Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengertian limit dan kekontinuan fungsi kompleks secara esensi sama


dengan pengertian limit dan kekontinuan fungsi real. Misalkan fungsi z = f(w)
terdefinisi pada daerah D, kecuali mungkin di z0 (titik z0 di dalam D atau pada batas
D). Limit dari f(z) adalah wo untuk z menuju z0, jika untuk setiap ε > 0, terdapat δ >
0 sedemikian hingga |𝑓(𝑧) − 𝑤0 | < ε, apabila 0 < |𝑧 − z0 | < δ, ditulis :
lim 𝑓 (𝑧) = 𝑤0
𝑧 → 𝑧0

Fungsi merupakan hal terpenting dalam pembahasan matematika. Salah satu


yang di bahas adalah fungsi real dan salah satu sifat yang menjadi karakteristik dari
sebuah fungsi adalah sifat kekontinuan.

Istilah kontiniu telah digunakan sejak zaman Newton, untuk menuju pada
gerakan benda atau menggambarkan kurva tak terputus, tetapi tidak dibuat tepat
sampai abad ke-19, Bernhard Bolzano pada tahun 1817 dan Augusti Louis Cauchy
pada tahun 1821 mendefinisikan bahwa kekontinuan sebagai sifat yang sangat
signifikan dari fungsi, kemudian Carl Weiersstraass pada tahun 1870 membawa
pemahaman yang tepat dengan ide kekontinuan.

Bilangan Kompleks adalah pasangan terurut dari dua buah bilangan real x dan
y yang dapat dinyatakan dalam z = (x+yi). Kekontinuan fungsi dalam bilangan
kompleks didefinisikan sebagai fungsi f(z) terdefinisi di D pada bidang Z dan titik z0
terletak pada interior D, fungsi f(z) dikatakan kontinu di z0 jika untuk z menuju z0 ,
maka lim f(z) = f(z0 ).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pembuktian beberapa teorema limit dalam bilangan kompleks?
2. Bagaimana fungsi kontinu itu dalam bilangan kompleks?
3. Bagaimana kekontinuan penjumlahan, perkalian, dan pembagian fungsi kompleks?
4. Bagaimana fungsi komposisi dalam bilangan kompleks?
5. Bagaimana kekontinuan fungsi polinom dan fungsi rasional dalam bilangan kompleks?

1
1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui dan memahami pembuktian beberapa teorema limit dalam


bilangan kompleks.

2. Untuk memahami fungsi kontinu itu dalam bilangan kompleks.

3. Untuk mengetahui dan memahami kekontinuan penjumlahan, perkalian, dan


pembagian fungsi kompleks.

4. Untuk memahami fungsi komposisi dalam bilangan kompleks.

5. Untuk mengetahui dan memahami kekontinuan fungsi polinom dan fungsi rasional
dalam bilangan kompleks.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teorema Limit


Diketahui daerah D pada bidang z dan titik zo terletak di dalam D atau pada batas D.
Misalkan fungsi w = f(z) terdefinisi pada D, kecuali mungkin di z0.
Apabila titik z bergerak mendekati titik z0 melalui setiap lengkungan sebarang K dan nilai
f(z) bergerak mendekati suatu nilai tertentu, yaitu w0, maka dikatakan limit f(z) adalah w0 untuk z
menuju z0, ditulis :

lim 𝑓 (𝑧) = 𝑤0
𝑧 → 𝑧0

Secara formal, definisi limit dapat dilihat berikut ini :

Misalkan fungsi z = f(w) terdefinisi pada daerah D, kecuali mungkin di z0 (titik z0 di dalam
D atau pada batas D). Limit dari f(z) adalah wo untuk z menuju z0, jika untuk setiap ε > 0,
terdapat δ > 0 sedemikian hingga |𝑓(𝑧) − 𝑤0 | < ε, apabila 0 < |𝑧 − z0 | < δ, ditulis :
lim 𝑓 (𝑧) = 𝑤0
𝑧 → 𝑧0

TEOREMA 1:
Diberikan fungsi kompleks f terdefinisi pada daerah D ⊆ C dengan z0 ∈ D dan L, M ∈ C.
(a) Jika lim f(z) = L dan lim g(z) = M , maka L = M
z→z0 z→z0

(b) lim f(z) = L jika dan hanya ji ka terdapat bilangan k > 0 dan bilangan δ > 0
z→z0

sehingga berlaku |f(z)| < k untuk setiap z ∈ N(z0 , δ)⋂D


Teorema di atas akan dibuktikan bagian (b).
Bukti (b) :
Diberikan bilangan ε > 0 sebarang. Terdapat bilangan δ > 0 sehingga jika 0 <
|z − z0 | < δ, z0 ∈ D berlaku |f(z) − L| < 1. Oleh karena itu, diperoleh
|f(z)| = |f(z) − L| ≤ |f(z) − L|+< 1 + |f(z)|
Ambil bilangan k = 1 + |L| > 0, diperoleh|f(z)| < k untuk z ∈ N(z0 , δ)⋂D

TEOREMA 2:

Diberikan fungsi kompleks f dan g yang terdefinisi pada daerah D = Df ⋂Dg ⊆ C dengan z0 ∈
D.

3
Jika lim f(z) = L dan lim g(z) = M , maka
z→z0 z→z0

(a) lim [f(z) + g(z)] = L + M


z→z0

(b) lim kf(z) = kL, k ∈ C


z→z0

(c) lim [f(z). g(z)] = LM


z→z0
f(z) L
(d) lim = M,M ≠ 0
z→z0 g(z)

Akan dibuktikan teorema bagian (c).


Bukti (c):
Pada bagian ini yang akan dibuktikan untuk kasus L ≠ 0 dan M ≠ 0. Hasil yang dicapai
dapat ditulis:
|f(z)g(z) − LM| = |(f(z)g(z) − Lg(z)) + (Lg(z) − LM)|

≤ |f(z)g(z) − Lg(z)| + |Lg(z) − LM|

≤ |g(z)|. |f(z) − L| + |L|. |g(z) − M| < ε.


Diberikan bilangan ε > 0 sebarang. Karena lim g(z) = M , maka
z→z0

terdapat bilangan δ1 > 0 dan bilangan k > 0 sehingga berlaku |g(z)| ≥ k untuk
setiap ∈ N(z0 , δ1 )⋂D ;
terdapat bilangan δ2 > 0 sehingga jika 0 < |z − z0 | < δ2 , z ∈ D, berlaku
ε
|f(z) − L| < ;
2|k|

terdapat bilangan δ3 > 0 sehingga jika0 < |z − z0 | < δ3 , z ∈ D, berlaku


ε
|g(z) − M| < . Diambil δ = min{δ1 , δ2 , δ3 }, diperoleh
2|L|

|f(z)g(z) − LM| = |(f(z)g(z) − Lg(z)) + (Lg(z) − LM)|


≤ |f(z)g(z) − Lg(z)| + |Lg(z) − LM|
≤ |g(z)|. |f(z) − L| + |L|. |g(z) − M|
ε ε
< k. 2|k| + |L|. 2|L| = ε, bila 0 < |z − z0 | < δ.

Dengan kata lain terbukti bahwa


lim [f(z). g(z)] = LM.
z→z0

4
Limit dari nilai mutlak suatu fungsi yang terdefinisi pada suatu daerah disajikan pada
teorema berikut ini.

TEOREMA 3:
Diberikan fungsi kompleks f yang terdefinisi pada daerah D C dengan zo ∈ D.
(a) Jika lim f(z)=L, L≠0 maka lim |f(z)| = |L|
z→z0 z→z0

(b) lim f(z)=0, jika dan hanya jika lim |f(z)| = 0.


z→z0 z→z0

Akan dibuktikan teorema bagian (a).

Bukti (a):

Diberikan bilangan ε > 0 sebarang, maka terdapat bilangan δ > 0 sehingga jika 0 <
|z − z0 | < 𝛿, z ∊ D berlaku

||f(z)| − |L| | = |f(z) − L | < ε.

Jadi terbukti bahwa lim |f(z)| = |L|.


z→z0

TEOREMA 4:

Diberikan fungsi f, g, dan h didefinisikan pada daerah D = Df ⋂Dg ⊆ C dan z0 ∈ D,


Jika |f(z)| ≤ |g(z)| ≤ |h(z)| untuk setiap z ∊N*(z0, δ) ⋂ D), lim |f(z)| = |L|
z→z0

dan lim |h(z)| = |L|, maka lim |g(z)| = |L|.


z→z0 z→z0

Bukti:

Diberikan bilangan ε > 0 sebarang, maka

terdapat bilangan δ1 > 0dan bilangan k > 0 sehingga berlaku |f(z)| < k untuk setiap
z ∊N*(z0, δ1 ) ⋂ D)

terdapat bilangan δ2 > 0 dan dan bilangan k > 0 sehingga berlaku |h(z)| < k untuk
setiap z ∊N*(z0, δ2 ) ⋂ D);

Ambil δ = min{δ1 , δ2 }

5
Diperoleh|f(z)| ≤ |g(z)| ≤ |h(z)| < k untuk setiap z ∊N*(z0, δ) ⋂ D);sehingga
berlaku|g(z)| < k.

Jadi terbukti bahwa lim |g(z)| = |L|.


z→z0

Contoh:

x2
Hitunglah lim z .
z→0

Penyelesaian:

x2 |x2 | x2
Karena 0 ≤ | z | = |z|
≤ |x| ≤ |z|dan lim|0| = lim|z| = 0, maka lim | z | = 0. Akibatnya
z→0 z→0 z→0
x2
lim = 0.
z
z→0

TEOREMA 5:

Diberikan f(z)=u(x,y)+iv(x,y) terdefinisi pada daerah D ⊆ C dan zo= a+ib ∈ D, lim f(z) =
z→z0

A + iB jika dan hanya jika lim u(x, y) = A dan lim v(x, y) = B.


(x,y)→(a,b) (x,y)→(a,b)

Bukti:

(=>) Diberikan bilangan ε > 0 sebarang. Diketahui lim f(z) = A + iB berarti terdapat
z→z0

bilangan δ > 0 sehingga jika 0 < |z − z0 | < 𝛿 berlaku|f(z) − (A + iB )| < ε. Dengan


kata lain, terdapat bilangan δ > 0 sehingga jika 0 < ‖z − z0 ‖ < 𝛿 berlaku

|u(x, y) + iv(x, y) − A + iB| < ε atau |u(x, y) − A| + |v(x, y) − B| < ε.

Jadi, untuk bilangan ε > 0 di atas terdapat bilangan δ > 0 sehingga jika0 <
‖z − z0 ‖ < 𝛿 berlaku|u(x, y) − A| < ε dan |v(x, y) − B| < ε

Jadi terbukti bahwa lim u(x, y) = A dan lim v(x, y) = B.


(x,y)→(a,b) (x,y)→(a,b)

(<=) Diberikan bilangan ε > 0 sebarang.

6
Karena lim u(x, y) = A berarti terdapat bilangan δ1 > 0 sehingga jika 0 < ‖z − z0 ‖ <
(x,y)→(a,b)
ε
δ1 berlaku |u(x, y) − A| < 2. Dengan kata lain, untuk bilangan ε > 0 di atas terdapat bilangan
ε
δ1 > 0 sehingga jika 0 < ‖z − z0 ‖ < δ1 berlaku |u(x, y) − A| < 2.

Karena lim v(x, y) = B berarti terdapat bilangan δ2 > 0 sehingga jika 0 < ‖z − z0 ‖ <
(x,y)→(a,b)
ε
δ2 berlaku |v(x, y) − B| < 2. Dengan kata lain, untuk bilangan ε > 0 di atas terdapat bilangan
ε
δ2 > 0 sehingga jika 0 < ‖z − z0 ‖ < δ2 berlaku |v(x, y) − B| < 2.

Dipilih δ = min{ δ1 , δ2 }, diperoleh jika 0 < |z − z0 | < 𝛿 berlaku

|f(z) − (A + iB )| = |(u(x, y) − A) + (v(x, y) − B)|

≤ |(u(x, y) − A)| + |(v(x, y) − B)|

ε ε
<2+ = ε.
2

Jadi terbukti bahwa limit lim f(z) = A + iB .


z→z0

Kontrapositif dari teorema di atas merupakan suatu pernyataan yang benar, yaitu:

‘Jika lim u(x, y) atau lim v(x, y) tidak ada, maka lim f(z) tidak ada”.
(x,y)→(a,b) (x,y)→(a,b) z→z0

TEOREMA 6:

Diberikan f(z)=u(x,y)+iv(x,y), terdefinisi pada daerah D ⊆ C dan zo= a+ib ∈ D,

Jika lim f(z) = L maka lim f(z) selalu ada dengan nilai L untuk z → z0 sepanjang kurva S ⊆
z→z0 z→z0

D dan z0 suatu limit S.

Akibat dari teorema di atas adalah sebagai berikut:

“Jika fungsi f mempunyai limit yang berbeda untuk z → z0 sepanjang dua kurva yang
mempunyai titik limit z0, maka lim f(z) tidak ada”.
z→z0

Contoh:

2 xy ix 2
Diketahui f(z) = 2  . Selidiki apakah lim f ( z ) ada.
x  y2 y 1 z 0

7
Penyelesaian:

Misalkan z  0 sepanjang garis y=0 diperoleh f(z) = f (x,0) = ix2.

Jadi sepanjang garis y=0, lim f ( z)  lim ix 2  0.


z 0 x0

Misalkan z  0 sepanjang garis y=x.

ix 2
Diperoleh f (z) = f (x, x) = 1  .
x 1

ix 2
Jadi, sepanjang garis y=x, lim f ( z )  lim (1  )  1.
z 0 x 0 x 1

Karena sepanjang garis y=0 dan sepanjang garis y=x nilai limitnya berbeda, maka lim f ( z )
z 0

tidak ada.

A. Limit Tak Hingga


Kita akan bekerja dalam C* = C  {  }. Elemen  adalah nilai w= 1/z untuk z = 0
dan untuk z =  nilai w=0. Hal ini telah di bicarakan dalam bab sebelumnya. Bayangan
daerah cakram {z: z <  } di bidang z oleh fungsi w = 1/z adalah daerah {w: w >M } di

bidang w dengan M = 1/  . Tampak bahwa makin kecil  makin besar nilai M, sehingga
untuk z  0 maka M   . Jadi jika z  0 maka 1/z   . Dengan demikian maka
lim f ( z )  lim f (1 / z ) kalau limit ini ada.
x  x 

Definisi:
Bilangan L adalah lim f ( z ) jika untuk setiap   0 , terdapat  >0, sehingga untuk
x 

0  z   berlaku f (1 / z)  L   .

Bilangan L adalah lim f ( z ) jika untuk setiap   0 , terdapat M sehingga untuk z  M


x 

berlaku f ( z)  L   .

Definisi:
1
Dikatakan bahwa lim f ( z )   jika lim  0 , yakni jika diberikan M>0, terdapat
x  x0 x  x0 f ( z)

 >0, sehingga untuk semua z di mana 0  z  z n   berlaku f ( z )  M .


Contoh:

8
3iz  1 z4
1. lim   , sebab lim 1 / f ( z )  lim 0
z 4 z  4 z 4 z  4 3iz  1

3
1
3iz  1 3 z
2. lim  3 , sebab lim 1 / f ( z )  lim z  lim  3.
z 0 z  1 z 0 z 0 1 x 0 1  z
1
z

2.2 Definisi Kekontinuan Fungsi


Definisi :
Misalkan fungsi f(z) terdefinisi di D pada bidang z dan titik z0 terletak pada interior D,
fungsi f(z) dikatakan kontinu di z0 jika untuk z menuju z0, maka Lim f(z) = f(z0).
Jadi, ada tiga syarat fungsi f(z) kontinu di z0, yaitu :
1. f(z0) ada
2. lim 𝑓(𝑧) ada
𝑧→𝑧0

3. lim 𝑓(𝑧) = 𝑓(𝑧0 )


𝑧→𝑧0

Fungsi f(z) dikatakan kontinu pada suatu daerah R, jika f(z) kontinu pada setiap titik pada
daerah R tersebut.
TEOREMA:
Jika f(z) = u(x,y) + iv(x,y), f(z) terdefinisi di setiap titik pada daerah R, dan z0 = x0+
y0i titik di dalam R, maka fungsi f(z) kontinu di z0 jika dan hanya jika u(x,y) dan v(x,y)
masing-masing kontinu di (x0,y0).

Contoh 1:

Dimanakah fungsi kontinu?

Penyelesaian:
Perhatikan bahwa g(z) diskontinu di z = 1dan z = 2.

Jadi, g(z) kontinu di daerah

Contoh 2:
z2 +9
, z ≠ 3i
Apakah fungsi f(z) ={ z−3i ; kontinu di z = 3i?
3 + 5z, z = 3i

Penyelesaian:

9
Untuk z = 3i
f(z) = 3 + 5z
f(3i) = 3 +5(3i)
f(3i) = 3 + 15i
Untuk z mendekati 3i

Sehingga

Jadi, f(z) diskontinu di z = 3i

2.3 Kekontinuan Penjumlahan, Perkalian, dan Pembagian Fungsi Kompleks


TEOREMA:
Andaikan f(z) dan F(z) kontinu di z0, maka masing-masing fungsi :
1. f(z) + F(z)
2. f(z) . F(z)
3. f(z) / F(z), F(z) ≠ 0,
4. f(F(z); f kontinu di F(z0), kontinu di z0.
z2 +4
Contoh 1 : Fungsi f(z) = , z ≠ 2i
z−2i

3 + 4i, z = 2i
f(2i) = 3+4(2i) = 3 + 8i, sedangkan untuk z mendekati 2i, maka Lim f(z) = z +2i = 2i
+ 2i = 4i. Jadi f(z) diskontinu di z = 2i.

2.4 Kekontinuan Fungsi Komposisi


Komposisi Fungsi:
Jika diberikan fungsi f(z) dengan domain Df dan fungsi g(z) dengan domain Dg. Jika
Rf ∩ Dg ≠ φ, maka ada fungsi komposisi (gof) (z) = g (f (z)), dengan domain suatu

10
himpunan bagian dari Df. Jika Rg ∩ Df ≠ φ, maka (fog) (z) = f (g (z)). Tidak berlaku
hukum komutatif pada (gof) (z) dan (fog)(z).
Contoh :
1. F ( z ) = 3z – i dan g ( z ) = z2 + z –1 + i
Jawab:
Jika Rf ∩ Dg ≠ φ,
maka ( gof ) ( z ) = g ( f ( z ) )
= g ( 3z – i )
= ( 3z – i )2 + ( 3z – i ) –1 + i
= 9z2 - 6iz – 1 + 3z – i -1 + i
= 9z2 + 3z – 2 - 6iz
Jika Rg ∩ Df ≠ φ,
maka ( fog ) ( z ) = f ( g ( z ) )
= f ( z2 + z – 1 + i )
= 3z2 + 3z – 3 + 2i
Jadi, (gof) (z) ≠ (fog)(z)

TEOREMA:

a. Diberikan fungsi f dan g terdefinisi pada region D ⊆ C dan z0 D dan k suatu konstanta
kompleks. Jika f dan g kontinu di z0 , maka fungsi f + g, kf, dan fg semuanya kontinu di
f
z0. Sedangkan fungsi kontinu di z0 asalkan g(z0 ) ≠ 0.
g

b. Jika fungsi kompleks f kontinu di z0 dan fungsi g kontinu di f(z0), maka fungsi
komposisi g o f kontinu di z0

2.5 Kekontinuan Fungsi Polinom dan Fungsi Rasional

Dengan menggunakan definisi dan berbagai sifat kekontinuan fungsi kompleks, dapat
dibuktikan bahwa fungsi berikut semuanya kontinu pada daerah definisinya.

TEOREMA:

a. Fungsi polinom f kontinu pada seluruh bidang kompleks


h(z)
b. Fungsi rasional f(z) = g(z)( h dan g fungsi polinom) kontinu pada C − {z ∈ C: g(z) = 0}

11
Bukti (a):

lim
I. Jika f(z) = k dengan konstanta kompleks, maka f(z) = k untuk setiap
z → z0
z ∈ C dan z0 ∈ C. Diberikan bilangan ε > 0, maka terdapat bilangan δ > 0
Sehingga jika |z − z0 | < 𝛿 berlaku |f(z) − k| = |k − k| < 𝜀 untuk setiap
lim
z ∈ C (disini δdiambil sembarang). Jadi f(z) = k.
z → z0
lim
II. Jika f(z) = z untuk setiap z ∈ C, maka f(z) = z0 . Diberikan ε > 0,
z → z0
sebarang, maka terdapat bilangan 0 < 𝛿 < 𝜀 sehingga jika |z − z0 | < 𝛿 ≤ 𝜀
lim lim
berlaku |f(z) − f(z0 )| = |z − z0 | < 𝜀 . jadi f(z) = z = z0 .
z → z0 z → z0
lim 2 lim 3
Oleh karena itu, diperoleh z = z0 2 dan z = z0 3 .
z → z0 z → z0

lim n
Dengan prinsip induksi matematika diperoleh bahwa z = z0 n , n ∈ N.
z → z0

Akibatnya :

lim
i. az n = az0 n , a ∈
z → z0

Jika f(z) = a0 z n + a1 z n−1 + a2 z n−2 + ⋯ + an−1 z + an , maka diperoleh

lim
f(z) = a0 z0 n + a1 z0 n−1 + a2 z0 n−2 + ⋯ + an−1 z0 + an = f(z0 ) untuk setiap z0 ∈ C.
z → z0
Terbukti bahwa fungsi polinom kontinu pada C.

Bukti (b):
h(z)
Diketahui fungsi rasional f(z) = , g(z) ≠ 0 dengan h dan g fungsi polinom. Diambil
g(z)

z0∈ C, diperoleh :
lim h(z)
f(z) = , g(z) ≠ 0
z → z0 g(z)
h(z )
= g(z0) , g(z0 ) ≠ 0
0

12
= f(z0 )

Jadi terbukti bahwa fungsi f kontinu pada C − {z ∈ C: g(z) = 0}

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teorema Limit:
TEOREMA 1:
Diberikan fungsi kompleks f terdefinisi pada daerah D ⊆ C dengan z0 ∈ D dan L, M ∈ C.
(c) Jika lim f(z) = L dan lim g(z) = M , maka L = M
z→z0 z→z0

(d) lim f(z) = L jika dan hanya ji ka terdapat bilangan k > 0 dan bilangan δ > 0
z→z0

sehingga berlaku |f(z)| < k untuk setiap z ∈ N(z0 , δ)⋂D


TEOREMA 2:

Diberikan fungsi kompleks f dan g yang terdefinisi pada daerah D = Df ⋂Dg ⊆ C dengan
z0 ∈ D.

Jika lim f(z) = L dan lim g(z) = M , maka


z→z0 z→z0

(e) lim [f(z) + g(z)] = L + M


z→z0

(f) lim kf(z) = kL, k ∈ C


z→z0

(g) lim [f(z). g(z)] = LM


z→z0
f(z) L
(h) lim = M,M ≠ 0
z→z0 g(z)

TEOREMA 3:
Diberikan fungsi kompleks f yang terdefinisi pada daerah D C dengan zo ∈ D.
(c) Jika lim f(z)=L, L≠0 maka lim |f(z)| = |L|
z→z0 z→z0

lim f(z)=0, jika dan hanya jika lim |f(z)| = 0.


z→z0 z→z0

TEOREMA 4:

13
Diberikan fungsi f, g, dan h didefinisikan pada daerah D = Df ⋂Dg ⊆ C dan z0 ∈ D,
Jika |f(z)| ≤ |g(z)| ≤ |h(z)| untuk setiap z ∊N*(z0, δ) ⋂ D), lim |f(z)| = |L|
z→z0

dan lim |h(z)| = |L|, maka lim |g(z)| = |L|.


z→z0 z→z0

TEOREMA 5:

Diberikan f(z)=u(x,y)+iv(x,y) terdefinisi pada daerah D ⊆ C dan zo= a+ib ∈ D, lim f(z) =
z→z0

A + iB jika dan hanya jika lim u(x, y) = A dan lim v(x, y) = B.


(x,y)→(a,b) (x,y)→(a,b)

TEOREMA 6:

Diberikan f(z)=u(x,y)+iv(x,y), terdefinisi pada daerah D ⊆ C dan zo= a+ib ∈ D,

Jika lim f(z) = L maka lim f(z) selalu ada dengan nilai L untuk z → z0 sepanjang kurva
z→z0 z→z0

S ⊆ D dan z0 suatu limit S.

Akibat dari teorema di atas adalah sebagai berikut:

“Jika fungsi f mempunyai limit yang berbeda untuk z → z0 sepanjang dua kurva yang
mempunyai titik limit z0, maka lim f(z) tidak ada”.
z→z0

Misalkan fungsi f(z) terdefinisi di D pada bidang z dan titik z0 terletak pada interior D,
fungsi f(z) dikatakan kontinu di z0 jika untuk z menuju z0, maka Lim f(z) = f(z0).
Jadi, ada tiga syarat fungsi f(z) kontinu di z0, yaitu :
1. f(z0) ada
2. Lim f(z) ada
z → z0
3. Lim f(z) = f(z0)
z → z0
Fungsi f(z) dikatakan kontinu pada suatu daerah R, jika f(z) kontinu pada setiap titik pada
daerah R tersebut.
Andaikan f(z) dan F(z) kontinu di z0, maka masing-masing fungsi :
1. f(z) + F(z)
2. f(z) . F(z)
3. f(z) / F(z), F(z) ≠ 0,
4. f(F(z); f kontinu di F(z0), kontinu di z0.
14
Kekontinuan fungsi komposisi:
Jika fungsi kompleks f kontinu di z0 dan fungsi g kontinu di f(z0), maka fungsi komposisi
g o f kontinu di z0

Dengan menggunakan definisi dan berbagai sifat kekontinuan fungsi kompleks,


dapat dibuktikan bahwa fungsi berikut semuanya kontinu pada daerah definisinya.

TEOREMA:

a. Fungsi polinom f kontinu pada seluruh bidang kompleks


h(z)
b. Fungsi rasional f(z) = ( h dan g fungsi polinom) kontinu pada C −
g(z)

{z ∈ C: g(z) = 0}

3.2 Saran

Demikian makalah yang dapat penulis susun, penulis menyadari bahwa makalah ini

jauh dari kesempurnaan. Karena itu, keterbatasaan ini kiranya akan dapat diminimalis

dengan partisipasi pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang konstruktif agar

makalah kedepan dapat lebih baik.

15

Anda mungkin juga menyukai