Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan ridho jualah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami buat atas
kerjasama kelompok sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
akan membahas tentang Newton Raphson.

Dalam perkuliahan kami harapkan makalah ini dapat membantu mahasiswa


dalam belajar. Sehingga pengetahuan mahasiswa dapat bertambah dengan membaca
makalah kami. Kami berharap dengan membaca makalah ini para pembaca atau
mahasiswa dapat mengerti dan paham isi dari makalah ini.

Makalah ini yang telah kami selesaikan tak luput dari kesalahan. Maka dari itu,
kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk memperbaiki makalah ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Palembang, Maret 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Metode Terbuka .................................................................................... 2

2.1.1 Metode Newton Raphson............................................................ 2


2.1.2 Kriteria konvergensi metode Newton-Raphson......................... 6
2.1.3 Orde Konvergensi Metode Terbuka........................................... 7
2.1.4 Orde konvergensi metode Newton-Raphson.............................. 8
2.2 Sistem Persamaan Nirlanjar..................................................................... 10
2.2.1 Metode Newton-Raphson ............................................................ 10

BAB III KESIMPULAN ................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 19

ii
BAB 1

PENDAHULUAN
Dalam persamaan non-linier, terutama permasalahan yang mempunyai hubungan
fungsi eksponensial dalam pembentukan polanya dapat dianalisis secara eksperimental
maupun teoritis. Salah satu bagian dari analisa teoritis adalah dengan melakukan komputasi
dengan metode numerik. Metode numerik dalam komputasi akan sangat membantu setiap
penyelesaian permasalahan apabila secara matematis dapat dibentuk suatu pola hubungan
antara variabel /parameter. Hal ini akan menjadi lebih baik jika pola hubungan yang
terbentuk dapat dijabarkan dalam bentuk fungsi. Ada sejumlah metode numerik yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan persamaan non-linier, salah satunya adalah metode Newton-
Raphson.
Pendekatan metode yang berbeda dalam menyelesaikan persoalan yang sama, bisa
dikomparasikan terhadap solusi akhir yang diperoleh. Kesesuain nilai yang didapat dalam
metode ini menunjukkan bahwa hasil perhitungan yang diperoleh adalah tepat. Secara
komputasi, disamping ketepatan nilai akhir dari suatu metode juga akan mempertimbangkan
kecepatan iterasi dalam perolehan hasil akhir. Kombinasi antara ketepatan dan kecepatan
iterasi dalam metode numerik merupakan hal yang penting dalam penyelesaian permasalahan
secara komputasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Metode Terbuka


Tidak seperti pada metode tertutup, metode terbuka tidak memerlukan selang yang
mengukur akar. Yang diperlukan hanya sebuah tebakan awal akar atau dua buah tebakan
yang tidak perlu mengurung akar. Inilah alasan mengapa metodenya dinamakan metode
terbuka. Hampiran akar sekarang didasarkan pada hampiran akar sebelumnya melalui
prosedur lelaran. Kadangkala lelaran konvergen, konvergensinya itu berlangsung sangat
cepat dibandingkan dengan metode tertutup. Yang termasuk ke dalam salah satu metode
terbuka yaitu metode Newton-Rapson.

2.1.1 Metode Newton Raphson

Diantara semua metode pencarian akar, metode Newton-Raphsonlah yang paling


terkenal dan yang paling banyak dipakai dalam terapan sains dan rekayasanya. terkenal dan
paling banyak dipakai dalam terapan sains dan rekayasa. Metode ini paling disukai karena
konvergensinya paling cepat diantara metode lainnya.

Sekitar tahun 1669, Isaac Newton (1643-1727) memberikan sebuah algoritma untuk
menyelesaikan persamaan f(x) = 0.

Ada dua pendekatan dalam menurunkan rumus metode Newton-Rapshon, yaitu:

a. Penurunan rumus Newton-Rapshon secara geometri,

2
Dari gambar tersebut gradient garis singgung di x, adalah

' ∆ y f ( x r ) −0
m=f ( x r )= =
∆ x x r −x r+1

Atau

f (x r )
f ' ( xr )=
x r −xr +1

Sehingga prosedur lelaran metode Newton-Rapshon adalah

f (x r )
x r +1=x r− '
, f ' (x r )≠ 0.
f ( xr)

b. Penurunan rumus Newton-Rapshon dengan bantuan deret Taylor.


Uraikan f (x r+1 ) disekitar x r ke dalam deret taylor:

' ( x ¿ ¿ r +1−x r)2 ' '


f ( x r +1 ) ≈ f ( x r ) + ( x r +1−x r ) f ( x r ) + f ( t ) , x r <t < x r+1 ¿
2

Yang bila dipotong sampai suku orde-2 saja menjadi

f ( x r +1 ) ≈ f ( x r ) + ( x r +1−x r ) f ' ( xr )

Dan karena persoalan mencari akar, maka f ( x r +1 )=0, sehingga

0=f ( x r ) + ( xr +1−x r ) f ' ( x r)

atau

f ( xr ) '
x r +1=x r− '
, f (x r ) ≠ 0
f ( xr)

3
Yang merupakan rumus metode Newton-Rapshon.

Kondisi berhenti lelaran Newton-Rapshon adalah bila

ǀ x r+1− xr ǀ< ε

atau bila menggunakan galat relative hampiran

x r +1−x r
ǀ ǀ< δ
xr +1
Dengan ε dan δ adalah toleransi galat yang diinginkan.
Catatan:
'
1. Jika terjadi f ( x r ) =0, ulang kembali perhitungan lelaran dengan x 0 yang lain.
2. Jika persamaan f ( x )=0 memiliki lebih dari satu akar, pemilihan x 0 yang berbeda-
beda dapat menemukan akar yang lain.
3. Dapat pula terjadi lelaran konvergen ke akar yang berbeda dari yang diharapkan
(seperti halnya pada metode lelaran titik-tetap).

Contoh 1:

Hitunglah akar f(x) = e x −5 x 2 dengan metode Newton-Raphson. Gunakan ε =0.00001.

Tentukan awal akar x 0=1.

Penyelesaian:

f ( x )=e x −5 x2

f 1 ( x )=e x −10 x

Prosedur lelaran Newton-Raphson:

e x −5 x2
x r +1=x r−
e x −10 x

Tebakan awal x 0=1

4
Tabel lelarannya:

.................................................

i xr ¿ x r+1 −x r∨¿

.................................................

1. 0.500000 -
2. 0.618976 0.118976
3. 0.605444 0.013532
4. 0.605267 0.000177
5. 0.605267 0.000000
..................................................

Hampiran akar x = 0.605267

Contoh 1 di atas memperlihatkan bahwa metode Newton-Raphson memerlukan sedikit


lelaran, dibandingkan dengan metode bagi dua, metode regula falsi, dan metode lelaran titik-
tetap. Metode Newton-Raphson sangat berguna untuk menghitung fungsi-fungsi dasar,
seperti akar bilangan, nilai e, arcsin (x), dan sebagainya. Contoh 2 dan Contoh 3
memperlihatkan penggunaan metode Newton-Raphson untuk menghitung akar bilangan dan
nilai pecahan.

Contoh 2

Tentukan bagaimana cara menentukan √ c dengan metode Newton-Raphson.

Penyelesaian:

Misalkan √ c=x . Kuadratkan kedua ruas sehingga c=x 2 ↔ x 2−c =0.

5
Di sini f ( x )=x 2−c dan f 1 x=2 x . Prosedur lelaran Newton-Raphsonnya adalah

x r2−c c
x r +1=x r− =0,5( xr + )
2 xr xr

Untuk c=2, dengan memilih x 0=1 dan ε =0.000001 , kita peroleh

x 1=1.500000

x 2=1.416667

x 3=1.414216

x 4 =1.414214

Jadi √ 2=1.414214

Contoh 3

Bagaimana menghitung nilai 1/c dengan metode Newton-Raphson?

Penyelesaian:

Misalkan 1/c ¿ x ↔ 1/x ¿ c ↔ 1/x – c=0. Di sini f ( x )=¿ 1/x – c dan f 1 ( x )=¿ -1/x2.

Prosedur Newton-Raphsonnya adalah

1
−( −c)
xr
x r +1= =x r (2−c xr )
−1 /x r2

Untuk c = 7, dengan memilih x 0=0.2 dan ε =0.0000001 , kita peroleh

x 1=0.1200000

x 2=0.1392000

x 3=0.1427635

x 4 =0.1428570

x 5=0.1428751

6
x 6=0.1428571

Jadi, 1/7 = 0.1428571

2.1.2 Kriteria konvergensi metode Newton-Raphson

Apakah persyaratan agar metode Newton-Raphson konvergen? Tinjau kembali bentuk


unum prosedur lelaran metode terbuka,

Xr+1 = g(xr)

Karena metode Newton-Rapson termasuk metode terbuka, maka dalam hal ini,

f ( x)
g(x) = x –
f ' (x)

Dengan mengingat syarat perlu agar leleran konvergan adalah lg1(x)l <1, maka

[f ' ( x ) f ' ( x ) f ' ' ( x ) ]


g' ( x )=1−
[f ' ( x )]2

f ( x ) f ' ' (x )
= 2
[f ' ( x ) ]

Karena itu, metode Newton-Raphson akan konvergen bila

f ( x ) f ' '( x )
| [ f ' ( x )]2| <1

Dengan syarat f ' (x )≠ 0.

2.1.3 Orde Konvergensi Metode Terbuka

Prosedur lelaran pada setiap metode terbuka dapat ditulis dalam bentuk

Xr+1 = g(xr)

Misalkan pada metode Newton-Raphson g(xr) = xr – f(kr)/ f ' ¿xr). misalkan xr adalah hampiran
terhadap akar sejati s sehingga s = g(s). maka, berdasarkan konsep galat yang sudah
dijelaskan dibab 2, s = xr + ε r dengan ε r adalah galat dari x r. Uraian g(s) disekitar xr :

7
g ( s )=g ( x r ) + g' ( x r ) ( s−x r )+ 1/2 g' ' ( x r ) ( s−x r )2 +…

¿ g ( x r ) + g' ( xr ) ε r +1/2 g' ' ( x r ) ε r 2+ …

Kurangi perasaan (P.3.20) dengan persamaan (P.3.19):

g ( s ) ¿ g ( x r ) + g' ( xr ) ε r +1/2 g' ' ( x r ) ε r 2+ …

-xr+1 = g(xr)

g ( s ) -xr+1 = g' ( xr ) ε r +1/2 g' ' ( x r ) ε r 2+ …

Karena g(s)=s, maka

s− xr +1=g ' ( x¿¿ r ) ε r +1 /2 g ' ' ¿ ¿ ¿

Misalkan s− xr +1=ε r +1, sehingga

ε r+1 =g ' ( x ¿¿ r) ε r + 1/2 g ' ' ¿ ¿ ¿ (P.3.21)

Bilangan pangkat dari ε r menunjukkan orde (atau laju)konvergensi prosedur leleran :

a) ε r+1 =g ' (t) ε r , x r <t <ε r +1 :prosedur leleran berorde Satu (P.2.22)
b) ε r+1 =1/2 g ' ' ¿ ¿ , x r <t <ε r +1 :prosedur leleran berorde dua (p.2.23)

Metode Newton-Rapshon termasuk kedalam metode terbuka berorde dua. Pernyataan ini kita
buktikan di bawah ini.

2.1.4 Orde konvergensi metode Newton-Raphson

'
Pada metode Newton-raphson, g ( x r ) =xr −f ( x r ) /f ( x r ). Turunan pertama dari g ( x r ) adalah
(dari persamaan P.3.18) :

' f ( xr ) f '' ( xr ) (P.3.24)


g ( xr )=
¿¿

Jika x r adalah akar persamaan f(x)=0, maka f( x r)=0, sehingga g’( x r ¿=0

Ini bearti metode Newton-rapshon paling sedikit berorde dua, turunan kedua dari g ¿) adalah :

8
g ' '( x ¿¿ r )=f '' ( x r )/ f ' ( x r )¿ (P.3.25)

Sulihkan (P.3.25) kedalam (P.3.23) ;

f ' ' ( x r ) ε 2r
ε r+1 = ' (P.3.26)
2 f (x r )

Persamaan (P.3.26) ini mempunyai tiga arti :

1. Calat leleran sekarang sebanding dengan kuadrat galat leleran sebelumnya. Jika galat
leleran sekarang misalnya 0.001, maka pada leleran berikutnya galatnya sebanding
dengan 0.000001. hal inilah yang menyebabkan metode Newton-Rapshon sangat
cepat menemukan akar (jika lelerannya kinvergen).
2. Jumlah angka bena akan berlipat dua pada tiap leleran. Ini merupakan konsekuensi
dari hal no 1 diatas
3. Orde konversi metode Newton-Rapshon adalah kuadratik. Sehingga dinamakan juga
metode kuadratik.

Cara lain untuk menemukan orde konvergensi metode Newton-Rapshon adalah dengan
menerukan penurunan rumus Newton-Rapshon dari deret taylornya sehingga f(x r+1)=f(s)=0,
dalam hal ini s adalah akar sejati, sulihkan s kedalam persamaan (P.3.11) di atas :

( s−x r ) 2 f '' (t)


0=f (x ) +( s−x ) f ' ( x ) +
r r r (P.3.27)
2

Kurangi (P.3.27) dengan (P.3.13)

( s−x r ) 2 f '' (t)


0=f (x ) +( s−x ) f ' ( x ) +
r r r
2

0=¿ f (x r ) +( x r +1−x r ) f ' (x r )

______________________________________ -

s−x r ) 2 f ' ' (t)


0=(s−x r+1 ) f ' (x r ) + (
2

9
Misalkan s− xr +1=ε r+1 dan s− xr =ε r maka persamaan (P.3.28) dapat ditulis menjadi :

ε 2r f ' ' ( t )
ε r+1 f ' ( x r ) + =0
2

Atau

f '' (t )ε 2r
ε r+1 = '
2 f ( xr )

'
Yang sama dengan (P.3.26), kecuali pada f ' ( x r ) dan f ' ' ( t ), tetapi perbedaan ini tidak begitu
penting, sebab yang dicari adalah pangkat dari ε r.

2.2 Sistem Persamaan Nirlanjar


Di dalam dunia nyata, umumnya model matematika muncul dalam bentuk sistem
persamaan. Persamaan yang diselesaikan tidak hanya satu, tetapi dapat lebih dari satu,
sehingga membentuk sebuah sistem yang disebut sistem persamaan nirlanjar. Bentuk umum
sistem prsamaan nirlanjar dapat ditulis sebagai berikut :
f 1 ( x 1 , x 2 , ⋯ , xn ) =0
f 2 ( x 1 , x 2 , ⋯ , xn ) =0

f n ( x 1 , x 2 , ⋯ , x n )=0
Penyelesaian sistem ini adalah himpunan nilai x simultan, x 1 , x 2 , ⋯ , x n, yang memenuhi
seluruh persamaan. Sistem persamaan dapat diselesaikan secara berlelar dengan metode
lelaran titik-tetap atau dengan metode Newton-Raphson.

2.2.1 Metode Newton-Raphson

Ingat kembali bahwa metode Newton-Raphson dapat diturunkan dari deret taylor.

f (xᵣ ₊₁) ≈ f ( xᵣ ) +( xᵣ ₊ ₁−xᵣ )f '( xᵣ )

Dan karena persoalan mencari akar, maka f (xᵣ ₊₁) = 0, sehingga 0 = f ( xᵣ ) + ( xᵣ ₊₁−xᵣ ) f ' ( xᵣ )

Atau

10
f ( xᵣ )
xᵣ ₊₁=xᵣ − , f ' ( xᵣ ) ≠ 0
f ' ( xᵣ )

untuk fungsi dengan dua pengubah, deret Taylor orde pertama dapat dituliskan untuk masing – masing
persamaan sebagai

∂ uᵣ ∂uᵣ
uᵣ ₊₁=uᵣ +( xᵣ ₊₁−xᵣ ) + ( yᵣ ₊ ₁− yᵣ ) (P.350)
∂x ∂x

Dan

∂ vᵣ ∂ vᵣ
vᵣ ₊ ₁=vᵣ+(xᵣ ₊₁−xᵣ) + ( yᵣ ₊ ₁− yᵣ ) (P.351)
∂x ∂x

Karena persoalan mencari akar, make ur+1 = 0 dan vr+1 = 0, untuk memberikan

∂u r ∂u r ∂ ur ∂u r
x r +1 + y r +1 = −ur + xr + yr
∂x ∂y ∂x ∂y

∂ vr ∂ vr ∂ vr ∂ vr
x r +1 + y r+1 = −v r + x r + yr
∂x ∂y ∂x ∂y

Dengan sedikit manipulasi aljabar, kedua persamaan terakhir ini dapat dipecahkan menjadi

∂ vr ∂u
ur + yr r
∂y ∂y
x r +1=x r− (P.3.52)
∂u r ∂ v r ∂ ur ∂ vr

∂x ∂x ∂ y ∂ y

Dan

∂ vr ∂u
ur + yr r
∂x ∂x
y r +1= y r − (P.3.53)
∂ ur ∂ v r ∂u r ∂ v r

∂x ∂y ∂ y ∂x

11
Penyebut dari masing-masing persamaan ini diacu sebagai deteminan Jacobi dari sistem
tersebut [CHA91]. Metode Newton-Raphson dapat dirapatkan (generalization) untuk sistem
dengan n persamaan.

Contoh 1
|CHA 91| Gunakan metode Newton-Raphson untuk mencari akar
f 1 ( x , y ) =u=x 2 + xy−10=0
f 2 ( x , y ) =u= y +3 xy 2−57=0

Dengan tebakan awal x 0=1.5 dan y 0=3.5

Penyelesaian :
∂u 0
=2 x + y=2 ( 1.5 ) +3.5=6.5
∂x
∂u 0
=x=1.5
∂y
∂ v0 2 2
=3 y =3 ( 3.5 ) =36.75
∂x
∂ v0
=1+6 xy=1+6 ( 1.5 ) =32.5
∂y

Determinan Jacobi untuk lelaran pertama adalah

6.5 ( 32.5 )−1.5 ( 36.75 )=156.125

Nilai-nilai fungsi dapat dihitung dari tebakan awal sebagai

u0 =( 1.5 )2+1.5 ( 3.5 ) −10=−2.5

v 0=( 3.5 )2 +3 ( 1.5 )( 3.5 )2 −57=1.625

Nilai x dan y pada lelaran pertama adalah


1.5−(−2.5 )( 32.5 ) −1.625 ( 6.5 )
x 0= =2.03603
156.125
3.5−(−2.5 ) (36.75 )−1.625 ( 6.5 )
y 0= =2.84388
156.125

12
Apabila lelarannya diteruskan, ia konvergen ke akar sejati x=2 dan y=3.

Seperti halnya metode lelaran titik-tetap, metode Newton-Rapshon mungkin saja divergen
jika tebakan awal tidak cukup dekat ke akar. Penggambaran kurva masing-masing persamaan
secara grafik dapat membantu pemilihan tebakan awal yang bagus.

Contoh 2

Hitung salah satu akar dari persamaan berikut ini, dengan metode Newton-Raphon.

f (x) = x3 + x2 – 3x – 3 = 0.

Penyelesaian:

Turunan pertama dari persamaan tersebut adalah:      f ‘(x) = 3x2 + 2x – 3,

Dengan menggunakan persamaan (3), yaitu:  

Pada awal hitungan ditentukan nilai xi sembarang, misalnya x1 = 1, maka:

Langkah berikutnya nilai x2 = 3, tersebut digunakan untuk hitungan pada iterasi berikutnya.

Hitungan dilanjutkan dengan menggunakan program komputer dan hasilnya nampak pada
Tabel 3, serta hasil hitungan didapat pada iterasi ke 6.

Tabel 3. Hasil hitungan metode Newton-Raphson

I xi xi + 1 f (xi) f (xi + 1)
1 1.00000 3.00000 - 4.0000 24.00000
2 3.00000 2.20000 24.0000 5.88800
3 2.20000 1.83015 5.88800 0.98900
4 1.83015 1.73780 0.98900 0.05457
5 1.73780 1.73207 0.05457 0.00021
6 1.73207 1.73205 0.00021 0.00000

Contoh 3:

Tentukan akar dari persamaan 4x3 – 15x2 + 17x – 6 = 0 menggunakan Metode Newton-
Raphson.

13
Penyelesaian :

f(x) = 4x3 – 15x2 + 17x – 6

f’(x) = 12x2 – 30x + 17

iterasi 1 :

ambil titik awal x0 = 3

f(3) = 4(3)3 – 15(3)2 + 17(3) – 6 = 18

f’(3) = 12(3)2 – 30(3) + 17 = 35

x1 = 3 – = 2.48571

iterasi 2 :

f(2.48571) = 4(2.48571)3 – 15(2.48571)2 + 17(2.48571) – 6 = 5.01019

f’(2.48571) = 12(2.48571)2 – 30(2.48571) + 17 = 16.57388

x2 = 2.48571 – = 2.18342

iterasi 3 :

f(2.18342) = 4(2.18342)3 – 15(2.18342)2 + 17(2.18342) – 6 = 1.24457

f’(2.18342) = 12(2.18342)2 – 30(2.18342) + 17 = 8.70527

x3 = 2.18342 – = 2.04045

iterasi 4 :

f(2.04045) = 4(2.04045)3 – 15(2.04045)2 + 17(2.04045) – 6 = 0.21726

f’(2.04045) = 12(2.04045)2 – 30(2.04045) + 17 = 5.74778

14
x4 = 2.04045 – = 2.00265

iterasi 5 :

f(3) = 4(2.00265)3 – 15(2.00265)2 + 17(2.00265) – 6 = 0.01334

f’(2.00265) = 12(2.00265)2 – 30(2.00265) + 17 = 5.04787

x5 = 2.00265 – = 2.00001

iterasi 6 :

f(2.00001) = 4(2.00001)3 – 15(2.00001)2 + 17(2.00001) – 6 = 0.00006

f’(2.00001) = 12(2.00001)2 – 30(2.00001) + 17 = 5.00023

x6 = 2.00001 – = 2.00000

iterasi 7 :

f(2) = 4(2)3 – 15(2)2 + 17(2) – 6 = 0jika disajikan dalam tabel, maka seperti tabel dibawah ini.

n xn f(xn) f'(xn)
0 3 18 35

1 2.48571 5.01019 16.57388

2 2.18342 1.24457 8.70527

3 2.04045 0.21726 5.74778

4 2.00265 0.01334 5.04787

5 2.00001 0.00006 5.00023

6 2.00000 0.00000 5.00000

15
karena pada iteasi ketujuh f(x6) = 0 maka akar dari persamaan tersebut adalah x = 2

jika disajikan dalam tabel, maka seperti tabel dibawah ini.

karena pada iteasi ketujuh f(x6) = 0 maka akar dari persamaan tersebut adalah x = 2.

Contoh 4:

Untuk soal berikut cari akar dari f(x) = x3-19 menggunakan Metode Newton’s Raphson!

Penyelesaian :

F(x) = x3 – 19 → f(x) = 3x2

f (x n )
Xn+1 = xn -
f '( x n )

X1 = 3

33−19
X2 = 3 -
3¿¿

= 2,7037

2,70373−19
X3 = 2,7037 -
3¿¿

= 2,66886
16
2,668863−19
X4 = 2,66886 -
3¿¿

= 2,6684

33−2,6684
X5 = 3 -
3¿¿

= 2,6684

Jadi, akar dari persamaan f(x) = x3-19 adalah 2,6684

Contoh 5:

Cari akar dari persamaan f(x) = e2x + 5x

Jawab:

f(x) = e2x + 5x

f’(x) = 2e2x + 5, x0 = -0,5

f (x n )
Xn+1 = xn -
f '( x n )

X0 = -0,5

e2 (−0,5) +5(−0,5)
X1 = -0,5 -
2 ( e−0,5 ) + 5

= - 0,12828

2 (−0,12828)
e +5 (−0,12828)
X2 = -0,12828 - −0,1282
2( e ) +5

= - 0,14849

e2 (−0,14849) +5 (−0,14849)
X3 = -0,14849 -
2 ( e−0,14849 )+ 5

= - 0,14858

17
e2 (−0,14858) +5 (−0,14858)
X4 = -0,14858 - −0,14858
2 (e ) +5

= - 0,14858

Jadi, akar persamaannya adalah -0,14858

BAB III
KESIMPULAN

Metode numerik memberikan cara-cara untuk menyelesaikan bentuk persamaan


tersebut secara perkiraan hingga didapat hasil yang mendekati penyelesaian secara benar
(eksak). Penyelesaian numerik dilakukan dengan perkiraan yang berurutan (iterasi), maka
tiap hasil akan lebih teliti dari perkiraan sebelumnya. Dengan berbagai iterasi yang dianggap
cukup, akan didapat hasil perkiraan yang mendekati hasil yang benar (eksak) dengan
toleransi yang diijinkan. Salah satu cara yang sederhana untuk penyelesaian perkiraan, yaitu
dengan menggambarkan fungsi tersebut lalu dicari titik potongnya dengan sumbu-x yang

18
menunjukkan akar dari persamaan tersebut, Cara lain yaitu dengan cara coba banding, yaitu
dengan mencoba nilai x sembarang kemudian dievaluasi apakah nilai f (x) = 0, jika nilai x
tidak sama dengan nol lalu dicoba nilai x yang lain, cara ini diulang terus menerus hingga
didapat nilai f (x) = 0, untuk suatu nilai x tertentu, yang merupakan akar dari persamaan yang
diselesaikan.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi. 2011. Makalah Numerik. (Online). Tersedia pada


http://www.slideshare.net/DewiMl/makalah-numerik diakses pada tanggal 26 Maret
2016.

Munir, Rinaldi.(2008). Metode Numerik. Bandung: Informatika.

Salausu, Abraham. 2008. Metode Numerik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wizard, Dark. (2010). Pengertian Metode Newton Raphson. (online). Tersedia pada
http://darkzone7.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-metode-newton-raphson.html/
diakses pada tanggal 26 Maret 2016.

19

Anda mungkin juga menyukai