Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada materi sebelumnya kita telah mempelajari tentang fungsi kompleks elementer,
trigonometri dan hiperbolik. Transformasi elementer, exponensial dan logaritma. Pada
makalah ini kita akan membahas tentang “Limit Dan Kontinuitas”. Pengertian limit dan
kekontinuan fungsi kompleks secara esensi sama dengan pengertian limit dan kekontinuan
fungsi real. Suatu fungsi f(z) dikatakan mempunyai limit l untuk z mendekati z0 jika untuk
sebarang 𝜀 > 0 terdapat bilangan positif 𝛿 sehingga untuk 0 < |𝑧 − 𝑧0 | < 𝛿 berlaku |𝑓(𝑧) −
1| < 𝜀 dan ditulis sebagai

lim 𝑓(𝑧) = 𝑙
𝑧→𝑧0

Perlu diperhatikan bahwa:

1. Titik z0 adalah titik limit domain fungsi f.


2. Titik z menuju z0 melalui sebarang lengkungan K, artinya z menuju z0 dari segala arah.
3. Apabila z menuju z0 melalui dua lengkungan yang berbeda mengakibatkan f(z) menuju
dua nilai yang berbeda, maka limit fungsi f tersebut tidak ada untuk z mendekati z0.

Pengertian kontinuitas sendiri adalah sebuah fungsi f adalah kontinu pada titik z0 jika
memenuhi 3 kondisi berikut:

1. 𝑙𝑖𝑚 𝑓(𝑧) ada


𝑧→𝑧0

2. f(z0) ada
3. 𝑙𝑖𝑚 𝑓(𝑧) = 𝑓(𝑧0)
𝑧→𝑧0

Jika diamati, pernyataan (3) memuat pernyatan (1) dan (2), karena keberadaan masing-
masing ruas pada persamaan tersebut dibutuhkan. Pernyataan (3) menyatakan bahwa tentu
untuk setiap bilangan positif 𝜀 , terdapat sebuah bilangan positif 𝛿 sehingga

4. | 𝑓(𝑧) − 𝑓(𝑧0)| < 𝜀 ketika | 𝑧 − 𝑧0 | < 𝛿

1
Sebuah fungsi dari variabel kompleks dikatakan kontinu di daerah R jika fungsi itu
kontinu pada setiap titik di R. Untuk penjabaran lebih lanjut akan dibahas pada bab-bab
berikutnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Limit dan Kontinuitas?
2. Bagaimana menyelesaikan sebuah persamaan pada Limit dan Kontinuitas?
3. Apa saja sifat-sifat dari Limit?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan dan memahami tentang Limit dan Kontinuitas,
2. Mengetahui sifat-sifat Limit tersebut,
3. Mengetahui cara menyelesaikan sebuah permasalahan yang berkenaan dengan Limit
dan Kontinuitas,
4. Menambah ilmu pengetahuan tentang Fungsi Kompleks.

2
Bab II

PEMBAHASAN

2.1 Limit Fungsi

Pengertian limit dan kekontinuan fungsi kompleks secara esensi sama dengan pengertian
limit dan kekontinuan fungsi real.

Suatu fungsi f(z) dikatakan mempunyai limit l untuk z mendekati z0 jika untuk sebarang 𝜀 >
0 terdapat bilangan positif 𝛿 sehingga untuk 0 < |𝑧 − 𝑧0 | < 𝛿 berlaku |𝑓(𝑧) − 1| < 𝜀 dan
ditulis sebagai

lim 𝑓(𝑧) = 𝑙
𝑧→𝑧0

Perlu diperhatikan bahwa:

4. Titik z0 adalah titik limit domain fungsi f.


5. Titik z menuju z0 melalui sebarang lengkungan K, artinya z menuju z0 dari segala arah.
6. Apabila z menuju z0 melalui dua lengkungan yang berbeda mengakibatkan f(z) menuju
dua nilai yang berbeda, maka limit fungsi f tersebut tidak ada untuk z mendekati z0.

Contoh

Buktikan bahwa:

2𝑧 2 − 3𝑧 − 2
lim =5
𝑧→2 𝑧−2

Bukti:

3
Misalkan diberikan bilangan 𝜀 > 0, kita akan mencari 𝛿 > 0 sedemikian, sehingga:

2𝑧 2 −3𝑧−2
0 < |𝑧 − 2| < 𝛿 → | − 5| < 𝜀, untuk z ≠ 2
𝑧−2

Lihat bagian sebelah kanan (konsekuen)

Dari persamaan kanan diperoleh:

2𝑧 2 − 3𝑧 − 2 (2𝑧 + 1)(𝑧 − 2) (2𝑧 + 1 − 5)(𝑧 − 2)


| − 5| < 𝜀 ↔ | − 5| < 𝜀 ↔ | − 5| < 𝜀
𝑧−2 (𝑧 − 2) (𝑧 − 2)
𝜀
↔ |2(𝑧 − 2)| < 𝜀 ↔ |𝑧 − 2| <
2
𝜀
Hal ini menunjukkan bahwa 𝛿 = 2 yang telah diperoleh.

Bukti Formal:

𝜀
Jadi diberikan 𝜀 > 0, maka terdapat 𝛿 = 2 , sehingga untuk z ≠ 2, diperoleh

2𝑧 2 −3𝑧−2 (2𝑧+1)(𝑧−2)
< |𝑧 − 2| < 𝛿 → | − 5| = | (𝑧−2)
− 5| = |2(𝑧 − 2)| < 2𝛿 = 𝜀
𝑧−2

2𝑧 2 −3𝑧−2 𝜀
Jadi, | − 5| < 𝜀, apabila 0 < |𝑧 − 2| < 𝛿 = 2
𝑧−2

Terbukti
2𝑧 2 − 3𝑧 − 2
lim =5
𝑧→2 𝑧−2

Teorema Limit

Teorema 1 :

Jika fungsi f mempunyai limit untuk z menuju z0, maka nilai limitnya tunggal.

Bukti:

Misal limitnya w1 dan w2, maka

𝜀
|𝑓(𝑧) − 𝑤1 | = |𝑤1 − 𝑓(𝑧)| =
2

𝜀
|𝑓(𝑧) − 𝑤2 | =
2

4
𝜀 𝜀
|𝑤1 − 𝑓(𝑧) + 𝑓(𝑧) − 𝑤2 | = |𝑤1 − 𝑓(𝑧)| + |𝑓(𝑧) − 𝑤2 | = + =𝜀
2 2

Sehingga |𝑤1 − 𝑤2 | ≤ 𝜀

Jadi, 𝑤1 = 𝑤2

Teorema 2:

Misalkan z = (x,y) = x + iy dan f(z) = u(x,y) + iv(x,y) dengan domain D. Titik z 0 = (x0,y0) =
x0 + iy0 di dalam D atau batas D.

Maka
lim 𝑓(𝑧) = 𝑥0 + 𝑖𝑦0
𝑧→𝑧0

jika dan hanya jika


lim 𝑢(𝑥, 𝑦) = 𝑥0 dan
𝑧→𝑧0

lim 𝑣(𝑥, 𝑦) = 𝑦0 .
𝑧→𝑧0

Teorema 3:

Misalkan fungsi f dan g limitnya ada

lim f(z) = a dan lim g(z) = b, maka

1. lim (f(z) + g(z)) = a + b (untuk z → z0)


2. lim (f(z) . g(z)) = a . b (untuk z → z0)
3. lim (f(z) / g(z)) = a / b (untuk z → z0)

Tugas: Buktikan ketiga teorema limit tersebut!


Contoh 8. Hitunglah :

𝑧2 + 1
𝑙𝑖𝑚
𝑧→𝑖 𝑧−𝑖

Penyelesaian.

𝑧2 + 1 (𝑧 + 𝑖)(𝑧 − 𝑖)
lim = lim = lim(𝑧 + 𝑖) = 2𝑖
𝑧→𝑖 𝑧 − 𝑖 𝑧→𝑖 𝑧−𝑖 𝑧→𝑖

5
Contoh 9. Jika

2𝑥𝑦 𝑥2
𝑓(𝑧) = 𝑥 2 +𝑦 2 + 𝑦+1i.

Buktikan

lim 𝑓(𝑧) tidak ada!


𝑧→0

Penyelesaian.

Kita tunjukkan bahwa untuk z menuju 0 di sepanjang garis y = 0, maka

lim 𝑓(𝑧) = lim 𝑓(𝑧) = lim 𝑥 2 𝑖 = 0


𝑧→0 (𝑥,0)→(0,0) 𝑥→0

Sedangkan di sepanjang garis y = x,

𝑥2
lim 𝑓(𝑧) = lim 𝑓(𝑧) = lim(1 + 𝑖) = 1
𝑧→0 (𝑥,𝑥)→(0,0) 𝑥→0 𝑥+1

Karena dari dua arah nilainya berbeda, maka terbukti lim 𝑓(𝑧) tidak ada.
𝑧→0

2.2 Limit Pada Titik Tak Hingga

Terkadang mudah untuk memasukkan titik tak hingga pada bidang komples,
dinotasikan dengan ∞ , dan untuk menggunakan pelibatkan limit. Bidang kompleks Bersama
dengan titik itu disebut perluasan bidang kompleks. Untuk memvisualisasikan titik pada tak
hingga, seseorang dapat memikirkan bidang komples melewati sepanjang bidang tengah dari
sebuah bola yang berpusat pada titik asal. (Lihat gambar 26)

Untuk setiap titik Z pada bidang ada tepat satu titik P yang sesuai pada permukaan
dari bola itu. Titik P adalah titik dimana garis melalui Z dan kutub utara N memotong bola
itu. Dengan cara yang sama, untuk setiap titik P pada permukaan bola, lainnya pada kutub
utara N ada tepat satu titik z yang sesuai pada bidang tersebut. Dengan meletakkan titik N
pada bola itu sesuai ke titik tak hingga ,dapat ditentukan sebuah korespondensi 1-1 antara
titik-titik pada bola itu dan titik pada perluasan bidang kompleks. Bola itu dikenal sebagai
Riemann Sphere (Bola Riemann), dan corespondensi itu disebut sebuah stereographic
projection.

6
Mengamati bahwa eksterior dari sebuah lingkaran yang berpusat pada titik asal di
dalam bidang kompleks sesuai ke belahan bola atas dengan bidang tengah dan titik N
dihapus. Bahkan, untuk setiap bilangan positif kecil 𝜀, titik itu pada eksterior bidang
kompleks ke lingkaran |𝑧| = 1/𝜀 sesuai ke titik pada bola itu dekat ke N. Himpunan |𝑧| >
1/𝜀 sebuah himpunan 𝜀, atau lingkungan, dari ∞.

Telah disepakati bahwa titik Z pada bidang terhingga. Selanjutnya, ketika titik pada
tak hingga harus dipertimbangkan, itu akan disebutkan secara khusus. Selanjutnya diberikan
sebuah penyataan :

𝑙𝑖𝑚 𝑓(𝑧) = 𝑤0
𝑧→𝑧0

Ketika antara z0 atau w0 atau setiap kemungkinan dari bilangan itu, diganti dengan
titik tak hingga. Pada definisi limit, dengan sederhana mengganti lingkungan yang sesuai dari
z0 dan w0 dengan lingkungan dari ∞.

Teorema.

Jika z0 dan w0 adalah titik-titik pada bidang z dan w, secara sempurna, maka

1
1. 𝑙𝑖𝑚 𝑓(𝑧) = ∞ jika dan hanya jika 𝑙𝑖𝑚 𝑓(𝑧) = 0 , dan
𝑧→𝑧0 𝑧→0
1
2. 𝑙𝑖𝑚 𝑓(𝑧) = 𝑤0 jika dan hanya jika 𝑙𝑖𝑚 𝑓(𝑧) = 𝑤0 , selanjutnya
𝑧→∞ 𝑧→0
1
3. 𝑙𝑖𝑚 𝑓(𝑧) = ∞ jika dan hanya jika 𝑙𝑖𝑚 𝑓(1/𝑧) = 0 .
𝑧→𝑧0 𝑧→0

Memulai membuktikan dengan mencatat bahwa yang pertama dari batas (1) berarti untuk
masing-masing angka positif 𝜀 dan angka positif 𝛿 sedemikian rupa

1
4. |𝑓(𝑧)| > 𝜀 ketika 0 < |𝑧 − 𝑧0| < 𝛿

Dimana titik w = f(z) terletak di lingkungan 𝜀, |𝑤| = 1/𝜀 dari ∞, ketika z terletak di
deleted neighbourhood 0 < |𝑧 − 𝑧0| < 𝛿 dari z0 karena penyataan 4 dapat ditulis

1
|𝑓(𝑧) − 0| < 𝜀 ketika 0 < |𝑧 − 𝑧0| < 𝛿

Limit kedua (1) mengikuti.

7
Limit pertama (2) berarti bahwa untuk setiap bilangan positif 𝜀, ada sebuah bilangan
positif 𝛿 sehingga

1
5. |𝑓(𝑧) − 𝑤0| < 𝜀 ketika |𝑧| > 𝛿

1
Penggantian z dengan 𝑧 pada penyataan 5 dan kemudian penulisan menjadi

1
|𝑓 (𝑧) − 𝑤0| < 𝜀 ketika 0 < |𝑧 − 𝑧0| < 𝛿,

sampai pada limit yang kedua (2).

Akhirnya, limit pertama (3) diinterpretasikan dengan untuk setiap bilangan bilangan
positif 𝜀, ada sebuah bilangan positif 𝛿 sehingga

1 1
6. |𝑓(𝑧)| < 𝜀 ketika |𝑧| > 𝛿

1
Ketika z diganti dengan 𝑧 , pernyataan diatas menjadi

1
| 1 − 0| < 𝜀 ketika 0 < |𝑧 − 0| < 𝛿;
𝑓( )
𝑧

Dan pernyataan diatas menunjukkan limit kedua (3).

Contoh.

Amati bahwa

𝑖𝑧+3 𝑧+3
lim = ∞ tetapi lim = 0 , dan
𝑧 →𝑧0 𝑧+1 𝑧 →𝑧0 𝑖𝑧+1

2𝑧+𝑖 2/𝑧+𝑖 2+𝑖𝑧


lim = 2 tetapi lim = lim = 2 ,selanjutnya
𝑧 → ∞ 𝑧+1 𝑧 → 0 1/𝑧+1 𝑧 → 0 1+𝑧

2𝑧 3 −1 1/𝑧 2 +𝑖 2+ 𝑧 3
lim =∞ tetapi lim 2 = lim = 0
𝑧 →∞ 𝑧 2 +1 𝑧→0 −1 𝑧 → 0 2−𝑧 3
𝑧3

2.3 Kontinuitas

Sebuah fungsi f adalah kontinu pada titik z0 jika memenuhi 3 kondisi berikut:

8
5. 𝑙𝑖𝑚 𝑓(𝑧) ada
𝑧→𝑧0

6. f(z0) ada
7. 𝑙𝑖𝑚 𝑓(𝑧) = 𝑓(𝑧0)
𝑧→𝑧0

Jika diamati, pernyataan (3) memuat pernyatan (1) dan (2), karena keberadaan masing-
masing ruas pada persamaan tersebut dibutuhkan. Pernyataan (3) menyatakan bahwa tentu
untuk setiap bilangan positif 𝜀 , terdapat sebuah bilangan positif 𝛿 sehingga

8. | 𝑓(𝑧) − 𝑓(𝑧0)| < 𝜀 ketika | 𝑧 − 𝑧0 | < 𝛿

Sebuah fungsi dari variabel kompleks dikatakan kontinu di daerah R jika fungsi itu
kontinu pada setiap titik di R.

Jika dua fungsi kontinu pada sebuah titik, penjumlahan dan perkaliannya juga kontinu
pada titik itu; fungsi rasional akan kontinu pada sebarang titik jika penyebut taknol. Hal
tersebut adalah konsekuensi langsung dari teorema 2 pada subbab limit. Sebagai catatan juga
bahwa fungsi polinomial adalah kontinu di seluruh bidang karena memenuhi pernyataan 3).

Teorema 1.

Sebuah komposisi dari fungsi kontinu adalah kontinu fungsi tersebut

Sebuah pernyataan tepat dari teorema ini termuat pada pembuktian sebagai berikut.

Memisalkan w = f(z) adalah sebuah fungsi yang didefinisikan untuk setiap z pada
lingkungan | 𝑧 − 𝑧0 | < 𝛿 dari titik z0 , dan memisalkan W = g(w) adalah sebuah fungsi
domain yang didefinisikan dari pemetaan dari lingkungan dibawah fungsi f. Komposisi W =
g [f(z)] , maka didefinisikan untuk setiap z pada lingkungan | 𝑧 − 𝑧0 | < 𝛿 . Menganggap
bahwa f adalah kontinu pada z0 dan bahwa g kontinu pada titik f(z0) , maka untuk setiap
bilangan positif 𝜀 , terdapat sebuah bilangan positif 𝛾 sehingga

| 𝑔[𝑓(𝑧)] − 𝑔[𝑓(𝑧0)]| < 𝜀 ketika | 𝑓(𝑧) − 𝑓(𝑧0) | < 𝛾

Lihat gambar di bawah ini:

9
Tetapi kontinuitas dari f pada z0 memastikan bahwa lingkungan | 𝑧 − 𝑧0 | < 𝛿 dapat
dibuat cukup kecil bahwa peridaksamaan yang kedua juga seperti itu. Maka kontinuitas dari
komposisi g [f(z)] , ada.

Teorema 2.

Jika sebuah fungsi f(z) kontinu dan taknol pada sebuah titik z0 , maka f(z) ≠ 0 sepanjang
beberapa lingkungan pada titik itu.

Menganggap bahwa f(z) kontinu dan taknol pada z0, dapat membuktikan teorema
2dengan penandaan nilai positif | 𝑓(𝑧0) | / 2 ke bilangan 𝜀 pada pernyataan 4). Hal tersebut
menunjukkan bahwa terdapat bilangan positif 𝛿 sehingga

|𝑓(𝑧0)|
| 𝑓(𝑧) − 𝑓(𝑧0)| < ketika | 𝑧 − 𝑧0 | < 𝛿
2

Sehingga, jika ada sebuah titik z didalam lingkungan | 𝑧 − 𝑧0 | < 𝛿 pada f(z) = 0 ,
maka terdapat kontradiksi

|𝑓(𝑧0)|
| 𝑓(𝑧0)| < ;
2

dan teorema telah terbukti.

Kontinuitas pada sebuah fungsi

9. f(z) = u(x,y) + iv(x,y)

lebih dekat dihubungkan pada kontinuitas dari fungsi komponennya u(x,y) dan v(x,y) . catatan
bahwa hal itu mengikuti dari Teorema 1 bahwa fungsi 5) adalah kontinu pada sebuah titik z0
= ( x0 , y0 ) jika dan hanya jika fungsi komponennya kontinu disana. Pembuktian dari teorema
selanjutnya mengilustrasikan penggunaan dari pernyataan tersebut. Teorema selanjutnya
penting dan akan sering digunakan pada bab selanjutnya. Sebelum membahas teorema
selanjutnya, pada subbab daerah pada bidang kompleks (sec 11 pada buku Complex

10
Variables and Applications, 8th ed.) bahwa sebuah daerah R adalah tertutup jika daerah
tersebut memuat semua titik batas dan dan daerah tersebut terbatas jika membentang didalam
beberapa lingkaran yang berpusat pada titik asal.

Teorema 3.

Jika sebuah fungsi f adalah kontinu sepanjang sebuah daerah R yang tertutup dan terbatas,
maka terdapat sebuah bilangan real nonnegatif M sehingga

10. | 𝑓(𝑧)| ≤ 𝑀 untuk setiap titik z pada R,

Dimana persamaan memenuhi untuk paling sedikit satu titik, seperti z.

Untuk membuktikannya, pertama mengasumsikan bahwa fungsi f pada pesamaan 5)


dan catat bagaimana persamaan itu menunjukkan bahwa fungsi itu

√[𝑢(𝑥, 𝑦)]2 + [𝑣(𝑥, 𝑦)]^2

adalah kontinu sepanjan R dan mencapai sebuah nilai maksimum M di R. Pertidaksamaan 6)


memenuhi dan akhirnya dikatakan bahwa f adalah terbatas pada R.

Contoh.

𝑧 2 +1
1. Dimanakah fungsi g(z) = 𝑧 2 −3𝑧+2 kontinu?

Penyelesaian:
Perhatikan bahwa g(z) diskontinu di z =1 dan z = 2
Jadi, g(z) kontinu di daerah (𝑧| 𝑧 ≠ 1 𝑑𝑎𝑛 𝑧 ≠ 2)
𝑧 2 +9
, 𝑧 ≠ 3𝑖
2. Apakah fungsi hzx)={ 𝑧−3𝑖 ; kontinu di z= 3i ?
3 + 5𝑧 , 𝑧 = 3𝑖
Penyelesaian.
 Untuk z = 3i
f(z) = 3 + 5z
f(3i) = 3 + 5(3i)
f(3i) = 3 + 15i
 Untuk z mendekati 3i
𝑧 2 +9
lim 𝑓(𝑧) = lim
𝑧 →3𝑖 𝑧 →3𝑖 𝑧−3𝑖

11
( 𝑧+3𝑖 )( 𝑧−3𝑖 )
= lim
𝑧 →3𝑖 𝑧−3𝑖

= lim 2 + 3𝑖
𝑧 →3𝑖

= 3i + 3i
= 6i
 Sehingga lim 𝑓(𝑧) ≠ f (3i)
𝑧 →3𝑖

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam pelajaran mengenai kalkulus fungsi kompleks, akan memerlukan beberapa
pengetahuan tentang konsep-konsep limit dan kontinuitas. Hal tersebut memperkenalkan
pembahasan limit da kontinuitas dan mempelajari sifat-sifat elementernya. Pada bab
pembahasan telah disajikan mengenai limit, limit pada tak hingga, dan kontinuitas beserta
teorema-teorema yang bersesuaian.

3.2 Saran
Pemahaman limit dan kontinuitas pada fungsi dengan peubah kompleks ini harus didasari
dengan konsep terdahulu pada fungsi dengan peubah real yang telah dibahas pada pelajaran
kalkulus.

12
DAFTAR PUSTAKA

Brown, James Ward dan Ruel V. Churchill. 2009. Complex Variables and Applications. New
York : The McGraw-Hill Higher Companies

Pallouras, John D. 1975. Complex Variables Scientists and Engineers.Rochester Institute of


Technology. Diterjemahkan: Gunawan, DRS. Wibisono. 1987. Peubah Kompleks untuk
Ilmuan dan Insinyur. Jakarta : Erlanggga

13

Anda mungkin juga menyukai