Anda di halaman 1dari 21

PERSAMAAN KABUR

KELOMPOK 8:

FITRIA SAMBITE (A23219011)


DWI WAHYUNI (A23219004)
A. PERSAMAAN KABUR
•  Misalkan diketahui dua buah bilangan kabur dan . Kita
ingin ingin menentukan bilangan kabur sedemikian hingga
. Dengan kata lain kita akan mencari penyelesaian .
Misalkan potongan- dari , , dan berturut-turut adalah =
dan = dan =.

• Berdasarkan Teorema Dekomposisi dari persamaan


kabur tersebut kita peroleh :
• = untuk
• Dengan demikian diperoleh
 
• Sehingga dapat dituliskan - dan -
• Agar
  =.= merupakan potongan- dari bilangan kabur ,maka
harus dipenuhi dua syarat sebagai berikut :

• untuk setiap , untuk menjamin bahwa adalah suatu


selang.
 
• Jika , maka , untuk menjamin bahwa adalah selang
tersarang (nested interval) sehingga memenuhi syarat
sebagai potongan-kabur.
 
Jika kedua syarat tersebut dipenuhi, maka dengan Teorema
Dekomposisi diperoleh penyelesaian persamaan kabur di
atas yaitu :
 

• adalah himpunan kabur dengan fungsi keanggotaan


dengan adalah fungsi karakterisitik dari selang
• Secara
  analog, dapat diperoleh juga penyelesaian persamaan
kabur untuk bentuk (dengan ) diperoleh dari potongan-
=.= ,

Yang harus memenuhi dua syarat berikut :


• untuk setiap , untuk menjamin bahwa adalah suatu
selang.
• Jika , maka , untuk menjamin bahwa adalah selang
tersarang (nested interval) sehingga memenuhi syarat
sebagai potongan-kabur.

Jika kedua syarat tersebut dipenuhi, maka dengan Teorema


Dekomposisi diperoleh penyelesaian persamaan kabur di atas
yaitu : 

• adalah himpunan kabur dengan fungsi keanggotaan dengan


adalah fungsi karakterisitik dari selang
•  Contoh :
• Misalkan bilangan kabur dan mempunyai fungsi
keanggotaan segitiga sebagai berikut :

= Segitiga(x;0,2,4) =

= Segitiga(x;2,3,4) =
• Tentukan
  penyelesaian dari persamaan kabur .
Jawab :
• Tentukan potongan- dari bilangan kabur dan
• Untuk suatu , , yaitu
, sehingga diperoleh dan

Jadi, potongan- dari


• Untuk suatu , , yaitu
, sehingga diperoleh dan
Jadi, potongan- dari
• Cek apakah potongan- bilangan kabur tersebut memenuhi
syarat suatu interval

• Karena untuk setiap artinya , sehingga tidak memenuhi syarat


suatu selang bahwa , akibatnya bilangan kabur dengan fungsi
keanggotaan tersebut tidak punya penyelesaian.
• 2.
  Misalkan bilangan kabur dan mempunyai fungsi
keanggotaan segitiga sebagai berikut :
 
= Segitiga(x;0,2,4) =
 
 
 
= Segitiga(x;0,3,6) =
 
Tentukan penyelesaian dari persamaan kabur
a. .
b. .
• Jawab
  :
a.
 
Tentukan potongan- dari bilangan kabur dan  
• Untuk suatu , , yaitu
, sehingga diperoleh dan
Jadi, potongan- dari
• Untuk suatu , , yaitu
, sehingga diperoleh dan
Jadi, potongan- dari
• Cek apakah potongan- bilangan kabur tersebut memenuhi
syarat suatu interval

Karena untuk setiap artinya , sehingga memenuhi syarat suatu


selang (syarat pertama).
Untuk syarat kedua juga terpenuhi sebab jika
Jadi, , sehingga penyelesaian dari dari persamaan kabur adalah :
• b.
  .

• Jadi, penyelesaian dari persamaan kabur adalah


yang merupakan bilangan tegas.
B. Peringkat Bilangan Kabur
• Dalam banyak kejadian, hasil pengukuran terhadap data yang
dianalisis seringkali disajikan dalam dalam bentuk bilangan kabur,
misalnya : kurang lebih 5 meter, sekitar 2 jam, dan sebagainya.
Kalua hasil pengukuran tersebut terdiri dari beberapa alternative
yang harus dipilih untuk mengambil keputusan, maka diperlukan
cara untuk membandingkan alternative-alternatif itu. Cara yang
dapat digunakan adalah dengan menyusun peringkat bilangan-
bilangan yang dibandingkan dengan aturan tertentu
• Urutan linear yang berlaku pada bilangan-bilangan real tidak
berlaku pada pada bilangan-bilangan kabur. bilangan-bilangan
kabur hanya dapat diurutkan secara parsial saja, sehingga tidak
dapat dibandingkan antar sesamanya. Jadi, untuk membandingkan
bilangan-bilangan kabur, terlebih dahulu harus ditransformasikan
menjadi bilangan tegas atau disebut proses Defuzzification.
• Beberapa
  cara untuk membandingkan bilangan kabur yaitu :
• Dengan Potongan-
Misalkan dan adalah bilangan-bilangan kabur dengan potongan-
berturut-turut = dan =. Bilangan kabur dikatakan lebih kecil atau
sama dengan bilangan kabur , dengan notasi bila untuk setiap
• Contoh :
Tentukan peringkat bilangan kabur dari bilangan-bilangan kabur
dan dengan fungsi keanggotaan = Segitiga(x;0,2,4) dan =
Segitiga(x;0,3,6)
Penyelesaian :
Potongan- dari bilangan-bilangan kabur dan yaitu :

Sehingga, dapat dituliskan bahwa :


dan
Karena untuk setiap , maka dapat disimpulkan bahwa .
•  Dengan Jarak Hamming
Dalam cara jarak Hamming dipergunakan jarak antara
bilangan kabur dan , yaitu , yang didefenisikan sebagai
berikut :
dx
Peringkat bilangan kabur dan ditentukan dengan
membandingkan jaraknya ke suatu bilangan kabur
yang ditentukan dengan fungsi keanggotaan
 
Bilangan kabur bila
• Dengan NIlai Integral
Dalam pemeringkatan dengan cara ini, bilangan kabur
dinyakatan dengan fungsi keanggotaan sebagai berikut
:
•  Dengan adalah pemetaan kontinu dan naik
sempurna pada [a,b] dan disebut fungsi keanggotaan
kiri serta mempunyai invers yang dilambangkan
yang juga kontinu dan naik sempurna, dan oleh
karenanya terintegralkan pada selang tertutup [0,1].
Nilai integral kiri dari bilangan kabur didefenisikan
sebagai :

• Sedangkan adalah pemetaan kontinu dan turun


sempurna pada [c,d] dan disebut fungsi keanggotaan
kanan serta mempunyai invers yang dilambangkan
yang juga kontinu dan turun sempurna, dan oleh
karenanya terintegralkan pada selang tertutup [0,1].
Nilai integral kiri dari bilangan kabur didefenisikan
sebagai :
• Nilai
  integral total dengan indeks optimisme dari bilangan
kabur dengan notasi didefenisikan sebagai kombinasi
konveks dari nilai integral kiri dan integral kanannya, yaitu :

• Indeks optimisme menyatakan derajat pilihan risiko (risk


preferences) dalam mengambil keputusan. Semakin besar
nilai yang dipilih berarti semakin tinggi derajat optimisme
pengambilan keputusan (semakin berani dalam
menghadapi resiko pengambilan keputusan itu). Bilangan
kabur dengan indeks optimisme bila
Contoh :
Tentukan peringkat bilangan kabur dari bilangan-bilangan
kabur dan dengan fungsi keanggotaan = Segitiga(x;0,2,4)
dan = Segitiga(x;0,3,6) dengan Nilai integral.
• Penyelesaian :
•   • 

= Segitiga(x;0,2,4) =
Integral kiri untuk bilangan
  kabur
 
  Misalkan maka
= Segitiga(x;2,3,4) =  
 
 
 
Untuk bilangan kabur
Integral kanan untuk Integral total untuk bilangan
bilangan kabur kabur
Misalkan maka
 
=
  =2
•Untuk
  bilangan kabur •Integral
  total untuk
Integral kanan untuk bilangan kabur
bilangan kabur
Misalkan maka
 
  =
=

Integral kiri untuk Karena 2 untuk


bilangan kabur setiap maka dapat
Misalkan maka disimpulkan bahwa
 

 
C. Kisi Bilangan Kabur
• Misalkan
  B adalah himpunan semua bilangan kabur. Pada B kita
defenisikan “min” dan “max” sebagai berikut :
dengan
dengan
 
Untuk setiap z R. Suatu ilustrasi mengenai hasil kedua operasi
tersebut diberikan dalam gambar 5.5.1

Gambar 5.5.1. Ilustrasi hasil operasi dan


•Kedua
  operasi tersebut mempunyai beberapa sifat penting
sebagai berikut :
a. Komutatif
dan
 
b. Idempoten
dan
 
c. Asosiatif
dan }
 
d. Absorbsi
dan , untuk setiap B
 
Selanjutnya, pada B kita defenisikan suatu relasi sebagai berikut :
jika dan hanya jika (jika dan hanya jika ) untuk setiap B, maka
(B,) adalah suatu kisi.
• Pertama-tama,
  akan diperlihatkan bahwa adalah
suatu Poset, yaitu relasi yang bersifat refleksif,
antisimetrik, dan transitif.
a. Karena untuk setiap B berlaku sifat idempoten,
yaitu maka , yaitu relasi bersifat refleksif.

b. Jika dan maka dan .


Karena maka . Jadi relasi bersifat antisimetrik.

c. Jika dan maka dan sehingga


, yaitu . Jadi relasi bersifat transitif.
 
• Dengan
  demikian (B,) adalah suatu poset. Selanjutnya
akan diperlihatkan bahwa dalam poset (B,) setiap dua
elemennya mempunyai batas bawah terbesar dan batas
atas terkecil.

Untuk sebarang dua bilangan kabur dan berlaku sifat


absorbs, yaitu dan yang berarti bahwa dan . Jadi
adalah batas bawah dari dan . Misalkan adalah
sebarang batas bawah dari dan , yaitu dan , maka .

Selanjutnya dengan menggunakan sifat asosiatif operasi


min, diperoleh , yang berarti bahwa . Jadi adalah batas
bawah terbesar dari dan .

Secara analog dapat diperlihatkan bahwa adalah batas


atas terkecil dari dan . Dengan demikian poset (B,)
adalah suatu kisi, yang disebut kisi bilangan kabur.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai