Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DAN SELF

EFFICACY TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP


NEGERI 2 LUBAI

No Rumusan Masalah Hipotesis Analisis Data


1 Adakah pengaruh yang signifikan Terdapat pengaruh Uji T
model pembelajaran penemuan yang signifikan Ho : µ01 ≤ µ02
terbimbing terhadap kemampuan model pembelajaran Ha : µ01 > µ02
berfikir kritismatematis siswa SMP penemuan terbimbing
Negeri 2 Lubai? terhadap kemampuan
berfikir kritis
matematis siswa
SMP Negeri 2 Lubai
2 Adakah pengaruh yang signifikan Terdapat pengaruh Uji T
self efficacy terhadap kemampuan yang signifikan self Ho : µ10 ≤ µ20
berfikir kritis matematis siswa SMP efficacy terhadap Ha : µ10 > µ20
Negeri 2 Lubai? kemampuan berfikir
kritis matematis
siswa SMP Negeri 2
Lubai
3 Adakah interaksi yang signifikan Terdapat interaksi Uji ANOVA 2 Jalur
antara model penemuan terbimbing yang signifikan Ho : A x B = 0
dan self efficacy terhadap antara model Ha : A x B ≠ 0
kemampuan berfikir kritis matematis penemuan terbimbing
siswa SMP Negeri 2 Lubai? dan self efficacy
terhadap kemampuan
berfikir kritis
matematis siswa
SMP Negeri 2 Lubai
Tabel desain penelitian eksperimen treatment by level faktorial 2x2 dan data diperoleh hasil
belajar ditinjau dari kemampuan berfikir kritis matematis siswa SMP Negeri 2 Lubai untuk
setiap kelompok sampel peneltian :

Self Efficacy (B) Model Pembelajaran (A)


Penemuan Terbimbing (A1) Pembelajaran Biasa (A2)
Tinggi (B1) 9,7,8,6 7,6,5,8
Rendah (B2) 7,8,5 8,4,6,5
Penyelesaian :

a. Hitung ukuran-ukuran statistic deskriptif yang diperlukan untuk ANAVA dua jalur untuk
setiap kelompok, disajikan seperti tabel berikut :

Tabel Penolong ANAVA dua jalur

B A ∑B
A1 A2
B1 n11 = 4 n12 = 4 n10 = 8
ӯ11 = 7,5 ӯ12 = 6,5 ӯ10 = 7
∑y11 = 30 ∑y12 = 26 ∑y10 = 56
∑y211 = 230 ∑y212 = 174 ∑y210 = 404
B2 n21 = 3 n22 = 4 n20 = 7
ӯ21 = 6,7 ӯ22 = 5,7 ӯ20 = 6,14
∑y21 = 20 ∑y22 = 23 ∑y20 = 43
∑y221 = 138 ∑y222 = 141 ∑y220 = 279
K n01 = 7 n02 = 8 n00 = 15
ӯ01 = 7,14 ӯ02 = 6,12 ӯ00 = 6,6
∑y01 = 50 ∑y02 = 49 ∑y00 = 99
∑y201 = 368 ∑y202 = 315 ∑y200 = 683

b. Menghitung Jumlah Kuadrat (JK) Untuk Setiap Sumber Varian :


1. Jumlah Kuadrat Total (JKT)
JKT = ∑y200
= 683

2. Jumlah Kuadrat Rerata / Koreksi (JKR)


JKR = ¿ ¿
= ¿¿
3. Jumlah Kuadrat Total di Reduksi (JKTR)
JKTR = JKT - JKR
= 683 – 653,4 = 29,6
4. Jumlah Kuadrat Antar Kelompok (JKA)
JKA = ¿ - JKR
= ¿ - JKR
= ( 225+169+133,33+132,25 ) – 653,4
= 659,58 – 653,4 = 6,18
5. Jumlah Kuadrat Dalam Kelompok (JKD)
JKD = JKTR - JKA
= 29,6 – 6,18 = 23,42
6. Jumlah Kuadrat Antar Kolom (JKAK)
JKAK = ¿ - JKR
= ¿ – 653,4
= ( 357,14+300,12 ) – 653,4
= 657,26 – 653,4 = 3,86
7. Jumlah Kuadrat Antar Baris (JKAB)
JKAB = ¿ - JKR
= ¿ - JKR
= (392+264,14) – 653,4
= 656,14 – 653,4 = 2,74
8. Jumlah Kuadrat Interaksi (JKI)
JKI = JKA – JKAK - JKAB
= 6,18 – 3,86 – 2,74
= -0,42

c. Menghitung Derajat Bebas (db) Setiap Sumber Varian


1. dbT = n00 = nT = 15
2. dbR = 1
3. dbTR = nT – 1 = 15-1 = 14
4. dbA = (b x k) – 1= (2x2) -1 = 3
5. dbAK = k-1 = 2-1 = 1
6. dbAB = b-1 = 2-1 = 1
7. dbI = (b-1) x (k-1) = (2-1) x (2-1) = 1
8. dbD = nT – (bxk) = 15 – (2x2) = 11

d. Menghitung Rerata Jumlah Kuadrat (RJK) atau Varian (S 2) Untuk Sumber Varian yang
diperlukan :
1. RJK atau varian Rerata/Korelasi
2 J KR
S R=RJ K R=
d bR
653,4
¿ =653,4
1
2. RJK atau varian total direduksi
J K TR
S2TR =RJ K TR =
d bTR
29,6
¿ =2,11
14
3. RJK atau Varian Antar Kelompok
2 J KA
S A =RJ K A =
dbA
6,18
¿ =2,06
3
4. RJK atau Varian Dalam Kelompok
J KD
S2D=RJ K D=
d bD
23,42
¿ =2,13
11
5. RJK atau Varian Antar Kolom
2 J K AK
S AK =RJ K AK =
d b AK
3,86
¿ =3,86
1
6. RJK atau Varian Antar Baris
J K AB
S2AB=RJ K AB =
d b AB
2,74
¿ =2,74
1
7. RJK atau Varian Interaksi
2 J KI
S I =RJ K I =
d bI
−0,42
¿ =−0,42
1
e. Menghitung harga Fhitung (Fh) untuk sumber varian yang diperlukan
1. Fhitung Antar Kolom
RJ K AK 3,86
FhAK = = =1,81
RJ K D 2,13
2. Fhitung Antar Baris
RJ K AB 2,74
FhAB = = =1,29
RJ K D 2,13
3. Fhitung Interaksi
RJ K I −0,42
FhI = = =−0,19
RJ K D 2,13
4. Fhtung Antar Kelompok
RJ K A 2,06
5. FhA = = =0,97
RJ K D 2,13

f. Sajikan harga-harga JK, db, RJK, F h dan ditambahkan Ftabel (Ft) dalam tabel ringkasab
ANAVA Dua Jalur, untuk memudahkan interpretasi atau pengujian hipotesis sebagai
berikut
Tabel Ringkasan ANAVA Dua Jalur

Sumber Varian db JK RJK Fh Ft (α=0,05)


Antar Kolom (AK) 1 3,86 3,86 1,81 4,84
Antar Baris (AB) 1 2,74 2,74 1,29 4,84
Interaksi (I) 1 -0,42 -0,42 -0,19 4,84
Antar Kelompok (A) 3 6,18 2,06 0,97 3,59
Dalam Kelompok (D) 11 23,42 2,13 -
Total di Reduksi (TR) 1 653,4 - -
Rerata / Korelasi (R) 14 29,6 - -

Total (T) 15 683 - -


g. Lakukan Pengujian Hipotesis
1. Hopotesis 1 : Pengaruh A terhadap Y (Main Effect 1)

Hipotesis yang diuji:

Ho : µ01 ≤ µ02

Ha : µ01 > µ02

Pengujian :
Dari baris antar kolom (AK) tabel ringkasan ANAVA Dua Jalur diperoleh harga F h <
Ft ( 1,81 < 4,84) maka Ho diterima.
Kesimpulan : Tidak ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran penemuan
terbimbing terhadap kemampuan berfikir kritis siswa SMP Negeri 2
Lubai.
2. Hipotesis 2 : Pengaruh B terhadap Y (Main Effect 2)
Hipotesis yang diuji :

Ho : µ10 ≤ µ20

Ha : µ10 > µ20


Pengujian :
Dari baris antar baris (AB) tabel ringkasan ANAVA Dua Jalur diperoleh harga F h < Ft
(1,29 < 4,84) maka Ho diterima.
Kesimpulan : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan self efficacy terhadap
kemampuan berfikir kritis matematis siswa SMP Negeri 2 Lubai.
3. Hipotesis 3 : Pengaruh interaksi A dan B terhadap Y
Hipotesis yang diuji :

Ho : A x B = 0

Ha : A x B ≠ 0
Pengujian :
Dari tabel baris interaksi (I) tabel ringkasan ANAVA Dua Jalur diperoleh harga F h <
Ft (-0,19 < 4,84) maka Ho diterima.
Kesimpulan : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antar model pembelajaran
penemuan terbimbing dan self efficacy terhadap kemampuan berfikir
kritis matematis siswa SMP Negeri 2 Lubai.
NAMA : SYAHRUR ROHMAH
NIM : 2013121073
KELAS : 6B

A. Pengertian Homogenitas
1. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah variansi antara kelompok yang
diuji berbeda atau tidak, variansinya homogen atau heterogen (Nisfiannoor, 2009 : 92).
2. Populasi homogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama
sehingga tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif (Riduwan, 2013 : 5).

3. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, homogen/ho.mo.gen/homogén/ adalah terdiri


atas jenis, macam, sifat,watak, dsb yang sama. Sedangkan Ke.ho.mo.ge.nan adalah hal
atau keadaan sesuatu yang bersifat homogen atau sama.

4. Populasi yang bersifat homogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat
yang sama, sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya secara kuantitatif. Misalnya
seorabg dokter yang akan melihat golongan darah seseorang maka ia cukup mengambil
setetes darah saja. Dokter itu tidak perlu mengambil darah sebotol, karena setetes dan
sebotol darah hasilnya sama saja (Margono,2010:120).

5. Didalam metode sampling ada salah satu syarat yang berkaitan dengan kata homogen,
yaitu objek penelitian yang homogen, maksudnya yaitu dalam menghadapi objek
penelitian yang homogen (sifat, karakteristik, dsb yang sama) atau 100% sama, sensus
tidak perlu dilaksanakan, cukup hanya dengan melakukan samplingnuntuk memperoleh
data yang diperlukan. Contoh objek yang bersifat homogen ialah: darah dalam tubuh
seseoranng, dan kadar garam air laut (Iqbal, 2010 : 85).

6. Mengukur homogenitas pada dasarnya adalah memperhitungkan dua sumber kesalahan


yang muncul pada tes yang direncanakan. Kedua sumber kesalahan tersebut, yaitu :
a. Content atau isi sampling dari tes yang dibelah, dan
b. Heterogenitas tingkah laku daerah (domain) yang disampel. Semakin homogen suatu
domain dalam tes semakin tinggi tingkat konsistensi antaritem. (Sukardi, 2011:164)

Jadi, dari pengertian-pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa homogenitas adalah
suatu data yang terdiri satu kelompok atau lebih yang mempunyai sifat dan karakter yang
sama.

B. Pengertian Simpangan Baku (Standard Deviation)


1. Simpangan baku ialah suatu nilai yang menunjukan tingkat (derajat) variasi kelompok
data atau ukuran standar penyimpangan dari meannya (Riduwan, 2014 :123).

2. Standard deviation (simpangan baku) adalah suatu nilai yang menunjukkan tingkat
(derajat) variasi kelompok atau ukuran standar penyimpangan dari reratanya (Akdon dan
Riduwan, 2008 : 40).

3. Simpangan baku adalah akar dari jumlah simpangan skor dari rata-rata dibagi dengan
banyaknya data (Susetyo, 2010 : 71).

4. Simpangan baku adalah suatu nilai yang menunjukkan tingkat atau derajat variasi
kelompok data atau ukuran standar penyimpangan dari mean atau reratanya (Supardi,
2013 : 78).

5. Simpangan baku adalah salah satu ukuran dispersi yang diperoleh akar kuadrat positif
varians. Varians adalah rata-rata hitung dan kudrat simpangan setiap pengamatan
terhadap rata-rata hitung (Supranto, 2008 :139).

6. Simpangan baku adalah rata-rata penyimpangan setiap skor dengan rata-rata (mean)
skornya (Rianto, 2010:42).

7. Simpangan baku merupakan akar dari ragam, mempunyai satuan pengukuran yang sama
dengan data aslinya. Ragam adalah jumlah kuadrat dari selisih nilai observasi dengan
rata-rata hitung dibagi banyaknya observasi (Siagian dan Sugiarto, 2006:56).

8. Standar deviasi adalah mencari nilai rata-rata deviasi. Deviasi adalah perbedaan nilai
antara nilai data individu dengan rata-ratanya (Trihendradi, 2013 : 48).

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa simpangan baku adalah untuk
mengetahui derajat variasi atau besarnya penyimpangan dari rata-rata pada suatu
pengukuran data.

Anda mungkin juga menyukai