Anda di halaman 1dari 8

Algoritma Pembagian Suku Banyak

1. Pengertian dan Nilai Suku Banyak

a. Pengertian Suku Banyak

Suku banyak adalah suatu bentuk yang memuat variabel


berpangkat. Suku banyak dalam x berderajat n dinyatakan dengan:

Dengan syarat: n bagian dari bilangan cacah dan an, an – 1, … , a0


disebut koefisien-koefisien suku banyak, a0 disebut suku tetap dan
an ≠ 0
Contoh
1) 6×3 – 3×2 + 4x – 8 adalah suku banyak berderajat 3, dengan
koefisien x3 adalah 6,koefisien x2 adalah –3, koefisien x adalah 4,
dan suku tetapnya –8.
2) 2×2 – 5x + 4 – 7/x adalah bukan suku banyak karena memuat
pangkat negatif yaitu 7/x atau
7x–1 dengan pangkat –1 bukan anggota bilangan cacah.

b. Nilai Suku Banyak


Suku banyak dengan derajat n dapat dinyatakan sebagai suatu
fungsi f(x) berikut ini.
f(x) = anxn + an – 1xn – 1 + an – 2xn – 2 + … + a1x + a0, di mana n
bagian dari bilangan cacah dan an ≠ 0. Nilai f(x) tersebut merupakan
nilai suku banyak. Untuk menentukan nilai suku banyak dapat
dilakukan dengan dua cara berikut :
1) Cara substitusi
Misalkan suku banyak f(x) = ax3 + bx2 + cx + d. Jika nilai x diganti
k, maka nilai suku banyak f(x) untuk x = k adalah f(k) = ak3 + bk2 +
ck + d. Agar lebih memahami tentang cara substitusi, pelajarilah
contoh soal berikut ini.
Contoh soal
Hitunglah nilai suku banyak berikut ini untuk nilai x yang diberikan.
1. f(x) = 2×3 + 4×2 – 18 untuk x = 3
2. f(x) = x4 + 3×3 – x2 + 7x + 25 untuk x = –4
Penyelesaian :
1. f(x) = 2×3 + 4×2 – 18

f(3) = 2 . 33 + 4 . 32 – 18
= 2 . 27 + 4 . 9 – 18
= 54 + 36 – 18
f(3) = 72
Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x = 3 adalah 72.
2. f(x) = x4 + 3×3 – x2 + 7x + 25
f(–4) = (–4)4 + 3⋅ (–4)3 – (–4)2 + 7 ⋅ (–4) + 25
= 256 – 192 – 16 – 28 + 25
f(–4) = 45
Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x = –4 adalah 45.

2) Cara Horner/bangun/skema/sintetik
Misalkan suku banyak f(x) = ax3 + bx2 + cx + d. Jika akan
ditentukan nilai suku banyak x = k, maka:
f(x) = ax3 + bx2 + cx + d
f(x) = (ax2 + bx + c)x + d
f(x) = ((ax + b)x + c)x + d
Sehingga f(k) = ((ak + b)k + c)k + d.
Bentuk tersebut dapat disajikan dalam bentuk skema berikut ini.

Agar lebih memahami tentang cara Horner, pelajarilah contoh soal


berikut.
Contoh soal
Hitunglah nilai suku banyak untuk nilai x yang diberikan berikut ini.
1. f(x) = x3 + 2×2 + 3x – 4 untuk x = 5
2. f(x) = 2×3 – 3×2 + 9x + 12 untuk x = ½
Penyelesaian :

Jadi nilai suku banyak f(x) untuk x = 5 adalah 186.

Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x = ½ adalah 16.

INGAT !!!
• Masing-masing koefisien x disusun dari pangkat terbesar sampai
terkecil
(perpangkatan x yang tidak ada, ditulis 0).
• Tanda panah pada skema berarti mengalikan dengan k, kemudian
dijumlahkan dengan koefisien yang berada di atasnya.

2. Derajat Suku Banyak pada Hasil Bagi dan Sisa Pembagian


Derajat merupakan pangkat tertinggi dari variabel yang terdapat
pada suatu suku banyak. Jika suku banyak ditulis : anxn + an – 1xn –
1 + … + a1x + a0, maka derajat dari suku banyak tersebut adalah n.
Bagaimanakah derajat suku banyak pada hasil bagi? Perhatikanlah
uraian berikut ini. Misalkan, suku banyak ax3 + bx2 + cx + d dibagi
oleh (x – k). Dengan pembagian cara susun, maka dapat dilakukan
perhitungan sebagai berikut.
Dari perhitungan tersebut diperoleh ax2 + (ak + b)x + (ak2 + b + c)
sebagai hasil bagi. Maka, dapat diketahui dari ax3 + bx2 + cx + d
dibagi oleh (x – k) hasil baginya berderajat 2. Selain itu, dari
perhitungan di atas diperoleh ak3 + bk2 + ck + d sebagai sisa
pembagian. Jika terdapat suku banyak f(x) dibagi (x – k)
menghasilkan h(x) sebagai hasil bagi dan f(k) sebagai sisa
pembagian, sedemikian hingga f(x) = (x – k) h(x) + f(k). Perhatikanlah
penentuan nilai suku banyak dengan cara Horner berikut ini.

Jika kita bandingkan hasil di atas dengan pembagian cara susun,


maka diperoleh hasil sebagai berikut:
a. ak3 + bk2 + ck + d merupakan hasil bagi.
b. a, ak + b, dan ak2 + bk + c merupakan koefisien hasil bagi
berderajat 2.

Dengan demikian, menentukan nilai suku banyak dengan cara


Horner dapat juga digunakan untuk menentukan hasil bagi dan sisa
pembagian dengan pembagi (x – k). Berdasarkan uraian yang telah
kita pelajari maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
Perhatikan contoh soal berikut ini untuk memahami cara
menentukan derajat hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak.
Contoh soal:
Tentukanlah derajat dari hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak
berikut.
2×3 + 4×2 – 18 dibagi x – 3.
Penyelesaian
2×3 + 4×2 – 18 dibagi x – 3.
a. Dengan cara susun

b Dengan cara Horner

Dari penyelesaian tersebut diperoleh 2×2 + 10x + 30 sebagai hasil


bagi berderajat 2 dan 72 sebagai sisa pembagian.
3. Hasil Bagi dan Sisa Pembagian Suku Banyak
a. Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Linear (ax + b)
Pembagian suku banyak dengan pembagi (x – k) yang telah kamu
pelajari, dapat dijadikan dasar perhitungan pembagian suku banyak
dengan pembagi (ax + b). Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah uraian
berikut ini. Suku banyak f(x) dibagi (x – k) menghasilkan h(x)
sebagai hasil bagi dan f(k) sebagai sisa pembagian, sedemikian
sehingga f(x) = (x – k) h(x) + f(k). Pembagian suku banyak f(x) dibagi
(ax + b), dapat diubah menjadi bentuk f(x) dibagi

x – (- b/a ). Berarti, nilai k = – b/a , sehingga pada pembagian suku


banyak f(x) tersebut
dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut.

Suku banyak f(x) dibagi (ax + b) menghasilkan ( (h (x))/a ). a sebagai


hasil bagi dan f (- b/a ) sebagai sisa pembagian, sehingga f(x) = (ax +
b) . ( (h (x))/a ) + f (- b/a )

Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah contoh soal berikut ini.


Contoh soal
Tentukanlah hasil bagi dan sisanya jika memakai cara horner.
f(x) = 2×3 + x2 + 5x – 1 dibagi (2x – 1)
Penyelesaian
f(x) = 2×3 + x2 + 5x – 1 dibagi (2x – 1) dengan cara horner sebagai
berikut:
f(x) = ( x – ½ )(2×2 + 2x + 6) + 2
= (( 2x-1 ))/2 (2×2 + 2x + 6) + 2
= (2x – 1)(x2 + x + 3) + 2
Jadi, (x2 + x + 3) merupakan hasil bagi dan 2 merupakan sisa
pembagian.

b. Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Kuadrat (ax2 + bx + c)


Pembagian suku banyak dengan ax2 + bx + c, di mana a ≠ 0 dapat
dilakukan dengan cara biasa apabila ax2 + bx + c tidak dapat
difaktorkan, sedangkan jika ax2 + bx + c dapat difaktorkan dapat
dilakukan dengan cara Horner. Misalkan, suatu suku banyak f(x)
dibagi ax2 + bx + c dengan a ≠ 0 dan dapat difaktorkan menjadi (ax –
p1)(x – p2). Maka, pembagian tersebut dapat dilakukan dengan
mengikuti langkah-langkah berikut ini.

1) f(x) dibagi (ax – p1), sedemikian hingga f(x) = (ax – p1) . h1(x) + f
(p1/a ), di mana h1(x) = (h (x))/a
2) h(x) dibagi (x – p2), sedemikian hingga h1(x) = (x – p2) ⋅ h2(x) +
h1(p2).
Agar kamu memahami pembagian suku banyak oleh bentuk kuadrat,
pelajarilah contoh soal berikut.
Contoh soal
Tentukanlah hasil bagi dan sisa pembagian jika:
3×4 + 4×3 – 5×2 – 2x + 5 dibagi (x2 + 2x + 3)
Penyelesaian
1. 3×4 + 4×3 – 5×2 – 2x + 5 dibagi (x2 + 2x + 3)
Karena x2 + 2x + 3 tidak dapat difaktorkan, maka dilakukan
pembagian biasa
(cara susun).

Anda mungkin juga menyukai