Anda di halaman 1dari 39

BILANGAN

KOMPLEKS
PENDAHULUAN

Apakah Bilangan Kompleks itu ?


 Bilangan Kompleks adalah gabungan dari bilangan
nyata (Riil) dengan bilangan imajiner

22
PENDAHULUAN

33
PENDAHULUAN

Apakah Bilangan Imajiner itu ?


 Bilangan yang merupakan akar kuadrat dari suatu
bilangan negatif
 Contoh :
 5 ,  7,  13
 Definisi : i   1 dan i 2  1

 Jadi 5 dapat ditulis  1 * 5  i 5

44
PENDAHULUAN
 Bilangan kompleks dinotasikan dalam
bentuk x + yi dimana x dan y merupakan
bilangan real dan i merupakan bilangan
imajiner

 Jika nilai x ≠ 0 dan y = 0 maka x+yi


merupakan bilangan kompleks yang real

 Jika nilai x = 0 dan y ≠ 0 maka x+yi merupakan


bilangan imajiner murni
55
MACAM BIL KOMPLEKS

1. Bilangan Kompleks Sekawan


Contoh :
x+yi dan x - yi

2.Bilangan Kompleks Berlawanan


Contoh :
x+yi dan –(x+yi)

66
ASAL BILANGAN KOMPLEKS

Mengapa bisa muncul bilangan  1 tersebut ?


Bilangan tersebut berasal dari akar-akar persamaan
kuadrat yang diperoleh dengan menggunakan rumus
ABC
Masih ingatkah Anda dengan Rumus ABC ?

 b  b  4.a.c
2
x1 , x2 
2.a

77
RUMUS ABC
Carilah akar-akar dari persamaan kuadrat berikut :
x² - 4x + 5 = 0

Jawab :
1.Cari nilai diskriminan D nya.
D = b² - 4ac
= (-4)² - 4(1)(5)
= 16 – 20
= -4 D<0
apabila D < 0 maka persamaan tersebut tidak
memiliki akar real
2.Gunakan rumus ABC
88
RUMUS ABC
 b  b 2  4.a.c
x1 , x2 
2.a
4 4 4  2 1
x1 , x2  x1 , x2 
2. 2.
x1  2   1 x2  2   1

Akar-akar ini merupakan akar imajiner dan apabila digunakan


lambang i maka dapat ditulis :
x1  = 2 + i
x2 = 2 - i
99
LATIHAN 1
Tentukan akar – akar dari persamaan kuadrat berikut :

x2  2x  5  0
3x  2 x  1  0
2

x2  4x  8  0
x2  x  7  0
x2  2x  3  0

10
10
BILANGAN KOMPLEKS
 Penulisan bilangan kompleks
z = x+yi sering disingkat sebagai
pasangan terurut (x,y), oleh
karena itu bilangan kompleks
dapat dinyatakan dalam suatu
bidang datar seperti halnya
koordinat titik dalam sistem
koordinat kartesius
 Bidang yang digunakan untuk
menggambarkan bilangan
kompleks disebut bidang
kompleks atau bidang argand
11
11
BILANGAN KOMPLEKS
 Buatlah grafik bilangan kompleks berikut :
z = 4 + 6i dimana :
4 merupakan bilangan real positif
6i merupakan bilangan imajiner positif

12
12
Latihan 2
 Buatlah grafik bilangan kompleks berikut :
x = -4 + 3i dimana :
-4 merupakan bilangan real negatif
3i merupakan bilangan imajiner positif

13
13
Latihan 2
 berapa nilai bilangan kompleks dari grafis berikut:

x=-6–2i

14
14
Latihan 3
 Buatkan kedalam bentuk grafis bilangan kompleks berikut:
z1 = 4 – 6i
z2 = -7
z3 = - 6 – 13i
z4 = 11i

15
15
Bentuk-bentuk Bilangan Kompleks

 Ada beberapa bentuk penulisan bilangan kompleks


yaitu :
 Bentuk Polar
 Bentuk Rectangular
 Bentuk Exponensial

16
16
BENTUK REKTANGULAR

 Bentuk bilangan kompleks x + yi


disebut juga bilangan kompleks bentuk
rektangular
 Gambar grafik bilangan kompleks
bentuk rektangular :
 Dari gambar di atas titik A mempunyai
koordinat (a,b). Artinya titik A
mempunyai absis a dan ordinat b.

17
17
BENTUK POLAR

 Bilangan kompleks bentuk rektangular


a+ bi dapat juga dinyatakan dalam
bentuk polar, dengan menggunakan
suatu jarak (r) terhadap suatu titik
polar 
 Jika OA = r, maka letak (kedudukan)
titik A dapat ditentukan terhadap r dan
.

18
18
BENTUK POLAR

Sehingga rumus yang didapatkan untuk mengubah suatu bilangan


kompleks dari bentuk rektangular ke bentuk polar adalah:
x + iy = r ( cos θ + I sin θ )
r adalah sisi miring, yang nilainya adalah :

Besar sudut kemiringan


dengan θ :

19
19
BENTUK EKSPONENSIAL

 Bentuk eksponensial diperoleh dari


bentuk polar.
 Harga r dalam kedua bentuk itu sama
dan sudut dalam kedua bentuk itu juga
sama, tetapi untuk bentuk
eksponensial harus dinyatakan dalam
radian.

20
20
KUADRAN
 Selain itu, perlu diketahui pula letak posisi sudut berada kuadran
berapa dari garis bilangan. Dimana :
Kuadran I berada pada sudut ke 0 - 90
Kuadran II berada pada sudut ke 90 - 180
Kuadran III berada pada sudut ke 180 – 270 atau (-90) – (-180)
Kuadran IV berada pada sudut ke 270 – 360 atau 0 – (-90)

21
21
CONTOH SOAL
Perhatian persamaan bilangan kompleks berikut z = 3 – j8
bentuk umum bilangan kompleks diatas dapat dirubah ke
dalam bentuk bentuk penulisan yang lain.

Sudut yang dibentuk adalah di kuadran IV


Bentuk Polar nya :
z = r(cos + i sin) = 8.54(cos(-69.44) + i sin(-69.44))
Bentuk Exponensialnya :
z  r.ei  8,54.e  i.69, 44
22
22
LATIHAN SOAL

Dapatkan bentuk polar dan bentuk exponensial dari bilangan


kompleks z = -3 + 3i dan terletak di kuadran berapa sudut 
nya ?

23
23
JAWABAN
Persamaan bilangan kompleks z = -3 + j3
r  (3) 2  32  3 2

  arctg (3 /  3)  arctg (1)  135


1
Dimana : Sin  = 2
2
1
Cos  =  2 di kuadran II
2
Bentuk Polar nya :
z = r(cos + i sin) = 3 2 (cos(135) + i sin(135))
Bentuk Exponensialnya :
z  r.e i  3 2 .e  i.135
24
24
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN

 Operasinal matematika penjumlahan dan pengurangan


merupakan konsep yang umum dan sederhana. Namun
bagian ini merupakan bagian yang terpenting dan
mendasar.
 Prinsip penjumlahan dan pengurangan adalah sama,
memenuhi sifat-sifat aljabar penjumlahan dan pengurangan

25
25
CONTOH SOAL

x1 = 2- 3i
x2 = 5+ 4i

Jawab :
x1 + x2= (2-3i) + (5+4i)
= (2+5) +j(-3+4)
= 7+i

x1-x2 = (2-3i) - (5+4i)


= (2-5) +(-3-4) i
= -3-7i

26
26
3. Perkalian
Misal z1 = A1 ± iB1 dan z2 = A2 ± iB2
Maka :
z1 . z2 = (A1A2 – B1B2) + i(B1A2 + A1 B2)

4. Pembagian
Misal z1 = A1 ± iB1 dan z2 = A2 ± iB2
Maka :
z1 A1A2 + B1B2 + i( A2B1 – B1B2
z2 A22 + B22 A22 + B22
Pangkat dan Akar dari Bilangan Kompleks
Perkalian dan Pemangkatan
Telah kita ketahui bahwa bilangan kompleks dalam bentuk
kutub adalah z = r(cos  + i sin ).
Jika z1 = r1(cos 1 + i sin 1) & z2 = r2(cos 2 + i sin 2), maka
kita peroleh hasil perkalian keduanya sebagai berikut :
z1 z2 = [r1(cos 1 + i sin 1)][r2(cos 2 + i sin 2)]
z1 z2 = r1 r2 [(cos 1 cos 2 - sin1sin 2) +
i (sin 1 cos 2 + cos 1sin 2)]
z1 z2 = r1 r2 [cos (1 + 2 ) + i sin (1 + 2)]

28
Dari hasil perkalian tersebut diperoleh:
arg(z1 z2) = 1 + 2 = arg z1+ arg z2

Pertanyaan :
Bagaimanakah jika kita perkalikan z1 z2 . . . zn dan
z z z z … z = zn ?

29
Jika diketahui:
z1 = r1(cos 1 + i sin 1)
z2 = r2(cos 2 + i sin 2)

zn = rn(cos n + i sin n), untuk n asli,
maka secara induksi matematika, diperoleh rumus
perkalian z1 z2 … zn = r1 r2 …rn[cos (1 + 2+…+n) + i sin
(1 + 2+…+n)] .
Akibatnya jika, z = r(cos  + i sin ) maka
zn = rn (cos n + i sin n). . . . . . . . . . .1

Khusus untuk r = 1, disebut Dalil De-Moivre


(cos  + i sin )n = cos n + i sin n, n asli.

30
Pembagian:
Sedangkan pembagian z1 dan z2 adalah sebagai
z1 r1(cos 1  i sin 1)

berikut: z 2 r2 (cos 2  i sin 2 )

Setelah pembilang dan penyebut dikalikan dengan

sekawan penyebut, yaitu r2(cos 2 - i sin 2), maka


z1 r1

diperoleh : z 2 r2[cos (1 - 2 ) + i sin (1 - 2)]

Dari rumus di atas diperoleh:


z1

arg z 2 1-2 = arg z1 – arg z2.

31
Akibat lain jika z = r(cos  + i sin ),
1  1  cos( )  i sin( )
maka: z r
1  1
Untuk: z n rn  cos n   i sin n  .

Setelah pembilang dan penyebut dikalikan sekawan


penyebut, maka didapat :

1  1  cos( n )  i sin( n )


z n
r n . . . . . . . 2

32
Dari 1 dan 2 diperoleh:

z n  rn cos( n )  i sin( ,n ) Dalil De-Moivre

berlaku untuk semua n bilangan bulat.

33
Contoh:
Hitunglah :  3  i
6

Jawab :
Misalkan z  3  i, maka
r  z  3 1  2
tan    1
3
karena z di kuadran IV, maka dipilih   30 o
jadi 
3  i  2 cos  30 o  i sin  30 o 
 3  i
6

 2 6 cos  180 o  i sin  180 o 
 2 6 (1  0 )
 2 6
34
Akar Bilangan Kompleks

Bilangan kompleks z adalah akar pangkat n dari bilangan1


kompleks w, jika zn = w, dan ditulis . z  wn

Jika z = (cos +i sin) akar pangkat n dari bilangan


kompleks w = r(cos+i sin), maka dari zn = w diperoleh:
n(cosn +i sinn) = r(cos+i sin), sehingga n = r dan
n= +2k , k bulat.
1
Akibatnya   dan
rn     2k
n
Jadi . . .

35
Jadi, akar pangkat n dari bilangan kompleks

w = r(cos+i sin) adalah:


1

z= [cos(   2k) + i sin (


rn   2)],
k
n n
k bulat dan n bilangan asli.
Dari persamaan zn = w, ada n buah akar berbeda yang
memenuhi persamaan itu.
Untuk mempermudah dipilih k = 0,1,2,3,…,(n-1);
0    2k < 2, sehingga diperoleh z1,z2,z3,…,zn sebagai
n
akar ke-n dari z.

36
Contoh :
Hitunglah (-81)1/4
Jawab :
Misalkan z = (-81)1/4, berarti harus dicari penyelesaian
persamaan z4 = -81.
Tulis z = (cos +i sin) dan –81 = 81(cos1800+i sin1800),
sehingga 4(cos4 +i sin4) = 81(cos1800+i sin1800),
diperoleh 4 = 81, atau  = 3 dan    . 2k
4
Jadi z = 3[cos(   2k)+i sin(   2k)]
4 4
Keempat akar yang dicari dapat diperoleh dengan
mensubstitusi k = 0,1,2,3 ke persamaan terakhir.
37
Latihan Soal Bab I
1. Buktikan Teorema 1 dengan memisalkan
z = (x,y) = x + iy.
2. Diketahui z1 = 6 + 5i dan z2 = 8 – i.
Tentukan z1 + z2, z1 - z2 , z1z2, dan z1 / z2
3. Jika z = -1-i, buktikan z2 + 2z + 2 = 0.
4. Cari bilangan kompleks z yang memenuhi
sifat: a. z-1 = z dan b. z  z
5. Buktikan untuk setiap z bilangan kompleks
z 2 z1 z2
berlaku : z1. + .z2 = 2Re(z1. )
6. Hitung jarak antara z1 = 2 + 3i dan z2 = 5 – i.

38
7.Gambarkan pada diagram argand dan
sebutkan nama kurva yang terjadi :
a. z – 5 = 6 dan z – 5 > 6
b. z + i = z – i
c. 1 < z – i < 3
8.Nyatakan bilangan kompleks z = 2 -2i dalam
bentuk polar dan eksponen !
9. Hitunglah (-2+2i)15
10.Tentukan himpunan penyelesaian dari : z3- i = 0

39

Anda mungkin juga menyukai