Anda di halaman 1dari 11

A.

Pengertian Suku Banyak

1. Suku Banyak, Derajat Suku Banyak, Koefisien Suku Banyak, dan Suku
Tetap

Anda telah memahami bahwa grafik y = (x ( ( + 2)2 diperoleh dengan cara menggeser grafik
y = x2sejauh 2 satuan ke kiri, seperti diperlihatkan pada Gambar 5.1. Adapun grafik y = (x –
1)3 diperoleh dari grafik y = x3 dengan cara menggeser grafik dari y = x3 sejauh 1 satuan ke
kanan seperti diperlihatkan pada Gambar 5.2.
Amati keempat persamaan berikut.
y=x
y = (x + 2)2 = x2+4 x+4
y = x3
y = (x – 1)3 = x3– 3x2 + 3x– 1

Ruas kanan keempat persamaan itu merupakan suku banyak dalam peubah (variabel) x. Suku
banyak x3– 3x2 + 3x – 1 terdiri atas empat suku, yaitu suku ke-1 adalah x3, suku ke-2 adalah
–3x2, suku ke-3 adalah 3x, dan suku ke-4 adalah –1.
Derajat suatu suku banyak ditentukan oleh pangkat tertinggi dari variabel pada suku banyak
tersebut. Jadi, derajat dari suku banyak x3– 3x2 + 3x – 1 adalah 3. Koefisien suku banyak
dari x3, x2, dan x berturut-turut adalah 1, –3, dan 3. Adapun –1 dinamakan suku tetap
(konstanta).
Secara umum, suku banyak dalam peubah x berderajat x n ditulis sebagai berikut.

Dengan syarat: n bagian dari bilangan cacah dan a n , a n−1 , … , a0 disebut koefisien-koefisien
suku banyak, a 0 disebut suku tetap dan a n ≠ 0
Contoh
1) 6 x 3−3 x 2+ 4 x−8 adalah suku banyak berderajat 3, dengan koefisien x 3adalah 6, koefisien
x 2 adalah –3, koefisien x adalah 4, dan suku tetapnya −8.
2 7 7
2) 2 x −5 x + 4− adalah bukan suku banyak karena memuat pangkat negatif yaitu atau
x x
7 x−1 dengan pangkat −1 bukan anggota bilangan cacah.

b. Nilai Suku Banyak


Suku banyak dengan derajat n dapat dinyatakan sebagai suatu fungsi f (x) berikut ini.
f ( x )=an x n +a n−1 x n−1+ an−2 xn−2 +…+ a1 x +a 0 , di mana n bagian dari bilangan cacah dan a n ≠ 0
Nilai f(x) tersebut merupakan nilai suku banyak. Untuk menentukan nilai suku banyak dapat
dilakukan dengan dua cara berikut :
1) Cara substitusi
Misalkan suku banyak. f ( x )=ax3 + bx2 +cx +d Jika nilai x diganti k, maka nilai suku banyak
f(x) untuk x=k adalah f ( k )=ak 3+ bk 2+ ck +d Agar lebih memahami tentang cara substitusi,
pelajarilah contoh soal berikut ini.
Contoh soal
Hitunglah nilai suku banyak berikut ini untuk nilai xyang diberikan.
1. f ( x )=2 x 3+ 4 x 2−18 untuk x=3
2. f ( x )=x 4 + 3 x 3−x 2 +7 x+ 25 untuk x=−4
Penyelesaian :
1. f ( x )=2 x 3+ 4 x 2−18

f ( 3 )=2. 33+ 4. 32−18


¿ 2. 27+4. 9−18¿ 54+36−18

f ( 3 )=72
Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x=3 adalah 72

2. f ( x )=x 4 + 3 x 3−x 2 +7 x+ 25
f (−4 )=(−4)4 +3.(−4)3 −(−4 )2+ 7. (−4 ) +25 ¿ 256−192−16−28+25
f (−4 )=54Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x=−4 adalah 45.

2) Cara Horner/bangun/skema/sintetik
Misalkan suku banyak. f ( x )=ax3 + bx2 +cx +d Jika akan ditentukan nilai suku banyak x=k,
maka:
f ( x )=ax3 + bx2 +cx +d
f ( x )=( ax 2+ bx+ c ) c +d
f ( x )=( ( ax+ b ) x+ c ) x +d

Sehingga f ( k )=( ( ak+ b ) k +c ) k + d


Bentuk tersebut dapat disajikan dalam bentuk skema berikut ini.
Agar lebih memahami tentang cara Horner, pelajarilah contoh soal berikut.
Contoh soal
Hitunglah nilai suku banyak untuk nilai x yang diberikan berikut ini.

1. f ( x )=x 3 +2 x2 +3 x−4 untuk x=5

1
2. f ( x )=2 x 3−3 x 2+ 9 x +12 untuk x=
2

Penyelesaian :

Jadi nilai suku banyak f(x) untuk x=5 adalah 186.

1
Jadi, nilai suku banyak f (x)untuk x= adalah 16.
2

INGAT !!!
• Masing-masing koefisien x disusun dari pangkat terbesar sampai terkecil
(perpangkatan x yang tidak ada, ditulis 0).
• Tanda panah pada skema berarti mengalikan dengan k, kemudian dijumlahkan dengan
koefisien yang berada di atasnya.
2. Derajat Suku Banyak pada Hasil Bagi dan Sisa Pembagian
Derajat merupakan pangkat tertinggi dari variabel yang terdapat pada suatu suku banyak. Jika
suku banyak ditulis : a n x n +an−1 x n−1 + an−2 x n−2 +…+a 1 x +a0 , maka derajat dari suku banyak
tersebut adalah n. Bagaimanakah derajat suku banyak pada hasil bagi? Perhatikanlah uraian
berikut ini. Misalkan, suku banyak ax 3 +bx 2 +cx +d dibagi oleh ( x−k). Dengan pembagian
cara susun, maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut.

Dari perhitungan tersebut diperoleh ax2 + (ak + b)x + (ak2 + b + c) sebagai hasil bagi. Maka,
dapat diketahui dari ax3 + bx2 + cx + d dibagi oleh (x – k) hasil baginya berderajat 2. Selain
itu, dari perhitungan di atas diperoleh ak3 + bk2 + ck + d sebagai sisa pembagian. Jika
terdapat suku banyak f(x) dibagi (x – k) menghasilkan h(x) sebagai hasil bagi dan f(k)
sebagai sisa pembagian, sedemikian hingga f(x) = (x – k) h(x) + f(k). Perhatikanlah
penentuan nilai suku banyak dengan cara Horner berikut ini.

Jika kita bandingkan hasil di atas dengan pembagian cara susun, maka diperoleh hasil sebagai
berikut:
a. ak 3 + bk 2+ ck +d merupakan hasil bagi.
b. a, ak + b dan ak 2 +bk + c merupakan koefisien hasil bagi berderajat 2.

Dengan demikian, menentukan nilai suku banyak dengan cara Horner dapat juga digunakan untuk
menentukan hasil bagi dan sisa pembagian dengan pembagi ( x−k) . Berdasarkan uraian yang telah
kita pelajari maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
Perhatikan contoh soal berikut ini untuk memahami cara menentukan derajat hasil bagi dan
sisa pembagian suku banyak.
Contoh soal:
Tentukanlah derajat dari hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak berikut.
2 x3 + 4 x 2−18 dibagi x−3
Penyelesaian
2 x3 + 4 x 2−18 dibagi x−3
a. Dengan cara susun

b. Dengan cara Horner

Dari penyelesaian tersebut diperoleh 2 x2 +10 x +30 sebagai hasil bagi berderajat 2 dan 72
sebagai sisa pembagian.

3. Hasil Bagi dan Sisa Pembagian Suku Banyak


a. Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Linear (ax + b)
Pembagian suku banyak dengan pembagi ( x−k) yang telah kamu pelajari, dapat dijadikan
dasar perhitungan pembagian suku banyak dengan pembagi (ax +b). Untuk lebih jelasnya,
perhatikanlah uraian berikut ini. Suku banyak f (x)dibagi ( x−k) menghasilkan h( x )
sebagai hasil bagi dan f (k ) sebagai sisa pembagian, sedemikian sehingga
f ( x )=( x−k ) h ( x ) + f ( k ) . Pembagian suku banyak f (x)dibagi (ax +b), dapat diubah menjadi
−b
bentuk f (x) dibagi x−( ). Berarti, nilai k = – b/a , sehingga pada pembagian suku
a
banyak f (x) tersebut
dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut.
h x
Suku banyak f (x)dibagi (ax +b) menghasilkan ( ( ( )) )
a
. a sebagai hasil bagi dan f (- b/a )

( h (x ))
f (−b/a ) sebagai sisa pembagian, sehingga f ( x )=( ax+ b ) . ( ) a
+ f (−b /a )

Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah contoh soal berikut ini.


Contoh soal
Tentukanlah hasil bagi dan sisanya jika memakai cara horner.
f ( x )=2 x 3+ x2 +5 x−1 dibagi (2 x−1)
Penyelesaian
f ( x )=2 x 3+ x2 +5 x−1 dibagi (2 x−1) dengan cara horner sebagai berikut:

( 12 ) (2 x +2 x+6 )+2
f ( x )= x− 2

( 2 x−1 )
¿ ( 2 x 2 +2 x +6 )+ 2
2
¿ ( 2 x−1 ) ( x 2 + x+ 3 ) +2

Jadi, ( x 2+ x+3) merupakan hasil bagi dan 2 merupakan sisa pembagian.

b. Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Kuadrat (ax 2 +bx +c )


Pembagian suku banyak dengan ax 2 +bx +c , di mana a ≠ 0 dapat dilakukan dengan cara biasa
apabila ax 2 +bx +c tidak dapat difaktorkan, sedangkan jika ax 2 +bx +c dapat difaktorkan dapat
dilakukan dengan cara Horner. Misalkan, suatu suku banyak f (x) dibagi ax 2 +bx +c dengan
a ≠ 0 dan dapat difaktorkan menjadi (ax− p 1)(x− p2 ). Maka, pembagian tersebut dapat
dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini.

p1
1) f (x) dibagi (ax− p 1), sedemikian hingga f ( x )=( ax− p1 ) . h1 ( x ) +f ( ), di mana
a
(h ( x ))
h1 ( x )=
a
2) h(x) dibagi (ax− p 2), sedemikian hingga h1 ( x )=( x− p2 ) . h2 ( x ) +h1 ( p2 )
Agar kamu memahami pembagian suku banyak oleh bentuk kuadrat, pelajarilah contoh soal berikut.
Contoh soal
Tentukanlah hasil bagi dan sisa pembagian jika:

2
3 x 4 +4 x3 −5 x 2−2 x +5 dibagi ( x + 2 x +3)
Penyelesaian
2
3 x 4 +4 x3 −5 x 2−2 x +5 dibagi ( x + 2 x +3)
Karena x 2+ 2 x +3 tidak dapat difaktorkan, maka dilakukan pembagian biasa
(cara susun).
A. Algoritma Pembagian Polinomial

Kamu telah memperlajari Konsep dasar Polinomial meliputi pengertian, operasi,


dan nilai Polinomial pada subbab A. Pada subbab B ini, kamu akan dikenalkan dengan
logaritma pembagian Polinomial. Bagaimana cara melakukan pembagian pada
Polinomial?
Masih Ingatkah kamu dengan pembagian bersusun pada bilangan bulat? Proses
pembagian Polinomial mempunyai proses yang hamper sama dengan prmbagian
bilangan bulat. Supaya kamu dapat menerapkan pembagian bersusun pada Polinomial,
lakukan kegiatan berikut dengan sungguh-sungguh.

KEGIATAN 1.4
Judul Kegiatan : Berlatih Mengeksplorasi Pembagian Polinomial
Jenis Kegiatan : Kerja Kelompok
Tujuan Kegiatan : Peserta didik dapat menjelaksan permbagian Polinomial setelah
mencari informasi di luar kelas.
Langkah Kegiatan
1. Secara Berkelompok, Kunjungilah perpustakaan sekolahmu dengan Tertib.
2. Carilah buku-buku refrensi matematika yang membahas mengenai pembagian
Polinomial. Untuk mengembangkan Berpikir kritismu, tanyakan sengan sopan
kepada petugas perpustakaan mengenai buku refrensi lain mengenai pembagian
Polinomial.
3. Kamu juga dapat melakukan Pencarian informasi mengenai pembagian polinomial di
perpustakaan daerahmu atau melalui media internet
4. Analisis bersama anggota kelompokmu mengenai pembagian Polinomial dengan cara
oembagian bersusun. Setelah itu bekerjasamalah untuk mencari beberapa soal
pembagian Polinomial dan selesaikan soal-soal pembagian polinomial tersebut.
5. Buatlah suatu kesimpulan mengenai pembagian Polinomial dengan cara pembagian
bersusun tersebut. Susunlah hasil diskusimu dalam bentuk laporan secara rapi dan
sistematis.
6. Presentasikan hasil laporanmu di depan kelas dengan tegas dan sopan.
7. Gurumu akan menilai aspek spiritual: mengamalkan ajaran agama, aspek social :
kerja sama, sopan, dan aspek pengetahuan : ketetapan kesimpulan.

Setelah melakukan kegiatan diatas, kamu dapat mendeskripsikan pembagian


polinomial dengan tepat. Selain itu, kamu juga mengetahui undur-undur yang
terdapat dalam pembagian Polinomial. Untuk lebih memahami pembagian
Polinomial, pelajari amteri berikut dengan semangat dan sungguh-sungguh
Pengertian Pembagi, Hasil Bagi dan Sisa Pembagian
Kamu telah mempelajari pembagian bilangan bulat ketika kamu masih duduk di
bangku Sekolah Dasar. Jika 35 dibagi dengan 3, maka hasil pembagiannya adalah 11 dan
mempunyai sisa 2. Demikian pula dengan polinomial. Jika polinomial P( x) dibagi oleh
( x−k), maka hasil baginya adalah suatu fungsi H( x) dan mempunyai sisa pembagi
berupa S( x)
Suatu Polinomial P( x )=a n x n +a n−1 x n−1+ an−2 x n−2 +…+ a2 x 2 +a1 x+ a0 mempunyai
derajat besar n. Bagaimanakah cara kamu menentukan derajat dari hasil bagi polinomial
P( x) dengan suatu oembagi tertentu?

Diketahui, P(x) = x3 – 7x2 + 4x 4 4 + 50 adalah suku banyak x berderajat 3. Pembagian


P(x) oleh x – 3 dengan cara pembagian biasa adalah sebagai berikut.

Coba Anda jelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam pembagian tersebut. (x – 3)


adalah pembagi dari P(x), sedangkan hasil bagi dari P(x) adalah x2 – 4x –8 dan sisa x
pembagiannya adalah 26. Akibatnya, suku banyak P(x) dapat ditulis sebagai x3 – 7x2 +4
x + 50 = ( x – 3 ) ( x2 – 4x – 8) + 26 atau P(x) = (x – 3) × x H( H x) + sisa … (i),
dengan H(x) = x2 – 4x – 8 dan sisa = 26.
Jika nilai x = 3 disubstitusikan pada persamaan (i), diperoleh P(3) = (3 – 3 ) × H(3) +
sisa = 0 × H H(3) + sisa = sisa
Jadi, sisa pembagian oleh (x – 3) terhadap P(x) adalah P(3). Dari uraian tersebut,
dapatkah Anda menduga bentuk umum pembagian suku banyak? Cobalah nyatakan
bentuk tersebut dengan kata-kata Anda sendiri. Konsep pembagian suku banyak yang
telah Anda pelajari tersebut memperjelas ketentuan berikut.
a. Pembagian Polinomial Cara Horner
Pembagian Polinomial dengan cara pembagian bersusun dapat
disederhanakan dengan cara skematik atau dikenal dengan Horner. Perhatikan
pembagian Polinomial dengan pembagi berupa fungsi ( x−k) dan (ax +b) berikut
dengan cermat.
1. Pembagian Polinomial oleh ( x−k)
Jika suatu Polinomial P( x) dibagi oleh ( x−k), maka akan diperoleh
hubungan sebagai berikut.
P ( x ) =( x−k ) H ( x ) + S( x )
Misalkan Polinomial P( x )=2 x 4−3 x 3−2 x−4 berderajat 4 akan dibagi
dengan ( x +1). Dari Pembagian ( x +1), maka diperoleh x=−1, sehingga
pembagian Polinomial dengan Horner seperti pada kasus skema berikut.

Perhatikan dengan cermat angka-angka 2, -5, 5, -7, dan 3 pada bagian


paling bawah dari skema diatas. Angka paling belakang menunjukkan sisa
pembagian Polinomial. Sedangkan keempat angka di depannya merupakan
koefisien hasil bagi H( x) yang mempunyai derajat 3. Dengan demikian, hasil
bagi H( x )=2 x3 −5 x2 +5 x−7 dan sisa S( x )=3 .
2. Pembagian Polinomial oleh bentuk linear (ax +b)
−b b
Misalkan k = , sehingga bentuk ( x−k) menjadi ( x + ). Jika suatu
a a

b
Polinomial P( x) dibagi oleh ( x + ) , maka diperoleh hubungan seperti berikut.
a

( ba ) H ( x ) + S ( x )=( ax +b ) [ H a( x) ]+ S( x )
P ( x) = x +

Agar kamu lebih memahami pembagian Polinomial oleh (ax +b),


perhatikan contoh pembagian polinomial berikut dengan seksama
Contoh Soal 1.6
Diketahui Polinomial f ( x )=2 x 3+ x2 +5 x−1 dibagi dengan ( 2 x−1 ) . Tentukan hasil bagi
dan sisa pembagiannya dengan cara Horner dengan teliti.
Penyelesaian :
1
Pembagi Polinomial f (x) adalah (2 x−1), maka diperoleh x= ,sehingga pembagian
2
Polinomial f (x) oelh ( 2 x−1 ) dengan cara Horner Terlihat seperti pada skema berikut.

Dengan demikian diperoleh hubungan seperti berikut.

f ( x )= x−( 12 ) (2 x +2 x+6 )+2


2

( 2 x−1)
f ( x )= ( 2 x 2+2 x +6 ) +6
2
f ( x )=( 2 x−1 ) ( x 2+ x +3 ) + 2
Jadi, hasil bagi H ( x ) =x 2+ x +3 dan sisa S ( x )=2
b. Pembagian Polinomial oleh ax 2 +bx +c
Pembagi dalam pembagian Polinomial tidak selalu berupa fungus berderajat satu.
Pada pembahasan kali ini, kamu akan diajak untuk mempelajari pembagian
Polinomial dengan pembagian berupa bentuk kuadrat. Untuk memudahkanmu dalam
memahami pembagian Polinomial dengan pembagi berupa bentuk kuadrat, perhatikan
materi berikut dengan sungguh-sungguh.
Pembagian Polinomial dengan ax 2 +bx +c , dimana a ≠ 0 , dapat dilakukan dengan
pembagian bersusun, jika ax 2 +bx +c tidak dapat difaktorkan. Namun, jika ax 2 +bx +c
dapat difaktorkan, maka pembagian Polinomial dapat dilakukan dengan cara Horner.

Anda mungkin juga menyukai