3
x2
Dengan cara integral, Luas = y dx = x dx = =
0 0
2 0

32 02
= 4,5.
2

Page | 293
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

b2 x2
Bentuk sama dengan bentuk .
2 2
Kedua contoh tersebut menunjukkan bahwa integral berarti
jumlah. Dengan kenyataan ini integral berguna dalam banyak
bidang.
Sifat-sifat integral.
b
1. c dx = c(b a)
a

b b b
2. [ f ( x) g ( x)] dx = f ( x) dx g ( x) dx
a a a

b b
3. c f ( x) dx =c f ( x) dx
a a

b
b
4. f ( x) dx = F ( x) a = F (b) F (a) ,
a

F ' ( x) f ( x)

Page | 294
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

12.3 Menghitung Luas


Filosofi penting bahwa integral adalah jumlah membawa
implikasi yang sangat besar. Dengan pemahaman dan kemampuan
teknik mempartisi (membuat bilah-bilah) yang tepat sesungguhnya
telah diperoleh 100% manfaat integral.
a. Partisi horizontal
Perhatikan gambar berikut!

Y
f (x)

yi
yi

dx

a xi b X

Gambar 12.2 Luas dengan Partisi Horizontal

Sebuah bidang dibatasi oleh kurva f(x), garis x = a, garis x


= b, dan sumbu X. luas bidang tersebut dapat dihitung
dengan cara menjumlahkan bilah-bilah tersebut. Bilah
dibuat dengan membagi-bagi bidang dengan lebar yang
sama dx. Luas masing-masing bidang (y.dx).

Page | 295
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

b
Luas bidang = y dx
a

Contoh:
Tentukan luas bidang yang dibatasi oleh kurva y x 2 , garis
x = 0, garis x = 4, dan sumbu X !
Jawab:
Pertama, buat partisinya seperti berikut.
Y

f ( x) x2

yi
yi
dx

0 xi 4 X

Kedua, tentukan luas bilah


Luas bilah = y dx
Ketiga, beri notasi integral dan batas integrasi (yakni a, b).
bilah dibuat berjajar dari kiri angka 0 ke kanan hingga
angka 4 sehingga batasnya yang dipakai adalah 0 dan 4.

Page | 296
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

4
Luas bidang = y dx
0

4
= x 2 dx
0

4
x3 43 03 1
= = = 21 .
3 0
3 3 3

1
Jadi, luas bidang tersebut adalah 21 satuan.
3
b. Partisi vertikal
Perhatikan gambar berikut!

Y
f (x)
d

yi dy
c
xi

xi X

Gambar 12.3 Luas dengan Partisi Vertikal

Page | 297
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Sebuah bidang dibatasi oleh kurva f(x), garis y = c, garis y


= d, dan sumbu Y. luas bidang tersebut dapat dihitung
dengan cara menjumlahkan bilah-bilah tersebut. Bilah
dibuat dengan membagi-bagi bidang dengan lebar yang
sama dy. Luas masing-masing bidang (x.dy).
Karena bilah sejajar dari bawah ke atas maka batas yang
d
dipakai x dy .
c

Contoh:
Tentukan luas bidang yang dibatasi oleh kurva y x 2 , garis
y = 0, garis y = 4, dan sumbu Y !
Jawab:

Y
f ( x) x2
4
dy

yi
xi

0 xi X

Page | 298
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

12.4 Menghitung Volume Benda Putar


Sebuah area di bawah kurva jika diputar terhadap sumbu X
satu putaran penuh akan membentuk sebuah volume. Berdasarkan
pilihan partisi dan sumbu putar yang digunakan, ada tiga metode
yang dapat digunakan: metode keeping (disc), metode cincin, dan
metode kulit tabung.

Gambar 12.4 Metode Integral Volume

12.4.1 Metode Disc (Cakram)


Perhatikan gambar di bawah. Jika luasan yang dibatasi oleh
kurva f(x), sumbu X, garis x = a, dan garis x = b diputar satu
putaran penuh akan menghasilkan volume. Untuk menghitung
volume benda putar tersebut dapat dilakukan dengan cara
pendekatan, yakni dibuat partisi kepingan-kepingan cakram.
Volume satu keping (lihat gambar 12.5 di bawah!):

Page | 299
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

x f (x)

a xi b X

Gambar 12.5 Metode Cakram

atau

Contoh:
Hitunglah volume yang terjadi jika bidang yang dibatasi
oleh kurva y x 2 , garis x = 0, garis x = 4, dan sumbu X
diputar terhadap sumbu X satu putaran!

Page | 300
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Jawab:
Pertama, buat partisinya seperti berikut.
Y

f ( x) x2

yi
yi
dx

0 xi 4 X

Kedua, tentukan volume yang terjadi jika bilah (partisi)


diputar terhadap sumbu X satu putaran.

dx

Volume keeping partisi di atas adalah:

Page | 301
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

12.4.2 Metode Cincin


Perhatikan gambar berikut. Jika luasan dibatasi oleh kurva
f(x), dan g(x), garis x = a, dan garis x = b diputar satu putaran
terhadap sumbu X penuh akan menghasilkan volume.

f (x)
x
g(x)

a xi b X

Gambar 12.6 Metode Cincin

Page | 302
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Untuk menghitung volume benda putar tersebut dapat


dilakukan dengan partisi cincin. Volume satu cincin:

Contoh:
Hitunglah volume yang terjadi jika bidang yang dibatasi
oleh kurva y x 2 , garis x = 0, garis x = 1, dan garis y = x
diputar terhadap sumbu X satu putaran!
Jawab:
Pertama, buat partisinya seperti berikut.

f ( x) x2

yi
yi
dx

0 xi 1 X

Page | 303
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Kedua, tentukan volume yang terjadi jika bilah (partisi)


diputar terhadap sumbu X satu putaran.
Terihat bahwa pada area tersebut, garis x berada di atas
kurva, maka kita pakai:
sebagai y
sebagai g

12.4.3 Metode Kulit Tabung


Perhatikan gambar berikut. Jika luasan dibatasi oleh kurva
f(x), garis y = a, dan garis y = b diputar satu putaran penuh
terhadap sumbu Y akan menghasilkan volume seperti pada gambar
berikut.

Page | 304
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Y f (x)

X
a xi b
xi

Gambar 12.7 Metode Kulit Tabung

Luasan partisi yang dibuat pada titik xi diputar dengan jari-jari


xi terhadap sumbu Y hasilnya adalah kulit tabung seperti pada
gambar berikut.

yi
xi

dx
Gambar 12.8 Kulit Tabung

Jika kulit tabung tersebut dipotong, maka akan terbentuk


balok seperti pada gambar berikut.

Page | 305
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

yi

2x
dx
Gambar 12.9 Balok dari Kulit Tabung

Volume balok dari kulit tabung = luas partisi x keliling


putaran.

Sehingga,

Contoh:
Hitunglah volume yang terjadi jika bidang yang dibatasi
oleh kurva y x 2 , garis x = 0, dan garis x = 2 diputar
terhadap sumbu Y satu putaran!
Jawab:
Pertama, buat partisinya seperti berikut gambar di bawah.

Page | 306
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

f ( x) x2

yi
yi
dx

0 xi 2 X

12.5 Teknik Integrasi


Tidak semua fungsi bisa diintegralkan secara langsung seperti
pada table 12.1 di awal bab ini. Ada yang bisa diselesaikan dengan
metode substitusi ada juga yang bias diintegralkan dengan metode
integral parsial.

Page | 307
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Secara Langsung

Substitusi

Teknik Itegrasi
Integral Parsial

Metode Lain

Metode langsung sudah dijelaskan di awal bab. Metode


substitusi dan integral parsial akan dijelaskan di subbab ini.
Metode lain dijelaskan pada metode matematika lanjut.
Coba perhatikan integral dari fungsi berikut!
a.
b.
c.
Yang poin a bisa diintegralkan langsung. Yang b dan c tidak
bisa diintegralkan secara langsung. Akan ditunjukkan di bawah ini
bahwa yang b dapat diintegralkan dengan metode integral parsial
dan yang c dengan metode substitusi.

12.5.1 Metode Substitusi/Mengganti Variabel


Caranya dengan menggantikan bentuk dasar fungsi dari x
menjadi u, dimana u adalah fungsi dari x.
Page | 308
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Tabel 12.2 Substitusi Integral dari Fungsi Dasar

1. , jika

2.

3.

4.

5.
6.
7. +C
8.
9.

Contoh 1:

Jawab:
Berdasar nomor delapan dari tabel di atas, maka:

Jadi,

Page | 309
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Contoh 2:

Jawab:
Berdasar nomor satu dari tabel di atas, maka:

Sehingga,

Contoh 3:

Jawab:

Page | 310
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Jadi,

Kunci dari metode substitusi adalah dengan melihat apakah


sebuah bentuk integral fungsi tersebut dapat diubah total menjadi
.

12.5.2 Metode Integral Parsial


Metode ini digunakan untuk mencari hasil integral seperti
pada kasus poin b di atas dan kasus lain semacamnya.
Mengingat,

Jika dihilangkan dx nya menjadi:

Sehingga,

Page | 311
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Contoh 1:

Jawab:

Jadi,

Page | 312
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Contoh 2:

Jawab:

Lagi,

Jadi,

Page | 313
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Contoh di atas adalah integral parsial berulang. Untuk lebih


mudahnya dalam mengerjakan integrasi seperti itu digunakan
tabel.
Contoh:

Jawab:

u (u du) Tanda pada v (dv v)


perkalian
+
-
+
6 -
0

Jadi, hasil dari:

Page | 314
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

12.5.3 Metode Substitusi Lanjut


Mengingat (lihat di bab 11!):

a. ,

b. ,

c. ,

d. ,

e. ,

f. ,

Dan,

a. arg sinh x ln( x x 2 1)

b. arg cosh x ln( x x 2 1)


1 1 x
c. arg tanh x ln
2 1 x

1 x 1
d. arg coth x ln
2 x 1

1 1 x2 )
e. arg sec hx ln
x

Page | 315
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

1 x2 1)
f. arg cos echx ln
x

1 x2 1)
g. arg cos echx ln
x

h. ,

g. ,

h. ,

i. ,

j. ,

k. ,

Contoh 1:

Jawab:

Page | 316
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Contoh 2:

Jawab:

Page | 317
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Contoh 3:

Jawab:

Mengingat,

x
u
1

Jadi,

Page | 318
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Contoh 4:

Jawab:

12.6 Integrasi Fungsi Rational


Fungsi rasional berbentuk pembagian fungsi polynomial.

12.5.1 Jika A(x) memiliki pangkat x yang lebih tinggi dari B(x)
Contoh:

Page | 319
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Jawab:

Jadi,

12.5.2 Jika A(x) memiliki pangkat x yang lebih rendah dari B(x)
a. Akar-akar B(x) tidak ada yang kembar
Contoh:

Jawab:

Maka, a = dan b = , jadi:

b. Akar-akar B(x) ada yang kembar


Contoh:
Page | 320
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Jawab:

Maka,

Didapat: c = -2, a = 4, b = -9.

12.7 Aplikasi dan Kegunaan Integral


Di antara kegunaan integral adalah untuk mencari fungsi yang
diketahui turunannya (dijelaskan pada subbab 1) dan menghitung
luas serta volume benda putar yang telah dijelaskan pada subbab
12.3 dan 12.4. Pada subbab ini akan dijelaskan beberapa aplikasi
integral.
12.7.1 Menghitung volume (bukan benda putar)
Perhatikan gambar balok di bawah! Untuk menghitung
volume balok, balok tersebut kita potong melintang untuk
mendapatkan volume partisi. Terlihat bahwa volume partisi :

Page | 321
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

A(x)

dx
a b

Gambar 12.10 Balok

Maka volume balok adalah jumlah dari semua volume partisi


tersebut:

Contoh1:
Hitung volume kerucut di bawah ini!

3,5 A(x)

0 x 6 X

Page | 322
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Jawab:
Luas alas =

Contoh2:
Hitung volume dari potongan kayu berikut! Tebal maksimum
(tmaks) potongan kayu adalah 1.

Y
X
4

0 r
x A(x) t
b

-4

Page | 323
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Jawab:

Page | 324
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

12.7.2 Menghitung Panjang Kurva


Panjang ruas AB dari kurva f(x) bisa dicari dengan rumus:

Y
f (x)
B
s
y
A x

a b X

Gambar 12.11 Panjang Kurva

Contoh:
Hitung panjang ruas kurva yang dibatasi oleh sumbu y
dan garis x = 4!
Jawab:

Page | 325
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

f (x)= x2

X
0 4

Batas x = 0, u = 0.
Batas x = 4, u = arctan(8) = 82,875.

Jadi, panjang ruas kurva tersebut adalah 16,818.

Page | 326
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

12.7.3 Menghitung Luas Selimut Benda Putar.


Jika ruas kurva AB diputar dengan sumbu putar adalah sumbu
X akan didapat selimut seperti pada gambar berikut.

Y B f (x)
s
A

a b X

Gambar 12.12 Panjang Kurva

Luas permukaan partisi adalah:


Jadi, luas selimut menjadi:

Contoh:
Hitung luas selimut yang terbentuk jika ruas kurva
yang dibatasi oleh sumbu y dan garis x = 4 diputar dengan
sumbu X menjadi sumbu putar!
Jawab:

Page | 327
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

f (x)= x2

X
0 4

= 817,3

Page | 328
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

12.8 Mencari Pusat Massa (Center of Mass, Center of Gravity)


Pusat massa sebuah benda adalah sebuah titik yang menjadi
pusat gravitasi ataupun percepatan yang lain. Perhatikan gambar
berikut!

B
A

Gambar 12.13 Pusat Massa Elips


Titik A adalah pusat massa elips. Jika elips tersebut diputar
dengan sumbu titik A, elips bisa berhenti pada posisi apapun (pada
gambar adalah miring ke kiri). Sedangkan titik B bukan pusat
massa elips. Jika elips diputar ia akan berhenti pasti pada posisi
seperti pada gambar, yakni tegak lurus dengan titik B berada di
atas pusat massa.
Pada sub bab ini akan dijabarkan dua jenis pendekatan untuk
mencari pusat massa sebuah benda berdasarkan bentuk benda
tersebut, yaitu:
a. pendekatan panjang (untuk benda yang berbentuk kurva), dan
b. pendekatan luas,

Page | 329
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

12.8.1 Pendekatan Panjang Kurva


Sebuah ruas kurva AB dapat dibagi menjadi partisi-
partisi sepanjang s. Terlihat pada gambar di bawah bahwa
pusat massa dari ruas s tersebut adalah (x, y).

Y
f (x)
B
xi s
y
A x
yi

a b X

Gambar 12.14 Pusat Massa Sebuah Partisi Busur

Jadi, pusat massa total ruas sepanjang busur AB adalah:

Contoh.
Hitung pusat massa ruas kurva yang dibatasi oleh
sumbu y dan garis x = 4!
Jawab:

Page | 330
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Gambar kurva:
Y

f (x)= x2

X
0 4

Bagian penyebut adalah integral untuk mendapatkan panjang


ruas kurva. Dari contoh pada sub-bab 12.5.2 didapat panjang
kurva sebesar 16,818. Integral pada bagian pembilang dpat
dicari dengan cara substitusi:

Sehingga,

Page | 331
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Kedua nilai tersebut menghasilkan:

Selanjutnya,

Nilai hasil integrasi penyebut adalah sama dengan di atas,


yakni 16,818. Nilai pembilang adalah:

Kedua nilai tersebut menghasilkan:

Jadi, pusat massa dari busur AB di atas adalah (2.6, 5.3).

Page | 332
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

12.8.2 Pendekatan Luas


Bisa dipakai untuk benda yang berbentuk bidang
(luasan) maupun yang berbentuk prisma. Perhatikan gambar
berikut!

A h A

Gambar 12.15 Prisma dan Elips


Prisma didapatkan dari luasan A yang ditarik setebal h,
sehingga untuk mencari pusat massa prisma cukup dicari
pusat massa pada bidang alas A. Pusat massa dari benda
seperti ini direpresentasikan oleh titik , dan .
Y
f (x)

yi
yi

dx
yi
a b X
xi

Gambar 12.16 Pusat Massa Luasan Partisi

Page | 333
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Pada gambar 12.16 di atas terlihat bahwa pusat massa

sebuah luasan partisi adalah . Jadi pusat massa dari

total luasan adalah:

Contoh:
Cari pusat massa dari luasan yang dibatasi oleh kurva
, sumbu y dan garis x = 4!

Jawab:
Luasan tersebut adalah seperti berikut.

f (x)= x2

X
0 4

Page | 334
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Dan,

Jadi, pusat massa dari luasan tersebut adalah (3, 4.8).

12.8.3 Teorema Pappus


Jika sebuah luasan bidang diputar terhadap sebuah
sumbu yang melalui bidang tersebut akan tetapi tidak

Page | 335
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

memotongnya, volume dari benda putar yang dihasilkan


adalah perkalian antara luas bidang dan panjang lintasan dari
pusat massanya.
Perhatikan gambar berikut! Jika luas bidang yang
dibatasi oleh kurva f(x), sumbu X, dan garis x = b diputar
terhadap sumbu X, volume yang terbentuk dapa dihitung
dengan rumus:

Sehingga,

y = f (x)

Area A

X
0 b

Gambar 12.17 Teorema Pappus


Contoh:
Cari pusat massa dari luasan yang dibatasi oleh kurva
, sumbu y dan garis x = 4!

Page | 336
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Jawab:
Luasan tersebut adalah seperti berikut.

f (x)= x2

X
0 4

Luas bidang tersebut

Volume jika luasan tersebut diputar pada sumbu X

berdasar teorema Pappus:

Page | 337
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Hasilnya adalah sama dengan contoh pada sub bab


12.8.2. Sebagai latihan, silahkan cari nilai dengan
menggunakan teorema Pappus.

12.9 Mean Value Theorem untuk Integral


Jika f(x) kontinyu dalam selang tertutup [a,b] ada sebuah titik
c di antara a dan b dimana f(c) adalah nilai rata-rata integral f(x)
dalam selang [a,b] tersebut (lihat gambar di bawah!).

A f (x)
frata-rata
B

a c b X

Gambar 12.18 Mean Value Theorem

Page | 338
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

Contoh.
Tentukan tegangan rata-rata setengah siklus dari sumber
tegangan sinusoidal !
Jawab:

Jadi, tegangan rata-rata setengah siklus-nya adalah 140 volt.

LATIHAN 12.1____________________________________
1. Evaluasi integral berikut:
a.
b.

c.

d.

Page | 339
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

e.

f.

g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
2. Evaluasi integral berikut:

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

Page | 340
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

3. Hitunglah luas yang dibatasi oleh sumbu X, garis x=0,


garis x = 4, dan kurva !

4. Hitunglah luas yang dibatasi oleh sumbu Y, garis y = -2,


garis y = 2, dan kurva !
5. Hitunglah volume yang terjadi jika area yang dibatasi oleh
kurva , kurva , garis y = -2, garis y = 2
diputar terhadap sumbu Y!
6. Hitung pusat massa dari area di bawah kurva
, dengan !
7. Rumus impuls (I) adalah gaya (F) dikalikan waktu (t).
Hitung impuls yang diberikan oleh gaya

yang mengenai sebuah partikel!

3,5 A(x)

0 x 6 X

Page | 341
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

8. Dalam Fisika, momen inersia dari sebuah partikel


bermassa m yang berjarak r dari sumbu putar adalah mr2.
Tentukan momen inersia dari kerucut pada gambar di atas
(massa 0,5 kg) dengan sumbu putar sumbu Y!
9. Dalam kinematika, jarak yang ditempuh sebuah partikel
yang bergerak dengan kecepatan v selama waktu t adalah
. Tentukan jarak yang ditempuh partikel yang
bergerak dengan kecepatan :
a. dari saat , hingga !
b. dari saat , hingga !
c. selama 2 detik!
10. Hitung volume dari benda pada gambar berikut!

2 y

2
x

Page | 342
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

MATLAB:

a. Anti-Turunan Sebuah Fungsi


Kode berikut digunakan untuk mengevaluasi

Buatlah M-File dengan kode seperti berikut:


syms x;
int(x^3-2*x^2+5)
pretty(int(x^3-2*x^2+5)) %mengubah bentuk

b. Nilai dari Integral Tentu


Kode berikut digunakan untuk mengevaluasi

Buatlah M-File dengan kode seperti berikut:


syms x;
double(int(sqrt(1+4*(x^2)),0,4))
Arti:
Perintah double supaya yang hasilnya berupa angka. Perintah
int artinya adalah integral dari, dan perintah sqrt maksudnya
adalah akar dari (square root).

Page | 343
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

c. Nilai dari Integral Tak-Hingga


Kode berikut digunakan untuk mengevaluasi

Buatlah M-File dengan kode seperti berikut:


syms x;
double(int(exp(-x^2),-Inf, Inf))

__________________________________________________

Page | 344
EduMacs Publisher
_____________________________________________________

DAFTAR PUSTAKA

Bittinger L.M., Ellenbogen D.J., Surgent S.A., Calculus and Its


Application, Addison Wisley, 2012.
Keisler J.H., Elementary Calculus: An Infinitesimal Approach,
Second Edition, Creative Common, 2007.
Boas M.L., Mathematical Methods in the Physical Sciences,
Second Edition, John Wiley & Sons, 1983.
Cox B., Understanding Engineering Mathematics, Newnes, 2001.
Wolfram S., The Mathematica Book 5th Edition, Wolfram
Media, 2003.

Page | 318
Mohammad Faizun lahir di Kebumen,
meraih sarjana teknik mesin dari
Universitas Gadjah Mada tahun 2007.
Sempat bekerja dua tahun di Karawang
pada sebuah perusahaan multinasional
dari Belgia. Kemudian melanjutkan S2 di
Engineering Design and Manufacture Department, University
of Malaya, Malaysia dan lulus tahun 2011. Sekarang aktif
sebagai staf pengajar di Program Studi Teknik Mesin
Universitas Islam Indonesia. Memiliki minat di computation,
robotics, dan automation.

Anda mungkin juga menyukai