Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan ridho jualah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami buat atas
kerjasama kelompok sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
akan membahas tentang Newton Raphson.
Makalah ini yang telah kami selesaikan tak luput dari kesalahan. Maka dari itu,
kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk memperbaiki makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam persamaan non-linier, terutama permasalahan yang mempunyai hubungan
fungsi eksponensial dalam pembentukan polanya dapat dianalisis secara eksperimental
maupun teoritis. Salah satu bagian dari analisa teoritis adalah dengan melakukan komputasi
dengan metode numerik. Metode numerik dalam komputasi akan sangat membantu setiap
penyelesaian permasalahan apabila secara matematis dapat dibentuk suatu pola hubungan
antara variabel /parameter. Hal ini akan menjadi lebih baik jika pola hubungan yang
terbentuk dapat dijabarkan dalam bentuk fungsi. Ada sejumlah metode numerik yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan persamaan non-linier, salah satunya adalah metode Newton-
Raphson.
Pendekatan metode yang berbeda dalam menyelesaikan persoalan yang sama, bisa
dikomparasikan terhadap solusi akhir yang diperoleh. Kesesuain nilai yang didapat dalam
metode ini menunjukkan bahwa hasil perhitungan yang diperoleh adalah tepat. Secara
komputasi, disamping ketepatan nilai akhir dari suatu metode juga akan mempertimbangkan
kecepatan iterasi dalam perolehan hasil akhir. Kombinasi antara ketepatan dan kecepatan
iterasi dalam metode numerik merupakan hal yang penting dalam penyelesaian permasalahan
secara komputasi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Sekitar tahun 1669, Isaac Newton (1643-1727) memberikan sebuah algoritma untuk
menyelesaikan persamaan f(x) = 0.
2
Dari gambar tersebut gradient garis singgung di x, adalah
' ∆ y f ( x r ) −0
m=f ( x r )= =
∆ x x r −x r+1
Atau
f (x r )
f ' ( xr )=
x r −xr +1
f (x r )
x r +1=x r− '
, f ' (x r )≠ 0.
f ( xr)
f ( x r +1 ) ≈ f ( x r ) + ( x r +1−x r ) f ' ( xr )
atau
f ( xr ) '
x r +1=x r− '
, f (x r ) ≠ 0
f ( xr)
3
Yang merupakan rumus metode Newton-Rapshon.
ǀ x r+1− xr ǀ< ε
x r +1−x r
ǀ ǀ< δ
xr +1
Dengan ε dan δ adalah toleransi galat yang diinginkan.
Catatan:
'
1. Jika terjadi f ( x r ) =0, ulang kembali perhitungan lelaran dengan x 0 yang lain.
2. Jika persamaan f ( x )=0 memiliki lebih dari satu akar, pemilihan x 0 yang berbeda-
beda dapat menemukan akar yang lain.
3. Dapat pula terjadi lelaran konvergen ke akar yang berbeda dari yang diharapkan
(seperti halnya pada metode lelaran titik-tetap).
Contoh 1:
Penyelesaian:
f ( x )=e x −5 x2
f 1 ( x )=e x −10 x
e x −5 x2
x r +1=x r−
e x −10 x
4
Tabel lelarannya:
.................................................
i xr ¿ x r+1 −x r∨¿
.................................................
1. 0.500000 -
2. 0.618976 0.118976
3. 0.605444 0.013532
4. 0.605267 0.000177
5. 0.605267 0.000000
..................................................
Contoh 2
Penyelesaian:
5
Di sini f ( x )=x 2−c dan f 1 x=2 x . Prosedur lelaran Newton-Raphsonnya adalah
x r2−c c
x r +1=x r− =0,5( xr + )
2 xr xr
x 1=1.500000
x 2=1.416667
x 3=1.414216
x 4 =1.414214
Jadi √ 2=1.414214
Contoh 3
Penyelesaian:
Misalkan 1/c ¿ x ↔ 1/x ¿ c ↔ 1/x – c=0. Di sini f ( x )=¿ 1/x – c dan f 1 ( x )=¿ -1/x2.
1
−( −c)
xr
x r +1= =x r (2−c xr )
−1 /x r2
x 1=0.1200000
x 2=0.1392000
x 3=0.1427635
x 4 =0.1428570
x 5=0.1428751
6
x 6=0.1428571
Xr+1 = g(xr)
Karena metode Newton-Rapson termasuk metode terbuka, maka dalam hal ini,
f ( x)
g(x) = x –
f ' (x)
Dengan mengingat syarat perlu agar leleran konvergan adalah lg1(x)l <1, maka
f ( x ) f ' ' (x )
= 2
[f ' ( x ) ]
f ( x ) f ' '( x )
| [ f ' ( x )]2| <1
Prosedur lelaran pada setiap metode terbuka dapat ditulis dalam bentuk
Xr+1 = g(xr)
Misalkan pada metode Newton-Raphson g(xr) = xr – f(kr)/ f ' ¿xr). misalkan xr adalah hampiran
terhadap akar sejati s sehingga s = g(s). maka, berdasarkan konsep galat yang sudah
dijelaskan dibab 2, s = xr + ε r dengan ε r adalah galat dari x r. Uraian g(s) disekitar xr :
7
g ( s )=g ( x r ) + g' ( x r ) ( s−x r )+ 1/2 g' ' ( x r ) ( s−x r )2 +…
-xr+1 = g(xr)
a) ε r+1 =g ' (t) ε r , x r <t <ε r +1 :prosedur leleran berorde Satu (P.2.22)
b) ε r+1 =1/2 g ' ' ¿ ¿ , x r <t <ε r +1 :prosedur leleran berorde dua (p.2.23)
Metode Newton-Rapshon termasuk kedalam metode terbuka berorde dua. Pernyataan ini kita
buktikan di bawah ini.
'
Pada metode Newton-raphson, g ( x r ) =xr −f ( x r ) /f ( x r ). Turunan pertama dari g ( x r ) adalah
(dari persamaan P.3.18) :
Jika x r adalah akar persamaan f(x)=0, maka f( x r)=0, sehingga g’( x r ¿=0
Ini bearti metode Newton-rapshon paling sedikit berorde dua, turunan kedua dari g ¿) adalah :
8
g ' '( x ¿¿ r )=f '' ( x r )/ f ' ( x r )¿ (P.3.25)
f ' ' ( x r ) ε 2r
ε r+1 = ' (P.3.26)
2 f (x r )
1. Calat leleran sekarang sebanding dengan kuadrat galat leleran sebelumnya. Jika galat
leleran sekarang misalnya 0.001, maka pada leleran berikutnya galatnya sebanding
dengan 0.000001. hal inilah yang menyebabkan metode Newton-Rapshon sangat
cepat menemukan akar (jika lelerannya kinvergen).
2. Jumlah angka bena akan berlipat dua pada tiap leleran. Ini merupakan konsekuensi
dari hal no 1 diatas
3. Orde konversi metode Newton-Rapshon adalah kuadratik. Sehingga dinamakan juga
metode kuadratik.
Cara lain untuk menemukan orde konvergensi metode Newton-Rapshon adalah dengan
menerukan penurunan rumus Newton-Rapshon dari deret taylornya sehingga f(x r+1)=f(s)=0,
dalam hal ini s adalah akar sejati, sulihkan s kedalam persamaan (P.3.11) di atas :
______________________________________ -
9
Misalkan s− xr +1=ε r+1 dan s− xr =ε r maka persamaan (P.3.28) dapat ditulis menjadi :
ε 2r f ' ' ( t )
ε r+1 f ' ( x r ) + =0
2
Atau
f '' (t )ε 2r
ε r+1 = '
2 f ( xr )
'
Yang sama dengan (P.3.26), kecuali pada f ' ( x r ) dan f ' ' ( t ), tetapi perbedaan ini tidak begitu
penting, sebab yang dicari adalah pangkat dari ε r.
Ingat kembali bahwa metode Newton-Raphson dapat diturunkan dari deret taylor.
Dan karena persoalan mencari akar, maka f (xᵣ ₊₁) = 0, sehingga 0 = f ( xᵣ ) + ( xᵣ ₊₁−xᵣ ) f ' ( xᵣ )
Atau
10
f ( xᵣ )
xᵣ ₊₁=xᵣ − , f ' ( xᵣ ) ≠ 0
f ' ( xᵣ )
untuk fungsi dengan dua pengubah, deret Taylor orde pertama dapat dituliskan untuk masing – masing
persamaan sebagai
∂ uᵣ ∂uᵣ
uᵣ ₊₁=uᵣ +( xᵣ ₊₁−xᵣ ) + ( yᵣ ₊ ₁− yᵣ ) (P.350)
∂x ∂x
Dan
∂ vᵣ ∂ vᵣ
vᵣ ₊ ₁=vᵣ+(xᵣ ₊₁−xᵣ) + ( yᵣ ₊ ₁− yᵣ ) (P.351)
∂x ∂x
Karena persoalan mencari akar, make ur+1 = 0 dan vr+1 = 0, untuk memberikan
∂u r ∂u r ∂ ur ∂u r
x r +1 + y r +1 = −ur + xr + yr
∂x ∂y ∂x ∂y
∂ vr ∂ vr ∂ vr ∂ vr
x r +1 + y r+1 = −v r + x r + yr
∂x ∂y ∂x ∂y
Dengan sedikit manipulasi aljabar, kedua persamaan terakhir ini dapat dipecahkan menjadi
∂ vr ∂u
ur + yr r
∂y ∂y
x r +1=x r− (P.3.52)
∂u r ∂ v r ∂ ur ∂ vr
−
∂x ∂x ∂ y ∂ y
Dan
∂ vr ∂u
ur + yr r
∂x ∂x
y r +1= y r − (P.3.53)
∂ ur ∂ v r ∂u r ∂ v r
−
∂x ∂y ∂ y ∂x
11
Penyebut dari masing-masing persamaan ini diacu sebagai deteminan Jacobi dari sistem
tersebut [CHA91]. Metode Newton-Raphson dapat dirapatkan (generalization) untuk sistem
dengan n persamaan.
Contoh 1
|CHA 91| Gunakan metode Newton-Raphson untuk mencari akar
f 1 ( x , y ) =u=x 2 + xy−10=0
f 2 ( x , y ) =u= y +3 xy 2−57=0
Penyelesaian :
∂u 0
=2 x + y=2 ( 1.5 ) +3.5=6.5
∂x
∂u 0
=x=1.5
∂y
∂ v0 2 2
=3 y =3 ( 3.5 ) =36.75
∂x
∂ v0
=1+6 xy=1+6 ( 1.5 ) =32.5
∂y
12
Apabila lelarannya diteruskan, ia konvergen ke akar sejati x=2 dan y=3.
Seperti halnya metode lelaran titik-tetap, metode Newton-Rapshon mungkin saja divergen
jika tebakan awal tidak cukup dekat ke akar. Penggambaran kurva masing-masing persamaan
secara grafik dapat membantu pemilihan tebakan awal yang bagus.
Contoh 2
Hitung salah satu akar dari persamaan berikut ini, dengan metode Newton-Raphon.
f (x) = x3 + x2 – 3x – 3 = 0.
Penyelesaian:
Langkah berikutnya nilai x2 = 3, tersebut digunakan untuk hitungan pada iterasi berikutnya.
Hitungan dilanjutkan dengan menggunakan program komputer dan hasilnya nampak pada
Tabel 3, serta hasil hitungan didapat pada iterasi ke 6.
I xi xi + 1 f (xi) f (xi + 1)
1 1.00000 3.00000 - 4.0000 24.00000
2 3.00000 2.20000 24.0000 5.88800
3 2.20000 1.83015 5.88800 0.98900
4 1.83015 1.73780 0.98900 0.05457
5 1.73780 1.73207 0.05457 0.00021
6 1.73207 1.73205 0.00021 0.00000
Contoh 3:
Tentukan akar dari persamaan 4x3 – 15x2 + 17x – 6 = 0 menggunakan Metode Newton-
Raphson.
13
Penyelesaian :
iterasi 1 :
x1 = 3 – = 2.48571
iterasi 2 :
x2 = 2.48571 – = 2.18342
iterasi 3 :
x3 = 2.18342 – = 2.04045
iterasi 4 :
14
x4 = 2.04045 – = 2.00265
iterasi 5 :
x5 = 2.00265 – = 2.00001
iterasi 6 :
x6 = 2.00001 – = 2.00000
iterasi 7 :
f(2) = 4(2)3 – 15(2)2 + 17(2) – 6 = 0jika disajikan dalam tabel, maka seperti tabel dibawah ini.
n xn f(xn) f'(xn)
0 3 18 35
15
karena pada iteasi ketujuh f(x6) = 0 maka akar dari persamaan tersebut adalah x = 2
karena pada iteasi ketujuh f(x6) = 0 maka akar dari persamaan tersebut adalah x = 2.
Contoh 4:
Untuk soal berikut cari akar dari f(x) = x3-19 menggunakan Metode Newton’s Raphson!
Penyelesaian :
f (x n )
Xn+1 = xn -
f '( x n )
X1 = 3
33−19
X2 = 3 -
3¿¿
= 2,7037
2,70373−19
X3 = 2,7037 -
3¿¿
= 2,66886
16
2,668863−19
X4 = 2,66886 -
3¿¿
= 2,6684
33−2,6684
X5 = 3 -
3¿¿
= 2,6684
Contoh 5:
Jawab:
f(x) = e2x + 5x
f (x n )
Xn+1 = xn -
f '( x n )
X0 = -0,5
e2 (−0,5) +5(−0,5)
X1 = -0,5 -
2 ( e−0,5 ) + 5
= - 0,12828
2 (−0,12828)
e +5 (−0,12828)
X2 = -0,12828 - −0,1282
2( e ) +5
= - 0,14849
e2 (−0,14849) +5 (−0,14849)
X3 = -0,14849 -
2 ( e−0,14849 )+ 5
= - 0,14858
17
e2 (−0,14858) +5 (−0,14858)
X4 = -0,14858 - −0,14858
2 (e ) +5
= - 0,14858
BAB III
KESIMPULAN
18
menunjukkan akar dari persamaan tersebut, Cara lain yaitu dengan cara coba banding, yaitu
dengan mencoba nilai x sembarang kemudian dievaluasi apakah nilai f (x) = 0, jika nilai x
tidak sama dengan nol lalu dicoba nilai x yang lain, cara ini diulang terus menerus hingga
didapat nilai f (x) = 0, untuk suatu nilai x tertentu, yang merupakan akar dari persamaan yang
diselesaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Wizard, Dark. (2010). Pengertian Metode Newton Raphson. (online). Tersedia pada
http://darkzone7.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-metode-newton-raphson.html/
diakses pada tanggal 26 Maret 2016.
19