Capaian:
Mampu membuat dan memberi nama pada variabel
sebagai fungsi matematis di MATLAB.
Mampu menyelesaikan fungsi Matematika sederhana
menggunakan MATLAB.
Mampu membuat M-File sebagai skrip program di
MATLAB
Mampu menggunakan control statement di MATLAB.
8
Gambar 1. Tampilan Program MATLAB
Keterangan:
Current Folder : untuk mengakses file-file pada folder
aktif (menampilkan folder yang aktif).
Command window : untuk menuliskan perintah (sintak
program).
Workspace : untuk mengeksplorasi data yang dibuat
atau diimport dari file lain.
Command History : untuk melihat atau menjalankan
kembali perintah yang pernah
digunakan sebelumnya pada command
line.
MATLAB memiliki dua jenis variabel yang dapat
dijadikan sebagai perintah dalam command window ,
yaitu perintah dalam bentuk Numeric dan String. Setiap
perintah dalam MATLAB akan disimpan dalam bentuk
Matriks. Semua variabel pada MATLAB dituliskan dalam
layar command window yang pasti diawali dengan tanda
prompt (>>), seperti yang ditunjukkan pada gambar
berikut:
9
Gambar 2. Tampilan Layar Command window pada
MATLAB
10
Operator dan Fungsi
Simbol
Umum
Logaritma biasa log10(x)
Ekspomensial exp(x)
Akar kuadrat sqrt(x)
Latihan 1!
Tulislah perintah dalam command window untuk operasi
matematika berikut!
Jawab:
>> a=3 (tekan ”Enter”)
a=3
>> b=9 (tekan ”Enter”)
b=9
>> c=a+b (tekan ”Enter”)
c = 12
>> d=b-a (tekan ”Enter”)
d=6
>> x=a*b (tekan ”Enter”)
x = 27
>> y=a/b (tekan ”Enter”)
y = 0.3333
>> z=a\b (tekan ”Enter”)
z=3
>> p=a^2 (tekan ”Enter”)
p=9
Keterangan:
a dan b merupakan variabel bebas
c, d, x, y, z, p merupakan variabel terikat (karena
nilai c, d, x, y, z, p bergantung pada nilai a dan b)
11
Setiap perintah dalam M-File langsung dieksekusi dan
akan menampilkan hasil di command window . Jika ingin
hasilnya tidak ditampilkan di command window, maka
tambahkan tanda titik koma (;) di akhir perintah, seperti
yang ditunjukkan pada gambar berikut:
12
Penulisan Tampilan Matriks
7 8
Beberapa fungsi matriks yang ada dalam MATLAB, antara
lain:
a. Ones yaitu untuk membuat matriks yang semua
elemennya 1.
Contoh:
11
11
b. Zeros yaitu untuk membuat matriks yang semua
elemennya 0.
Contoh:
0 0
0 0
Fungsi Trigonometri
MATLAB juga dapat digunakan untuk menghitung
persoalan trigonometri dengan satuan sudut yang
digunakan dalam MATLAB bisa dalam satuan “derajat”
maupun “radian”. Beberapa fungsi trigonometri dalam
satuan derajat yang digunakan dalam MATLAB adalah
sebagai berikut:
Tabel 3. Fungsi Trigonometri dalam Satuan Derajat yang
Digunakan dalam MATLAB
Fungsi Bentuk Keterangan
Sind Sind (x) Menghitung nilai sinus
Cosd Cosd (x) Menghitung nilai cosinus
Tand Tand (x) Menghitung nilai tangen
Cotd Cotd (x) Menghitung nilai
cotangent
Secd Secd (x) Menghitung nilai secand
Cscd Cscd (x) Menghitung nilai
13
Fungsi Bentuk Keterangan
cosecand
Latihan 2!
Tulislah perintah dalam command window untuk fungsi
trigonometri berikut:
Jawab:
>> x=sind(30) (tekan ”Enter”)
x = 0.5000
>> x=cosd(30) (tekan ”Enter”)
x = 0.8660
>> x=tand(45) (tekan ”Enter”)
x = 1.0000
>> x=cosd(30) (tekan ”Enter”)
x = 0.8660
>> x=secd(45) (tekan ”Enter”)
x = 1.4142
>> x=cscd(90) (tekan ”Enter”)
x=1
Keterangan:
sind, cosd, tand, dll merupakan fungsi trigonometri
dalam satuan “derajat (degree)”
Selain derajat, sudut dalam trigonometri juga dapat
dinyatakan dalam satuan “radian”. Perhitungan sudut dari
satuan derajat ke satuan radian dapat dikonevrsi dengan
cara sebagai berikut:
pi radian = 180 derajat
1 derajat = pi/180 radian
Jadi : x derajat = pi. x/180 radian
Contoh 1 :
Hitunglah konversi 30 derajat menjadi satuan radian!
14
Jawab : 30 derajat = 30.pi/180 radian
= pi.1/6 radian
Latihan 3 !
15
Tulislah perintah dalam command window untuk fungsi
trigonometri berikut:
Jawab :
x=sin(60)!
>> x=sin(pi/3) (tekan ”Enter”)
x = 0.8660
x= cos(45)!
>> x=cos(pi/4) (tekan ”Enter”)
x = 0.7071
x= sin(30)!
>> x=tan(pi/6) (tekan ”Enter”)
x = 0.5000
x= tan(90)!
>> x=tan(pi/2) (tekan ”Enter”)
x = 1.6331e+016
x=acos(45)!
>> x= acos(pi/4) (tekan ”Enter”)
x = 0.6675
x=asin(30)!
>> x= asin(pi/6) (tekan ”Enter”)
x = 0.5511
Keterangan:
sin, cos, tan, dll merupakan fungsi trigonometri
dalam satuan “radian”.
Selain simbol matematis, matriks, dan fungsi
trigonometri, MATLAB juga memiliki beberapa fungsi
mendasar yang digunakan sebagai perintah. Fungsi-fungsi
dasar yang biasa digunakan dalam MATLAB dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 5. Fungsi Dasar yang Digunakan dalam MATLAB
16
Perintah Keterangan
clc Menghapus perintah di command window .
clear Menghilangkan semua variabel dari memori.
who Mengecek variabel yang sedang digunakan.
whos Mendata variabel dan ukurannya.
help Menampilkan teks pada baris perintah.
function Menambahkan fungsi baru.
break Menghentikan aplikasi.
pause Menunda aplikasi sampai menekan sembarang
disp(ans) tombol.
quit Menampilkan hasil tanpa menampilkan nama
variabel.
Memberhentikan MATLAB.
2.3 File
Menu File merupakan item untuk menangani set-up
statement yang berhubungan dengan file. Saat menu File
diklik akan muncul tampiilan sebagai berikut:
17
Saat sub menu New diklik akan muncul beberapa pilihan
sub menu, antara lain seperti pada tabel berikut:
Tabel 6. Bagian dari Sub Menu New pada MATLAB
Perintah Keterangan
M-File Membuka editor dengan layar kosong sehingga
anda siap untuk membuat M-File baru (lihat menu
yang ada pada editor yang dipakai).
Figure Figure merupakan sebuah figure windows (layar
Model gambar baru). Membuat layar mode simulink (jika
program MATLAB menyediakan fasilitas simulink).
2.4 M-File
Jika ingin membuat perintah yang masih dapat
diedit, MATLAB menyediakan program M-File. Program ini
terdiri dari urutan perintah-perintah dalam MATLAB yang
dapat disimpan dengan nama yang berakhiran dengan file
(.m). Dalam menuliskan perintah dalam M-File, beerapa
hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Variabel yang akan digunakan langsung didefinisikan
tanpa harus didefinisikan lebih dahulu. Misalnya a =
10.
2. Huruf besar dan kecil dibedakan atau case sensitif.
Huruf A dan a adalah 2 variabel yang berbeda.
3. Apabila terdapat nama variabel lama sama dengan
nama variabel baru maka MATLAB secara otomatis
akan menghapus variabel lama tersebut dengan
variabel baru yang dibuat.
4. Nama file tidak boleh digunakan sebagai variabel
dalam file yang bersangkutan. Misalnya nama file
luas.m, maka dalam file luas.m tidak boleh
mengandung variabel dengan nama luas.
18
5. Perhatikan ketentuan warna yang biasanya ada pada
penulisan perintah dalam MATLAB, seperti yang
ditunjukkan pada gambar berikut:
19
Contoh 2 :
Buatlah program penjumlahan “c = a+b” menjadi
sebuah M-File dengan nama : contoh1.m!
Jawab:
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat
M-File tersebut adalah sebagai berikut:
Langkah 1: pilih menu File New M-File
Langkah 2: Ketik baris perintah (kode program) dalam
layar editor. Misalnya perintah untuk
menjumlahan nilai a dan b, seperti gambar di
bawah ini:
20
Latihan 4!
1. Buatlah program untuk menghitung luas persegi
panjang dimana panjangnya 4 m dan lebarnya 6 m!
2. Buatlah program untuk volume balok yang
panjangnya 12 cm, lebar 6 cm, dang tingginya 8 cm!
21
Sedangkan no 2 dan 3 untuk masukan yang berupa
angka dan bukan huruf.
Output
Fungsi output dalam MATLAB dapat dituliskan dengan
cara:
1. k
2. disp(k)
3. disp([‘jadi nilai k = ‘,num2str(k)]);
Keterangan:
Ketiga cara di atas untuk mengeluarkan hasil k, yang
membedakan diantara ke-3 cara tersebut adalah
tampilannya saja.
Contoh 3!
Bagaimana penggunaan Input dan Output dalam M-File?
Jawab:
%Nama file volume.m
% Program Menghitung Volume Balok
clc; clear all;
p= input('Panjang Balok = ');
l= input('Lebar Balok = ');
t= input('Tinggi Balok = ');
v=p*l*t;
disp('Volume balok adalah : ')
v
Keterangan:
• clc : perintah untuk menghapus teks pada layar
output
• clear all : perintah untuk menghapus semua data
dalam variabel di memori RAM.
22
Setelah di RUN, tampilan di Command window akan
seperti gambar berikut:
a. Plot
Fungsiplot digunakan untuk menggambar grafik dua
dimensi (2D) dengan skala linear pada kedua sumbunya.
Contoh 4!
>> x=-10:10; %menuliskan data antara -10 s/d 10
>> y=x.^2; % memangkatkan tiap nilai x dgn 2
>> plot(x,y) % menggambarkan grafik
Hasil grafik dari controh tersebut adalah sebagai berikut:
23
Gambar 8. Grafik Plot Grafik 2 Dimensi dalam MATLAB
b. Plot3
Fungsi plot3 digunakan untuk menampilkan grafik tiga
dimensi (3D). Plot3 memerlukan 3 argumen dengan
bentuk plot3(x,y,z), dimana x, y, z merupakan 3
bagian vector yang sama panjang.
Contoh 5!
>> t=0:pi/100:10*pi;
>> plot3(sin(2*t), cos(2*t), t)
Hasil grafik dari controh tersebut adalah sebagai berikut:
24
Fungsi bar digunakan untuk menampilkan data yang
berbentuk vektor maupun matriks. Cocok untuk
menampilkan data dalam bentuk diskrit.
Contoh 6!
>> t=[10 30 21 52; 34 67 12 23; 90 23 45 26; 58 94 30
20];
>> bar(t)
>> grid on
Hasil grafik dari controh tersebut adalah sebagai berikut:
d. Bar3
Fungsi bar3 digunakan untuk menampilkan grafik batang
dalam bentuk 3D.
Contoh 7!
>> t=[10 30 21 52; 34 67 12 23; 90, 23, 45, 26; 58 94 30
20];
>> bar3(t)
>> grid on
Hasil grafik dari controh tersebut adalah sebagai berikut:
25
Gambar 11. Grafik Bar 3 Dimensi dalam MATLAB
e. Pie
Fungsi pie digunakan untuk menampilkan data dalam
bentuk persentase. Setiap elemen akan dibandingkan
dengan penjumlahan seluruh data yang ada. Grafik pie
dapat disajikan dalam bentuk 2D maupun 3D.
Contoh 8!
>> x=[10 20 45 25];
>> pie(x, {'A', 'B', 'C', 'D'}) % untuk pie 2 dimensi
>> pie3(x, {'A', 'B', 'C', 'D'}) % untuk pie 3 dimensi
Hasil grafik dari controh tersebut adalah sebagai berikut:
26
Fungsi stem cocok digunakan untuk menampilkan data
dalam bentuk diskrit.
Contoh 9!
>> x=1:10;
>> y=rand(1,10);
>> stem(x,y)
Hasil grafik dari controh tersebut adalah sebagai berikut:
27
Latihan 5!
Buatlah grafik dari soal berikut:
1. y= sin 2x, -3π ≤ x ≤ 3π
2. y= sin (2x + p /2), -3π ≤ x ≤ 3π
3. y= x³ , -10 ≤ x ≤ 10
4. y= { -3, -2, 4, 3, 3, 1, 2, 5}
5. y = 3 sin x + cos 3x, - 2π ≤ x ≤ 2π
Start
Input
Proses
while-end
28
Simbol Flowchart Keterangan
for-end
If-end
Output
End
29
Gambar 14. Flowchart Fungsi While-End dalam MATLAB
Fungsi while-end ini digunakan untuk looping dengan
syarat yang hanya dibatasi oleh akhirnya saja, misalnya :
While x>3 yaitu fungsi ini akan mengulang program
dibawahnya HINGGA x menjadi > 3 (tidak dapat dihitung
berapa kali dia akan mengulang).
Contoh 11:
disp('berhitung kentang dengan while-1');
n=input('jumlah kentang = ');
a=1;
while a<=n
disp([num2str(a),'kentang']);
a=a+1;
end
disp('berhitung selesai')
2. Looping For
Selain looping while, terdapat juga looping for di dalam
MATLAB. Bentuk looping ini terdiri dari:
for batas awal:batas akhir
Program
end
30
dengan bentuk flowchart untuk fungsi for-end dapat
dilihat pada gambar berikut:
31
disp('Berhitung selesai');
3. Looping If
Selain looping while dan for, terdapat juga looping if di
dalam MATLAB. Bentuk looping ini terdiri dari dua, yaitu:
a. If-end
Jika fungsi if tidak mempunyai program untuk
jawaban TIDAK/NO maka, bentuknya seperti berikut:
If syarat
Program
end
dengan bentuk flowchart untuk fungsi for-end dapat
dilihat pada gambar berikut:
32
Gambar 17. Flowchart Fungsi If-Else-End dalam MATLAB
Contoh 13:
perhitungan=input('hasil perhitungan=');
if perhitungan<1
disp('steady state')
else
disp('belum steady state')
end
33
disp('(1) Mencari Luas Persegi Panjang');
disp('(2) Mencari Luas Lingkaran');
method=input('masukan jenis problem nya?');
switch method
case 1
P=input(‘panjang dari persegi panjang = ‘);
L=input(‘lebar dari persegi panjang = ‘);
Luas=P*L
disp([‘Luas persegi panjang adalah ’, num2str(Luas)]);
case 2
r=input(‘jari-jari lingkaran adalah = ‘);
luas=pi*(r^2);
disp([‘luas lingkaran adalah ’, num2str(luas)]);
end
34
TUGAS MANDIRI
35