Anda di halaman 1dari 14

1.

Persamaan Tak Homogen


Bentuk umum dari persamaan diferensial tak homogen adalah:
y(n) + a1 y (n-1) + … + an-1 y’ + an y = k(x)
Untuk mencari penyelesaian dari persamaan tersebut, kita lakukan langkah-
langkah berikut :
a. Tentukan penyelesaian umum dari persamaan homogen
y(n) + a1 y (n-1) + … + an-1 y’ + an y = 0, yaitu :
yh = C1u1(x) + C2u2(x) + ….+ Cnun(x)
Terdapat tiga jenis penyelesaian umum (y) dari persamaan homogen terhadap
y” + a1y’ + a2y = 0 adalah:
1. Jika persamaan bantu memiliki dua akar riil berlainan r 1 dan r2, maka y =
C1er1x + C2er2x.
2. Jika persamaan bantu memiliki akar kembar r1, maka y = C1er1x + C2er1x.
3. Jika persamaan bantu memiliki akar-akar kompleks yang saling konjugat α +
βi, maka
y = C1eαx cos βx + C2eαx sin βx.
b. Tentukan penyelesaian khusus yp terhadap persamaan tak homogen.
Penyelesaian khusus yp terhadap persamaan tak homogeny adalah sebagai
berikut:

K (x) Coba-coba yp
Cxn Axn + Bxn-1 + Cx + D
Ceax Aeax
Cxeax Aeax + Bxeax
C sin ax A sin ax + B cos ax
C cos ax A sin ax + B cos ax

c. Tambahkan penyelesaian umum dan penyelesaian khusus tersebut, yakni:

y = yh + y p

2. Persamaan Diferensial Nonlinear


Dalam persamaan diferensial linear, kita batasi derajat pertama tidak

dy
hanya pada derivatif , tetapi juga variable tidak bebas y, dan kita tidak
dt

membiarkan hasil kali y ( dydt ) untuk muncul. Bila y timbul dalam suatu pangkat
yang lebih tinggi dari satu, persamaan akan menjadi nonlinear meskipun hanya

dy
terdiri dari derivatif dalam derajat pertama. Secara umum, suatu persamaan
dt
dalam bentuk

f ( y , t ) dy + g ( y ,t ) dt =0 (15.22)

Atau

dy
=h( y , t) (15.22’)
dt

Dimana tidak ada batasan pada pangkat y dan t, merupakan persamaan diferensial

dy
nonlinear derajat-pertama-orde pertama karena adalah derivatif orde pertama
dt
dalam pangkat pertama. Variasi tertentu dari persamaan semacam ini dapat
dipecahkan relative mudah dengan prosedur yang lebih-kurang rutin.

Berikut ini merupakan contoh persamaan diferensial nonlinear

dy
1) ( 1+ y ) +2 y=e x → PD Nonlinear orde 1
dx
d2 y
2) +sin y=0 → PD Nonlinear orde 2
dx 2
d4 y 2
3) + y ¿0 → PD Nonlinear orde 4
dx 4

Dengan demikian persamaan diferensial F ( y , y ' , … , y (n ) )=0 adalah persamaan


diferensial nonlinear, jika salah satu dari berikut dipenuhi oleh F:

1) F tidak berbentuk polinom dalam y , y ' , … , y(n)


2) F tidak berbentuk polinom berpangkat lebih dari 2 dalam y , y ' , … , y(n)
3. Persamaan Diferensial Nonlinear Homogen dan Tak Homogen

Persamaan diferensial dalam (15.22)

f ( y , t ) dy + g ( y ,t ) dt =0

Mungkin mempunyai sifat kemudahan, yaitu fungsi f berada dalam variable y


saja, sedangkan fungsi g hanya melibatkan variable t, sehingga persamaannya
disederhanakan menjadi bentuk khusus

f ( y ) dy + g ( t ) dt=0 (15.23)

Dalam hal seperti ini, variable dikatakan dapat dipisahkan, karena suku-suku yang
melibatkan y secara matematik dapat dipisahkan dari suku-suku yang melibatkan
t, yang digabungkan dalam g(t). untuk memecahkan jenis persamaan khusus ini,
hanya dibutuhkan teknik integrasi sederhana.

Contoh 1:

Selesaikan persamaan 3 y 2 dy−t dt =0.


Pertama, kita harus menuliskan kembali persamaan tersebut sebagai

3 y 2 dy=t dt

Dengan mengintegrasikan kedua sisi (masing-masing merupakan suatu


diferensial) dan dengan menyamakan hasilnya, kita dapatkan

1
∫ 3 y 2 dy=∫ t dt atau y 3 +C 1= r 2+ C2
2

Jadi penyelesaian umum dapat ditulis sebagai

1/ 3
1 1 2
y 3= r 2 +C
2
atau (
y (t)=
2
t +C )
Hal yang penting disini adalah bahwa integrasi setiap suku dilaksanakan terhadap
variable yang berbeda; inilah yang menyebabkan persamaan variable yang dapat
dipisahkan secara komparatif mudah ditangani.

Contoh 2:

Contoh :
Selesaikan persamaan berikut y” - 7y’ + 10y = 9e5x!
Penyelesaian :
Penyelesaian umumnya adalah:
r2 – 7r + 10 = 0
(r1 – 5)(r2 – 2) = 0
r1 = 5 atau r2 = 2
Karena memiliki dua akar riil berlainan r1 dan r2, maka y = C1e5x + C2e2x
Cari penyelesaian khusus dari 9xe5x
yp = Axe5x
y’p = 5Axe5x + Ae5x
y”p = 25Axe5x + 10Ae5x
Subsitusikan ke persamaan y” - 7y’ + 10y = 9e5x, maka didapatlah
(25Axe5x + 10Ae5x) – 7(5Axe5x + Ae5x) + 10(Axe5x) = 9e5x
25Axe5x + 10Ae5x – 35Axe5x - 7Ae5x + 10Axe5x= 9e5x
3Ae5x = 9e5x
3A = 9
A=3
Subsitusikan ke persamaan yp = Axe5x
yp = 3xe5x
Jadi, penyelesaian umum dari persamaan diferensial tak homogeny tersebut
adalah
y = yh + y p
y = C1e5x + C2e2x + 3xe5x

4. Penerapan Fungsi Nonlinier

A. FUNGSI PERMINTAAN

Fungsi permintaan yang akan dibahas pada bahasan ini berupa fungsi kuadrat

dan fungsi rasional.

a) Fungsi kuadrat

Bentuk umum fungsi kuadrat P = f(Q) adalah sebagai berikut:

P = c + bQ – aQ 2

Dimana P = harga produk

Q= Jumlah produk yang diminta

a,b,c adalah konstanta dan a < 0

Karena parameter a < 0 maka parabola akan terbuka ke bawah. Parabola

yang terbuka kebawah ini menunjukkan kurva permintaan. Sebaliknya bentuk

umum fungsi permintaan kuadrat Q = f(P) adalah sebagai berikut

Q = c + bP - aP2
Jadi untuk fungsi permintaan kuadrat baik yang berbentuk P = f(Q)

ataupun Q = f(P) grafiknya hanya diambil dari sebagian parabola yang terletal di

kuadran 1.

Contoh

1) Jika fungsi permintaan ada;ah P = 16 - Q 2 gambarkanlah fungsi

permintaan tersebut dalam satu diagram.

Penyelesaian

Jika Q = 0 maka P = 16, sehingga titik potong P adalah (0,16)

Jika P = 0 maka 0 = 16 - Q 2 maka

Q1=+ 4

Q 2=−4 (tidak memenuhi)

Jadi, titik potong dengan sumu Q adalah (4,0) dan (-4,0). Jika Q = 3 maka P = 7

sehingga titik ordinatnya (3,7)

Gambar :
b) Fungsi Rasional

Fungsi permintaan yang berbentuk fungsi rasional, memiliki dua macam

bentuk yang umum digunakan dalam penerapan ekonomi. Pertama

berbentuk:

C
P= Atau P . Q=c
Q

Dimana P = harga Pokok

Q = jumlah produk yang diminta

C = kostanta positif

Bentuk umum fungsi permintaan pada persamaan diatas, bila digambarkan maka

bentuknya :

Selanjutnya, bentuk umum yang kedua dari fungsi permintaan yang berbentuk
fungsi rasional adalah :

( Q−h )( P−k ) =c

Dimana Q = jumlah produk yang diminta


P = harga produk

c = konstanta positif

h = sumbu asimtot tegak

k = sumbu asimtot datar

B. FUNGSI PENAWARAN

Bentuk umum fungsi penawaran kuadrat P = f(Q) adalah sebagai berikut :

P=c+ bQ+ aQ 2

Dimana P = harga produk

Q = jumlah produk yang ditawarkan

a,b,c adalah konstanta, dan a>0

karena a > 0 maka parabola terbuka ke atas. Sedangkan bila fungsi penawaran

kuadrat berbentuk Q = f (P) maka :

Q=c+ bP+aP2

Dimana Q = jumlah produk yang ditawarkan

P = harga produk
a,b,c adalah konstanta, dan a>0

Contoh

Jika fungsi penawaran ditunjukkan oleh P = 2 Q2+ 4 Q+6 gambarkanlah fungsi

penawaran tersebut!

Penyelesaian :

Jika Q = 0 maka P = 6, sehingga titik potong dengan sumbu P adalah (0,6)

Jika Q = 1 maka P = 12, sehingga titik koordinatnta (1,12)

Jika Q = 2 maka P = 22, sehingga titik koordinatnya (2,22)

Jadi, berdasarkan titik-titik potong dengan sumbu P dan titik koordinat, maka

kurva yang terbentuk dari fungsi penawaran P = 2 Q2+ 4 Q+6 adalah sabagi

berikut :

C. KESEIMBANGAN PASAR

Contoh

Carilah secara aljabar dan geometri harga dan jumlah keseimbangan pasar dari

fungsi permintaan dan penawaran berikut ini:

Pd =24−3 Q 2
ps =Q2+ 2Q+ 4

Penyelesaian

Syarat keseimbangan pasar adalah Pd = ps

24−3 Q2=Q2 +2 Q+ 4

4 Q 2+ 2Q−20=0

−2 ± √ 4−{( 4 ) ( 4 )(−20 ) } −2± √ 324


Q1,2= =
8 8

−2+18
Q 1= =2
8

−2−18
Q 2= =−2,5 (Tidak memenuhi )
8

Subtitusikan nilai Q yang memenuhi ke dalam salah satu persamaan permintaan

atau penawaran sehingga diperoleh:

P = 24 – 3(22 ¿=12

Jadi jumlah dan harga keseimbangan pasar adalah E (2,12)

Selanjutnya berdasarkan fungsi permintaan dan fungsi penawaran, maka kurva

dari keseimbangan pasar dapat digambarkan seperti gambar berikut


D. FUNGSI PENERIMAAN TOTAL

Penerimaan total dari suatu perusaahaan (produsen) adalah hasil kali

antara harga per unit. Produk dengan jumlah yang dijual atau rumusannya adalah

sebagai berikut

TR=P . Q

Dimana TR = Penerimaan Total

Q = Jumlah produk yang dijual

P = harga produk per unit

Jika fungsi permintaan linier dan menurun dari kiri atas ke kanan bawah

berarti harga P tidak tetap, maka penerimaan total (TR) akan berbentuk fungsi

kuadrat. Jadi, bila fungsi permintaan dinyatkan oleh P = b – aQ, maka akan

diperoleh persamaan penerimaan total :

TR=P . Q

TR=( b−aQ ) Q

TR=bQ−aQ 2

2
Untuk titik puncaknya : {
−b −(b)
,
2a 4 a }
Fungsi penerimaan total ini bila digambarkan dalam bidang koordinat

akan berbentuk kurva parabola yang terbukake bawah dan memotong sumbu Q di

dua titik yaitu Q = 0, dan Q = b/a. Karena kurva parabola terbuka ke bawah

berarti fungsi penerimaan total ini mempunyai titik puncak yang maksimum yaitu:
Contoh

Diketahui fungsi permintaan P = 20 – 2Q. Carilah penerimaan total maksimum

dan gambarkanlah kurva permintaan dan penerimaan total dalam suatu diagram

Penyelesaian :

TR=P . Q

TR=( 20−2 Q ) Q

TR=20Q−2Q 2

Mencari TR Maksimum

2
−20 −( 400)
TR Maksimum ¿ { −20 −(20)
,
2(−2) 4 (−2)
= }{
−4
,
−8 }=(5,50)

Jika TR = 0, maka 20 Q−2 Q 2=0

2Q(10-Q) = 0

Q1 = 0, Q2 = 10
Kurva permintaan total ini dapat dilihat pada gambar di bawah:
DAFTAR PUSTAKA
Kalangi, Josep Bintang. 2012. Matematika Ekonomi dan Bisnis. Jakarta:
SALEMBA EMPAT.
Purwanto, Heri. 2005. Kalkulus. Jakarta: PT. ERCONTARA RAJAWALI

Wainwright, Kevin dan Alpha C. Chiang. 2006. Dasar-dasar Matematika


Ekonomi edisi keempat jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai